Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang secara umum dan penerapannya dalam kehidupan
sehari.
8) Menghubungkan antara panjang senar, luas penampang senar, tegangan senar, dan massa jenis
senar terhadap frekuensi.
10) Mengidentifikasi karakteristik gelombang bunyi pada pipa organa dan dawai
11) Menentukan frekuensi dari nada-nada pada dawai dan pipa organa,
Pikiran-pikiran atau tanggapan tersebut adalah miskonsepsi. Secara lebih rinci, berikut disajikan
konsep ilmiah, konsep-konsep esensial dan strategis berkaitan dengan bunyi sebagai gelombang.
Untuk melihat bagaimana bunyi dihasilkan dan mengapa bunyi termasuk gelombang longitudinal, mari
kita perhatikan getaran dari diafragma pengeras suara. Ketika diafragma bergerak radial keluar,
diafragma ini memampatkan udara yang langsung ada di depannya, seperti ditunjukkan pada Gambar
3.1a. Pemampatan ini menyebabkan tekanan udara bertambah sedikit di atas tekanan normal. Daerah
yang tekanan udaranya bertambah disebut rapatan. Rapatan ini bergerak menjauh dari pengeras suara
pada kecepatan bunyi. Rapatan ini mirip dengan daerah rapatan pada kumparan-kumparan dalam
gelombang longitudinal pada slinki. Setelah menghasilkan rapatan, diafragma membalik arah
gerakannya menjadi radial ke dalam. Gerakan diafragma ke dalam menghasilkan suatu daerah yang
dikenal sebagai renggangan. Renggangan ini menyebabkan tekanan udara sedikit lebih kecil daripada
tekanan normal. Rengangan ini mirip dengan daerah renggangan pada kumparan-kumparan dalam
gelombang longitudinal pada slinki. Renggangan merambat menjauh dari pengeras suara pada
kecepatan bunyi.
Gambar 3.1 Diafragma pengeras suara bergerak : (a) radial keluar, (b) radial ke dalam
Sifat-sifat bunyi pada dasarnya sama dengan sifat-sifat gelombang longitudinal, yaitu dapat dipantulkan
(refleksi), dibiaskan (refraksi), dipadukan (interferensi), dilenturkan (difraksi) dan dapat
diresonansikan.
Seperti telah disinggung di atas, bunyi memerlukan medium pada saat merambat. Medium tersebut
dapat berupa zat padat, zat cair, maupun zat gas. Bunyi tak dapat merambat pada ruang hampa. Jika
kita bercakap-cakap, maka bunyi yang kita dengar merambat dari pita suara yang berbicara menuju
pendengar melalui medium udara.
Ada beberapa syarat bunyi dapat terdengar telinga kita. Pertama, adanya sumber bunyi. Misalnya, ada
gitar yang dipetik, ada gong yang dipukul, ada yang bersuara dan ada suara kendaraan lewat. Kedua,
ada mediumnya. Bunyi dapat merambat dalam medium udara (zat gas), air (zat cair) maupun zat padat.
Ketiga, bunyi dapat didengar telinga bila memiliki frekuensi 20 - 20.000 Hz. Batas pendengaran
manusia adalah pada frekuensi tersebut bahkan pada saat dewasa terjadi pengurangan interval tersebut
karena faktor kebisingan atau sakit. Berdasarkan batasan pendengaran manusia itu gelombang dapat
dibagi menjadi tiga yaitu audiosonik (20-20.000 Hz), infrasonik (di bawah 20 Hz) dan ultrasonik (di
atas 20.000 Hz). Binatang-binatang banyak yang dapat mendengar di luar audio sonik. Contohnya
jangkerik dapat mendengar infrasonik (di bawah 20 Hz), anjing dapat mendengar ultrasonik (hingga
25.000 Hz).
(3.1)
Keterangan :
v:Cepat rambat bunyi pada zat padat (m/s)
E:Modulus Young medium (N/m2)
ρ:Massa jenis medium (kg/m3)
Keterangan :
v:Cepat rambat bunyi pada zat cair (m/s)
E:Modulus Young medium (N/m2)
ρ:Massa jenis medium (kg/m3)
dengan
p = tekanan gas
γ = tetapan Laplace.
ρ = kerapatan
Berdasarkan persamaan gas ideal:
, atau , maka diperoleh persamaan dasar untuk menghitung cepat rambat bunyi dalam gas, yaitu:
(3.4)
Keterangan :
Efek Doppler
Fenomena perubahan frekuensi karena pengaruh gerak relatif antara sumber bunyi dan pendengar,
pertama kali diamati oleh Christian Doppler. Jika antara sumber bunyi dan pendengar tidak ada gerakan
relatif, maka frekuensi sumber bunyi dan frekuensi bunyi yang didengar oleh seseorang adalah sama.
Namun, jika antara sumber bunyi dan si pendengar ada gerak relatif, ternyata antara frekuensi sumber
bunyi dan frekuensi bunyi yang didengar tidaklah sama. Suatu contoh, misalnya ketika Anda naik bis
dan berpapasan dengan bis lain yang sedang membunyikan klakson, maka akan terdengar suara yang
lebih tinggi, berarti frekuensinya lebih besar dan sebaliknya ketika bis menjauhi anda, bunyi klakson
terdengar lebih rendah, karena frekuensi bunyi yang didengar berkurang. Peristiwa ini dinamakan Efek
Doppler.
Jadi, Effek Doppler adalah peristiwa berubahnya harga frekuensi bunyi yang diterima oleh pendengar
(P) dari frekuensi suatu sumber bunyi (S) apabila terjadi gerakan relatif antara P dan S. Oleh Doppler
dirumuskan sebagai :
.........................................................(3.16)
Dengan :
Pengaruh Angin
Persamaan (3.24) untuk efek Doppler diperoleh dengan mengabaikan kecepatan angin vw. Jika
kecepatan angin cukup berarti sehingga tak dapat diabaikan, maka kecepatan angin vw harus
dimasukkan ke dalam persamaan efek Doppler. Dengan demikian efek Doppler dengan memasukkan
pengaruh angin adalah
....................................(3.17)
Perjanjian tanda untuk vw sama seperti vp dan vs yaitu positif jika searah dengan arah dari sumber ke
pendengar.
Gelombang bunyi dipancarkan dengan kecepatan v dan frekuensi fs menuju sebuah mobil penumpang
yang bergerak dengan kecepatan vs. Setelah mengenai mobil penumpang, gelombang tersebut akan
dipantulkan kembali ke arah mobil polisi, Detektor akan menerima pantulan gelombang tersebut
dengan frekuensi fp sehingga dari peristiwa itu akan berlaku persamaan Efek Doppler.
Jika frekuensi sumber bunyi fs diketahui dan frekuensi bunyi pantul fp yang terdeteksi oleh polisi dapat
dibaca detektor, serta kecepatan bunyi di udara v diketahui, maka polisi dapat mengetahui kecepatan
mobil penumpang.