Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM ALAT-ALAT UKUR

“PENGUKURAN MENGGUNAKAN GALVANOMETER”

NAMA :DIAH ANINGRUMI

NIM : A1C318048

KELAS : REGULER B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019

I. JUDUL : PERCOBAAN MENGGUNAKAN GALVANOMETER


II. HARI / TANGGAL:
III. TUJUAN
Setelah melakukan kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mampu membuat rangkaian arus DC dalam orde µA.
2. Mampu melakukan pegukuran arus DC dalam orde µA dengan galvanometer
3. Mampu memelihara galvanometer
4. Mampu menentukan tahanan dalam galvanometer.

IV. LANDASAN TEORI


Menurut David (1998 : 182) elektron elektron bebas didalam sebuah penghantar
logam yang terisolasi seperti suatu panjang dari kawat tembaga. Berada di dalam
sembarang atau random motion seperti halnya molekul-molekul sebuah gas yang dibatasi
dalam sebuah tabung atau wadah. Elektron-elektron tersebut tidak mempunyai gerakan
terarah panjang kawat.
Jika ujung-ujung kawat itu dihubungkan ke seluruh baterai maka sebuah medan
listrik akan ditimbulkan pada setiap titik yang ada dalam kawat tersebut. Jika perbedaan
potensial yang dipertahankan oleh baterai adalah 10 volt dan jika kawat tersebut dianggap
unifam mempunyai panjang 5 M maka kekuatan Medan ini di setiap titik akan sama
dengan 2 volt per meter ini akan bertindak bertindak.
Menurut Charles (2000 : 1738) ditunjukkan pada awal bahwa komentar pada dan
kontribusinya terhadap kebakaran juga juga dari kebutuhan singkat. Sudah banyak arti
artikel dan buku menerbitkan tentang entihoven string galvanometer. Meskipun ada
perbedaan pendapat apalagi memodifikasi string galvanometer davel operasi oleh untuk
digunakan dengan kabel Translate sensitifitas dan diterapkan untuk merekam aktivitas
listrik atau sebenarnya instrumen yang konsensus saat ini adalah bahwa eintoven
menggambarkan instrumen.
Menurut Dadang (2014 : 1) mengukur besarnya sebuah komponen resistor dapat
dilakukan dengan berbagai cara dan hasil yang didapatkan dari pengukuran tersebut
tergantung dari tingkat ketelitian alat ukur yang dipakai. Salah satu pengukuran resistor
yang sudah dikenal sejak lama yaitu memakai alat ukur jembatan baik pabrikasi ataupun
non pabrikasi.
Alat ukur Dan Pengukuran besaran listrik merupakan bentuk dengan satu
kesatuan yang utuh di dalam menilai besaran listrik antara lain resistor r induktor l dan
kapasitor C.
Menurut Wahyudi (2015 : 131) salah satu hukum fisika yang mungkin paling di
kenal oleh para mahasiswa adalah hukum ohm. Hukum ini di tentukan pada tahun 1787 -
1854 (9) oleh george, seorang fisikawan jerman yang hidup pada tahun 1787-1854 (9),
yang antara benda potensial listrik kuat arus listrik dan hambatan listrik hukum Om
berbunyi
Untuk suatu konduktor logam pada temperatur konstan perbandingan antara
perbedaan potensial antara 2 titik dari konduktor dengan arus listrik adalah konstan

V. ALAT DAN BAHAN


1. Galvanometer (basicmeter) dengan batas ukur 100µA
2. Tahanan (15kΩ dan 30kΩ) 2 buah
3. Kabel penghubung 10 buah
4. Baterai 1,5 volt 1 buah
5. Tempat baterai 1 buah
6. Bola lampu senter 1 buah

VI. PROSEDUR KERJA


a. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini
G

15kΩ IG

E S

1.5V
b. Hitunglah besar arus yang melalui galvanometer menurut teori
c. Selanjutnya hubungkan saklar S, kemudian amati besarnya arus yang mengalir pada
galvanometer (IG)
d. Hitunglah harga RG
e. Untuk rangkaian yang sama, lakukan pengukuran berulang sebanyak 5x, catat data yag
diperoleh pada kolom data
f. Buatlah rangkaian seperti pada gambar dibawah ini

15kΩ lampu IG

E S

1,5V
g. Hubungkan saklar s, selanjutnya amati besar arus yang mengalir pada galvanometer
dan amati bola lampu nyala/tidak nyala
h. Buatlah rangkaian seperti gambar
G

30kΩ IG

E S

1,5V
i. Carilah besar arus menurut teori yang melalui Galvanometer (IG)
j. Selanjutnya hubungkan saklar S dan amati besar arus yang mengalir pada
galvanometer (IG)
k. Untuk rangkaian yang sama, lakukan pengukuran berulang sebanyak 5 kali. Catat data
yang diperoleh pada kolom data.
l. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini

15kΩ lampu IG

E S

1,5V
m. Hubungkan saklar S dan amati besar arus yang mengalir pada galvanometer serta
amati bola lampu nyala/ tidak nyala

VII. ANALISIS DATA


a. Mencari hambatan resistor
V
IT = R
b. Mencari arus pada galvanometer
Skala yang ditunjuk
IG = 𝑥 Batas ukur
Skala maksimal

c. Menghitung hambatan menggunakan galvanometer

E−R(IG )
RG = IG

VIII. HASIL

1. Untuk R 680 KΩ
No IT IG RG keterangan

1 11,75 μA 12 Μa 6,65*10*-7 KΩ Tidak


sesuai
teori

2 11,75 μA 12 Μa 6,65*10*-7 KΩ Tidak


sesuai
teori

2. Untuk R 150 KΩ
No IT IG RG keterangan

1 53 52 3653 Tidak sesuai


μA μA Ω teori

2 53 50 9800 Tidak sesuai


μA μA KΩ teori

IX. PEMBAHASAN

Galvanometer adalah alat ukur listrik kumparan putar untuk mengukur arus listrik dalam
orde μA. Galvanometer pada umumnya digunakan untuk penunjuk analog arus searah, dimana
arus yang diukur merupakan arus-arus kecil. Misalnya yang diperoleh pada pengukuran fluks
magnet. Galvanometer tidak dapat digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial
listrik yang relatif besar, karena komponen internalnya yang tidak mendukung. Galvanometer
bisa digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang besar, jika pada
galvanometer tersebut dipasang hambatan eksternal (pada voltmeter disebut hambatan depan,
sedangkan pada amperemeter disebut hambatan shunt). Galvanometer adalah alat ukur yang
memiliki kepekaan tinggi. Oleh karena itu, galvanometer dipakai pada pengukuran yang sangat
kecil.

Percobaan galvanometer yang telah kami lakukan telah mendapatkan data seperti pada
table di bagian hasil. Diamana dalam table terdapat IT, IG, dan RG serta keterangan. IT adalah kuat
arus secara teori, IG adalah kuat arus yang diukur menggunakan galvanometer, R G adalah nilai
hambatan, serta keterangan adalah keterangan untuk lampu LED. IT dapat dicari dengan
V
menggunakan rumus IT =R , dimana adalah baterai (sumber tegangan). IG dapat dicari dengan
skalayangditunjuk
menggunkan rumus IG = x batas ukur, skala maksimum yang digunakan oleh
skalamaksimum

kelompok kami adalah 50 x 10-6, batas ukurnya ada tiga, yaitu: 5 mA, 500 μA, dan 50 μA. Pada
saat pengukuran batas ukurnya dicoba mulai dari yang besar. R G dapat dicari dengan rumus
R G =E−R (IG) , dimana E adalah baterai (sumber tegangan), lalu R adalah hambatan (resistor) yang
IG

digumakan.

Percobaan kali ini menggunakan dua resistor dengan nilai yang berbeda. Untuk R1
warnanya coklat hitam jingga emas, lalu untuk R2 warnanya jingga jingga jingga emas. Kita
ketahui bahwa warna- warna tersebut memiliki nilai. Setiap warna pada resistor memiliki
nilainya masing-masing, antara lain:

 Hitam =0
 Coklat =1
 Merah =2
 Jingga =3
 Kuning =4
 Hijau =5
 Biru =6
 Ungu =7
 Abu-abu =8
 Putih =9
 Emas = ± 5%
 Perak = ± 10%

Untuklampu LED yang digunakan yaitu lampu LED warna merah, lampu LED memiliki
kapasitas:

 Merah = 1,8 – 2,1 V


 Oranye = 2,2 V
 Kuning = 2,4 V
 Hijau = 2,8 V
 Biru = 3,0 – 3,5 V
 Putih = 3,0 – 3,6 V

Data di kedua table hasil saat percobaan menggunakan dua baterai, dimana satu baterai itu 1,5 V.
jadi, untuk dua baterai itu 3 V, hal itu tentunya lebih besar dari kapasitas lampu yang digunakan.
Apabila pada rangkaian tersebut tidak ditambahkan resistor maka lampu akan rusak. Pada saat
diganakan resistor R1 (680 KΩ) lampunya tidak nyala karena arus yang di hasilkan sangan kecil
dan pada resistor kedua yaitu R2 (150 KΩ) lampu pun sama saja tidak menyala di karenakan
arus yang mengalir pada galvano sangat kecil.

X. PERTANYAAN
1.Kenapa bola lampu senter tidak hidup sedangkan jarum galvanometer bergerak?
Jawab: karena tegangan lampu sangat besar. Oleh karena itu tidak menyala, dan
galvanometer hanya busa digunakan untuk mengukur kuat arus dan tegangan listrik yang
relative kecil.
2. Dapatkah galvanometer mengukur tegangan?
Jawab: dapat, karena galvanometer merupakan alat ukur arus listrik dan beda potensial
listrik yang relatif kecil.

3. Jika galvanometer mengukur arus 100 μA dan hambatan dalamnya RG = 1500 Ω.


Tentukan kemampuan maksimum galvanometer ini mengukur tegangan.
Jawab:
Diketahui: I= 100 μA ⇒ 100 x 10-6= 10-4A
RG = 1500 Ω
Ditanya: V=…….?
Penyelesaian:
V = I.RG
= 10-4 A. 1500 Ω
= 0,15 V

4. Buatlah kesimpulan anda tentang pengukuran menggunakan galvanometer ini!


Jawab: dalam pengukuran menggunakan galvanometer, sebelumnya ada beberapa hal yang
harus diperhatikan diantaranya cara merangkai rangkaian arus DC dalam orde μA, lalu
dapat menukurnya menggunakan galvanometer, dapat memelihara galvanometer.
Galvanometer hanya digunakan untuk mengukur arus listrik dan beda potensial listrik yang
relatif kecil. Tidak mengukur arus listrik yang melebihi kapasitas atau batas ukur dari
galvanometer karena internal galvanometer yang tidak mendukung.

XI. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah di lakukan maka dapat di simpulkan bahwa: 1.
Rangkaian arus DC dalam orde μA dapat dibuat dengan memasang kabel pada salah satu
batas ukur di galvanometer lalu kabel satu lagidi pasang pada arus DC, lalu dihubungkan
dengan resistor yang akan diukur, dan ditambahkan lampu LED.
2. Arus DC dalam orde μA dapat diukur menggunkan galvanometer yaitu dengan
skalayangditunjuk
menggunakan rumus IG = x batas ukur
skalamaksimum

3. Pemeliharaan galvanometer bisa dengan tidak mengukurarus melebihi nilai maksimum


yang tertera pada amperemeter, tidak digunakan untuk hal yang tidak penting, disimpan di
tempat yang kering dan aman.

4. Tahanan dalam galvanometer dapat dicari dengan rumus R G =E−R (IG )


IG

DAFTAR PUSTAKA

Charles, Fisch.2000. Cenntenial Of the String Galvanometer and the Electrocardiogram. Journal
Of the American College of Cardiology Indiana. Vol 36 (6)

Halliday, dkk.1997.Fisika.Jakarta : Erlangga

William.H,Hayt.1989.Elektromagnetika.Jakarta:Erlangga

Suyamto.2009.Fisika Bahan Listrik.Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Herley,Dadang.2014. Studi Pengaruh Galvanometer Terhadap Keakuratan Hasil Pengukuran


Resistor Pada Jembatan Wheastone. Jurnal Pendidikan.ISSN 2407 – 1846

Wahyudi.2015.Analisis Hasil Belajar Mahasiswa Pada Pokok Bahasan Hukum Ohm dan
Khirchoff dalam Mata Kuliah Elektronika Dasar.Jurnal Pendidikan Fisika dan
Teknologi. Vol 1 (2)
XII. LAMPIRAN
1.LAMPIRAN GAMBAR
2.LAMPIRAN HITUNG

1. Mencari hambatan pada resistor

a Untuk percobaan 1, Resistor 1


R1 = Biru, abu-abu, kuning = 680 KΩ
b Untuk percobaan 2, Resistor 2
R2 = coklat, hijau, kuning = 150 KΩ

2. Mencari arus secara teori (μA)

a. Untuk percobaan 1, R = 680 KΩ dan V = 7,8 volt


𝑉 7,9
IT1 = 𝑅 = 68𝑂= 11,75 μA ( IT2 dan IT3 = IT1)

b. Untuk percobaan 2, R = 150 KΩ dan V = 7,8 volt


𝑉 7,9
IT1 = 𝑅 = 150= 53 μA ( IT2 dan IT3 = IT1)

3. Mencari secara praktik IG, arus galvanometer

1. Untuk percobaan 1, Resistor 680 KΩ

IG1 = 12 μA (IG2 dan IG3 = IG1)


2. Untuk percobaan 2, R = 150 KΩ

IG1 = 52 dan 50 μA (IG2 dan IG3 = IG1)

4. Mencari hambatan dalam galvanometer (RG)

1. Untuk percobaan 1, R = 680 KΩ

7,9 − 680
RG1 = 𝑂,𝑂𝑂𝑂𝑂1x 10-6 = 6,65*10*-7 KΩ (RG1 = RG2 dan RG3)

2. Untuk percobaan 2, R = 150 KΩ

7,9 − 150
RG1 = 𝑂,𝑂𝑂𝑂𝑂1x 10-6 = 3653 KΩ (RG1 = RG2 dan RG3)

Anda mungkin juga menyukai