Anda di halaman 1dari 5

Gelombang Bunyi: Klasifikasi, Sifat Gelombang Bunyi, dan Penerapannya

Mempelajari tentang pengertian Gelombang bunyi, klasifikasi, sifat-sifat


gelombang bunyi, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Gelombang Bunyi
Bunyi ini pada dasarnya adalah hasil dari getaran yang mengganggu atau yang menggetarkan
udara di sekitarnya. Gangguan tersebut merambat hingga menggetarkan gendang telinga dan
hasilnya adalah bunyi yang kita dengar. Memang, bagian telinga yang berfungsi menangkap
gelombang bunyi adalah gendang telinga.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa bunyi adalah getaran yang merambat. Secara umum
gelombang bunyi adalah gelombang yang merambat melalui medium tertentu. Gelombang bunyi
merupakan gelombang mekanik yang digolongkan sebagai gelombang longitudinal.
Klasifikasi Gelombang Bunyi
Suatu bunyi dapat didengar oleh manusia karena memiliki 3 hal, yaitu adanya sumber bunyi,
adanya medium rambat bunyi, dan frekuensinya yang berada antara 20 Hz – 20.000 Hz
(audiosonik). Tidak hanya manusia, semua makhluk hidup juga dapat mendengar bunyi.
Berdasarkan frekuensinya, gelombang bunyi diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Infrasonik: bunyi yang memiliki frekuensi < 20 Hz. Bunyi ini dapat didengar oleh hewan
seperti jangkrik, laba-laba, gajah, anjing, dan lumba-lumba.
2. Audiosonik: bunyi yang memiliki frekuensi 20 Hz – 20.000 Hz. Bunyi ini dapat didengar oleh
manusia.
3. Ultrasonik: bunyi yang memiliki frekuensi > 20.000 Hz. Bunyi ini dapat didengar oleh hewan
seperti kelelawar dan lumba-lumba.
Sifat-sifat Gelombang Bunyi
Pemantulan (Refleksi)
Mengapa bunyi yang dihasilkan dari ruangan tertutup terdengar lebih keras dari ruangan
terbuka? Mengapa jika kita berteriak di sekitar tebing selalu ada suara yang meniru setelahnya?
Semua itu terjadi karena adanya pemantulan (refleksi).
Pemantulan adalah keadaan ketika gelombang bunyi yang datang mengenai permukaan suatu
medium yang keras dan kembali ke medium asalnya dengan sudut yang sama.
Bunyi dalam ruangan tertutup terdengar lebih keras karena dinding ruangan terlalu dekat dengan
sumber bunyi. Alhasil, bunyi pantul tidak memiliki waktu yang cukup untuk merambat dan
menyebabkan bunyi datang dan bunyi pantul terdengar bersamaan.
Berbeda dengan gema atau suara pantulan yang terjadi jika kita berteriak di sekitar tebing. Jarak
antara tebing dan sumber bunyi cukup jauh sehingga bunyi pantul memerlukan waktu yang
cukup lama untuk merambat sampai pendengaran. Akibatnya, bunyi pantul akan terdengar
setelah bunyi asli.
Pembiasan (Refleksi)
Jika gelombang bunyi merambat dan memasuki medium yang berbeda, gelombang bunyi
tersebut akan dibelokkan. Itulah yang disebut dengan pembiasan (refleksi) gelombang bunyi.
Refraksi terjadi jika gelombang bunyi dari suatu medium memasuki medium lain dengan sudut
tertentu. Hal inilah yang menyebabkan suara petir pada malam hari terdengar lebih keras
dibandingkan pada siang hari. Pada malam hari, lapisan udara bagian bawah lebih rapat daripada
bagian atas sehingga suara petir dari lapisan udara akan dibiaskan mendekati permukaan tanah di
bawahnya.
Pelenturan (Difraksi)
Difraksi adalah peristiwa pelenturan gelombang ketika melewati celah yang ukurannya seorde
dengan panjang gelombangnya. Contohnya yaitu ketika seseorang dapat mendengar suara dari
ruangan di sebelahnya.
Interferensi
Interferensi adalah perpaduan dua gelombang berbeda yang saling berinteraksi pada medium
yang sama. Interferensi terbagi menjadi dua macam, yaitu interferensi konstruktif dan
interferensi destruktif.
Interferensi konstruktif adalah keadaan saat kedua gelombang yang berinterferensi sefase,
sehingga saling memperkuat. Sebaliknya, interferensi destruktif terjadi ketika kedua gelombang
yang berinterferensi berbeda fase 180° sehingga saling melemahkan.
Pelayangan
Pelayangan bunyi adalah dua bunyi keras atau dua bunyi lemah yang terjadi secara berurutan.
Jika kedua gelombang bunyi merambat bersamaan, bunyi paling kuat akan dihasilkan saat fase
keduanya sama. Jika kedua getaran berlawanan fase, maka akan menghasilkan bunyi paling
lemah.
Cepat Rambat Gelombang Bunyi
Nilai kecepatan dari gelombang bunyi bervariasi. Hal ini tergantung dari medium rambatnya.
Secara umum, cara menghitung cepat rambat bunyi adalah sebagai berikut:

