Anda di halaman 1dari 8

FENOMENA INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

di susun Oleh :

Nama : Nova Ramadhani Delfiansyah

Kelas : XII MIPA 5

No. Absen : 27

TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022


A. Perngertian Induksi Elektromagnetik

Induksi elektromagnetik adalah gejala timbulnya arus listrik pada penghantar


listrik akibat dari adanya perubahan medan magnet di sekeliling penghantar. Perubahan
medan magnetik menghasilkan beda potensial yang disebut gaya gerak listrik induksi dan
arus listrik yang ditimbulkannya disebut arus listrik induksi. Elektromagnetik tidak
sengaja ditemukan oleh Hans Christian Oersted, yaitu seorang ahli fisika dan kimia asal
Denmark. Dalam eksperimennya, ia menemukan prinsip elektromagnetisme yang
kemudian berguna dalam berbagai aplikasi kelistrikan. Induksi elektromagnetik sendiri
kemudian dikembangkan oleh Michael Faraday, sehingga dapat digunakan dalam
pembangkitan listrik.

1. Fluks Magnet

Fluks magnet adalah perubahan pada medan magnet. Fluks magnet dihasilkan dari
perkalian antara medan magnet (B) dengan luas bidang (A) yang saling tegak lurus. Fluks
magnet dapat dinyatakan dengan

Rumus diatas adalah fluks magnet dimana medan magnetnya tegak lurus dengan luas
bidangnya. Jika tidak tegak lurus, tapi membentuk sudut, maka besar fluks magnetnya
dikalikan cosinus sudutnya

Ket ; ∅ =fluks magnetik (Wb)

B = medan magnet (T)

A = luas penampang (m)

Contoh soal :
Jika medan magnet yang mengenaibidang ialah 50T dan jari jari silinder 1.4m maka berapa fluks
magnetik yang melalui bidang tersebut?

Penyelesaian :

Dik ; B = 50T R = 1.4m

Jawab ; ∅ = B A cos α

∅ = B pi .r2 cos α

∅ = 50. 22/7 1.42 cos 60

∅ = 154 Wb

Jadi besar fluks magnetik yang dialamibidangtersebut adalah 154 Wb

2. GGL Induksi (Gaya Gerak Listrik )

Gaya gerak listrik induksi adalah timbulnya gaya gerak listrik di dalam kumparan yang
mencakup sejumlah fluks garis gaya medan magnetik, bilamana banyaknya fluks garis
gaya itu divariasi. Dengan kata lain, akan timbul gaya gerak listrik di dalam kumparan
apabila kumparan itu berada di dalam medan magnetik yang kuat medannya berubah-
ubah terhadap waktu.
Rumus :

Ei = -N ∆∅/∆t

Ket ;

Ei = GGL Induksi (volt)

N = jumlah lilitan

∆∅ = perubahan fluks magnetik (Wb)

∆t = perubahan waktu (s)

a) Hukum Faraday, menyatakan bahwa suatu rangkaian listrik memiliki gaya gerak


listrik induksi yang nilainya berbanding lurus dengan kecepatan perubahan fluks
magnetik yang dilingkupinya. Garis gaya magnet yang dilingkupi oleh luas
daerah tertentu dalam arah tegak lurus ditetapkan sebagai fluks magnet.
Rumus :
Ket ;

 = GGL induksi (volt);


N = jumlah lilitan kumparan;
 = laju perubahan fluks magnet.

Contoh soal ;

Apabila sebuah lilitan tembaga memiliki 250 belitan dan luas penampang 40 cm2 mengalami
GGL induksi sebesar -5 volt, carilah besar kerapatan fluks disekitarnya!

Penyelesaian :

Jawab ;

b ) Hukum Lenz , Hukum lenz merupakan suatu hukum yang telah menyatakan


bahwa GGL(Gaya Gerak Listrik) yang akan timbul pada suatu rangkaian, maka arah dari arus
induksi yang berusaha menentang arah perubahan dari medan magnetik tersebut.

Contoh soal ;

Sebuah Kumparan yang memiliki Jumlah Lilitan 100 dengan Waktu 0.01 detik, bisa
menimbulkan perubahan Fluks Magnet yang sebesar 10-4 Wb. Berapa Gaya Gerak Listrik
Induksi yang akan timbul pada Ujung – Ujung Kumparan tersebut ?.

Penyelesaian ;

Dik;

N = 100 Lilitan

dΦ/dt=10-4Wb per 0.01 sekon = 10-2 Wb/s.

Jawab ;
ε = -N (dΦ / dt)

ε = – 100 (10-2)

ε = -1 Volt

B . Induksi Diri

Induksi diri merupakan ggl induksi dalam kumparan yang terjadi karena perubahan
fluksnya sendiri yang terkait dengan dengannya.

Pada saat saklar lampu ditutup, maka pada kumparan akan mengalir arus
listrik yang mengakibatkan timbulnya perubahan fluks magnetik dari nol menuju nilai
tertentu. Pada saat saklar dibuka, arus listrik di dalam rangkaian akan terputus. Sehingga
pada kumparan akan terjadi perubahan fluks magnetik dari nilai tertentu kembali menjadi
nilai nol.

Rumus :

Ket :

C. Penerapan Induksi Elektro-magnetik dalam Kehidupan Sehari – hari .


a. Generator

Generator merupakan alat yang mampu memproduksi energi


listrik dari sumber energi mekanik dengan menggunakan prinsip induksi elektromanetik.

Rumus :

ε = NBAω sin θ
Ket:

ε = GGL induksi (V)

B = Induksi magnet (T)

A= Luas bidang kumparan (m2)

N= Jumlah lilitan kumparan

ω = laju anguler (rad/s)

t= Lamanya kumparan berputar (s)

Contoh Soal :

Sebuah generator menghasilkan GGL induksi sebesar \varepsilonε. Jika jumlah lilitan ditambah
1,5 kali lilitan semula dan magnet diubah sehingga kekuatan magnetnya menjadi 1,4 kali semula,
GGL induksi yang dihasilkan adalah .... 

Penyelesaian :

Dik :

N1=1,5N0

B1=1,4B0

Jawab:

ε1=1,5N⋅1,4B⋅A⋅ω⋅sinωt
ε1=2,1N⋅B⋅A⋅ω⋅sinωt

ε1=2,1ε0

jadi ggl induksi di atas adalah 2,1ε0.

b. Transformater (Trafo )

Trafo atau transformator adalah alat untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik


menjadi lebih besar atau menjadi lebih kecil. Contoh trafo bisa kita lihat pada tiang
listrik. Pada tiang listrik biasanya terdapat trafo yang berbentuk kotak atau yang bulat. Di
dalam rumah kita juga terdapat trafo pada lampu neon.

Transformator Step-Up
Transformator Step-Up berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik bolak-balik
(PLN).

Ciri-ciri transformator step up :


1. Ns > Np (jumlah lilitan sekunder lebih banyak dibandingkan jumlah lilitan primer
2. Vs > Vp (tegangan sekunder lebih tinggi daripada tegangan primer)
3. Is < Ip (Kuat arus listrik sekunder lebih kecil daripada kuat arus primer)
Transformator Step-Down
Transformator Step Down berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik bolak-balik (PLN).

Ciri-ciri transformator step up :


1. Ns < Np (jumlah lilitan sekunder lebih sedikit dibandingkan jumlah lilitan primer
2. Vs < Vp (tegangan sekunder lebih rendah daripada tegangan primer)
3. Is > Ip (Kuat arus listrik sekunder lebih besar daripada kuat arus primer)

Rumus : Kumparan sekuder

Ket :

 Vp = tegangan di dalam kumparan primer.


 Vs = tegangan di dalam kumparan sekunder.
 Np = banyaknya lilitan di dalam kumparan primer.
 Ns = banyaknya lilitan di dalam kumparan sekunder.
Rumus ; Kumparan Premier

Keterangan:

 η = Efisiensi transformator (%)


 Ps = daya di dalam kumparan sekunder (W)
 Pp = daya di dalam kumparan primer (W)
 Is = kuat arus di dalam kumparan sekunder (A)

Contoh soal :

Ip = kuat arus di dalam kumparan primer (A)  Seseorang ingin mengubah tegangan dari AC 220
volt menjadi 110 volt dengan sebuah transformator. Tegangan 220 volt tadi dikaitkan dengan
kumparan primer yang mempunyai 1,000 lilitan. Kumparan sekundernya harus mempunyai
jumlah lilitan ……

Jawab:

Diketahui:

 Vp = 220 volt
 Vs = 110 volt
 Np = 1.000 lilitan

Ditanya Ns = …..?

Pembahasan:

 Vp/Vs = Np/Ns
 Ns = Vs/Vp x Np
 Ns = 220/110 x 1.000 = 2.000 lilitan

Anda mungkin juga menyukai