Bunyi atau suara adalah gelombang longitudinal yang merambat melalui medium, yang
dihasilkan oleh getaran mekanis dan merupakan hasil perambatan energi. Sumber bunyi
sebagai sumber getar memancarkan gelombang gelombang longitudinal ke segala arah.
Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang tidak pernah merambat melainkan
bergetar maju-mundur. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat,
sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga
menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah secara
bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Itulah alasannya mengapa
Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Bunyi mengalami gejala gelombang
seperti interferensi, pemantulan, pembiasan dan difraksi. Bunyi merupakan gelombang
mekanik karena hanya dapat merambat melalui medium (zat padat, cair atau gas) dan tidak
dapat merambat dalam vakum.
Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi akan merambat lebih
lambat jika suhu dan tekanan udara lebih rendah. Di udara tipis dan dingin pada ketinggian
lebih dari 11 km, kecepatan bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya 5.400 km/jam, jauh
lebih cepat daripada di udara.
Adakalanya frekuensi yang didengar oleh pengamat mengalami perubahan sacara tiba-tiba
manakala sumber bunyi (misal klakson mobil) bergerak mendekati atau menjauhi menurut
pengamat yang diam. Fenomena ini dikenal sebagai Efek Doppler, yaitu perbedaan frekuensi
yang diterima oleh pendengar dengan frekuensi asli sumber getarnya relatif antara pendengar
dan sumber bunyi. Bila kedudukan antara pengamat dan sumber saling mendekat, maka
pengamat mendengar frekuensi yang lebih tinggi, dan bila kedudukannya saling menjauh
maka pengamat mendengar frekuensi yang lebih rendah. Dan fenomena ini berhasil
dijelaskan oleh fisikawan Christian Johann Doppler (1803-1855) pada tahun 1842.
Sebuah nada yang bercabang menghasilkan bunyi yang lemah dan tidak menarik. Hal ini
dikarenakan cabang tersebut bergetar seperti alat penghasil perubahan arus listrik,
menghasilkan gelombang sinus sederhana. Bunyi di buat oleh manusia dan alat musik yang
lebih rumit, kedua gelombang tersebut memiliki frekuensi atau puncak yang sama, tetapi
bunyinya sangat berbeda. Gelombang yang rumit adalah gelombang yang dihasilkan dengan
menggunakan prinsip darisuperposisi yang gelombang dari tambahan berbagai frekuensi.
Bentuk dari gelombang tergatung dari amplitude nisbi yang frekuensinya banyak. dalam
istilah komidi musik , berbeda antara 2 gelombang yang disebut warna nada, corak nada, atau
sifat nada
Karena bunyi merupakan gelombang maka bunyi mempunyai cepat rambat yang dipengaruhi
oleh 2 faktor yaitu :
1. Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat susunan partikel
medium maka semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi merambat paling cepat
pada zat padat.
2. Suhu medium, semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin cepat bunyi
merambat. Hubungan ini dapat dirumuskan kedalam persamaan matematis (v = v0 +
0,6.t) dimana v0 adalah cepat rambat pada suhu nol derajat dan t adalah suhu medium.
BUNYI PANTUL
1. Bunyi pantul memperkuat bunyi asli yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat bunyi
asli. Biasanya terjadi pada keadaan antara sumber bunyi dan dinding pantul jaraknya
tidak begitu jauh (kurang dari 10 meter).
2. Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli.
Biasanya terjadi pada jarak antara 10 sampai 20 meter.
3. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Biasanya terjadi pada
jarak lebih dari 20 meter
Perbedaan antara Nada dengan Desah, Nada adalah bunyi yang mempunyai frekuensi teratur
sedangkan Desah adalah bunyi yang mempunyai frekuensi tidak teratur.
1. Gelombang Infrasonik
Gelombang infrasonik adalah gelombang bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz.
Gelombang ini tak dapat dideteksi oleh telinga manusia. sebagai contoh sumber-sumber
gelombang infrasonic yaitu gempa bumi ( aktivitas seismik ) dan aktivitas gunung berapi
(aktivitas vulkanik ). Gelombang infrasonik dari aktivitas seismik ataupun vulkanik juga
mampu dideteksi oleh binatang – binatang di sekitarnya. Oleh karena itu biasanya sebelum
terjadinya bencana berupa gunung meletus ataupun gempa bumi, binatang-binatang itu lebih
dulu bermigrasi atau berpindah dari lokasi tersebut. Meskipun tak mampu mendeteksinya,
ternyata manusia memiliki reaksi tertentu terhadap adanya gelombang infrasonic. Beberapa
penelitian para ahli menunjukkan bahwa seseorang yang berada di sekitar gelombang
infrasonik akan cenderung merasa cemas, gelisah, ngeri dan merasakan sesuatu keanehan
emosi.
Contoh Soal :
Sebuah gelombang pada permukaan air dihasilkan dari suatu getaran yang frekuensinya 30
Hz. Jika jarak antara puncak dan lembah gelombang yang berturutan adalah 50 cm, hitunglah
cepat rambat gelombang tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui : f = 30 Hz , ½ λ = 50 cm
λ = 100 cm = 1 m
Ditanya : v = ..?
2. Gelombang audio
Gelombang audio merupakan gelombang bunyi yang frekuensinya 20 Hz hingga 20.000 Hz.
Gelombang audio ini misalnya dihasilkan oleh alat musik, percakapan, tumbukan antar
benda, serta semua getaran bunyi yang bunyinya mampu didengar manusia.
3. Gelombang ultrasonik
Gelombang ultrasonik merupakan gelombang bunyi dengan frekuensi diatas 20.000 Hz.
Gelombang bunyi ini juga tak mampu terdengar oleh manusia. Beberapa binatang mampu
mendeteksi gelombang ultrasonic ini, seperti, anjing, tikus, lumba-lumba dan kelelawar. Ada
banyak manfaat gelombang ultrasonic misalnya di bidang medis dan industry. Di bidang
medis gelombang ini dapat digunakan untuk mencitrakan janin yaitu dengan ultrasonografi
(USG ) dan juga untuk membersihkan gigi. Di bidang industri , gelombang ini dapat
digunakan untuk melakukan uji tak rusak atau Non Destructive Testing (NDT)
Efek layangan yaitu fenomena yang terjadi jika dua gelombang itu mempunyai amplitude
yang sama tetapi frekuensinya berbeda sedikit. Hal ini misalnya terjadi pada dua garpu tala
yang frekuensinya sedikit berbeda yang dibunyikan bersama-sama. Dan apabila dua deretan
gelombang yang frekuensinya sama berjalan sepanjang garis yang sama di dalam arah-arah
yang berlawanan maka gelombang tegak akan dibentuk sesuai dengan prinsip superposisi.
Prinsip superposisi yang sama akan memimpin kita ke suatu jenis interferensi yang lain, yang
dapat kita namakan interferensi di dalam waktu. Interferensi seperti ini terjadi bila dua deret
gelombang yang frekuensinya berbeda sedikit berjalan di dalam arah yang sama. Dengan
bunyi maka kondisi seperti itu terdapat bila, misalnya dua kunci piano yang berdekatan
dipukul pada waktu bersamaan.
Sumber gelombang bunyi adalah sesuatu yang bergetar. Hampir semua benda yang bergetar
menimbulkan bunyi. Misalnya dawai gitar atau biola tampak bergetar sewaktu dibunyikan.
Bunyi yang dihasilkan oleh getaran dawai menyerupai superposisi dari gelombang-
gelombang sinusoidal berjalan. Gelombang berdiri pada dawai dan gelombang bunyi yang
merambat di udara mempunyai kandungan harmonik (tingkatan di mana terdapat frekuensi
yang lebih tinggi dari frekuensi dasar) yang serupa. Kandungan harmonik bergantung pada
cara dawai itu digetarkan.
2.6 Resonansi
Resonansi merupakan keadaan yang terjadi pada suatu benda ketika pada benda itu datang
gaya periodik yang frekuensinya sama dengan frekuensi alamiah benda tersebut. Akibat
keadaan resonansi, benda akan bergetar dengan amplitudo terbesar yang mungkin dapat
terjadi karena gaya periodik itu. Resonansi dapat juga berarti bergetarnya suatu benda karena
getaran benda lain. Fenomena resonansi dapat juga ditunjukkan dengan gelombang
longitudinal (bunyi) dapat ditimbulkan oleh garpu tala. Resonansi memegang peranan
penting dalam instrument musik. Dawai tidak dapat menghasilkan nada yang nyaring jika
tidak dilengkapi dengan ruang resonansi. Ruang resonansi ini dapat beresonansi dengan
dawai yang bergetar di dekatnya. Tanpa ruang resonansi, gitar dan biola tidak akan
menghasilkan nada yang nyaring dan merdu.
