Anda di halaman 1dari 7

LABORATORIUM FISIKA DASAR

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UIN SUNAN KALIJAGA
Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta

Laporan Praktikum Fisika Dasar II


Nama Mahasiswa : Muhammad Dzul Fikri
NIM : 20104050043
Tanggal Percobaan : 04 April 2021
Nomor Kelompok :8
Minggu Ke- :1
Fakultas : Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Nama Dosen : Puspo Rohmi, M.Pd.
Program Studi : Pendidikan Fisika
Nama Asisten :
Semester/Kelas : 2/B
Kawan Kerja : 1. Putri Kusumaningtyas (20104050047)
2. Muti'ati Thariza Af'ida (20104050036)
1. Judul: Pengaruh Perbedaan Rangkaian Lampu terhadap Nilai Tegangan, Arus dan
Kecerahan Lampu.
2. Tujuan Penelitian
1) Memahami perbedaan nilai tegangan, arus, dan kecerahan lampu antara
rancangan seri dan paralel.
2) Mengetahui hubungan antara tegangan listrik dan arus terhadap kecerahan
lampu.
3. Dasar Teori

Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik dialiri elektron bebas secara terus menerus.
Aliran yang terus-menerus ini yang disebut dengan arus, dan sering juga disebut dengan
aliran, sama halnya dengan air yang mengalir pada sebuah pipa. Untuk menemukan arti
dari ketetapan dari persamaan dalam rangkaian, kita perlu menentukan sebuah nilai
layaknya kita menentukan nilai masa, isi, panjang dan bentuk lain dari persamaan fisika.
Standard yang digunakan pada persamaan tersebut adalah arus listrik, tegangan, dan
hambatan.
Hukum ohm berbunyi besarnya kuat arus yang timbul pada suatu penghantar
berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan antara kedua ujung penghantar
tersebut. Hukum ohm menggambarkan bagaimana arus, tegangan, dan hambatan
berhubungan. George ohm menentukan secara eksperimental bahwa jika tegangan yang
melewati sebuah hambatan bertambah nilainya maka arusnya juga akan bertambah
nilainya. Begitu juga sebaliknya. Hukum ohm dapat dituliskan dalam rumus sebagai
berikut
V=IR
Dengan V adalah tegangan I adalah arus listrik dan R adalah hambatan.
Hukum ohm juga menyatakan bahwa pada tegangan yang konstan, jika nilai
hambatan di perkecil maka akan diperoleh arus yang lebih kuat. Begitu juga sebaliknya
dan dapat ditulis sebagai berikut.
𝑉
I=
𝑅
Dalam suatu rangkaian listrik umumnya akan digunakan beberapa hambatan.
Hambatan tersebut kadang-kadang disusun secara seri, paralel atau campuran seri dan
paralel.
Rangkaian listrik adalah sebuah jalur atau rangkaian sehingga elektron dapat
mengalir dari sumber voltase atau arus listrik. Proses perpindahan elektron inilah yang
kita kenal sebagai listrik. Terdapat dua tipe rangkaian yaitu rangkaian seri dan
rangkaian paralel. Rangkaian seri dan paralel dapat dikombinasikan sehingga menjadi
rangkaian kombinasi atau gabungan.
Rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya disusun
secara berderetan hanya melalui satu jalur aliran listrik. Contohnya adalah sebuah
rangkaian yang memiliki dua resistor, tapi hanya terdapat satu jalur kabel untuk
mengalirkan listrik. Pada rangkaian seri, arus listrik yang mengalir besarnya sama tiap
elemen.
Imasuk = I1 = I2 = I3 =…= Ikeluar
Total hambatan resistor pada rangkaian seri merupakan penjumlahan masing-
masing hambatannya yang dirumuskan dengan:
Rseri = R1 + R2 + R3 + … + Rn
Rangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya disusun
sejajar di mana terdapat lebih dari satu jalur listrik (bercabang) secara paralel.
Contohnya adalah sebuah rangkaian yang memiliki dua resistor di mana terdapat satu
jalur kabel untuk setiap resistor. Sesuai dengan Hukum Kirchoff 1, arus listrik yang
masuk harus sama dengan arus keluar. Sehingga pada rangkaian paralel besarnya arus
sebelum masuk ke cabang sama dengan besar arus setelah keluar dari cabang dan
dirumuskan dengan:
Imasuk =I1 + I2 + I3 + … + In
Sesuai dengan Hukum Ohm, maka total hambatan resistor pada rangkaian paralel
merupakan jumlah dari kebalikan hambatan tiap-tiap komponen dan dirumuskan
dengan:
1 1 1 1 1
= + + +…+
𝑅 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 𝑅1 𝑅2 𝑅2 𝑅𝑛
4. Alat dan bahan:
1) Amperemeter
2) Voltmeter
3) Kabel
4) Lampu
5) Baterai
6) Saklar
5. Prosedur:
1) Membuka tautan: https://phet.colorado.edu/sims/html/circuit-construction-kit-
dc-virtual-lab/latest/circuit-construction-kit-dc-virtual-lab_in.html,

