Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

Gelombang Bunyi adalah gelombang yang merambat melalui medium


tertentu. Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang digolongkan
sebagai gelombang longitudinal.
Berdasarkan rentang frekuensinya, gelombang bunyi dibedakan menjadi:
1. Infrasonik, gelombang bunyi yang memiliki frekuensi < 20 Hz.
2. Audiosonik, gelombang bunyi yang memiliki frekuensi antara 20--20.000
Hz. Frekuensi inilah yang dapat didengar oleh telinga manusia.
3. Ultrasonik, gelombang bunyi yang memiliki frekuensi > 20.000 Hz. Hewan
yang dapat mendengar gelombang bunyi ini ialah anjing dan kelelawar.
Sifat-sifat Gelombang Bunyi
Pemantulan (Refleksi)
Mengapa bunyi yang dihasilkan dari ruangan tertutup terdengar lebih keras
dari ruangan terbuka? Mengapa jika kita berteriak di sekitar tebing selalu ada
suara yang meniru setelahnya? Semua itu terjadi karena adanya pemantulan
(refleksi).
Pemantulan adalah keadaan ketika gelombang bunyi yang datang mengenai
permukaan suatu medium yang keras dan kembali ke medium asalnya dengan
sudut yang sama.
Bunyi dalam ruangan tertutup terdengar lebih keras karena dinding ruangan
terlalu dekat dengan sumber bunyi. Alhasil, bunyi pantul tidak memiliki waktu
yang cukup untuk merambat dan menyebabkan bunyi datang dan bunyi pantul
terdengar bersamaan.
Berbeda dengan gema atau suara pantulan yang terjadi jika kita berteriak di
sekitar tebing. Jarak antara tebing dan sumber bunyi cukup jauh sehingga bunyi
pantul memerlukan waktu yang cukup lama untuk merambat sampai pendengaran.
Akibatnya, bunyi pantul akan terdengar setelah bunyi asli.
Pembiasan (Refleksi)
Jika gelombang bunyi merambat dan memasuki medium yang berbeda,
gelombang bunyi tersebut akan dibelokkan. Itulah yang disebut dengan pembiasan
(refleksi) gelombang bunyi.
Refraksi terjadi jika gelombang bunyi dari suatu medium memasuki
medium lain dengan sudut tertentu. Hal inilah yang menyebabkan suara petir pada
malam hari terdengar lebih keras dibandingkan pada siang hari. Pada malam hari,
lapisan udara bagian bawah lebih rapat daripada bagian atas sehingga suara petir
dari lapisan udara akan dibiaskan mendekati permukaan tanah di bawahnya.
Pelenturan (Difraksi)
Difraksi adalah peristiwa pelenturan gelombang ketika melewati celah yang
ukurannya seorde dengan panjang gelombangnya. Contohnya yaitu ketika
seseorang dapat mendengar suara dari ruangan di sebelahnya.
Interferensi
Interferensi adalah perpaduan dua gelombang berbeda yang saling
berinteraksi pada medium yang sama. Interferensi terbagi menjadi dua macam,
yaitu interferensi konstruktif dan interferensi destruktif.
Interferensi konstruktif adalah keadaan saat kedua gelombang yang
berinterferensi sefase, sehingga saling memperkuat. Sebaliknya, interferensi
destruktif terjadi ketika kedua gelombang yang berinterferensi berbeda fase 180°
sehingga saling melemahkan.
Pelayangan
Pelayangan bunyi adalah dua bunyi keras atau dua bunyi lemah yang terjadi
secara berurutan. Jika kedua gelombang bunyi merambat bersamaan, bunyi paling
kuat akan dihasilkan saat fase keduanya sama. Jika kedua getaran berlawanan
fase, maka akan menghasilkan bunyi paling lemah.
Cepat Rambat Gelombang Bunyi
Nilai kecepatan dari gelombang bunyi bervariasi. Hal ini tergantung dari
medium rambatnya. Secara umum, cara menghitung cepat rambat bunyi adalah
sebagai berikut:

Gambar 1.1 Rumus Cepat Rambat Gelombang Bunyi

v = cepat rambat gelombang (m/s)


s = jarak (m)
t = waktu (s)

Sound Level Meter (SLM) adalah suatu perangkat alat uji untuk mengukur
tingkat kebisingan suara, hal tersebut sangat di perlukan terutama untuk
lingkungan industri, contoh pada industri penerbangan dimana lingkungan sekitar
harus diuji tingkat kebisingan suara atau tekanan suara yang ditimbulkannya
untuk mengetahui pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar.
Sound Level Meter (SLM) adalah untuk mengetahui apa yang terjadi.
Pengukuran SLM juga dapat digunakan untuk memverifikasi persis berapa banyak
tingkat suara telah berubah. Siapapun yang terlibat dalam pekerjaan sound system
menyadari bahwa ada masalah yang sedang berlangsung dan peningkatan masalah
tingkat volume yang dihasilkan dalam performance public, dan khususnya, dalam
penguatan musik pop.
Gambar 1.2 Alat Ukur Sound Level Master.

Berikut ini adalah cara menggunakan sound level meter yang dapat anda
ikuti:
1. Pertama-tama aktifkan alat ukur sound level meter yang akan digunakan
untuk mengukur
2. Pilih selektor pada posisi fast untuk jenis kebisingan continue atau
berkelanjutan atau selektor pada posisi slow untuk jenis kebisingan
impulsive atau yang terputus-putus
3. Pilih selektor range intensitas kebisingan
4. Kemudian, tentukan area yang akan diukur
5. Setiap area pengukuran dilakukan pengamatan selama 1-2 menit dengan
kurang lebih 6 kali pembacaan
6. Hasil pengukuran berupa angka yang ditunjukkan pada monitor
7. Tulis hasil pengukuran dan hitung rata-rata kebisingannya, maka akan
diketahui hasil pengukuran dari kebisingan tersebut
Sound Level Meter saat ini memiliki standarisasi international dengan
standar EC 61672:2003. Ada beberapa faktor yang menjadi pengaruh dalam
pengukuran menggunakan sound level meter ini hal tersebut membuat gelombang
suara yang terukur bisa jadi tidak sama dengan nilai intensitas gelombang suara
sebenarnya. faktor tesebut sbb :
Adanya angin yang bertiup dari berbagai arah menyebabkan tidak akuratnya
nilai yang terukur, Pengaruh kecepatan angin membuat nilai intensitas suara yang
terukur tidak sesuai dengan intensitas suara. Posisi tempat pengukuran yang
terbuka seperti disekitar yang banyak tumbuhan dimana suara yang di uji banyak
diserap oleh tumbuhan sehinnga pengukuran tidak maksimal.
Dari beberapa faktor tesebut diketahui bahwa perjalanan suara berpengaruh
dengan benda sekitar yang menyerap suara.
Berikut ini adalah beberapa alat uji sound level meter untuk mengukur
kebisingan suara yang memiliki kualitas terpercaya sehingga data yang di
dapatkan sangat akurat.
Saat ini ada banyak sekali jenis jenis alat ukur kebisingan yang ada di
pasaran, selain pilihan merk, jenis dan harganya pun sangat bervariasi. Namun
sebaiknya pemilihan tetap dilakukan dengan cermat dan selektif agar bisa
menemukan jenis alat ukur kebisingan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai