Anda di halaman 1dari 21

MATERI TENTANG GELOMBANG

BUNYI
Penyusun :
SOIMAN ZAGOTO
NPM : 19-053-111-009
PRODI : FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS DARMA AGUNG

TAHUN 2021/22
A.PENGERTIAN GELOMBANG BUNYI

Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Gelombang bunyi terdiri dari


molekul-molekul udara yang bergetar dan merambat ke segala arah.

Setiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di berbagaia tempat, hingga


menghasilkan wilayah tekanan tinggi, namun di tempat lain merenggang, hingga
menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah
secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Gelombang
bunyi ini yang menghantarkan bunyi ke telinga manusia.
B. KLASIFIKASI GELOMBANG BUNYI

Suatu bunyi dapat didengar oleh manusia karena memiliki 3 hal yaitu, adanya
sumber bunyi, adanya medium rambat bunyi, dan frekuensinya yang berada antara
20 Hz – 20.000 Hz (audiosonik). Tidak hanya manusia, semua makhluk hidup juga
dapat mendengar suatu bunyi. Berdasarkan frekuensinya, gelombang bunyi
diklasifikasikan sebagai berikut:

 Infrasonik: bunyi yang memiliki frekuensi < 20 Hz. Bunyi ini dapat didengar oleh
hewan seperti jangkrik, laba-laba, gajah, anjing, dan lumba-lumba.
 Audiosonik: bunyi yang memiliki frekuensi 20 Hz – 20.000 Hz. Bunyi ini dapat
didengar oleh manusia.
 Ultrasonik: bunyi yang memiliki frekuensi > 20.000 Hz. Bunyi ini dapat
didengar oleh hewan seperti kelelawar dan lumba- lumba. 
C. INTENSITAS GELOMBANG
Energi yang dipindahkan oleh gelombang biasanya dinyatakan dalam intensitas
gelombang. Intensitas gelombang bunyi (diberi lambang I) menyatakan energi
bunyi setiap detiknya (daya bunyi) yang menembus bidang setian satuan luas
permukaan secara tegak lurus. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:

Keterangan :

I : Intensitas bunyi (W/m2)


P : Energi tiap waktu atau daya (W)
A : Luas (m2)
Jika sumber bunyi memancarkan ke segala arah sama besar (isotropik), luas yang
dimaksud sama dengan luas permukaan bola, yaitu : , maka  persamaan di atas dapat
kita modifikasi menjadi :

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa intensitas bunyi yang didengar di suatu titik
(tempat) berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Berarti, semakin kuat dan tinggi
suatu bunyi, semakin besar intensitasnya.
Perbandingan intensitas gelombang bunyi pada suatu titik yang berjarak r 1 dan r2 dari
sumber bunyi adalah :

Apabila terdapat n buah sumber bunyi yang identik, maka intensitas total gelombang
bunyi merupakan penjumlahan aljabar terhadap intensitas masing – masing sumber
bunyi.
Rumus Taraf Intensitas bunyi
Hubungan antara kuat bunyi dan intensitas bunyi diberikan oleh Alexander Graham
Bell dengan mendefiniskannya sebagai taraf intensitas bunyi. Taraf Intensitas
Bunyi adalah logaritma perbandingan intensitas bunyi terhadap intensitas ambang.
Secara matematis, taraf intensitas bunyi didefinisikan sebagai :

Keterangan :
TI : Taraf Intensitas bunyi ( desiBell disingkat dB)
I : Intensitas bunyi (W/m2)
Io : intensitas ambang pendengaran manusia (10-12 W/m2)
Untuk n buah sumber bunyi identik, misalnya terdapat n sirine yang dinyalakan
bersama-sama, maka besarnya taraf intensitas bunyi dinyatakan sebagai :

Dengan TI1 adalah taraf intensitas bunyi untuk satu buah sumber. Jika didengar di dua
titik yang jaraknya berbeda, besar intensitas bunyi di titik ke-2 bisa dinyatakan
sebagai :
D. CARA MENGHITUNG CEPAT RAMBAT BUNYI

