Anda di halaman 1dari 11

HAND OUT

BAB GELOMBANG BUNYI


& CAHAYA

Mata Pelajaran : Fisika


Materi Pokok : Gelombang Bunyi
Sub Pokok Materi :
1. Pengertian bunyi
2. Kategori bunyi berdasarkan rentangan frekuensi.
3. Sifat gelombang bunyi
4. Cepat rambat bunyi
5. Intensitas Bunyi
6. Taraf Intensitas Bunyi
7. Efek Doppler
8. Frekuensi nada pada Dawai dan Pipa Organa

I. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang bunyi dan cahaya

II. Indikator
1. Mendefiniskan pengertian bunyi.
2. Menyebutkan tiga kategori bunyi berdasarkan rentangan frekuensi.
3. Menyebutkan 3 sifat gelombang bunyi.
4. Menentukan cepat rambat gelombang bunyi melalui berbagai medium.
5. Menentukan besaran-besaran fisis yang berkaitan dengan intensitas bunyi pada berbagai
kondisi yang berbeda.
6. Menentukan besaran-besaran fisis yang berkaitan dengan taraf intensitas bunyi pada berbagai
kondisi yang berbeda
7. Menerapkan Efek Doppler dalam kehidupan sehari – hari.
8. Menentukan frekuensi dari nada – nada pada dawai
9. Menentukan frekuensi dari nada – nada pada pipa organa
PETA KONSEP

AUDIOSONIK INFRASONIK ULTRASONIK

Berdasar
frekuensinya
PADAT

CAIR
Cepat
rambat
BUNYI GEMA
Sifat GEMA

PANTULAN

GAS
GAUNG
GAUNG

PEMBIASAN

INTERFERENSI

INTENSITAS TARAF EFEK DOPPLER FREKUENSI NADA


BUNYI INTENSITAS
BUNYI

DAWAI PIPA ORGANA


GELOMBANG BUNYI
Bunyi merupakan gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium pada saat merambat.
Bunyi juga termasuk ke dalam kelompok gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah getarnya sejajar
dengan arah rambatnya.
Untuk melihat bagaimana bunyi dihasilkan dan mengapa bunyi termasuk gelombang longitudinal, mari kita
perhatikan getaran dari diafragma pengeras suara. Ketika diafragma bergerak radial keluar, diafragma ini
memampatkan udara yang langsung ada di depannya, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1a. Pemampatan ini
menyebabkan tekanan udara bertambah sedikit di atas tekanan normal. Daerah yang tekanan udaranya
bertambah disebut rapatan. Rapatan ini bergerak menjauh dari pengeras suara pada kecepatan bunyi. Rapatan
ini mirip dengan daerah rapatan pada kumparan-kumparan dalam gelombang longitudinal pada slinki. Setelah
menghasilkan rapatan, diafragma membalik arah gerakannya menjadi radial ke dalam. Gerakan diafragma ke
dalam menghasilkan suatu daerah yang dikenal sebagai renggangan. Renggangan ini menyebabkan tekanan
udara sedikit lebih kecil daripada tekanan normal. Rengangan ini mirip dengan daerah renggangan pada
kumparan-kumparan dalam gelombang longitudinal pada slinki. Renggangan merambat menjauh dari pengeras
suara pada kecepatan bunyi.

Gambar 3.1  Diafragma pengeras suara bergerak : (a) radial keluar, (b) radial ke dalam

Seperti telah disinggung di atas, bunyi memerlukan medium pada saat merambat. Medium tersebut dapat
berupa zat padat, zat cair, maupun zat gas. Bunyi tak dapat merambat pada ruang hampa. Jika kita bercakap-
cakap, maka bunyi yang kita dengar merambat dari pita suara yang berbicara menuju pendengar melalui
medium udara.
Ada beberapa syarat bunyi dapat terdengar telinga kita.
 Pertama, adanya sumber bunyi. Misalnya, ada gitar yang dipetik, ada gong yang dipukul, ada yang bersuara
dan ada suara kendaraan lewat.
 Kedua, ada mediumnya. Bunyi dapat merambat dalam medium udara (zat gas), air (zat cair) maupun zat
padat.
 Ketiga, bunyi dapat didengar telinga bila memiliki frekuensi 20 - 20.000 Hz.

