Anda di halaman 1dari 4

BUNYI

Di susun Oleh : Abdul Madjid

Pengertian Bunyi
Bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar
Benda yang bergetar dan menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi.
Contoh :
1. Seruling yang ditiup dapat mengeluarkan bunyi
Bunyi tersebut dihasilkan dari udara yang bergetar di dalam seruling
2. Ketika drum dipukul maka kulit drum akan bergetar. Getaran dari kulit drum tersebut
menghasilkan bunyi.
3. Meraba speaker saat berbunyi, akan kamu rasakan bahwa lapisan (membran) speaker ikut
bergetar. Getaran ini akan menggetarkan partikel-partikel udara di sekitarnya. Oleh udara
getaran itu, dihantarkan ke telinga dalam bentuk gelombang longitudinal.
Getaran tersebut merambat menjadi gelombang bunyi hingga sampai ke telinga kita.
Gelombang bunyi berbentuk gelombang longitudinal.
Maka bahwa cepat rambat gelombang dapat ditentukan dengan rumus
berikut.
Perambatan Bunyi
Bunyi merambat memerlukan medium perantara,
Contoh :
1. Udara , bel dapat terdengar jika ada udara sebagai medium
penghantar gelombang bunyi
2. Air , Misalkan kamu dan temanmu secara bersama-sama
menyelam di dalam air. Kemudian, temanmu berteriak di
dalam air, kamu dapat mendengar teriakan temanmu tersebut.
3. Zat Padat (Misal Besi), jika kamu menempelkan telinga pada pagar besi panjang. Jika ujung
dipukul secara sangat pelan, kamu dapat mendengarkan pukulan dengan cara telinga tertempel
di ujung pagar besi yang lain.

Syarat terjadi dan terdengarnya bunyi adalah sebagai berikut.


a. Ada sumber bunyi
b. Ada medium perantara
c. Ada pendengar ( penerima bunyi )
Manusia memiliki batas pendengaran terhadap bunyi. Bunyi yang berfrekuensi sangat
rendah dan berfrekuensi terlalu tinggi tidak dapat didengar oleh telinga manusia. Berdasarkan
frekuensinya, gelombang bunyi dibedakan menjadi tiga, yaitu gelombang infrasonik, gelombang
audiosonik, dan gelombang ultrasonik.
1. Gelombang Infrasonik
Gelombang infrasonik adalah gelombang yang mempunyai frekuensi di bawah jangkauan
manusia, yaitu lebih kecil dari 20 Hz. Gelombang infrasonik hanya mampu didengar oleh
beberapa binatang seperti jangkrik, anjing, dan kelelawar.
2. Gelombang Audiosonik
Gelombang audiosonik adalah gelombang yang mempunyai frekuensi antara 20 sampai 20.000
Hz. Gelombang audiosonik merupakan gelombang yang mampu didengar oleh pendengaran
manusia dan sebagian besar binatang.
3. Gelombang Ultrasonik
Gelombang ultrasonik mempunyai frekuensi di atas jangkauan pendengaran manusia, yaitu
lebih besar dari 20.000 Hz. Kelelawar pada malam hari memancarkan gelombang ultrasonik dari
mulutnya. Gelombang ini akan dipantulkan kembali bila mengenai benda. Dari gelombang
pantul yang didengar tadi, kelelawar dapat mengetahui jarak dan ukuran benda yang berada di
depannya.

Gelombang ultrasonik dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai bidang, antara lain:
a. untuk mengukur kedalaman air laut,
b. untuk sterilisasi pada makanan, minuman
c. digunakan dalam bidang kedokteran untuk memeriksa tubuh manusia (ultrasonografi / USG),
d. kacamata tunanetra

Karakteristik Gelombang Bunyi


a. Desah dan Nada
Jika kamu berada di pasar atau di tempat-tempat keramaian lainnya, kamu dapat mendengar
suara-suara orang yang sedang berbicara. Tidak semua suara orang berbicara dapat kamu
dengar, ada yang jelas dan ada yang tidak. Di keramaian, setiap bunyi yang mempunyai
frekuensi berbeda berkumpul sehingga menimbulkan bunyi yang tak teratur sehingga kamu
akan sulit mengidentifikasi suara di keramaian tersebut. Bunyi yang berasal dari keramaian
adalah bunyi yang mempunyai frekuensi tak beraturan. Bunyi yang mempunyai frekuensi
tak teratur disebut sebagai desah.
Gitar merupakan salah satu sumber bunyi. Setiap senar pada gitar mempunyai ukuran yang
berbeda. Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan sebuah bunyi yang teratur. Bunyi yang
mempunyai frekuensi tertentu disebut nada
b. Kekuatan Bunyi
Jika bunyi yang kamu dengar sangat keras dan melebihi ambang bunyi yang dapat diterima
manusia, bunyi ini dapat merusak telingamu.
Untuk mengetahui kekuatan bunyi, lakukan kegiatan kecil berikut. Petiklah senar gitar sehingga
keluar bunyi. Kemudian, pada senar yang sama, petik kembali senar tersebut dengan simpangan
yang agak besar. Senar yang dipetik dengan simpangan besar akan berbunyi lebih kuat daripada
dipetik dengan simpangan kecil. Dalam hal ini, simpangan yang kamu berikan pada senar
merupakan amplitudo. Semakin besar amplitudo, semakin kuat bunyi dan sebaliknya. Jadi
kekuatan bunyi ditentukan oleh besarnya amplitudo bunyi tersebut.
Faktor-faktor yang memengaruhi kuat bunyi adalah:
1) amplitudo,
2) jarak sumber bunyi dari pendengar,
3) jenis medium.
RESONANSI
Resonansi yaitu peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran benda lain.
Resonansi dapat terjadi jika frekuensi kedua benda sama.
Contohnya :
1. bunyi gitar terdengar kuat karena rongga udara di dalamnya ikut bergetar
2. bunyi kentongan terdengar kuat karena dibuat oleh kolom udara dalam kentongan yang berbunyi
3. Untuk ayunan, resonansi terjadi jika panjang tali ayunan sama.
Satu digetarkan yang lain
ikut bergetar asalkan panjang
talinya sama
Resonansi yang Menguntungkan
Memperkuat bunyi asli untuk alat – alat musik missal : gitar, seruling, kentongan, drum dll.

Resonansi yang merugikan :


1. Ketika terjadi gempa, bumi bergetar dan getaran getaran gempa ini sampai di pemukiman,
gedung-gedung , jembatan yang ada di permukaan bumi akan bergetar dan akan roboh.
2. Ledakan bom dapat memcahkan kaca walupun kaca tidak terkena bom secara langsung.
3. Bunyi gemuruh Guntur, beresonansi dengan kaca jendela rumah bisa pecah

Pemantulan Bunyi
Hukum pemantulan bunyi, yaitu sebagai berikut :
1) Bunyi pantul dan bunyi datang terletak pada suatu bidang datar.
2) Besar sudut pantul sama dengan sudut datang

Macam-macam Bunyi Pantul


a. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli
Yaitu bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan
dengan bunyi aslinya sehingga bunyi asli terdengar lebih Skema pemantulan bunyi oleh
keras. Bunyi pantul ini terjadi jika jarak antara sumber bunyi dinding pantul.
dan pendengar dekat dengan dinding pantul sehingga bunyi
dipantulkan dengan sangat cepat.
Misal : berbicara di dalam ruangan kecil.

b. Gaung atau kerdam


Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang sebagian terdengar bersama-sama dengan bunyi
asli sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas.
Jika kamu mengucapkan suatu kata dalam ruang gedung yang luas, kamu akan mendengar kata
tersebut kurang jelas. Bunyi seperti ini disebut gaung atau kerdam.

Bunyi asli : Fi – si – ka
Bunyi pantul : ........Fi.... si..... ka
Bunyi yang terdengar jelas : Fi .....................ka

Gaung merupakan jenis pemantulan bunyi yang merugikan. Gaung sering terjadi pada tebing-
tebing terjal, gua, aula, dan gedung bioskop. Oleh karena itu, dalam aula dan gedung bioskop
digunakan peredam suara untuk mengurangi gaung.
Bahan-bahan yang sering digunakan sebagai peredam antara lain karpet, kertas karton, kain wol,
gabus, dan busa.

c. Gema
Yaitu bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli.
Bunyi pantul ini terjadi apabila jarak sumber bunyi dan pendengar jauh dari dinding pemantul.
Gema dapat terjadi di alam terbuka seperti di lembah atau jurang.

Bunyi asli : Fi- si- ka


Bunyi pantul : Fi- si- ka
Bunyi yang terdengar : Fi- si- ka Fi- si- ka

Pemantulan bunyi dapat digunakan untuk menentukan jarak sumber bunyi terhadap pemantul.
Persamaan jarak sumber bunyi dan pemantul adalah sebagai berikut.

Persamaan di atas mempunyai penyebut 2 karena gelombang yang diterima merupakan


gelombang pantul yang telah menjalar 2 kali jarak antara sumber bunyi dan pemantul.
Cepat Rambat Gelombang Bunyi
Bunyi merambat paling baik dalam medium zat padat dan paling buruk dalam medium
udara (gas). Perbedaan cepat rambat bunyi dalam ketiga medium (padat, cair, dan gas) karena
perbedaan jarak antarpartikel dalam ketiga wujud zat tersebut. Jarak antarpartikel pada zat padat
sangat berdekatan sehingga energi yang dibawa oleh getaran mudah untuk dipindahkan dari
partikel satu ke partikel lainnya tanpa partikel tersebut berpindah. Begitu sebaliknya pada zat gas
yang memiliki jarak antarpartikel yang berjauhan.
Pada medium yang sama yaitu udara, gelombang bunyi merambat dengan kecepatan
berbedabeda. Jadi, semakin tinggi suhu udara, semakin besar cepat rambat bunyinya atau
semakin rendah suhu udara, semakin kecil cepat rambat bunyinya.
Jadi Cepat rambat gelombang bunyi bergantung pada :
1. Jenis medium
2. Suhu medium
Keterangan :
𝑆
𝑉= V = cepat rambat bunyi (m/s)
𝑡 S = jarak sumber bunyi dengan pengamat (m)
𝑆=𝑉. 𝑡 atau t = waktu (s), f = Frekuensi (Hz)
𝑉 = λ .f λ = panjang gelombang (m)
Contoh Soal
1. Sebuah kapal mengeluarkan gelombang bunyi ke dasar laut.
Selang 0,05 sekon kemudian bunyi pantulan dari dasar laut
diterima oleh kapal. Jika cepat rambat bunyi di air laut 1.440
m/s, berapa kedalaman laut tersebut?

Gambar :
a. Nelayan memanfaatkan pemantulan
gelombang bunyi pada sonar untuk
mendeteksi keberadaan ikan.
b. Skema pemantulan bunyi pada
penggunaan sonar untuk mengukur
kedalaman laut.

2. Diketahui cepat rambat gelombang bunyi di udara adalah 340 m/s. Seseorang berteriak di
tengah-tengah sebuah gedung. Jika 2 sekon kemudian orang tersebut dapat mendengar
suara pantulan suaranya, hitunglah jarak orang tersebut terhadap dinding gedung!

3. Sebuah sumber bunyi mengeluarkan bunyi. Bunyi tersebut terdengar oleh pengamat 1,5
sekon kemudian. Jarak antara sumber bunyi dan pengamat adalah 510 m.
Hitunglah kecepatan gelombang tersebut!

Anda mungkin juga menyukai