Anda di halaman 1dari 44

MAKALAH FISIKA DASAR

“ RANGKAIAN LISRIK “

DOSEN PEMBIMBING :
NAHDIA RUPAWANTI BR, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :
Achmad Farhan Willyanto ( 081910011 )
Dian Permana Putra ( 081910017 )
Ishmed Javanas ( 081910020 )
Ahmad Mukorrobin Abdillah ( 081910031 )
Ahmad Erdianto ( 081910057 )

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji hanya bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.Berkat limpahan karunia nikmatNya kelompok kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Rangkaian Listrik” dengan lancar.
Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Fisika Dasar
yang diampu oleh Ibu NAHDIA RUPAWANTI BR, S.Pd.,M.Pd . Dalam proses
penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai pihak.
Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih atas
segala partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.
Meski demikian, kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dan
kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa
maupun isi. Sehingga kelompok kami secara terbuka menerima segala kritik dan
saran positif dari pembaca.
Demikian apa yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk kelompok kami khususnya.

Lamongan, 29 Maret 2020

Penulis
Kelompok 7

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................4
B. Tujuan...................................................................................................5

BAB 2 PEMBAHASAN
1. Rangkaian Seri......................................................................................6-9
2. Rangkaian Paralel.................................................................................9-13
3. Rangkaian Campuran............................................................................13-15

BAB 3 BANK SOAL.......................................................................................16-43


BAB 4 PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................43
B. Saran.....................................................................................................43

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................44

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rangkaian Listrik adalah suatu hubungan sumber listrik dengan
alat-alat listrik lainnya yang mempunyai fungsi tertentu. Berdasarkan
susunan hubungan alat-alat listrik, maka rangkaian listrik tersusun dengan
tiga cara, yaitu: rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran.
Rangkaian seri adalah rangkaian alat-alat listrik yang disusun berurut
tanpa cabang.
Ciri-ciri rangkaian seri antara lain: Arus listrik mengalir tanpa
melalui cabang. Arus listrik yang mengalir melalui lampu 1 melalui lampu
2, demikian pula yang melalui baterai 1 dan baterai 2, dan Jika salah satu
alat listrik dilepas atau rusak maka arus listrik akan putus.
Kelebihan dari rangkaian seri adalah: Lebih menghemat daya yang
dikeluarkan pada baterai, Pengerjaan yang singkat dan Tidak memerlukan
banyak penghubung pada penyambungan jalur sehingga hemat kabel dan
saklar (hemat biaya) Kekurangan rangkaian seri adalah: Jika salah satu
komponen dicabut atau rusak maka komponen yang lain tidak akan
berfungsi sebagai mana mestinya. Misalnya saja tiga buah lampu disusun
secara seri, maka apabila salah satu lampu dicabut atau rusak maka lampu
yang lain akan ikut padam, Nyala lampu yang satu dengan yang lain tidak
sama terangnya, dan Semakin jauh dari sumber listrik maka nyala lampu
semakin redup.
Hambatan aliran muatan listrik disebut juga resistor. Dalam
rangkaian listrik, resistor dapat disambung dengan dua cara, yaitu seri dan
paralel. Tapi bisa juga disambung dengan cara campuran yaitu paralel dan 
seri secara bersama-sama.

4
B   Tujuan

1. Untuk mengetahui Rangkaian tahanan yang dihubungkan secara seri


2. Untuk mengetahui Rangkaian tahanan yang dihubungkan secara
paralel
3. Untuk mengetahui Rangkaian tahanan yang dihubungkan secara
campuran

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. Rangkaian seri
Rangkaian seri adalah sebuah rangkaian listrik yang elemen atau
komponennya disusun secara sejajar .Untuk mengetahui hubungan antara
besarnya masing-masing hambatan dengan hambatan penggantinya dalam
rangkaian tersebut dapat menggunakan alat ukur voltmeter. Dinyatakan
dengan rumus sebagai berikut : 

VAD             = VAB + VBC + VCD ………………………… (2.8)


  I.RAD    = I.R1 + I.R2 + I.R3 ………………………… (2.9)
Rs                    =  R1  +  R2  +  R3  ………….……………… (2.10)

 Dengan :Rs = hambatan pengganti untuk susunan seri


  R  = resistor

1.1 Rangkaian Listrik Seri

Rangkaian listrik yang komponen di dalamnya akan disusun secara


seri atau memiliki bentuk yang sejajar. Contoh dalam kehidupan sehari-
hari yang menggunakan rangkaian seri adalah lampu senter yang biasanya
akan memiliki rangkaian seri di dalamnya. Biasanya pada bagian baterai
dari lampu tersebut yang akan disusun secara seri. Sementara pengertian
lain dari rangkaian listri seri adalah input dari suatu komponen di dalam
rangkaian tersebut akan berasal dari output komponen lainnya di dalam
rangkaian tersebut. Oleh sebab itu rangkaian listrik yang dirangkai secara
seri ini tentu bisa menghemat biaya dengan menggunakan sedikit kabel
penghubung. Namun rangkaian listrik seri ini juga memiliki kelemahan
selain kelebihan di penghematan biaya yang sudah disebutkan.

6
Gambar 1.1.1 Rangkaian seri

Kelemahannya adalah ketika salah satu komponen dari rangkaian tersebut


dicabut atau mengalami kerusakan seperti habis atau mungkin tidak
berfungsi, maka komponen lain yang terdapat di dalam rangkaian tersebut
tidak akan berjalan dan juga berfungsi dengan baik bahkan dapat
menyebabkan mati total. Seperti contoh pada tiga buah bola lampu yang
dirangkai atau disusun secara seri. Maka input dari lampu tersebut akan
dihasilkan dari output lampu yang lain yang terdapat di rangkaian tersebut.
Dan seandainya salah satu lampu tersebut di cabut dan juga putus atau
rusak, tentu lampu yang ada di rangkaian tersebut bisa ikut padam.

