Anda di halaman 1dari 31

BAB II

GELOMBANG BUNYI

Setiap hari kita tidak pernah terlepas dari apa yang dinamakan suara atau bunyi.
Bunyi percakapan sesama teman, bunyi bel masuk sekolah, bunyi musik, bunyi kendaraan,
kicau pagi burung disekitar rumah, dan sebagainya. Dunia terasa sepi tanpa adanya bunyi.
Sebelum membahas lebih jauh tentang bunyi, coba lakukan pengamatan terhadap
fakta/fenomena yang tersaji pada gambar-gambar berikut ini ! Apa yang bisa anda jelaskan
dari pengamatan tersebut? Coba rumuskan beberapa pertanyaan seputar pengamatan anda !

Gambar 2.1 a. Sesorang sedang menabuh gendang, b. Pemeriksaan ibu hamil

Gambar (2.1.a) menunjukkan sesorang sedang menabuh gendang. Sedangkan pada


gambar (2.1.b) menunjukkan manfaat gelombang bunyi yang digunakan sebagai sarana
pemeriksaan kehamilan. Scaning ultrasonic dilakukan dengan menggerak-gerakan probe di
sekitar kulit perut ibu yang hamil akan menampilkan gambar sebuah janin di layar monitor.
Tahukah anda, bagaimana suara atau bunyi itu dihasilkan? Dan bagaimana bunyi
itu merambat? Dan tahukah anda bagaimana prinsip kerja scaning ultrasonic sehingga
mampu menghasilkan gambar janin di layar monitor/osilloscope? Adakah manfaat lainnya
bagi kehidupan ? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan mempelajari
bagian demi bagian pada bab ini.
Sub bab yang akan kita bahas dan diskusikan pada bab ini meliputi :
A. Sifat Dasar Gelombang Bunyi
B. Gejala-gejala Gelombang Bunyi
C. Cepat Rambat Gelombang
D. Sumber Bunyi
E. Resonansi
F. Intensitas Bunyi dan Taraf Intensitas Bunyi
Indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan tercapai setelah mempelajari bab
ini adalah dapat :
1. Menunjukkan sifat dasar gelombang bunyi,
2. Menjelaskan unsur-unsur bunyi terkait bunyi infrasonik, audiosonik dan ultra sonik,
3. Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang bunyi (seperti pemantulan, pembiasan,
difraksi, interferensi dan pelayangan),
4. Menentukan perubahan frekuensi karena efek Doppler,
5. Menyelidiki cepat rambat gelombang transversal dalam dawai,
6. Menentukan frekuensi gelombang pada dawai dan pipa organa,
7. Menentukan intensitas dan taraf intensitas bunyi melalui kegiatan diskusi.
FISIKA SMA XII

A. Sifat Dasar Gelombang Bunyi


Bunyi atau suara dapat didengar karena adanya tiga hal, yakni sumber bunyi,
penerima bunyi dan medium perantara bunyi. Ketika seseorang memukul gendang, energi
yang diberikan menyebabkan selaput gendang itu bergetar dan menghasilkan bunyi.
Gelombang bunyi akan merambat bila ada medium perantaranya (zat padat, zat cair dan
gas/udara), tetapi bunyi tidak dapat merambat melalui vakum, karena di tempat vakum
tidak ada partikel zat yang akan mentransmisikan getaran. Gelombang bunyi gendang ini
merambat dan kemudian menekan (menggetarkan) udara di sekitarnya, sehingga tekanan
udara tersebut ada yang masuk ke telinga kita sehingga gendang telinga kita ikut bergetar.
Getaran yang timbul pada gendang telinga ini diubah menjadi sinyal listrik untuk
diteruskan ke otak kita, untuk kemudian diproses di dalam otak sehingga kita bisa
merasakan adanya bunyi.

Gelombang bunyi merupakan


gelombang longitudinal yang terjadi
karena adanya rapatan dan renggangan
medium perantaranya.
Gambar 2.2 Model getaran molekul udara
pada selaput drum

Secara umum bunyi memiliki tiga sifat, yaitu terkait tinggi rendah bunyi, kuat lemah
bunyi, dan warna bunyi.
1. Tinggi rendah bunyi adalah kondisi gelombang bunyi yang diterima oleh telinga
manusia berdasarkan frekuensi (jumlah getaran per detik). Berdasarkan ketinggiannya,
bunyi dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu: infrasonik, audiosonik, dan ultra
sonik.
• Bunyi infrasonik, frekuensinya () < 20 Hz.
Contoh makhluk hidup yang mampu mendengar frekuensi gelombang ini adalah
jangkrik, ikan lumba-lumba dan kelelawar/codot, gajah, burung merpati, dll.
• Bunyi audiosonik, frekuensinya () : 20 Hz    20.000 Hz.
Telinga manusia memiliki keterbatasan kemampuan pendengaran berdasarkan besar
kecil frekuensi bunyi yang didengar. Frekuensi bunyi yang dapat di dengar oleh
manusia normal disebut dengan frekuensi audio.
• Bunyi ultrasonik, frekuensinya ()  20.000 Hz
Contoh makhluk hidup yang mampu mendengar frekuensi gelombang ini adalah
kelelawar/kalong, kucing, anjing, tikus, belalang, dsb
2. Kuat lemah bunyi atau intensitas bunyi adalah kondisi gelombang bunyi yang diterima
oleh telinga manusia berdasarkan amplitudo dari gelombang tersebut. Semakin besar
amplitudo getaran, maka semakin kuat pula bunyi yang dihasilkan. Intensitas
menunjukkan sejauh mana bunyi dapat terdengar. Jika intensitasnya kecil, bunyi akan
melemah dan tidak dapat terdengar, begitu sebaliknya.
3. Warna bunyi adalah bunyi khas yang diterima oleh alat pendengaran berdasarkan
sumber getarannya. Sumber getaran yang berbeda akan menghasilkan bentuk
gelombang bunyi yang berbeda pula. Contoh bunyi gitar berbeda dengan bunyi biola.
Perbedaan tersebut terjadi karena gabungan nada atas dan nada dasar dari sumber bunyi
berbeda-beda walaupun frekuensinya sama.

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


31
FISIKA SMA XII

B. Gejala-gejala Gelombang Bunyi


Gejala gelombang bunyi yang akan dibahas dalam bab ini adalah pemantulan,
pembiasan, difraksi, interferensi dan efek Doppler.

1. Pemantulan Gelombang Bunyi


Pernahkah anda berteriak disekitar tebing? Saat itu anda akan mengetahui bahwa
ada suara yang menirukan suara anda. Itulah gema salah satu gejala pemantulan bunyi.
Gema terjadi karena jarak sumber bunyi dengan tebing cukup jauh sehingga bunyi pantul
memerlukan waktu yang cukup lama untuk merambat sampai ke telinga kita. Berbeda
ketika kita berada dalam ruangan, suara kita terdengar lebih keras. Letak dinding ruangan
yang cukup dekat, menyebabkan bunyi pantul tidak cukup waktu untuk merambat
sehingga bunyi gelombang datang dan bunyi pantul terdengar secara bersamaan.
Pemantulan semacam itu dinamakan gaung.
Sifat pemantulan gelombang bunyi, khususnya bunyi ultrasonic telah banyak
dimanfaatkan dalam kehidupan, seperti untuk mengukur kedalaman laut, untuk memeriksa
kehamilan dengan Ultrasonografi (USG), kaca mata tunanetra, scaning kanker hati dan
kanker otak.
SONAR (Sound Navigation Ranging) merupakan alat yang sering digunakan pada
kapal untuk mendeteksi jarak suatu objek dengan kapal, termasuk juga kedalaman laut.
Apabila cepat rambat gelombang
bunyi di udara v, selang waktu antara
gelombang yang dipancarkan dengan
gelombang pantu adalah t, indeks bias air
n, dan kedalaman laut adalah d maka
kedalaman laut tersebut dapat dicari dengan d d
persamaan : n

v.t
d ………….. (2.1)
2.n
dengan :
Gambar 2.3 Pemantulan gelombang bunyi
d = jarak yang diukur (m)
t = waktu yang diperlukan gelombang dari dipancarkan sampai diterima kembali (s)
v = kecepatan rambat gelombang (ms-1)
n = indeks bias medium

2. Pembiasan Gelombang Bunyi


Gejala pembiasan gelombang bunyi sering terjadi dalam kehidupan kita. Pada
malam hari kita merasakan bahwa suara (bunyi tetabuan musik di kejauhan atau bunyi petir
didekat rumah kita) terdengar lebih keras dibanding pada siang hari. Mengapa demikian?
Pada siang hari, udara pada lapisan atas lebih dingin daripada lapisan bawah. Cepat
rambat bunyi pada suhu dingin adalah lebih kecil daripada suhu panas. Dengan demikian,
kecepatan bunyi pada lapisan udara atas lebih kecil daripada kecepatan bunyi pada lapisan
udara bawah, karena medium pada lapisan atas lebih rapat dari medium pada lapisan bawah.
Jadi, pada siang hari, bunyi petir yang merambat dari lapisan udara atas menuju ke lapisan
udara bawah akan dibiaskan menjauhi garis normal (Gambar 2.4 a).

