Anda di halaman 1dari 14

INDUKSI

ELEKTROMAGNETIK

KOMPONEN
SILABUS

Standar Kompetensi

2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian


masalah dan produk teknologi.

Kompetensi Dasar

2.2 Menerapkan induksi magnetik dan gaya magnetic pada beberapa produk teknologi.

2.3 Memformulasikan konsep induksi Faraday dan arus bolak-balik serta penerapannya

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu menerapkan induksi magnetik dan gaya magnetik pada beberapa
produk teknologi.

MATERI POKOK

A. Induksi Elektromagnetik

B. Listrik Arus Bolak-Balik

PETA KONSEP
PENDAHULUAN

Sebelum beredar dan maraknya sepeda motor sekarang ini dahulu sepeda
onthel sangatlah popular dikalangan masyarakat. Sepeda ontel mendapatkan nyala
lampunya dari dynamo yang terdapat dalam sepeda tersebut. Dynamo merupakan
generator dalam skala kecil yang menghasilkan arus bolak-balik. Berkat generator
(dynamo) yang menghasilkan listrik, pengendara sepeda dapat mengemudi di jalan
pada malam hari dengan pencahayaan minim yang ditimbulkan arus listrik oleh
dynamo. Dynamo sepeda menghasilkan arus bolak-balik (AC). Bagian utama dynamo
sepeda adalah sebuah magnet tetap dan kumparan yang disisipi besi lunak. Jika
magnet tetap diputar, perputaran tersebut menimbulkan GGL induksi pada kumparan.
Jika sebuah lampu pijar (lampu sepeda) dipasang pada kabel yang menghubungkan
kedua ujung kumparan. Lampu tersebut akan dilalui arus induksi AC. Akibatnya, lampu
tersebut menyala. Nyala lampu akan makin terang jika perputaran magnet tetap makin
cepat (laju sepeda makin kencang).

MATERI

A. Induksi Elektromagnet
1. Gaya gerak listrik
Jika suatu kawat penghantar digerakkan memotong arah suatu medan
magnetic, maka akan timbul suatu gaya gerak listrik pada kawat penghantar
tersebut. Gaya gerak listrik yang timbul pada ujung-ujung penghantar karena
adanya perubahan medan magnetic disebut gaya gerak induksi (GGL Induksi)
atau arus induksi. Beda potensial besarnya sama dengan GGL Induksi yang
ditimbulkan:
∆ V =El=Blv
ε =Blv
Apabila B dan v membentuk sudut α
ε =Blv sin α

2. Hukum-hukum Induksi Elektromagnetik


a. Fluks magnetic
Fluks magnetic didefenisikan sebagai perkalian antara medan magnetic B
dengan luasan bidang A yang tegak lurus dengan medan magnetiknya.
Secara matematis dirumuskan:
Φ=BAcosθ

Keterangan:

Φ=¿fluks magnetic (Wb)


A=¿luas bidang (m2)
B=¿ medan magnetic (T)
θ=¿ sudut antara B dengan normal bidang (radian/derajat)
b. Hukum Faraday
Hukum Faraday secara umum berbunyi: “Gaya gerak listrik (GGL) induksi
yang terjadi antara ujung-ujung suatu loop kawat berbanding lurus dengan laju
perubahan fluks magnetic yang dilingkupi loop kawat tersebut. GGL induksi
timbul setiap ada perubahan fluks magnetic.”
Besarnya GGL induksi dinyatakan dengan :

ε=
dt
Untuk kumparan dengan banyak lilitan N, maka:

ε =−N
dt

Tanda negatif pada persamaan untuk menyesuaikan dengan hukum Lenz

Keterangan:
ε = GGL induksi
N = banyak lilitan

=laju perubahan fluks magnetic
dt

Contoh soal
Sebuah kumparan memiliki jumlah lilitan 1000 mengalami perubahan fluks
magnetik dari 3 x 10−5 Wb menjadi 5 x 10− 5Wb dalam selang waktu 10 ms.
Tentukan ggl induksi yang timbul!

