Anda di halaman 1dari 58

LABSHEET

RANGKAIAN LISTRIK

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
DAFTAR LABSHEET RANGKAIAN LISTRIK
Halaman
1. Pengenalan Alat – alat ukur dan Peralatan Laboratorium ............................................ 1
2. Pengenalan Bahan Praktek ........................................................................................... 8
3. Penggunaan Multimeter, CRO dan AFG ..................................................................... 15
4. Penggunaan Alat Ukur dan Bahan Praktek ................................................................... 24
5. Beban RLC Pada Sumber Tenaga Tegangan DC Dan AC .......................................... 28
6. Rangkaian Resistor Seri – Parallel – Campuran .......................................................... 33
7. Pengisian Pengosongan Kapasitor dan Induktor .......................................................... 36
8. Pengaruh Frekuensi Terhadap Beban RLC Seri dan Paralel ....................................... 42
9. Resonansi Seri dan Parallel dan Mencari Harga Reaktansi ......................................... 46
10. Sambungan Bintang – Segitiga dan Test Urutan Fase ................................................. 51
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III Pengenalan Alat – alat ukur dan Peralatan Pertemuan
Laboratorium
JOB : 1 Hal 1 dari 7

A. TUJUAN
Setelah selesai praktek diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menyebutkan:
a. Nama
b. Jenis
c. Batas ukur yang ada
d. Skala yang ada
e. Kegunaannya
f. Penggunaannya
g. Keselamatan kerja dari alat ukur besaran listrik yang ada di laboratorium.
2. Menyebutkan:
a. Nama
b. Spesifikasi
c. Kegunaan
d. Keselamatan kerja dari peralatan praktek yang ada di laboratorium.

B. PETUNJUK SINGKAT
Alat Ukur
Alat ukur besaran listrik ada bermacam-macam sesuai dengan kegunaan dan
ubahan listrik yang dapat diukur. Sedangkan bila dilihat dari tampilannya bisa
berupa analog maupun digital. Macam-macam alat ukur :
1) Voltmeter
Voltmeteradalahalatukur yang digunakan untuk mengetahui besaran
tegangan listrik. Ada 3 macam voltmeter yang biasa digunakan:

a) Voltmeter AC dengan simbol : V

b) Voltmeter DC dengan simbol : V

c) Voltmeter AC / DC dengan simbol : V

2) Amperemeter
Amperemeter adalah alatukur yang digunakan untuk mengetahui besaran
kuatarus listrik. Ada 3 macam amperemeter yang biasa digunakan:

a) Amperemeter AC dengan simbol : A

b) Amperemeter DC dengan simbol : A

c) Amper meter AC / DC dengan simbol: : A

LAB DASAR LISTRIK


1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III Pengenalan Alat – alat ukur dan Peralatan Pertemuan
Laboratorium
JOB : 1 Hal 2 dari 7

3) Wattmeter
Wattmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui besaran daya
atautenaga listrik. Ada 2 macam wattmeter yang biasa digunakan:

a) Wattmeter AC dengan simbol : W

b) Wattmeter AC / DC dengan simbol : W

4) Ohmmeter
Ohm meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui besaranham
batan listrik. Ada beberapa macam ohm meter yang biasa digunakan :
a) Ohm meter untuk orde hambatan besar
Ohm meter jenis ini biasanya digunakan untuk mengukur hambatan
kecil sampai besar yang menggunakan sumber tegangan kecil. Alat ini
biasanya tergabung dengan alat yang lain yang biasanya dinamakan
Multimeter.
b) Insulation Resistance Testerdigunakan untuk mengukur hambatan
yang cukup besar (biasanya dalam orde MΩ ), dan sumber tegangan
yang digunakan cukup besar. Alat ini digunakan biasanya digunakan
untuk mengukur tahanan isolasi. Misalnya : lilitan motor dengan body.
c) Meger
Ohm meter jenis ini hampir sama dengan insulation tester perbedaanya
hanya terletak pada sumber tegangannya, kalau insulation terster
menggunakan battery karena memanfaatkan rangkaian elektronik
sedang pada meger menggunakan dinamo sebagai sumber teganganya.
d) Earth meter
Ohm meter jenis ini digunakan untuk mengukur hambatan pentanahan
grounding atau pentanahan petir.
5) Galvanometer
Alat ini hamper sama dengan amperemeter, digunakan untuk mencari
kesetimbangan sehingga mempunyai titik nol di tengahnya yang disebut
center zero.
6) Cos meter
Alat ini digunakan untuk mengukur besarnya factor daya atau sudut
pergeseran fase antara tegangan dan arus dalam satu rangkaian listrik bolak-
balik.
7) Tes urutan fasa
Alat ini digunakan untuk mengetahui urutan fase dari sumber tenaga listrik
AC 3 fasa.
8) Flux meter
Alat ini digunakan untuk mengukur besarnya kuat medan listrik.
9) Lux meter
Alat ini digunakan untuk mengukur besarnya intensitas cahaya.
10) Frekuensi meter
Alat ini digunakan untuk mengetahui besarnya frekuensi dari suatu sumber
tenaga listrik bolak-balik.