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


32
FISIKA SMA XII

Gambar 2.4 a. Pembiasan bunyi pada siang hari, b. Pembiasan bunyi


pada malam hari

Pada malam hari, terjadi kondisi sebaliknya, udara pada lapisan bawah (dekat tanah)
lebih dingin daripada udara pada lapisan atas. Dengan demikian, kecepatan bunyi pada
lapisan bawah lebih kecil daripada lapisan atas, karena medium pada lapisan atas kurang
rapat dari medium pada lapisan bawah. Jadi, pada malam hari, bunyi petir yang merambat
dari lapisan udara atas menuju ke lapisan udara bawah (mediumnya lebih rapat) akan
dibiaskan mendekati garis normal (Gambar 2.4b).
Pembiasan bunyi petir mendekati garis normal pada malam hari inilah yang
menyebabkan bunyi guntur lebih mendekat kerumah Anda, dan sebagai akibatnya Anda
mendengar bunyi petir yang lebih keras dibanding pada siang hari.

3. Difraksi Gelombang Bunyi


Difraksi dialami oleh setiap gelombang baik gelombang mekanik (misalnya
gelombang air,gelombang bunyi) maupun gelombang elektromagnetik (misalnya
gelombang cahaya).

Gelombang bunyi sangat mudah


mengalami diraksi/pelenturan. Kita dapat
mendengar suara mesin mobil sebelum
tikungan walaupun kita belum melihat mobil
tersebut, atau kita mampu mendengar
percakapan teman-teman walaupun berada
diruang yang berbeda. Fenomena tersebut
merupakan contoh terjadinya difraksi bunyi.

Gambar 2.5 Pelenturan gelombang bunyi

Mengapa gelombang bunyi dapat mengalami difraksi? Hal ini dikarenakan


gelombang bunyi di udara memiliki panjang gelombang relatif lebih panjang yakni dalam
rentang sentimeter sampai beberapa meter. Bandingkan dengan gelombang cahaya yang
panjang gelombangnya berkisar 500 nm. Karena gelombang bunyi memiliki panjang
gelombang yang lebih panjang maka gelombang bunyi lebih mudah di difraksi.

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


33
FISIKA SMA XII

4. Interferensi Gelombang Bunyi


Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau interferensi. Dua
pengeras suara yang dihubungkan pada generator sinyal (alat pembangkit frekuensi radio)
dapat berfungsi sebagai dua sumber bunyi koheren. Misalnya : Ketika anda berjalan sejajar
dengan meja yang diatasnya terdapat radio di lengkapi dengan pengeras suara pada jarak 3
m, pada posisi tertentu anda mendengar bunyi paling lemah, sedangkan pada posisi yang
lain anda justru mendengar bunyi yang kuat. Peristiwa ini disebabkan oleh terjadinya
interferensi bunyi. Bunyi lemah terjadi ketika superposisi dari dua gelombang bunyi
menghasilkan interferensi destruktif dan bunyi kuat terjadi karena interferensi konstruktif.
Interferensi destruktif terjadi karena kedua gelombang bunyi yang bertemu
berlawanan fase atau memiliki beda lintasan :

Bunyi lemah : s = (n + ½ ) ; n = 0, 1, 2, 3, … …………………… (2.2)

Interferensi konstruktif terjadi karena kedua gelombang bunyi yang bertemu saling
sefase atau memiliki beda lintasan :

Bunyi kuat : s = n  ; n = 0, 1, 2, 3, …. ……………...…………… (2.3)

5. Efek Doppler
Jika kita berdiri diam dipinggir jalan kemudian melintas mobil ambulans mendekati
kita dengan sirine yang berbunyi, maka kita akan mendengar frekuensi sirene yang relatif
lebih tinggi dari frekuensi sebenarnya. Sebaliknya frekuensi sirene akan terdengar lebih
rendah bila mobil ambulans menjauhi kita. Peristiwa semacam itu disebut dengan Efek
Doppler. Efek Doppler dikemukakan oleh Christian Andreas Doppler

Efek Doppler untuk bunyi


didefinisikan sebagai peristiwa perubahan
frekuensi atau panjang gelombang dari
sebuah sumber gelombang yang diterima
oleh pengamat, jika sumber suara/gelombang
tersebut bergerak relatif terhadap
pengamat/pendengar.


Gambar 2.6 Fenomena Efek Doppler

Sebagai ilustrasi, gambar disamping


menunjukkan sebuah sumber bunyi dan pendengar
yang relatif tidak bergerak.
Frekuensi yang diterima pendengar adalah :
v
fP 

Gambar 2.7 Sumber bunyi dan pendengar
relatif tidak bergerak

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


34
FISIKA SMA XII

Ketika sumber bunyi bergerak


l mendekati pendengar yang diam,
 maka:
 Panjang gelombang memendek
menjadi :
v  vs
l 
fs
 Frekuensi yang diterima
pendengar beruba menjadi :
v v
Gambar 2.8 Sumber bunyi bergerak mendekati fP  
 l
 v  vs 
pendengar yang tidak bergerak  
 fs 
Dengan demikian persamaan frekuensi bunyi yang diterima pendengar ketika bergerak
mendekati sumber bunyi yang diam adalah :
v
fP  fs ......................................................... (2.4)
(v  v s )

Secara umum persamaan efek Doppler dinyatakan:


1. Efek Doppler tidak dipengaruhi oleh angin
v  vp
fp  f s ................................................................................. (2.5)
v  vs

2. Efek Doppler dipengaruhi oleh angin


(v  v a )  v p
fp  fs
(v  v a )  v s ..................................................................... (2.6)

dengan :
fp = frekuensi yang di dengar pendengar (Hz)
fs = frekuensi dari sumber bunyi (Hz)
v = cepat rambat gelombang bunyi (ms-1)
vp = kecepatan pendengar (ms-1)
vs = kecepatan sumber bunyi (ms-1)

Perjanjian tanda vp, vs dan va


 vp ( + ) : bila P mendekati S
 vp ( - ) : bila P menjauhi S
 vs ( - ) : bila S mendekati P
 vs ( + ) : bila S menjauhi P
 va ( - ) : bila arah angin dari pendengar ke sumber
 va ( + ) : bila arah angin dari sumber ke pendengar

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


35
FISIKA SMA XII

Penugasan Kelompok

Mari Bereksplorasi
Secara berkelompok lakukan kajian terhadap beberapa sumber dan
selanjutnya diskusikan dengan teman dalam kelompok anda terkait aplikasi
gelombang ultrasonik. Minimal 5 (lima) macam aplikasi dalam kehidupan
sehari-hari, seperti USG, scaning hati/otak, dan seterusnya. Diskripsikan
bagaimana prinsip kerjanya dengan jelas!

Contoh Soal

1. Sebuah kapal mengeluarkan gelombang sonar yang kemudian terpantul oleh


permukaan bawah laut dalam waktu 4 sekon. Jika cepat rambat gelombang
sonar dalam air laut 340 m/s, tentukan kedalaman laut di tempat tersebut!

