Modulus young (E ) merupakan ukuran kekakuan suatu bahan zat padat. Nilai modulus
young zat padat berbeda-beda.
Sumber: http://koleksivideotutorial10000.blogspot.com/2015/11/penjelasan-modulus-
young.html
Modulus Bulk (B) merupakan kecenderungan suatu benda untuk berubah bentuk kesegala
arah ketika diberi suatu tegangan ke segala arah.
Sumber: http://softonezero.blogspot.com/2013/12/sifat-elastis-benda-padat.html
4. Efek Doppler
Efek doppler adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang sumber gelombang yang
diterima pengamat karena adanya gerak relative diantara keduanya.
𝑣 ± 𝑣𝑝
𝑓𝑝 = .𝑓
𝑣 ± 𝑣𝑠 𝑠
Ket :
fp = Frekuensi pendengar (Hz) Tanda (+) : pendengar mendekati sumber bunyi atau
fs = frekuensi sumber bunyi (Hz) sumber bunyi menjauhi pendengar
v = cepat rambat bunyi (m/s)
Tanda (-) : pendengar menjauhi sumber bunyi atau
vp = kecepatan pendengar (m/s)
sumber bunyi mendekati pendengar.
vs = kecepatan sumber bunyi (m/s)
5. Pelayangan gelombang
Pelayangan gelombang adalah interferensi dua bunyi beramplitudo sama namun berbeda
frekuensi sedikit. Pelayangan bunyi membentuk interferensi konstruktif-destruktif yang disebut
layangan. Satu layangan didefinisikan sebagai gejala dua bunyi keras atau lemah yang terjadi
secara berurutan. Frekuensi layangan dapat dihitung menggunakan rumus :
𝑓𝑙 = |𝑓1 − 𝑓2 |
Ket :
fl = frekuensi layangan bunyi
f1 dan f2 = frekuensi gelombang bunyi yang berinterferensi
Sumber: https://mastermatfis.blogspot.com/2016/08/pembuktian-dan-penurunan-rumus.html
6. Sumber Bunyi
Setiap bunyi yang kita dengar dihasilkan oleh suatu benda yang bergetar. Benda yang
bergertar disebut sumber bunyi. Contohnya, piano, biola, gitar, terompet seruling dan flute.
a. Senar yang bergetar
Seutas senar atau dawai yang kedua ujungnya terikat jika digetarkan akan membentuk
gelombang stasioner dan menghasilkan bunyi dengan nada tertentu. Pola gelombang
stasioner :
𝑓0 ∶ 𝑓1 ∶ 𝑓2 : … = 1 ∶ 2 ∶ 3: …
7. Resonansi bunyi
Resonansi bunyi adalah perisitiwa bergetarnya suatu benda akibat benda lain yang bergetar.
Resonansii dapat terjadi jika frekuensi benda yang bergetar sama dengan frekuensi alamiah
benda di dekatnya. Hubungan kolom udara (ℓ) terhadap Panjang gelombang bunyi (𝜆) pada
peristiwa resonansi kolom udara dapat dituliskan sebagai berikut :
1
ℓ𝑛 = (2𝑛 − 1) 𝜆
4
Keterangan :
ℓ𝑛 = Panjang kolom udara ke-n
𝑛 = 1,2,3,… (resonansi pertama, kedua, ketiga, dst)
Keterangan:
I = Intensitas bunyi ( watt/m2)
A= luas bidang permukaan (m2) = 4𝜋. 𝑅 2
P = daya bunyi (watt)
R = jarak tempat dari sumber bunyi (m)
Jika diasumsikan bahwa tidak ada kehilangan energi selama penjalaran gelombang, maka
daya yang dipindahkan akan tetap besarnya. Dengan demikaan diperoleh persmaan sebagai
berikut :
𝐼1 𝑅22
=
𝐼2 𝑅12
Keterangan :
I1 = Intensitas gelombang pada R1 (W/m2)
I2 = Intensitas gelombang pada R2 (W/m2)
R1 = jarak sumber bunyi 1 (m)
R2 = jarak sumber bunyi 2 (m)
b. Ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan untuk melihat bagiandalam tubuh manusia dengan menggunakan pulsa-pulsa
ultrasonic dinamakan pemerikanaan USG (Ultrasonografi)
B. Gelombang Cahaya
1. Interferensi Cahaya
Jika seberkas seinar melalui celah ganda S1 dan S2 sinar akan mengalami pelenturan seolah-
olah menjadi dua sumber baru seperti pada gambar berikut :
Sinar dari S1 dan S2 dapat bergabung pada layar sehingga berinterferensi dan membentuk pola
garis-garis pada layar, yaitu garis terang dan gelap secara bergantian. Interferensi cahaya
adalah keadaan saat dua gelombang cahaya atau lebih berpadu dan membentu gelombang
cahaya gabungan. Pada percobaan Young pola pada layar yaitu terang dan gelap. Pola terang
terjdi karena interferensi maksimum (saling menguatkan) dan pola gelap terjadi karena
interferensi minimum (saling melemahkan).
