Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

  Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat
pada waktunya yang berjudul “rangkaian listrik”.
Makalah ini berisikan tentang informasi rangkaian listrik dan di susun berdasarkan
hasil pencarian di berbagai sumber. saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat membantu dan memberikan manfaat bagi kita dalam
mempelajari Rangkaian listrik.

Padang, 23 september 2018

                            Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakng


Rangkaian Listrik adalah suatu hubungan sumber listrik dengan alat-alat listrik
lainnya yang mempunyai fungsi tertentu. Berdasarkan susunan hubungan alat-alat listrik,
maka rangkaian listrik tersusun dengan tiga cara, yaitu: rangkaian seri, rangkaian paralel, dan
rangkaian campuran. Rangkaian seri adalah rangkaian alat-alat listrik yang disusun berurut
tanpa cabang.
Ciri-ciri rangkaian seri antara lain: Arus listrik mengalir tanpa melalui cabang. Arus
listrik yang mengalir melalui lampu 1 melalui lampu 2, demikian pula yang melalui baterai 1
dan baterai 2, dan Jika salah satu alat listrik dilepas atau rusak maka arus listrik akan putus.
Kelebihan dari rangkaian seri adalah: Lebih menghemat daya yang dikeluarkan pada
baterai, Pengerjaan yang singkat , dan Tidak memerlukan banyak penghubung pada
penyambungan jalur sehingga hemat kabel dan saklar (hemat biaya)
Kekurangan rangkaian seri adalah: Jika salah satu komponen dicabut atau rusak maka
komponen yang lain tidak akan berfungsi sebagai mana mestinya. Misalnya saja tiga buah
lampu disusun secara seri, maka apabila salah satu lampu dicabut atau rusak maka lampu
yang lain akan ikut padam, Nyala lampu yang satu dengan yang lain tidak sama terangnya,
dan Semakin jauh dari sumber listrik maka nyala lampu semakin redup.

Hambatan aliran muatan listrik disebut juga resistor. Dalam rangkaian listrik, resistor
dapat disambung dengan dua cara, yaitu seri dan paralel. Tapi bisa juga disambung dengan
cara campuran yaitu paralel dan  seri secara bersama-sama.

1.2   Tujuan:

1. Mengamati keadaan lampu yang disusun seri Dan paralel


2. Mengamati keadaan lampu secara seri maupun paralel 
BAB II
PEBAHASAN

2.1  Pengertian

1.            Rangkaian seri


Rangkaian seri adalah rangkaian hambatan (resistor) yang disambungkan secara
berturut-turut.
Untuk mengetahui hubungan antara besarnya masing-masing hambatan dengan
hambatan penggantinya dalam rangkaian tersebut dapat menggunakan alat ukur voltmeter.
Dinyatakan dengan rumus sebagai berikut : 

VAD       = VAB + VBC + VCD ………………………… (2.8)


  I.RAD   = I.R1 + I.R2 + I.R3 ………………………… (2.9)
Rs           =  R1  +  R2  +  R3  ………….……………… (2.10)

 Dengan :Rs = hambatan pengganti untuk susunan seri


  R  = resistor
1.1              Rangkaian Listrik Seri
Rangkaian listrik yang komponen di dalamnya akan disusun secara seri atau memiliki
bentuk yang sejajar. Contoh dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan rangkaian seri
adalah lampu senter yang biasanya akan memiliki rangkaian seri di dalamnya. Biasanya pada
bagian baterai dari lampu tersebut yang akan disusun secara seri. Sementara pengertian lain
dari rangkaian listri seri adalah input dari suatu komponen di dalam rangkaian tersebut akan
berasal dari output komponen lainnya di dalam rangkaian tersebut. Oleh sebab itu rangkaian
listrik yang dirangkai secara seri ini tentu bisa menghemat biaya dengan menggunakan
sedikit kabel penghubung. Namun rangkaian listrik seri ini juga memiliki kelemahan selain
kelebihan di penghematan biaya yang sudah disebutkan.
Gambar 1.1.1 Rangkaian seri

Kelemahannya adalah ketika salah satu komponen dari rangkaian tersebut dicabut
atau mengalami kerusakan seperti habis atau mungkin tidak berfungsi, maka komponen lain
yang terdapat di dalam rangkaian tersebut tidak akan berjalan dan juga berfungsi dengan baik
bahkan dapat menyebabkan mati total. Seperti contoh pada tiga buah bola lampu yang
dirangkai atau disusun secara seri. Maka input dari lampu tersebut akan dihasilkan dari output
lampu yang lain yang terdapat di rangkaian tersebut. Dan seandainya salah satu lampu
tersebut di cabut dan juga putus atau rusak, tentu lampu yang ada di rangkaian tersebut bisa
ikut padam.

Komponen listrik di atas bisa disebut atau di rangkai secara seri tentunya memiliki
karakteristik tersendiri yaitu :

 Arus listrik di dalam rangkaian tersebut hanya memiliki satu jalur saja.
 Hambatan total dari arus listrik pada rangkaian seri adalah jumlah total dari tiap
hambatan di dalam rangkaian listrik tersebut.
 Energi listrik akan disipasi pada tiap hambatan yang terdapat dalam rangkaian
tersebut. tentu saja jumlah tegangan di setiap komponen listrik akan memiliki besaran
yang sama dengan sumber tegangan.
 Disebabkan hambatan total pada rangkaian listrik seri ini adalah jumlah dari
hambatan pada rangkaian tersebut, maka rangkaian seri biasanya difungsikan untuk
memperbesar hambatan.
1.2           Rangkaian Seri Resistor
Adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Resistor yang disusun secara
sejajar atau berbentuk Seri. Dengan Rangkaian Seri ini kita bisa mendapatkan nilai Resistor
Pengganti yang kita inginkan.

Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :

Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn

Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n

Berikut ini adalah gambar bentuk Rangkaian Seri :

Contoh Kasus untuk menghitung Rangkaian Seri Resistor

Seorang Engineer ingin membuat sebuah peralatan Elektronik, Salah satu nilai resistor
yang diperlukannya adalah 4 Mega Ohm, tetapi Engineer tidak dapat menemukan Resistor
dengan nilai 4 Mega Ohm di pasaran sehingga dia harus menggunakan rangkaian seri
Resistor untuk mendapatkan penggantinya.
Penyelesaian :

Ada beberapa kombinasi Nilai Resistor yang dapat dipergunakannya, antara lain :

1 buah Resistor dengan nilai 3,9 Mega Ohm


1 buah Resistor dengan nilai 100 Kilo Ohm
Rtotal = R1 + R2
3,900,000 + 100,000 = 4,000,000 atau sama dengan 4 Mega Ohm.

Atau

3        buah Resistor dengan nilai 1 Mega Ohm


Rtotal = R1 + R2 + R3 + R4
1 MOhm + 1 MOhm + 1 MOhm + 1 MOhm = 4 Mega Ohm

2.            Rangkaian Paralel


Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet
(paralel). Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel.

2.1  Rangakain listrik paralel


Suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang
sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan
susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel
penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel
memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika
salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi
sebagaimana mestinya Berikut contoh gambar rangkaian paralel : Contoh pengaplikasian
rangkaian paralel pada 3 buah lampu : Pada umumnya hambatan(R) yang dirangkaia paralel
akan menghasilkan hambatan tota(RT) yang semakin kecil . Untuk mengetahui hambatan
total dari hambatan(RT) yang dipasang paralel dapat menggunakan perhitungan di bawah:

1/RT = 1/R1 + 1/R2 + 1/ R3 ... + 1/Rn RT = 1/(1/R1 + 1/ R2 + 1/R3 ... + 1/Rn) B.


Hubungan Antara Tegangan (V), Arus (I) Dan Hambatan (R) Dan Hukum Ohm
Hukum Ohm adalah hukum yang mengatakan bahwa apabila arus listrik mengalir ke dalam
sebuah penghantar, intensitas arusnya sama dengan tegangan yang mendorongnya dibagi
dengan tahanan penghantar. Hukum Ohm digunakan untuk melihat besarnya arus (I),
tegangan (V) dan hambatan (R). Rumus: V = I . R bunyi Hukum Ohm “Besarnya kuat arus
(I) yang melalui konduktor antara dua titik berbanding lurus dengan beda potensial atau
tegangan (V) di dua titik tersebut, dan berbanding terbalik dengan hambatan atau resistansi
(R) di antara mereka”. Arus adalah elektron yang mengalir dari satu atom ke atom lainnya
melalui penghantar dan diukur dalam ampere. Satu ampere adalah aliran arus listrik dari 6,28
x 10 pangkat 28 elektron / detik pada sebuah penghantar. Jadi, arus adalah jangkauan aliran
listrik yang diukur dalam ampere atau elektron / detik. Arus dapat digolongkan atas dua
macam, yaitu arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC).

a.      Arus Searah (DC)


Arus searah (DC) yaitu arus yang mengalir ke satu arah saja dengan harga konstanta. Salah
satu sumber arus searah adalah batere. Di samping itu arus searah dapat diperoleh dengan
menggunakan komponen elektronik yang disebut Dioda pada pembangkit listrik arus bolak-
balik (AC).

b.      Arus Bolak-balik (AC)


Arus bolak-balik (AC) adalah arus yang mengalir dengan arah bolak-balik. Arus ini
bisa juga disebut arus tukar sebab polaritasnya selalu bertukar-tukar. Juga dapat disebut
dengan arus AC sebagai istilah singkatan asing (Inggris) yaitu Alternating Current. Sumber
arus listrik bolak-balik adalah pembangkit tegangan tinggi seperti PLN (Perusahaan Listrik
Negara) dan generator.
Tegangan adalah suatu tekanan yang menyebabkan terjadinya aliran arus listrik pada
sebuah penghantar. Biasanya tegangan tergantung pada ujung-ujung kawat penghantar.
Apabila ujung-ujung penghantar tersebut dihubungkan dengan batere atau generator, maka
akan terjadi tegangan. Jadi, tegangan adalah daya potensial yang tetap ada walaupun tidak
ada arus. Walaupun tidak ada hubungan terhadap peralatan lain tegangan tetap ada. Tegangan
tetap ada walaupun tanpa arus, tetapi arus tidak akan ada tanpa ada tekanan dari tegangan-
tegangan yang
2.2 Rangkaian Paralel Resistor

Adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Resistor yang disusun
secara berderet atau berbentuk Paralel. Sama seperti dengan Rangkaian Seri, Rangkaian
Paralel juga dapat digunakan untuk mendapatkan nilai hambatan pengganti. Perhitungan
Rangkaian Paralel sedikit lebih rumit dari Rangkaian Seri.

Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :

1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn

Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n

Berikut ini adalah gambar bentuk Rangkaian Paralel :

Contoh Kasus untuk Menghitung Rangkaian Paralel Resistor

Terdapat 3 Resistor dengan nilai-nilai Resistornya adalah sebagai berikut :


R1 = 100 Ohm
R2 = 200 Ohm
R3 = 47 Ohm

Berapakah nilai hambatan yang didapatkan jika memakai Rangkaian Paralel Resistor?
Penyelesaiannya :

1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3


1/Rtotal = 1/100 + 1/200 + 1/47
1/Rtotal = 94/9400 + 47/9400 + 200/9400
1/Rtotal = 341 x Rtotal = 1 x 9400 (→ Hasil kali silang)
Rtotal = 9400/341
Rtotal = 27,56

Jadi Nilai Hambatan Resistor pengganti untuk ketiga Resistor tersebut adalah 27,56 Ohm.

Hal yang perlu diingat bahwa Nilai Hambatan Resistor (Ohm) akan bertambah jika
menggunakan Rangkaian Seri Resistor sedangkan Nilai Hambatan Resistor (Ohm) akan
berkurang jika menggunakan Rangkaian Paralel Resistor.

Pada Kondisi tertentu, kita juga dapat menggunakan Rangkaian Gabungan antara Rangkaian
Seri dan Rangkaian Paralel Resist
BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Rangkaian seri adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Resistor
yang disusun secara sejajar atau berbentuk Seri. Dengan Rangkaian Seri ini kita bisa
mendapatkan nilai Resistor Pengganti yang kita inginkan.
Rangkaian peralel adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih
Resistor yang disusun secara berderet atau berbentuk Paralel. Sama seperti dengan Rangkaian
Seri, Rangkaian Paralel juga dapat digunakan untuk mendapatkan nilai hambatan pengganti.
Perhitungan Rangkaian Paralel sedikit lebih rumit dari Rangkaian Seri.

3.2     Saran
Saran saya pada teman teman setelah membaca makalah ini yang berjudul Rangkaian
RRC (SERI DAN PARALER), Teman – teman dapat mempelajari komponen yang ada
dalam rangkaian tersebut yaitu resistor yang di bahas dalam makalah ini, Kemudian jika ada
salah dalam penulisan, saya atas selaku penulis minta ma’f sebesar besarnya.

Anda mungkin juga menyukai