Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

RANGKAIAN LISTRIK

NAMA : MUHAMMAD REZKY ANWAR

NIM : 105821109119

KELAS : 3.A

MATA KULIAH : RANGKAIAN LISTRIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

2022/2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat alllah swt, sebab berkat
kekuatan, kesehatan, serta kesempatan sehingga kami bisa menuntaskan makala
ini. sholawat dan Salam kami haturkan kepada baginda muhammad rasullulah
SAW yang sudah menegeluarkan kita dari era kebodohan mengarah era yang
penuh dengan ilmu pengetahuan.

Penataan makala ini di susun buat penuhi tugas pada mata kuliah"
rangkaian listrik yang bertajuk" rangkaian listrik " tidak hanya itu, tujuan dari
pembuatan makala ini di harapkan bisa menaikkan pengetahuan bawah
menimpa gimana menguasai konsep rangkaian listrik

Kesimpulannya, kami menyadari kalau makala ini sangat jauh dari


kesempurnaan. oleh sebab itu, dengan seluruh kerendahan hati, kami menerima
kritik serta anjuran supaya pembuatan makala berikutnya jadi lebih baik. buat
itu kami mengucapkan banyak terimakasih serta mudah- mudahan karya tulis
ini berguna.
Daftar isi

KataPengantar.........................................................

DaftarIsi..................................................................

BABI
LatarBelakang............................................................

BABII
pengertian rangkaian listrik.......................................
sifat sifat rangkaian listrik ..............................
jenis jenis rangkaian listrik ....................................
macam macam rangkaian listrik ........................................

BABIII
Kesimpulan............................................................
BAB I
PENDAHULUAN

LatarBelakang

Listrik adalah rangkaian fenomena fisika yang berhubungan dengan kehadiran


dan aliran muatan listrik. Listrik menimbulkan berbagai macam efek yang telah
umum diketahui, seperti petir, listrik statis, induksi elektromagnetik dan arus
listrik. Adanya listrik juga bisa menimbulkan dan menerima radiasi
elektromagnetik seperti gelombang radio.

Fenomena listrik telah dipelajari sejak zaman purba, meskipun pemahaman


secara teoritisnya berkembang lamban hingga abad ke-17 dan 18. Meski begitu,
aplikasi praktisnya saat itu masih sedikit, hingga di akhir abad ke-19 para
insinyur dapat memanfaatkannya pada industri dan rumah tangga.
Perkembangan yang luar biasa cepat pada teknologi listrik mengubah industri
dan masyarakat. Fleksibilitas listrik yang amat beragam menjadikan
penggunaannya yang hampir tak terbatas seperti transportasi, pemanasan,
penerangan, telekomunikasi, dan komputasi. Tenaga listrik saat ini adalah
tulang punggung masyarakat industri modern
BAB 2
Pembahasan

Pengetrian rangkaian listrik

Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang
saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai
satu lintasan tertutup. Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap
waktu atau muatan yang mengalir dalam satuan waktu dengan simbol i (dari
kata Perancis : intensite), dengan kata lain arus adalah muatan yang bergerak.
Selama muatan tersebut bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan
tersebut diam maka arus pun akan hilang. Muatan akan bergerak
jika ada energi luar yang memepengaruhinya. Muatan adalah satuan terkecil
dari atom atau sub bagian dari atom. Dimana dalam teori atom modern
menyatakan atom terdiri dari partikel inti (proton bermuatan + dan neutron
bersifat netral) yang dikelilingi oleh muatan elektron (-), normalnya atom
bermuatan netral. Muatan terdiri dari dua jenis yaitu muatan positif dan muatan
negatif. Arah arus searah dengan arah muatan positif (arah arus listrik) atau
berlawanan dengan arah aliran elektron. Suatu partikel dapat menjadi muatan
positif apabila kehilangan elektron dan menjadi muatan negatif apabila
menerima elektron dari partikel lain. Coulomb adalah unit dasar dari
International System of Units (SI) yang digunakan untuk mengukur muatan
listrik. Arus terbagi atas dua yaitu arus searah dan arus bolak balik. Arus searah
mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan waktu, artinya dimana pun
kita meninjau arus tersebut pada waktu berbeda akan mendapatkan nilai yang
sama.
Arus bolak balik adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap
satuan waktu dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu
tertentu.

