Anda di halaman 1dari 21

LKS FISIKA ROSDIANA, S.

Pd

GELOMBANG BUNYI

KOMPETENSI DASAR
Melakukan kajian ilmiah untuk mengenali gejala dan ciri-ciri gelombang bunyi serta
penerapannya.

INDIKATOR
Memformulasikan sifat-sifat dasar gelombang bunyi.
Mengklasifikasikan gelombang bunyi berdasarkan frekuensinya.
Menformulasikan gejala pelayangan bunyi.
Membuat ulasan tentang Efek Dopler untuk gelombang bunyi misalnya pada sonar.

TUJUAN
Siswa dapat memformulasikan sifat-sifat dasar gelombang bunyi.
Siwa dapat mengklasifikasikan gelombang bunyi berdasarkan frekuensinya.
Siswa dapat menforang mulasikan gejala pelayangan bunyi.
Siswa dapat membuat ulasan tentang Efek Dopler untuk gelombang bunyi misalnya pada
sonar.

URAIAN MATERI
GELOMBANG BUNYI

Sifat-sifat Dasar Bunyi


Jika kita amati pada sebuah pengeras suara, kita dapat merasakan adanya daerah di
depan pengeras yang dalam proses perambatan bunyi mempunyai perbedaan tempat.
Dimana tekanan udara bertambah dari tekanan normal adalah suatu rapatan, sedangkan
tempat dimana tekanan bertambah kecil dari tekana normal disebut adalah suatu regangan.
Daerah ini tidaklah akan terjadi jika pengeras suara berada pada suatu tempat hampa
udara. Dengan demikina dapat disimpulaka bahwa sifat-sifat dasr bunyi adalah sebagai
LKS FISIKA ROSDIANA, S.Pd

berikut:
1. Bunyi dihasilkan dari sumber bunyi.
2. Energi sumber bunyi dipindahkan dalam bentuk gelombang longitudinal.
3. Bunyi dikenal oleh telinga atau suatu instrument cepat rambat gelombang bunyi di udara
yang dipengaruhi oleh suhu dan massa jenis zat. Seperti yang pernah kita pelajari bahwa
syarat agar terjadi dan terdengar bunyi adalah ada sumber bunyi, medium, dan penerima
(pendengar).

Mengukur Cepat Rambat Bunyi.


Kita telah mengetahui bahwa gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Agar lebih
mudah memahami hubungan anatara frekuensi, cepat rambat, dan panjang gelombang sutu
sumber bunyi
Bila waktu yang diperlukan untuk merambat satu gelombang (λ) disebut periode (T) dari cepat
rambat gelomabng bunyi (v) maka: Dimana:
λ= panjang gelombang bunyi (m)
v= cepat rambat bunyi (m/s)
T= periode (s)
Karena T=1/f maka, v=f.λ
f= frekuensi (Hz) f= frekuensi gelombang (hertz)

Medium Perambatan Bunyi


1.Cepat rambat bunyi di dalam medium zat padat.
Cepat rambat bunyi dalam zat padat tergantung pada modulus young dan massa jenis zat
padat.
E
v =√
ρ

Dengan:
E= modulus Young (N/m-2 dan ρ= massa jenis bahan/ zat padat (kg/m-2)
Kita ketahui bahwa modulus Young= tegangan/regangan

2. Cepat rambat bunyi di dalam gas.


Cepat rambat bunyi dalam gas tergantung pada suhu dan jenis gas.
LKS FISIKA ROSDIANA, S.Pd

R .T
V = √γ
M

Dengan:
V= cepat rambat bunyi (m/s)
ϒ= konstanta Laplace
R= konstanta gas umum (J/mol K)
M= massa molekul relative gas
Cepat rambat bunyi tidak tergantung pada tekanan.
Cepat rambat bunyi berbanding lurus dengan akar kuadrat suhu mutlak.
3. Cepat Rambat bunyi di udara.
Untuk mengukur cepat rambat bunyi di udara, sebagai contoh percobaan. Sebuah tabung
(tabung resonansi) berada dalam suatu bejana yang berisi air dan diatasnya. Ketika garpu tala
dibunyikan dan perlahan-lahan tabung ditarik ke atas sampai terdengar dengungan pertama.
Pada saat ini posisi di permukaan air terbentuk simpul S, dan pada ujung tabung terpentuk
simpul perut P. sehingga jarak antara simpul dan perut yang berdekatan adalah 1/4λ.
Sehingga I1= 1/4λ, dan jika tabung perlahan ditarik kembali ke atas maka akan terdengar
dengungan pada jarak I2= 3/4λ.
Mengingat bahan diameter tabung lebih kecil daripada diameter gelombang maka perut
gelombang tidak tepat pada ujung tabung, sehingga terjadi koreksi sebesar C.
Karena frekuensi garpu tala sudah diketahui maka cepat rambat bunyi di udara dapat dihitung
dengan: v = f.λ
Melihat dan Mendengar Gelombang Bunyi
Klasifikasi Gelombang Bunyi
Sumber bunyi adalah benda-benda yang bergetar dan dapat menghasilkan bunyi atau
suara, tetapi tidak semua getaran dapat didengar oleh telinga manusia. Getaran bunyi yang
dapat diterima oleh pendengara manusia normal berkisar pada frekuensi 20 Hz sampai
dengan 20.000 Hz. Getaran ini dikenal dengan getaran Audiosonik.
Getaran dibawah 20 Hz dan di atas 20.000 Hz tidak dapat didengar oleh telinga manusia
normal.
Getaran yang frekuensinya di bawah 20 Hz dikenal dengan getaran Infrasonik,yang
mampu didengar seperti jangkrik dan hewan kecil lainnya. Beruntunglah kita hanya mampu
LKS FISIKA ROSDIANA, S.Pd

mendengar bunyi yang jangkauan frekuensinya terbatas 20 Hz- 20.000 Hz. Seandainya kita
dapat mendengar bunyi dengan jangkauan frekuensi tidak terbatas, maka dunia ini sangat
ramai bagi kita. Tidak ada lagi kesunyian, sebab bunyi yang snagat lemah pun dpat kita
dengar. Akibatnya kita tidak akan dapat tidur nyenyak.
Getaran yang frekuensinya diatas 20.000 Hz dikenal dengan getaran Ultrasonik. Ada
beberapa hewan yang dapat mendengarkan getaran bunyi di daerah ultrasonik. Anjing dapat
mendengarkan sampai frekuensi 25.000 Hz, kucing dapat mendengarkan sampai frekuensi
65.000 Hz, dan ikan lumba-lumba dapat mendengarkan sampai frekuensi 150.000 Hz.

Kegunaan gelombang Ultrasonik sebagai berikut:


1). Kelelawar
Gelombag Ultrasonik yang dipancarkan oleh kelelawar untuk mengetahui suatu jarak
benda terhadap dirinya berdasarkan selang waktu yang diperlukan oleh gelombang pancar
untuk kembali ke kelelawar. Itu sebabnya kelelawar yang terbang pada malam hari tidak
pernah menabrak benda-benda yang ada di sekitarnya.
2).Mengukur Kedalaman Laut atau Kedalaman Gua
Teknik pemantulan pulsa Utrasonik dapat dimanfaatkan untuk mengukur kedalaman laut
dibawah kapal. Pulssa ultrasonic dipancarkan dan diterima oleh Fathormeter. Dengan
mencatat selang waktu antara saat pulsa dikirim dan saat pulsa diterima, maka kedlaman laut
dapat dihitung dengan persamaan:
h= (v.t)/2
dengan:
h= kedalaman laut
v= kecepatan gelombang di dalam air laut (m/s)
t= waktu yang diperlukan gelombang pergi-pulang (s)
3). Mendeteksi kerusakan logam dalam tanah atau dalam pipa air.

Penggunaan dalam bidang kedokteran


Pemeriksaan untuk melihat bagian dalam tubuh manusia dengan menggunakan pulsa-
pulsa ultrasonic dinamakan USG (ultrasonografi). Penggunaan gelombang Ultrasonik di dalam
bidang kedokteran lebih aman daripada sinar X yang dapat erusk sel-sel tubuh manusia.
Penggunaan ini seperti melihat janin, lever, menemukan gumpalan tumor dan lainnya.
Melihat Bunyi
LKS FISIKA ROSDIANA, S.Pd

Peralatan yang dugunakan untuk melihat gelombang bunyi adalah Osiloskop

Tinggi Nada dan Kualitas Bunyi.