Penyelesaian :

Diketahui : t = 6 sekon
v = 340 m/s
Kedalaman laut (d) adalah :

v.t 340m.s 1 x 4s
d   680m
2 2

2. Sebuah mobil polisi dengan kelajuan 144 km/jam mengejar penjahat yang
naik sepeda motor dengan kelajuan 108 km/jam sambil membunyikan sirine
dengan frekuensi 1200 Hz. Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m/s, tentukan
frekuensi sirine mobil polisi yang didengar oleh penjahat !

Penyelesaian :

Diketahui : kecepatan mobil polisi/sumber bunyi (vs) = 144 km/jam = 40 m/s


kecepatan mobil penjahat/pendengar (vp) = 108 km/jam = 30 m/s
frekuensi sumber bunyi (fs) = 1200 hz
cepat rambat bunyi (v) = 340 m/s

Frekuensi bunyi yang didengar (fP) ketika sumber bunyi mendekati pendengar
dan pendengar menjauhi sumber bunyi adalah :
v  vP
fP  fS
v  vS
340ms 1  30ms 1
fP  1200Hz
340ms 1  40ms 1

f P  1240Hz

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


36
FISIKA SMA XII

3. Pada gambar di samping, dua pengeras suara


koheren, A dan B, di pisahkan pada jarak
3,60 m. Seorang pendengar berada sejauh
2,70 m dari pengeras suara B. Segitiga ABC
adalah segitiga siku-siku. Kedua pengeras
suara mengeluarkan bunyi frekuenasi sama
95 Hz, dan cepat rambat bunyi di udara
adalah 342 m/s. Apakah pendengar
mendengar bunyi kuat atau sama sekali tidak
mendengar bunyi? Gambar : interferensi kontruktif
atau destruktif
Penyelesaian:
Pendengar mendengar bunyi kuat atau sama sekali tak mendengar bunyi di C
bergantung apakah di C terjadi interferensi konstruktif atau destruktif.
Interferensi konstruktif atau destruktif ditentukan oleh hubungan beda lintasan
Δs = AC – BC terhadap panjang gelombang bunyi λ.
Perhatikan segitiga siku-siku ABC pada gambar di atas
AC2 = AB2 + BC2
= 3,602 + 2,702 = (4 × 0,9)2 + (3 × 0,9)2

AC = 0,9 = 0,9(5) = 4,5m


Beda lintasan kedua gelombang bunyi yang bertemu di C adalah
Δs = AC – BC = 4,5 m – 2,70 m = 1,80 m
Sekarang mari kita hitung panjang gelombang bunyi, λ, dengan persamaan dasar
gelombang.
v 342
v = λf ↔     3,60m
f 95
 3,60m
Perhatikan : s    1,80m
2 2


Karena , s 
maka di C terjadi interferensi konstruktif dan pendengar akan
2
mendengar bunyi yang lemah.

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


37
FISIKA SMA XII

Uji Indikator 2.1

1. Jelaskan bagaimana bunyi atau suara itu dihasilkan? Dan bagaimana bunyi itu
merambat?
2. Suatu bel listrik dibunyikan di dalam tabung hampa udara. Ternyata dari luar tidak
terdengar suaranya. Mengapa hal ini bisa terjadi?
3. Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendah bunyi, kuat lemah bunyi,
dan warna bunyi!
4. Jelaskan mengapa ketika malam hari bunyi tetabuan musik di suatu tempat yang
jauh dari rumah kita terdengar lebih jelas dibanding siang hari?
5. Jelaskan mengapa gelombang bunyi tidak mengalami polarisasi!
6. Jelaskan mengapa pada malam hari kelelawar dapat terbang bebas mencari makan
dengan kecepatan tinggi!
7. Pengamat mendengarkan suara petir 10 sekon setelah kilat terlihat. Bila cepat
rambat bunyi 340 m/s, tentukan jarak antara pengamat dengan jarak asal kilat!
8. Gelombang bunyi yang berasal dari pengeras suara S mencapai sebuah titik P
melalui dua lintasan yang berbeda sejauh 2m. Bila frekuensi sumber bunyi
dinaikkan secara perlahan-lahan intensitas hasil di P menghasilkan sederetan bunyi
maksimum dan minimum. Sebuah maksimum didengar ketika frekuensi bunyi 800
Hz. Jika kelajuan bunyi adalah 320 m/s, tentukan frekuensi maksimum berikutnya
akan terdengar!
9. Sebuah sumber bunyi dan seorang pendengar keduanya diam di bumi, tetapi angin
bertiup dari sumber menuju pendengar. Apakah ada efek Doppler? Jelaskan
alasannya!
10. Lakukan analisis dan rumuskan persamaan frekuensi yang diterima pendengar bila:
a. sumber bunyi dan pendengar bergerak saling bergerak menjauh
b. sumber bunyi bergerak menjauhi pendengar dan pendengar bergerak mendekati
sumber bunyi.
11. Sebuah ambulans bergerak mendekati pendengar dengan kecepatan 10 m/s sambil
membunyikan sirine dengan frekuensi 400 Hz. Cepat rambat bunyi di udara 340
m/s. Seorang pengendara motor bergerak mendekati ambulans dengan kecepatan 5
m/s. Tentukan frekuensi yang didengar oleh pengendara motor !
12. Seorang anak yang sedang diam mendengar frekuensi 540 Hz dari sirine sebuah
mobil polisi yang bergerak mendekatinya. Setelah mobil polisi melaluinya, frekuensi
yang didengar menjadi 480 Hz. Hitunglah kelajuan mobil polisi tersebut, jika
kecepatan bunyi di udara 340 m/s !
13. Sebuah sumber bunyi digunakan untuk menunjukkan efek doppler. Seberapa cepat
sumber bunyi ini digerakkan mendekati pendengar yang diam agar frekuensi yang
terdengar menjadi 10% lebih tinggi ?
14. Sebuah bunyi seruling dengan frekuensi 600 Hz menjauhi seorang pengamat yang
diam menuju sebuah dinding rumah secara tegak lurus dengan kecepatan 2 m/s. Jika
cepat rambat bunyi di udara pada saat itu 340 m/s, berapa layangan tiap sekon yang
didengar oleh pengamat?

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


38
FISIKA SMA XII

C. Cepat Rambat Gelombang


1. Cepat Rambat Gelombang Transversal pada dawai
dawai Gambar (2.7) di samping menunjukkan
vibrator katrol
peralatan yang digunakan untuk mengukur
cepat rambat gelombang transversal pada
sebuah dawai (senar). Percobaan dilakukan
dengan mengganti-ganti beban (gaya tegang
dawai F) dan jenis dawai (massa persatuan
Gambar 2.9 Percobaan Melde panjang dawai  = m/l).

Dari percobaan Melde disimpulkan bahwa cepat rambat gelombang dawai (v) adalah :
a. Sebanding dengan akar kuadrat tegangan dawai
v F
b. Berbanding terbalik dengan akar kuadrat massa per satuan panjang dawai
1
v

Berdasarkan percobaan diperoleh bahwa konstanta perbandingan persamaan tersebut
adalah satu, sehingga cepat rambat gelombang transversal dalam dawai dirumuskan :

F F .l …………………………………..… (2.7)
v 
 m

2. Cepat Rambat Gelombang Bunyi


Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang dapat merambat dalam medium
padat, cair dan gas. Cepat rambat gelombang bunyi tergantung pada sifat-sifat medium
rambatnya. Pada umumnya laju rambat gelombang bunyi dalam zat padat lebih cepat
dibanding dalam zat cair dan gas. Hal ini disebabkan oleh jarak antar molekul dalam zat
padat lebih pendek dibandingkan pada zat cair dan gas.

Tabel 2.1 Laju Bunyi pada Berbagai Medium


No. Medium Temperatur (Oc) Laju (m/s)
1. Udara 0 331,3
2. Hidrogen 0 1.286
3. Oksigen 0 3.17,2
4. Air 15 1.450
5. Timah 20 1.230
6. Aluminium 20 5.100
7. Tembaga 20 3.560
8. Besi 20 5.130

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


39
FISIKA SMA XII

a. Cepat rambat bunyi dalam zat padat


Cepat rambat bunyi dalam zat padat bergantung pada modulus Young dan massa jenis
zat padat.