Tegangan atau seringkali orang menyebut dengan beda potensial (voltage)


adalah kerja yang dilakukan untuk menggerakkan satu muatan (sebesar satu
coulomb) pada elemen atau komponen dari satu terminal/kutub ke
terminal/kutub lainnya, atau pada kedua terminal/kutub akan mempunyai beda
potensial jika kita menggerakkan muatan sebesar 1 C dari satu terminal ke
terminal lainnya. Keterkaitan antara kerja yang dilakukan sebenarnya adalah
energi yang dikeluarkan, sehingga pengertian diatas dapat dipersingkat bahwa
tegangan adalah energi per satuan muatan. Rangkaian Seri adalah salah satu
rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri). Rangkaian seri terdiri dari
dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke catu daya lewat satu
rangkaian.

Sifat-sifat Rangkaian Seri yaitu :


1. Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar
tahanan sama. Jumlah penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari
masing-masing tahanan seri adalah sama dengan tegangan total sumber
tegangan
2. Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau
putus aliran arus terhenti
3. Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.
4. Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan
total rangkaian menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir
dalam rangkaian. Arus yang mengalir tergantung pada jumlah besar
tahanan beban dalam rangkaian.

Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara
berderet (paralel) Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki
lebih dari satu bagian garis edar untuk mengalirkan arus. Dalam
kendaraan bermotor, sebagian besar beban listrik dihubungkan secara
parallel.

Sifat-sifat Rangkaian Paralel yaitu :

1. Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian paralel, tahanan


total rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar. (Tahanan
total dari rangkaian paralel adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil
dalam rangkaian).
2. Jika terjadi salah satu cabang tahanan paralel terputus, arus akan
terputus hanya pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang
lain tetap bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang yang terputus
tersebut.
3. Masing-masing cabang dalam rangkaian paralel adalah rangkaian
individu. Arus masing masing cabang adalah tergantung besar tahanan
cabang.
4. Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan
sumber
Rangkaian listrik merupakan media yang berfungsi sebagai jalur lintasan
agar arus listrik dapat mengalir. Disinilah peran penghantar diperlukan,
yakni supaya arus listrik bisa mengalir ke komponen tertentu.

Penghantar atau konduktor dalam hal ini biasanya menggunakan kabel sebagai
medianya. Jadi, kabel disini memiliki peran sebagai media yang digunakan
untuk menghantarkan arus listrik.

Dimana dengan bantuan kabel, maka arus listrik dapat mengalir dan
didistribusikan pada seluruh rangkaian. Setelah itu akan disambungkan dengan
perangkat elektronik yang membutuhkan.

Seberapa panjang kabel nantinya bisa menentukan luas jangkauan aliran listrik
ke suatu tempat.

Prinsip Kerja Rangkaian Listrik

Untuk dapat disebut sebagai rangkaian listrik, maka sebuah instalasi harusnya
memenuhi beberapa standar yang berlaku.

Adapun cara kerja yang berlaku pada sebuah rangkaian listrik adalah sebagai
berikut:

 Rangkaian listrik membutuhkan sumber tegangan. Dimana sumber


tegangan ini fungsinya adalah untuk menghasilkan arus listrik.
 Rangkaian listrik harus memiliki beban yang nantinya akan di supply dari
sumber tegangan menuju perangkat lain.
 Selanjutnya, rangkaian harus memiliki konduktor yang berfungsi untuk
menghantarkan arus dari sumber tegangan menuju perangkat lain yang
membutuhkan.
 Untuk dapat menyalakan perangkat elektronik, rangkaian listrik haruslah
berbentuk sebuah rangkaian yang tertutup.

Jenis – jenis Rangkaian Listrik


Berdasarkan jenis atau macamnya, instalasi listrik ini dibedakan menjadi 3
yakni rangkaian listrik campuran, seri dan paralel.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai ketiganya, berikut akan kami bahas
dengan lebih spesifik jenis rangkaian tersebut.

1. Rangkaian Listrik Seri

Jenis intalasi yang pertama adalah rangkaian listrik seri. Model yang satu ini
bisa dibilang memiliki bentuk yang paling sederhana dibandingkan dengan yang
lainnya. Mengapa bisa demikian?
Hal tersebut dikarenakan pada rangkaian seri, setiap komponen-komponennya
akan dirangkai secara berurutan dan dalam satu garis lurus. Jadi pada rangkaian
tersebut, Anda tidak akan menemukan susunan yang bercabang pada
instalasinya.

Adapun beberapa karakteristik yang sering ditemukan pada rangkaian seri


diantaranya yaitu :

 Model susunannya relatif mudah karena tidak terdapat percabangan.


 Karena tidak memiliki percabangan, metode penyusunan rangkaian ini
biasanya tetap berada dalam satu jalur.
 Arus yang mengalir pada rangkaian seri nilainya adalah sama. Artinya
tegangan masuk dan keluarnya memiliki jumlah yang tetap.
 Apabila ada jalur yang terputus, maka seluruh lintasan akan terhenti atau
tidak dapat beroperasi.

2. Rangkaian Listrik Paralel

Model instalasi listrik yang berikutnya adalah rangkaian listrik paralel. Untuk
instalasi paralel, metode penyusunannya juga diposisikan secara sejajar. Namun
bedanya, rangkaian tersebut memungkinkan untuk memiliki beberapa titik
percabangan.
Meskipun penyusunannya tidak sesederhana rangkaian seri. Namun sistem
paralel ini memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan versi yang
sebelumnya. Oleh karenanya, pemakaiannya pun lebih populer dan banyak
digunakan.

Adapun karakteristik untuk rangkaian listrik paralel antara lain adalah:

 Jenis rangkaian listrik ini disusun dalam posisi sejajar dan memiliki
beberapa titik percabangan.
 Secara teknis, metode penyusunan untuk rangkaian jenis tersebut lebih
rumit dibandingkan dengan instalasi seri.
 Karena memiliki beberapa titik percabangan, maka jumlah arus yang
mengalir pada masing-masing cabang nilainya tidak sama.
 Instalasi pararel akan menghasilkan arus dengan nilai yang berbanding
terbalik dengan hambatannya.
 Hambatan total yang dihasilkan pada rangkaian jenis ini biasanya
jumlahnya lebih kecil. Terutama jika dibandingkan dengan hambatan
yang terdapat pada cabang penyusun instalasi paralel.

3. Rangkaian Listrik Campuran

Rangkaian listrik campuran bisa dikatakan sebagai inovasi perpaduan antara


dua macam rangkaian listrik sebelumnya. Jadi, versi ini merupakan
penggabungan dari rangkaian seri dan rangkaian paralel.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis rangkaian listrik ini, simak
beberapa karakteristik rangkaian campuran berikut ini :
 Model penyusunan untuk instalasi campuran merupakan perpaduan dari
rangkaian paralel dan seri.
 Jenis rangkaian listrik ini memiliki susunan yang paling rumit
dibandingkan dengan instalasi seri maupun paralel.
 Lebih unggul dan fleksibel. Inilah mengapa jenis rangkaian ini terbilang
paling sering digunakan karena dapat menyesuaikan dengan jenis medan
yang ada.
 Mempunyai hukum yang berlaku pada rangkaian seri maupun paralel.
Hal ini dipengaruhi juga oleh komponen penyusunnya.

Macam-Macam Rangkaian Listrik

Arus listrik baru dapat digunakan apabila  terhubung dalam rangkaian dengan
perantara suatu penghantar. Berdasarkan kondisinya, terdapat dua jenis instalasi
listrik yaitu jenis rangkaian terbuka dan juga tertutup.

Apa saja perbedaan dari keduanya? Mari simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

1. Rangkaian Terbuka

Rangkaian listrik terbuka merupakan kondisi dimana kutub positif dan


negatifnya tidak saling tersambung.

Karena arus listrik pada rangkaian tidak terhubung, maka pada kondisi tersebut
bola lampu listrik tidak akan menyala

2. Rangkaian Tertutup

Pada rangkaian tertutup arus listrik mengalir melalui perantara kabel. Inilah
mengapa nantinya kutub positif dan negatifnya akan saling terhubung satu sama
lain.
Oleh karenanya, ketika rangkaian listrik dalam keadaan tertutup maka lampu
bohlam akan menyala.

Rumus Rangkaian Listrik

Tahukah Anda, bahwa rangkaian listrik ini ternyata bisa juga dihitung. Nah
tentu saja bukan sekedar perkiraan, ada rumus khusus untuk penghitungan daya
yang berlaku pada rangkaian listrik.

Langkah awal yang perlu dilakukan yakni mengetahui rumus rangkaian listrik
itu sendiri. Berikut ini penjelasan mengenai rumus dari masing – masing jenis
rangkaian listrik.

1. Rumus Rangkaian Seri

Untuk instalasi dengan model seri, kebanyakan nilai dari kuat arus listrik yang
mengalir mempunyai kesamaan porsi. Mudahnya yakni jumlah arus masuk dan
keluarnya bernilai tetap.

Jika dijabarkan dalam sebuah rumus, berikut ini cara penghitungannya.

2. Rumus Rangkaian Paralel

Berbeda dari rangkaian seri, justru nilai dari kuatnya arus listrik yang mengalir
akan mempunyai nilai berbeda. Hal ini terutama berlaku pada setiap cabang
yang dilalui nantinya. Intinya, pada setiap cabang yang ada akan mempunyai
nilai dengan besaran berbanding terbalik dengan kuat arusnya.

Dari cara kerjanya di atas, maka rumus untuk rangkaian listrik paralel adalah
sebagai berikut :
3. Rumus Rangkaian Campuran

Rumus rangkaian listrik campuran menggunakan hukum yang berlaku pada


rangkaian seri dan paralel. Apabila dijabarkan, rumusnya adalah sebagai
berikut:

Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel

Pada rangkaian seri dan paralel, keduanya dibedakan oleh rumus mencari
hambatan total. Sementara untuk mencari kuat arus (I) dan tegangan (v) totalnya
sama.

Berikut ini rumus rangkaian seri dan paralel yang bisa Anda pelajari.
Keterangan:

Itotal = kuat arus listrik total (A)

I1 = kuat arus listrik 1 (A)

I2 = kuat arus listrik 2 (A)

I3 = kuat arus listrik 3 (A)

Rumus di atas digunakan untuk mencari besar kuat arus listrik total (I).
Sedangkan untuk menghitung tegangan total pada rangkaian dapat dicari
dengan rumus berikut ini.

Keterangan:

Vtotal = tegangan total (V)

V1 = tegangan 1 (V)

V2 = tegangan 2 (V)

V3 = tegangan 3 (V)
BABIII

KESIMPULAN

Dalam penelitian ini, kesimpulan yang dihasilkan yaitu :

1. Karakteristik dari rangkaian seri adalah tegangan dari sumber akan dibagi
dengan jumlah tahanan yang dipasang pada masing-masing cabang. Sedangkan
arus yang mengalir pada masing-masing beban adalah sama.

2. Karakteristik dari rangkaian parallel adalah arus yang mengalir pada masing
masing cabang tergantung nilai tahanan yang dipasang pada cabang. Sedangkan
tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber.

3. Komposisi tanah yang bervarias juga menjadi faktor yang berpengaruh


terhadap tinggi rendahnya resistansi yang terukur.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Haris, Abdul. (2007). Dasar-Dasar Elektronika I. Makassar:UNM


press
[2] Ramdhani, Mohamad. 2005. Rangkaian Listrik. STT Telkom.
Bandung

Anda mungkin juga menyukai