Sumber pada terompet adalah getaran bibir peniupnya. Jika terompet tidak dilengkapi dengan
ruang resonansi yang berupa pipa dengan bentuk tertentu, getaran bibir saja tidak akan
menghasilkan nada yang nyaring dan merdu. Instrumen musik gamelan juga menggunakan
ruang resonansi yang terletak di bagian bawah. Demikian juga angklung bambu yang sangat
terkenal dari jawa barat.
Bila seorang pendengar bergerak menuju sebuah sumber bunyi yang stasioner, maka titi nada
(frekuensi) bunyi yang terdengar adalah lebih tinggi daripada bila pendengar tersebut berada
di dalam keadaan diam. Bila pendengar bergerak menjauhi sumber stationer tersebut, maka
dia akan mendengarkan titi nada yang lebih rendah daripada bila pendengar tersebut berada
di dalam keadaan diam. Doppler (1842) menyatakan bahwa “sumber dan pengamat bergerak
sepanjang garis yang menghubungkan sumber dan pengamat medium melalui dimana bunyi
berjalan. Untuk menganalisis Efek Doppler pada gelombang bunyi, kita perlu menentukan
hubungan antara pergeseran frekuensi, kecepatan sumber dan kecepatan pendengar relatif
terhadap medium (biasanya udara) yang dilalui gelombang bunyi tersebut. Dengan demikian
seorang pengamat yang bergerak menuju sumber bunyi yang diam akan mendengar frekuensi
yang lebih tinggi daripada frekuensi sumber bunyi yang sebenarnya Sebaliknya seseorang
pengamat yang bergerak menjauhi sumber bunyi akan mendengar frrekuensi yang lebih
rendah daripada frekuensi sumber bunyi yang sebenarnya.
Efek Doppler adalah efek yang penting di dalam cahaya. Laju cahaya begitu besar sehingga
hanya sumber astronomik atau sumber atomik , yang mempunyai kecepatan- kecepatan tinggi
dibandingkan dengan sumber makroskopik bumi, yang memperlihatkan efek Doppler yang
sangat nyata. Efek astronomik terdiri dari pergeseran panjang gelombang yang diamati dari
cahaya yang dipancarkan oleh elemen-elemen yang ada pada elemen astronomik yang
bergerak dibandingkan terhadap panjang gelombang yang diamati dari elemen- elemen yang
sama ini di bumi.
Konsekuensi dari efek Doppler yang mudah diamati adalah pelebaran (penyebaran frekuensi)
radiasi yang dipancarkan dari gas-gas yang panas. Pelebaran ini berasal dari kenyataan bahwa
atom-atom atau molekul-molekul yang memancarkan cahaya bergerak di dalam semua arah
dan laju yang berbeda-beda relatif terhadap alat pengamat sehingga penyebaran frekuensi
akan dideteksi
1. Dapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut serta lokasi dan jarak objek dalam
air gelombang Bunyi yang digunakan adalah ultrasonik.
2. Digunakan untuk mendeteksi janin dalam rahim, biasanyamenggunakan bunyi
infrasonik.
3. Digunakan mendeteksi keretakan suatu logam dan lain-lain.
4. Diciptakannya Pengeras Suara termasuk manfaat dari bunyi audiosonik.
5. Digunakan utuk kita mendengar suara, musik dan untukmemperlancar komunikasi.
6. Menentukan jarak dari sesuatu tempat.
7. Pemecahan batu karang dalam usus
Sonar merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menentukan letak benda di bawah laut
dengan menggunakan metode pantulan gelombang. Pantulan gelombang oleh suatu
permukaan atau benda sehingga jenis gelombang yang lebih lemah terdeteksi tidak lama
setelah gelombang asal disebut gema. Gema merupakan bunyi yang terdengar tidak lama
setelah bunyi asli. Perlambatan antara kedua gelombang menunjukkan jarak permukaan
pemantul.
