RANGKAIAN LISTRIK
NIM : 105821109119
KELAS : 3.A
2022/2023
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat alllah swt, sebab berkat
kekuatan, kesehatan, serta kesempatan sehingga kami bisa menuntaskan makala
ini. sholawat dan Salam kami haturkan kepada baginda muhammad rasullulah
SAW yang sudah menegeluarkan kita dari era kebodohan mengarah era yang
penuh dengan ilmu pengetahuan.
Penataan makala ini di susun buat penuhi tugas pada mata kuliah"
rangkaian listrik yang bertajuk" rangkaian listrik " tidak hanya itu, tujuan dari
pembuatan makala ini di harapkan bisa menaikkan pengetahuan bawah
menimpa gimana menguasai konsep rangkaian listrik
KataPengantar.........................................................
DaftarIsi..................................................................
BABI
LatarBelakang............................................................
BABII
pengertian rangkaian listrik.......................................
sifat sifat rangkaian listrik ..............................
jenis jenis rangkaian listrik ....................................
macam macam rangkaian listrik ........................................
BABIII
Kesimpulan............................................................
BAB I
PENDAHULUAN
LatarBelakang
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang
saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai
satu lintasan tertutup. Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap
waktu atau muatan yang mengalir dalam satuan waktu dengan simbol i (dari
kata Perancis : intensite), dengan kata lain arus adalah muatan yang bergerak.
Selama muatan tersebut bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan
tersebut diam maka arus pun akan hilang. Muatan akan bergerak
jika ada energi luar yang memepengaruhinya. Muatan adalah satuan terkecil
dari atom atau sub bagian dari atom. Dimana dalam teori atom modern
menyatakan atom terdiri dari partikel inti (proton bermuatan + dan neutron
bersifat netral) yang dikelilingi oleh muatan elektron (-), normalnya atom
bermuatan netral. Muatan terdiri dari dua jenis yaitu muatan positif dan muatan
negatif. Arah arus searah dengan arah muatan positif (arah arus listrik) atau
berlawanan dengan arah aliran elektron. Suatu partikel dapat menjadi muatan
positif apabila kehilangan elektron dan menjadi muatan negatif apabila
menerima elektron dari partikel lain. Coulomb adalah unit dasar dari
International System of Units (SI) yang digunakan untuk mengukur muatan
listrik. Arus terbagi atas dua yaitu arus searah dan arus bolak balik. Arus searah
mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan waktu, artinya dimana pun
kita meninjau arus tersebut pada waktu berbeda akan mendapatkan nilai yang
sama.
Arus bolak balik adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap
satuan waktu dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu
tertentu.
Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara
berderet (paralel) Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki
lebih dari satu bagian garis edar untuk mengalirkan arus. Dalam
kendaraan bermotor, sebagian besar beban listrik dihubungkan secara
parallel.
Penghantar atau konduktor dalam hal ini biasanya menggunakan kabel sebagai
medianya. Jadi, kabel disini memiliki peran sebagai media yang digunakan
untuk menghantarkan arus listrik.
Dimana dengan bantuan kabel, maka arus listrik dapat mengalir dan
didistribusikan pada seluruh rangkaian. Setelah itu akan disambungkan dengan
perangkat elektronik yang membutuhkan.
Seberapa panjang kabel nantinya bisa menentukan luas jangkauan aliran listrik
ke suatu tempat.
Untuk dapat disebut sebagai rangkaian listrik, maka sebuah instalasi harusnya
memenuhi beberapa standar yang berlaku.
Adapun cara kerja yang berlaku pada sebuah rangkaian listrik adalah sebagai
berikut:
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai ketiganya, berikut akan kami bahas
dengan lebih spesifik jenis rangkaian tersebut.
Jenis intalasi yang pertama adalah rangkaian listrik seri. Model yang satu ini
bisa dibilang memiliki bentuk yang paling sederhana dibandingkan dengan yang
lainnya. Mengapa bisa demikian?
Hal tersebut dikarenakan pada rangkaian seri, setiap komponen-komponennya
akan dirangkai secara berurutan dan dalam satu garis lurus. Jadi pada rangkaian
tersebut, Anda tidak akan menemukan susunan yang bercabang pada
instalasinya.
Model instalasi listrik yang berikutnya adalah rangkaian listrik paralel. Untuk
instalasi paralel, metode penyusunannya juga diposisikan secara sejajar. Namun
bedanya, rangkaian tersebut memungkinkan untuk memiliki beberapa titik
percabangan.
Meskipun penyusunannya tidak sesederhana rangkaian seri. Namun sistem
paralel ini memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan versi yang
sebelumnya. Oleh karenanya, pemakaiannya pun lebih populer dan banyak
digunakan.
Jenis rangkaian listrik ini disusun dalam posisi sejajar dan memiliki
beberapa titik percabangan.
Secara teknis, metode penyusunan untuk rangkaian jenis tersebut lebih
rumit dibandingkan dengan instalasi seri.
Karena memiliki beberapa titik percabangan, maka jumlah arus yang
mengalir pada masing-masing cabang nilainya tidak sama.
Instalasi pararel akan menghasilkan arus dengan nilai yang berbanding
terbalik dengan hambatannya.
Hambatan total yang dihasilkan pada rangkaian jenis ini biasanya
jumlahnya lebih kecil. Terutama jika dibandingkan dengan hambatan
yang terdapat pada cabang penyusun instalasi paralel.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis rangkaian listrik ini, simak
beberapa karakteristik rangkaian campuran berikut ini :
Model penyusunan untuk instalasi campuran merupakan perpaduan dari
rangkaian paralel dan seri.
Jenis rangkaian listrik ini memiliki susunan yang paling rumit
dibandingkan dengan instalasi seri maupun paralel.
Lebih unggul dan fleksibel. Inilah mengapa jenis rangkaian ini terbilang
paling sering digunakan karena dapat menyesuaikan dengan jenis medan
yang ada.
Mempunyai hukum yang berlaku pada rangkaian seri maupun paralel.
Hal ini dipengaruhi juga oleh komponen penyusunnya.
Arus listrik baru dapat digunakan apabila terhubung dalam rangkaian dengan
perantara suatu penghantar. Berdasarkan kondisinya, terdapat dua jenis instalasi
listrik yaitu jenis rangkaian terbuka dan juga tertutup.
Apa saja perbedaan dari keduanya? Mari simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
1. Rangkaian Terbuka
Karena arus listrik pada rangkaian tidak terhubung, maka pada kondisi tersebut
bola lampu listrik tidak akan menyala
2. Rangkaian Tertutup
Pada rangkaian tertutup arus listrik mengalir melalui perantara kabel. Inilah
mengapa nantinya kutub positif dan negatifnya akan saling terhubung satu sama
lain.
Oleh karenanya, ketika rangkaian listrik dalam keadaan tertutup maka lampu
bohlam akan menyala.
Tahukah Anda, bahwa rangkaian listrik ini ternyata bisa juga dihitung. Nah
tentu saja bukan sekedar perkiraan, ada rumus khusus untuk penghitungan daya
yang berlaku pada rangkaian listrik.
Langkah awal yang perlu dilakukan yakni mengetahui rumus rangkaian listrik
itu sendiri. Berikut ini penjelasan mengenai rumus dari masing – masing jenis
rangkaian listrik.
Untuk instalasi dengan model seri, kebanyakan nilai dari kuat arus listrik yang
mengalir mempunyai kesamaan porsi. Mudahnya yakni jumlah arus masuk dan
keluarnya bernilai tetap.
Berbeda dari rangkaian seri, justru nilai dari kuatnya arus listrik yang mengalir
akan mempunyai nilai berbeda. Hal ini terutama berlaku pada setiap cabang
yang dilalui nantinya. Intinya, pada setiap cabang yang ada akan mempunyai
nilai dengan besaran berbanding terbalik dengan kuat arusnya.
Dari cara kerjanya di atas, maka rumus untuk rangkaian listrik paralel adalah
sebagai berikut :
3. Rumus Rangkaian Campuran
Pada rangkaian seri dan paralel, keduanya dibedakan oleh rumus mencari
hambatan total. Sementara untuk mencari kuat arus (I) dan tegangan (v) totalnya
sama.
Berikut ini rumus rangkaian seri dan paralel yang bisa Anda pelajari.
Keterangan:
Rumus di atas digunakan untuk mencari besar kuat arus listrik total (I).
Sedangkan untuk menghitung tegangan total pada rangkaian dapat dicari
dengan rumus berikut ini.
Keterangan:
V1 = tegangan 1 (V)
V2 = tegangan 2 (V)
V3 = tegangan 3 (V)
BABIII
KESIMPULAN
1. Karakteristik dari rangkaian seri adalah tegangan dari sumber akan dibagi
dengan jumlah tahanan yang dipasang pada masing-masing cabang. Sedangkan
arus yang mengalir pada masing-masing beban adalah sama.
2. Karakteristik dari rangkaian parallel adalah arus yang mengalir pada masing
masing cabang tergantung nilai tahanan yang dipasang pada cabang. Sedangkan
tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber.