Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK FISIKA DASAR

Gelombang Bunyi dan Efek Doppler


Dosen Pengampu: Neng Sholihat M.Pd

DISUSUN OLEH:
Elsa Marfina Nandiani :230603004
Joya Anggelia :230603007
Rizka Nanda Utari :230603018
Riski Rahmasari :230603016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

2023
Gelombang Bunyi dan Efek Doppler
1.Gelombang Bunyi
A. Pengertian Gelombang Bunyi

Bunyi adalah sesuatu yang terdengar atau ditangkap oleh telinga.Bunyi


dihasilkan dari benda yang bergetar.Sumber bunyi yang dihasilkan akan menghasilkan
gelombang bunyi yang merambat kesegala arah melalui medium (padat,cair,dan
gas).Gelombang bunyi tersebut terdengar oleh telinga yang menyebabkan telinga
bergetar. Getaran tersebut diterjemahkan oleh otak menjadi bunyi.Gelombang bunyi
merupakan salah satu contoh dari gelombang mekanik.Gelombang mekanik merupakan
gelombang yang memerlukan perantaran dalam perambatannya yang berbentuk
gelombang longitudinal,yaitu gelombang yang arah rambatannya searah dengan arah
getarnya.suatu gelombang bunyi dapat ditangkap oleh telinga manusia bergantung pada
frekuensi,amplitudo,dan bentik gelombangnya.
Contoh gelombang bunyi yaitu gitar, sasando, kecapi, dan biola. Contoh diatas
adalah gelombang bunyi yang dihasilkan dari getaran dawai. Selain itu bunyi bisa
dirambatkan melalui udara. Misalnya bunyi dari alat musik harmonika, seruling, dan
terompet.

B. Sifat-sifat Gelombang bunyi


1. Pemantulan Gelombang bunyi (refleksi)
Ketika suatu bunyi merambat melalui mediumnya, maka bunyi akan
dipantulkan apabila mengenai permukaan medium yang keras.Pemantulan gelombang
bunyi atau refleksi sering kita rasakan Ketika adanya gaung dan gema.Gaung dan gema
adalah pemantulan bunyi yang seolah-olah ada yang menirukan.Gema terjadi diruang
yang luas,sehingga pemantulan yang dihasilkan lebih lama,ada jeda waktu antara bunyi
asli dan bunyi pantul.Sedangkan gaung terjadi diruang yang sempit,sehingga
menyebabkan bunyi pantul tidak cukup waktu untuk merambat akhirnya bunyi datang
dan bunyi pantul terdengar bersamaan.

2.Pembiasan Gelombang bunyi (refraksi)


Refraksi terjadi Ketika ada bunyi yang melewati air dan udara,sehingga bunyi
akan dibelokkan atau dibiaskan.Sesuai dengan hukumnya,gelombang datang dari
medium yang kurang rapat ke medium yang lebih rapat dan akan dibiaskan mendekati
garis normal atau sebaliknya.
Pembiasan terjadi pada gelombang bunyi contohnya Ketika pada malam hari
suara atau bunyi yang cukup jauh terdengar lebih jelas pada siang hari.Hal ini terjadi
karena suhu udara dipermukaaan bumi pada siang hari lebih tinggi dari bagian atasnya
akibatnya lapisan udara pada bagian atas lebih rapat daripada bawahnya.Jadi
gelombang datang secara horizontal dari sumber bunyi ke pendengar arah rambatannya
dibelokkan keatas,sedangkan pada malam hari arah rambat bunyi akan melengkung
kebawah.
3.Difraksi Gelombang Bunyi
Difraksi atau pelenturan gelombang bunyi berlaku apabila gelombang melewati
celah,Celahnnya seorde dengan Panjang gelombangnya.Gelombang bunyi sangat
mudah mengalami difraksi karena Panjang gelombang bunyi diudara sekitar beberapa
cm hingga m.Contohnya kita dapat mendengar suara orang diruangan berbeda dan
tertutup karena bunyi dapat melewati celah-cela sempit.

4.Interferensi Gelombang bunyi


Interferensi atau perpaduaan gelombang bunyi terjadi apabila terdapat dua
bunyi yang saling padu.Kuat lemahnya bunyi dihasilkan oleh interferensi dua
gelombang.Interferensi konstruktif atau saling menguatkan yaitu akan menghasilkan
bunyi yang keras dan interferensi destruktif atau saling melemahkan akan akan
menghasilkan bunyi yang lemah,contoh Ketika terdapat dua buah pengeras suara yang
dihubungkan pada sebuah generator signal yang berfungsi sebagai dua sumber bunyi
yang koheren.
5.Pelayangan Gelombang Bunyi
Pelayangan merupakan fenomena yang menerapkan prinsip interferensi
gelombang.Kuat dan kecilnya bunyi yang terdengar tergantung pada besar kecilnya
amplitude gelombang bunyi.Demikian juga bunyi kuat dan lemahnya pelayangan
bunyi bergantung pada amplitude gelombang bunyi yang berinterferensi.

C. Frekuensi Bunyi
1. Infrasonik
Adalah bunyi yang mempunyai frekuensi dibawah jangkauan manusia yaitu
lebih kecil dari 20Hz. Contoh sumber gelombang infrasonik adalah gempa bumi,
gunung meletus, halilintar, meteorit, dan gelombang yang dihasilkan oleh getaran
mesin yang sangat kuat. Di sisi lain, contoh makhluk hidup yang mampu mendengar
gelombang infrasonik adalah gajah, burung merpati, badak,jangkrik.
2.Audiosonik
Adalah yang mempunyai frekuensi antara 20Hz sampai 20.000 Hz. Adapun
contoh gelombang audiosonik ialah lagu yang kita dengar, obrolan teman, atau suara
kendaraan bermotor, dan lain sebagainya.Gelombang ini mampu didengar oleh
manusia dan Sebagian besar Binatang.
3.Ultrasonik
Adalah gelombang yang mempunyai frekuensi diatas jangkauan manusia yaitu
lebih besar dari 20.000 Hz,contohnya kelelawar,dan anjing.
Gelombang ultrasonik dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai bidang antara
lain:
a) Dalam bidang Kesehatan dimanfaatkan untuk mendeteksi tumor,hati,liver,menyelidiki
otak,dan menghancurkan batu ginjal.
b) Dalam bidang industri untuk mendeteksi mensterilisasi makanan yang diawetkan dalam
kaleng,mendeteksi keretakan pada logam,dan membersihkan benda yang sangat halus.
c) Dalam bidang pertahanan sebagai radar atau navigasi.

D. Cepat Rambat Bunyi Dalam Medium


1.Cepat Rambat Bunyi dalam Gas

keterangan:
v = cepat rambat bunyi (m/s)
γ = tetapan Laplace
R = tetapan gas umum (J/mol K)
T = suhu mutlak (K)
Mr = massa molekul relatif (kg/mol)

2.Cepat Rambat Bunyi dalam Zat Cair

Keterangan:
v = cepat rambat bunyi (m/s)
B = modulus Bulk (N/m2)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
contoh soal:
Berapakah laju gelombang kompresi didalam air jika modulus limbah untuk air adalah 2,2 ×
109 N/m2 dan massa jenis 1.000 kg/m3?
Jawab:
Diketahui :
B = 2,2 × 109 N/m2
Ρ =1.000 kg/m3?
Ditanya : v ?

= √2,2 × 109 N/m2 = 1483,2 𝑚/𝑠


1.000 kg/m3

3.Cepat rambat bunyi di dalam medium zat padat

v = cepat rambat bunyi (m/s)


E = modulus Young (N/m2)
𝜌 = massa jenis zat padat (kg/m3)

2. Efek Doppler
Waktu saya lagi nungguin bus di halte, saya mendengar ada suara sirine ambulans dari
kejauhan. Suara tersebut semakin mendekat ke arah saya berdiri. Semakin ambulans mendekat,
maka suara sirinenya akan semakin jelas dan keras saya dengarkan. Namun, setelah ambulans
melewati dan berlalu menjauh, suara sirinenya berubah menjadi lebih rendah hingga nggak
terdengar lagi. Kenapa ya, kok bisa seperti itu? Apakah sopir ambulans sengaja mengubah
volume sirinenya? Ternyata, sopir ambulans nggak mengganti volume suaranya dengan
sengaja.
Ada suatu efek yang memengaruhi perubahan volume pada nada sirine, yaitu efek Doppler.
Merupakan gejala yang medeskripsikan bahwa apabila pendengar dan sumber bunyi
saling mendekati akan terdengar nada yang semakin tinggi,sebaliknya apabila bergerak saling
menjauhi maka akan terdengar nada semakin rendah.
Efek Doppler adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang pada penerima yang
sedang bergerak relatif terhadap sumber gelombang.Contoh efek Doppler pada gelombang
bunyi yang paling sederhana adalah saat kita mendengar suara sirine ambulans atau pemadam
kebakaran dari jauh, kemudian mendekat, dan menjauhi kita lagi. Volume suara dari sirine yang
kita dengar tersebut berbeda.

Keterangan Rumus
fp = frekuensi sumber bunyi yang didengar pengamat (Hz)
v = kecepatan udara (m/s)
vp = kecepatan pengamat (m/s)
vs = kecepatan gerak sumber bunyi (m/s)
fs = frekuensi sumber bunyi (Hz)
Jika pengamatnya dalam kondisi diam, maka vp = 0.
Rumus tersebut mempunyai ketentuan bahwa apabila sumber bunyi berada disebelah kiri
pendengar maka semua gerak kekiri diberi tanda positif,dan gerak kekanan diberi tanda
negative, baik sumber bunyi maupun pendengar.

Contoh soal :
Sebuah ambulans bergerak dengan kecepatan 20 m/s menjauhi orang di pinggir jalan. Sopir ambulans
menyalakan sirine dengan frekuensi 400 Hz. Jika cepat rambat udara pada saat itu adalah 380 m/s, maka
berapakah frekuensi yang didengar oleh orang di pinggir jalan?

Diketahui:
vs: 20 m/s
fs: 400 Hz
v: 380 m/s
Ditanya: fp
Jawab:
Kita lihat dulu keterangannya untuk menentukan nilai negatif dan positifnya. ternyata sumber
bunyi menjauh (vs positif), sedangkan pendengar diam (vp = 0).
Kita masukkan rumusnya.
Jadi, frekuensi yang didengar oleh orang di pinggir jalan adalah 380 Hz.

F. Sumber Bunyi
1.Senar
Getaran yang terjadi pada senar merupakan gelombang stasioner pada dawai ujung
terikat.Ketika sebuah senar dipetik maka akan menghasilkan bunyi dengan nada tertentu
dan pola gelombang yang berubah-ubah.Setiap senar dapat menghasilkan berbagai
frekuensi atau pola getaran.

ι 1
Nada dasar: = 2 λ0 atau λ0 = 2 ι
𝑉 𝑉
Frekuensi:ƒ0 = 𝜆0 = 2𝜄

Nada dasar: ι = λ1 atau λ1 = ι


𝑉 𝑉 𝑉
Frekuensi:ƒ0 = 𝜆1 = 2 ( 2𝜄 )
𝜄

3 3
Nada dasar: ι = = 2λ2atau λ2 =2 ι
𝑉 𝑉 𝑉
Frekuensi: ƒ2 = 𝜆2 =3 3 ( 2𝜄 )
𝜄
2

Jika cepat rambat gelombang pada senar atau dawai dinyatakan:

𝐹 𝐹𝐼
v= √𝜇= √ 𝑚
maka:

𝑉 1 𝐹𝐼
ƒ0 = 2𝜄 = 2𝜄 √ 𝑚

jadi:

𝑛+1 𝐹𝐼
ƒn = (n +1) ƒ0= ( ) √𝑚
2𝜄

dengan n =0,1,2,3,… merupakan tanda nada dasar,nada atas pertama,dan seterusnya.


