Disusun Oleh:
Anindya Nanda Irawan (21010644110)
Dosen Pengampu:
Dr. Suryanti, M. Pd.
Tujuan Percobaan
1.Membuat rancangan dasar rangkaian listrik
2.Menunjukkan hubungan volt, tegangan, ohm, beda potensial, dan hambatan
3.Mengamati jumlah dan nyala sinar bohlam lampu pada rangkaian seri
Bukti Percobaan:
Keterangan:
• Besar hambatan masing-masing bohlam lampu adalah 10 Ohm dan Baterai 9.0 volt
• Arus yang mengalir adalah 0,3 Ampere
• Arus = I × V = I x 9:30 = 0,3 Ampere
R
V: Hambatan baterai
R: Total hambatan tiap lampu (10+10+10)
Sehingga dapat diketahui bahwa arus yang mengalir pada rangkaian seri sama seperti arus yang
mengalir pada setiap lampu yang dipasang.
• Beda potensial tegangan setiap bohlam lampu adalah sama, yaitu 3 Volt
• Jumlah beda potensial tegangan bohlam lampu (3+3+3) = hambatan baterai (9 Volt)
• Pada rangkaian seri dapat diketahui bahwa nyala lampunya agak redup
• Catatan: Apabila hambatan pada lampu dan baterai dikurangi atau ditambahkan
jumlahnya, maka akan mempengaruhi besar arus dan beda potensial tegangannya.
B. Rangkaian Paralel
Tujuan Percobaan
1.Membuat rancangan dasar rangkaian listrik
2.Menunjukkan hubungan volt, tegangan, ohm, beda potensial, dan hambatan
3.Mengamati jumlah dan nyala sinar bohlam lampu pada rangkaian pararel
Bukti Percobaan
Keterangan:
Besar hambatan masing-masing bohlam lampu adalah 30 Ohm dan baterai 9 Volt
Jumlah hambatan pengganti rangkaian paralel:
1/R = 1/R1 + 1/R1 + 1/R3 = 1/30 + 1/30 + 1/30 = 3/30 atau 30/3 = 10 Ohm
Keterangan:
• Arus total yang mengalir adalah 0.90 Ampere
• Rangkaian paralel dengan 3 cabang lampu memiliki hambatan yang sama, sehingga
arus sebesar 0.90 A akan dibagi sama rata yaitu masing-masing 0.30 Ampere
Keterangan:
• Beda potensial tegangan setiap bohlam lampu adalah sama, yaitu 9.00 Volt
• Pada rangkaian paralel dapat diketahui bahwa nyala bohlam lampunya lebih terang
Catatan:
• Pada rangkaian paralel diketahui besar tegangan bohlam lampu adalah sama dan yang
membedakan adalah arusnya. Jumlah arus disetiap lampu sama dengan arus total yang
mengalir.
• Apabila hambatan pada lampu dan baterai dikurangi atau ditambahkan jumlahnya,
maka akan mempengaruhi besar arus dan beda potensial tegangannya.
Kesimpulan
Rangkaian Listrik merupakan sebuah jalur elektron dapat mengalir dari sumber voltase
atau arus listrik. Proses perpindahan elektron ini yang dikenal sebagai listrik untuk kebutuhan
sehari-hari. Elektron dapat mengalir pada material penghantar arus listrik yang disebut
konduktor. Oleh karena itu, pada rangkaian listrik membutuhkan kabel sebagai konduktor.
Kabel terbuat dari tembaga yang dapat menghantarkan arus listrik. Selain kabel, rangkaian
listrik juga membutuhkan bohlam lampu dan baterai atau saklar. Lampu membutuhkan listrik
dan sumber listrik yang dialirkan kepada lampu berasal dari baterai. Listrik mengalir melalui
kabel dan saklar berfungsi untuk memutus atau menyambungkan aliran listrik.
• Ada 2 tipe rangkaian, yaitu:
1. Rangkaian seri
Merupakan rangkaian yang disusun secara sejajar/bersebelahan. Pada rangkaian seri, kuat arus
(I) akan mengalir dari sumber energi (baterai) yang ada dari satu hambatan ke hambatan lain
melewati satu kabel.
2. Rangkaian paralel
Merupakan rangkaian yang disusun bertingkat/bercabang. Pada rangkaian paralel, kuar arus (I)
akan megalir dari sumber energi (baterai) yang melewati beda kabel tiap percabangan. Karena
terdapat percabangan, kuat arus listrik yang diterima oleh hambatan 1 dan hambatan 2 tidak
akan sama.
• Pada praktikum sederhana di sekolah dasar guru dapat melakukan percobaan
pembuatan rangkaian seri dan rangkaian paralel kepada siswa secara berkelompok. Alat
dan bahan yang dibutuhkan juga cukup mudah didapatkan dan digunakan. Praktikum
sederhana tersebut diharapkan mampu menambah ilmu dan pengalaman siswa tentang
cara kerja sebuah rangkaian listrik yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.