Komponen listrik di atas bisa disebut atau di rangkai secara seri tentunya
memiliki karakteristik tersendiri yaitu :

 Arus listrik di dalam rangkaian tersebut hanya memiliki satu jalur saja.
 Hambatan total dari arus listrik pada rangkaian seri adalah jumlah total
dari tiap hambatan di dalam rangkaian listrik tersebut.
 Energi listrik akan disipasi pada tiap hambatan yang terdapat dalam
rangkaian tersebut. tentu saja jumlah tegangan di setiap komponen listrik
akan memiliki besaran yang sama dengan sumber tegangan.

7
 Disebabkan hambatan total pada rangkaian listrik seri ini adalah jumlah
dari hambatan pada rangkaian tersebut, maka rangkaian seri biasanya
difungsikan untuk memperbesar hambatan.

1.2 Rangkaian Seri Resistor


Adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih
Resistor yang disusun secara sejajar atau berbentuk Seri. Dengan
Rangkaian Seri ini kita bisa mendapatkan nilai Resistor Pengganti yang
kita inginkan.

Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :

Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn

Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n

Berikut ini adalah gambar bentuk Rangkaian Seri :

8
Contoh Kasus untuk menghitung Rangkaian Seri Resistor

Seorang Engineer ingin membuat sebuah peralatan Elektronik, Salah satu


nilai resistor yang diperlukannya adalah 4 Mega Ohm, tetapi Engineer tidak
dapat menemukan Resistor dengan nilai 4 Mega Ohm di pasaran sehingga dia
harus menggunakan rangkaian seri Resistor untuk mendapatkan
penggantinya.

Penyelesaian :

Ada beberapa kombinasi Nilai Resistor yang dapat dipergunakannya, antara lain :

1 buah Resistor dengan nilai 3,9 Mega Ohm


1 buah Resistor dengan nilai 100 Kilo Ohm
Rtotal = R1 + R2
3,900,000 + 100,000 = 4,000,000 atau sama dengan 4 Mega Ohm.

Atau

3        buah Resistor dengan nilai 1 Mega Ohm


Rtotal = R1 + R2 + R3 + R4
1 MOhm + 1 MOhm + 1 MOhm + 1 MOhm = 4 Mega Ohm

2.           Rangkaian Paralel


Rangkaian listrik parallel adalah sebuah rangkaian listrik yang elemen
atau komponennya disusun secara bercabang atau bertingkat . Lampu yang
dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel.

Berikut ini salah satu contoh rangkaian parallel :

9
Elektron yang bergerak dari baterai akan mengalir melalui jalur/kabel, ketika
terdapat 2 cabang kabel maka arus listrik akan memecah menjadi 2 yaitu mengalir
pada lampu satu dan dua, oleh karena itu pada rangkaian parallel arus listrik
berbeda, secara matematis dapat ditulis :

Itotal = I1 + I2 + I3 + …

Tetapi berbeda dengan rangkaia seri, tegangan pada rangkaian parallel sama besar
sehingga secara matematis ditulis :

Vtotal = V1 = V2 = V3 = …

Kemudian untuk mencari hambatan parallel menggunakan formula :

2.1  Rangakain listrik paralel


Suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal
dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel.
Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik
menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang
diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel
memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun
kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka
komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya Berikut contoh
gambar rangkaian paralel : Contoh pengaplikasian rangkaian paralel pada
3 buah lampu : Pada umumnya hambatan(R) yang dirangkaia paralel akan
menghasilkan hambatan tota(RT) yang semakin kecil . Untuk mengetahui

10
hambatan total dari hambatan(RT) yang dipasang paralel dapat
menggunakan perhitungan di bawah:

1/RT = 1/R1 + 1/R2 + 1/ R3 ... + 1/Rn RT = 1/(1/R1 + 1/ R2 + 1/R3 ... + 1/Rn) B.

Hubungan Antara Tegangan (V), Arus (I) Dan Hambatan (R) Dan
Hukum Ohm Hukum Ohm adalah hukum yang mengatakan bahwa apabila
arus listrik mengalir ke dalam sebuah penghantar, intensitas arusnya sama
dengan tegangan yang mendorongnya dibagi dengan tahanan penghantar.
Hukum Ohm digunakan untuk melihat besarnya arus (I), tegangan (V) dan
hambatan (R). Rumus: V = I . R bunyi Hukum Ohm “Besarnya kuat arus
(I) yang melalui konduktor antara dua titik berbanding lurus dengan beda
potensial atau tegangan (V) di dua titik tersebut, dan berbanding terbalik
dengan hambatan atau resistansi (R) di antara mereka”. Arus adalah
elektron yang mengalir dari satu atom ke atom lainnya melalui penghantar
dan diukur dalam ampere. Satu ampere adalah aliran arus listrik dari 6,28
x 10 pangkat 28 elektron / detik pada sebuah penghantar. Jadi, arus adalah
jangkauan aliran listrik yang diukur dalam ampere atau elektron / detik.
Arus dapat digolongkan atas dua macam, yaitu arus searah (DC) dan arus
bolak-balik (AC).

a.      Arus Searah (DC)


Arus searah (DC) yaitu arus yang mengalir ke satu arah saja
dengan harga konstanta. Salah satu sumber arus searah adalah batere. Di
samping itu arus searah dapat diperoleh dengan menggunakan komponen
elektronik yang disebut Dioda pada pembangkit listrik arus bolak-balik
(AC).

b.      Arus Bolak-balik (AC)


Arus bolak-balik (AC) adalah arus yang mengalir dengan arah
bolak-balik. Arus ini bisa juga disebut arus tukar sebab polaritasnya selalu
bertukar-tukar. Juga dapat disebut dengan arus AC sebagai istilah

11
singkatan asing (Inggris) yaitu Alternating Current. Sumber arus listrik
bolak-balik adalah pembangkit tegangan tinggi seperti PLN (Perusahaan
Listrik Negara) dan generator.
Tegangan adalah suatu tekanan yang menyebabkan terjadinya aliran arus
listrik pada sebuah penghantar. Biasanya tegangan tergantung pada ujung-
ujung kawat penghantar. Apabila ujung-ujung penghantar tersebut
dihubungkan dengan batere atau generator, maka akan terjadi tegangan.
Jadi, tegangan adalah daya potensial yang tetap ada walaupun tidak ada
arus. Walaupun tidak ada hubungan terhadap peralatan lain tegangan tetap
ada. Tegangan tetap ada walaupun tanpa arus, tetapi arus tidak akan ada
tanpa ada tekanan dari tegangan-tegangan

2.2 Rangkaian Paralel Resistor

Adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih


Resistor yang disusun secara berderet atau berbentuk Paralel. Sama seperti
dengan Rangkaian Seri, Rangkaian Paralel juga dapat digunakan untuk
mendapatkan nilai hambatan pengganti. Perhitungan Rangkaian Paralel
sedikit lebih rumit dari Rangkaian Seri.

Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :

1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn

Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n

Berikut ini adalah gambar bentuk Rangkaian Paralel :

12
Contoh Kasus untuk Menghitung Rangkaian Paralel Resistor

Terdapat 3 Resistor dengan nilai-nilai Resistornya adalah sebagai berikut :


R1 = 100 Ohm
R2 = 200 Ohm
R3 = 47 Ohm

Berapakah nilai hambatan yang didapatkan jika memakai Rangkaian Paralel


Resistor?

Penyelesaiannya :

1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3


1/Rtotal = 1/100 + 1/200 + 1/47
1/Rtotal = 94/9400 + 47/9400 + 200/9400
1/Rtotal = 341 x Rtotal = 1 x 9400 (→ Hasil kali silang)
Rtotal = 9400/341
Rtotal = 27,56

Jadi Nilai Hambatan Resistor pengganti untuk ketiga Resistor tersebut adalah
27,56 Ohm.

Hal yang perlu diingat bahwa Nilai Hambatan Resistor (Ohm) akan bertambah
jika menggunakan Rangkaian Seri Resistor sedangkan Nilai Hambatan Resistor
(Ohm) akan berkurang jika menggunakan Rangkaian Paralel Resistor.

3. Rangkaian Campuran

3.1 Rangkaian listrik Campuran

13
Rangkaian campuran adalah suatu rangkaian listrik gabungan
antara rangkaian seri dan parallel menjadi satu kesatuan. Rangkaian
campuran biasanya juga terdapat pada rangkaian listrik. Untuk dapat
mencari besarnya hambatan yang terdapat pada rangkaian campuran,
terlebih dahulu kita harus mencari besaran hambatan pada tiap-tiap model
rangkaian (seri dan paralel), setelah kita menemukan besaran hambatan
pada kedua rangkaian tersebut kemudian kita mencari hambatan dari
gabungan rangkaian akhir yang telah kita dapat.Contoh yang kita peroleh
dari penjelasan di atas adalah model rangkaian seri, sehingga total
rangkaian yang nantinya akan kita cari harus dengan persamaan hambatan
pengganti pada rangkaian hambatan seri. Sedangkan untuk rangkaian
paralel, kita harus mencarinya dengan cara menghubungkan suatu
hambatan secara paralel baru kita akan mendapatkan hasil tersebut.

Berikut ini kami jelaskan masing-masing dari rangkaian seri dan paralel.
Rangkaian seri adalah rangkaian listrik yang tersusun sejajar (seri).
Contohnya adalah baterai yang t erdapat di dalam senter pada
umumnya di susun secara seri. Rangkaian yang disusun secara seri terdiri
dari satu atau lebih rangkaian yang di hubungkan ke catu daya lewat suatu
rangkaian elektronika. Jadi di dalam rangkaian ini terdapat banyak beban
listrik yang tersusun dalam satu rangkaian.

Berikut ini contoh gambar rangkaian campuran :

Catatan :

14
Dalam proses perhitungan matematis suatu hambatan untuk rangkaian campuran
alangkah baiknya untuk menghitung terlebih dahulu hambatan total rangkaian
parallel, setelah ditemukan maka bisa langsung dijumlahkan dengan hambatan
pada rangkaian seri.  

Dua buah elemen dalam Rangkaian Campuran yang di susun


secara seri hanya memiliki sebuah titik utama yang tidak terhubung
menuju elemen pembawa arus pada suatu jaringan. Karena semua
rangkaian di susun secara seri maka jaringan tersebut di sebut rangkaian
seri, itu di akibatkan arus yang lewat sama besar pada masing masing
elemen.

Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang di susun secara


berderet (paralel). Contohnya adalah lampu yang kita pasang di rumah
umumya merupakan rangkaian paralel. Rangkaian paralel merupakan jenis
rangkaian yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar untuk dapat
mengalirkan arus listrik.

Contoh Rangkaian Campuran yang dapat dihubungkan dengan rangkaian


paralel adalah kendaraan bermotor yang sebagian besar komponennya
terdapat beban listrik yang lebih banyak dari rangkaian seri. Masing
masing dari rangkaian tersebut dapat di hubungkan atau di putuskan tanpa
mempengaruhi rangkaian yang lain. Rangkaian seri dan rangkaian paralel
adalah 2 jenis rangkaian yang di gunakan untuk menghubungkan satu atau
lebih komponen listrik menjadi satu kesatuan rangkaian. Penggabungan
kedua rangkaian ini di sebut dengan Rangkaian Campuran.

BAB 3
BANK SOAL

1. Apa yang dimaksud dengan rangkaian listrik = Rangkaian Listrik adalah suatu
hubungan sumber listrik dengan alat-alat listrik lainnya yang mempunyai fungsi
tertentu.

15
2. Apa yang dimaksud rangkaian Seri = rangkaian hambatan (resistor) yang
disambungkan secara berturut-turut.
3. Apa yang dimaksud rangkain paralel = salah satu rangkaian listrik yang disusun
secara (paralel).
4. Apa Yang Dimaksud rangkain Campuran = Rangkaian Campuran adalah
gabungan dari rangkaian seri dan rangkaian paralel.
5. Sebutkan kelebihan rangkaian seri =kuat arus yang mengalir pada tiap bagian
sama , lampu yang berada pada rangkaian seri akan menyala lebih terang, lebih
sederhana dan memerlukan sedikit kabel dalam menyusun
6. Sebutkan kelebihan rangkaian paralel = tegangan yang mengalir tiap bagian
sama, bila satu bagian putus tidak berpengaruh kebgian yang lain, lebih hemat
listrik
7. Sebutkan kelemahan rangkain seri = jika satu bagian terputus maka seluruh
rangkaian akan juga putus atau mati, lebih boros energi listrik, baterai cepat habis
8. Sebutkan kelemahan rangkaian paralel = memerlukan banyak kabel, lebih
rumit, lampu lebih redup
9.

Jika I1=I2=2 Ampere, I3=I4=1,5 Ampere, R1=2 Ohm, R2=8 Ohm, R3=6 Ohm,
dan R4=4 Ohm. Berapabesarvoltasepadarangkaiantersebut ?

Diket :I1=I2=2 Ampere


I3=I4=1,5 Ampere
R1=2 Ohm
R2=8 Ohm
R3=6 Ohm
R4=4 Ohm.

16
Ditanya : V=…?
Jawab : I masuk = I Keluar
I masuk = I1+I2+I3+I4
I masuk = 2A+2A+1,5A+1,5A
I masuk = 7 Ampere

1/R paralel= 1/R1+1/R2+1/R3+1/R4


1/R paralel= 1/2Ohm+1/8Ohm+1/6Ohm+1/4Ohm+25/24Ohm
R paralel= 25/24Ohm = 0,96 Ohm

V= IxR
= 7A x 0,96 Ohm
= 6,72 V
- Perhatikan penjelasan berikut untuk menjawab soal no 10-11
( Sebuah lampu dipasang pada tegangan 220 volt dan menghasilkan kuat arus
listriksebesar 0,25 A )
10. Tentukan Daya Lampu =

Diket: V=220 v

I=0,25 A

Ditanya : P=?

P=VxI

= 220 x 0,25

= 55 watt

11. energi yang digunakan lampu dalam 12 jam =

Energi dalam 12 jam = 12 x 60 x 60 detik = 43200 detik


W = P x t = 55 x 43200 = 2376000 Joule

- Perhatikan penjelasan berikut untuk menjawab soal no

17
( Rangkaian listrikberikut terdiri 3 buah hambatan dan satu buah baterai 24 Volt
yang memiliki hambatan dalam 1 Ω. Lihat gambar dibawah ini )

12. Tentukan Kuat Arus Listrik =

13. Tentukan kuat arus pada r1,r2,r3


Kuat arus yang melewati hambatan-hambatan yang dirangkai seri adalah sama.
I1=I2=I3+I=2,4 A
14. Tentukan Energi Listik yang diserap hambatan r1 selama 5 menit =
W = I2Rt = (2,4)2(2) (5x60) = 3456 joule
15. Tentukan Daya Rangkaian =
P = I2R = (2,4)2(10) = 57,6 watt
16. Tentukan Energi rangkaian dalam 5 menit

17. Dua buah benda bermuatan listrik sejenis, tolak menolak dengan gaya sebesar
F. Jika jarak kedua muatan didekatkan menjadi 1/4 kali semula, maka gaya tolak
menolak antara kedua muatan tersebut menjadi =

18. Muatan sebesar 360 °C mengalir dalam dua menit dalam suatu rangkaian.
Tentukan Kuat arus rangkaian listrik tersebut!

I = Q/t
I = 360 coulomb / 120 sekon
I = 3 Ampere

18
19. Joni membeli lampu bertuliskan 220 volt, 100 watt, perkirakan hambatan yang
dimiliki lampu tersebut!
Mencari hambatan dari daya lampu yang diketahui:
P = V2/ R
R = V2/ P
R = 2202 / 100
R = 484 Ω
20. Jessica membeli lampu dengan spesifikasi 220 volt, 100 watt. Jika lampu
dipasang Jessica pada tegangan 110 volt, berapakah daya lampu saat menyala?
Pembahasan
Hambatan lampu saat dipasang pada tegangan 220 volt maupun 110 adalah tetap
R2 = R1
V22/ P2 = V12/ P1
P2 = (V1/V2)2 x P1
P2 = (110/220) 2 x 100 = 1/4 x 100 watt = 25 watt

21. Sebuah rumah memasang 5 lampu 20 watt dan menyala 12 jam sehari, 2
lampu 60 watt menyala 5 jam sehari, sebuah kulkas 125 watt menyala 24 jam
sehari, pesawat TV 200 watt menyala 6 jam sehari dan sebuah setrika listrik 250
watt yang dipakai 2 jam sehari. Jika tarif listrik adalah Rp 750 / kwh, perkirakan
biaya listrik rumah tersebut dalam satu hari, satu minggu (7 hari) dan satu bulan
(30 hari)!
Pembahasan
Cara menghitung tarif listrik :
Pola:
(watt alat)x(jumlah alat)x(lama pemakaian)
Lampu → 20 watt x 5 x 12 jam = 1200 wh
Lampu → 60 watt x 2 x 5 jam = 600 wh
Kulkas → 125 watt x 1 x 24 jam = 3000 wh
TV 200 → watt x 1 x 6 jam = 1200 wh
Setrika → 250 watt x `1 x 2 jam = 500 wh
—————————————- +

