Anda di halaman 1dari 49

KESELAMATAN KERJA

MEKANIK

ELK-DAS.05
20 JAM

Penyusun :
TIM FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
EDISI 2001

KATA PENGANTAR
Modul dengan judul KESELAMATAN KERJA MEKANIK merupakan
bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat
(siswa) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

tingkat I Bidang Keahlian

Teknik Elektro untuk membentuk salah satu bagian dari kompetensi


Pekerjaan Mekanik Elektro.
Modul ini terdiri atas 4 kegiatan belajar. Kegiatan Belajar 1 tentang
peraturan, norma, dan standar sistem keselamatan kerja, Kegiatan Belajar
2 tentang penerapan sistem keselamatan kerja pada peralatan tangan,
Kegiatan Belajar 3 tentang penerapan sistem keselamatan kerja
peralatan mesin

pada

mekanik elektro, dan Kegiatan Belajar 4 tentang tindakan

pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) pada pekerjaan mekanik


elektro.
Modul ini mempunyai keterkaitan
modul-modul

erat dengan modul lain, terutama

yang membahas pekerjaan mekanik elektro. Salah satu

diantara modul yang terkait adalah modul dengan judul Penggunaan dan
Perawatan Peralatan tangan dan mesin. Setelah selesai menggunakan
modul ini, peserta diklat memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk
menerapkan sistem keselamatan kerja mekanik dalam pekerjaan teknik
elektro.

Yogyakarta, Nopember 2001


Penyusun.
Tim Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta

ii

DESKRIPSI JUDUL

KESELAMATAN

KERJA

MEKANIK

memiliki ruang lingkup meliputi:


keselamatan

kerja;

modul

yang

peraturan, norma, dan standar sistem

penerapan

penggunaan peralatan tangan

merupakan

sistem

keselamatan

dan peralatan mesin

kerja

pada

mekanik elektro

serta penanganan pertolongan petrtama jika terjadi kecelakaan.


Modul ini terdiri atas 4 kegiatan belajar. Kegiatan Belajar 1 tentang
peraturan, norma, dan standar sistem keselamatan kerja yang didalamnya
mencakup standar keselamatan kerja, sistem keselamatan kerja serta
tindakan

menghindari cara kerja yang tidak aman. Kegiatan Belajar 2

tentang penerapan sistem keselamatan kerja pada peralatan tangan yang


didalamnya

mencakup

penerapan

penggunaan peralatan tangan.


sistem keselamatan kerja

sistem

keselamatan

kerja

pada

Kegiatan Belajar 3 tentang penerapan

pada peralatan mesin

mekanik elektro yang

didalamnya mencakup keselamatan kerja pada penggunaan peralatan


mesin. Kegiatan Belajar 4 tentang tindakan pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) pada pekerjaan mekanik elektro.
Adapun hasil belajar yang akan dicapai setelah menguasai modul
ini adalah

peserta diklat mampu menjelaskan prinsip dan penerapan

peraturan, norma dan sistem


dan mesin dengan baik,

keselamatan kerja pada peralatan tangan

terampil menerapkan sistem keselamatan kerja

pada penggunaan peralatan tangan dan mesin

pada pekerjaan produktif

mekanik elektro serta dapat memberikan pertolongan pertama pada pada


korban akibat kecelakaan kerja.

iii

PETA KEDUDUKAN MODUL

iv

PRASYARAT

Untuk melaksanakan modul KESELAMATAN KERJA MEKANIK,


kemampuan awal yang harus dimiliki peserta diklat hanya berupa jiwa
sosial yang tinggi serta memahami dasar-dasar pertolongan pertama pada
kecelakaan.

DAFTAR ISI

Halaman
Judul ..

Kata Pengantar.

ii

Deskripsi Modul

iii

Peta Kedudukan Modul

iv

Prasyarat

Daftar Isi.

vi

Peristilahan

viii

Petunjuk Penggunaan Modul.

ix

Tujuan ..

Kegiatan Belajar 1..

Lembar Informasi.

Lembar Kerja ..

Kesehatan dan keselamatan kerja ..

Langkah kerja .

Lembar Latihan ..

10

Kegiatan Belajar 2 .

11

Lembar Informasi.

11

Lembar Kerja ..

13

Kesehatan dan keselamatan kerja ..

13

Langkah kerja .

14

Lembar Latihan ..

16

Kegiatan Belajar 3..

17

Lembar Informasi.

17

Lembar Kerja

21

Kesehatan dan keselamatan kerja


Langkah kerja .
Lembar Latihan

21
22
24

vi

Kegiatan Belajar 4..

25

Lembar Informasi.

25

Lembar Kerja

27

Kesehatan dan keselamatan kerja


Langkah kerja .
Lembar Latihan

27
27
32

Lembar Evaluasi ..

33

Lembar Jawaban Latihan..

34

Lembar Jawaban Evaluasi

37

DAFTAR PUSTAKA

vii

PERISTILAHAN/GLOSSAARY
PPPK, yaitu Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Gogles, yaitu Kaca mata pengaman
Shock, yaitu Terkejut yang diakhiri dengan pingsan akibat kecelakaan
yang terjadi
Storeman merupakan orang yang bertanggung jawab atas peralatan di
bengkel, melayani

kepada pemakai alat, dan menginventarisasi

peralatan yang ada

viii

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempelajari modul ini :


1. Dalam mempelajari modul ini, urutan kegiatan belajar sebaiknya
tidak diubah, akan tetapi harus urut seperti yang tertuang dalam
modul ini. Hal tersebut dikarenakan Kegiatan Belajar 3 dapat
terlaksana dengan baik jika Kegiatan Belajar 2 telah dikuasai,
Demikian halnya Kegiatan Belajar 2 akan dapat dipelajari dengan
lancar jika telah menguasai Kegiatan Belajar 1.
2. Dalam mempelajari setiap kegiatan belajar sebaiknya dipelajari
dahulu secara sungguh-sungguh lembar informasi, setelah dikuasai
lembar informasi tersebut baru pindah ke lembar kerja dan
selanjutnya ke lembar latihan.

ix

TUJUAN
1. Tujuan Akhir

Setelah

mempelajari dan melakukan praktik berdasarkan

kegiatan belajar dan lembar kerja yang ada pada modul,


diharapkan siswa mampu menguasai dan menerapkan prinsipprinsisp keselamatan kerja pada pekerjaan mekanik elektro
dengan benar.
2. Tujuan Antara

Peserta

diklat

dapat

menguasai

peraturan, norma dan sistem

tentang

prinsip-prinsip

keselamatan kerja pada

pekerjaan mekanik elektro dengan baik.

Peserta diklat dapat menerapkan prinsip


dan sistem

peraturan, norma

keselamatan kerja pada pekerjaan mekanik

elektro dengan baik .

Peserta diklat dapat terampil menerapkan sistem keselamatan


kerja pada penggunaan peralatan

tangan pada pekerjaan

mekanik elektro dengan baik.

Peserta diklat dapat terampil menerapkan sistem keselamatan


kerja pada penggunaan peralatan

mesin

pada pekerjaan

produktif mekanik elektro.

Peserta

diklat

dapat

terampil

memberikan

pertolongan

pertama pada korban yang mendapatkan kecelakaan akibat


pekerjaan di bengkel mekanik elektro.

KEGIATAN BELAJAR 1

PERATURAN, NORMA, DAN


STANDAR SISTEM KESELAMATAN KERJA
Lembar Informasi
Tindakan keselamatan kerja bertujuan untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan, baik jasmani maupun rohani manusia, serta hasil
kerja dan budaya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya.
Keselamatan
pencegahan

kerja

manusia

terjadinya

secara

kecelakaan,

terperinci

mencegah

antara

dan

atau

meliputi

mengurangi

terjadinya penyakit akibat pekerjaan, mencegah dan atau mengurangi


cacat

tetap,

mencegah

dan

atau

mengurangi

kematian,

dan

mengamankan material, konstruksi, pemeliharaan, yang kesemuanya itu


menuju pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan umat manusia.
Dasar-dasar keselamatan kerja yang ada di Indonesia antara lain
telah diatur dalam Undang-Undang RO No. 1 Th 1970. Pada pasal satu
ayat lima misalnya, dikemukakan bahwa ahli keselamatan kerja adalah
tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga Kerja
yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya UU
No.

Th

1970.

Organisasi

keselamatan

kerja

dalam

administrasi

pemerintah di tingkat pusat diwadahi dalam bentuk Direktorat Pembinaan


Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Direktoral Perlindungan
Perawatan Tenaga Kerja. Fungsi Direktorat ini antara lain: melaksanakan
pembinaan, pengawasan, serta penyempurnaan dalam penetapan norma
keselamatan kerja di bidang mekanik, bidang listrik, uap dan kebakaran.
Selain Undang-Undang yang mengatur keselamatan kerja, terdapat
pula suatu organisasi lain yang dibentuk oleh perusahaan-perusahaan
sebagai bagian dari struktur organisasi yang ada di perusahaan, yang
disebut bidang keselamatan kerja. Selain organisasi-organisasi di atas
ada satu organisasi yang konsen terhadap keselamatan kerja, misalnya
1

organisasi Ikatan Higine Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja,


yang didirikan pada tahun 1971. Adapun tujuan organisasi tersebut antara
lain (a) Menunjang terlaksananya tugas-tugas pemerintah, khususnya di
bidang

peningkatan

taraf

hidup

dan

kesejahteraan

tenaga

kerja

di

perusahaan, industri, perkebunan, pertanian yang meliputi di antaranya


tentang

penanganan

keragaman

tindak

keselamatan
di

dalam

kerja.

(b)

menanggulangi

Menuju
masalah

tercapainya
antara

lain

keselamatan kerja.

A. Standar Keselamatan Kerja


Dalam penggolongan pengamanan sebagai tindakan keselamatan
kerja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Pelindung badan, meliputi pelindung mata, tangan, hidung, kaki,
kepala, dan telinga.
2. Pelindung mesin, sebagai tindakan untuk melindungi mesin dari
bahaya yang mungkin timbul dari luar atau dari dalam atau dari
pekerja itu sendiri
3. Alat pengaman listrik, yang setiap saat dapat membahayakan.
4. Pengaman ruang, meliputi pemadam kebakaran, sistim alarm, air
hidrant, penerangan yang cukup, ventilasi udara yang baik, dan
sebagainya.
Di samping penggolongan pengamanan tersebut di atas, standar
keselamatan kerja terutama di

bengkel mekanik elektro, ada urutan

penanggung jawab keselamatan kerja. Seorang instruktur mempunyai


tugas dan kewajiban antara lain: memberikan instruksi dengan benar
kepada anak buahnya secara tepat dan aman untuk tiap-tiap bagian yang
akan dikerjakan. Jika terjadi kecelakaan, seorang instruktur berkewajiban
menyelidiki

sebab-sebab

terjadi. Instruktur wajib

terjadinya

kecelakaan

dan

kerusakan

yang

melaporkan kepada atasannya atas kejadian

kecelakaan tersebut, melaporkan tentang kerusakan mesin maupun alat-

alat yang digunakan serta mencatat peristiwa tersebut secara akurat dan
tertib.
Seorang

Storeman

(teknisi),

bertugas

dan

bertanggung

penuh terhadap alat-alat dan mesin yang ada di ruang bengkel

jawab
untuk :

memelihara alat-alat kerja, memberikan layanan peminjaman alat bagi


pekerja atau siswa praktikan, mencatat barang yang masuk dan keluar,
mencatat jumlah barang yang ada di bengkel, dan mencatat kerusakan
alat-alat kerja, baik alat tangan maupun peralatan mesin.
Seorang pekerja atau praktikan, mempunyai tugas dan kewajiban
antara lain: mentaati segala peraturan dan instruksi yang ada . Ia
berkewajiban

melakukan pekerjaan dengan hati-hati dan aman, menjaga

keutuhan alat dan kebersihan ruangan kerja, bertindak secara tepat jika
terjadi kecelakaan dan melaporkan kepada instruktur.

B.

Sistem Keselamatan Kerja


Seorang pekerja baik

siswa, teknisi maupun instruktur yang akan

bekerja dalam lingkungan bengkel

atau laboratorium khususnya dalam

teknik kejuruan haruslah mengetahui tentang pengetahuan keselamatan


kerja. Mereka juga harus mengetahui

tata-cara bekerja secara benar,

cara bekerja yang aman dan selamat baik bagi dirinya sebagai orang yang
terlibat dalam pekerjaan itu maupun benda kerja yang dikerjakan serta
lingkungan

kerja

di

sekitarnya.

Terjadinya

kecelakaan

menyebabkan

kerugian pada tiap-tiap orang yang terlibat baik secara langsung maupun
tidak langsung

dalam pekerjaan tersebut. Jika terjadi kecelakaan maka

orang yang bersangkutan akan menderita


lainnya.

sakit atau gangguan phyisik

Kerugian lainnya adalah kerugian benda, usaha kerja, kesehatan

dan aktivitas sosial lainnya.


C.

Sebab-Sebab terjadinya Kecelakaan


Suatu kecelakaan sering terjadi yang diakibatkan oleh lebih dari

satu sebab. Kecelakaan dapat dicegah dengan menghilangkan hal-hal

yang menyebabkan kecelakan tersebut. Ada dua sebab utama terjadinya


suatu kecelakaan. Pertama, tindakan yang tidak aman. Kedua, kondisi
kerja yang

tidak aman. Orang yang mendapat kecelakaan luka-luka

sering kali disebabkan oleh

orang lain atau karena tindakannya sendiri

yang tidak menunjang keamanan. Berikut beberapa contoh

tindakan yang

tidak aman, antara lain:


1. Memakai peralatan tanpa menerima pelatihan yang tepat
2. Memakai alat atau peralatan dengan cara yang salah
3. Tanpa memakai perlengkapan alat pelindung, seperti kacamata
pengaman, sarung tangan atau pelindung kepala jika pekerjaan
tersebut memerlukannya
4. Bersendaugurau, tidak konsentrasi, bermain-main dengan teman
sekerja atau alat perlengkapan lainnya.
5. Sikap tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan dan membawa
barang berbahaya di tenpat kerja
6. Membuat gangguan atau mencegah orang lain dari pekerjaannya
atau mengizinkan orang lain mengambil alih pekerjaannya, padahal
orang tersebut belum mengetahui pekerjaan tersebut.

Di sisi lain,

kecelakaan sering terjadi akibat kondisi kerja yang tidak

aman. Berikut ini beberapa contoh yang menggambarkan kondisi

kerja

tidak aman antara lain:


1. Tidak ada instruksi tentang metode yang aman.
2. Tidak ada atau kurangnya pelatihan si pekerja.
3. Memakai pakaian yang tidak cocok untuk mengerjakan tugas
pekerjaan tersebut.
4. Menderita

cacat

jasmani,

penglihatan

kabur,

pendengarannya

kurang.
5. Mempunyai

rambut

panjang

yang

mengganggu

melakukan pekerjaan.
6. Sistem penerangan ruang yang tidak mendukung.

di

dalam

Persentase

penyebab

kecelakaan

di

bengkel

kerja

mesin

berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli dapat digambarkan dalam


bentuk Gambar 1 berikut ini :
1. terluka akibat mengangkut barang
(30%)
2. jatuh (20%)
3. obyek yang jatuh(10%)
4. peralatan tangan
(10%)
5. mesin (9%)

6. menabrak benda (6%)


7. alat angkut (5%)
8. terbakar (2%)
9. arus listrik (2%)
10. zat berbahaya (1%)
11. lain-lain (5%)

Gambar 1. Diagram Persentase Kecelakaan di Bengkel Kerja Mesin

D. Tindakan menghindari cara kerja yang tidak aman


Menghindarkan cara kerja yang tidak nyaman merupakan tanggung
jawab semua pekerja yang bekerja di ruang kerja. Sebaliknya sikap yang
tidak

bertanggung

jawab

merupakan

suatu

tindakan

kebodohan.Sikap

yang bodoh menyebabkan bahaya bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Oleh

karena

itu

ikutilah

instruksi

supervisor

Pakailah cara-cara kerja yang benar, tenang

(pengawas/pimpinan).

dan tidak ceroboh dalam

segala hal jika akan memulai bekrja.


Kerja sama dari semua orang yang terlibat dalam bekerja

sangat

diperlukan dalam mencegah kondisi yang tidak aman. Kondisi kerja yang
aman tidak hanya memiliki alat-alat yang bagus dan mesin yang baru.
Kerjasama dari setiap individu tempat kerja

merupakan hal yang sangat

penting. Menjadikan tempat kerja yang bersih, sehat,


rapi merupakan

tertib, teratur dan

syarat yang sangat menentukan keberhasilan kerja

secara maksimal.
E. Mencegah Terjadinya Kecelakaan
Tindakan

pencegahan

kecelakaan

adalah

mengatasi

terjadinya

menghindarkan

hal

terhadap

yang

lebih

kecelakaan.

sebab-sebab

kemungkinan

penting

Kecelakaan

yang

bisa

terjadinya

dibandingkan
dapat

dengan

dicegah

mengakibatkan

dengan
terjadinya

kecelakaan. Tindakan pencegahan bisa dilakukan dengan cara penuh


kehati-hatian

dalam

melakukan

pekerjaan

dan

ditandai

dengan

rasa

tanggung jawab. Mencegah kondisi kerja yang tidak aman, mengetahui


apa

yang

harus

dikerjakan

dalam

keadaan

darurat,

maka

segera

melaporkan segala kejadian, kejanggalan dan kerusakan peralatan sekecil


apapun kepada atasannya. Kerusakan yang kecil atau ringan
dibiarkan maka semakin lama akan semakin berkembang

jika

dan menjadi

kesalahan yang serius jika hal tersebut tidak segera diperbaiki.


Tindakan
dengan

rasa

keselamatan

pencegahan
bertanggung

kerja.

terjadinya
jawab

Bertanggung

kecelakaan
sepenuhnya

jawab

merupakan

harus

dilakukan

terhadap
sikap

tindakan

yang

perlu

dijujung tinggi baik selama bekerja maupun saat beristirahat Hal ini akan
sangat

bermanfaat

bagi

keselamatan

dalam

bekerja.

Peralatan

perlindungan anggota badan dalam setiap bekerja harus selalu digunakan


dengan menyesuaikan

sifat pekerjaan yang dilakukan. Pada

Gambar 2

diperlihatkan beberapa alat pelindung keamanan anggota badan., terdiri


dari

pelindung

mata,

kepala,

telinga,

tangan,

kaki

dan

hidung.

Penggunaan alat pelindung ini disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang


dikerjakan. Sebagai contoh pelindung mata, pakailah kaca mata atau
gogles untuk melindungi dari sinar yang kuat, loncatan bunga api,
loncatan logam panas dan sebagainya.

Gambar 2. Alat Pelindung Diri

Lembar Kerja
Alat dan Bahan :
1. Kuas

1 buah

2. Sapu

1 buah

3. Blower/kipas angin

1 buah

4. Penyedot debu...

1 unit

5. Pendingin....

1 unit

6. Alat penerangan....

1 unit

7. Poster, tentang keselamatan kerja.

3 buah

8. Spanduk, tentang peringatan keselamatan kerja

1 buah

9. Almari/tempat alat kerja....

1 unit

10. Alat pelindung badan....

1 unit

11. Rung istirahat....

1 ruang

12. Ruang kerja.......

1 ruang

13. Gudang....

1 ruang

14. meja kerja....

1 buah

15. Tempat pakaian kerja

1 buah

Kesehatan dan keselamatan kerja


1. Tersedia kotak PPPK sebagai

suatu keharusan yang harus

disediakan, dengan isinya antara lain : obat pusing, bethadin,


pencuci mata (poor woter), kapas, dan plester atau perban..
2. Diperlukan adanya kesadaran akan tindakan keselamatan kerja
dari semua unsur
3. Adanya kerja sama yang sinergis antar pengguna

dan yang terkait

dengan ruang kerja tersebut serta selalu menjunjung tinggi peran


dan tanggung jawabnya masing-masing.
4. Upaya tindakan keselamatan kerja yang perlu dilakukan antara lain
adalah sebagai berikut :

4.1.

Tindakan

pencegahan

dilakukan

dengan

rasa

terjadinya

kecelakaan

bertanggung

jawab

harus

sepenuhnya

terhadap tindakan keselamatan kerja.


4.2.

Sikap hati-hati dan kesungguhan di lingkungan tempat kerja.

4.3.

Hindarkanlah bertengkar atau bergumul dengan orang lain di


tempat kerja.

4.4.

Jangan bersendau-gurau, bermain

atau melawak tanpa

kontrol!
4.5.

Jangan bermain api, listrik, udara kompresor atau semprotan


air di tempat/ruang kerja bengkel !

4.6.

Jangan

melemparkan

sesuatu

ke

tempat

kerja

dan

berkonsentrasilah pada pekerjaan yang sedang dikerjakan


dan sadarlah apa yang terjadi di sekeliling tempat kerja !

Langkah Kerja
Guna dapat menciptakan lingkungan/tempat kerja yang aman pada
ruang kerja mekanik elektro dilakukan :
1. Aturlah

ruangan

keseluruhan

kerja

sedemikian

mekanik
rupa

elektro

sehingga

yang

ada

ruang-ruang

secara

yang ada

tersebut dapat digunakan secara efisien dan efektif !


2. Ciptakanlah tempat kerja yang bersih, rapi

dan menyenangkan

untuk bekerja, melalui kerja kelompok dengan pembagian tugas


yang berbeda-beda !
3. Jagalah semua gang, jalan terusan, tempat duduk dekat gang !
4. Penempatan

gudang bahan

sebaiknya tidak terlalu jauh dari

ruang kerja utama.


5. Almari untuk tempat alat perkakas bengkel ditempatkan yang
aman, mudah terjangkau dan kuat.
6. Bersihkan segera jika ada tumpahan minyak oli, pelumas, cata atau
cairan lain yang jatuh di lantai.

7. Simpanlah segera, bersihkanlah tempat kerja, rapikanlah

dan

jangan biasakan membuang barang-barang yang tidak bermanfaat


ke tempat penyimpanan/gudang.
8. Taruhlah pada tempatnya semua alat-alat yang baru dipakai kerja
secara teratur.
9. Pakailah wadah atau tempat tersendiri untuk sampah dan barang
yang tidak terpakai
10. Atur atau tutuplah material/bahan sebaik mungkin agar tidak jatuh
dan tidak membahayakan pekerja.
11. Pasanglah

poster-poster

tantang

peringatan

dan

anjuran

yang

berkaitan dengan tindakan keselamatan kerja di bengkel dengan


penempatan secara proposional dan tidak meninggalkan keindahan
ruang kerja.
12. Tempatkanlah benda kerja hasil siswa di tempat yang luas, aman
dan mudah dijangkau secara teratur .
13. Ruang ganti pakaian sebaiknya dipisahkan antara pria dan wanita.
14. Alat-alat mesin ditempatkan di ruang yang luas dan mempunyai
sistem penerangan yang cukup dan ventilasi udara yang baik.
15. Sediakan ruang khusus untuk istirahat pekerja yang cukup luas dan
nyaman
Lembar Latihan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tindakan keselamatan kerja !
2. Sebutkan dasar-dasar keselamatan kerja yang anda ketahui ?
3. Apakah sasaran tindakan keselamatan kerja ?
4. Bagaimanakah cara melakukan pencegahan terjadinya kecelakaan
di bengkel mekanik elektro !
5. Siapakah yang bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja ?

10

KEGIATAN BELAJAR 2

PENERAPAN SISTEM KESELAMATAN KERJA


PADA PERALATAN TANGAN
Lembar Informasi
Tindakan keselamatan kerja secara umum telah dibahas pada
lembar kegiatan belajar pertama, dan pada kegiatan belajar ini akan
dikhususkan

pada

bagaimana

penerapan

keselamatan

kerja

pada

peralatan tangan. Kemudian pada lembar kegiatan belajar selanjutnya


difokuskan pada penerapan sistem keselamatan kerja pada peralatan
mesin yang digunakan untuk pekerjaan mekanik elektro.
Alat pendukung yang diperlukan pada pengerjaan benda kerja di
bengkel mekanik elektro

antara lain : alat-alat perkakas tangan, alat ukur

dan alat timbangan, sistem keselamatan kerja ruang dan sebagainya.


Dalam pengunaan alat perkakas tangan tidak lepas dengan kaidah-kaidah
sistem

keselamatan

kerja.

Hal

ini

mutlak

diperlukan

karena

untuk

mendapatkan hasil kerja yang maksimal.


A. Peralatan Tangan
Yang dimaksudkan dengan peralatan tangan dalam hal ini adalah
peralatan-peralatan

yang digunakan secara langsung dengan tangan

(manual), mudah dibawa (portable), ringan dan sederhana. Jenis atau


macam peralatan tangan tersebut antara lain berupa :
1. Kikir

(kikir:

bulat,

pipih,

setengah

bulat,

pisau,

kotak

penyayatan kasar, setengah kasar dan halus)


2. Palu (palu: besi, karet, kayu, plastik dengan berbagai ukuran)
3. Tang (tang: kombinasi, potong, lancip, pengupas kabel, catut)
4. Obeng (obeng : kembang, pipih)
5. Gergaji tangan (gergaji: kayu, besi)
6. Alat perlengkapan gambar (penggores, penitik, siku, jangka, dll)
11

dengan

7. Alat

ukur

mekanik

(jangka

sorong,

mistar

baja,

mikrometer,

meteran)
8. Alat penjepit benda kerja (ragum)
9. Alat keling, solder, tap ulir
10. Pahat, dan masih banyak lainnya terutama komponen kelengkapan
yang

ada

pada

peralatan

tertentu,

misalnya

peralatan

untuk

instalasi kabel, dan sebagainya.


Di samping alat-alat tangan tersebut di atas,

masih banyak

peralatan tangan lainnya. Hal ini sangat tergantung pada jenis pekerjaan
yang dilakukan serta tempat dimana pekerjaan tersebut dilakukan. Secara
umum alat-alat yang disebutkan di atas adalah alat-alat yang diperlukan di
bengkel mekanik elektro.

B. Penerapan sistem keselamatan kerja pada penggunaan peralatan


tangan
Setiap individu pasti menginginkan dirinya selamat dalam bekerja,
baik di lingkungan tempat kerja (bengkel) maupun di tempat lain. Tindakan
keselamatan kerja

dilakukan dengan tujuan untuk menjamin keutuhan,

kesempurnaan, baik jasmani maupun rokhani serta hasil kerja dan budaya
tertuju

pada

kesejahteraan

manusia.

Termasuk

di

dalamnya

adalah

tindakan atau penerapan keselamatan kerja pada waktu menggunakan


peralatan tangan untuk mengerjakan suatu benda kerja.
Dengan demikian jelas bahwa keselamatan kerja mempunyai arti
penting bagi manusia. Di samping itu keselamatan kerja juga dapat
membantu meningkatkan produksivitas kerja. Dengan tingkat keselamatan
kerja

yang

dikurangi.

tinggi
Praktik

kecelakaan
keselamatan

yang
kerja

menjadi
tidak

sebab

kerugian

dapat

dipisahkan

dapat
dari

keterampilan. Keduanya harus berjalan dan merupakan unsur esensial


bagi

kelangsungan

pekerjaan.

Keselamatan

12

kerja

yang

dilaksanakan

dengan

baik

akan

membawa

iklim

keamanan

dan

ketengan

kerja,

sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar.


Lembar Kerja
Alat dan Bahan :
1. Kikir dengan berbagai jenis, ukuran dan bentuk..

1 unit

2. Ragum.... 1 buah
3. Penggores.....

1 buah

4. Mistar baja....

1 buah

5. Pakaian kerja....

1 buah

6. Sarung tangan (dari kulit)....

1 buah

7. Sepatu, sapu lantai......

1 buah

8. Sikat baja......

1 buah

9. Besi strip dengan ukuran 100x50x5 mm..

1 buah

10. Penjepit dari karet....

1 buah

11. Kapur tulis....

1 buah

12. Gambar benda kerja......

1 buah

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1. Untuk

menjamin

pekerjaan

yang

akan

dilakukan

siswa

menghasilkan pekerjaan yang maksimal maka kondisi fisik siswa


sangat diajurkan dalam keadaan sehat dan prima.
2. Persiapkan kondisi fisik dan mental sebelum mengerjakan benda
kerja. Tegakkanlah aturan dan tindakan keselamatan kerja demi
kelancaran

dan

kesuksesan

dalam

menghasilkan

benda

kerja

sesuai yang diinginkan !


3. Upaya tindakan keselamatan kerja yang perlu dilakukan antara lain:
3.1 Tindakan pencegahan terjadinya kecelakaan harus

dilakukan

dengan rasa bertanggung jawab sepenuhnya terhadap tindakan


keselamatan kerja.

13

3.2 Sikap

kehati-hatian dan kesungguhan dalam

lingkungan

tempat kerja.
3.3 Hindarkan bertengkar atau bergumul dengan orang lain di
tempat kerja.
3.4 Jangan bersendau-gurau, bermain atau melawak tanpa kontrol.
3.5 Jangan bermain api, listrik, udara kompresor atau semprotan air
di ruang bengkel.
3.6 Jangan

melemparkan

sesuatu

ke

tempat

kerja,

berkonsentrasilah pada pekerjaan yang sedang dikerjakan dan


sadarlah apa yang terjadi di sekeliling tempat kerja.
Langkah Kerja
1. Siapkanlah semua bahan dan perlengkapan kerja serta alat yang
akan digunakan !
2. Gambarlah benda kerja sesuai dengan ukuran dan bentuk yang
diminta dengan penggores yang sudah disediakan!
3. Gunakanlah perlengkapan keamanan untuk perlindungan diri, yaitu
memakai pakaian kerja, sarung tangan sepatu yang terbuat dari
kulit !
4. Kancingkanlah

lengan

baju

dan

ikatlah

rambut

kepala

jika

mempunyai rambut yang panjang !


5. Untuk sementara, lepaskanlah cincin dan jam tangan anda agar
bisa bekerja dengan luasa !
6. Tempatkanlah benda kerja pada ragum yang telah dipasang di
meja kerja, dan berilah pelindung jepit ragum yang terbuat dari
karet keras !
7. Yakinkanlah bahwa tempat kerja dan lingkungan sekitar dalam
kondisi aman, tidak ada benda yang bisa mengganggu kerja anda.
8. Jika masih ada keraguan tentang hal-hal yang akan anda lakukan
tanyakanlah pada pengawas atau instruktur anda.

14

9. Mulailah mengerjakan benda kerja dengan hati-hati dan penuh


konsentrasi

menghaluskan

benda

kerja

dengan

menggunakan

peralatan tangan (kikir).


10. Ambillah sikap kerja dengan posisi rilek namun pasti !
11. Apabila kondisi badan sudah merasa

lelah sebaiknya istirahatlah

sejenak agar kondisi badan merasa segar kembali !


12. Gunakanlah waktu yang tersedia secara optimal, dan jika pekerjaan
sudah selesai kembalikan semua peralatan yang telah dipakai
dalam kondisi bersih ke tempat semula secara teratur !
13. Kikir yang baru dipakai biasanya ada beram besi yang teringgal,
maka bersihkanlah

dengan sikat kawat

hingga benar-benar

bersih!

Gambar 3. Disain Benda Kerja yang Akan Dikerjakan


dengan Kikir

14. Bersihkanlah tempat kerja dari serpihan besi atau lainnya dan
buanglah di tempat sampah !
15. Kembalikanlah semua bahan yang masih tersisa ke tempat/gudang
secara teratur !
16. Ragum

penjempit

pelumasan

agar

benda
tidak

kerja

mudah

setelah
berkarat

dibersihkan

berilah

dan

terjaga

tetap

kebersihannya !
17. Bersihkanlah meja kerja dan

lantai ruangan agar suasana ruang

tetap terjaga kebersihan dan kerapihannya.

15

Lembar Latihan
1. Sebutkan

macam-macam

peralatan

keselamatan

kerja

pada

pekerjaan mekanik pengelasan listrik !


2. Bagaimanakah

tindakan

pencegahan

terjadinya

kecelakaan yang

mungkin akan terjadi pada gudang penyimpanan bahan praktik


untuk pekerjaan mekanik elektro
3. Deskripsikanlah kerja seorang teknisi yang bekerja di bengkel
mekanik elektro !

16

KEGIATAN BELAJAR 3

PENERAPAN SISTEM KESELAMATAN KERJA PADA


PERALATAN MESIN MEKANIK ELEKTRO

Lembar Informasi
A. Peralatan-peralatan mesin untuk pekerjaan mekanik elektro
Secara umum peralatan perkakas yang digunakan pada bengkel
mekanik elektro terdiri atas peralatan tangan dan peralatan mesin. Pada
Kegiatan Belajar 2 telah dibahas banyak tentang peralatan tangan. Pada
kegiatan

belajar

ini

dikhususkan

untuk

pembahasan

dan

penerapan

keselamatan kerja pada peralatan mesin. Adapun peralatan mesin yang


dimaksudkan antara lain :
1. mesin bubut
2. mesin gerinda
3. mesi bor
4. mesin gergaji
5. mesin las (titik, listrik dan gas asitilin)
6. mesin pembengkok/pelipat plat
7. Mesin kompresor

Secara lengkap tentang cara penggunaan dan perawatannya akan


dibahas pada modul lain. Fokus pembahasan ini dititik beratkan pada
penerapan sistem keselamatan kerjanya. Mengingat peralatan mesin ini
mempunyai

sistem

kerja

yang

menghasilkan

putaran,

maka

sistem

keselamatan kerja baik bagi orang yang menggunakan maupun benda


kerja dan lingkungan menjadi sangat penting untuk diperhatikan.

17

B. Keselamatan kerja pada penggunaan peralatan mesin


Segala
mekanik

perlengkapan

elektro

direncankan

instalasi,

peralatan

untuk

menyayat,

dan

alat-alat

membentuk,

bengkel
mencetak

bentuk yang diinginkan, walaupun semua benda-benda tersebut mati dan


tidak bisa berbuat apa-apa akan tetapi dapat berfungsi jika dikendalikan
oleh operator mesin. Oleh sebab itu sebagai pedoman keselamat kerja
kita harus berpikir bahwa penyebab kecelakaan secara umum dapat
diakibatkan oleh : ujung sisi benda kerja yang tajam, panas api yang bisa
menimbulkan kebakaran, asam yang merusak, roda gigi, roda penggerak,
atau benda-benda yang berputar, benda lain yang bergerak, aliran listrik,
jatuh luka, ketidaksengajaan , dan sebagainya.
Oleh karena itu sebelum bekerja pada suatu mesin kita harus
mempertimbangkan

dan

mengingat

akan

keamanan

bekerja,

sehinga

program kerja akan bisa berjalan dengan lancar. Tindakan keamanan dan
pencegahan

terhadap

terjadinya

kecelakaan

antara

lain

mempertimbangkan :
1. Tempat/jenis, yaitu pada mesin manakah atau jenis mesin harus
diketahui,

lingkungan

dan

suasana

tempat

kerja

bagaimana,

pengaman bagian yang berputar, landasan atau injakan operator,


serta kebersihan mesin.
2. Perlengkapan diri sendiri, yaitu meliputi pakaian kerja yang rapi dan
terkancing, rambut yang teratur dan terlindung, jangan menyimpan
benda

tajam dalam saku, lepas semua cincin dari jari, gunakan

kaca mata pengaman, sepatu yang terbuat dari kulit atau karet,
sarung tangan, dan jangan memakai dasi.
3. Faktor kebersihan, yaitu tangan harus bersih sebelum bekerja.
Demikian pula setelah selesai bekerja

tangan harus dibersihkan.

Gunakan pakaian kerja yang bersih, bila perlu gunakan krim khusus
untuk pelindung.

18

A. Menjalankan/menggunakan mesin
Disarankan

sebelum

mengetahui

seluk

beluk

mesin

atau

menguasainya dengan baik janganlah mencoba-coba menggunakannya,


karena

sangat

berbahaya

dan

dapat

menimbulkan

kecelakaan

atau

bahkan merusaknya. Oleh karena itu perlu memahami pedoman bekerja


pada

suatu

mesin.

berpengalaman,

Mintalah

bacalah

dan

keterangan
kuasailah

pada

buku

orang

petunjuk

yang

lebih

penggunannya,

perhatikan bagian-bagian mana yang berbahaya, dan perhatikan pula


pengaman-pengamannya, cobalah berulang kali dan membiasakan untuk
melumasi bagian-bagian tertentu yang memerlukan pendinginan. Sebelum
memulai mengerjakan benda kerja teliti sekali lagi dengan cermat bagiabagian yang berputar, baut-baut pengikat pahat dan benda kerja.
Tindakan keselamatan kerja pada waktu mengerjakan benda kerja
dengan menggunakan mesin, antara lain :
1. Janganlah

mencoba

menjalankan

mesin

tanpa

mendapatkan

penjelasan terlebih dahulu !


2. Hafalkanlah tepat dimana stop kontak mesin berada !
3. Dalam pemasangan alat-alat pada mesin selalu digerakkan terlebih
dahulu dengan tangan sebelum motor berputar.
4. Jangan lupa menggunakan kacamata pengaman jika mengerkjakan
benda

kerja

pada

mesin

dan

menghasilkan

beram

yang

berloncatan !
5. Jauhkanlah jari-jari anda dari alat atau benda kerja yang sedang
berputar !
6. Jangan mencoba memindahkan beram-beram dari mesin dengan
tangan telanjang, gunakan sikat atau perkakas lain yang tepat
7. Pasanglah selalu alatalat benda kerja dengan kuat !
8. Jangan menggunakan pakaian yang longgar, dasi atau cincin !
9. Jangan menghentikan bagian yang masih berputar pada mesin
dengan tangan !

19

10. Jangan membersihkan mesin atau benda kerja pada saat motor
masih berputar !
11. Jangan

menjalankan

mesin

dan

mengajak

berbincang-bincang

pada waktu bekerja !


12. Curahkanlah perhatian pada pekerjaan !
13. Istirahatlah jika badan sudah merasa letih, jangan memaksakan diri
untuk terus bekerja !
B. Persyaratan Umum Pengaman Mesin
Pengaman mesin harus memenuhi persyaratan tertentu untuk
tujuan tindakan keselamatan kerja, yaitu meliputi :
1. Pengaman mesin harus memberikan perlindungan yang positif:
pengaman mesin ini mempunyai arti bahwa mesin akan berhenti
secara otomatis manakkala perlengkapan pengaman tidak bekerja.
2. Pagar pengaman harus mencegah masuknya operator mesin atau
bagian tubuhnya ke semua tempat atau daerah berbahaya selama
kegiatan kerja berlangsung.
3. Pengaman

tidak

boleh

menyebabkan

ketidaknyamanan

dan

gangguan bagi operator


4. Pengaman tidak boleh mengganggu proses produksi
5. Pengaman harus bekerja otomatis atau dengan diperlukan hanya
sedikit upaya bagi pekerjanya.
6. Pengaman harus cocok dengan pekerjaan dan mesin.
7. Sebaiknya

pengaman

merupakan

bagian

keseluruhan

dari

mesinnya
8. Pengaman

harus

memungkinkan

pelumasan,

pengecekan,

penyetelan dan perbaikan.


9. Pengaman harus tahan terhadap efek pemakaian mesin yang lama
dan kuat terhadap bekerjanya dan goncanmgan mesin dengan
perawatan yang minimum.
10. Pengaman harus juga tahan terhadap panas dan korosi

20

11. Pengaman

tidak

boleh

merupakan

suatu

bahaya

khususnya harus bebas dari patahan-patahan

sendiri

dan

sudut-sudut yang

runcing, atau sumber-sumber kecelakaan yang lain.


12. Pengaman harus memberikan perlindungan terhadap hal-hal yang
tak terduga dan tidak

hanya terhadap bahaya yang sudah

diperkirakan.
Lembar Kerja
Alat dan Bahan :
1. Buku panduan keselamatan kerja

1 buah

2. Kacamata pengaman.

1 buah

3. Sarung tangan kulit.

1 buah

4. Pelindung dada 1 buah


5. Sepatu boot dari karet

1 buah

6. Alat tulis dan penggaris..

1 buah

7. Alat pembersih ruangan.

1 unit

8. Mesin gerinda..

1 buah

9. Besi strip 40x100x5 mm.

1 buah

10. Minyak pendingin

1 buah

11. Kotak PPPK. 1 unit


Kesehatan dan keselamatan kerja
1. Sediakanlah kotak PPPK pada ruang kerja !
2. Jadikan slogan bagi semua pekerja bahwa kebersihan, kesehatan
dan kerapihan adalah kuci sukses bekerja.
3. Ruangan kerja diberi poster tentang peringatan dan ajakan untuk
bertindak menegakkan keselamatan kerja.
4. Dalam kesibukan kerja, boleh memilih pakaian yang cocok untuk
diri sendiri, akan tetapi pakaian kerja dan pakaian pelindung yang
dirancang

khusus

untuk

memberikan

perlindungan,

pakaian yang benar perlu diperhatikan dengan serius.

21

memakai

Langkah Kerja
1. Gunakanlah pakaian yang fleksibel dan sederhana !
2. Kancingkanlah baju kerja dengan benar !
3. Gunakanlah celana panjang yang tidak terlalu longgar dan tidak
kekecilan !
4. Pakailah pelindung kaki yang pantas dan tepat !
5. Potonglah

rambut

jika

rambutnya

panjang.

Hal

ini

untuk

menghindari terjadinya kecelakaan pada sipekerja terutama yang


bekerja dengan mesin-mesin yang berputar !
6. Gunakanlah pelindung kepala untuk pengamanan sewaktu-waktu
ada benda yang jatuh atau terlempar dari tempat kerja.
7. Untuk melindungan mata, gunakanlah kacamata pengaman atau
gogles !
8. Gunakanlah penutup wajah atau masker untuk melindungi muka
dari panas, sinar yang kuat, loncatan bunga api, loncatan logam
yang panas, dan sebagainya !
9. Gunakanlah pelindung telinga dalam bekerja pada saat terjadi
kebisingan, suara yang keras !
10. Pelindung tangan seperti sarung tangan dari kulit atau karet sangat
diperlukan jika bekerja dengan benda kerja yang tajam, licin, panas,
atau mengandung zat kimia yang berbahaya.
11. Kini saatnya untuk memulai pekerjaan penghalusan benda kerja
dengan menggunakan mesin gerinda, siapkan semua alat dan
bahan yang akan digunakan
12. Berilah tanda dengan penggores benda kerja yang akan dihaluskan
sesuai dengan disaian yang ditentukan.
13. Tanyakanlah pada instruktur apakah benda yang akan dikerjakan
sudah susai dengan yang dimaksudkan !
14. Perhatikanlah lingkungan kerja di sekitarnya, apakah sudah aman
dari gangguan yang mungkin terjadi !

22

15. Ambilah posisi sikap yang tepat sebagaimana terlihat pada Gambar
3 di bawah ini !
16. Kerjakanlah

penghalusan

benda

kerja

dengan

menghidupkan

mesin gerinda dengan hati-hati !


17. Gunakanlah minyak pendingin pada pengerjaan benda kerja ini !
18. Setelah

selesai

mengerjakan

benda

kerja

matikanlah

mesin

gerinda!
19. Kembalikanlah semua alat dan bahan yang tersisa atau yang telah
digunakan pada tempat semula !
20. Bersihkanlah bekas potongan gerinda (bram) yang ada di sekitar
tempat kerja di tempat sampah yang telah disediakan !
Pada Gambar
yang

aman.

4 di bawah ini

Sebaiknya

seorang

diperlihatkan contoh
pekerja

yang

cara bekerja

bekerja

dengan

menggunakan alat mesin seperti gerida, untuk menjaga keamanan, baik


terhadap benda kerja, mesin dan si pekerja itu sendiri
menggunakan peralatan perlindungan badan.

Gambar 4. Cara Bekerja dengan Aman

23

perlu sekali

Lembar Latihan
1. Sebelum

memulai

bekerja

dengan

menggunakan

mesin

berputar, jelaskan apa saja yang perlu diperhatikan agar

yang
dapat

diperoleh hasil yang maksimal


2. Bagaimanakah

sistem

pencahayaan

yang

baik

untuk

ruang

pekerjaan mekanik elektro yang sarat dengan mesin berputar.


3. Bagaimanakah

sistem

peredaman

suara

untuk

kebisingan ruang kerja pada bengekl mekanik elektro.

24

mengurangi

KEGIATAN BELAJAR 4

TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA


KECELAKAAN (P3K) PADA PEKERJAAN MEKANIK
ELEKTRO
Lembar Informasi
A. Hal-hal yang perlu dilakukan pada pertolongan pertama
Pertolongan pertama pada kecelakaan

(PPPK) adalah suatu

tindakan yang cepat oleh petugas yang memberikan pertolongan awal


yang diberikan kepada seseorang (pekerja) yang mengalami kecelakaan
akibat pekerjaan
(misal:

guna meringankan atau menyelamatkan nyawanya

menyadarkan

atau

menghentikan

pendarahan

yang

hebat)

sebelum diberikan perawatan lebih lanjut ke petugas kesehatan atau


rumah sakit. Luka-luka yang serius memerlukan tindakan atau perlakuan
yang cepat oleh petugas yang memberi pertolongan secara terlatih jika
tenaga perawatan kedokteran tidak tersedia dengan segera.
Tindakan

PPPK

yang

lain

meliputi

tindakan

cepat

pencegahan/pengobatan dari luka-luka yang serius. Hal itu merupakan


tindakan yang sangat penting baik yang dilakukan oleh tenaga medis
maupun tindakan dari petugas pertolongan pertama yang sudah terlatih.
Jika pertolongan ini tidak segera tersedia, maka setiap orang yang ada di
tempat kerja tersebut disarankan harus mengetahui apa yang harus
dilakukan sambil menunggu

pertolongan dari petugas PPPK yang sudah

terlatih. Setiap siswa atau orang yang bekerja di tempat itu harus tahu
dimana kotak PPPK berada.

Oleh karena itu siswa dituntut mengetahui

tentang hal-hal sebagai berikut:


Pertama,

pelajari

apa

yang

tidak

boleh

dilakukan

jika

ada

seseorang yang kena kecelakaan. Pelajari secara tepat apa yang harus

25

dikerjakan/

tindakan

yang

tepat

apabila

terjadi

kecelakaan

pada

seseorang, hingga bisa mengancam keselamatan nyawa sikorban.


Kirimkan tenaga ahli PPPK dan seorang dokter dengan segera dalam
semua kasus dari kecelakaan yang serius.
B.

Jenis-jenis

kejadian/kecelakaan

pada

pekerjaan

dan

cara

penanganannnya
Secara umum hal-hal yang sering terjadi pada seseorang yang
mengalami kecelakaan akibat pekerjaan antara lain : terjadi pendarahan,
shock/kejutan,

keracunan,

terbakar/luka

bakar,

mata

terluka

atau

kemasukan benda, luka ringan dan memar serta kecelakaan listrik. Pada
umumnya
bagian

menghentikan

yang

terluka.

pendarahan

Dalam

memerlukan

kasus

pendarahan

penekanan
yang

pada

hebat

atau

pendarahan yang tidak dapat diberhentikan, maka berilah pengaturan


perhatian medis dengan segera. Jika seseorang mengalami shock yang
mengakibatkan orang tersebut pingsan, atau bahkan si korban tidak bisa
bernafas akan tetapi jantungnya masih bekerja, penanganannya ada tiga
syarat yang perlu diperhatikan, yaitu: memberikan reaksi yang cepat,
membersihkan jalan udara, dan tutup luka agar kedap udara.
Jika
penting

seseorang
yang

mempengaruhi

mengalami

kecelakaan

perlu

diperhatikan

keadaan

korban,

akibat

apakah
atau

denyut

aliran

aliran

listrik,

tersebut

jantung

juga

hal

sudah
sudah

terpengaruh. Kedua hal ini jika terjadi, maka segera pulihkan pada
keadaan normal. Tindakan yang harus segera dilakukan dengan cepat
adalah : pertama, saklar pada sumber dimatikan, hindari kesalahan sirkuit
, listrik atau jika mungkin singkirkan korban dari sumber listrik. Kedua,
gunakan PPPK sebagai suatu cara untuk melakukan perintah untuk
melakukan pertolongan pertama pada korban kecelakaan.

26

Lembar Kerja
Alat dan Bahan :
1. Gunting..

1 buah

2. Batang kayu kering..

1 buah

3. Sarung tangan..

1 buah

4. Sapu tangan..

1 buah

5. Betadin...

secukupnya

6. Obat perangsang pernapasan...

secukupnya

7. Plester.. . secukupnya
8. Perban.. . secukupnya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Sediakanlah

kotak

obat

dan

isinya

sebagai

upaya

tindakan

pencegahan dan penanganan PPPK !


2. Yakinkanlah ada orang yang benar-benar tahu dan terampil dalam
hal penanganan PPPK !
3. Sediakanlah buku petunjuk tindakan kesehatan dan penanganan
PPPK !
Langkah Kerja
a. Kasus pendarahan:
Pendarahan yang sering terjadi biasanya pendarahan hidung dan
pendarahan hebat. Jika pendarahan hidung yang terjadi penanganannya
adalah sebagai berikut:
1. Korban didudukkan dengan tenang dengan kepala posisi menurun.
2. Jangan biarkan korban bernapas dengan hidungnya !
3. Jepitlah batang hidung korban dengan kedua jari tangan dengan
benar antara persendian tulang dengan tulang muda !
4. Jika pendarahan tidak berhenti dalam waktu 5-10 menit, panggilah
tenaga kesehatan dengan segera !
5. Jika yang terjadi pendarahan hebat, yang perlu dilakukan adalah :

27

5.1 Panggil tenaga ahli kesehatan


5.2 Sebelum tenaga ahli datang, buka seluruh luka agar tampak
keseluruhan luka yang ada
5.3 Tekan di atas bagian yang luka dengan tangan atau tekan sisi
dari luka bersama-sama, pertama tutup luka dengan sapu
tangan atau pembalut sebelum menggunakan penekanan
5.4 Pertahankan tekanan di atas luka dengan alat / cara memberi
bantalan yang tebal, pembalut atau perban secara sungguhsungguh

harus

berada

ditempatnya,

perban

harus

cukup

besar di atas luka, selanjutnya perban harus ditutup rapat


dengan pembalut.
5.5 Jika korban mengeluh mati rasa gatal atau perasaan sakit
pada jari-jari tangan atau kaki akibat tekanan pembalut yang
terlalu kuat, kurangi tekanan pembalut yang terlalu ketat.
5.6 Jika pendarahan terus keluar, gunakan perban lain

atau

pembalutnya tetapi jangan melepas balutan yang pertama.


5.7 Jika ada bahan asing yang berada di dalam luka, misalnya
serpihan besi, kaca atau logam lain gunakan tekanan sisi
pada bagian yang luka dengan cara bantalan ditempatkan di
sekeliling luka-luka dan balutlah dalam posisinya. Keluarkan
banda asing tersebut dari lukanya.

a.

b.

Gambar 5: a. Cara Penekanan Darah.


b. Pembalutan Pembuluh Darah

28

b. Kasus kecelakaan akibat listrik hingga menimbulkan shock


Kecelakaan listrik dapat menyebabkan nyala api, jatuh dan shock
atau kejutan listrik pada seseorang yang terkena aliran listrik. Apabila
orang

kena aliran listrik ada tiga

kemungkinan yang terjadi, yaitu luka

bakar (mati), pingsan atau luka kecil. Langkah yang perlu ditempuh jika
korban terkena aliran listrik, adalah:
1. Amatilah keadaan sekitar secara umum !
2. Tentukan cara yang paling baik untuk melepaskannya dari kontak
listrik tanpa membiarkannya menderita sesudah

luka-luka dari

jatuh !
3. Jika

memungkinkan

saklar

bisa

di-off-kan

dari

sumbernya,

lakukanlah segera !

a.

b.

Gambar 6. a. Saklar Di-off-kan


b. Cara Membebaskan Korban dengan Bahan
Non Konduktor Kering

4. Jika tidak memungkinkan, usahakan untuk segera melepaskan


korban

dari

menggunakan

aliran

listrik

dengan

tenang,

yakni

dengan

bahan kering non-konduktor untuk memisahkan

korban dari hubungan listrik.

29

5. Jika korban dalam posisi tidak sadarkan diri, lakukanlah langkah


pernapasan buatan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
5.1 Hapuslah mulut dari darah atau muntahan !
5.2 Letakkanlah korban pada punggungnya !
5.3 Miringkanlah kepala korban secara baik pada punggungnya
dan angkatlah dagu ke atas !

Gambar 7. Memiringkan Kepala Korban.

5.4 Sumbatlah

lubang

hidung

korban

untuk

menutupnya

ambil

napas yang dalam !


5.5 Bukalah mulut anda lebar-lebar dan tutup korban dengan mulut
anda, pastikanlah untuk membuat suatu penutup kedap udara !
5.6 Berilah

pernapasan

buatan

dengan

sungguh-sungguh

mulutnya !

a.

b.

Gambar 8. a. Lubang Hidung Korban Disumbat


b. Peniupan Udara ke Mulut Korban

30

ke

5.7 Lepaskanlah mulut anda dan buang udara ke luar dari dada
korban !
5.8 Lakukanlah

berulang-ulang

napas

buatan

tersebut

hingga

korban mulai bisa bernapas sendiri !


6. Jika korban tidak bernapas dan jantung tidak berdenyut, maka
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1.1 Korban ditidurkan terlentang pada permukaan yang keras.
1.2 Carilah posisi lokasi titik tekanan pada tulang dada !
1.3 Tempatkanlah

ujung

jari-jari

pertama

dari

masing-masing

tangan di atas dan bawah dari tulang dada korbantitik tekanan


adalah antara dua jari-jari dari bawah tangan !
1.4 Tempatkanlah tumit dari satu lengan pada pertengahan bawah
(pada titik tekanan) dari tulang dada dengan jari-jari, tahan
dengan baik dan sejajarkan tulung rusuk korban !
1.5 Tempatkanlah tangan lain, rata di atas dari yang pertama
seperti pada Gambar 9 berikut ini :

Gambar 9. Lokasi Titik Kekanan

1.6 Ibu jari dari kedua tangan bisa dikunci sekeliling pergelangan
tangan dari yang pertama.
1.7 Tahanlah

agar

lengan

lurus

dan

dengan

suatu

gerakan

goyangan dari tubuh anda, tekanlah tulang dada sedalamdalamnya dan sungguh-sungguh antara 40-50 mm !

31

Gambar 10. Cara Menempatkan Tangan

Lembar Latihan
1. Obat apa saja minimal tersedia pada kotak PPPK ?
2. Jelaskan

bagaimanakah

cara

memberikan

pertolongan

pertama

pada orang yang menderita pendarahan hebat!


3. Siapakah yang bertanggung jawab atas kejadian kecelakaan yang
terjadi jika sistem yang ada tiba-tiba tidak normal ?
4. Bagaimanakan cara menagani korban yang mengalami mati suri
akibat jatuh atau kejatuhan benda ditempat kerja ?

32

LEMBAR EVALUASI

A. Pertanyaan
Ada suatu pekerjaan mekanik elektro yang sedang diselesaikan
oleh peserta diklat siswa SMK bersama instrukturnya. Pekerjaan tersebut
yaitu membuat panel box untuk ukuran menengah. Pada saat proses
pekerjaan
dialami

berlangsung,

oleh

pekerja

suatu
tersebut,

ketika

terjadi

sehingga

kecelakaan

pekerjaan

serius

tersebut

yang

menjadi

terhambat penyelesaiannya.
1. Apakah kira-kira yang menyebabkan kecelakaan tersebut ?
2. Apa yang perlu dilakukan untuk mengangani kecelakaan tersebut ?
3. Apakah saran anda agar hal tersebut tidak terulang kembali pada
pekerjaan pekerjaan lebih lanjut ?
B. Kriteria Kelulusan
No

Kriteria

Skor
(1-10)

Bobot

Aspek Kognitif

Langkah kerja dan


kecepatan kerja

Kebenaran kerja

Interpretasi

Keselamatan Kerja

33

Nilai

Ket.

Syarat lulus :
Nilai minimal
70

LEMBAR JAWABAN LATIHAN

A. Kegiatan Belajar 1
1. Tindakan keselamatan kerja bertujuan untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan, baik jasmani maupun rohani manusia, serta
hasil kerja dan budaya tertuju pada kesejahteraan masyarakat
pada umumnya.
2. a. Undang-Undang RI No. 1 Th 1970.
a. Peraturan

yang

Keselamatan

dibuat
dan

oleh

Direktorat

Kesehatan

Pembinaan

Kerja

dan

Norma

Direktoraal

Perlindungan Perawatan Tenaga Kerja.


b. Kebijakan

yang

dibuat

oleh

organisasi

Ikatan

Higine

Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja.


3.

Mencegah

terjadinya kecelakaan, mencegah dan atau mengurangi

terjadinya

penyakit

akibat

pekerjaan,

mencegah

dan

atau

mengurangi cacat tetap, mencegah dan atau mengurangi kematian,


dan

mengamankan

kesemuanya

itu

material,

menuju

konstruksi,

pada

pemeliharaan,

peningkatan

taraf

yang

hidup

dan

kesejahteraan umat manusia.


4.

a.

Kecelakaan dapat dicegah dengan menghindarkan sebab-sebab


yang bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan.

a. Tindakan

pencegahan

bisa

dilakukan

dengan

cara

penuh

kehati-hatian dalam melakukan pekerjaan dan ditandai dengan


rasa tanggung jawab.
b. Mencegah kondisi kerja yang tidak aman, mengetahui apa yang
harus

dikerjakan

melaporkan

segala

dalam

keadaan

kejadian,

darurat,

kejanggalan

peralatan sekecil apapun kepada atasannya.


d. Semua orang yang terlibat dalam suatu pekerjaan

34

maka
dan

segera

kerusakan

B. Kegiatan Belajar 2
1. Sarung tangan , pelindung kepala, masker,

kaca mata

pelindung,

sepatu kulit, baju kerja yang fleksibel, poster ttg keselamatan kerja.
2. Selalu siap alat pemadam kebakaran, penempatan bahan secara
teratur, berilah kode-kode tertentu untuk memudahkan pencarian
bahan/barang

tertentu,

kebersihan

selalu

dihjaga,

penerangan

cahaya cukup, ventilasi udara baik, dll


3. Seorang Storeman atau sorang Teknisi, bertugas dan bertanggung
jawab penuh terhadap alat-alat dan mesin yang ada di ruang
bengkel

untuk : memelihara alat-alat kerja, memberikan layanan

peminjaman alat bagi pekerja atau siswa praktikan, mencatat


barang yang masuk dan keluar, mencatat jumlah barang yang ada
di bengkel, dan mencatat kerusakan alat-alat kerja, baik alat tangan
maupun peralatan mesin.
C. Kegiatan Belajar 3
1. Tindakan

keamanan

dan

pencegahan

terhadap

terjadinya

kecelakaan antara lain mempertimbangkan :


a. Tempat/jenis, yaitu di mesin mana

atau jenis mesin harus

diketahui, lingkungan dan suasana tempat kerja bagaimana,


pengaman

bagian

yang

berputar,

landasan

atau

injakan

operator, serta kebersihan mesin.


b. Perlengkapan diri sendiri yang meliputi pakaian kerja yang rapi
dan terkancing, rambut yang teratur dan terlindung, jangan
menyimpan benda

tajam dalam saku, lepas semua cincin dari

jari, gunakan kaca mata pengaman, sepatu yang terbuat dari


kulit atau karet, sarung tangan, dan jangan memakai dasi.
c. Faktor kebersihan, yaitu tangan harus bersih sebelum bekerja.
Demikian

pula

setelah

selesai

bekerja

tangan

harus

dibersihkan. Gunakan pakaian kerja yang bersih, bila perlu


gunakan krim khusus untuk pelindung.

35

2. Adapun

sistem

pencahayaan

yang

digunakan

bisa

sistem

penerangan langsung atau tak langsung. Yang penting cahaya bisa


merata dan tidak ada bayangan.
3. Sistem peredaman suara bisa dibuat kedap suara denga melapisi
dinding atau atap dari bahan berserat atau bisa dibentuk dindidng
yang bergelombang dengan dilapisi kartun atau bahan lain yang
kedap suara.
D. Kegiatan Belajar 4
1. Obat pusing, woter poor, obat sakit perut,
betadhin, perban, obat wangi, tensoplas,
plester, dll
2. Yang

perlu

dilakukan

pertolongan

pertama

pada orang yang menderita pendarahan hebat


adalah :
2.1.

Membuka seluruh luka agar tampak keseluruhan luka yang


ada.

2.2.

Menekan di atas bagian yang luka dengan tangan atau


tekan sisi dari luka bersama-sama, pertama tutup luka
dengan sapu tangan atau pembalut sebelum menggunakan
penekanan.

2.3.

Pertahankan tekanan di atas luka dengan alat/cara memberi


bantalan yang tebal, pembalut atau perban secara sungguhsungguh harus berada ditempatnya, perban harus cukup
besar di atas luka, selanjutnya perban harus ditutup rapat
dengan pembalut
3. Yang pertama adalah teknisi, karena ia orang
yang setiap saat ada diruang tersebut,
kemudian instruktur atau supervisor yang
diserahi tanggung jawab atas sistem yang ada.
4. Dengan cara napas buatan

36

LEMBAR JAWABAN EVALUASI

1. Ada dua sebab utama terjadinya suatu kecelakaan. Pertama, tindakan


yang tidak aman misalnya :
1. Siswa tersebut memakai alat atau peralatan dengan cara yang
salah.
2. Siswa tersebut tanpa memakai perlengkapan alat pelindung, seperti
kacamata pengaman, sarung tangan atau pelindung kepala .
3. Siswa tersebut bersendaugurau, tidak konsentrasi, bermain-main
dengan teman sekerja atau alat perlengkapan lainnya.
4. Siswa

tersebut

tergesa-gesa

dalam

melakukan

pekerjaan

dan

membawa barang berbahaya di tempat kerja, dll.


Kedua, kondisi kerja yang tidak aman misalnya :
1. Tidak ada instruksi tentang metode yang aman.
2. Tidak ada atau kurangnya pelatihan pada siswa tersebut (mungkin
jarang masuk).
3. Siswa

tersebut

memakai

pakaian

yang

tidak

cocok

untuk

penglihatan

kabur,

mengerjakan tugas pekerjaan tersebut.


4. Siswa

tersebut

menderita

cacat

jasmani,

pendengarannya kurang.
5. Sistem penerangan ruang yang tidak mendukung, dll.
2. Langkah-langkah yang perlu segera dilakukan antara lain :
1. Jauhkanlah siswa tersebut dari tempat terjadinya kecelakaan dan
bawalah ketempat yang tersedia udara yang segar dan cukup
pencahayaanya.
2. Persiapkanlah

bahan

dan

peralatan

yang disediakan di kotak

PPPK.
3. Sesuaikan jenis pertolongan yang diberikan pada korban dengan
jenis kecelakaan yang terjadi.
4. Apabila luka yang diakibatkan cukup parah segera bawa ke rumah
sakit/dokter terdekat.

37

3. Sikap yang perlu dilakukan agar kejadian kecelakaan tersebut tidak


terulang antara lain :
1. Berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan dibengkel.
2. Meningkatkan

pemahaman

terhadap

norma-norma

dan

aturan

keselamatan kerja.
3. Mempersiapkan tempat kerja yang benar-benar aman dan nyaman.
4. Melakukan pengecekan kondisi peralatan bengkel secara periodik.
5. Senantiasa

menggunakan

peralatan

keamanan

sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan, dll.

38

dalam

bekerja

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, (2000), Teknik Pengerjaan Listrik, Jakarta : Bumi Aksara


Daryanto, (1987), Mesin Perkakas Bengkel, Jakarta: PT Rineka Cipta
Dep P dan K (1979), Teori dan Praktik Kejuruan dasar Mesin, Jakarta:
Dirjen Dikdasmen
Dep P dan K (1978), Petunjuk Kerja Bangku, Jakarta: Dirjen Dikdasmen
Samamur PK. (1987) Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan,
Jakarta: PT Saksama

39

Anda mungkin juga menyukai