Penduga gema (echo sounder) ialah peralatan yang digunakan untuk menentukan kedalaman
air di bawah kapal. Kapal mengirimkan suatu gelombang bunyi dan mengukur waktu yang
dibutuhkan gema untuk kembali, setelah pemantulan oleh dasar laut. Selain kedalaman laut,
metode ini juga dapat digunakan untuk mengetahui lokasi karang, kapal karam, kapal selam,
atau sekelompok ikan.
2. Pencitraan Medis
Bunyi ultrasonik digunakan dalam bidang kedokteran dengan menggunakan teknik pulsa-
gema. Teknik ini hampir sama dengan sonar. Pulsa bunyi dengan frekuensi tinggi diarahkan
ke tubuh, dan pantulannya dari batas atau pertemuan antara organ-organ dan struktur lainnya
dan luka dalam tubuh kemudian dideteksi. Dengan menggunakan teknik ini, tumor dan
pertumbuhan abnormal lainnya, atau gumpalan fluida dapat dilihat. Selain itu juga dapat
digunakan untuk memeriksa kerja katup jantung dan perkembangan janin dalam kandungan.
Informasi mengenai berbagai organ tubuh seperti otot, jantung, hati, dan ginjal bisa diketahui.
Frekuensi yang digunakan pada diagnosis dengan gelombang ultrasonik antara 1 sampai 10
MHz, laju gelombang bunyi pada jaringan tubuh manusia sekitar 1.540 m/s, sehingga
panjang gelombangnya adalah:
Panjang gelombang ini merupakan batas benda yang paling kecil yang dapat dideteksi. Makin
tinggi frekuensi, makin banyak gelombang yang diserap tubuh, dan pantulan dari bagian yang
lebih dalam dari tubuh akan hilang.
Pencitraan medis dengan menggunakan bunyi ultrasonik merupakan kemajuan yang penting
dalam dunia kedokteran. Metode ini dapat menggantikan prosedur lain yang berisiko,
menyakitkan, dan mahal. Cara ini dianggap tidak berbahaya.
Dalam dunia kedokteran, gelombang ultrasonik digunakan dalam diagnosa dan pengobatan.
Diagnosa dengan menggunakan gelombang ultrasonik berupa USG (ultrasonografi), dapat
digunakan untuk mengetahui janin di dalam kandungan. Pengobatan meliputi penghancuran
jaringan yang tidak diinginkan dalam tubuh, misalnya batu ginjal atau tumor, dengan
menggunakan gelombang ultrasonik berintensitas tinggi (setinggi 107 W/m2) yang kemudian
difokuskan pada jaringan yang tidak diinginkan tersebut. Selain itu bunyi ultrasonik juga
digunakan untuk terapi fisik, yaitu dengan memberikan pemanasan lokal pada otot yang
cedera.
Dalam dunia industri, dengan menggunakan bor-bor ultrasonik dapat dibuat berbagai bentuk
atau ukuran lubang pada gelas dan baja.
Pergeseran tiba-tiba segmen-segmen kerak bumi yang dibatasi zona patahan dapat
menghasilkan gelombang seismik. Ini memungkinkan para ahli geologi dan geofisika untuk
memperoleh pengetahuan tentang keadaan bagian dalam Bumi dan membantu mencari
sumber bahan bakar fosil baru. Ada empat tipe gelombang seismik, yaitu gelombang badan P,
gelombang badan S, gelombang permukaan Love, dan gelombang permukaan Rayleigh.
Alat yang digunakan untuk mendeteksi gelombang-gelombang ini disebut seismograf, yang
biasanya digunakan untuk mendeteksi adanya gempa bumi. Seperti semua gelombang, laju
gelombang seismik bergantung pada sifat medium, rigiditas, ketegaran, dan kerapatan
medium. Grafik waktu perjalanan dapat digunakan untuk menentukan jarak stasiun
seismograf dari episenter gempa bumi.
GELOMBANG DAN BUNYI
Pengertian Bunyi
Bunyi merupakan gangguan (suara) yang sampai ke indera pendengaran kita
setelah menggetarkan medium penghantarnya, gangguan (suara) tersebut dikenal
sebagai Gelombang Bunyi. Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal,
karena proses penghantarannya melalui perapatan dan perenggangan partikel
dalam medium gas, cair, atau padat. Sumber gelombang bunyi akan bergetar, dan
getarannya akan ditransfer pada medium penghantar dengan cara mengganggu
kerapatan medium.
Bunyi atau suara dapat didengar karena adanya tiga hal. Pertama, adanya
sumber bunyi. sumber bunyi dihasilkan oleh suatu benda yang bergetar. Contoh
paling sederhana untuk mengobservasi bunyi adalah bunyi yang ditimbulkan dari
karet gelang yang dipetik. Ketika sebuah karet gelang (yang telah dipotong) kita
regangakan dan kita petik, maka karet gelang tersebut akan bergetar dan
menghasilkan bunyi. Semakin kuat regangannya, suara lengkingannya akan
semakin tinggi.
Kedua, adanya penerima bunyi. Penerima bunyi yang dimaksud disini adalah
telinga. Telinga manusia mampu mendengarkan bunyi pada rentang 16 Hz hingga
20.000 Hz. Prosesnya secara singkat adalah sebagai berikut. Gelombang bunyi
yang merambat kemudian menekan (menggetarkan) udara di sekitarnya, sehingga
tekanan udara tersebut ada yang masuk ke dalam telinga kita sehingga gendang
telinga kita ikut bergetar. Getaran yang timbul pada gendang telinga ini diubah
menjadi sinyal listrik untuk diteruskan ke otak kita, untuk kemudian diproses di dalam
otak sehingga kita bisa merasakan adanya bunyi.
Ketiga, adanya medium perantara. Bunyi, sebagaimana telah disebutkan
sebelumnya, merupakan salah satu contoh gelombang mekanik. Oleh karena itu,
gelombang bunyi akan merambat, hanya bila ada medium perambatannya. Tanpa
adanya medium perambatan, bunyi tidak dapat merambat. Medium perambatan
yang paling umum adalah udara. Kita dapat berbincang-bincang dengan siapapun
karena bunyi atau suara kita merambat melalui udara di sekitar kita hingga sampai di
telinga lawan bicara kita. Berdasarkan jenisnya, bunyi merupakan gelombang
mekanik longitudinal. Oleh karena merupakan gelombang mekanik, bunyi
memerlukan medium sebagai media perambatannya. Medium perambatan bunyi
dapat berupa zat padat atau zat cair, tetapi yang paling umum adalah gas atau
udara. Bunyi merambat melalui medium perambatannya dalam bentuk gelombang-
gelombang.
Frekwensi Bunyi
Sebagai bentuk gelombang, bunyi memiliki frekwensi. Berdasarkan
frekwensinya, gelombang bunyi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu audiosonik,
ultrasonik, dan infrasonik.
a. Gelombang audiosonik (audible wave). Gelombang audiosonik merupakan
gelombang bunyi yang berada pada rentang frekwensi pendengaran kita, yakni
berada pada kisaran frekwensi antara 16 Hz hingga 20.000 Hz.
b. Gelombang infrasonik (infrasonic wave). Gelombang infrasonik merupakan
gelombang bunyi yang frekwensinya berada di bawah frekwensi gelombang
audiosonik, yaitu frekwensinya lebih kecil dari 16 Hz.
c. Gelombang ultrasonik (ultrasonic wave). Gelombang ultrasonik merupakan
gelombang bunyi yang frekwensinya berada di atas frekwensi gelombang
audiosonik, yaitu frekwensinya lebih besar dari 20.000 Hz.
Perambatan Bunyi
Ketika kita mendengarkan suatu bunyi, sesungguhnya bunyi itu merambat dari
sumber bunyi hingga ke telinga kita melalui udara. Proses yang terjadi mirip dengan
getaran yang terjadi pada pegas ketika diberikan gangguan yang linier dengan arah
rambatnya. Bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi menimbulkan terbentuknya
rapatan dan renggangan partikel di udara. Bunyi dapat merambat melalui udara, zat
cair atau zat padat. Pada umumnya bunyi merambat lebih cepat pada zat cair
dibandingkan dengan pada udara, dan bunyi merambat lebih cepat pada zat padat
dibandingkan dengan pada zat cair. cepat rambat bunyi bergantung pada medium
terjadinya perambatan bunyi.