E
v ............................................................... (2.8)

dengan : v = cepat rambat bunyi (m/s)


E = modulus Young (N/m2)
 = massa jenis zat padat (kg/m3)

b. Cepat rambat bunyi dalam zat cair


Cepat rambat bunyi dalam zat cair bergantung pada modulus Bulk dan massa jenis zat
cair.

B
v ............................................................... (2.9)

dengan : v = cepat rambat bunyi (m/s)


E = modulus Bulk (N/m2)
 = massa jenis zat padat (kg/m3)

c. Cepat rambat bunyi dalam gas


Cepat rambat bunyi dalam gas bergantung pada suhu dan massa jenis gas.

RT
v  ............................................................... (2.10)
M

dengan : v = cepat rambat bunyi (m/s)


 = konstanta Laplace (N/m2)
R = konstanta gas umum (J/mol K)
T = suhu gas ( K )
M = massa molekul relatif gas

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


40
FISIKA SMA XII

Contoh Soal

1. Dalam sebuah percobaan Melde, panjang dawai 1 meter dan massanya 25


gram. Jika massa beban yang digantungkan 250 gram, tentukan cepat rambat
gelombang transversal dalam dawai tersebut (g = 10 m/s2)

Penyelesaian
Diketahui : panjang dawai (l) = 1 m
massa dawai (m) = 25 gram = 25 x 10-3 kg
massa beban (mb) = 250 gram = 250 x 10-3 kg

Cepat rambat gelombang transversal dalam dawai (v) adalah :


F mb g mb gl
v  
 m
l m

v
250 x10 101  10
3

25x10  3

Jadi cepat rambat gelombang transversal dalam dawai (v) adalah 10 m/s

2. Hitung laju rambat bunyi di dalam gas neon pada suhu 27oC. Untuk neon massa
molekul M = 20,18 kg/kmol, dengan tetapan Laplace () = 1,67.

Penyelesaian
Diketahui : suhu mutlak (T) = 300 K
tetapan umum gas ideal (R) = 8314 J.kmol-1.K-1
tetapan Laplace () = 1,67
massa molekul (M) =20,18 kg/kmol

Laju rambat bunyi di dalam gas neon (v) adalah :


RT 1,67.8314.300
v   454ms 1
M 20,18

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


41
FISIKA SMA XII

Ayo Bereksperimen

PERCOBAAN MELDE

Tujuan Percobaan :
1. Menyelidiki hubungan gaya tegang dawai dengan cepat rambat gelombang
dawai.
2. Menyelidiki hubungan massa dawai dengan cepat rambat gelombang dawai.
3. Menyelidiki hubungan panjang dawai dengan cepat rambat gelombang dawai.
4. Membandingkan cepat rambat gelombang berdasarkan hasil percobaan dengan
persamaan/rumus cepat rambat gelombang Melde

Alat dan bahan :


- Rangkaian listrik AC - Power Suplay; 1 buah
- Vibrator/Penggetar; 1 buah - Neraca O’Hauss
- Meja - Mistar; 1 buah
- Katrol; 1buah - Tiang; 1 buah
- Beban; 3 variasi (50 g, 100g, 150 g)
- Senar/benang; 3 utas dengan massa berbeda (benang kasur, benag wool, benang
layang-layang, senar)

Langkah-langkah percobaan
1. Pilih satu jenis tali, potong dan ukur tali tersebut menjadi 3 bagian dengan
panjang 80cm, 100cm dan 120cm. Timbanglah ketiga jenis tali tersebut.
2. Potong dua jenis tali yang lain dengan panjang 100cm. Timbanglah dua jenis tali
tersebut.
3. Siapkan massa beban 50g, 100g dan 150g.
4. Pasanglah salah satu ujung tali pada vibrator dan ujung lainnya melalui katrol.
5. Gantungkan beban pada salah satu ujung tali yang melalui katrol, seperti tampak
pada gambar.

50g

6. Hubungkan kebel pada power suplay dengan aliran liustrik AC, lalu hidupkan
power suplay. Catat frekuensi yang digunakan pada power suplay.
7. Lakukan percobaan tersebut sebanyak 3 (tiga) kali dengan mengganti massa
beban yang berbeda yakni 50g, 100g dan 150g (jenis/massa tali dan panjang tali
tetap).
8. Amati gelombang stasioner yang terbentuk, lalu hitung jumlah gelombang yang
terbentuk dan catat hasil percobaan pada tabel 1.
9. Ulangi langkah ke dengan mengubah-ubah jenis/massa tali (massa beban dan
panjang tali tetap). Lakukan percobaan tersebut sebanyak 3 (tiga) kali.
10. Hitung jumlah gelombang yang terbentuk dan catat hasil percobaan pada tabel 2.
11. Ulangi lagi langkah tersebut dengan mengubah-ubah panjang tali (massa beban
dan jenis/massa tali tetap). Lakukan percobaan tersebut sebanyak 3 (tiga) kali.
12. Hitung jumlah gelombang yang terbentuk dan catat hasil percobaan pada tabel 3.

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


42
FISIKA SMA XII

Data Pengamatan
Tabel 1 : Hubungan hubungan gaya tegang dawai (massa beban) dengan cepat rambat
gelombang dawai.
No. Frekuensi Massa beban Panjang tali Massa tali Jumlah
(Hz) (gram) (cm) (gram) gelombang
1.
2.
3.

Tabel 2 : Hubungan massa dawai dengan cepat rambat gelombang dawai.


No. Frekuensi Massa beban Panjang tali Massa tali Jumlah
(Hz) (gram) (cm) (gram) gelombang
1.
2.
3.

Tabel 3 : Hubungan panjang dawai dengan cepat rambat gelombang dawai.


No. Frekuensi Massa beban Panjang tali Massa tali Jumlah
(Hz) (gram) (cm) (gram) gelombang
1.
2.
3.

Penugasan
1. Lakukan pengolahan data untuk menjawab tujuan percobaan,
2. Tuliskan kesimpulan dari hasil pengolahan data tersebut (ingat kesimpulan
hendaknya mampu menjawab tujuan percobaan) !
3. Ketik dan susun laporan hasil percobaa anda, dalam bentuk file “word”, diketik
dalam kertas A4, huruf 12, spasi 1,5

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


43
FISIKA SMA XII

D. Sumber Bunyi
Setiap bunyi yang kita dengar dihasilkan oleh suatu benda yang bergetar. Benda
yang bergetar tersebut disebut sumber bunyi. Piano, biola, dan seruling yang dipergunakan
dalam suatu orkes merupakan beberapa contoh benda-benda yang bertindak sebagai sumber
bunyi.

Gambar 2.10 Sumber bunyi dawai dan kolom udara


Pada dasarnya sumber getaran semua alat-alat musik itu dibedakan mmenjadi dua
yaitu dawai dan kolom udara. Pada bab ini kita akan mempelajari nada-nada yang
dihasilkan oleh sumber bunyi tersebut.

