Anda di halaman 1dari 10

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Induksi Elektromagnetik

A. Faraday’s Experiment
Tontonlah video animasi mengenai percobaan Faraday berikut:
What is Electromagnetic Induction? | Faraday's Laws and Lenz Law | iKen | iKen Edu |
iKen App - YouTube
1. Ketika magnet digerakkan ke dalam kumparan, jarum pada alat penunjuk bergerak
menyamping. Mengapa demikian? Apa yang diukur oleh alat tersebut?
Jawab: Jarum pada alat penunjuk bergerak menyamping karena ada arus yang mengalir
di dalam kumparan. Jadi, alat tersebut merupakan galvanometer yang menunjukkan
adanya arus.
2. Ketika magnet digerakkan masuk dan keluar kumparan, arah arus yang mengalir
berbeda arah. Gambarkan bagaimana arah arus yang mengalir di dalam kumparan,
serta gambarkan pula arah medan magnet di dalam kumparan tersebut.
Jawab:
a) Ketika magnet digerakkan masuk:

𝑩𝒔𝒐𝒍𝒆𝒏𝒐𝒊𝒅𝒂

𝑩𝒎𝒂𝒈𝒏𝒆𝒕

b) Ketika magnet digerakkan keluar:

𝑩𝒔𝒐𝒍𝒆𝒏𝒐𝒊𝒅𝒂

𝑩𝒎𝒂𝒈𝒏𝒆𝒕
3. Apabila kita mendekatkan magnet ke arah kumpapran lalu berhenti ketika magnet
berada di dalam kumparan, apakah jarum tetap menyimpang saat magnet berhenti?
Mengapa demikian?
(Tontonlah video tambahan berikut sebagai petunjuk: faraday's law of electromagnetic
induction | faraday's law of induction | faraday's experiment | #2 - YouTube)
Jawab:
Jarum tidak menyimpang (tetap pada 0) saat magnet tiba-tiba berhenti digerakkan
mendekati kumparan. Hal ini dikarenakan tidak ada perubahan fluks magnetik yang
masuk ke dalam kumparan.

4. Berdasarkan pertanyaan nomor 3, simpulkan apakah yang menyebabkan adanya arus


yang mengalir di dalam kumparan ketika magnet digerakkan mendekat dan menjauhi
kumparan?
Jawab: Arus yang dihasilkan saat magnet digerakkan menekat dan menjauhi kumparan
(arus induksi) disebabkan karena adanya perubahan jumlah garis-garis medan
magnet yang masuk ke dalam kumparan.
B. Fluks Magnet
Carilah informasi di internet, di PPT yang diberikan guru, maupun di sumber belajar yang
lain untuk memahami tentang fluks magnet dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah
ini.

Gambar 1. Fluks Magnet


1. Dari Gambar 1, tuliskan pengertian dan rumus dari fluks magnet.
Jawab: Fluks magnetik adalah banyaknya garis-garis gaya magnet yang menembus
bidang secara tegak lurus.
Rumus: 𝜙 = 𝐵 . 𝐴

Gambr 2. Fluks Magnet dengan Sudut Theta


2. Dari Gambar 2, garis-garis medan magnet yang menembus bidang memiliki sudut
tetha terhadap garis normal. Gambarkan vektor arah x dan vektor arah y dari vektor
medan magnet B, lalu tuliskan rumus untuk menentukan fluks magnet yang menembus
bidang jika diketahui sudut theta.
Jawab: y

By By

Bx
Bx x
Fluks adalah medan magnet yang menembus bidang secara tegak lurus, maka
komponen vektor B yang diproyeksikan terhadap sumbu y adalah yang tegak lurus
bidang.
Rumus: : 𝜙 = 𝐵𝑦 . 𝐴 .
𝜙 = 𝐵𝑐𝑜𝑠𝜃 . 𝐴
𝜙 = 𝐵 . 𝐴 . 𝑐𝑜𝑠𝜃
C. GGL Induksi dan Hukum Faraday
Percobaan-percobaan yang dilakukan oleh Fraday, Henry, dan Fisikawan yang lain telah
menunjukkan bahwa jika fluks magnetik yang melalui suatu rangkaian diubah dengan cara
apapun, maka GGL yang timbul sama besarnya dengan laju perubahan fluks. Pernyataan
itu dikemukakan oleh Faraday yang selanjutnya dikenal dengan hukum induksi Faraday
yang berbunyi,
“Gaya Gerak Listrik (GGL) induksi pada sebuah rangkaian sama dengan kecepatn
perubahan fluks yang melalui rangkaian tersebut”.
Secara matematis pernyataan terseut dapat dituliskan dalam bentuk persamaan:
Rumus GGL induksi:
∆𝜙
𝜀=−
∆𝑡

Jika kita menggunakan sebuah kumparan yan gterdiri dari N lilitan, maka gaya gerak
listrik (GGL) induksi yang timbul dalam kumparan tersebut dapat diurumuskan sebagai
berikut:
∆𝜙
𝜀 = −𝑁
∆𝑡