Nilai kecepatan dari gelombang bunyi bervariasi. Hal ini tergantung dari medium
rambatannya. Secara umum, cara menghitung cepat rambat bunyi adalah sebagai
berikut: 

Di mana:
v = cepat rambat bunyi (m/s)
s   = jarak tempuh (m)
t   = waktu (s)
1. Melalui Zat Padat
Gelombang bunyi dapat merambat melalui zat padat. Contoh medium rambatan zat
padat yaitu alumunium, baja, kaca, dan lain-lain. Rumus menghitung cepat
rambat bunyi yang merambat melalui  zat padat adalah sebagai berikut:

Di mana 
v = cepat rambat bunyi (m/s)
E = modulus young (N/m2)
ρ = massa jenis (Kg/m3) 

Modulus young (E ) merupakan ukuran kekakuan suatu bahan zat padat.


Nilai modulus young zat padat berbeda-beda.
2. Melalui Zat Cair
Gelombang bunyi juga dapat merambat melalui zat cair. Medium zat cair dapat
berupa air, raksa, helium cair, dan lainnya. Rumus untuk menghitung cepat
rambat bunyi dalam zat cair adalah sebagai berikut:

Di mana 
v = cepat rambat bunyi (m/s)
B = Modulus Bulk (N/m2)
ρ = massa jenis (Kg/m3)

Modulus Bulk (B) merupakan kecenderungan suatu benda untuk


berubah bentuk ke segala arah ketika diberi suatu tegangan ke segala
arah.
3. Melalui Udara atau Gas
Gelombang bunyi juga dapat merambat melalui medium udara atau gas. Rumus
untuk menghitung cepat rambat bunyi dalam gas adalah sebagai berikut: 

Di mana 
v = cepat rambat bunyi (m/s)
γ = konstanta laplace
R = konstanta gas umum (J/mol K)
T = suhu gas (K)
M = massa molekul relatif gas
Konstanta laplace (notasi γ) adalah perbandingan antara kapasitas kalor
gas pada tekanan tetap dengan kapasitas kalor pada volume tetap.
Konstanta laplace dapat dipakai untuk gas monoatomik atau
diatomik. Konstanta laplace untuk gas monoatomik adalah: 

Sedangkan konstanta laplace untuk gas diatomik dibagi menjadi 3


keadaan yaitu pada suhu rendah, suhu sedang, dan suhu tinggi. 
E. CIRI KHAS GELOMBANG BUNYI
Suatu gelombang bunyi memiliki ciri khas. Ciri khas inilah yang nantinya akan
dimanfaatkan dalam pembuatan suatu teknologi yang dapat berguna untuk
kehidupan manusia. Ciri khas gelombang bunyi adalah refleksi (pemantulan),
refraksi (pembiasan), difraksi (pelenturan), interferensi (perpaduan), Efek
Doppler, dan pelayangan gelombang. 

1. Refleksi (Pemantulan)
Pada pemantulan bunyi berlaku hukum pemantulang gelombang yaitu: 

 Sudut datang gelombang sama dengan sudut pantul gelombang;

 Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak dalam satu bidang.
2. Refraksi (Pembiasan Gelombang)
Refraksi gelombang adalah pembelokkan gelombang ketika melewati bidang batas
tertentu. Rumus umum untuk refraksi adalah: 

Di mana 
i = sudut datang gelombang (derajat)
R  = sudut bias gelombang (derajat)
λ1= panjang gelombang 1 (m)
λ2= panjang gelombang  2 (m)
V1= panjang gelombang 1 (m)
V2 = panjang gelombang 2 (m)
3. Interferensi Gelombang (Perpaduan)
Interferensi gelombang adalah perpaduan dua gelombang yang menghasilkan
pola-pola tertentu. Interferensi dua buah gelombang bunyi koheren akan
menghasilkan pola terang-gelap yang merupakan pola interferensi konstruktif-
destruktif. 