1. Dawai sebagai Sumber Bunyi


Alat musik seperti gitar atau biola
menggunakan dawai sebagai alat getar.
Getaran pada dawai gitar merupakan
gelombang stasioner dengan ujung terikat.
Nada yang dihasilkan oleh dawai gitar
dapat diubah-ubah dengan menekan
senarnya pada posisi tertentu. Pola
gelombang yang dapat terjadi pada dawai
gitar ditunjukkan oleh gambar (2.11)

Gambar 2.11 Pola gelombang Dawai

Tabel 2.2 Panjang Gelombang dan Frekuensi Dawai


Jenis Nada Panjang Dawai Frekuensi Persamaan Umum
l = ½ o v v Panjang dawai :
o = 2 l f  
Nada dasar o
o 2l  n 1
ln   
l = 1 v v  2 
f1  
Nada atas pertama 1 = l 1 l Frekuensi :

l = 3/2 2  n  1
v 3v fn   v
Nada atas kedua 2 = 2/3 l f2    2l 
2 2l
n = 0, 1, 2, 3, …
l = 2 3 v 2v
Nada atas ketiga 3 = ½ l f3   fo : f1 : f2 = 1 : 2 : 3 : …
3 l

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


44
FISIKA SMA XII

2. Pipa Organa
Alat yang menggunakan kolom udara sebagai sumber getar disebut pipa organa.
Alat musik tiup seperti seruling atau terompet menghasilkan bunyi berdasarkan prinsip pipa
organa. Pipa organa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pipa organa terbuka dan pipa organa
tertutup.

a. Pipa Organa Terbuka


Pipa organa terbuka
merupakan alat tiup berupa tabung
yang kedua ujung penampangnya
terbuka. Pola gelombang yang
dihasilkan pada pipa organa terbuka
tampak pada gambar gambar (2.12)

Gambar 2.12 Pola gelombang Pipa Organa Terbuka

Tabel 2.3 Panjang Gelombang dan Frekuensi Pipa Organa Terbuka


Jenis Nada Panjang Dawai Frekuensi Persamaan Umum
l = ½ o v v Panjang dawai :
o = 2 l fo  
Nada dasar o 2l  n 1
ln   
l = 1 v v  2 
f1  
Nada atas pertama 1 = l 1 l Frekuensi :

l = 3/2 2  n  1
v 3v fn   v
Nada atas kedua 2 = 2/3 l f2    2l 
2 2l
n = 0, 1, 2, 3, …
l = 2 3 v 2v
Nada atas ketiga 3 = ½ l f3   fo : f1 : f2 = 1 : 2 : 3 : …
3 l

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


45
FISIKA SMA XII

b. Pipa Organa Tertutup


Pipa organa tertutup
merupakan alat tiup berupa tabung
yang salah satu ujungnya terbuka dan
ujung lannya tertutup. Pola
gelombang yang dihasilkan pada pipa
organa tertutup tampak pada gambar
gambar (2.13)

Gambar 2.13 Pola gelombang Pipa Organa Tetutup

Tabel 2.4 Panjang Gelombang dan Frekuensi Pipa Organa Tertutup

Jenis Nada Panjang Dawai Frekuensi Persamaan Umum


l = ¼ o v v Panjang dawai :
o = 4 l fo  
Nada dasar o 4l  2n  1 
ln   
l = ¾ 1 v 3v  4 
f1  
Nada atas pertama 1 = 4/3 l 1 4l Frekuensi :

l = 5/4 2  2n  1 
v5v fn   v
Nada atas kedua 2 = 4/5 l f2    4l 
2 4l
n = 0, 1, 2, 3, …
l = 7/4 3 v 7v
Nada atas ketiga 3 = 4/7 l f3   fo : f1 : f2 = 1 : 3 : 5 : …
3 4l

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


46
FISIKA SMA XII

E. Resonansi
Superposisi gelombang adalah penjumlahan dari simpangan dua atau lebih
gelombang. Hasil dari superposisi menimbulkan berbagai fenomena yang menarik, seperti
pelayangan, interferensi, difraksi dan resonansi.
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang
bergetar. Syarat terjadinya resonansi adalah :
a. frekuensi kedua sumber bunyi sama
b. frekuensi sumber bunyi yang ikut bergetar merupakan kelipatan bilangan bulat dari
frekuensi sumber bunyi yang digetarkan.
Resonansi sangat bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya, resonansi bunyi
pada kolom udara dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan bunyi. Berdasarkan hal tersebut,
maka dapat dibuat berbagai macam alat musik.
Alat musik pada umumnya dibuat berlubang agar
terjadi resonansi udara sehingga suara alat musik
tersebut menjadi nyaring. Contoh alat musik itu
antara lain: seruling, kendang, beduk, ketipung dan
sebagainya.
Resonansi dapat kita amati dengan
menggunakan kolom udara, yang dapat dibuat
dengan menggunakan tabung yang sebagian diisi
air, dimana panjang kolom udara diatur dengan
menaik-turunkan pemukaan air pada tabung Gambar 2.14 Tabung resonantor
(Gambar 2.14)
garpu tala
garpu tala
Resonansi antara garpu tala dan kolom
udara pada pipa organa tertutup seperti pada lo
gambar (2.15) disamping, panjang kolom udara
( l ) pada resonansi ke n dapat dinyatakan l1
sebagai berikut :

l 
2n  1v atau
air
4f air
l n  (2n  1) 14  …………………….. (2.11) Gambar 2.15 Resonansi kolom udara

ln = panjang kolom udaran ke - n


n = 0, 1, 2, 3 …

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


47
FISIKA SMA XII

Ayo Bereksperimen

RESONANSI BUNYI

Tujuan Percobaan :
1. Mengukur panjang gelombang bunyi di udara.
2. Mengukur kecepatan rambat gelombang bunyi di udara.
3. Mengukur frekuensi sumber bunyi (garpu tala).

Alat dan bahan :


- Statif; 1 buah - Tabung resonansi; 1 buah
- Reservoir air; 1 buah - Garpu tala; 1 buah
- Pemukul garpu tala; 1 buah - Speaker; 1 buah
- Pembangkit frekuensi audio; 1 buah - Air

Langkah-langkah percobaan
1. Catat suhu, tekanan dan kelembaban ruangan laboratorium tempat
pelaksanaan percobaan.
2. Isi tabung reservoir dengan air dan menaikkan posisi reservoir dari
permukaan tabung resonansi sehingga air mengisi tabung resonansi.
3. Hidupkan sinyal generator agar speaker menghasilkan bunyi. Pada saat
itu juga posisi tabung reservoir diturunkan.
4. Sambil menurunkan tabung reservoir secara perlahan-lahan, dengarkan
dengan seksama hingga dihasilkan bunyi yang diperkeras dalam tabung
sebagai tanda resonansi terjadi.
5. Ukur panjang kolom udara dengan cara mengukur jarak dari permukaan
tabung sampai permukaan air dalam tabung.
6. Ulangi langkah 3 s/d 5 sebanyak 2 kali lagi, untuk menentukan resonansi
berikutnya.
7. Ulangi langkah tersebut dengan mengganti speaker dengan garpu tala.

Data Pengamatan
Suhu ruangan :
Tekanan udara :
Kelembaban :
Diameter dalam tabung :
Frekuensi pada sinyal audio generator Frek garpu tala
f1 = … Hz f2 = … Hz f3 = … Hz (f)
L1 = …. cm L1 = …. cm L1 = …. cm L1 = …. cm
L2 = …. cm L2 = …. cm L2 = …. cm L2 = …. cm
L3 = …. cm L3 = …. cm L3 = …. cm L3 = …. cm

Penugasan
1. Lakukan pengolahan data untuk menjawab tujuan percobaan,
2. Tuliskan kesimpulan dari hasil pengolahan data tersebut!
3. Ketik dan susun laporan hasil percobaa anda, dalam bentuk file “word”, diketik
dalam kertas A4, huruf 12, spasi 1,5

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


48
FISIKA SMA XII

Contoh Soal

1. Sepotong dawai yang panjangnya 80 cm dan massanya 16 gram di jepit kedua


ujungnya dan terentang tegang dengan tegangan 800 N. Frekuensi nada atas ke
satu yang dihasilkan adalah ....

Penyelesaian:
Diketahui : l = 80 cm = 0,8 m ; m = 16 gram = 16x10-3 kg ; F = 800 N

 Dawai nada atas ke satu berarti: l =  = 80 cm = 0,8 m

 Cepat rambat dawai (v):

Fl 800 x0,8
v  3
 4 x104  200m / s
m 16 x10

 Frekuensi nada atas 1 (f1)

f1 = v / = 200 / 0,8 = 250 Hz

Anda juga dapat menggunakan persamaan :

n  1 F .l 1  1 800 x0,8
f    250Hz
2l m 2 x08 16 x103

2. Sebuah pipa organa terbuka yang panjangnya 60 cm menghasilkan bunyi


dengan pola gelombang yang memiliki 3 simpul di dalamnya. Nada pipa
organa ini beresonansi dengan pipa organa lain yang tertutup yang membentuk
2 simpul. Tentukan panjang pipa organa tertutup tersebut!