Dengan:
𝜀 : GGL induksi (Volt)
∆Φ
: kecepatan perubahan fluks (Wb/s)
Δ𝑡

𝑁 : jumlah lilitan
Tanda negatif pada Hukum Faraday berkaitan dengan arah GGL induksinya. Arah GGL
induksi dan arus induksi dapat diperoleh dari prinsip Fisika dasar yang dikenal sebagai
Hukum Lenz. Hukum Lenz berbunyi,
“GGL induksi dan arus induksi memiliki arah yang berlawanan dengan penyebab
perubahan fluks magnetik tersebut”.
D. GGL Induksi pada Batang Konduktor

Gambar 3. GGL Induksi pada Batang Konduktor


Sebuah batang konduktor meluncur di sepanjang rel konduktor yang dihubungkan dengan
hambatan. Medan magnetik homogen B diarahkan ke dalam bidang. Ketika batang
bergerak ke kanan, maka luasan rangkaian bertambah sehingga fluks magnetik yang
melalui rangkaian tersebut juga akan meningkat. Misalkan (s) merupakan jarak dari ujung
kiri rel ke batang pada suatu saat dan (l) merupakan jarak antara kedua rel. Maka luasan
yang dilingkupi oleh rangkaian adalah s . l, sehingga fluks magnetik yang melalui rangkian
pada saat ini adalah (cek rumus dasar dari fluks magnet):
𝜙 =𝐵. 𝐴
𝜙 = 𝐵 .𝑠 .𝑙
Apabila batang bergerak sejauh ds, luas yang dilingkupi oleh rangkaian berubah menjadi
dA = l . ds dan fluksnya berubah sebesar dΦ = B . l . ds. Maka laju perubahan fluks
tersebut adalah:
dΦ 𝑑𝑠
= B .l .
𝑑𝑡 𝑑𝑡

= 𝐵. 𝑙. 𝑣
𝑑𝑡
Perubahan fluks adalah dΦ, dan dalam kasus ini yang berubah adalah s atau ds/dt karena
konduktor digeser ke kanan sejauh ds. Dan kecepatan perubahan fluks diukur tiap satuan

waktu ( ), maka perubahan s atau ds juga diukur tiap satuan waktu (ds/dt). Dan ds/dt
𝑑𝑡

adalah kecepatan (v).


Maka, besar GGL induksi dalam rangkaian dapat dituliskan sebagai berikut:
𝜀 = 𝐵. 𝑙. 𝑣

Ket:
𝜀 = beda potensial pada batang (volt)
𝐵 = induksi magnetik (Wb/m^2)
𝑙 = panjang batang (m)
v = kecepatan batang (m/s)
E. Kesimpulan
• Berdasarkan eksperimen yang dilakukan oleh Michael Faraday, induksi
elektromagnetik dapat dihasilkan dengan menggerak-gerakkan magnet ke dalam
kumparan. Peristiwa induksi elektromagnetik ditandai dengan timbulnya arus (arus
induksi) dalam kumparan yang dapat dibaca menggunakan galvanometer. Timbulnya
arus dalam kumparan ini disebabkan karena adanya perubahan jumlah garis medan
magnetik yang dirumuskan dengan 𝜙 = 𝐵 . 𝐴 . 𝑐𝑜𝑠𝜃
• Sehingga, perubahan fluks magnetik adalah penyebab timbulnya arus induksi pada
peristiwa induksi elektromagnetik. Atau dapat disimpulkan bahwa:
• Induksi elektromagnetik adalah gejala timbulnya arus listrik pada suatu
penghantar akibat perubahan fluks magnetik.
• Maka, agar dapat menghasilkan gaya gerak listrik dan arus induksi secara terus-
menerus perlu dilakukan perubahan fluks magnetik secara terus-menerus. Hal ini
sesuai dengan bunyi hukum Faraday, “Gaya Gerak Listrik (GGL) induksi pada sebuah
rangkaian sama dengan kecepatan perubahan fluks yang melalui rangkaian tersebut”,
yang secara matematis dituliskan:

∆𝜙
𝜀 = −𝑁
∆𝑡

• Sedangkan, perubahan fluks magnetik secara terus menerus (rumus


𝜙 = 𝐵 . 𝐴 . 𝑐𝑜𝑠𝜃) dapat dilakukan dengan mengubah variabel-variabel yang
mempengaruhi nilai dari fluks magnetik secara terus menerus pula, yaitu:
1. Perubahan luas bidang kumparan (A), tetapi B dan 𝜃 tetap.
2. Perubahan besar induksi magnetik (B), tetapi A dan 𝜃 tetap.
3. Perubahan sudut 𝜃 (zsudut antara B dengan arah normal bidang) tetapi B dan A
tetap.
F. GGL Induksi akibat Perubahan Induksi Magnetik
Seperti pada poin terakhir bagian E, dikatakan bahwa GGL induksi dan arus induksi dapat
dihasilkan dengan mengubah A tetapi B dan 𝜃 tetap. Contohnya adalah bagian D yang
mengubah luasan A dengan menggeser batang konduktor ke kanan. Sedangkan, jika ingin
menciptakan GLL induksi dan arus induksi melalui perubahan induksi magnetik, secara
matematis persamaannya adalah:

𝜀 = −𝑁
𝑑𝑡
d(ABcosθ)
𝜀 = −𝑁
𝑑𝑡
d(B)
𝜀 = −𝑁𝐴𝑐𝑜𝑠θ
𝑑𝑡
RANGKUMAN RUMUS INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
1. Rumus Fluks magnetik
𝜙 = 𝐵 .𝐴
𝜙 = 𝐵 . 𝐴 . 𝑐𝑜𝑠𝜃
Ket:
𝜙 = 𝑓𝑙𝑢𝑘𝑠𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘(𝑊𝑏)
𝐵 = induksi magnetik (Wb/m2 )
𝐴 = luas bidang (m2 )
θ = sudut antara B dengan garis normal bidang
2. Rumus GGL induksi
∆𝜙
𝜀 = −𝑁
∆𝑡
dΦ 𝑑𝑠
= B .l .
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝜀 = 𝐵. 𝑙. 𝑣
d(B)
𝜀 = −𝑁𝐴𝑐𝑜𝑠θ
𝑑𝑡
Ket:
𝜀 = GGL induksi (volt)
𝑁 = jumlah lilitan
∆𝜙= perubahan fluks
∆t= selang waktu perubahan fluks
∆Φ
= kecepatan perubahan fluks (Wb/s)
Δ𝑡

𝐵 = induksi magnetik (Wb/m2 )


𝑙 = panjang batang (m)
𝑑𝑠
= v = kecepatan pergeseran batang yang mengakibatkan perubahan luas area A (m/s)
𝑑𝑡

v = kecepatan batang (m/s)


θ = sudut antara B dengan garis normal bidang
d(B)
= perubahan induksi magnetik tiap selang waktu tertentu (Wb/s)
𝑑𝑡
1. Bobot 2 skor
Pernyataan yang benar tentang magnet adalah…
1) Fluks magnet dipengaruhi oleh medan magnet
2) Fluks magnet dipengaruhi oleh luas permukaan penampang
3) Fluks magnet dipengaruhi oleh sudut bidang
4) Fluks magnet dipengaruhi oleh gerak magnet
a) 1,2,3, dan 4
b) 1,2, dan 3
c) 1 dan 3
d) 2 dan 4
e) 4 saja
2. Bobot 3 skor
Sebuah kumparan terdiri dari 50 lilitan. Kumparan tersebut digerakkan di dalam medan
magnetik sehingga dalam waktu 0,02 detik terjadi perubahan fluks magnet dari
3,1 × 10−4 𝑊𝑏 menjadi 0,1 × 10−4 𝑊𝑏. Berapakah GGL rata-rata yang timbul dalam
kumparan?
Jawab:
Besaran yang diketahui:
N = 50 lillitan
𝜙1 = 3,1 . 10-4 Wb
𝜙2 = 0,1 . 10-4 Wb
Δt = 0,02 detik
Besarnya GGL rata-rata yang terinduksi dalam kumparan adalah:
∆𝜙
𝜀 = −𝑁
∆𝑡
(𝜙2 − 𝜙1 )
𝜀 = −𝑁
∆𝑡
(0,1 . 10−4 Wb − 3,1 . 10−4 Wb)
𝜀 = −50
0,02 detik
(-3,0 . 10−4 Wb)
𝜀 = −50
2 . 10−2 detik
𝜀 = −0,75 volt
3. Bobot 5 skor
Medan magnet B = 5sin 20t Tesla menembus tegak lurus kumparan seluas 100 𝑐𝑚2
yang terdiri dari atas 50 lilitan. Jika hambatan kumparan 5 ohm, tentukanlah kuat arus
induksi maksimum yang timbul pada kumparan!
Jawab:
Besaran yang diketahui:
B = 5 sin20t T
A = 100 𝑐𝑚2
N = 50 lilitan
R=5Ω
Kuat arus induksi ditentukan dengan menghitung terlebih dahulu GLL induksi yang
terjadi:
𝑑(𝐵)
𝜀 = −𝑁𝐴𝑐𝑜𝑠𝜃
𝑑𝑡
d(5 sin 20t)
𝜀 = −(50)(10-2 )𝑐𝑜𝑠 0
𝑑𝑡
𝜀 = −(0,5)(100𝑐𝑜𝑠20𝑡)
𝜀 = −50 cos 20t volt
Nilai maksimum dari cos adalah 1, maka besar arus induksi maksimum dapat
ditentukan dengan:
𝜀m
Im =
R

Anda mungkin juga menyukai