Keterangan:
V: cepat rambat bunyi senar (m/s)
F: tegangan senar(N) 𝜇 :massa senar per satuan Panjang (kg/m)
m: massa senar (kg)
ι: Panjang senar(m)

contoh soal:
Dawai sepanjang 1 m tegangan 100 N. Pada saat dawai digetarkan dengan frekuensi 500 Hz di
sepanjang dawai terbantuk 10 perut. Massa dawai tersebut adalah ….
Pembahasan:
Keterangan yang diberikan pada soal dapat diperoleh beberapa informasi besaran-besaran
beserta nilainya seperti berikut.
Panjang dawai: L = 1 m
Tegangan dawai: FT = 100 N
Banyak gelombang yang dihasilkan = 10 perut = 5λ
Frekuensi yang dihasilkan: fn = 500 Hz
Menentukan n:
5λ = 10/2λ = 9 + 1/2λ
→n=9
→ f9 = 500 Hz
Menghitung massa dawai (m):

Jadi, massa dawai tersebut adalah 10 gram.

2.Pipa Organ
a.Pipa Organa Terbuka
Alat tiup berupa tabung sebagai sumber getar.Pola gelombang pada pipa organa terbuka
berbeda dengan senar yang selalu simpul pada kedua ujungnya melainkan kedua ujung
pipa organa terbuka.

Jadi,
𝑉
ƒn = (n +1) ƒ0= (n+1) 2𝜄

dengan n=0,1,2,3,…merupaka tanda nada dasar,nada atas,nada pertama,dan seterusnya.


Contoh soal:
Sebuah pipa mempunyai panjang 100 cm dan pipa tersebut akan difungsikan menjadi pipa
organa terbuka. Jika laju bunyi diudara adalah 340 m/s, tentukanlah frekuensi nada dasar
untuk pipa organa terbuka!
Jawab:
Besaran yang diketahui.

Nada dasar ketika difungsikan menjadi pipa organa terbuka adalah

b.Pipa Organa Tertutup


Alat tiup berupa tabung yang salah satu ujungnya terbuka dan ujang lain tertutup.

Jadi,
𝑉
ƒn = (2n +1) ƒ0= (2n+1) 4𝜄

dengan n=0,1,2,3,…merupakan tanda nada dasar,nada atas,nada pertama,dan seterusnya.


Contoh soal;
Sebuah pipa mempunyai panjang 100 cm dan pipa tersebut akan difungsikan menjadi pipa
organa terbuka. Jika laju bunyi diudara adalah 340 m/s, tentukanlah frekuensi nada dasar
untuk pipa organa terbuka!

Jawab:
Besaran yang diketahui:

Nada dasar ketika difungsikan menjadi pipa organa tertutup adalah


G.Energi Gelombang Bunyi
Gelombang dapat merambatkan energi,yang artinya gelombang juga mempunyai
energi.Begitu juga dengan gelombang bunyi.Energi gelombang bunyi dapat ditentukan dari
energi potensial maksimum getaran karena bunyi merupakan gelombang longitudinal.Jika
udara atau gas dilalui gelombang bunyi maka partikel-partikel udara akan bergetar sehingga
setiap pertikel akan mempunyai energi total dipersamaan berikut:

1 1
E= 2 kA2= 2 m𝜔2A2=2𝜋2mƒ2 A2

Dengan:
E=energi gelombang (J)
k=konstanta (N/m)
A=amplitude (m) 𝜔=frekuensi sudut (rad/s)
ƒ=frekuensi (Hz)

1. Intensitas Gelombang Bunyi


Gelombang bunyi merupakan rambatan energi yang berasal dari sumber
bunyi yang merambat kesegala arah sehingga muka gelombangnya berbentuk
bola.Intensitas gelombang bunyi adalah daya yang dipancarkan tiap satuan
luas,atau energi gelombang bunyi yang merambat menembus permukaan
bidang tiap satuan luas setiap detiknya.