Tinggi dan rendahnya suatu nada bergantung pada frekuansi nada tersebut, artinya
semakin tinggi fekuensi suatu bunyi semakin tinggi nada bunyinya, atau semakin rendah suatu
frekuensi bunyi semakin rendah bunyinya.
Kuat dan lemahnya bunyi bergantung padaamplitudo getaran sumber bunyi. Semakin besar
amplitudo sumber getaran, maka semakin kuat sumber bunyi yang dihasilkan juga semakin
besar.
Kata kuat dalam bunyi adalah nyaring.

Taraf Intensitas Bunyi


Setiap makhluk di alam semesta ini mempunyai batas intensitas pendengaran. Batas
intensitas bunyi yang didengar telinga manusia adalah sbb:
Intensitas terkecil yang masih dapat menimbulkan rangsangan pendengaran pada telinga
adalah sebesar 10-12 watt/m2 yang disebut sebagia batas ambang pendengaran.
Intensitas terbesar yang masih mampu diterima telinga manusia tanpa rasa sakit adalah
sebesar 1 watt/m yang disebut intensitas ambang perasaan.
Taraf intensitas (TI) sebanding dengan logaritma perbandingan antara intensitas bunyi yang
terdengar dan mempunyai satuan decibel (dB). Secara matematis hubungan I dan TI ditulis:
TI = 10a Log I/I0
Dengan:
TI = taraf intensitas (dB)
I = intensitas bunyi (watt/m)
I0 = intensitas ambang pendengaran (10-12 watt/m2)
1 bel (B)= 10 desibel (dB)

Resonansi
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat benda lain yang
bergetar. Sebuah benda yang beresonsnsi akan memiliki frekuensi yang sama atau frekuensi
benda yang satu merupakan kelipatan frekuensi benda lain.
Peristiwa resonansi dapat kita jumpai pada dua buah gitar yang saling didekatkan dan dipetik
LKS FISIKA ROSDIANA, S.Pd

salah satu senar pada gitar satu, maka pada gitar dua dengan senar yang sama akan ikut
bergetar.

Pelayangan Gelombang
Interferensi gelombang bunyi dapat terjadi bila ada dua buah sumber bunyi atau lebih.
Dua buah sumber bunyi yang mempunyai perbedaan frekuensi yang kecil. Selain dapat terjadi
interferensi gelombang bunyi juga dapat menghasilkan pelayangan bunyi.
Pelayangan adalah nada bunyi yang teregar keras dan lemah yang saling bergantian secara
periodic.
Satu layangan didefinisikan sebagai gejala dua bunyi keras atau dua buah bunyi lemah yang
terjadi secara berurutan.
1 layangan= keras- lemah- keras
1 layangan= lemah- keras- lemah
Frekuansi layangan ialah banyak layangan yang terjadi dalam satu sekon.
FL= F1 – F2

Efek Dopler
Efek Dopler adalah peristiwa berubahnya frekuensi sumber bunyi yang didengar akibat
perubahan gerak relative antara pendengaran atau sumber bunyi.
Frekuensi bunyi yang diterima pendengar akan lebih tinggi bila pendengar atau sumber bunyi
saling mendekati dan lebih rendah apabila saling menjauhi, banding dengan pendengar atau
sumber bunyi diam di tempatnay masing-masing.
Dalam bentuk persamaan ditulis :

v ± vp
fp = fs
v ± vs

vp(+) jika pendegar mendekati sumber

vp(-) jika pendengar menjauhi sumber bunyi

vs (+) jika sumber bunyi menjauhi pendengar


vs (-) jika sumber bunyi mendekati pendengar
LKS FISIKA ROSDIANA, S.Pd

vp= 0, jika sumber bunyi diam (tidak bergerak)


vs= 0, jika pendengar bunyi diam ( tidak bergerak)
Dimana:
fp = frekuensi yang didengar oleh pendengar (Hz)
fs = frekuensi yang dikeluarkan oleh pendengar (Hz)
vp= kecepatan gerak pendengar (m/s)
vs= kecepatan gerak sumber bunyi (m/s)
v= cepat rambat bunyi di udara (m/s)
LKS FISIKA ROSDIANA, S.Pd

I. Pililah jawaban pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!.


1). Gelombang bunyi dan gelombang cahaya adalah sama dalam hal keduanya…
A. Adalah gelombang Longitudinal
B. Boleh memiliki panjang gelombang beberapa meter
C. Dapat merambat melaui vacuum
D. Dibiaskan ketika bergerak dari satu medium ke medium lainnya.
E. Adalah gelombang elektronika.
2). Pencatat waktu lomba lari 100m memperhatikan bahwa ada suatu kelambatan 0,3 sekon
antara melihat kaitan pistol tanda start dan mendengarkan bunyi letusannya. Cepat rambat
bunyi di udara adalah…
A. 300 m/s
B. 320m/s
C. 333m/s
D. 347m/s
E. 354m/s
3). Tali yang panjangnya 5m bertegangan 2N dan digetarkan sehingga terbentuk gelombang
stationer. Jika massa tali 6,25x 10-3 Kg. maka cepat rambat gelombang tali adalah…
A. 2m/s
B. 5m/s
C. 6m/s
D.10m/s
E.40m/s
4). Dawai piano yang panjangnya 0,5m dan massanya 0,01Kg ditegangkan 200N, maka nada
dasar piano adalah berfrekuensi…
A.100Hz
B. 200Hz
C. 400Hz
D. 600Hz
LKS FISIKA ROSDIANA, S.Pd

E. 800Hz
5). Seutas tali yang panjangnnya 8m memiliki massa 1,04 gram. Tali digetarkan sehingga
sebuah gelombang transversal menjalar dengan persamaan y= 0,03sin (2x-40t), X dan y
dalam meter dan t dalam detik. Maka tegangan tali tersebut adalah…
A. 0,026 Hz
B. 0,052 Hz
C. 0,078 Hz
D. 0,13 Hz
E. 5,0 Hz
6). Pipa organa terbuka nada atas kedua menghasilkan panjang gelombang sebesar x, dan
pada pipa organa tertutup, nada atas kedua dihasilkan panjang gelombang sebesar y. bila
kedua pipa panjangnya sama maka y/x adalah…
A. 2:1
B. 3:4
C. 4:3
D. 5:6
E. 6:5
7).Intensitas suatu gelombang bunyi 10-2 W/m-2 maka taraf intensitas gelombang bunyi
tersebut sebesar…
A. 40dB
B. 60dB
C. 80dB
D. 90dB
E. 120dB
8). Seutas dawai bila diberi tegangan 100 n kemudian digetarkan akan menimbulakn
frekuentif, supaya dawai dapat bergetar dengan frekuensi 2f, maka tegangan dawai tersebut
haruslah sebesar…
A. 25N
B. 50N
C. 100N
D.200N
E. 400N
9). Dua gelombang mempunyai persamaan getar:
LKS FISIKA ROSDIANA, S.Pd

Y1=0,02sin⁡(200πt+0,20π)cm
Y2=0,02sin⁡(202πt+0,25π)cm ,t dalam sekon
Kedua sumber bunyi tersebut akan menimbulkan pelayangan sebesar….
A. 0,05 Hz
B. 0,5 Hz
C. 1,0 Hz
D. 2,0 Hz
E. 4,2 Hz
10). Sumber bunyi yang memancarkan bunyi dengan panjang gelombang 10 cm, dan
pendengar bergerak saling menjauhi dengan kecepatan masing-masing 60m/s. cepat rambat
bunyi di udara 340m/s. frekuensi bunyi yang didengar oleh pendengar adalah…
A. 3400 Hz
B. 3230 Hz
C. 3642 Hz
D. 4533 Hz
E. 2550 Hz
11). Seorang penerbang yang pesawat terbangnya menuju menara bandara mendengar bunyi
sirine manara dengan frekuensi 200Hz. Jika sirine memancarkan bunyi dengan frekuensi
1700Hz, dan cepat rambat bunyi diudara 340m/s, maka kecepatan pesawat udara itu adalah…
A. 196 km/jam
B. 216 km/jam
C. 200 km/jam
D. 236 km/jam
E. 220 km/jam
12). Sebuah kereta api yang mendekati sebuah bukit dengan kelajuan 40 km/jam
membunyikan peluit dengan frekuensi 580 Hz ketika berjarak 1 km dari bukit. Angin dengan
kalajuan 40 km/jam bertiup searah dengan gerak kereta dan cepat rambat bunyi diudara
1200km/jam. Besar frekuensi yang didengar oleh seorang pengamat diatas bukit adalah…
A. 590 Hz
B. 509 Hz
C. 599 Hz
D. 900 Hz
E. 999 Hz
LKS FISIKA ROSDIANA, S.Pd

13). Bila taraf intensitas percakapan adalah 60dB dan bunyi halilintar 100dB, maka besar
kelipatan intensitas suara halilintar terhadap suara percakapan adalah n kali, dengan n
adalah…
A. 100
B. 4000
C. 400
D. 10000
E. 100
14). Pada jarak 3 meter dari sumber ledakan terdengar bunyi dengan taraf intensitas 50dB.
Pada jarak 30 meter dari sumber ledakan bunyi itu terdengar dengan tarf intensitas (dalam
dB)…
A.5
B. 20
C. 30
D. 35
E. 45
15). sebuah mesin ketik rata-rata menimbulkan TI= 70B. berapakah taraf intensitas 10 buah
mesin ketik saat digunakan bersamaan?
A. 80 dB
B. 90dB
C.100dB
D.60dB
E.50dB
LKS FISIKA ROSDIANA, S.Pd

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan tepat!


1. Sebutkan sifat-sifat dasar bunyi…
2. Jelaskan mengapa kelelawar yang terbang di malam haritidak perbah menabrak benda-
benda yang ada disekitarnya?
3. Sebuah kereta api bergerak dengan kelajuan 30m/s sambil membunyikan peluit dengan
frekuensi 3600 Hz. Dari arah yang berbeda seorang pengendara mobil bergerak dengan
kecepatan10m/s. jika cepat rambat bunyi diudar 330m/s, tentukanlah frekuensi bunyi peluit
yang didengar pengendara mobil jika kereta dan mobil:
a. Saling mendekati
b.Saling menjauhi
c. Saling mendekati angin berhembus searah dengan kereta api dengan kecepatan 5m/s
d. Saling menjauhi angin berhembus searah denagn motor dengan kecepatan 5m/s.
4. Dalam sebuah kelas yang sedang belajar bernyanyi jumlah siswa 40 orang. Bila hanya
seorang bernyanyi, kebisingan yang ditimbulkan dalam ruangan itu 60dB. Anggap suara yang
ditimbulkan kelas tersebut…
5. Apa saja kegunaan gelombang Ultrasonik?
LKS FISIKA ROSDIANA, S.Pd

Lembaran Kerja Siswa 01 (LKS)

Gelombang Bunyi

Berikut disajikan masalah-masalah gelombang bunyi. Semua masalah tersebut akan


dapat dipecahkan jika Anda membaca Bab-3 dan berdiskusi dengan teman Anda.
Oleh sebab itu, bacalah Bab-3 dengan seksama, kemudian diskusikan masalah-
masalah tersebut, dan susunlah laporan hasil diskusi Anda.

1. Pernahkah Anda mencari jangkrik di sawah? Mengapa suara jangkrik tiba-tiba


menghilang ketika kita berusaha mendekati dan menangkap jangkrik tersebut padahal kita
sudah berjalan perlahan?

2. Perhatikan gambar kelelawar berikut.

Mengapa kelelawar terbang di malam hari tidak pernah menabrak pohon?

3. Kita sering mendengar perpaduan alunan musik tradisonal (gamelan) yang begitu
indah sampai di telinga kita. Mengapa suara gamelan bisa sampai ke telinga kita?

4. Suatu bel listrik dibunyikan di dalam tabung hampa udara. Ternyata dari luar tidak
terdengar suaranya. Mengapa hal ini bisa terjadi?

5. Suatu sumber bunyi memancarkan energi ke segala arah. Jika jarak sumber bunyi
terhadap pendengar dibuat lebih jauh empat kali jarak semula. Berapakah berkurangnya
taraf intensitasnya ?
LKS FISIKA ROSDIANA, S.Pd

Lembar Kerja Siswa 02 (LKS )

Kecepatan Perambatan Bunyi

I. FENOMENA/MASALAH

Pada pembelajaran gelombang Anda juga telah mengkaji tentang cepat rambat
gelombang pada tali, air, dan gelombang cahaya. Bagaimanakah gelombang bunyi
merambat? Apakah gelombang bunyi memiliki perambatan yang sama pada udara, air,
dan benda padat? Untuk menunjukkan peristiwa perambatan gelombang bunyi, kita ikuti
percobaannya berikut ini.

