Anda di halaman 1dari 32

BAB 9

INDRA PENDENGARAN DAN SISTEM


SONAR PADA MAKHLUK HIDUP

Disusun Oleh:
Nama : Aniworo Nuladani
Kelas : VIII E
No. Presensi : 04
A. INDRA PENDENGARAN MANUSIA
Telinga dibagi menjadi 3 bagian, yaitu telinga luar,
telinga tengah dan telinga dalam.
a. Telinga bagian luar
1. Daun telinga, fungsinya untuk mengumpulkan
gelombang suara ke saluran telinga.
2. Saluran telinga (menghasilkan minyak serumen),
fungsinya mencegah hewan berukuran kecil masuk
ke dalam telinga.
b. Telinga bagian tengah
1. Gendang telinga/membran timpani, fungsinya untuk
menangkap gelombang suara dan mengubahnya menjadi
getaran yang diteruskan ke tulang telinga.
2. Tulang telinga (maleus/martil, inkus/landasan,
stapes/sangurdi), fungsinya untuk meneruskan getaran
dari gendang telinga ke rumah siput.
3. Saluran eustachius, fungsinya menghubungkan ruang
telinga tengah dengan rongga mulut (faring) berfungsi
untuk menjaga tekanan udara antara telinga tengah
dengan saluran di telinga luar agar seimbang. Tekanan
udara yang terlalu tinggi atau rendahdisalurkan ke
telinga luar dan akan mengakibatkan gendang telinga
tertekan kuat sehingga dapat sobek.
c. Telinga bagian dalam
1. Rumah siput (koklea), di dalam koklea terdapat organ
korti berisi ribuan sel rambut yang berfungsi untuk
menyalurkan getaran bunyi yang berupa impuls saraf
menuju ke otak.
2. Saluran gelang (labirin), fungsinya unuk mengetahui
posisi tubuh (alat keseimbangan)
Anatomi telinga manusia
1. GETARAN
Semua benda akan bergetar apabila diberi gangguan.
Benda dapat dikatakan bergetar jika benda bergerak
bolak-balik secara teratur melalui titik keseimbangan.
Sebuah bandul sederhana mula-mula diam pada
kedudukan B. Bandul tersebut ditarik ke kedudukan A.
Pada saat benda dilepas dari kedudukan A, bandul akan
bergerak bolak-balik secara teratur A-B-A-C dan gerak
bolak-balik ini disebut getaran. Salah satu ciri getaran
adalah adanya amplitudo. Jarak BA atau BC merupakan
amplitudo.
Gambar bandul sederhana
Dalam pembahasan getaran, dikenal beberapa jenis
besaran fisika, antara lain:
1. Frekuensi
Jumlah getaran dalam satu sekon disebut frekuensi
getaran yang dapat dirumuskan:
f=
keterangan:
f= frekuensi getaran (hertz atau Hz)
n= banyak getaran
t= waktu getar (sekon)
2. Periode
Waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu getaran
disebut periode yang dapat dirumuskan:
T=
keterangan:
T= periode getaran (sekon)
t = waktu getar (sekon)
n = banyak getaran
Hubungan antara periode dan frekuensi sebagai berikut:
T = atau
3. Amplitudo
Amplitudo adalah simpangan terjauh dari titik
setimbang. Semakin besar amplitudo suatu getaran,
semakin kuat getaran yang dihasilkan. Besar kecilnya
amplitudo getar tidak memengaruhi frekuensi
ataupun periode getar.
a. Gelombang
 Gelombang adalah peristiwa perambatan energi dari
satu tempat ke tempat lain. Dalam peristiwa
perambatan, getaran atau gelombang yang
dirambatkan adalah energi getarnya, bukan
materinya. Dengan demikian, medium perantaranya
tidak ikut berpindah.
1) Jenis-jenis Gelombang
Berdasarkan medium perantaranya, gelombang
dibedakan menjadi:
a. Gelombang mekanik, yaitu gelombang yang dalam
perambatannya memerlukan medium perantara,
contohnya gelombang bunyi, gelombang tali
b. Gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang
dalam perambatannya tidak memerlukan medium
perantara , contohnya gelombang radio, gelombng
cahaya dsb
Berdasarkan arah rambat dan getarannya, gelombang
dapat dibedakan menjadi:
a. Gelombang transversal, adalah gelombang yang arah
rambatannya tegak lurus arah getarnya, contohnya
gelombang tali, gelombang cahaya dan gelombang
air.
b. Gelombang Longitudinal, adalah gelombang yang arah
rambatannya sejajar dengan arah getarannya, contohnya
gelombang pada slinki dan gelombang bunyi.
2. Hubungan antara Panjang Gelombang, Frekuensi, Cepat Rambat,
dan Periode Gelombang.
Kecepatan adalah perpindahan dibagi waktu, atau dapat
dirumuskan sebagai berikut:
v=
Jika gelombang itu menempuh jarak satu panjang gelombang (λ),
maka waktu tempuhnya adalah periode gelombang itu (T),
sehingga dapat dirumuskan:
v=
Karena T=1/f, dengan mengganti T pada rumus kecepatan itu,
maka cepat rambat gelombang daat dirumuskan:
v = f x λ ,dimana f= Frekuensi dan λ = panjang gelombang.
Jika frekuensi gelombang tali diperbesar, maka panjang
gelombangnya mengecil karena Dalam medium yang sama,
cepat rambat gelombang adalah tetap.
3) Pemantulan Gelombang
Pemantulan gelombang adalah peristiwa membaliknya
gelombang setelah mengenai penghalang. Seperti
gelombang tali pada gambar, gelombang yang mencapai
ujung akan memberikan gaya ke atas pada penopang
yang ada di ujung, sehingga penopang memberikan
gaya yang sama tetapi berlawanan arah.
Gelombang pada permukaan air

Gelombang pada tali


2. BUNYI
Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang
merambatkan energi gelombang di udara sampai
terdengar oleh reseptor pendengar. Bunyi ditimbulkan
oleh benda-benda yang bergetar. Bunyi dapat
terdengar bila ada sumber bunyi, medium/zat
perantara, dan alat penerima/pendengar. Kecepatan
bunyi yang dapat kita dengar tergantung pada
temperatur. Semakin rendah suhu lingkungan semakin
besar kecepatan bunyi.
Selain dipengaruhi oleh suhu, cepat rambat bunyi di
udara juga dipengaruhi oleh medium. Berikut tabel
cepat rambat bunyi pada berbagai medium.
Medium Cepat Rambat Bunyi (m/s)
Udara (0ᵒC) 331
Udara (15ᵒC) 340
Air (25ᵒC) 1490
Air laut (25ᵒC) 1530
Alumunium (20ᵒC) 5100
Tembaga (20ᵒC) 3560
Besi (20ᵒC) 5130
a. Frekuensi Bunyi
Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Bunyi infrasonik, memiliki frekuensi kurang dari 20 Hz
dan hanya mampu didengar oleh hewan-hewan tertentu,
misalnya jangkrik dan anjing.
2. Bunyi audiosonik, memiliki frekuensi 20-20.000 Hz.
Manusia dapat mendengar bunyi hanya pada kisaran ini.
3. Bunyi ultrasonik, memiliki frekuensi di atas 20.000 Hz.
Hewan yang dapat mendengar bunyi ini; kelelawar,
lumba-lumba dan anjing. Kelelawar menggunakan indra
pendengarannya untuk melihat pada malam hari.
Kelelawar mengeluarkan bunyi ultrasonik lalu
mendengarkan bunyi pantul tersebut untuk mengetahui
letak suatu benda, sehingga kelelawar mampu terbang
tanpa menabrak benda di sekitarnya pada saat gelap.
frekuensi bunyi
b. Karakteristik bunyi
Kita dapat membedakan sumber bunyi karena setiap gelombang
bunyi memiliki frekuensi dn amplitudo ang berbeda meskipun
perambatannya terjadi pada medium yang sama.
1) Tinggi rendah dan kuat lemah bunyi
Tinggi rendahnya nada ditentukan frekuensi bunyi tersebut.
Semakin besar frekuensi bunyi, akan semakin tinggi nadanya.
Sbaliknya, jika frekuensi bunyi rendah makan nada akan
semakin rendah. Kuat lemahnya suara ditentukan oleh
amplitudonya.
Frekuensi senar gitar yang bergetar bergantung pada;
 Panjang senar , semakin panjang senar, semakin rendah
frekuensinya.
 Tegangan senar, semakin besar tegangan senar, semakin tinggi
frekuensi yang dihasilkan.
 Luas penampang senar, semakin kecil penampang senar,
semakin tinggi frekuensi yang dihasilkan.
2) Nada
Bunyi yang memiliki frekuensi teratur disebut nada,
sedangkan bunyi yang memiliki frekuensi yang tidak
teratur disebut desah.
3) Warna atau kualitas bunyi
Keunikan setiap bunyi dengan bunyi lainnya meskipun
mempunyai frekuensi yang sama disebut warna bunyi
(timbre).
4) Resonansi
Resonansi dapat terjadi pada kolom udara. Bunyi akan
terdengar kuat ketika panjang kolom udara mencapai
kelipatan ganjil dan ¼ panjang gelombang (λ) bunyi.
Resonansi kolom udara telah dimanfaatkan oleh manusia
dalam berbagai alat musik antara lain; gamelan, alat musik
pukul, alat musik tiup, dan alat musik gesek. Organ pada
manusia yang berperan dalam pengaturan terjadinya suara
adalah pita suara dan kotak suara yang berupa pipa pendek.
Telinga manusia memiliki selaput tipis. Selaput itu mudah
sekali bergetar apabila di luar terdapat sumber getar
meskipun frekuensinya tidak sama dengan selaput gendang
telinga. Keuntungan prinsip kerja resonansi pada manusia;
dapat memperkuat bunyi asli untuk berbagai alat musik.
Kerugiannya; bunyi ledakan bom dapat memecahkan kaca
walaupun kaca tidak terkena langsung bom.
b. Pemantulan Bunyi
Macam-macam bunyi pantul
a) Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli
b) Gaung atau kerdam, adalah bunyi pantul yang sebagian
terdengar bersama-sama dengan bunyi asli sehingga
bunyi asli terdengar tidak jelas.
c) Gema, adalah bunyi pantul yang terdengar sesudah
bunyi asli.
B. MEKANISME PROSES MENDENGAR
PADA MANUSIA
Tahap proses pendengaran pada manusia diawali dari
lubang telinga yang menerima gelombang suara dan
masuk menggetarkan gendang telinga. Getaran gendang
telinga ditransmisikan melintasi telinga tengah melalui3
tulang kecil, yang terdiri dari tulang martil, landasan,
dan sanggurdi. Getaran dari tulang sanggurdi
ditransmisikan ke telinga dalam melalui membran
jendela oval ke koklea. Di bagian dalam ruangan koklea
terdapat organ korti yang berisi cairan sel-sel rambut
yang peka. Inilah reseptor getaran yang sebenarnya.
Skema proses mendengar pada manusia
C. SISTEM SONAR DAN PEMANFAATANNYA

1. Sistem Sonar
Sistem sonar adalah sistem yang digunakan untuk mendeteksi
tempat dalam melakukan pergerakan dengan deteksi suara
frekuensi tinggi (ultrasonik). Sonar atau Sound Navigation
and Ranging merupakan suatu metode penggunaan
gelombang ultrasonik untuk menaksir ukuran, bentuk, dan
kedalaman benda-benda. Kelelawar memiliki kemampuan
mengeluarkan gelombang ultrasonik dan akan dipantulkan
kembali oleh benda-benda yang dilewatinya yang nantinya
akan diterima oleh suatu alat ditubuh kelelawar. Kemampuan
ini disebut ekolokasi. Lebar frekuensiyang mampu didengar
oleh makhluk ini sangat sempit, yang lazimnyamenjadi
hambatan besar untuk hewan ini karena adanya efek Doppler
Sistem sonar pada lumba-lumba dan kelelawar
Berdasarkan Efek Doppler, jika sumber bunyi dan penerima
suara keduanya tak bergerak,maka penerima akan
menentukan frekuensi yang sama dengan yang dipancarkan
oleh sumber suara. Akan tetapi jika salah satunya bergerak,
frekuensi yang diterima akan berbeda dengan yang
dipancarkan. Sistem sonar pada lumba-lumba berguna
untuk mengindra benda-benda di lautan, mencari makan
dan berkomunikasi. Cara kerja sistem sonar pada lumba-
lumba; Kantung udara pada lumba-lumba berperan sebagai
cermin akustik yang memfokuskan bunyi. Bunyi ini
dipancarkan ke arah sekitarnya secara terputus-putus.
Gelombang bunyi lumba-lumba segera memantul kembali
bila membentur suatu benda. Lalu informasi bunyi
diteruskan ke telinga bagian tengah dan akhirnya ke otak
unutk diterjemahkan.
2. Pemanfaatan Sistem Sonar
Pemanfaatan gelombang ultrasonik pada kehidupan
manusia, antara lain;
a) Mengamati janin bayi dalam kandungan.

b) Untuk mendeteksi adanya penyakit pada manusia,


seperti mendeteksi adanya kista pada ovarium.
c) Untuk menentukan kedalaman dasar lautan yang
diperoleh dengan cara memancarkan bunyi ke dalam
air. Kedalaman laut dapat dihitung dengan:
s= , dengan s= kedalaman lautan, v= kecepatan
gelombang ultrasonik, t= waktu tiba gelombang
ultrasonik
Pemeriksaan thyroid

Mengukur kedalaman laut

Anda mungkin juga menyukai