Penyelesaian:
Pipa organa terbuka (POB) 3 simpul (n = 2)
 n  1  2  1 3
l POB        
 2   2  2
2 2
  l POB  x60cm  40cm
3 3
Karena beresonansi dengan pipa organa tertutup (POT) 2 simpul (n = 1), maka
panjang pipa organa tertutup adalah :

 2n  1   2.1  1  3
l POT        x 40cm  30cm
 4   4  4

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


49
FISIKA SMA XII

Uji Indikator 2.2

1. Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi cepat rambat gelombang dalam dawai!


2. Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi cepat rambat gelombang bunyi dalam
gas!
3. Kawat yang panjangnya 2,5 meter mempunyai massa 10 gram. Kawat dibentangkan
dengan gaya tegangan 10 N. Jika kawat digetarkan, tentukan cepat rambat
gelombang pada kawat tersebut
4. Seutas dawai yang panjangnya 180 cm dan salah satu ujungnya terikat, digetarkan
sedemikian sehingga pada dawai terjadi gelombang stasioner yang memiliki 4
simpul. Jika dawai digerakkan dengan frekuensi 100Hz, tentukanlah cepat rambat
gelombang transversal pada dawai !
5. Seutas tali yang panjangnya 8 m memiliki massa 1,04 gram. Tali digetarkan
sehingga sebuah gelombang transversal menjalar dengan persamaan y = 0,03 sin (
x + 30 t), x dan y dalam metar dan t dalam detik, tentukan tegangan tali tersebut !
6. Apa yang dimaksud dengan resonansi? Bagaimana caranya supaya kedua benda
yang berbunyi bisa beresonansi
7. Panjang sebuah pipa organa terbuka adalah 68 cm. Jika cepat rambat bunyi di udara
340 m/s tentukan frekuensi :
a. nada dasar b. nada atas pertama c nada atas kedua
8. Jika anda meregangkan sebuah karet dan memetiknya, anda akan mendengar sebuah
nada yang agak berupa nada musik. Bagaimana frekuensi nada itu berubah sewaktu
anda meregangkan karet itu lebih jauh ? Apakah fakta yang anda peroleh sesuai
dengan persamaan frekuensi sebagaimana pada tabel 2.2? Jelaskan !
9. Sebuah pipa organa tertutup yang panjangnya 50 cm menghasilkan dua frekuensi
harmonik berturut-turut sebesar 480 Hz dan 800 Hz. Hitung cepat rambat bunyi di
udara pada pipa organa dan tentukan pula nada harmonik pertama pada pipa organa
tersebut !
10. Resonansi pertama terjadi jika panjang kolom udara diatas permukaan air 6 cm.
Tentukan panjang kolom udara untuk resonansi ketiga !
11. Resonansi pertama dari suatu tabung terjadi pada skala 93 cm. Bila frekuensi sumber
bunyi 400 Hz, tentukan kecepatan bunyi di udara pada saat itu !
12. Pada suatu percobaan terjadi resonansi nada nasar senar dengan sebuh garpu tala
yang frekuensinya 440 Hz apabila panjang senar 20 cm dan gaya tegangnya 20 N.
a. hitung cepat rambat gelombang dalam senar
b. Jika gaya tegang tetap, tentukan panjang senar agar resonansi terjadi pada
frekeunsi 330 Hz
c. Tentukan besar gaya tegangan yang harus diberikan, jika diingankan senar
beresonansi pada frekuensi 528 Hz untuk panjang senar 25 cm

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


50
FISIKA SMA XII

F. Intensitas Bunyi dan Taraf Intensitas Bunyi


1. Intensitas Bunyi
Gelombang merambat memindahkan energi, dalam bentuk energi getaran dari satu
partikel ke partikel lain dalam suatu medium. Energi getaran yang dimiliki setiap partikel:

E = ½.K.A2 = ½.m.2.A2

E = 2.2.m.f2.A2 ……………………………………………….. (2.12)

Persamaan (2.12) menunjukkan bahwa energi gelombang sebanding dengan kuadrat


frekuensi dan kuadrat amplitudonya

Intensitas gelombang bunyi di definisikan sebagai jumlah energi bunyi per satuan
waktu yang menembus tegak lurus suatu bidang per satuan luas penampang.

W
I t P ........................................................................... (2.13)
A A
dengan :
I = Intensitas gelombang bunyi ( Wm-2)
P = Daya gelombang ( W )
A = Luas penampang ( m2 )

Jika sumber gelombang berupa sebuah titik yang memancarkan gelombang serba
sama ke segala arah dalam suatu medium yang sama dan, luas bidang yang sama akan
memiliki intensitas gelombang sama. Intensitas gelombang pada bidang permukaan bola
yang memiliki jari-jari R memenuhi persamaan berikut.
P P
I  ................................................................................... (2.14)
A 4r 2

Berdasarkan persamaan (2.14), intensitas bunyi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
sumber bunyi ke bidang pendengaran. Apabila daya gelombang tetap (konstan), gelombang
yang menjalar ke semua arah (tiga dimensi), maka perbandingan intensitas pada jarak r2 dan
r1 adalah:

I1
Sumber
Bunyi  r1 Pendengar 1

r2
I2
Pendengar 2
P
I 2 4r22 I 2 r12
 atau  ...................................... (2.15)
I1 P I1 r22
4r12

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


51
FISIKA SMA XII

2. Taraf Intensitas Bunyi


Telinga manusia memiliki keterbatasan dalam memberikan tanggapan atau respon
terhadap rangsangan gelombang bunyi. Karenanya para ahli menggunakan istilah dalam
intensitas bunyi dengan menggunakan ambang pendengaran dan ambang perasaan.
Intensitas ambang pendengaran (Io) adalah intensitas bunyi terkecil yang masih
mampu didengar oleh telinga, sedangkan intensitas ambang perasaan adalah intensitas bunyi
yang terbesar yang masih dapat didengar telinga tanpa menimbulkan rasa sakit. Besarnya
ambang pendengaran berkisar pada 10-12 watt/m2 dan besarnya ambang perasaan berkisar
pada 1 watt/m2.
Namun kuat bunyi yang terdengar tidak berbanding lurus dengan intensitas bunyi.
Misal I dijadikan 2 x Io, bunyi yang didengar tidak naik menjadi 2x, percobaan menyatakan
telinga mendengar bunyi 2x lebih kuat bila intensitas naik 100x. Berdasarkan hal tersebut
ternyata daya pendengaran telinga manusia terhadap gelombang bunyi bersifat logaritmis,
sehingga para ilmuwan menyatakan mengukur intensitas bunyi tidak dalam watt/m 2
melainkan dalam satuan dB (desi bell) yang menyatakan Taraf Intensitas bunyi (TI).
Taraf intensitas bunyi (TI) merupakan perbandingan nilai logaritma antara intensitas
bunyi yang diukur ( I ) dengan intensitas ambang pendengaran (Io).

Dirumuskan:
I
TI  10 log ...................................................................... (2.16)
I0

Contoh Soal

Taraf intensitas bunyi sebuah mesin rata-rata 50 dB. Apabila 100 mesin identik
dibunyikan bersamaan maka berapakah taraf intensitasnya saat itu ?

Penyelesaian :
Diketahui : Taraf intensitas sebuah mesin (TI1) = 50 dB
Taraf intensitas untuk 100 mesin (TI2) adalah :
I1
* TI 1  10 log * I2 = n . I1
I0
I = 100 . 10-7
50  10 log 112
10
= 10-5
I1
105  I2
1012 * TI 2  10 log
I0
105
I1  105 x1012  107  10 log 12
10

 10.log107
= 70 dB
Tips & Trik :
TI n = TI 1 + 10 log n = 50 + 10 log 100 = 50 + 20 = 70 dB

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


52
FISIKA SMA XII

Uji Indikator 2.3

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan intensitas bunyi dan taraf intensitas bunyi!
2. Benarkah asumsi yang menyatakan bahwa semakin kuat dan tinggi suatu bunyi,
semakin besar intensitasnya? Buktikan asumsi tersebut!
3. Menurut persamaan (2,14), intensitas bunyi di belakang sebuah ruang konser yang
jauh dari panggungg seharusnya sangat jauh lebih kecil daripada di depan ruangan itu.
Tetapi kenyataannya intensitas di belakang hanya sedikit lebih kecil daripada di
depan. Mengapa demikian? Jelaskan!
4. Sebuah jendela yang luasnya 1,3 m2 dalam keadaan terbuka pada suatu tempat dekat
jalan raya. Jika taraf intensitas bunyi di lokasi tersebut 60 dB, berapa daya akustis
yang masuk lewat jendela ?
5. Mulut seorang bayi berada 30 cm dari telinga ayahnya dan 1,50 m dari telinga ibunya.
Berapakah perbedaan di antara tingkat intensitas bunyi yang didengar oleh ayah dan
oleh ibu?
6. Sebuah sumber bunyi mempunyai taraf intensitas 25 dB. Bila 1000 sumber bunyi
yang sama dibunyikan serentak, berapakah taraf intensitas yang dihasilkan ?
7. Tentukanlah perbedaan taraf intensitas yang dihasilkan oleh dua sumber bunyi
masing-masing dengan intensitas 8 x 10-6 W/m2 dan 2 x 10-6 W/m2.
8. Taraf intensitas pada jarak 5 meter dari sumber bunyi adalah 60 dB. Berapakah taraf
intensitas bunyi pada tempat yang berjarak 50 meter dari sumber bunyi itu ?
9. Taraf intensitas yang dihasilkan seekaor tawon pada jarak 1 m adalah 10 dB.
Tentukan:
a. intensitas bunyi pada jarak tersebut !
b.taraf intensitas yang dihasilkan oleh 100 ekor pada jarak 10 m !
10. Tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh seekor tawon yang sedang terbang dari jarak
1 meter adalah 30 dB. Ternyata sekelompok tawon lainnya yang terbang pada jarak
10 meter dapat menghasilkan tingkat kebisingan sebesar 30 dB. Tentukan jumlah
tawon tersebut !

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


53
FISIKA SMA XII

RINGKASAN

1. Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang dapat merambat


dalam medium zat padat, cair dan gas. Cepat rambat bunyi bergantung pada
medium yang dilalui dan temperaturnya.
2. Tinggi rendah bunyi adalah kondisi gelombang bunyi yang diterima oleh telinga
manusia berdasarkan frekuensinya.

3. Bunyi infrasonik, frekuensinya () < 20 Hz. Bunyi audiosonik, frekuensinya () :
20 Hz    20.000 Hz. Bunyi ultrasonik, frekuensinya ()  20.000 Hz

4. Gelombang bunyi dapat mengalami gejala pemantuan, pembiasan, difraksi,


interferensi dan efek Doppler.

5. Interferensi gelombang bunyi saling melemahkan (destruktif) terjadi karena


kedua gelombang bunyi yang bertemu berlawanan fase atau memiliki beda
lintasan :

Bunyi lemah : s = (n + ½ ) ; n = 0, 1, 2, 3, …
6. Interferensi gelombang bunyi saling menguatkan (konstruktif) terjadi karena
kedua gelombang bunyi yang bertemu saling sefase atau memiliki beda lintasan :
Bunyi kuat : s = n  ; n = 0, 1, 2, 3, ….
7. Peristiwa naik turunnya frekuensi bunyi semacam itu disebut dengan efek
Doppler. Persamaan umum efek Doppler :
v  vp
fp  . fs
v  vs
8. Cepat rambat gelombang transversal dalam dawai berdasarkan percobaan Melde
dirumuskan :
F F .l
v 
 m
9. Frekuensi nada atas ke-n pada dawai dinyatakan dengan persamaan :
 n  1
fn   v
 2l 
10. Frekuensi nada atas ke-n pada pipa organa terbuka dinyatakan dengan
persamaan:
 n  1
fn   v
 2l 
11. Frekuensi nada atas ke-n pada dawai dinyatakan dengan persamaan :
 2n  1 
fn   v
 4l 

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


54
FISIKA SMA XII

12. Panjang kolom udara ( l ) pada resonansi ke n adalah :


ln  (2n  1) 14 
13. Intensitas gelombang bunyi di definisikan sebagai jumlah energi bunyi per
satuan waktu yang menembus tegak lurus suatu bidang per satuan luas
penampang.
P
I
A
14. Taraf intensitas bunyi yaitu perbandingan logaritma antara intensitas bunyi
dengan ambang pendengaran yang dinyatakan
I
TI  10 log
I0
15. Taraf intensitas bunyi untuk beberapa (n) sumber bunyi dirumuskan :

TI n = TI 1 + 10 log n

16. Taraf intensitas bunyi untuk sumber bunyi yang mengalami perubahan jarak
dirumuskan:
r
TI 2  TI 1  20 log 2
r1

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


55
FISIKA SMA XII

UJI KOMPETENSI

1. Kelelawar suka menangkap serangga pada malam hari. Kelelawar memiliki kelebihan
mampu terbang pada malam hari tanpa menabrak obyek disekitarnya. Hal ini karena
kelelawar . . . .
A. Memiliki indra penglihatan yang sangat tajam
B. Memiliki indra penciuman yang sangat peka
C. Mengeluarkan bunyi infrasonik yang teratur dari mulut dan hidungnya
D. Mengeluarkan bunyi ultrasonik yang teratur dari mulut dan hidungnya
E. Sesungguhnya kelelawar sering manabrak obyek, hanya tak terdeteksi

2. Pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras dibanding pada siang hari. Gejala
ini diakibatkan karena ....
A. Polarisasi/Penyerapan D. Difraksi/Pelenturan
B. Refleksi/Pemantulan E. Pelayangan
C. Refraksi/Pembiasan

3. Di antara besaran fisis berikut :


(1) massa jenis dawai
(2) panjang dawai
(3) tegangan dawai
(4) kecepatan bunyi di udara
yang mempengaruhi frekuensi nada dawai adalah ....
A. (1), (2) dan (3) D. (2), (3) dan (4)
B. (1), (2), (3) dan (4) E. (3) dan (4)
C. (1) dan (3)
Ebtanas 1999

4. Laju gelombang transversal dalam seutas tali panjangnya 25 m adalah 50 m/s. Apabila
tegangan tali 200 N, massa tali tersebut adalah ......
A. 0,08 kg D. 2,0 kg
B. 0,5 kg E. 0,8 kg
C. 12,5 kg

5. Kawat untuk saluran transmisi listrik yang massanya 40 kg diikat antara dua menara
tegangan tinggi yang jaraknya 200 m. Salah satu ujung kawat dipukul oleh teknisi yang
berada di salah satu menara sehingga timbul gelombang yang merambat ke menara
yang lain. Jika gelombang pantul terdeteksi setelah 10 sekon, maka tegangan kawat
adalah ...
A. 40 N D. 320 N
B. 60 N E. 420 N
C. 80 N
UMPTN 2000

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


56
FISIKA SMA XII

6. Dawai piano yang panjangnya 0,5 m dan massanya 10 -2 kg ditegangkan dengan gaya
200 N, maka nada dasar piano adalah berfrekuensi .....
A. 100 Hz D. 600 Hz
B. 200 Hz E. 800 Hz
C. 400 Hz

7. Frekuensi suara dari suatu sumber bunyi oleh seorang pendengar akan terdengar … .
A. berkurang, bila sumber bunyi diam dan pendengar mendekati sumber bunyi
B. bertambah, bila pendengar diam dan sumber bunyi menjauhi pendengar
C. berkurang, bila sumber bunyi dan pendengar saling mendekati sedangkan
kelajuan sumber bunyi jauh lebih kecil daripada kelajuan pendengar
D. bertambah, bila sumber bunyi dan pendengar diam, tetapi medium bergerak
mendekati pendengar
E. berkurang, bila sumber bunyi menyebar pendengar dengan kelajuan lebih
kecil dari kelajuan pendengar

8. Seorang pilot di dalam pesawat berkecepatan vp mendekati menara pengawas yang


membunyikan sirine berfrekuensi fB. Jika kecepatan bunyi di udara = v, maka
persamaan bunyi sirine yang didengar pilot adalah ....
v  vp v
A. f p  fB D. f p  fB
v v  vp
v  vp v  vp
B. f p  fB E. f p  fB
v v
v
C. f p  fB
v  vp
UN 2012

