Anda di halaman 1dari 12

Materi

3.10 Gelombang Bunyi dan Cahaya


A. Gelombang Bunyi
1. Karakteristik Gelombang Bunyi
a. Adanya Sumber Bunyi
Gelombang bunyi ada jika ada sumber bunyi, contoh sumber bunyi adalah pita suara,
seruling, dan dawai gitar. Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Alat music seperti
piano dan gitar dapat menghasilkan suara karena bergetarnya dawai pada kedua alat
tersebut. Seruling juga dapat menghasilkan suara karena bergetarnya kolom udara pada
seruling ketika ditiup.
b. Gelombang Bunyi merupakan gelombang mekanik
Gelombang bunyi merupakan salah satu gelombang mekanik. Gelombang mekanik adalah
gelombang yang membutuhkan medium untuk merambat. Syarat terjadi dan terdengarnya
bunyi oleh manusia ada empat aspek, yaitu :
• Sumber bunyi adalah benda yang bergetar (ada sumber bunyi)
• Energi dipindahkan dari sumber bunyi merambat melalui medium (ada medium
perambatannya)
• Frekuensi sumber bunyi 20 - 20.000 Hz ( memiliki frekuensi)
• Bunyi dideteksi oleh telinga atau sebuah alat (memiliki alat pendengaran)
Berdasarkan frekuensinya, gelombang bunyi diklasifikasikan sebagai berikut:
• Infrasonik: bunyi yang memiliki frekuensi < 20 Hz. Bunyi ini dapat didengar oleh
hewan seperti jangkrik, laba-laba, gajah, anjing.
• Audiosonik: bunyi yang memiliki frekuensi 20 Hz – 20.000 Hz. Bunyi ini dapat
didengar oleh manusia.
• Ultrasonik: bunyi yang memiliki frekuensi > 20.000 Hz. Bunyi ini dapat didengar oleh
hewan seperti kelelawar dan lumba-lumba. Bunyi ini tidak dapat didengar oleh
manusia. Bunyi ultrasonic memiliki banyak manfaat diantaranya untuk mengukur
kedalaman laut, pemeriksaan janin di dalam kandungan atau organ bagian dalam
dengan menggunakan alat USG.
Tinggi rendahnya bunyi tergantung pada frekuensinya. Kuat lemahnya bunyi dipengaruhi
oleh amplitudonya. Sedangkan, warna bunyi tergantung pada sumber getarnya.
c. Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah
getarnya. Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal dimana terdapat rapatan dan
regangan.

2. Cepat rambat gelombang bunyi


• Melalui zat padat
Gelombang bunyi dapat merambat melalui zat padat. Contoh medium rambatan zat padat
yaitu alumunium, baja, kaca, dan lain-lain. Rumus menghitung cepat rambat bunyi yang
merambat melalui zat padat adalah sebagai berikut:
𝑬
𝒗=√
𝝆
Ket :
v = cepat rambat bunyi (m/s)
E = modulus young (N/m2)
ρ = massa jenis (Kg/m3)

Modulus young (E ) merupakan ukuran kekakuan suatu bahan zat padat. Nilai modulus
young zat padat berbeda-beda.

Sumber: http://koleksivideotutorial10000.blogspot.com/2015/11/penjelasan-modulus-
young.html

• Melalui Zat Cair


Gelombang bunyi juga dapat merambat melalui zat cair. Medium zat cair dapat berupa
air, raksa, helium cair, dan lainnya. Rumus untuk menghitung cepat rambat bunyi dalam
zat cair adalah sebagai berikut:
𝑩
𝒗=√
𝝆
Ket :
v = cepat rambat bunyi (m/s)
B = modulus Bulk (N/m2)
ρ = massa jenis (Kg/m3)

Modulus Bulk (B) merupakan kecenderungan suatu benda untuk berubah bentuk kesegala
arah ketika diberi suatu tegangan ke segala arah.
Sumber: http://softonezero.blogspot.com/2013/12/sifat-elastis-benda-padat.html

• Melalui Udara atau Gas


Gelombang bunyi juga dapat merambat melalui medium udara atau gas. Rumus untuk
menghitung cepat rambat bunyi dalam gas adalah sebagai berikut:
𝑹𝑻
𝒗 = √𝜸
𝑴
Ket :
v = cepat rambat bunyi (m/s)
γ = Konstanta laplace
R = Konstanta gas umum (J/mol. K)
T = suhu gas (K)
M = massa molekul relative gas