Dengan :
I = intensitas gelombang bunyi (W/m2)
P= daya gelombang (W)
A=luas permukaan yang ditembus gelombang bunyi (m2)

2. Taraf Intensitas Bunyi


Intensitas gelombang bunyi terkecil yang dapat didengar manusia adalah
10 w/m2 yang disebut intensitas ambang pendengaran.Sedangkan intensitas
-2

gelombang bunyi terbesar yang dapat didengar oleh telinga manusia tanpa
menimbulkan rasa sakit adalah 1 w/m2 yang disebut intensitas ambang
perasaan.Taraf intensitas bunyi adalah logaritma perbandingan dari intensitas
bunyi dengan intensitas ambang pendengaran.
Dengan:
TI = taraf intensitas bunyi (dB)
I = intensitas gelombang bunyi (W/m2)
I0 = Intensitas ambang pendengaran
TIn = taraf intensitas oleh n buah sunber bunyi (dB)
n = banyaknya sumbar bunyi
TI1 = taraf intensitas oleeh 1 buah sumber bunyi (dB)
Contoh soal:
Diketahui terdapat dua buah gelombang bunyi mempunyai yang memiliki intensitas masing- masing 1
x 10⁻⁷ W/m2 dan 1 x 10⁻⁴ W/m2. Perbedaan taraf intensitasnya dalam dB adalah…
Jawaban:
Taraf intensitas (TI) = 10 log I/ TI₁ = 10 log (10⁻⁷/10⁻¹²)
TI₁ = 10 log (10⁻⁷⁺¹²)
TI₁ = 10 log (10⁵)
TI₁ = 10 (⁵)
TI₁ = 50 dB
TI₂ = 10 log (10⁻⁴/10⁻¹²)
= 10 log (10⁻⁴⁺¹²)
= 10 log (10⁸)
= 10 (8)
TI₂ = 80 dB
perbedaan taraf intensitas = 80 dB - 50 dB = 20 dB
DAFTAR PUSTAKA

Anissa, I. (2020). Gelombang Bunyi dan Cahaya Fisika Kelas XI. Modul Pembelajaran SMA
Fisika Kelas XIII, 51, 9.
Hasanah, T. A. N., Huda, C., & Kurniawati, M. (2017). Pengembangan Modul Pembelajaran
Fisika Berbasis Problem Based Learning (PBL) pada Materi Gelombang Bunyi untuk
Siswa SMA Kelas XII. Momentum: Physics Education Journal, 1(1), 56.
https://doi.org/10.21067/mpej.v1i1.1631
Kurniawati, H., Desnita, D., & Siswoyo, S. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis 3D PageFlip Fisika untuk Materi Getaran dan Gelombang Bunyi. Jurnal
Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, 2(1), 97–102.
https://doi.org/10.21009/1.02114
Lailiyah, S., & Ermawati, F. U. (2020). Materi Gelombang Bunyi: Pengembangan Tes
Diagnostik Konsepsi Berformat Five-Tier, Uji Validitas dan Reliabilitas serta Uji
Terbatas. Jurnal Pendidikan FisikaTadulakoOnline (JPFT), 8(3), 104–119.
Pangestu, R. D., Mayub, A., & Rohadi, N. (2019). Pengembangan Desain Media
Pembelajaran Fisika SMA Berbasis Video pada Materi Gelombang Bunyi. Jurnal
Kumparan Fisika, 1(1), 48–55. https://doi.org/10.33369/jkf.1.1.48-55
Pratama, I. (2015). BBM 7 Gelombang dan Bunyi. 2015, 1–42.
https://cupdf.com/document/bbm-7-gelombang-dan-bunyi-kd-fisika.html
Sutan, S. M., Prasetyo, J., & Mahbudi, I. (2018). Pengaruh Paparan Frekuensi Gelombang
Bunyi terhadap Fase Vegetatif Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat (Ipomea
Reptans Poir). Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis Dan Biosistem, 6(1), 72–78.

Anda mungkin juga menyukai