Pembahasan
Data dari soal :
Jumlah lilitan N = 1000
Selang waktu Δ t = 10 ms = 10 x 10−3 sekon
Selisih fluks Δ φ = 5 x 10− 5− 3 x 10− 5 = 2 x 10− 5 Wb

c. Hukum Lenz
Hukum Lenz berbunyi :”Arah arus induksi dalam suatu penghantar,
sedemikian sehingga menghasilkan medan magnet yang melawan perubahan
fluks yang menyebabkannya.”
3. Penerapan Induksi Elektromagnetik
a. Arus pusar
Jika suatu penghantar pejal berada dalam medan magnet yang berubah-
ubah, di dalam penghantar tersebut akan timbul arus , yang disebut arus
Foucoult atau arus Eddy atau arus pusar. Arus pusar timbul jika suatu logam
atau potongan penghantar digerakkan menerobos garis-garis gaya magnetic.
Arus pusar berguna untuk membuat rem magnetic pada mobil dan kereta
bawah tanah serta membuat tungku induksi pada peleburan logam. Selain itu
arus pusar menimbulkan kerugian yaitu hilangnya daya menjadi panas pada
transformator.

b. Transformator
Transformator adalah suatu alat untuk mengubah
(memperkecil/memperbesar) tegangan AC tanpa kehilangan daya yang cukup
besar. Pada transformator dengan efisiensi 100% (transformator ideal), daya
pada kumparan primer sama dengan daya pada kumparan sekunder karena
semuanya dipindahkan tanpa ada energi yang hilang. Pp=Ps atau VpIp=VsIs,
V p Is N p
= =
V s Ip Ns
Vs, Vp= tegangan pada kumparan sekunder dan primer
Ns, Np = jumlah lilitan pada kumparan sekunder dan primer
Is, Ip = kuat arus pada kumparan sekunder dan primer

Tingkat fisiensi trafo dihitung dengan persamaan

Dengan:
η = efisiensi transformator (%)
Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Ip = kuat arus primer (ampere)
Is = kuat arus sekunder (ampere)

Kenyataan yang dijumpai tidak ada transformator dengan efisiensi 100%.


Pada transformator selalu terjadi kehilangan energi, sehingga Pp>Ps.
Transformator ada dua jenis:
1). Step Up dengan ciri Pp<Ps dan Np<Ns
2). Step down dengan cirri Pp>Ps dan Np>Ns
c. Generator
Generator adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik. Alat ini bekerja dengan menggunakan prinsip
induksi elektromagnetik. Generator pembangkit listrik tegangan bolak-balik
disebut alternator. Pada alternator stasiun pembangkit listrik biasanya dibuat
diam yang disebut stator dan pembangkit medan magnetiknya dibuat berputar
yang disebut rotor. Jika kumparan generator dengan N lilitan diputar dengan
kecepatan sudut ω, maka induksi yang timbul:

 = NBAω sin t

maks = NBAω
4. Induktansi Diri
Prinsip dari induktansi diri adalah setiap terjadi perubahan jumlah garis
gaya pada kumparan, maka pada kumparan akan timbul arus. Besarnya fluks
magnetic pada kumparan dirumuskan: Φ=LI
Besarnya GGL induksi dalam kumparan dinyatakan dengan persamaan:
dΦ dI
ε= =−L
dt dt
Dengan : ε = GGL induksi
L = Induksi diri (H)
dI
= kecepatan perubahan arus (A/s)
dt
a. Induktansi pada solenoid dan toroida
Induktansi diri dari sebuah titik di tengah-tengah solenoida
2
μ0 N A
dinyatakan dengan persamaan: L=
l
Dengan: l = jumlah solenoid (m)
A = luas penampang solenoid (m2)
Sedang besarnya induktansi diri pada sebuah toroida dirumuskan :
2
L=μ 0 η V
Dengan : V =l x A + volume benda
η = N/l
1 2
dalam inductor, energi yang tersimpan dinyatakan dengan : W = L I
2

b. Induktansi silang
Apabila hambatan R diubah-ubah, maka akan mengalir arus yang
berubah-ubah pada kumparan primer sehingga akan timbul GGL induksi
pada kumparan sekunder. GGL pada kumparan sekunder ini akan
memindahkan GGL induksi pada kumparan primer. GGL yang timbul
pada kumparan primer maupun pada kumparan sekunder inilah yang
disebut induktansi silang. Besar induksi silang dinyatakan dengan
M =μ
persamaan: 0
N pN s A
l

Dengan: M = induktansi silang


l = panjang kumparan
A = luas penampang
Np = jumlah lilitan kumparan primer
Ns = jumlah lilitan kumparan sekunder

B. Listrik Arus Bolak-Balik


1. Arus dan tegangan listrik bolak-balik
Arus bolak balik adalah arus yang besar dan arahnya berubah-ubah
secara periodik. Arus seperti itu dihasilkan oleh sumber tegangan yang
menghasilkan tegangan yang besar dan arahnya berubah-ubah pula secara
periodik, contohnya generator arus bolak balik. Variasi tegangan yang dihasilkan
oleh generator AC emenuhi persamaan :
 = N maks  Sin  t

jika Sin  t = 1, maka  mencapai maksimum yang disebut maks = N maks ,


sehingga

 = maks Sin  t

Jika generator AC dihubungkan dengan suatu hambatan, maka kuat arus


yang timbul pada hambatan itu akan memiliki variasi yang memenuhi persamaan
:
I = Imaks Sin  t

ω= frekuensi sudut putaran dalam rad/s

2. Nilai Efektif dan Tegangan AC


Jika suatu alat ukur AC (Alternating Current), misalnya voltmeter AC dan
amperemeter AC diguakan mengukur tegangan atau kuat arus maka angka
yang ditunjukkan oleh alat ukur tersebut adalah nilai efektif dari besaran tersebut.