3. Sifat-sifat gelonbang bunyi


Bunyi sebagai gelombang mempunyai sifat-sifat sama dengan sifat-sifat dari gelombang yaitu
:
a. Refleksi (Pemantulan)
Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga gelombang bunyi juga dapat
mengalami hal ini. Hukum pemantulan gelombang : sudut datang = sudut pantul juga
berlaku pada gelombang bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pemantulan bunyi dalam
ruang tertutup dapat menimbulkan gaung. Gausng adalah sebagai bunyi pantul bersamaan
dengan bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas. Untuk menghindari gaung
maka dalam bisokop, studio radio dan televisi, dan Gedung konser music dindingnya
dilapisi zat peredam suara yang biasanya terbuat dari kain wol, kapas, gelas, karet atau
besi.
b. Refraksi (Pembiasan Gelombang)
Salah satu sifat gelombang adalah mengalami pembiasan. Peristiwa pembiasan dalam
kehidupan sehari-hari misalnya pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras daripada
siang hari. Hal ini disebabkan karena pada siang hari udara lapisan atas lebih dingin
daripada lapisan bawah. Karena cepat rambat bunyi pada suhu dingin lebih kecil daripada
suhu panas maka kecepatan bunyi dilapisan udara atas lebih kecil daripada dilapisan
bawah, yang berakibat medium lapisna atas lebih rapat dari medium lapisan bawah. Hal
yang sebaliknya terjadi pada malam hari. Jadi pada siang hari bunyi petir merambat dari
lapisan udara atas ke lapisan udara bawah.
c. Interferensi Gelombang (Perpaduan)
Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau interferensi, yang
dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif atau penguatan bunyi dan interferensi
destruktif atau pelemahan bunyi. Misalnya waktu kita berada diantara dua buah loud-
speaker dengan frekuensi dan amplitude yang sama atau hamper sama maka kita akan
mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian.
d. Difraksi Gelombang (Pelenturan)
Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang bunyi di udara
memiliki Panjang gelombang dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter. Seperti
yang kita ketahui, bahwa gekimbang yang lebih panjang akan lebih mudah didifraksikan.
Peristiwa difraksi terjadi misalnya saat kita dapat mendengar suara mesin mobil ditikungan
jalan walaupun kita belum melihat mobil tersebut karena terhalang oleh bangunan tinggi
di pinggir tikungan.

4. Efek Doppler
Efek doppler adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang sumber gelombang yang
diterima pengamat karena adanya gerak relative diantara keduanya.
𝑣 ± 𝑣𝑝
𝑓𝑝 = .𝑓
𝑣 ± 𝑣𝑠 𝑠

Ket :
fp = Frekuensi pendengar (Hz) Tanda (+) : pendengar mendekati sumber bunyi atau
fs = frekuensi sumber bunyi (Hz) sumber bunyi menjauhi pendengar
v = cepat rambat bunyi (m/s)
Tanda (-) : pendengar menjauhi sumber bunyi atau
vp = kecepatan pendengar (m/s)
sumber bunyi mendekati pendengar.
vs = kecepatan sumber bunyi (m/s)

5. Pelayangan gelombang
Pelayangan gelombang adalah interferensi dua bunyi beramplitudo sama namun berbeda
frekuensi sedikit. Pelayangan bunyi membentuk interferensi konstruktif-destruktif yang disebut
layangan. Satu layangan didefinisikan sebagai gejala dua bunyi keras atau lemah yang terjadi
secara berurutan. Frekuensi layangan dapat dihitung menggunakan rumus :
𝑓𝑙 = |𝑓1 − 𝑓2 |
Ket :
fl = frekuensi layangan bunyi
f1 dan f2 = frekuensi gelombang bunyi yang berinterferensi

Sumber: https://mastermatfis.blogspot.com/2016/08/pembuktian-dan-penurunan-rumus.html
6. Sumber Bunyi
Setiap bunyi yang kita dengar dihasilkan oleh suatu benda yang bergetar. Benda yang
bergertar disebut sumber bunyi. Contohnya, piano, biola, gitar, terompet seruling dan flute.
a. Senar yang bergetar
Seutas senar atau dawai yang kedua ujungnya terikat jika digetarkan akan membentuk
gelombang stasioner dan menghasilkan bunyi dengan nada tertentu. Pola gelombang
stasioner :

Ketiga panjang gelombang tersebut dapat ditulis dalam persamaan :


2ℓ
𝜆𝑛 =
𝑛+1
Frekuensi nada yang dihasilkan dawai dapat ditulis dalam persamaan :
𝑣 𝑣
𝑓𝑛 = = (𝑛 + 1)
𝜆𝑛 2ℓ
Keterangan :