LAB DASAR LISTRIK


2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III Pengenalan Alat – alat ukur dan Peralatan Pertemuan
Laboratorium
JOB : 1 Hal 3 dari 7

11) Multimeter
Multimeter sesuai dengan namanya adalah alat ukur yang merupakan
gabungan dari:
a) Voltmeter AC
b) Voltmeter DC
c) Amperemeter DC
d) Ohm meter

12) Kwh meter


Alat ini digunakan untuk mengetahui besarnya daya yang digunakan dalam
waktu 1 jam (waktu tertentu).

Jenis – jenis alat ukur berdasarkan prinsip kerjanya:


No Jenis/ Prinsip kerja Simbol

1. Kumparan Putar

2. Besi Putar

3. Elektrodinamis

4. Elektro statis

5. Induksi

6. Kawat panas

7. Plat getar

Cara penempatan atau meletakan alat ukur


No Cara meletakan Simbol

1. Mendatar atau Tidur

2. Tegak Lurus

3. Miring dengan sudut tertentu

Kelengkapan Meter
No Kelengkapan Simbol
1. Dioda penyearah
2. Thermokopel

3. Pelindung dari medan magnet luar

LAB DASAR LISTRIK


3
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III Pengenalan Alat – alat ukur dan Peralatan Pertemuan
Laboratorium
JOB : 1 Hal 4 dari 7

Keterangan- keterangan lain yang perlu diperhatikan:


1. Arus dan tegangan yang diperbolehkan
Untuk watt meter, Frekuensi meter, Cos phi meter, dan KWH biasanya
dilengkapi dengan petunjuk kemampuan arus maksimum dan tegangan
maksimumnya.
Misal : 240 v/ 5 A
2. Tegangan Uji
Tegangan yang diperuntukan untuk menguji meter

Simbol : 2

Artinya tegangan yang dipergunakan untuk menguji sebesar 2 KV.


3. Frekuensi yang diijinkan
Misal : 50 HZ.........100HZ
Artinya meter tersebut hanya boleh dipergunakan untuk mengukur besaran listrik
yang mempunyai frekuensi antara 50 HZ- 100HZ.

Peralatan
Dalam praktek, selain menggunakan alat ukur juga didukung dengan peralatan lain
yaitu :
1. Sumber tegangan DC
Sumber tenaga listrik tegangan DC (DC Power Supply), outputnya ada yang tetap
dan ada yang variabel (dapatdiatur-atur), baik tegangan tunggal maupun ganda.

2. Variac (Variabel Alternating Current)


Alat ini berfungsi sebagai sumber tenaga tegangan bolak-balik yang besar
kecilnya dapat diatur.
3. Transformator 1 phase
Transformator 1 phase digunakan sebagai sumber tenaga tegangan AC 1 phase
yang besar kecilnya bervariasi.
4. Transformator 3 phase
Alat ini berfungsi sebagai sumber tenaga tegangan bolak-balik 3 phase yang
komposisi rangkaiannya dapat diubah-ubah sesuai dengan keperluan.
5. Transformator isolasi
Alat ini berfungsi sebagai sumber tenaga tegangan bolak-balik yang berfungsi
untuk mengisolasi antara alat yang satu dengan yang lainnya apabila digunakan
secara bersamaan dalam satu rangkaian.
6. CRO (Cathode Ray Osciloscope)
Alat ini berfungsi untuk mengukur besarnya tegangan dan frekuensi.
7. AFG (Audio Frequency Generator)
Alat ini berfungsi sebagai sumber tenaga tegangan bolak-balik yang besar
kecilnya tegangan maupunf rekuensinya dapat diubah-ubah.
8. Sumber tegangan AC 1 phase
Biasanyaberupa stop kontak standart.
9. Sumber tegangan AC 3 phase
Biasanyaberupa stop kontak 3 phase standart yang dilengkapi dengan pengaman.