Kategori Bunyi Berdasarkan Rentangan Frekuensi


Kategori Bunyi Berdasarkan Rentangan Frekuensi
Infrasonik = Bunyi yang memiliki frekuensi < 20 Hz.
Infrasonik = Bunyi yang memiliki frekuensi < 20 Hz.
Audiosonik = Bunyi yang memiliki frekuensi 20 Hz – 20.000 Hz.
Audiosonik = Bunyi yang memiliki frekuensi 20 Hz – 20.000 Hz.
Ultrasonik = Bunyi yang memiliki frekuensi > 20.000 Hz.
Ultrasonik = Bunyi yang memiliki frekuensi > 20.000 Hz.

Tinggi / rendanya nada ditentukan oleh frekuensinya.


Kuat / lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo gelombang

Binatang-binatang banyak yang dapat mendengar di luar audiosonik. Contohnya jangkerik dapat mendengar
infrasonik (di bawah 20 Hz), gajah juga dapat mendengar infrasonik, anjing dapat mendengar ultrasonik
(hingga 25.000 Hz), kucing dapat mendengar ultrasonik (65.000 Hz), ikan lumba – lumba dapat mendengar
ultrasonik (150.000 Hz).
Adapun kegunaan gelombang ultrasonik adalah sebagai berikut:
a. Kelelawar
Gelombang ultrasonic yang dipancarkan oleh kelelawar mengetahui jarak suatu benda terhadap
dirinya berdasarkan selang waktu yang diperlukan oleh gelombang pancar untuk kembali ke kelelawar.
Itulah sebabnya kelelawar yang terbang malam tidak pernah menabrak benda-benda yang ada
disekitarnya.
b. Mengukur kedalaman laut atau kedalaman goa
Teknik pemantulan pulsa ultrasonik dapat dimanfaatkan untuk mengukur kedalaman laut di bawah
kapal. Pulsa dipancarkan dan pantulan pulsa ultrasonic diterima oleh alat atau instrument yang disebut
Fathometer.
Pulsa ultrasonik menempuh jarak pergi-pulang maka kedalaman air laut atau goa adalah
h=½vt
dengan:
h = kedalaman laut / goa (m)
v = kecepatan gelombang di dalam laut/ di udara (m/s)
t = waktu yang diperlukan gelombang pergi-pulang (sekon)

c. Mendeteksi Kerusakan Logam


Selain dimanfaatkan untuk mengetahui kedalaman laut dan goa, gelombang ultrasonik juga bisa
dimanfaatkan untuk mendeteksi kerusakan logam yang berada di dalam tanah, misalnya pipa air dan
lain-lain.
Ketika pulsa-pulsa gelombang bunyi menumbuk sebuah logam yang rusak, maka pulsa-pulsa itu
sebagian dipantulkan dan sebagian lagi diteruskan. Pulsa-pulsa yang dipantulkan itu terjadi karena
mengenai suatu pembatas yang memiliki massa jenis yang berbeda. Pantulan-pantulan pulsa tersebut
diterima alat pendeteksi, sehingga kerusakan pada logam dapat diketahui.

d. Penggunaan dalam bidang kedokteran


Pemeriksaan untuk melihat bagian dalam tubuh manusia dengan menggunakan pulsa-pulsa ultrasonik
dinamakan USG (ultrasonografi).

Tinggi Nada
Tinggi rendahnya suatu nada bergantung pada frekuensi nada tersebut, artinya semakin tinggi frekuensi
suatu bunyi semakin tinggi nada bunyinya, atau semakin rendah frekuensi suatu bunyi semakin rendah
bunyinya.

Kuat Nada
Suara orang yang berteriak, lebih kuat daripada suara orang yang berbisik, demikian pula dengan bunyi
ledakan bom pasti lebih kuat daripada bunyi ledakan petasan. Dengan demikian berarti ada bunyi yang kuat
dan ada juga yang lemah. Istilah lain untuk kata kuat adalam bunyi adalah nyaring.

Sifat-sifat gelombang bunyi pada dasarnya sama dengan sifat-sifat gelombang longitudinal, yaitu dapat
dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), dan dipadukan (interferensi).

Pemantulan gelombang bunyi


Pemantulan gelombang bunyi dapat memberikan dampak merugikan dan menguntungkan, antara
lain: timbulnya gaung/gema di dalam ruangan yang luas, pemanfaatan bunyi untuk mengukur kedalaman
sumur.