9. Kereta bergerak dengan laju 72 km/jam menuju stasiun sambil membunyikan peluit.
Bunyi peluit kereta tersebut terdengar oleh kepala stasiun tersebut dengan frekwensi
680 Hz dan laju bunyi di udara 340 m/s maka frekwensi peluit adalah … .
A. 640 hz D. 720 hz
B. 680 hz E. 760 hz
C. 700 hz

10. Anda sedang bergerak mendekati sebuah sumber bunyi S tidak bergerak yang berada
jauh di depan anda dan sedang memancarkan bunyi berfrekuensi tertentu f o ke segala
arah. Agak jauh di belakang anda terdapat sebuah dinding pemantul D. Bunyi yang
anda dengar langsung dari S dengan frekuensi fs dan yang berasal dari pemantul D
dengan frekeunsi fd sewaktu berinteraksi di telinga anda ...
A. tak akan menimbulkan layangan karena fs = fd > fo
B. tak akan menimbulkan layangan kareana fs = fd  fo
C. akan menimbulkan layangan dan memenuhi fs > fo > fd
D. akan menimbulkan layangan dan memenuhi fs > fo > fd
E. akan menimbulkan layangan dan memenuhi fs > fd > fo

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


57
FISIKA SMA XII

11. Seorang anak yang berdiri diam meniup peluit frekuensi 490 Hz ke arah mobil yang
sedang bergerak mendekati anak tersebut seperti pada gambar.

Pelayangan yang terdengar antara gelombang langsung dan gelombang yang


dipantulkan mobil adalah 10 Hz. Jika kecepatan bunyi di udara 340ms -1, maka
kecepatan mobil adalah ....
A. 6,9 m.s-1 D. 3,8 m.s-1
B. 5,8 m.s-1 E. 3,4 m.s-1
-1
C. 4,4 m.s

12. Nada atas pertama organa terbuka yang panjangnya 40 cm beresonansi dengan pipa
organa tertutup. Jika pada saat beresonansi jumlah simpul pada kedua pipa sama, maka
panjang pipa organa tertutup adalah ....
A. 20 cm D. 50 cm
B. 30 cm E. 60 cm
C. 40 cm

13. Seutas dawai panjangnya 90 cm bergetar dengan nada atas pertama berfrekuensi 300
Hz, maka:
( 1 ) cepat rambat gelombang di dawai 270 m/s
( 2 ) frekuensi nada atas kedua dawai 600 Hz
( 3 ) frekuensi nada dasar dawai 150 Hz
( 4 ) panjang gelombang dawai 45 cm
UMPTN 1997

14. Intensitas bunyi dari suatu ledakan adalah 100 Wm -2. Jika intensitas ambang
pendengaran 10-12 Wm-2, maka taraf intensitas bunyi ledakan tersebut … .
A. 160 dB D. 100 dB
B. 140 dB E. 80 dB
C. 120 dB

15. Tabel dibawah ini menunjukkan hasil pengukuran intensitas bunyi dari jarak tertentu
terhadap sumber bunyi.
Jarak (m) Intensitas (W/m2)
1 128,0
2 32,0
3 14,2
4 .......

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


58
FISIKA SMA XII

Dari data di atas intensitas bunyi pada jarak 4 m dari sumber bunyi adalah ....
A. 8,0 Wm-2 D. 1,6 Wm-2
B. 7,1 Wm-2 E. 0,9 Wm-2
-2
C. 3,6 Wm
UN 2007

16. Tabel taraf intensitas bunyi beberapa suber bunyi :


NO. Sumber bunyi Taraf intensitas
bunyi (TI)
1. Kereta api 90 dB
2. Lalu lintas ramai 70 dB
3. Mobil 50 dB
4. Radio 40 dB
5. Suara berisik 20 dB
Intensitas bunyi mesin jahit yang sedang bekerja adalah 10-9 W.m-2. Jika intensitas
ambang bunyi adalah 10-12 W.m-2, maka taraf intensitas bunyi 10 jahit sejenis yang
bekerja bersama-sama setara dengan sumber bunyi pada tabel nomor ....
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
UN 2012

17. Sebuah alat pengukur intensitas bunyi diletakkan sejauh 5 m dari sumber bunyi,
intensitas yang terbaca 5.10–6 watt m–2 . Apabila alat dipindahkan sehingga jarak dari
sumber menjadi 10 m, maka intensitas bunyi terbaca adalah …
A. 1,25 × 10–6 W.m–2 D. 2,50 × 10–6 W.m–2
B. 1,50 × 10–6 W.m–2 E. 4,00 × 10–6 W.m–2
–6 –2
C. 2,00 × 10 W.m

18. Taraf intensitas bunyi pada suatu jendela terbuka yang luasnya 1 m 2 adalah 60 dB. Jika
harga ambang bunyi 10-16 watt/cm2, maka daya akustik yang masuk melalui jendela
tersebut adalah....
A. 10-16 W D. 10-6 W
B. 10-12 W E. 10-4 W
-10
C. 10 W

19. Seratus buah sirine yang identik dibunyikan serentak menghasilkan taraf intensitas
bunyi 60 dB. Jika intensitas ambang bunyi 10-12 Wm-2, maka besarnya intensitas sebuah
sirine adalah ....
A. 10-12 Wm-2 D. 107 Wm-2
B. 10-8 Wm-2 E. 106 Wm-2
8 -2
C. 10 Wm
UN 2008

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


59
FISIKA SMA XII

20. Taraf intensitas bunyi suatu tempat yang berjarak 5 m dari sumber bunyi sebesar 70 dB
tempat yang berjarak 0,5 m dari sumber bunyi bertaraf intensitas sebesar … .
A. 9 dB D. 100 dB
B. 80 dB E. 110 dB
C. 90 dB

21. Bunyi klakson sepeda motor saat dibunyikan menghasilkan taraf intensitas 40 dB,
sedangkan bunyi klakson sebuah mobil saat dibunyikan menghasilkan taraf intensitas 60
dB. (I0 = 10-12Wm-2). Jika klakson 100 sepeda motor dan 10 klakson mobil serentak
dibunyikan, maka perbandingan taraf intensitas sepeda motor dengan mobil adalah ....
A. 5 : 6 D. 8 : 9
B. 6 : 7 E. 9 : 10
C. 7 : 8
UN 2009

22. Tingkat intensitas sebuah gelombang bunyi adalah 50 dB. Tingkat intensitas untuk 1000
sumber bunyi yang sejenis bila dibunyikan bersamaan adalah ....
A. 80 dB D. 1050 dB
B. 100 dB E. 50000 dB
C. 500 dB

23. Suatu gelombang gempa terasa di Malang dengan intensitas 6 x 10 5 W/m2. Sumber
gempa berasal dari suatu tempat yang berjarak 300 km dari Malang. Jika jarak antara
Malang dan Surabaya sebesar 100 km dan ketiga tempat itu membentuk segitiga siku-
siku dengan sudut siku-siku di Malang, maka intensitas gempa yang terasa di Surabaya
adalah .... (dalam W/m2).
A. 2 x 105 D. 5,4 x 105
B. 3 x 105 E. 7,5 x 105
5
C. 4,5 x 10

24. Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan 30 m/s sambil membunyikan sirine yang
menghasilkan frekuensi 900 Hz. Perbedaan frekuensi yang terdengar oleh seseorang
yang diam dipinggir jalan ketika mobil ambulan mendekati dan menjauhinya jika cepat
rambat bunyi di udara itu 340 m/s adalah sekitar ....
A. 30 Hz D. 135 Hz
B. 60Hz E. 160 Hz
C. 95 Hz
SPMB 2005

25. Dawai gitar yang memiliki panjang 1 m dan massa 10 g menghasilkan bunyi nada atas
ke satu pada frekuensi 400 Hz. Berapakah besar tegangan pada dawai gitar tersebut?
A. 176,69 N D. 902,26 N
B. 350,72 N E. 1600,00 N
C. 879,56 N
SPMB 2010

Oleh : Wulyo Slamet SMAN 2 Samarinda


60

Anda mungkin juga menyukai