II. Tujuan

Menentukan kecepatan perambatan gelombang bunyi di udara.

III. Alat dan bahan

Dua buah pipa, sebuah selang plastik elastik, air secukupnya, mistar, dan sebuah
garputala

IV. Langkah Percobaan

(1) Susunlah peralatan eksperimen seperti pada Gambar 3.1.


LKS FISIKA ROSDIANA, S.Pd

(2) Hubungkan pipa A dan pipa B dengan sebuah selang plastik.

(3) Tuangkan air ke dalam pipa sehingga air akan mengisi sebagian besar pipa-pia
tersebut.

(4) Atur panjang kolom udara pada pipa B sependek mungkin, kemudian getarkan
garputala di atasnya.

(5) Turunkan pipa A secara perlahan-lahan sehingga panjang kolom udara pada pipa B
bertambah sambil mendengakan saat terjadinya bunyi kuat yang dihasilkan oleh kolom
udara pada pipa B.

(6) Ukur panjang kolom udara pada pipa B, pada saat Anda mendengar bunyi kuat
pertama. Catat hasilnya dalam tabel (panjang kolom udara = l1)

(7) Getarkan garputala kembali dan turunkan pipa A secara perlahan-lahan sehingga
kolom udara pada pipa B bertambah panjang. Dengarkan kembali saat terjadinya bunyi
kuat yang ke dua.

(8) Ukur dan catat panjang kolom udara pada pipa B, pada saat terjadinya bunyi kuat
kedua (panjang kolom udara = l2)

(9) Ulangi langkah (7) sampai Anda mendengarkan bunyi keras berikutnya, yaitu bunyi
kuat ketiga.

(10) Ukur dan catat panjang kolom udara pada pipa B pada saat terjadinya bunyi kuat
ketiga (panjang kolom udara = l3)

Untuk memperoleh hasil pengukuran yang lebih teliti, ulangi langkah-langkah eksperimen
tersebut sehingga untuk panjang kolom udara l1, l2, dan l3 didapatkan masing-masing lima
nilai hasil pengukuran.
LKS FISIKA ROSDIANA, S.Pd

Tabel data pengamatan

Jumlah Pengukuran l1 l2 l3
(n)
1
2
3
4
5

V. Pertanyaan/tugas

(1) Tentukan nilai rata-rata l1, l2, dan l3.

(2) Gambarkan bentuk gelombang yang terjadi pada kolom udara yang kosong pada pipa
B.

(3) Bagaimanakah hubungan antara panjang gelombang dengan panjang kolom udara?

(4) Tentukanlah kecepatan rata-rata pada masing-masing kolom udara berdasarkan


panjang gelombang bunyi yang telah dicari pada (3).

(5) Pada proses apakah Anda dapat jumpai fenomena cepat rambat bunyi pada sehari-
hari.
LKS FISIKA ROSDIANA, S.Pd

Lembar Kerja Siswa 03 (LKS)

Difraksi Gelombang Bunyi

I. FENOMENA/MASALAH

Pada pembelajaran gelombang cahaya, kita mengalami kesulitan mengamati difraksi


cahaya. Bagaimana halnya dengan difraksi pada gelombang bunyi? Apakah Anda pernah
mendengar suara mesin mobil sebelum tikungan jalan walaupun Anda belum melihat
mobil tersebut karena terhalang oleh bangunan tinggi di pinggir tikungan? Mengapa
gelombang bunyi mudah mengalami difraksi? Untuk menunjukkan peristiwa difraksi
gelombang bunyi kita ikuti percobaannya berikut ini.

II. Tujuan

Menunjukkan difraksi gelombang bunyi.

III. Alat dan bahan

Dua buah kamar bersebelahan, radio atau tape recorder.

IV. Langkah Kerja

(1) Anda sedang berada pada kamar yang bersebelahan dengan adik Anda, seperti
pada Gambar 3.2.
LKS FISIKA ROSDIANA, S.Pd

(2) Anda dan adik Anda menutup pintu kamar. Anda sedang belajar untuk mengulang
pelajaran gelombang elektromagnetik sedang adik Anda di kamar sebelah sedang
mendengar musik dari stasiun radio favoritnya.