Keterangan :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
s = jarak (m)
t = waktu (s)
Melalui Zat Padat
Gelombang bunyi dapat merambat melalui zat padat. Contoh medium rambat zat padat yaitu
alumunium, baja, kaca, dan lain-lain. Rumus menghitung cepat rambat bunyi yang merambat
melalui zat padat adalah sebagai berikut:

Modulus young (E) merupakan ukuran kekakuan suatu bahan zat padat. Nilai modulus young zat
padat berbeda-beda.
Melalui Zat Cair
Gelombang bunyi juga dapat merambat melalui zat cair. Medium zat cair dapat berupa air, raksa,
helium cair, dan lainnya. Rumus untuk menghitung cepat rambat bunyi dalam zat cair adalah
sebagai berikut:

Modulus Bulk (B) merupakan kecenderungan suatu benda untuk berubah bentuk ke segala arah
ketika diberi suatu tegangan ke segala arah.
Melalui Udara atau Gas
Gelombang bunyi juga dapat merambat melalui medium udara atau gas. Rumus untuk
menghitung cepat rambat bunyi dalam gas adalah sebagai berikut:
Konstanta laplace adalah perbandingan antara kapasitas kalor gas pada tekanan tetap dengan
kapasitas kalor pada volume tetap. Konstanta laplace dapat dipakai untuk gas monoatomik atau
diatomik. Konstanta laplace untuk gas monoatomik adalah:

Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-Hari


Dengan memahami karakteristik dari gelombang bunyi, para ilmuwan Fisika dapat membuat
teknologi yang membantu pekerjaan manusia contohnya SONAR, Ultrasonografi, dan
Echocardiogram.
Teknologi SONAR
Teknologi SONAR dapat digunakan untuk sistem navigasi dengan bunyi pantul ultrasonik. Pada
perangkat kamera, teknologi SONAR berguna untuk mendeteksi jarak benda yang akan difoto.
Pada kendaraan mobil, teknologi SONAR dapat digunakan untuk mendeteksi jarak benda-benda
yang ada di sekitar mobil. Pada pengukur kedalaman laut, teknologi SONAR untuk mengukur
kedalaman laut dengan diletakkan di bawah kapal.
Prinsip kerja SONAR adalah berdasarkan pemantulan gelombang ultrasonik. SONAR memiliki
dua bagian alat yang memancarkan gelombang ultrasonik yang disebut transmitter (emitter) dan
alat yang dapat mendeteksi datangnya gelombang pantul (gema) yang disebut sensor (receiver).
Gelombang ultrasonik dipancarkan oleh transmitter (pemancar) yang diarahkan ke sasaran,
kemudian akan dipantulkan kembali dan ditangkap oleh pesawat penerima (receiver). Dengan
mengukur waktu yang diperlukan dari gelombang dipancarkan sampai gelombang diterima
kembali, maka dapat ditentukan nilai jarak atau kedalaman laut.
Ultrasonografi
Ultrasonografi adalah teknologi yang digunakan untuk mencitrakan bagian dalam tubuh
manusia. USG digunakan untuk melihat perkembangan janin dalam kandungan. USG memiliki 3
bagian utama yaitu Transducer, Monitor, dan Mesin USG. Prinsip kerja dari Ultrasonografi
menggunakan konsep pemantulan bunyi, yaitu transducer ditempelkan pada organ yang ingin
dilihat citra bagian dalamnya.
Di dalam transducer terdapat kristal yang dapat digunakan untuk menangkap gelombang yang
disalurkan. Gelombang yang diterima ini masih dalam bentuk gelombang pantulan. Setelah
diubah ke dalam bentuk gelombang elektronik dan kemudian masuk ke mesin USG, data
elektronik tersebut diubah menjadi data gambar yang ingin ditampilkan ke Monitor.
Echocardiogram adalah teknologi yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan aliran
darah. Kecepatan aliran darah diukur menggunakan efek Doppler. Bunyi ultrasonik diarahkan
menuju pembuluh nadi, dan pergerakan gelombang bunyi tersebut mengikuti kecepatan aliran
darah.
Contoh Soal
Seorang anak mendengar bunyi yang memiliki panjang gelombang sebesar 10 meter. Jika cepat
rambat bunyi di udara adalah 340 m/s, tentukan:
1. frekuensi sumber bunyi
2. periode sumber bunyi
Diketahui:

Jawab:

Anda mungkin juga menyukai