LAB DASAR LISTRIK


4
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III Pengenalan Alat – alat ukur dan Peralatan Pertemuan
Laboratorium
JOB : 1 Hal 5 dari 7

C. ALAT DAN BAHAN


1. Semua alat ukur yang ada di laboratorium Dasar Listrik
2. Semua peralatan yang ada di laboratorium Dasar Listrik

D. PROSEDUR PENGAMATAN
Pengamatan Alat Ukur
1. Ambilah satu alat ukur, amati data yang ada dan masukan ke dalam tabel 1.
2. Bila telah selesai kembalikan pada tempatnya semula, lalu ambil lagi alat
ukur jenis yang lain dan amati data yang ada dan masukan pada tabel 1.
3. Pengamatan meliputi :
a) Amperemeter minimal 3 buah
b) Voltmeter minimal 3 buah
c) Wattmeter minimal 2 buah
d) Galvanometer minimal 1 buah
e) Cos meter 1 buah
f) Tes urutan fasa 1 buah
g) Flux meter 1 buah
h) Multimeter 2 buah
i) Frekuensi meter 1 buah
j) Kwh meter 1 buah

Tabel 1. Data Pengamatan Alat Ukur

Nama alat ukur Spesifikasi Simbol Arti simbol


No.
& Merk Yang Ada
B.U SKALA
1.

2.

3.

4.

5.

6.

LAB DASAR LISTRIK


5
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III Pengenalan Alat – alat ukur dan Peralatan Pertemuan
Laboratorium
JOB : 1 Hal 6 dari 7

Nama alat ukur Spesifikasi Simbol


No. Arti simbol
& Merk Yang Ada
B.U SKALA
7.

8.

9.

10.

Pengamatan Peralatan
1. Ambilah satu peralatan, amati data yang ada dan masukan kedalam tabel 2.
2. Bila telah selesai kembalikan pada tempatnya semula, lalu ambil lagi dan
amati data yang ada dan maasukan kedalam tabel 2.
3. Pengamatan meliputi :
a) DC Power supply 2 buah
b) Variac 1 buah
c) Transformator 1 phase 2 buah
d) Transformator 3 phase 3 buah
e) Transformator isolasi 1 buah
f) CRO 1 buah
g) AFG 1 buah

Tabel 2. Data pengamatanperalatan

No. Nama Spesifikasi Kegunaan Keterangan

1.

2.

3.

LAB DASAR LISTRIK


6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III Pengenalan Alat – alat ukur dan Peralatan Pertemuan
Laboratorium
JOB : 1 Hal 7 dari 7

No. Nama Spesifikasi Kegunaan Keterangan

4.

5.

6.

7.

E. TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Gambarkan rangkaian cara penyambungan dari masing masing alat ukur!
2. Jelaskan pengertian batas ukur dari sebuah alat ukur!
3. Jelaskan pengertian skala dari sebuah alat ukur!

LAB DASAR LISTRIK


7
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III
Pengenalan Bahan Praktek Pertemuan
JOB : 2 Hal 8 dari 7

A. TUJUAN
Setelah selesai praktek diharapkan mahasiswa dapat :
1. Menyebutkan :
a. Nama
b. Spesifikasi
c. Kegunaan
d. Keselamatan dari bahan praktek yang ada dilaboratorium
2. Membaca kode-kode yang ada pada bahan praktek untuk menentukan
spesifikasinya.
B. TEORI SINGKAT
Ada beberapa macam bahan praktek yang sering digunakan dalam suatu rangkaian
percobaan, antara lain :
1. Resistor
Resistor dalam rangkaian listrik berfungsgsi sebagai beban resitif. Resistor
yang digunakan dalam praktek nilainya ada yang tetap dan ada yang variabel.
Resistor tetap:
Dinamai resistor tetap karena nilai hambatanya tetap. Nilai dari resistortetap
ada yang tertulis langsung dan ada yang menggunkan kode. Kode yang biasa
digunakan adalah:
a. Kode angka dan huruf
b. Kodewarna
Resistor variabel
Dinamai resistor variabel karena nilainya dapat diubah. Resistor ini biasanya
berupa :
a. Reosthat
b. Tahanan geser
c. Decade resistor
Disamping resistor seperti yang dijelaskan di atas masih ada satu jenis
resistor yang dinamakan loading resistor 3 phase. Loading resistor 3 phase
ujudnya berupa 3 buah resistor yang disusun berjajar yang nilainya dapat
diubah ubah secara simetris dan berfungsi sebagai beban 3 phase.
2. Induktor
Induktor dalam rangkaian listrik berfungsi sebagai beban induktif. Induktor
yang digunakan dalam praktek nilaianya ada yang tetap dan ada juga yang
variabel. Induktor tetap biasanya berupa lilitan kawat tembaga, misalnya
ballast lampu TL. Sedangkan induktor tidak tetap biasanya berupa dekade
induktor
3. Kapasitor
Kapasitor dalam rangkaian listrik berfungsi sebagai beban kapasitif. Kapasitor
yang digunakan dalam praktek nilainya ada yan tetap dan juga ada yang
variabel. Kapasitor tetap biasanya berupa sebuah kapasitor. Sedangkan
kapasitor tidak tetap biasanya berupa dekade kapasitor atau varco (Variabel
Condensator)
Ada 2 jeniskapasitor yaitu:
a. Kapasitor bipolar
b. Kapasitor non polar
Nilai dari kapasitor tetap ada yang tertulis secara langsung dan ada yang
menggunakan kode.