V. Pertanyaan/tugas

(1) Adakah gelombang bunyi dari radio sampai ke teling Anda sehingga Anda dapat
mendengar bunyi?

(2) Jika ada, fenomena gelombang apakah yang terjadi di sini?

(3) Pada proses apakah Anda dapat jumpai fenomena difraksi bunyi pada sehari-hari.
LKS FISIKA ROSDIANA, S.Pd

Lembar Kerja Siswa 04 (LKS)

Interferensi bunyi

I. FENOMENA/MASALAH

Pada pembelajaran gelombang cahaya Anda juga telah mengkaji tentang interfrensi
cahaya. Jika dua gelombang melalui satu titik yang sama tanpa saling mempengaruhi,
maka keduanya memiliki efek gabungan yang diperoleh dengan menjumlahkan
simpangannya. Pada kedua gelombang yang terpadu ini akan terjadi interfrensi. Apakah
pada gelombang bunyi juga terjadi peristiwa interfeensi? Untuk menunjukkan peristiwa
interfrensi gelombang bunyi, kita ikuti percobaannya berikut ini.

II. Tujuan

Menyelidiki interfrensi dua sumber bunyi

III. Alat dan bahan

Tape recorder dan dua buah loudspeaker.


LKS FISIKA ROSDIANA, S.Pd

IV. Langkah Percobaan

(1) Sediakan dua buah sumber bunyi koheren yang berasal dari loadspeaker yang
dihasilkan oleh tape recorder atau sumber bunyi lainnya. Jarak loadspeaker 1 dan 2
adalah 3,0 m.

(2) Hadapkan ke dua sumber bunyi tersebut, seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

(3) Setelah sumber bunyi dihidupkan, Anda berjalan secara perlahan-lahan dari satu sisi
ke sisi lainnya dalam ruangan tersebut, sepanjang garis hubung ke dua pengeras suara.

(4) Dengarkan bunyi-bunyi keras yang secara bervariasi akan terdengar sepanjang garis
lintasan tersebut. Jika sekolah Anda memiliki sound lever meter, gunakan alat tersebut
untuk mendeteksi bunyi kuat yang terjadi.

V. Pertanyaan dan tugas

(1) Misalkan posisi loadspeaker adalah S1 dan S2. Titik-titik di mana bunyi-bunyi keras
terdengar adalah P1, P2, P3, .... Ukurlah jarak titik-titik P1, P2, P3, .... dari sumber bunyi S1
dan S2, dan catat data Anda pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Jarak bunyi-bunyi keras dari tiap load speaker

Titik kuat (keras) Jarak dari pengeras suara Selisih jarak


pertama Kedua
P1 S1P1 = . . . . . S2P1 = . . . . . ΔS1 = . . . . .
P2 S1P2 = . . . . . S2P2 = . . . . . ΔS2 = . . . . .
P3 S1P3 = . . . . . S2P3 = . . . . . ΔS3 = . . . . .
LKS FISIKA ROSDIANA, S.Pd

(2) Apabila titik-titik di mana bunyi lemah terdengar adalah titik-titik L1, L2, L3,. . ., ukurlah
jarak titik-titik L1, L2, L3,. . ., dari sumber bunyi S1 dan S2, dan catat data Anda pada Tabel 2
berikut.

Tabel 2. Jarak bunyi-bunyi lemah dari tiap load speaker

Titik kuat (keras) Jarak dari pengeras suara Selisih jarak


Pertama Kedua
L1 S1L1 = . . . . . S2L1 = . . . . . ΔS1 = . . . . .
L2 S1L2 = . . . . . S2L2 = . . . . . ΔS2 = . . . . .
L3 S1L3 = . . . . . S2L3 = . . . . . ΔS3 = . . . . .

(3) Apakah selisih |ΔS2 - ΔS1 |, |ΔS3 - ΔS2 |, dari Tabel 1 untuk bunyi kuat adalah
sama?,Deskripsikan hasil yang Anda peroleh.

(4) Apakah selisih |ΔS2 - ΔS1 |, |ΔS3 - ΔS2 |, dari Tabel 2 untuk bunyi lemah adalah
sama?,Deskripsikan hasil yang Anda peroleh.

(5) Deskripsikan kesimpulan berdasarkan hasil-hasil percobaan di atas.

(6) Pada proses apakah Anda dapat jumpai fenomena interfrensi pada sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai