Anda di halaman 1dari 6

Arus dan Rangkaian Listrik

1. Rangkaian listrik tertutup dan terbuka


Rangkaian tertutup adalah rangkaian di mana kutub positif dan kutub negatif terhubung sehingga
ada arus listrik. Dengan adanya arus listrik dalam rangkaian tertutup, bola lampu dalam rangkaian
tersebut bisa menyala.
Rangkaian terbuka adalah rangkaian di mana kutub positif dan kutub negatif tidak terhubung
sehingga arus listrik tidak ada. Pada rangkaian terbuka, bola lampu tidak akan bisa menyala karena
tidak ada arus listrik.
Perbedaan rangkaian listrik tertutup dan terbuka bisa dilihat dari gambar di bawah ini:

2. Rangkaian seri

Rangkaian seri

Lampu-lampu pada gambar di atas disusun secara seri atau berurutan. Rangkaian seri disebut juga
rangkaian tak bercabang. Jika lampu-lampu disusun seri, maka arus listrik yang mengalir menjadi
kecil. Akibatnya nyala lampu kurang terang (redup). Makin banyak lampu yang dipasang, nyala
lampu makin redup. Jika satu lampu mati, maka lampu yang lain juga mati atau padam.
Rangkaian seri juga terdapat pada susunan baterai senter. Apabila dua baterai atau lebih disusun
seri dan dihubungkan dengan lampu, nyala bola lampu akan semakin terang. Akan tetapi, bola
lampu akan cepat putus karena tegangan bola lampu tidak sesuai dengan tegangan yang dihasilkan
sumber listrik (baterai).
3. Rangkaian paralel
Rangkaian paralel

Pada rangkaian paralel, lampu-lampu disusun sejajar. Lampu yang dirangkai secara paralel lebih
terang dibanding lampu yang dirangkai seri. Hal tersebut karena hambatan listrik menjadi lebih kecil.
Rangkaian paralel disebut juga rangkaian bercabang. Jika satu lampu mati, lampu yang lain tetap
menyala. Oleh karena itu, lampu di rumah disusun paralel.
Lampu yang dipasang pada rangkaian paralel akan menyala sama terang. Ini dikarenakan lampu-
lampu tersebut menerima arus listrik dengan tegangan yang sama besar. Akibatnya, energi baterai
akan cepat habis.
Keuntungan rangkaian paralel adalah energi listrik pada baterai akan bertahan lebih lama. Selain itu,
masing-masing lampu bisa mendapatkan arus listrik sendiri, sehingga jika satu lampu putus, maka
yang lainnya akan tetap menyala.
4. Rangkaian campuran

Rangkaian campuran

Rangkaian campuran adalah rangkaian perpaduan antara rangkaian seri dan paralel. Ada lampu
yang disusun secara sejajar dan disusun berurutan.

Rangkaian Seri
Rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya disusun secara
berderetan hanya melalui satu jalur aliran listrik. Contohnya adalah sebuah rangkaian yang
memiliki dua resistor, tapi hanya terdapat satu jalur kabel untuk mengalirkan listrik seperti
pada gambar dibawah ini.

Pada rangkaian seri, arus listrik yang mengalir besarnya sama tiap elemen dan dirumuskan
dengan:

Total hambatan resistor pada rangkaian seri merupakan penjumlahan masing-masing


hambatannya yang dirumuskan dengan:

Untuk tegangan total di rumuskan Vs = Vt = VR1 + VR2+ VR3 …+ VRn

Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya disusun sejajar
dimana terdapat lebih dari satu jalur listrik (bercabang) secara paralel. Contohnya adalah
sebuah rangkaian yang memiliki dua resistor dimana terdapat satu jalur kabel untuk setiap
resistor seperti pada gambar dibawah ini.
Sesuai dengan Hukum Kirchoff 1, arus listrik yang masuk harus sama dengan arus keluar.
Sehingga pada rangkaian paralel besarnya arus sebelum masuk ke cabang sama dengan
besar arus setelah keluar dari cabang dan dirumuskan dengan:

Sesuai dengan Hukum Ohm, maka total hambatan resistor pada rangkaian paralel
merupakan jumlah dari kebalikan hambatan tiap-tiap komponen dan dirumuskan dengan:

Untuk tegangan total di rumuskan Vs = Vt = VR1 = VR2= VR3 = ……

Contoh soal :

1. Tiga buah hambatan listrik disusun seri seperti pada gambar di

bawah ini
Tentukan :
a. Besar hambatan total;
b. Besar arus pada rangkaian;
c. Beda potensial pada ujung masing-masing hambatan;
d. Beda potensial antara titik A dan titik B !

a. Hambatan total:

Rtot=R1+R2+R3
Rtot=2+3+4=9Ω
Arus pada rangkaian: I =Vtot/Rtot
I = 9 volt / 9 ohm
I = 1 Ampere
V1=I×R1
=1×2=2 volt
V2=I×R2
=1×3=3 volt
V3=I×R3
=1×4=4 volt

maka beda potensial antara titik A dan titik B:


VAB=V1+V2
VAB=2+3
VAB=5 volt

2. Tiga buah hambatan listrik disusun secara paralel seperti pada

gambar di bawah ini


Tentukan :
a.Besar hambatan total;
b.Besar arus total;
c.Besar arus yang melewati masing-masing hambatan;

a. hambatan total:1/Rtot=1/R1+1/R2+1/R3
1/Rtot=1/2+1/3+1/6
1/Rtot=6/12+4/12+2/12
1/Rtot=12 / 12 ohm
Rtot /1 =12Ω/12 = 1 ohm

b. arus total:It =V/ Rtot = 3volt/ 1 ohm = 3 Ampere

c. arus yang mengalir pada masing-masing hambatan adalah


pada rangkaian paralel berlaku bahwa V =VR1=VR2 = VR3= 3 volt

I1=VR1 /R1= 3 volt / 2 ohm = 1,5 ampere

I2=VR2 / R2 = 3 volt / 3 ohm = 1 Ampere

I3 = VR3 /R3 = 3 volt / 6 ohm = 0,5 Ampere

Anda mungkin juga menyukai