2) Membuat rangkaian seri dengan 2 lampu (beban),

3) Mengukur volt dan ampere pada rangkaian,

4) Menambah lampu (beban) pada rangkaian seri,


5) Mengukur kembali volt dan ampere pada rangkaian,
6) Mengganti rangkaian seri menjadi paralel dengan 2 lampu (beban),
7) Ukur kembali volt dan ampere pada rangkaian,

8) Menambah lampu (beban) pada rangkaian paralel,


9) Ukur kembali volt dan ampere pada rangkaian,

10) Amati perubahan volt, ampere, dan kecerahan lampu.


6. Hasil dan pembahasan

Dalam percobaan menggunakan baterai 9 V dan hambatan 10 Ω didapatkan arus


sebesar 0.45 A pada dua lampu dan 0.3 A pada tiga lampu, di setiap titik dalam
rangkaian seri. Namun pada rangkaian seri tegangan pada lampu berkurang seiring
dengan bertambahnya lampu
Dalam rangkaian paralel dengan tegangan dan hambatan yang sama dijumpai arus
yang berbeda. Arus pada rangkaian paralel dua lampu 𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 1.8 𝐴 dan arus pada
lampu A dan B adalah 0.9 A. Pada rangkaian paralel tiga lampu 𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 dan 𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
bertambah menjadi 2.7 A dan arus pada tiap-tiap lampu tetap 0.9 A. Namun pada
rangkaian paralel 𝑉𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 = 𝑉𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 = 9𝑉
Rangkaian Seri
Jumlah lampu 𝑉𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 𝑉𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 𝐼𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 Hambatan
2 9V 4.5V 0.45A 0.45A 10Ω
3 9V 3V 0.3A 0.3A 10Ω

Rangkaian Paralel
Jumlah lampu 𝑉𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 𝑉𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐼𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 Hambatan
2 9V 9V 1.8A 0.9A 10Ω
3 9V 9V 2.7A 0.9A 10Ω

7. Kesimpulan

Rangkaian seri dapat membagi tegangan (volt) pada baterai sehingga


nyala lampu pada rangkaian seri adalah sama terang. Namun pada rangkaian
seri kuat arus yang mengalir sama besar pada tiap-tiap hambatan. Dalam
rangkaian seri jika beban (hambatan) semakin besar maka nyala lampu akan
semakin redup.
Rangkaian paralel dapat membagi arus pada tiap-tiap hambatan (lampu).
Namun pada rangkaian paralel tegangan pada lampu sama dengan tegangan
pada baterai (𝑉𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 = 𝑉𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 ) ini membuat nyala lampu akan lebih
terang dari pada rangkaian seri. Pada rangkaian paralel nyala lampu akan
tetap terang walaupun terdapat penambahan beban pada rangkaian.
Dalam percobaan pada simulasi Phat, terang redup nyala lampu di
pengaruhi oleh tegangan yang bekerja pada lampu. Semakin tinggi tegangan
semakin terang nyala lampu. Sedangkan kuat arus tidak berpengaruh pada
nyala lampu.
Daftar Pustaka
https://umikhaltsum.blogspot.com/2012/05/laporan-hukum-ohm-belajar-
fisika.html?m=1 diakses pada 5 April 2021
https://www.studiobelajar.com/rangkaian-listrik/ diakses pada 5 April 2021

Anda mungkin juga menyukai