Besar harga (nilai) efektif untuk arus AC dinyatakan oleh persamaan :

I maks
I eff= ⇒ I maks =√ 2 I eff
√2
Sedangkan tegangan efektif AC dinyatakan oleh persamaan

V maks
V eff = ⇒ V maks =√ 2 V eff
√2

3. Resistor, Induktor dan Kapasitor Murni


1) Rangkaian resistor murni
Resistor murni yang dialiri arus AC, I =I m sinωt , beda tegangannya
V ef
adalah: , V =V m sinωt dengan V m =R . I msehingga berlaku juga I ef =
R
2) Rangkaian Induktor murni
Induktor murni yang dialiri arus AC beda tegangannya adalah: ,
Vm
V =V m sin ( ωL+90 o ) dengan V m =ωt . I m atau I m= sehingga berlaku juga
ωL
V ef
I ef =
XL

3) Rangkaian kapasitor
Pada ka[pasitor murni yang dialiri arus AC sebesar I =I m sinωt ,
beda tegangan antara ujung-ujung kapasitor murni: , V =V m sin ( ωt+ 90o )
1 V
dengan V m = . I m berlaku juga I ef = ef
ωC XC
4) Rangkaian R-L-C Seri
Jika pada suatu generator AC dirangkaian dengan resistor (R),
induktor (L), dan kapasitor (C), seperti gambar. Akibatnya pada rangkaian
akan timbul beberapa kemungkinan sifat rangkaian. Sifat rangkaian ini
akan menghasilkan suatu resonansi yang disebut resonansi tegangan.

Impedansi total ( Z) rangkaian dapat dihitung dengan persamaan :

Z =√ R2 +( X L - XC )2

sedangkan beda fasenya adalah :

X L−X C
tan  = R

Beberapa Kemungkinan sifat rangkaian tersebut adalah :

1. Jika XL > XC, maka tan  positif dan rangkaian bersifat induktif.
2. Jika XL < XC, maka tan  negatif dan rangkaian bersifat kapasitif.
3. Jika XL = XC, maka tan  = 0, sehingga impedansi rangkaian sama
dengan Resistansi R saja, frekwensi resonansinya dapat dihitung
dengan persamaan:

f=
1
√ 1
2 π LC

5) Daya pada Arus dan Tegangan Bolak-Balik


Besar daya rata-rata pada arus dan tegangan bolak-balik
diungkapkan oleh persamaan :
P = Veff Ieff Cos  dengan Cos  = R/Z

di mana

P = daya rata-rata dalam watt (W)


Veff = tegangan efektif dalam volt (V)

Ieff = arus efektif dalam ampere (A)

 = beda fase antara arus dan tegangan bolak-balik

Cos  = faktor daya

Contoh soal

Perhatikan gambar di samping ini. Jika R= 25, 0 ohm, L= 30 mH , C =12μF


dan V= 90 V, 500Hz, hitunglah :