19
Energi dipakai dalam sehari = 6500 wh = 6,5 kwh
Tarif listrik dalam satu hari = Rp 750 x 6,5 = Rp 4875
Tarif listrik dalam satu minggu = Rp 4875 x 7 = Rp 34125
Tarif listrik dalam satu bulan = Rp 4875 x 30 = 146250
22. Pemanas air dengan spesifikasi 200 watt digunakan untuk memasak air
bersuhu 30°C sebanyak 0,5 kg. Jika kalor jenis air adalah 4200 J/kg°C tentukan
berapa lama waktu yang diperlukan hingga air mencapai suhu 100°C !

Pembahasan
Energi listrik diubah menjadi kalor untuk memanaskan air
Data soal:
P = 200 watt
Δ T = 100 − 30 = 70 °C
m = 0,5 kg
c = 4200 J/kg°C
t = ……….

P x t = m x c x ΔT
200 x t = 0,5 x 4200 x 70
t = 147000 / 200
t = 735 detik
t = 735 / 60 menit = 12,25 menit

23. Konversikan satuan berikut:


a) 5 μ C = ……..C
b) 100 mC = ………C
c) 5000 nC = ………C
Pembahasan
a) 5 μC = 5 x 10−6 = 0,000005 C
b) 100 mC = 100 x 10−3 = 0,1 C
c) 5000 nC = 5000 x 10−9 = 5 x 10−6 = 0,000005 C
23. Suatu pemanas listrik memiliki hambatan 25 ohm dihubungkan dengan
sumber tegangan 250 volt dan bekerja selama 24 jam, maka:
1. arus yang mengalir dalam pemanas 10 ampere
2. daya pemanas sebesar 2,5 kWatt
3. jika tarif listrik Rp. 50,00/kWh, selama waktu tersebut diperlukan biaya
Rp. 300,00.

20
Pernyataan yang benar adalah….
a. 1  dan 2                               d. hanya 1
b. 1 dan 3                                e. 1, 2 dan 3
c. 2 dan 3

Jawaban: a
1). I = V/R = 250/25 = 10 A
2). P = V.I ; P = 250.10 = 2500 Watt = 2,5 kWatt
3). Biaya = 2,5 x 24 x Rp50,00 = Rp3.000,00
24. Tiga buah hambatan 6 ohm, 4 ohm dan 12 ohm dipasang paralel dan
dihubungkan dengan tegangan listrik. Perbandingan arus yang mengalir pada
masing-masing hambatan adalah
Rangkaian paralel V sama, sehingga :
V1 = V2 = V3
I1.6 = I2.4 = I3.12
I1 : I2 : I3 = 2 : 3 : 1
25. Energi listrik diubah menjadi kalor untuk memanaskan air Data soal:
P = 200 watt
Δ T = 100 − 30 = 70 °C
m = 0,5 kg
c = 4200 J/kg°C
t = ……….
Jawaban:
P x t = m x c x ΔT
200 x t = 0,5 x 4200 x 70
t = 147000 / 200
t = 735 detik
t = 735 / 60 menit = 12,25 menit
26. Sebuah kawat penghantar dengan panjang 10 meter memiliki hambatan
sebesar 100 Ω Jika kawat dipotong menjadi 2 bagian yang sama panjang, tentukan
hambatan yang dimiliki oleh masing-masing potongan kawat!

21
Pembahasan
Data dari soal:
L1 = L
L2 = 1/2 L
A1 = A2
R1 = 100 Ω
R2 / R1 = (L2/L1) x R1
(luas penampang dan hambat jenis kedua kawat adalah sama!!)
R2 = ( 0,5 L / L) x 100 Ω:
R2 = 50 Ω

27. Ubah satuan berikut:


a) 300 mA = ………A
b) 12 mA = ……….A
Pembahasan
a) 300 mA = 300 : 1000 = 0,3 A
b) 12 mA = 12 : 1000 = 0,012 A

28. Sebuah kawat penghantar memiliki panjang L dan luas penampang A dan
memiliki hambatan sebesar 120 Ω. Jika kawat dengan bahan yang sama memiliki
panjang 2 L dan luas penampang 3 A, tentukan hambatan kawat kedua ini!
Pembahasan
Rumus untuk menghitung hambatan suatu kawat penghantar adalah:
R = ρL/ A
dimana
R = hambatan kawat (Ω)
L = panjang kawat (m)
A = luas penampang kawat (m2)
ρ = hambat jenis kawat
Kawat yang berbahan sama memiliki hambat jenis yang sama, sehingga
R2 / R1 = (L2/A2) / (L1/A1)

22
R2 = (L2/L1) x (A1/A2) x R1
R2 = (2L/L) x (A/3A) x 120
R2 = (2/1) x(1/3)
R2 = (2/3) x 120 = 80 Ω
29. Konversikan satuan berikut :
a) 5 kΩ = ……. Ω
b) 0,3 kΩ = …..Ω
c) 5 MΩ = ………Ω
Pembahasan
a) 5 kΩ = 5 x 1000 = 5000 Ω
b) 0,3 kΩ = 0,3 x 1000 = 300 Ω
c) 5 MΩ = 5 x 1000000 = 5000000 Ω
30. Dalam waktu dua menit arus listrik sebesar 2 A mengalir sepanjang kawat
penghantar. Tentukan:
a) muatan yang berpindah
b) jumlah elektron
Pembahasan
Hubungan kuat arus listrik, muatan listrik dan waktu adalah:
I = Q / t
Q=Ixt
Dengan demikian :
a) Q = I x t
Q = 2 x 120
Q = 240 Coulomb
b) menentukan jumlah elektron dalam muatan
n = Q/Qe
dimana:
n = jumlah elektron
Qe = muatan satu elektron (1,6 x 10−19 Coulomb)
Q = muatan yang akan dihitung jumlah elektronnya
sehingga:

23
n = Q/Qe
n = 240 / (1,6 x 10−19)
n = 150 x 1019
n = 1,5 x 1021 buah elektron

30. Bila R1, = 6 Ω, R2 = R3 = 2 Ω, dan beda potensial 14 volt, maka besar kuat
arus yang mengalir adalah…
Pembahasan
Diketahui :
Resistor 1 (R1) = 6 Ω
Resistor 2 (R2) = 2 Ω
Resistor 3 (R3) = 2 Ω
Beda potensial (V) = 14 Volt
Ditanya : Kuat arus yang mengalir
Jawab :
Hitung resistor penganti (R) :
R2 dan R3 terangkai paralel. Resistor penggantinya adalah :
1/R23 = 1/R2 + 1/R3 = 1/2 + 1/2 = 2/2
R23 = 2/2 = 1 Ω
R1 dan R23 terangkai seri. Resistor penggantinya adalah :
R = R1+ R23 = 6 Ω + 1 Ω
R=7Ω
Hitung kuat arus (I) :
I = V / R = 14 / 7 = 2 Ampere
 
31. Apa yang dimaksud Arus Searah (DC) = Arus searah (DC) yaitu arus yang
mengalir ke satu arah saja dengan harga konstanta. Salah satu sumber arus searah
adalah batere
32. Apa yang dimaksud Arus bolak-balik (AC) = adalah arus yang mengalir
dengan arah bolak-balik.

33. Hitunglah hambatan total pada gambar rangkaian seri di bawah ini! Jika R1 =
5 Ω,  R2 = 10 Ω, dan R3 = 3 Ω.

24
34. Hitunglah hambatan total pada gambar berikut ini! R1 = 2 Ω,  R2 = 3 Ω, R3 =
4 dan R4 = 1 Ω.

35. 5 buah resistor disusun seperti gambar berikut ini! Carilah nilai hambatan total
pada resistor tersebut. Jika R1 = 2 Ω,  R2 = 2 Ω, R3 = 2, R4 = 2 Ω, dan R5 = 2 Ω.

25
36. Berikut ini gambar rangkaian campuran atau kombinasi rangkaian seri dan
paralel. Tentukan nilai hambatan totalnya! R1 = 4 Ω,  R2 = 6 Ω, dan R3 = 3 Ω.

37. Berikut ini latihan soal rangkaian paralel. Carilah hambatan totalnya! R1 = 6
Ω,  R2 = 12 Ω,

26
38. Perhatikan gambar rangkaian paralel dengan 3 resistor di bawah ini. Carilah
nilai hambatan parelelnya! R1 = 6 Ω,  R2 = 6 Ω, dan R3 = 6 Ω.

39. Di bawah ini gambar rangkaian kombinasi seri dan paralel. Tentukan
hambatan totalnya! R1 = 4 Ω,  R2 = 4 Ω, R3 = 3 Ω, dan R4 = 5 Ω

27
40. Carilah nilai hambatan total pada rangkaian kombinasi berikut ini! Jika R1 = 8
Ω,  R2 = 8 Ω, R3 = 12, R4 = 3 Ω, dan R5 = 10 Ω.

41. Berikut ini susunan rangkaian paralel dan seri. Supaya mudah
mengerjakannya, kalian mengerjakan rangkaian paralelnya terlebih dahulu. R1 =
9 Ω,  R2 = 4,5 Ω, R3 = 3, R4 = 10 Ω, dan R5 = 10 Ω.

28
42.   Tiga buah hambatan disusun secara seri, masing – masing nilainya 4 ohm, 3 ohm
dan 5 ohm. Hambatan ini kemudian dipasang pada tegangan 120 volt. Hitunglah
besarnya tegangan pada hambatan 3 ohm.
Jawab:
R1    = 4 ohm
R2    =3 ohm
R3    =5 ohm
V = 120 volt

Rtotal = 4 ohm + 3 ohm + 5 ohm = 12 ohm


V=I.R
I = V/Rtotal  = 120 /12  = 10 A

V pada R2 (bernilai 3 ohm) adalah


VR2 =  I X R2
        = 10 X 3
        = 30 volt

43.   Tiga buah hambatan dihubungkan secara paralel. Hambatan tersebut masing


masing bernilai 2 ohm, 1 ohm dan 2 ohm. Jika rangkaian hambatan tersebut
dihubungkan pada tegangan 12 volt, hitunglah besarnya kuat arus total dan kuat
arus yang mengalir pada hambatan 1 ohm.
Jawab:
R1    = 2 ohm
R2    = 1 ohm
R3    = 2 ohm
V = 12 volt

1/Rtotal           = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3


                                    = ½  + 1/1  + ½
                        = 4/2

29
Rtotal               = ½ ohm
Kuat arus totalnya adalah:
        V             = Itotal X Rtotal
        Itotal             = V / Rtotal             = 12/(1/2)            = 24 ampere
Kuat arus pada resistor 1 ampere adalah
        IR2           = V / R2 = 12 / 1 =12 ampere

44.       Hitunglah besar hambatan pengganti dari rangkain hambatan di bawah ini.

Karena rangkaian yang ujung bersifat terbuka sehingga arus tidak ada yang akan
melewati resistor 7 ohm dan 14 ohm, maka kedua resistor tersebut tidak perlu
dihitung sehingga rangkaian dapat diubah menjadi seperti berikut.

Karena  resistor 3 ohm, 2 ohm, 1 ohm, 2 ohm dan 4 ohm terhubung secara seri,
maka kita dapat menghitung hambatan totalnya (dari rangkaian seri 5 buah resitor
tersebut) dengan menjumlahkan sebagai berikut.
Rs            = 3 + 2 + 1 + 2 + 4 = 12 ohm
Rangkaian sekarang berubah menjadi seperti berikut.

30
Karena Rs dan resistor 6 ohm terhubung secara paralel, maka sekarang kita dapat
menghitungnya dengan rumus:
1/Rp= 1/Rs + 1/6
                 = 1/12 + 1/6
                 = 3/12
Rp            = 12/3
                 = 4 ohm
Sekarang rangkaian berubah seperti gambar berikut.

Karena masing masing resistor sudah terhubung seri maka sekarang kita tinggal
menjumlahkan ketiganya sehingga didapatkan sebagai berikut.
Rtotal = 2 ohm + 4 ohm + 3 ohm
                 = 9 ohm
Jadi hambatan total dari rangkaian di atas adalah 9 ohm

45. Sederhanakanlah rangkaian resistor berikut ini

31
Rangkaian di atas dapat pula kita gambarkan sebagai berikut.

Karena pada gambar terdapat tiga buah resistor 6 ohm yang terhubung secara
paralel maka kita dapat menghitungnya sebagai berikut.

1/Rp       = 1/6 + 1/6 + 1/6


                = 3/6
Rp            = 6/3
                = 2 ohm
Gambar rangkaiannya sekarang menjadi seperti berkut

Karena semua resistor sudah terhubung secara seri, maka untuk mencari hambatan
totalnya kita dapat menjumlahkan masing masing nilai resistor tersebut sehingga
didapatkan nilai sebagai berikut.
Rtotal       = 1 ohm + 4 ohm + 2 ohm + 12 ohm + 3 ohm        = 22 ohm

46. Carilah hambatan pengganti dari rangkaian hambatan berikut ini.

32
Dari gambar di atas, terlihat bahwa ada dua resistor yang terhubung paralel yaitu
resistor 4 ohm. Untuk pertama kali kita hitung dulu hambatan pengganti dari
resistor paralel ini dengan rumus berikut.
1/RP1         = ¼ + ¼ = 2/4
Rp1               = 4/2
                = 2 ohm
Sekarang gambar rangkaian kita menjadi seperti berikut.

Karena resistor 2 ohm terhubung secara seri ke resistor R p1, maka sekarang kita
tinggal hitung hambatan seri keduanya dengan cara menjumlahkan seperti berikut.
Rs1          =2 ohm + Rs1      = 2 + 2   = 4 ohm
Gambar kita sekarang berubah sebagai berikut.

Karena Rs1 terhubung paralel dengan resistor 4 ohm, maka kita harus hitung dulu
hambatan paralel dari keduanya sebagai berikut.
1/ Rp2     = 1/ Rs1 + ¼         = ¼ + ¼                                 =2/4
Rp2          = 4/2     
                = 2 ohm
Sekarang rangkaian kita berubah menjadi seperti berikut.

33
Dari gambar terlihat bahwa resistor 2 ohm terhubung secara seri dengan resistor
Rp2, maka sekarang kita tinggal hitung nilai hambatan seri antara keduanya seperti
berikut.
Rs2                = 2 ohm + Rp2
                = 2 + 2
                = 4 ohm
Gambar kita akan berubah seperti berikut.

Karena Rs2 terhubung secara paralel dengan resistor  4 ohm, maka kita hitung juga
hambatan paralel antara keduanya seperti berikut.
1/Rtotal   = 1/Rs2 + ¼
                = ¼ + ¼
                = 2/4
Rtotal       = 4/2
                = 2 ohm

47. hitunglah hambatan total dari rangkaian hambatan di bawah ini.

Untuk memudahkan gambar kita ubah dulu bentuknya menjadi seperti berikut.

Pertama kita hitung dulu hambatan seri kedua R 4 ohm seperti berikut.
Rs1          = 4 + 4
                = 8 ohm

34
Sekarang rangkaian kita menjadi seperti berikut.

Karena Rs1 terhubung secara paralel dengan hambatan 8 ohm, maka kita hitung
dulu dengan cara berikut.
1/Rp1      = 1/Rs1 + 1/8
                = 1/8 + 1/8
                = 2/8
Rp1          = 8/2
                = 4 ohm
Sekarang gambar kita berubah seperti berikut.

Karena Rp1  terhubung secara seri dengan resistor 2 ohm maka kita hitung dulu
hambatan pengganti keduanya seperti berikut.
Rs2          = Rp1 + 2
                = 4 + 2
                = 6 ohm
Gambar kita sekarang berubah menjadi seperti berikut.

Sekarang kita hitung dulu hambatan pengganti dari ketiga resistor di atas dengan
cara berikut.
1/Rp2      = 1/Rs2 + 1/6 + 1/6

35
                = 1/6 + 1/6 + 1/6
                = 3 / 6
Rp2          = 6/3
                = 2 ohm
Sekarang rangkaian kita berubah seperti gambar berikut.

Karena hambatan yang tersisa terhubung secar seri, maka sekarang kita sudah bisa
menghitung hambatan total dari rangkaian dengan cara berikut.
Rtotal       = 7 ohm + Rp2
                = 7 + 2

                = 9 ohm

48. Perhatikan gambar dibawah ini.

Bila tegangan sumber 20 volt, maka besar kuat arus listrik yang mengalir pada
rangkaian tersebut adalah ….

Pembahasa

Diketahui :

 R1= 6 Ω
 R2= 4 Ω
 R3 = 8 Ω
 V = 20 Volt

Ditanya :

I=…?

Jawab :

R1, R2, dan R3 dirangkai seri sehingga Hambatan pengganti atau total adalah

36
R = R1+R2+R3

R = 6 + 4+ 8

R = 18 Ω

Sehingga kuat arus yang mengalir adalah

I = V/ R

I = 12 volt/ 18 Ω

I = 0.667 A

49. Diberikan gambar rangkaian sebagai berikut :

Tentukan :

a. Hambatan penggati/total

b. arus listrik dari rangkaian tersebut

c. tegangan masing-masing resistor

d. Gambarkan grafik tegangan terhadap hambatan

Pembahasan

a. Karena rangkaian tersebut  merupakan rangkaian seri maka

R total = R1+R2+R3+R4

R total = 6 +4 +5+10

R total = 25 Ohm

37
b. Arus listrik yang mengalir pada rangkaian ialah

I = V/R = 15 volt/25ohm =3/5 A=  0.6 A

c. Tegangan masing-masing hambatan dapat dicari dengan

V1 = I x R1 = 3/5 x 6 = 3.6 v

V2 = I x R2 = 3/5 x 4 = 2.4 v

V3 = I x R3 = 3/5 x 5 = 3 v

V4 = I x R4 = 3/5 x 10 = 6 v

d. Grafik tegangan terhadap hambatan pada rangkaian seri

Nah pada grafik diatas dapat disimpulkan bahwa pada rangkaian seri, semakin
besar hambatannya maka semakin besar pula tegangannya karena kuat arusnya
sama.

50 . Perhatikan gambar berikut

38
Dalam rangkaian tersebut terdapat satu baterai dengan tegangan 24 volt, dan 10
resistor diantaranya 5 sebelah kanan, serta 5 sebelah kiri. Tentukan :

a. Kuat arus yang mengalir

b. Tegangan pada masing-masing hambatan

c. Daya pada masing-masing hambatan

Pembahasan

a. Langkah awal untuk mengetahui kuat arus adalah mencari nilai


hambatan totalnya.

Karena rangkaian diatas adalah rangkaian campuran, maka langkah terbaik


dengan menyelesaikan terlebih dahulu rangkaian seri karena hambatan yang
dirangkai seri lebih banyak.

Maka :

Bagian kiri

> Rangkaian seri

Rs = R1+R2

Rs = 1 + 3

39
Rs = 4 Ω

Rs = R3+R4

Rs = 4+ 2

Rs = 6 Ω 

> Rangkaian parallel

> Rangkaian seri

Rtot = Rp + R5

Rtot = 2.4 Ω + 0.6 Ω

Rtot = 3 Ω

Bagian kanan

Rs = R6 +R7

Rs = 3 + 2

Rs = 5Ω

Rs = R8+R9

Rs = 1+4

Rs =5 Ω

> Rangkaian parallel

40
> Rangkaian seri

Rtot = Rp + R10

Rtot =  2.5 + 0.5

Rtot = 3 Ω 

Karena bagian kiri dan kanan dirangkai seri

Maka : nilai hambatan total adalah

Sehingga didapat

Rtot  = 1.5 Ω

Sedangkan  kuat arus yang mengalir adalah

I = V/R = 24 volt / 1.5 Ω = 16 A

Catatan :

41
Arus akan mengalir dengan memilih hambatan yang lebih kecil dibandingkan
hambatan besar. Karena muatan tidak mengalir keluar maka arus pada rangkaian
seri akan sama.

Bagian kanan dan kiri adalah rangkaian yang identic, sehingga arus akan
membagi secara merata pada rangkaian tersebut.

R5 = 8 A untuk bagian kiri dan R10 = 8 A untuk bagian kanan

Untuk menghitung kuat arus masing-masing hambatan yang terangkai parallel


maka menggunakan ratio dari nilai kuat arus rangkaian seri

Bagian kiri

Sehingga

Untuk R1 dan R2 kuat arusnya adalah


2
/5 × 8 A = 3,2 A

Untuk R3 dan R4 kuat arusnya adalah


3
/5 × 8 A = 4,8 A

R5 disusun sejajar/ seri dengan Rp sehingga

Bagian kanan

Sehingga ratio adalah ½

Kuat arus pada R6, R7,R8, dan R9 adalah

½ × 8 A = 4,8 A

b. Tegangan

V= IR

c. Daya

P = VI

42
BAB 4
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Rangkaian seri adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah
atau lebih Resistor yang disusun secara sejajar atau berbentuk Seri.
Dengan Rangkaian Seri ini kita bisa mendapatkan nilai Resistor Pengganti
yang kita inginkan.
Rangkaian peralel adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah
atau lebih Resistor yang disusun secara berderet atau berbentuk Paralel.
Sama seperti dengan Rangkaian Seri, Rangkaian Paralel juga dapat
digunakan untuk mendapatkan nilai hambatan pengganti. Perhitungan
Rangkaian Paralel sedikit lebih rumit dari Rangkaian Seri.

B     Saran
Saran saya pada teman teman setelah membaca makalah ini yang
berjudul Rangkaian yang dihubungkan secara seri,paralel dan campuran,
Teman – teman dapat mempelajari komponen yang ada dalam rangkaian
tersebut yaitu resistor yang di bahas dalam makalah ini, Kemudian jika ada
salah dalam penulisan, saya atas selaku penulis minta maa’f sebesar
besarnya.

43
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Rangkaian_listrik
https://idschool.net/smp/rangkaian-listrik-seri-paralel-dan-campuran/

44

Anda mungkin juga menyukai