batam,
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang............................................................................ 1
1.2. Tujuan ........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
1. Rangkaian Seri................................................................................ 2
1.1. Rangkaian Resistor Seri dan Rumus........................................ 2
1.2. Sifat – sifat Rangkaian Seri...................................................... 3
1.3. Fungsi Rangkaian Seri............................................................. 3
1.4. Prinsip Rangkaian Seri............................................................. 3
1.5. Contoh kasus untuk menghitung rangkaian seri....................... 3
2 Rangkaian Paralel........................................................................... 4
2.1...........................................................Rangkaian Listrik Paralel 4
2.2........................................................Rangkaian Resistor Paralel 6
2.3........................................................Sifat-sifat Rankaian Paralel 7
2.4..............................................................Fungsi Rangkai Paralel 7
2.5..........................................................Prinsip Rangkaian Paralel 7
2.6...................................Contoh Soal Rangkaian Paralel Resistor 8
BAB III PENUTUP
3 Kesimpulan ..................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
iv
BAB II
PEMBAHASAN
1. Rangkaian seri
Rangkaian seri adalah rangkaian yang memiliki komponen dan beban (lampu, resistor atau lain - lain)
saling terhubung satu sama lain dengan sejajar, maka dari itu rangkaian ini akan mengurutkan satu
komponen ke komponen lain. Karena pemasangan dari rangkaian seri ini berjajar, maka pembagian
tegangan dari sumber tegangan akan merata ke seluruh komponen
Coba perhatikan gambar
Gambar Rangkaian Seri diatas menunjukan bahwa ke -4 lampu yang disusun seri diatas akan saling
berbagi tegangan karena memiliki sumber yang sama dalam satu jalur yang sama pula
Arus pada rangkaian hambatan seri memiliki nilai yang sama sehingga :
Itot=I1=I2=I3
v
1.2 Sifat-sifat Rangkaian Seri
1. Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.
2. Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar tahanan sama.
Jumlah penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari masing-masing tahanan seri
adalah sama dengan tegangan total sumber tegangan.
3. Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan total rangkaian
menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian. Arus yang
mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan beban dalam rangkaian.
4. Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau putus, aliran
arus terhenti
1.3. Fungsi rangkaian seri
a. Rangkaian seri berfungsi untuk memperbesar hambatan total
b. Rangkaian seri berfungsi sebagai pembagi tegangan
c. Pada rangkaian seri memiliki arus yang sama pada masing-masing hambatan
Jawab :
Total Resistor(R) : 10 + 15 + 30 = 55 ohm
Arus (I) = V/R = 12 /55 = 0,21 A.
vi
2. Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara
(paralel). Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel.
vii
Arus searah (DC) yaitu arus yang mengalir ke satu arah saja dengan harga
konstanta. Salah satu sumber arus searah adalah batere. Di samping itu arus searah
dapat diperoleh dengan menggunakan komponen elektronik yang disebut Dioda pada
pembangkit listrik arus bolak-balik (AC).
Arus bolak-balik (AC) adalah arus yang mengalir dengan arah bolak-balik.
Arus ini bisa juga disebut arus tukar sebab polaritasnya selalu bertukar-tukar. Juga
dapat disebut dengan arus AC sebagai istilah singkatan asing (Inggris) yaitu
Alternating Current. Sumber arus listrik bolak-balik adalah pembangkit tegangan
tinggi seperti PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan generator.
Tegangan adalah suatu tekanan yang menyebabkan terjadinya aliran arus listrik pada
sebuah penghantar. Biasanya tegangan tergantung pada ujung-ujung kawat
penghantar. Apabila ujung-ujung penghantar tersebut dihubungkan dengan batere atau
generator, maka akan terjadi tegangan. Jadi, tegangan adalah daya potensial yang
tetap ada walaupun tidak ada arus. Walaupun tidak ada hubungan terhadap peralatan
lain tegangan tetap ada. Tegangan tetap ada walaupun tanpa arus, tetapi arus tidak
akan ada tanpa ada tekanan dari tegangan-tegangan
Arus searah (DC) yaitu arus yang mengalir ke satu arah saja dengan harga
konstanta. Salah satu sumber arus searah adalah batere. Di samping itu arus searah
dapat diperoleh dengan menggunakan komponen elektronik yang disebut Dioda pada
pembangkit listrik arus bolak-balik (AC).
Arus bolak-balik (AC) adalah arus yang mengalir dengan arah bolak-balik.
Arus ini bisa juga disebut arus tukar sebab polaritasnya selalu bertukar-tukar. Juga
dapat disebut dengan arus AC sebagai istilah singkatan asing (Inggris) yaitu
viii
Alternating Current. Sumber arus listrik bolak-balik adalah pembangkit tegangan
tinggi seperti PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan generator.
Tegangan adalah suatu tekanan yang menyebabkan terjadinya aliran arus listrik pada
sebuah penghantar. Biasanya tegangan tergantung pada ujung-ujung kawat
penghantar. Apabila ujung-ujung penghantar tersebut dihubungkan dengan batere atau
generator, maka akan terjadi tegangan. Jadi, tegangan adalah daya potensial yang
tetap ada walaupun tidak ada arus. Walaupun tidak ada hubungan terhadap peralatan
lain tegangan tetap ada. Tegangan tetap ada walaupun tanpa arus, tetapi arus tidak
akan ada tanpa ada tekanan dari tegangan-tegangan
Adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Resistor yang
disusun secara berderet atau berbentuk Paralel. Sama seperti dengan Rangkaian Seri,
Rangkaian Paralel juga dapat digunakan untuk mendapatkan nilai hambatan
pengganti. Perhitungan Rangkaian Paralel sedikit lebih rumit dari Rangkaian Seri.
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
ix
V total = V1 = V2 = V3 = .. Vn
I total = I1 + I2 +.. In
2.3. Sifat-sifat Rangkaian
1/RParalel
total = 1/R1 + 1/R2 + … 1/R n
1. Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber.
2. Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian individu. Arus
masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang.
3. Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian parallel, tahanan total rangkaian
mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total dari rangkaian parallel
adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam rangkaian.)
4. Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan terputus hanya pada
rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu
oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.
x
2.6. Contoh Kasus untuk Menghitung Rangkaian Paralel Resistor
Berapakah nilai hambatan yang didapatkan jika memakai Rangkaian Paralel Resistor?
Penyelesaiannya :
Jadi Nilai Hambatan Resistor pengganti untuk ketiga Resistor tersebut adalah 27,56
Ohm.
Hal yang perlu diingat bahwa Nilai Hambatan Resistor (Ohm) akan bertambah jika
menggunakan Rangkaian Seri Resistor sedangkan Nilai Hambatan Resistor (Ohm)
akan berkurang jika menggunakan Rangkaian Paralel Resistor.
xi
BAB III
PENUTUP
3. Kesimpulan
Rangkaian seri adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih
Resistor yang disusun secara sejajar atau berbentuk Seri. Dengan Rangkaian Seri ini
kita bisa mendapatkan nilai Resistor Pengganti yang kita inginkan.
Rangkaian peralel adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih
Resistor yang disusun secara berderet atau berbentuk Paralel. Sama seperti dengan
Rangkaian Seri, Rangkaian Paralel juga dapat digunakan untuk mendapatkan nilai
hambatan pengganti. Perhitungan Rangkaian Paralel sedikit lebih rumit dari
Rangkaian Seri.
xii
DAFTAR PUSTAKA
https://tianphysics.wordpress.com/2013/11/05/rangkaian-seri-dan-rangkaian-paralel/
http://teknikelektronika.com/rangkaian-seri-dan-paralel-resistor-serta-cara-menghitung-nilai-
resistor/
https://id.wikipedia.org/wiki/Rangkaian_seri_dan_paralel
https://www.scribd.com/doc/226925230/Rangkaian-Listrik-Seri
http://www.rangkaianelektronika.org/rangkaian-thevenin.htm
https://www.academia.edu/28544029/LAPORAN_PERCOBAAN_TEOREMA_THEVENIN
http://elektronika-dasar.web.id/teorema-thevenin/
xiii