Proses terjadinya peristiwa interferensi juga terjadi pada lapiran tipis :
Sinar yang mengenai permukaan lapisan tipis akan mengalami 2 peristiwa, yaotu dipantulkan
secara langsung (a) dan dibiaskan baru kemudian dipantulkan (b). Dua sina (a dan b) yang
menyatu Kembali itu akan saling menghilangkan (,=minimum) atau akan saling menguatkan
(maksimum). Sinar yang saling menguatkan akan membentuk warna
Celah Ganda
No Uraian Lapisan Tipis
(Percobaan Young)
Δ𝑆 = 𝑑 sin 𝜃
Selisih lintasan kedua Atau
1 ∆𝑆 = 2𝑛𝑑 cos 𝑟
sinar 𝑑𝑦
∆𝑆 =
𝐿
𝑑𝑦 1
2.
Rumusan interferensi = 𝑚𝜆 2𝑛𝑑 cos 𝑟 = (𝑚 + )𝜆
maksimum 𝐿 2
Dengan m =1,2,3,… Dengan m = 0,1,2,3…
𝑑𝑦 1
Rumusan interferensi = (𝑚 − ) 𝜆 2𝑛𝑑 cos 𝑟 = 𝑚𝜆
3. 𝐿 2
minimum Dengan m = 1,2,3,…
Dengan m = 1,2,3,…
2. Difraksi Cahaya
• Difraksi Celah Tunggal
Peristiwa yang terjadi pada celah sinar mengalami pelenturan, pada layar, sinar
mengalami interferensi. Penyebab terjadinya interferensi pada celah tunggal terjadinya
perpaduan dua gelombang yang disebabkan oleh gabungan dari 2 gelombang cahaya.
Selisih lintasan sinar
𝑑𝑝
∆𝑆 = 𝑑 sin 𝜃 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝐿
Syarat dan perumusan interferensi :
❖ Interferensi maksimum :
1
𝑑 sin 𝜃 = (𝑛 + ) 𝜆
2
❖ Interferensi minimum :
𝑑 sin 𝜃 = 𝑛𝜆
Keterangan :
d = lebar celah
𝜃 = sudut deviasi
𝑛 = orde interferensi (1,2,3,…)
𝑝 = jarak gelap/terang ke-n dari terang pusat
𝐿 = jarak layar dari celah
𝜆 = Panjang gelombang
• Difraksi pada kisi
Peristiwa yang terjadi pada celah sinar mengalami pelenturan, pada layar, sinar
mengalami interferensi. Penyebab terjadinya interferensi pada celah tunggal terjadinya
perpaduan dua gelombang yang disebabkan oleh gabungan dari 2 gelombang cahaya.
Selisih lintasan sinar
𝑑𝑝
∆𝑆 = 𝑑 sin 𝜃 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝐿
Syarat dan perumusan interferensi :
❖ Interferensi maksimum :
𝑑 sin 𝜃 = 𝑛𝜆
❖ Interferensi minimum :
1
𝑑 sin 𝜃 = (𝑛 − ) 𝜆
2
Keterangan :
d = lebar celah
𝜃 = sudut deviasi
𝑛 = orde interferensi (1,2,3,…)
𝑝 = jarak gelap/terang ke-n dari terang pusat
𝐿 = jarak layar dari celah
𝜆 = Panjang gelombang
3. Polarisasi Cahaya
Peristiwa yang menyebabkan polarisasi cahaya adalah
• Mengalami Pemantulan dengan sudut (i)
• Mengalami Pemantulan dan pembiasan
• Mengalami pembiasan kembar
• Terabsorbsi selektif oleh bahan (polisator)
Hukum Snellius :
𝑛1 sin 𝑖𝑝 = 𝑛2 sin 𝑟
Hukum Brewster
𝑛2 sin 𝑖𝑝 sin 𝑖𝑝 sin 𝑖𝑝
= = = = tan 𝑖𝑝
𝑛1 sin 𝑟 sin(90 − 𝑖𝑝 ) cos 𝑖𝑝
𝑛2
= tan 𝑖𝑝
𝑛1
Hukum Malus
𝐼 = 𝐼𝑜 cos 2 𝜃
4. Teknologi LCD-LED
a. LCD (Liquid Crystal Display)
Monitor (LCD (Liquid Crystal Display) adalah monitor yang disusun dengan
menggunakan “cairan kristal”. Monitor LCD disusun dalam tiga bagian. Bagian belakang
adalah sumber cahaya, yaitu berupa lampu nero di belakang panel yang dapat
memancarkan cahaya berwarna putih dan melewati substrat pertama. Bagian tengah
merupakan LCD panel, yaitu berupa lapisan kristal cair berisi cairan kimia, diman molekul-
molekulnya dapat diatur dengan memberikan medan listrik dan medan magnet. Bagan
depan adalah layar (display screen) . Cahaya yang lulus dari polarisasi melalui substrat
kedua akan menghasilkan warna yang ditampilkan pada layar.
b. LED (Led Emitting Diode)
Perbedaan secara fisika pada LED komputer, umumnya terletak pada bentuknya yang lebih
ramping/tipis. Beberapa tipe LED memiliki fungsi dan fitur yang lebih lengkap
dibandingkan LCD, seperti kemampuan digital touch screen,digital TV internet, digital TV
tuner. Adapun perbedaan utama antara LED dan LCD terletak pada sistempencahayaannya
yaitu menggunakan teknologi LED backlight. Dari sitem pencahayaan ini, monitor LED
mampu menghemat konsumsi listrik hingga 50-70% dibandingkan LCD.