2.Medium
Medium adalah zat perantara tempat merambatnya bunyi. Contohnya
udara, air, dan kayu. Tanpa medium perantara bunyi tidak dapat
merambat sehingga tidak akan terdengar. Berdasarkan penelitian, zat
padat merupakan medium perambatan bunyi yang paling baik
dibandingkan zat cair dan gas.
3.Pendengar
Berdasarkan frekuensinya, gelombang bunyi dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu:
a. Gelombang infrasonik, yaitu gelombang bunyi yang mempunyai
frekuensi di bawah 20 Hz. Binatang yang bisa mendengar bunyi
infrasonik diantaranya: anjing, jangkrik, angsa, dan kuda.
b. Gelombang audiosonik, yaitu gelombang bunyi yang mempunyai
frekuensi antara 20 Hz sampai 20.000 Hz. Yang bisa mendengar
bunyi audiosonik diantaranya adalah manusia.
c. Gelombang ultrasonik, yaitu gelombang bunyi yang mempunyai
frekuensi diatas 20.000 Hz. Binatang yang bisa mendengar bunyi
ultrasonik diantaranya adalah kelelawar dan lumba-lumba.
Keterangan:
v = laju gelombang bunyi (m/s)
= konstanta laplace
R = tetapan gas ideal (8,314 J/ mol. K)
T = suhu mutlak gas (K)
M = massa molar gas (untuk udara bernilai 29103 kg/mol)
b. Cepat Rambat Gelombang Bunyi pada Fluida
Laju gelombang bunyi dalam fluida dirumuskan dengan:
Keterangan:
v = laju gelombang bunyi (m/s)
B = modulus Bulk (Pa)
= massa jenis fluida (kg/ m3)
F. EFEK DOPPLER
Istilah Efek Doppler diambil dari nama seorang fisikawan Austria,
Christian Johanm Doppler. Efek Doppler adalah peristiwa
berubahnya frekuensi bunyi yang diterima oleh pendengar karena
adanya perubahan jarak (gerak relatif) antara sumber bunyi dan
pendengar. Misalnya ketika Anda naik bis dan berpapasan dengan bis
lain yang sedang membunyikan klakson, maka akan terdengar suara
yang lebih tinggi, berarti frekuensinya lebih besar dan sebaliknya
ketika bis menjauhi anda, bunyi klakson terdengar lebih rendah,
karena frekuensi bunyi yang didengar berkurang.
Frekuensi bunyi yang diterima pendengar lebih besar dari pada
frekuensi sumbernya jika jarak antara sumber dan pendengar
semakin dekat. Sebaliknya, frekuensi bunyi yang diterima pendengar
lebih kecil dari pada frekuensi sumbernya jika jarak antara sumber
dan pendengar semakin jauh.
Secara matematis, frekuensi yang diterima pendengar memenuhi
persamaan:
Keterangan:
fp = frekuensi bunyi yang diterima pendengar (Hz)
fs = frekuensi bunyi yang dipancarkan sumber (Hz)
V = cepat rambat bunyi (m/s)
Vp= kecepatan pendengar (m/s)
Vs = kecepatan sumber bunyi (m/s)
n= 2L/(n+1)
Dengan demikian, frekuensi nada yang dihasilkan dawai memenuhi
persamaan:
keterangan :
fn = frekuensi nada ke- n (Hz)
v = cepat rambat gelombang dalam dawai,
L = panjang dawai
Nilai n = 0, 1, 2, , yaitu bilangan yang menyatakan nada dasar, nada
atas pertama, nada atas kedua, dan seterusnya.
Kecepatan rambat gelombang pada tali (dawai) memenuhi
persamaan:
Contoh Soal:
Dawai sepanjang 20 cm memiliki massa 20 gr. Jika ujung- ujung
dawai diikat sehingga memiliki tegangan 30 N, maka tentukan:
Panjang gelombang pada nada atas keduanya.
Penyelesaian:
l = 60 cm = 0,6 m
m = 20 gr = 2 x 10-2 kg
F = 30 N
n = 2,
2=?
2= 2L/(n+1)= (2 .0,6 m)/(2+1)= (1,2 m)/3 = 0,4 m
b. Pipa organa
Resonansi adalah bergetarnya suatu benda akibat benda lain yang
bergetar. Contohnya peristiwa pada saat gitar dipetik, udara yang ada
dalam ruangan pada bagian gitar tersebut turut bergetar dengan
frekuensi uang sama dengan frekuensi getaran dawai. Resonansi
menghasilkan pola gelombang stasioner yang terdiri atas perut dan
simpul gelombang dengan panjang gelombang tertentu.
Contoh lain peristiwa resonansi adalah pada pipa organa. Ada dua
jenis pipa organa, yaitu pipa organa terbuka dan pipa organa tertutup.
n= 2L /(n+1)
n= 4L/(2n+1)
H. INTENSITAS DAN TARAF INTENSITAS
a.Intensitas bunyi
Intensitas bunyi adalah daya rata- rata per satuan luas yang datang
tegak lurus arah rambatan. Gelombang merupakan rambatan energi
getaran. Jika ada gelombang tali berarti energinya dirambatkan
melalui tali tersebut. Bunyi di rambatkan dari sumber ke pendengar
melalui udara. Yang menarik bahwa bunyi disebarkan dari sumber ke
segala arah.
Jika seseorang berdiri berjarak R dari sumber akan mendengar bunyi
maka bunyi itu telah tersebar membentuk luasan bola dengan jari-
jari R. Berarti energi yang diterima pendengar itu tidak lagi sebesar
sumbernya. Sehingga dapatlah dihitung besarnya intensitas bunyi
tersebut. Secara matematis dapat dituliskan :
keterangan :
I = intensitas bunyi (W/ m2)
A = luas (m2)
keterangan :
TI = taraf intensitas (dB)
I = intensitas (watt/m2)
Io = intensitas ambang pendengar