Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik dialiri elektron bebas secara terus menerus.
Aliran yang terus-menerus ini yang disebut dengan arus, dan sering juga disebut dengan
aliran, sama halnya dengan air yang mengalir pada sebuah pipa. Untuk menemukan arti
dari ketetapan dari persamaan dalam rangkaian, kita perlu menentukan sebuah nilai
layaknya kita menentukan nilai masa, isi, panjang dan bentuk lain dari persamaan fisika.
Standard yang digunakan pada persamaan tersebut adalah arus listrik, tegangan, dan
hambatan.
Hukum ohm berbunyi besarnya kuat arus yang timbul pada suatu penghantar
berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan antara kedua ujung penghantar
tersebut. Hukum ohm menggambarkan bagaimana arus, tegangan, dan hambatan
berhubungan. George ohm menentukan secara eksperimental bahwa jika tegangan yang
melewati sebuah hambatan bertambah nilainya maka arusnya juga akan bertambah
nilainya. Begitu juga sebaliknya. Hukum ohm dapat dituliskan dalam rumus sebagai
berikut
V=IR
Dengan V adalah tegangan I adalah arus listrik dan R adalah hambatan.
Hukum ohm juga menyatakan bahwa pada tegangan yang konstan, jika nilai
hambatan di perkecil maka akan diperoleh arus yang lebih kuat. Begitu juga sebaliknya
dan dapat ditulis sebagai berikut.
𝑉
I=
𝑅
Dalam suatu rangkaian listrik umumnya akan digunakan beberapa hambatan.
Hambatan tersebut kadang-kadang disusun secara seri, paralel atau campuran seri dan
paralel.
Rangkaian listrik adalah sebuah jalur atau rangkaian sehingga elektron dapat
mengalir dari sumber voltase atau arus listrik. Proses perpindahan elektron inilah yang
kita kenal sebagai listrik. Terdapat dua tipe rangkaian yaitu rangkaian seri dan
rangkaian paralel. Rangkaian seri dan paralel dapat dikombinasikan sehingga menjadi
rangkaian kombinasi atau gabungan.
Rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya disusun
secara berderetan hanya melalui satu jalur aliran listrik. Contohnya adalah sebuah
rangkaian yang memiliki dua resistor, tapi hanya terdapat satu jalur kabel untuk
mengalirkan listrik. Pada rangkaian seri, arus listrik yang mengalir besarnya sama tiap
elemen.
Imasuk = I1 = I2 = I3 =…= Ikeluar
Total hambatan resistor pada rangkaian seri merupakan penjumlahan masing-
masing hambatannya yang dirumuskan dengan:
Rseri = R1 + R2 + R3 + … + Rn
Rangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya disusun
sejajar di mana terdapat lebih dari satu jalur listrik (bercabang) secara paralel.
Contohnya adalah sebuah rangkaian yang memiliki dua resistor di mana terdapat satu
jalur kabel untuk setiap resistor. Sesuai dengan Hukum Kirchoff 1, arus listrik yang
masuk harus sama dengan arus keluar. Sehingga pada rangkaian paralel besarnya arus
sebelum masuk ke cabang sama dengan besar arus setelah keluar dari cabang dan
dirumuskan dengan:
Imasuk =I1 + I2 + I3 + … + In
Sesuai dengan Hukum Ohm, maka total hambatan resistor pada rangkaian paralel
merupakan jumlah dari kebalikan hambatan tiap-tiap komponen dan dirumuskan
dengan:
1 1 1 1 1
= + + +…+
𝑅 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 𝑅1 𝑅2 𝑅2 𝑅𝑛
4. Alat dan bahan:
1) Amperemeter
2) Voltmeter
3) Kabel
4) Lampu
5) Baterai
6) Saklar
5. Prosedur:
1) Membuka tautan: https://phet.colorado.edu/sims/html/circuit-construction-kit-
dc-virtual-lab/latest/circuit-construction-kit-dc-virtual-lab_in.html,
Rangkaian Paralel
Jumlah lampu 𝑉𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 𝑉𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐼𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 Hambatan
2 9V 9V 1.8A 0.9A 10Ω
3 9V 9V 2.7A 0.9A 10Ω
7. Kesimpulan