𝜆 = Panjang gelombang senar (m)

𝑓 = frekuensi dasar gelombang senar (Hz)

𝑣 = kecepatan gelombang senar (m/s)


𝑛 = 0,1.2…. yaitu bilangan yang menyatakan nada dasar, nada atas pertama , dst
Perbandingan frekuensi setiap nada sebagai berikut :

𝑓0 ∶ 𝑓1 ∶ 𝑓2 : … = 1 ∶ 2 ∶ 3: …

b. Kolom udara (pipa organa)


Alat yang menggunakan kolom udara sebagai sumber bunyi disebut pipa organa. Pipa
organa dibedakan menjadi dua jenis, yaiyu pipa organa terbuka dan pipa organa tertutup.
1) Pipa organa terbuka.
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berup tabung yang kedua ujungnya terbuka.
Frekuensi bunyi tersebut dapat dituliskan dalam persamaan berikut :
𝜆𝑛 𝑣 𝑣
ℓ = (𝑛 + 1) dan 𝑓𝑛 = = (𝑛 + 1)
2 𝜆𝑛 2ℓ
n = 0,1,2,3,…..

perbandingan frekuensi setiap nada memenehi 𝑓0 ∶ 𝑓1 ∶ 𝑓2 : … = 1 ∶ 2 ∶ 3: …


2) Pipa organa tertutup
Pipa organa tertutup adalah alat music berupa tabung yang salah satu ujungnya
tertutup dan ujung lainnya terbuka. Frekuensi bunyi dapat dituliskan sebagai
berikut :
𝜆𝑛 𝑣 𝑣
ℓ = (2𝑛 + 1) dan 𝑓𝑛 = = (2𝑛 + 1)
4 𝜆𝑛 4ℓ
n = 0, 1, 2, 3,…

Perbandingan frekuensi setiap nada memenuhi 𝑓0 ∶ 𝑓1 ∶ 𝑓2 : … = 1 ∶ 3 ∶ 5: …

7. Resonansi bunyi
Resonansi bunyi adalah perisitiwa bergetarnya suatu benda akibat benda lain yang bergetar.
Resonansii dapat terjadi jika frekuensi benda yang bergetar sama dengan frekuensi alamiah
benda di dekatnya. Hubungan kolom udara (ℓ) terhadap Panjang gelombang bunyi (𝜆) pada
peristiwa resonansi kolom udara dapat dituliskan sebagai berikut :
1
ℓ𝑛 = (2𝑛 − 1) 𝜆
4
Keterangan :
ℓ𝑛 = Panjang kolom udara ke-n
𝑛 = 1,2,3,… (resonansi pertama, kedua, ketiga, dst)

8. Energi, Intensitas dan taraf intensitas gelombang bunyi


Gelombang dapat merambat dari satu tempat ke tempat lain melalui medium yang
bermacam-macam.
a. Gelombang dapat merambatkan energi
Jika udara atau gas dilalui gelombang bunyi, partikel-partikel udara akan bergetar,
sehingga setiap partikel akan mempunyai energi sebesar :
1 1
𝐸 = 𝑘. 𝐴2 = 𝑚. 𝜔2 . 𝐴2 = 2𝜋 2 . 𝑚. 𝑓 2 . 𝐴2
2 2
Keterangan :
E = energi gelombang (J)
k = konstanta (N/m)
f = frekuensi (Hz)
𝜔 = feekuensi sudut (rad/s)
b. Intensitas gelonbang bunyi
Intensitas gelombang bunyi (I) adalah energi bunyi tiap detik (daya bunyi) yang menembus
bidang setiap satuan luas permukaan secara tegak lurus. Jika ditinjau titik berjarak R dari
sumber bunyi, maka intensitas bunyi yang diterima pada titik tersebut ditulis dalam
persamaan berikut :
𝑃
𝐼=
𝐴

Keterangan:
I = Intensitas bunyi ( watt/m2)
A= luas bidang permukaan (m2) = 4𝜋. 𝑅 2
P = daya bunyi (watt)
R = jarak tempat dari sumber bunyi (m)

Jika diasumsikan bahwa tidak ada kehilangan energi selama penjalaran gelombang, maka
daya yang dipindahkan akan tetap besarnya. Dengan demikaan diperoleh persmaan sebagai
berikut :
𝐼1 𝑅22
=
𝐼2 𝑅12
Keterangan :
I1 = Intensitas gelombang pada R1 (W/m2)
I2 = Intensitas gelombang pada R2 (W/m2)
R1 = jarak sumber bunyi 1 (m)
R2 = jarak sumber bunyi 2 (m)

c. Taraf Intensitas bunyi


Intensitas gelombang bunyi yang dapat didengar manusia rata-rata 10-12 watt/m2, yang
disebut ambang pendengaran. Sementara itu, intensitas terbesar bunyi yang masih
terdengar oleh manusia tanpa menimbulkan rasa sakit adalah 1 watt/m2 yang disebut
ambang perasaab, Hal itu menyebabkan selang intensitas bunyi yang dapat merangsang
pendengaran yaitu antara 10-12 watt/m2 sampai 1 watt/m2.
Para ilmuwan mengukur intensitas bunyi sebagai Taraf Intensitas (TI) Bunyi. Taraf
Intensitas merupakan perbandingan nilai logaritma antara intensitas bunyi dengan harga
ambang pendengaran dan ditulis dalam persamaan sebagai berikut :
𝐼
𝑇𝐼 = 10 log
𝐼0
Keterangan :
TI : Taraf Intensitas (dB)
I = Intensitas bunyi (watt/m2)
I0 = Intensitas ambang bunyi = 10-12 watt/m2

• Untuk satu titik dengan n buah sumber bunyi identic


𝑇𝐼2 = 𝑇𝐼1 + 10 log 𝑛
• Untuk dua titik berbeda dengan satu sumber bunyi
𝑟2
𝑇𝐼2 = 𝑇𝐼1 − 20 log
𝑟1

9. Penerapan gelomban bunyi dalam teknologi


Seriring dengan perkembangan ilmu pengetahuan sekarang ini, gelombang bunyi dapat
dimanfaatkan dalam berbagai keperluan sebagai berikut :
a. Sonar
Sonar menmbakkan gelombang suara ultrasonic pada frekuensi 20 kHz hingga 100 kHz.
Penggunaan sonar banyak dipakai untuk mengukur kedalaman air. Jarak antar dua temoat
dengan bunyi pantul dapat dinotasikan dengan :
𝑣. ∆𝑡
𝑠=
2
Keterangan :
s = jarak yang diukur (m)
∆𝑡 = wkatu tempuh gelombang bunyi sejak ditembakkan hingga diterima (s)
𝑣 = kecepatan rambat gelombang ultrasonic

b. Ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan untuk melihat bagiandalam tubuh manusia dengan menggunakan pulsa-pulsa
ultrasonic dinamakan pemerikanaan USG (Ultrasonografi)

B. Gelombang Cahaya
1. Interferensi Cahaya
Jika seberkas seinar melalui celah ganda S1 dan S2 sinar akan mengalami pelenturan seolah-
olah menjadi dua sumber baru seperti pada gambar berikut :

Sinar dari S1 dan S2 dapat bergabung pada layar sehingga berinterferensi dan membentuk pola
garis-garis pada layar, yaitu garis terang dan gelap secara bergantian. Interferensi cahaya
adalah keadaan saat dua gelombang cahaya atau lebih berpadu dan membentu gelombang
cahaya gabungan. Pada percobaan Young pola pada layar yaitu terang dan gelap. Pola terang
terjdi karena interferensi maksimum (saling menguatkan) dan pola gelap terjadi karena
interferensi minimum (saling melemahkan).
Proses terjadinya peristiwa interferensi juga terjadi pada lapiran tipis :
Sinar yang mengenai permukaan lapisan tipis akan mengalami 2 peristiwa, yaotu dipantulkan
secara langsung (a) dan dibiaskan baru kemudian dipantulkan (b). Dua sina (a dan b) yang
menyatu Kembali itu akan saling menghilangkan (,=minimum) atau akan saling menguatkan
(maksimum). Sinar yang saling menguatkan akan membentuk warna

Celah Ganda
No Uraian Lapisan Tipis
(Percobaan Young)
Δ𝑆 = 𝑑 sin 𝜃
Selisih lintasan kedua Atau
1 ∆𝑆 = 2𝑛𝑑 cos 𝑟
sinar 𝑑𝑦
∆𝑆 =
𝐿
𝑑𝑦 1
2.
Rumusan interferensi = 𝑚𝜆 2𝑛𝑑 cos 𝑟 = (𝑚 + )𝜆
maksimum 𝐿 2
Dengan m =1,2,3,… Dengan m = 0,1,2,3…
𝑑𝑦 1
Rumusan interferensi = (𝑚 − ) 𝜆 2𝑛𝑑 cos 𝑟 = 𝑚𝜆
3. 𝐿 2
minimum Dengan m = 1,2,3,…
Dengan m = 1,2,3,…

2. Difraksi Cahaya
• Difraksi Celah Tunggal
Peristiwa yang terjadi pada celah sinar mengalami pelenturan, pada layar, sinar
mengalami interferensi. Penyebab terjadinya interferensi pada celah tunggal terjadinya
perpaduan dua gelombang yang disebabkan oleh gabungan dari 2 gelombang cahaya.
Selisih lintasan sinar
𝑑𝑝
∆𝑆 = 𝑑 sin 𝜃 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝐿
Syarat dan perumusan interferensi :
❖ Interferensi maksimum :
1
𝑑 sin 𝜃 = (𝑛 + ) 𝜆
2
❖ Interferensi minimum :
𝑑 sin 𝜃 = 𝑛𝜆
Keterangan :
d = lebar celah
𝜃 = sudut deviasi
𝑛 = orde interferensi (1,2,3,…)
𝑝 = jarak gelap/terang ke-n dari terang pusat
𝐿 = jarak layar dari celah
𝜆 = Panjang gelombang
• Difraksi pada kisi
Peristiwa yang terjadi pada celah sinar mengalami pelenturan, pada layar, sinar
mengalami interferensi. Penyebab terjadinya interferensi pada celah tunggal terjadinya
perpaduan dua gelombang yang disebabkan oleh gabungan dari 2 gelombang cahaya.
Selisih lintasan sinar
𝑑𝑝
∆𝑆 = 𝑑 sin 𝜃 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝐿
Syarat dan perumusan interferensi :
❖ Interferensi maksimum :
𝑑 sin 𝜃 = 𝑛𝜆
❖ Interferensi minimum :
1
𝑑 sin 𝜃 = (𝑛 − ) 𝜆
2
Keterangan :
d = lebar celah
𝜃 = sudut deviasi
𝑛 = orde interferensi (1,2,3,…)
𝑝 = jarak gelap/terang ke-n dari terang pusat
𝐿 = jarak layar dari celah
𝜆 = Panjang gelombang
3. Polarisasi Cahaya
Peristiwa yang menyebabkan polarisasi cahaya adalah
• Mengalami Pemantulan dengan sudut (i)
• Mengalami Pemantulan dan pembiasan
• Mengalami pembiasan kembar
• Terabsorbsi selektif oleh bahan (polisator)
Hukum Snellius :
𝑛1 sin 𝑖𝑝 = 𝑛2 sin 𝑟

𝑖𝑝 + 𝑟 = 90𝑜 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑟 = 90𝑜 − 𝑖𝑖𝑝

Hukum Brewster
𝑛2 sin 𝑖𝑝 sin 𝑖𝑝 sin 𝑖𝑝
= = = = tan 𝑖𝑝
𝑛1 sin 𝑟 sin(90 − 𝑖𝑝 ) cos 𝑖𝑝
𝑛2
= tan 𝑖𝑝
𝑛1
Hukum Malus
𝐼 = 𝐼𝑜 cos 2 𝜃

4. Teknologi LCD-LED
a. LCD (Liquid Crystal Display)
Monitor (LCD (Liquid Crystal Display) adalah monitor yang disusun dengan
menggunakan “cairan kristal”. Monitor LCD disusun dalam tiga bagian. Bagian belakang
adalah sumber cahaya, yaitu berupa lampu nero di belakang panel yang dapat
memancarkan cahaya berwarna putih dan melewati substrat pertama. Bagian tengah
merupakan LCD panel, yaitu berupa lapisan kristal cair berisi cairan kimia, diman molekul-
molekulnya dapat diatur dengan memberikan medan listrik dan medan magnet. Bagan
depan adalah layar (display screen) . Cahaya yang lulus dari polarisasi melalui substrat
kedua akan menghasilkan warna yang ditampilkan pada layar.
b. LED (Led Emitting Diode)
Perbedaan secara fisika pada LED komputer, umumnya terletak pada bentuknya yang lebih
ramping/tipis. Beberapa tipe LED memiliki fungsi dan fitur yang lebih lengkap
dibandingkan LCD, seperti kemampuan digital touch screen,digital TV internet, digital TV
tuner. Adapun perbedaan utama antara LED dan LCD terletak pada sistempencahayaannya
yaitu menggunakan teknologi LED backlight. Dari sitem pencahayaan ini, monitor LED
mampu menghemat konsumsi listrik hingga 50-70% dibandingkan LCD.

Anda mungkin juga menyukai