a. arus di dalam rangkaian

b. hasil pengukuran voltmeter pada setiap komponen

c. sudut fase

d. daya yang hilang dalam rangkaian

Penyelesaian

a) kuat arus dalam rangkaian


tentukan lebih dahulu impedansi rangkaian yaitu

Xl = 2πf = 94,2 Ω

Xc = 1/2πfC = 26,5 Ω

Kemudian

Z=√ R 2 +( X L−X C )2

Z=√ 252 +(94 , 2−26 ,5 )2


Z = 72,2 Ω

jadi

V
I= =1 ,25 A
Z

UJI KOMPETENSI

I. berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D, atau E di depan jawaban yang paling
benar.

1. Sebuah solenoida yang mempunyai 500 lilitan, dialiri arus searah sehingga timbul fluks
magnet sebesar 2 . 10–3 weber. Jika induktansi solenoida 0,4 henry maka arus yang
mengalir besarnya...
A. 0,25 ampere
B. 1,5 ampere
C. 2 ampere
D. 2,5 ampere
E. 25 ampere
2. Apabila sepotong kawat horisontal digerakkan ke barat memotong tegak lurus medan
magnet homogen yang arahnya ke bawah, maka pada awal gerakan dalam kawat
timbul arus induksi dengan arah ....
A. ke utara
B. ke selatan
C. ke timur
D. ke barat
E. ke atas
3. Kuat arus listrik dalam suatu rangkaian tiba-tiba turun dari 10 A menjadi 2 A dalam
waktu 0,1 detik. Selama peristiwa itu terjadi timbul GGL induksi sebesar 32 V dalam
rangkaian, induktansi rangkaian adalah .... (dalam henry)
A. 0,32
B. 0,40
C. 2,5
D. 32
E. 40
4. Sebuah kumparan terdiri atas 2000 lilitan berada dalam medan magnetik. Apabila
dalam kumparan terjadi perubahan fluks magnetik dari 4 x 10-3 Weber menjadi 6 x 10-3
Weber dalam waktu 0,1 detik, maka besar GGL induksi yang timbul pada ujung-ujung
kumparan adalah ....
A. 20 Volt
B. 30 Volt
C. 40 Volt
D. 50 Volt
E. 60 Volt
5. Suatu transformator step down ideal mempunyai kumparan primer 1000 lilitan dan
dihubungkan dengan tegangan 100 volt. Kumparan sekunder terdiri atas dua bagian
terpisah masing-masing bertegangan Vs1 dan Vs2 = 2 volt. Jika pada kumparan s1
mengalir arus 0,5 A maka pada s2 mengalir arus sebesar ....
A. 0,02 A
B. 0,05 A
C. 0,20 A
D. 0,50 A
E. 1,00 A
6. Suatu kumparan terdiri atas 200 lilitan berbentuk empat persegi panjang dengan
panjang 10 cm dan lebar 5 cm. Kumparan ini bersumbu putar tegak lurus medan
magnet sebesar 0,5 Wb.m-2 dan diputar dengan kecepatan sudut 60 rad.s-1 . Pada
ujung-ujung kumparan timbul ggl bolak-balik maksimum sebesar ....
A. 30 V
B. 60 V
C. 110 V
D. 220 V
E. 300 V
7. Agar ggl yang dihasilkan oleh generator menjadi setengah dari mula-mula dapat
dilakukan dengan cara ....
A. periode putarannya dijadikan setengah kali semula
B. kawat kumparan diganti dengan kawat lain yang tebalnya setengah kali semula
C. frekuensi putarannya dijadikan setengah kali semula
D. jumlah lilitannya dijadikan dua kali semula
E. luas penampang lilitan dijadikan dua kali semula
8. Sebuah traffo step up mengubah tegangan 25 Volt menjadi 250 volt. Jika efisiensi trafo
80% dan kumparan sekundernya dihubungkan dengan lampu 250 Volt 50 watt, maka
kuat arus dalam kumparan primernya adalah ....
A. 0,5 A
B. 1,0 A
C. 1,5 A
D. 2,5 A
E. 5,8 A
9. Perbandingan jumlah lilitan kawat pada kumparan primer dan sekunder sebuah
transformator adalah 1 : 4.Tegangan dan kuat arus masukannya masing-masing 10 V
dan 2 A. Jika daya rata-rata yang berubah menjadi kalor pada transformator tersebut
adalah 4 watt dan tegangan keluarannya 40 V, maka kuat arus keluarannya bernilai ....
A. 0,1 A
B. 0,4 A
C. 0,5 A
D. 0,6 A
E. 0,8 A

10. Sebuah toroida ideal, hampa, mempunyai 1.000 lilitan dan jari-jari rata-ratanya 0,5 m.
Kumparan yang terdiri atas 5 lilitan dililitkan pada toroida tersebut. Penampang lintang
toroida 2 x 10-3 m2 dan arus listrik pada kawat toroida berubah dari 7A menjadi 9A
dalam satu detik, maka di dalam kumparan timbul ggl imbas yang besarnya .... (dalam
V)
A. 4
B. 8
C. 12
D. 28
E. 36
11. Bila rangkaian arus AC yang terdiri dari induktor murni, frekuensi sumbernya dibuat dua
kali semula, maka ....
A. induktansi induktor menjadi 4 kali
B. kecepatan angulernya menjadi 0,5 kali
C. reaktansi induktifnya menjadi 0,5 kali
D. impedansinya tetap
E. kuat arusnya menjadi 0,5 kali
12. Suatu rangkaian seri R, L, dan C dihubungkan dengan tegangan bolak-balik. Apabila
induktansi 1/25π2 H dan kapasitas kapasitor 25 μF, maka resonansi rangkaian terjadi
pada frekuensi .....
A. 0,5 kHz
B. 1,0 kHz
C. 2,0 kHz
D. 2,5 kHz
E. 7,5 kHz
13. Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut

Jika tegangan maksimum sumber arus bolak-balik = 200 V, maka besar kuat arus
maksimum yang mengalir pada rangkaian adalah....
A. 1,5 A
B. 2,0 A
C. 3,5 A
D. 4,0 A
E. 5,0 A
14. Rangkaian seri RLC dihubungkan ke sumber tegangan bolak-balik. Rangkaian ini akan
mengalami resonansi apabila ....
A. impedansi rangkaian mencapai harga maksimum
B. arus dalam rangkaian minimum
C. L = C
D. arus mendahului tegangan sebesar
E. Z = R
15. Suatu rangkaian arus bolak-balik dengan R = 80 ohm dan reaktansi kapasitif 60 ohm
dihubungkan dengan tegangan 220 volt. Besar kuat arus yang mengalir pada rangkaian
adalah … ampere.
A. 2,2 D. 2,8
B. 2,4 E. 3,2
C. 2,6
16. Hambatan 1000 Ω, kumparan 05 Henry, kapasitor 0,2 mikroFarad dirangkaian seri dan
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik yang frekuensi angulernya 500
rad/s. hasilnya impedansi rangkaian tersebut mendekati…..

A. 100 Ω D. 1800 Ω

B. 500 Ω E. 2600 Ω
C. 1600 Ω

17. Tangen sudut fase rangkaian seri resistor 200 ohm dan induktor 0,20 Henry beroperasi

pada 360/π Hz adalah…..

A. 0,63 D. 1,63

B. 0,72 E. 0,82
C. 1,38

18. Resistor dengan hambatan 50 ohm dan kumparan dengan reaktansi induktif 150 ohm
dan kapasitor dengan reaktansi kapasitif 100 ohm dihubungan seri pada sumber
tegangan bolak-balik. Beda fase antara arus dan tegangan pada rangkaian adalah
sebesar ….. derajat

A. 0 D. 60

B. 30 E. 90
C. 45

19. Sebuah resistor dan sebuah kumparan dihubungkan seri pada sumber tegangan bolak-
balik 100 volt. tegangan antara kedua ujung kumparan dan resistor sama besar.
tegangan tersebut adalah …..

A. 252 volt D. 60√2 volt

B. 50 volt E. 75 volt
C. 50√2 volt
20. Jarum suatu voltmeter yang digunakan untuk mengukur suatu tegangan bolak-balik
menunjukkan harga 110 volt. Ini berarti bahwa tegangan itu :

(A) tetap

(B) berubah antara 0 dan 110 volt

(C) berubah antara 0 dan 110 2 volt

(D) berubah antara -110 volt dan + 110 volt

(E) berubah antara -110 2 dan + 110 2 volt

II. Kerjakan Soal-soal berikut ini dengan cermat dan benar

1. Sebuah kumparan kawat dengan luas 50 cm2 terletak dalam medan magnetik yang
induksi magnetiknya 1,4 T. Jika garis normal bidang membentuk sudut 60o terhadap
arah induksi magnetik B. Tentukan besarnya fluks magnetik yang dilingkupi kumparan
kawat tersebut

2. Sebuah kumparan kawat dengan 100 lilitan, hambatan 4 ohm, dan luas penampang 20
cm 2 berada dalam medan magnet tegak lurus bidang dengan induksi magnet
B = 0,1t – 0,2t2 di mana B dalam Tesla dan t dalam sekon. Berapa kuat arus induksi
yang mengalir saat t = 1 sekon?

3. untuk menyalakan lampu 10 volt dengan tegangan listrik dari PLN 220 volt digunakan
transformator step down. Jika jumlah lilitan primer transformator 1.100 lilitan, berapakah
jumlah lilitan pada kumparan sekundernya?

4. sebuah rangkaian seri LC dialiri arus 4 A dengan tegangan 100 volt. Jika vL sebesar 200
volt dan frekuensi tegangan bolak-balik 50 rad/s, hitunglah besar kapasitas kapasitor!

5. Seseorang bekerja mereparasi sebuah generator listrik. Kumparan diganti dengan yang
baru yang memiliki luas penampang 2 kali lipat dari semula dan jumlah lilitan 1,5 kali dari
jumlah semula. Jika kecepatan putar generator diturunkan menjadi 3/4 kali semula,
tentukan perbandingan GGL maksimum yang dihasilkan generator dibandingkan
sebelum direparasi!

Anda mungkin juga menyukai