Cepat rambat bunyi pada medium tertentu.
Pemantulan Bunyi
Pada saat kita mengikuti sebuah acara pidato di dalam ruangan dengan
menggunakan pengeras suara, terdengan bunyi pantul dari suara aslinya, dimana
bunyi pantul ini mengganggu bunyi aslinya sehingga bunyi aslinya nampak agak
kabur. Atau ketika kita memasuki kamar mandi, suara kita ketika berbicara akan
terpantul-pantul oleh dinding kamar mandi. Pemantulan semacam ini dinamakan
gaung. Secara definisi, gaung merupakan perulangan bunyi yang terdengar hampir
bersamaan dengan bunyi dari sumber bunyi, akibat bunyi dari sumber bunyi ini
terpantul berulang-ulang pada suatu ruangan. Gaung terjadi karena gelombang
bunyi dipantulkan oleh permukaan yang keras.
Hal berbeda terjadi manakala kita berteriak di tempat tinggi atau luas, misalnya
di sebuah tebing atau di depan sebuah gua. Setelah kita berteriak, sesaat kemudian
ada yang membalas teriakan kita. Hal ini terjadi juga karena bunyi yang dihasilkan
oleh sumber bunyi (yaitu teriakan kita) dipantulkan kembali. Pemantulan semacam
ini dinamakan gema. Secara definisi, gema merupakan perulangan bunyi yang
terdengar setelah bunyi ditimbulkan. Gema terjadi karena bunyi dipantulkan oleh
suatu permukaan. Cepat atau lamanya kita mendengar gema bergantung pada
seberapa jaur jarak kita dengan permukaan pemantul bunyi itu.
Peristiwa pemantulan bunyi tidak selalu merugikan, tetapi ada juga yang
menguntungkan, misalnya ketika akan mengukur kedalaman laut dengan
menggunakan sonar. Sonar atau sound navigation and ranging merupakan suatu
metode untuk menaksir ukuran, bentuk, dan kedalaman benda-benda di bawah air
(termasuk kedalaman laut) dengan menggunakan gelombang ultrasonik. Sonar
bekerja berdasarkan prinsip pemantulan bunyi.
Efek Doppler
Ada satu fenomena menarik apabila sumber bunyi bergerak menjauhi atau
mendekati pendengar yang sedang diam, atau pengengar bergerak mendekati atau
menjauhi sumber bunyi yang sedang diam, ataupun kedua-duanya bergerak saling
mendekati atau menjauhi, yaitu terjadinya perubahan frekwensi bunyi yang sampai
kepada pendengar. Fenomena semacam ini dinamakan efek Doppler.
Efek Doppler adalah efek berubahnya frekwensi bunyi yang didengar oleh
pendengar karena sumber bunyi atau pendengar yang bergerak. Bila sumber bunyi
mendekati pendengar atau pendengar mendekati sumber bunyi, maka pendengar
akan menerima frekwensi bunyi yang lebih tinggi daripada frekwensi bunyi aslinya.
Sebaliknya, bila sumber bunyi menjauhi pendengar atau pendengar menjauhi
sumber bunyi, maka pendengar akan menerima frekwensi bunyi yang lebih rendah
daripada frekwensi bunyi aslinya.
B. Sifat-sifat Bunyi
b. mengukur kedalaman laut, untuk menentukan kedalaman laut (d) jika diketahui cepat
rambat bunyi (v) dan selang waktu (t), pengiriman dan penerimaan pulsa adalah :
a. Pemanfaatan resonansi pada alat musik seperti seruling, kendang, beduk dan
lainnya.
Tali dengan massa persatuan panjang sebesar 2 gr/m ditegangkan dengan gaya sebesar 320 N.
Maka kecepatan bunyi tersebut adalah .......
a. 100 m/s
b. 200 m/s
c. 300 m/s
d. 400 m/s
e. 500 m/s
Jawaban : D
Pembahasan :
μ = 2 gr/m = 2. 10-3 kg/m
F = 320 N
v = .......?
Jadi cepat rambat gelombang bunyi pada dawai adalah 400 m/s
SOAL NO 2
Jika sebuah dawai digetarkan sampai timbul nada atas kedua maka akan terjadi ….
a. 4 perut dan 5 simpul
b. 4 perut dan 4 simpul
c. 4 perut dan 3 simpul
d. 3 perut dan 4 simpul
e. 3 perut dan 3 simpul
Jawaban : D
Pembahasan :
Nada atas kedua dari dawai dapat digambarkan dengan :
dari gambar di atas diperoleh : 3 perut dan 4 simpul
SOAL NO 3
Frekuensi nada dasar sebuah dawai sepanjang L adalah 120 Hz. Jika dawai diperpendek
menjadi ¼ L maka frekuensi nada dasarnya menjadi ......
a. 30 Hz
b. 60 Hz
c. 120 Hz
d. 240 Hz
e. 480 Hz
Jawaban : E
mula - mula : frekuensi f, panjang dawai L
perubahan : frekuensi f', panjang dawai L'
SOAL NO 4
Frekuensi nada dasar yang dihasilkan oleh sebuah dawai adalah 200 Hz. Maka nada atas ke-
dua yang dihasilkan mempunyai frekuensi sebesar ......
a. 200 Hz
b. 300 Hz
c. 400 Hz
d. 500 Hz
e. 600 Hz
Jawaban : E
Pembahasan :
INGAT Perbandingan frekuensi pada dawai
nada dasar : nada atas 1 : nada atas 2 = f0 : f1 : f2 = 1 : 2 : 3
Maka Nada atas ke-dua = 3 x nada dasar = 3 x 200 = 600 Hz
SOAL NO 5
Dawai piano yang panjangnya 0,5 m dan massanya 10 gr ditegangkan 200 N, maka saat
dipetik akan menghasilkan nada-nada. Maka frekuensi nada atas ketiga yang dihasilkan piano
adalah ....
a. 100 Hz
b. 200 Hz
c. 300 Hz
d. 400 Hz
e. 500 Hz
Jawaban : D
Pembahasan :
L = 50 cm = 0,5 m
m = 10 gr = 10-2 kg
F = 200 N
frekuensi nada atas ke-3 : .......?
untuk menentukan frekuensi maka sebelumnya harus mengetahui cepat rambat bunyi
Jadi frekuensi nada atas ke-3 pada dawai tersebut adalah 400 Hz
SOAL NO 6
seutas dawai mempunyai panjang sebesar 150 cm menghasilkan nada dasar 120 Hz. Maka
cepat rambat gelombang bunyi tersebut adalah ......
a. 120 m/s
b. 150 m/s
c. 240 m/s
d. 300 m/s
e. 360 m/s
Jawaban : E
Pembahasan :
L = 150 cm = 1,5 m
f0 = 120 Hz
Nada dasar dawai
L=½λ
= 2L = 2 x 1,5 = 3 m
V = λ x f = 3 x 120 = 360 m/s
Jadi cepat rambat gelombang bunyi tersebut adalah 360 m/s
SOAL NO 7
Dawai digetarkan hingga membentuk 4 simpul gelombang penuh. Jika frekuensi yang
dihasilkan sebesar 150 Hz dan cepat rambat gelombang sebesar 240 m/s, maka panjang dawai
tersebut adalah .....
a. 1,2 m
b. 1,5 m
c. 2,0 m
d. 2,4 m
e. 3,6 m
Jawaban : D
Pembahasan :
Gelombang bunyi menghasilkan 4 simpul = nada atas kedua (λ = 2/3 L atau L = 3/2 λ)
f = 150 Hz
v = 240 m/s
λ = v/f = 240/150 = 8/5 m
L = 3/2 λ = 3/2 x 8/5 = 2,4 m
Jadi panjang dawai tersebut adalah 2,4 m
SOAL NO 8
Seutas dawai terikat pada kedua ujungnya. Salah satu frekuensi resonansinya adalah 375 Hz
dan frekuensi resonansi berikutnya adalah 450 Hz. Maka frekuensi nada dasar (resonansi
pertama) adalah ......
a. 50 Hz
b. 75 Hz
c. 100 Hz
d. 125 Hz
e. 150 Hz
Jawaban : B
Pembahasan :
Frekuensi resonansi yang berurutan diketahui 375 Hz dan 450 Hz.
Misalkan resonansi pertama adalah resonansi ke n maka resonansi kedua adalah n+1
mencari nilai n :