Beda lintasan dengan interferensi konstruktif (pola gelombang yang


saling menguat) adalah: 

Beda lintasan dengan interferensi destruktif (pola gelombang yang saling


melemah): 
4. Efek Doppler
Efek Doppler adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang sumber
gelombang yang diterima pengamat karena adanya gerak relatif di antara keduanya.

Fp = frekuensi pendengar (Hz)


Fs = frekuensi sumber bunyi (Hz)
V  = cepat rambat bunyi (m/s)
Vp = kecepatan pendengar (m/s)
Vs  = kecepatan sumber bunyi (m/s)
Persamaan Efek Doppler dengan tidak mengabaikan kecepatan angin
(Vw):

Jika pendengar mendekati sumber bunyi, maka Vp bernilai (+), jika


sumber bunyi menjauhi pendengar maka Vs bernilai (+), jika arah angin
searah dengan arah rambat bunyi, maka Vw bernilai (+). 
5. Pelayangan gelombang
Pelayangan gelombang adalah interferensi dua bunyi beramplitudo sama namun
berbeda frekuensi sedikit. Pelayangan bunyi membentuk interferensi konstruktif-
destruktif yang disebut layangan. Satu layangan didefinisikan sebagai gejala dua
bunyi keras atau lemah yang terjadi secara berurutan. Frekuensi layangan dapat
dihitung menggunakan rumus:
 

Di mana
fl = frekuensi layangan bunyi 
f1 dan f2 = frekuensi gelombang bunyi yang berinteferensi
F. APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI
a. Teknologi SONAR
Teknologi SONAR dapat digunakan untuk sistem navigasi dengan bunyi pantul
ultrasonik, pada perangkat kamera berguna untuk mendeteksi jarak benda yang
akan difoto, pada kendaraan mobil dapat digunakan untuk mendeteksi jarak benda-
benda yang ada di sekitar mobil, dan pengukur kedalaman laut.

b. Ultrasonografi (USG)
Ultrasonografi (USG). Ultrasonografi adalah teknologi yang digunakan
untuk mencitrakan bagian dalam tubuh manusia. USG digunakan untuk melihat
perkembangan janin dalam kandungan. USG memiliki 3 bagian utama yaitu
Transducer, Monitor, dan Mesin USG. Prinsip kerja dari Ultrasonografi
menggunakan konsep pemantulan bunyi yaitu transducer ditempelkan pada organ
yang ingin dilihat citra bagian dalamnya. 

c. Echocardiogram
Echocardiogram adalah teknologi yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan
aliran darah. Kecepatan aliran darah diukur menggunakan efek Doppler. Bunyi
ultrasonik diarahkan menuju pembuluh nadi, dan pergerakan gelombang bunyi
tersebut mengikuti kecepatan aliran darah. 
G. Contoh soal
1. Dua buah senar memiliki panjang dan tegangan yang sama. Senar pertama memiliki
luas penampang 0,64 mm², sedangkan senar kedua memiliki luas penampang 1
mm². Jika senar pertama memiliki frekuensi 330 Hz, berapa frekuensi yang
dihasilkan senar kedua ?

Pembahasan :
2. Pesawat terbang saat tebang dapat menghasilkan bunyi dengan daya 32π x 10 6 W.
Apabila ada 10 pesawat terbang sejenis terbang bersamaan, tingkat intensitas bunyi
yg didengar oleh pengamat pada jarak 4 km dari pesawat tersebut adalah?
(intensitas ambang pendengaran telinga normal adalah 10-12 W/m2)

Jawab:
Intensitas bunyi dirumuskan sebagai,

I = P/A = P/(4πr2)
Maka, ada 10 pesawat dayanya = 10 x 32π x 106 W
10 x 32π x 106  = 4π(4000)². I
I = 5 watt/m²

Dan taraf intensitas bunyi sebesar, (I0 = 10-12 W/m2)


TI = 10 log (I/I0) = 10 log (5/10-12)
TI = 10(log 5 + 12)
TI = 10(0,699 + 12) = 127 dB

Anda mungkin juga menyukai