Gaung/Gema
Gema terjadi jika bunyi dipantulkan oleh suatu permukaan, seperti tebing pegunungan, dan kembali
kepada kita segera setelah bunyi asli dikeluarkan. Suara gema merupakan efek suara pantulan yang mengalami
penundaan waktu (delay line) dari pantulan suara setelah suara asli kita dengar.
Kejernihan ucapan dan musik dalam ruangan atau gedung konser tergantung pada cara bunyi bergaung di
dalamnya. Gaung yaitu sebagian bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi asli menjadi tidak
jelas. Untuk menghindari gaung, maka dalam bioskop, studio radio atau televisi, studio rekaman, dan gedung
konser musik, dindingnya dilapisi oleh zat peredam suara atau zat kedap suara. Zat kedap suara yang biasa
digunakan adalah kain wol, kapas, karton, gelas, karpet, atau besi.

Pembiasan (Refraksi) Gelombang Bunyi


Jika sumber bunyi petir dekat dengan rumah Anda, maka Anda dapat mendengar bunyi petir. Mengapa
pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras daripada siang hari?
Pada siang hari, udara pada lapisan atas lebih dingin daripada lapisan bawah. Cepat rambat bunyi pada suhu
dingin adalah lebih kecil daripada suhu panas. Dengan demikian, kecepatan bunyi pada lapisan udara atas lebih
kecil daripada kecepatan bunyi pada lapisan udara bawah, karena medium pada lapisan atas lebih rapat dari
medium pada lapisan bawah. Jadi, pada siang hari, bunyi petir yang merambat dari lapisan udara atas menuju
ke lapisan udara bawah akan dibiaskan menjauhi garis normal (Gambar 3.2a).

Gambar 3.2. Pembiasan gelombang bunyi


Pada malam hari, terjadi kondisi sebaliknya, udara pada lapisan bawah (dekat tanah) lebih dingin
daripada udara pada lapisan atas. Dengan demikian, kecepatan bunyi pada lapisan bawah lebih kecil daripada
lapisan atas, karena medium pada lapisan atas kurang rapat dari medium pada lapisan bawah. Jadi, pada
malam hari, bunyi petir yang merambat dari lapisan udara atas menuju ke lapisan udara bawah (mediumnya
lebih rapat) akan dibiaskan mendekati garis normal (Gambar 3.2b). Pembiasan bunyi petir mendekati garis
normal pada malam hari inilah yang menyebabkan bunyi guntur lebih mendekat kerumah Anda, dan sebagai
akibatnya Anda mendengar bunyi petir yang lebih keras.

Interferensi Gelombang Bunyi


Seperti halnya pada cahaya, pada bunyi pun terjadi interferensi. Bunyi kuat terjadi ketika superposisi
kedua gelombang bunyi pada suatu titik adalah sefase atau memiliki beda lintasan yang merupakan kelipatan
bulat dari panjang gelombang bunyi disebut interferensi kontruktif. Dengan kata lain ketika puncak
gelombang ketemu dengan puncak gelombang, lembah gelombang ketemu dengan lembah gelombang. Bunyi
lemah terjadi ketika superposisi kedua gelombang bunyi kuat pertama, bunyi kuat kedua, dan bunyi kuat
ketiga. Interferensi destruktif jika kedua gelombang yang bertemu pada suatu titik adalah berlawanan fase
atau memiliki beda lintasan. Ini terjadi ketika puncak gelombang bertemu dengan lembah gelombang.

Cepat Rambat Bunyi


Di SMP telah dibahas bahwa kilat dan Guntur terjadi secara bersamaan. Akan tetapi, kita selalu melihat kilat
dahulu baru kemudian mendengar bunyi gunturnya. Fenomena alamiah ini membuktikan bahwa bunyi
memerlukan waktu untuk merambat dari satu tempat ke tempat lain. Hasil bagi antara jarak yang ditempuh s
dengan selang waktu t didefinisikan sebagai cepat rambat bunyi v. Jadi:

Cepat Rambat Gelombang Bunyi Pada Zat Padat


Pada zaman dahulu, orang mendekatkan telinganya ke atas rel untuk mengetahui kapan kereta
datang. Hal tersebut membuktikan bahwa bunyi dapat merambat pada zat padat. Besarnya cepat rambat
bunyi pada zat padat tergantung pada sifat elastisitas dan massa jenis zat padat tersebut dalam zat padat.
Secara matematis, besarnya cepat rambat bunyi pada zat padat didefinisikan sebagai :
E
v

Keterangan :
Cepat rambat bunyi pada zat padat (m/s)
Modulus Young medium (N/m2)
Massa jenis medium (kg/m3)

Cepat Rambat Gelombang Bunyi Pada Zat Cair


Pada saat Anda menyelam dalam air, bawalah dua buah batu, kemudian pukulkan kedua batu tersebut
satu sama lain. Meskipun Anda berada dalam air, Anda masih bisa mendengar suara batu tersebut. Hal tersebut
membuktikan bahwa bunyi dapat merambat pada zat cair. Besarnya cepat rambat bunyi dalam zat cair
tergantung pada Modulus Bulk dan massa jenis zat cair tersebut. Secara matematis hampir analogi dengan
persamaan berikut, yaitu :
Keterangan :
B Cepat rambat bunyi pada zat cair (m/s)
v
 Modulus Bulk medium (N/m2)
Massa jenis medium (kg/m3)

Cepat Rambat Gelomabng Bunyi Pada Gas


Dalam kasus gas terjadi perubahan volume dan yang berkaitan dengan modulus elastisitas bahan adalah
modulus bulk (diberi notasi k). dapat ditunjukkan bahwa dalam kondisi dimana suatu gelombang bunyi
merambat dalam gas, k = ϒp, dimana p adalah tekanan gas dan ϒ adalah tetapan Laplace, yaitu nilai
perbandingan kapasiatas kalor pada tekanan tepat dan kapasintas kalor pada volume tetap. Dengan demikian
cepat rambat bunyi dalam gas adalah :

dengan :
ϒ = tetapan Laplace
R = tetapan umum gas (8300 j kmol-1 K-1
T = suhu mutlak (K)
M = molekul gas (kg kmol-1)

Intensitas Bunyi ( I )
Intensitas bunyi adalah energi yang dipindahkan per satuan luas per satuan waktu atau daya per satuan luas
yang tegak lurus terhadap arah rambatan gelombang bunyi.

2 dengan:
P P I r
I  atau I  atau 2  1 2 I : intensitas bunyi (watt m-2)
A 4r 2
I1 r 2
P : daya bunyi (watt)
A : luas penampang (m2)
r : jari-jari bola atau jarak titik dari sumber (m)

Taraf Intensitas ( TI)


Taraf intensitas (TI) bunyi adalah nilai logaritma perbandingan antara intensitas bunyi dengan intensitas
ambang pendengaran. Hubungan antara intensitas bunyi dengan taraf intensitas bunyi adalah:
dengan:
I
TI  10 log
I0 TI : taraf intensitas (desibel disingkat dB)
I : intensitas bunyi (Wm-2)
I0 : intensitas ambang pendengaran (10-12 Wm-2)

Bila satu buah sumber bunyi menghasilkan Bila pada jarak r1 suatu sumber bunyi
taraf intensitas TI1, maka n buah sumber menghasilkan taraf intensitas TI1, maka pada
bunyi yang identik ketika dibunyikan jarak r2 dari sumber akan dihasilkan taraf
serentak akan menghasilkan taraf intensitas intensitas TI2 yang besarnya:
TIn yang besarnya:
2
r  r 
TI n  TI 1  10 log n TI 2  TI 1  10 log 1   TI 1  20 log 1 
 r2   r2 

Pelayangan Bunyi
Pelayangan adalah peristiwa terdengarnya kenyaringan bunyi yang berubah-ubah secara periodik yang terjadi
akibat superposisi dua gelombang bunyi yang frekuensinya sedikit berbeda dibunyikan serentak.
Besarnya frekuensi pelayangan yang dihasilkan dari dua sumber bunyi dengan frekuensi f 1 dan f2 :
f p  f1  f 2

dengan : fp : frekuensi pelayangan (Hz) f1 dan f2 : frekuensi kedua sumber (Hz)

FREKUENSI NADA
DAWAI
Dawai atau tali merupakan salah satu sumber bunyi. Dawai yang digetarkan akan membentuk gelombang
stasioner dan menghasilkan bunyi yang merambat ke segala arah. Nada yang dihasilkan dari dawai berbeda -
beda sesuai panjang gelombang yang dihasilkan. Pola nada yang dihasilkan adalah Nada Dasar, Nada atas
pertama, Nada atas kedua, dst. Berikut gambaran pola nada yang terbentuk.

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa pola resonansi bunyi pada dawai memiliki perbedaan sebesar 1/2 λ.
Pada nada dasar, λ = 2L, pada nada atas pertama, λ = L, pada nada atas kedua, λ = 2/3 L --- λn
= 2L/(n+1) dengan n = 0,1,2,3 ....
Besar frekuensi yang dihasilkan adalah :

Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa perbandingan nada yang dihasilkan oleh dawai adalah:
f0 : f1 : f2 : ... = 1 : 2 : 3 : .....
INGAT !
Pada materi sebelumnya sudah dibahas tentang cepat rambat gelombang pada tali/dawai yang dirumuskan
dengan :
FT : Tegangan tali/dawai (N)
μ : massa [m] per satuan panjang [L] (Kg/m)

 Frekuensi dari nada – nada pada pipa organa terbuka dan tertutup
PIPA ORGANA TERBUKA
Pipa organa merupakan tabung pipa yang berisi udara dengan kedua ujung terbuka. Berikut ini gambar
terjadinya resonansi nada - nada pada pipa organa terbuka.

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa pola resonansi bunyi pada pipa organa terbuka sama dengan
resosansi nada pada dawai. 
Perbedaan antar nada sebesar 1/2 λ. Pada nada dasar, λ = 2L, pada nada atas pertama, λ = L, pada nada atas
kedua, λ = 2/3 L --- λn = 2L/(n+1) dengan n = 0,1,2,3 ....

Besar frekuensi yang dihasilkan adalah :

Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa perbandingan nada yang dihasilkan oleh pipa organa
terbuka adalah
f0 : f1 : f2 : ... = 1 : 2 : 3 : .....

PIPA ORGANA TERTUTUP


Berbeda dengan pipa organa terbuka, pada pipa organa tertutup salah satu ujungnya tertutup. Pola nada yang
dihasilkan adalah sebagai berikut !

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa pola resonansi bunyi pada dawai memiliki perbedaan sebesar 1/2 λ.
Pada nada dasar, λ = 4L, pada nada atas pertama, λ = 4L/3, pada nada atas kedua, λ = 4L/5 --- λn
= 4L/(2n+1) dengan n = 0,1,2,3 ....

Besar frekuensi yang dihasilkan adalah :

Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa perbandingan nada yang dihasilkan oleh pipa organa
tertutup adalah
f0 : f1 : f2 : ... = 1 : 3 : 5 : .....
 Efek Doppler
Memang benar jika dikatakan, bahwa frekuensi bunyi sama dengan frekuensi sumbernya. Akan tetapi
tidaklah selalu demikian antara frekuensi sumber bunyi dengan frekuensi bunyi yang kita dengar. Apabila
antara sumber bunyi dan pendengar tidak ada gerakan relatif, maka frekuensi sumber bunyi dan frekuensi
bunyi yang didengar oleh seseorang adalah sama. Akan tetapi jika antara sumber bunyi dan si pendengar ada
gerak relatif, misalnya sumber bunyi bergerak mendekati si pendengar, atau si pendengar bergerak
mendekati sumber bunyi, atau keduanya bergerak saling mendekati atau menjauhi, ternyata antara
frekuensi sumber bunyi dan frekuensi bunyi yang didengar tidaklah sama. Suatu contoh misalnya ketika anda
naik bis dan berpapasan dengan bis lain yang sedang membunyikan klakson, maka akan terdengar suara yang
lebih tinggi, berarti frekuensinya lebih besar dan sebaliknya ketika bis menjauhi anda, bunyi klakson
terdengar lebih rendah, karena frekuensi bunyi yang didengar berkurang. Peristiwa ini dinamakan Effek
Doppler.
Jadi Effek Doppler adalah peristiwa berubahnya frekuensi bunyi yang diterima oleh pendengar (P) dari
frekuensi suatu sumber bunyi (S) apabila terjadi gerakan relatif antara P dan S.
Oleh Doppler dirumuskan sebagai :
v  vp
fp  fs
v  vs
fP adalah frekwensi yang didengar oleh pendengar.
fS adalah frekwensi yang dipancarkan oleh sumber bunyi.
vP adalah kecepatan pendengar.
vS adalah kecepatan sumber bunyi.
v adalah kecepatan bunyi di udara.
Tanda + untuk vP dipakai bila pendengar bergerak mendekati sumber bunyi.
Tanda - untuk vP dipakai bila pendengar bergerak menjauhi sumber bunyi.
Tanda + untuk vS dipakai bila sumber bunyi bergerak menjauhi pendengar.
Tanda - untuk vS dipakai bila sumber bunyi bergerak mendekati pendengar.
1. Jika terdapat angin dengan kecepatan va dan menuju pendengar maka v menjadi (v+v a)
2. Jika angin menjauhi pendengar maka v menjadi (v-va)
GELOMBANG CAHAYA

Percobaan Interferensi Thomas Young = Difaksi Celah Ganda


Interferenasi cahaya adalah perpaduan dua gelombang cahaya sehingga membentuk gelombang cahaya baru.
Peristiwa interferensi cahaya pada celah ganda pertama kali diselidiki oleh Thomas Young, sehingga dinamakan
percobaan Young.

Interferensi terjadi jika:


p
d sin   .....   sin   , maka

p
d  ..... 

Contoh :
p
TP – Terang ke-3, maka d  3

p
TP – Gelap ke-3, maka d  2,5 

Ket: d = jarak antara dua celah
p = jarak terang atau gelap ke terang pusat
l = jarak celah ke layar
 = panjang gelombang cahaya yang digunakan

 Difraksi cahaya

1. Difraksi Celah Tunggal

Difraksi terjadi jika:


p
d sin   .....   sin   ,

maka
p
d  ..... 

2. Difraksi pada Kisi (Celah Banyak)


Peristiwa hampir sama dengan percobaan Young, namun yang membedakan hanya pada celahnya saja. Jadi,
difraksi pada kisi terjadi jika:

p 1 1 p
d sin   .....   sin  
dan d  , maka  ..... 
 N N 
Perhitungan …. , sama dengan difraksi celah ganda (interferensi Young)
 Penerapan gelombang bunyi dan cahaya dalam kehidupan sehari-hari

Beberapa manfaat gelombang bunyi dalam hal ini adalahpantulan gelombang bunyi adalah sebagai berikut:
1. Dapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut sertaLokasi dan jarak objek dalam air gelombang Bunyi
yang digunakan adalah ultrasonic
2. Digunakan untuk mendeteksi janin dalam rahim, biasanyamenggunakan bunyi infrasonik.
3. Digunakan mendeteksi keretakan suatu logam dan lain-lain
4. Diciptakannya Pengeras Suara termasuk manfaat dari bunyiaudiosonik
5. Digunakan utuk kita mendengar suara, musik dan untukmemperlancar komunikasi.
6. Menentukan jarak dari sesuatu tempat
7. Pemecahan batu karang dalam usus

Manfaat Gelombang Cahaya dalam kehidupan sehari-hari Jika dunia ini tanpa cahaya? Akankah kamu dapat
melakukanaktivitas? Tentu jawabnya tak mungkin ada aktivitas, karenauntuk melakukan aktvitas manusia perlu
tahu tentang keadaan disekelilingnya. Benda-benda untuk dapat terlihat harusmemantulkan cahaya.Tanpa
cahaya kamu tak pernah tahu dantak pernah melihat apa sebenarnya yang ada di sekitarmu.Pernyataan
tersebut adalah salah satu manfaat dari gelombang cahaya. Tapi masih ada lagi manfaat gelombang cahaya
yang lainantara lain:
1. Di bidang kedokteran salah satu manfaat gelombang cahayadigunakan untuk rontgen.
2. Digunakan sebagai satuan jarak antar benda-benda langit.
3. Digunakan sinar ultraviolet untuk menjaga kesehatankulit(asalkan tidak terlalu panas).
4. Digunakan oleh tumbuhan dari energi cahaya menjadienergi kimia dalam proses sintesis makanan.
5. Digunakan untuk berfotosintesis tumbuhan (Sinar Matahari).
6. Digunakan juga untuk menjemur pakaian,Sepatu dan alatrumah tangga lainnya (menggunakan cahaya
matahari).
7. Digunakan untuk alat-alat kecantikan seperti sinar UV untukmenghilangkan flek-flek hitam di wajah,
selulit, dll.
8. Digunakan untuk lampu dan alat penerangan lainnya.
9. Digunakan untuk kamera foto.

Anda mungkin juga menyukai