LAB. DASAR LISTRIK


8
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III
Pengenalan Bahan Praktek Pertemuan
JOB : 2 Hal 9 dari 7

Cara pembacaan kode pada Resistor

a. Resistor dengan kode angka dan huruf


contoh :

1. 5w 33 R J

Resistor tersebut mempunyai spesifikasi atau nilai sebagai berikut:

5W Menyatakan besarnya Watt Rating = 5 Watt


33 RMenyatakan besarnya resistansi = 33 ohm
J Menyatakan besarnya toleransi = ±5%

2. 10 W 4R7 K

Resistor tersebut mempunyai spesifikasi atau nilai sebagai berikut:

10W Menyatakan besarnya Watt Rating = 10Watt


4R7 Menyatakan besarnya resistansi = 4700 ohm
K Menyatakan besarnya toleransi = ± 10 %

3. 5W 10 KΩ K

Resistor tersebut mempunyai spesifikasi atau nilai sebagai berikut:

5W Menyatakan besarnya Watt Rating = 5Watt


10 KΩ Menyatakan besarnya resistansi = 10K ohm
K Menyatakan besarnya toleransi = ± 10 %

b. Resistor dengan kode warna


Sebelum menghitung dengan kode warna, disini terlebih dahulu kami ingatkan
mengenai arti atau nilai dari kode warna.

Tabel 1. Arti/ nilai dari kode warna

WARNA ANGKA PERKALIAN TOLERANSI


Hi-Hitam 0 X1 -
Co-Coklat 1 X10 ±1%
Me-Merah 2 x100 ±2%
Or-Orange 3 X1000 -
Ku-Kuning 4 X10.000 -
Hi-Hijau 5 X100.000 -
Bi-Biru 6 X1.000.000 -
U-Ungu 7 - -
Ke-Kelabu 8 - -
Pu-Putih 9 - -
Em-Emas - X0,1 ±5%
Per-Perak - X0,01 ±10%

LAB. DASAR LISTRIK


9
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III
Pengenalan Bahan Praktek Pertemuan
JOB : 2 Hal 10 dari 7

Penulisan dengan kode warna ada dua macam yaitu :

a. Dengan kode 4 gelang


Cara membacanya :
Warna pertama (1) : Angka
Warna kedua (2) : Angka
Warna ketiga (3) : Perkalian
Warna ke empat (4) : Toleransi

Contoh :

Warna pertama (1) : Coklat


Warna kedua (2) : Hijau
Warna ketiga (3) : Merah
Warna keempat (4) : Emas

Resistor dengan kode warna seperti diatas bernilai :

15 x 100 Ω ± 5 % = 1500 Ω ± 5 %
b. Dengan kode 5 warna
Cara membacanya :
Warna pertama (1) : Angka
Warna kedua (2) : Angka
Warna ketiga (3) : Angka
Warna keempat (4) : Perkalian
Warna kelima (5) : Toleransi
Contoh :

Warna pertama (1) : merah


Warna kedua (2) : ungu
Warna ketiga (3) : hitam
Warna keempat (4) : coklat
Warna kelima (5) : merah

Resistor dengan kode warna seperti diatas bernilai :

270 x 10Ω ±2% = 2700 Ω ± 2%

LAB. DASAR LISTRIK


10
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III
Pengenalan Bahan Praktek Pertemuan
JOB : 2 Hal 11 dari 7

Cara pembacaan kode pada kapasitor

1. Dengan kode angka dan huruf , contoh :

Kapasitor dengan kode 333 J 50 V

Cara membacanya adalah sebagai berikut :

Angka pertama : angka


Angka kedua : angka
Angka ketiga : Jumlah nol
Dalam satuan terkecil yaitu pF
Jadi kapasitor diatas mempunyai spesifikasi atau nilai:

333 Menyatakan besarnya kapasitansi = 33000 pF


J Menyatakan besarnya toleransi = ± 5%
50 V Menyatakan besarnya tegangan kerja = 50 Volt

Kapasitor dengan kode 561 K 100V

Kapasitor diatas mempunyai spesifikasi atau nilai:

Kapasitansi = 560 pF
Toleransi = ± 10 %
Tegangan kerja = 100 Volt

2. Dengan kode warna :

Kapasitor dengan kode warna mudah jarang sekali kita temui dipasaran.
Sedang cara pembacaannya sama dengan cara pembacaan pada resistor hanya
warnanya ada lima gelang dimana gelang terakhir menunjukkan tegangan
kerjanya.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Semua bahan yang ada di lab. Dasar Listrik


2. Resistor dengan kode warna
3. Resistor dengan kode angka dan huruf
4. Kapasitor dengan kode angka dan huruf
D. LANGKAH PENGAMATAN

Pengamatan Bahan Praktek :


1. Ambil satu demi satu lalu amati data yang ada, masukkan dalam Tabel 1.
2. Setelah selesai mengamati 1 bahan langsung kembalikan pada tempat semula,
kemudian baru ambil yang lainnya. Bahan – bahan yang perlu diamati antara
lain meliputi :

a. Decade Resistor 1buah


b. Decade Kapasitor 1buah
c. Decade Induktor 1buah
d. Rheostat 2 buah
LAB. DASAR LISTRIK
11
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III
Pengenalan Bahan Praktek Pertemuan
JOB : 2 Hal 12 dari 7

e. Tahanan geser 1buah


f. Ballast TL 2 buah
g. Kapasitor bipolar 2 buah
h. loading resistor 1buah

Tabel 1. Data Pengamatan Bahan Praktek

No Nama Bahan Simbol Spesifikasi Kegunaan Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Membaca Kode Resistor dan Kapasitor


Resistor dengan kode angka dan huruf
1. Ambil satu demi satu lalu amati data yang ada, masukkan dalam tabel 2.
2. Setelah selesai mengamati gantilah dengan yang lain. Pengamatan minimal 5
buah yang berbeda.

Tabel 2. Data Pengamatan/Pembacaan Resistor dengan Kode Angka dan


Huruf

No Kode Resistansi Toleransi Kemampuan Keterangan

1.

2.

LAB. DASAR LISTRIK


12
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III
Pengenalan Bahan Praktek Pertemuan
JOB : 2 Hal 13 dari 7

Resistor dengan kode 4 warna


1. Ambil satu demi satu lalu amati data yang ada, masukkan dalam Tabel 3.
2. Setelah selesai gantilah dengan yang lain, Pengamatan minimal 5 buah yang
berbeda

Tabel 3. Data Pengamatan/Pembacaan Resistor dengan Kode Angka 4 Warna

Warna
No Resistansi Toleransi Kemampuan Keterangan
1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

Resistor dengan kode 5 warna


1. Ambil satu demi satu lalu amati data yang ada, masukkan dalam Tabel.4
2. Setelah selesai gantilah dengan yang lain, Pengamatan minimal 5 buah yang
berbeda

Tabel 4. Data Pengamatan/Pembacaan Resistor dengan Kode Angka 5 Warna

Warna
No Resistansi Toleransi Kemampuan Ket.
1 2 3 4 5

1.

2.

3.

4.

5.

LAB. DASAR LISTRIK


13
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III
Pengenalan Bahan Praktek Pertemuan
JOB : 2 Hal 14 dari 7

Kapasitor dengan kode angka dan huruf


1. Ambil satu demi satu lalu amati data yang ada, masukkan dalam Tabel.5

2. Setelah selesai mengamati gantilah dengan yang lain, pengamatan minimal 5


buah yang berbeda`

Tabel 5. Data Pengamatan Capasitor dengan Kode Angka

No Kode Kapasitansi Toleransi Tegangan kerja Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

E. Tugas dan Pertanyaan

1. Gambarkan rangkaian (simbol) spesifikasi dari tiap – tiap bahan yang saudara amati?

2. Apa arti dari watt ratting dari sebuah resistor?

3. Apa arti dari working voltage dari sebuah kapasitor?

4. Bagaimana menentukan kemampuan sebuah Induktor?

(wajib dijawab/dikerjakan)

LAB. DASAR LISTRIK


14
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
Semester III PENGGUNAAN MULTIMETER, 4 Jam Pertemuan
JOB : 3 CRO DAN AFG Hal 15 dari 9

A. TUJUAN
Setelah selesai praktek diharapkan mahwasiswa dapat :
1. Menggunakan Multimeter, CRO, dan AFG dengan baik, benar, dan aman.
2. Trampil mengukur suatu besaran listrik yang dapat diukur dengan
Multimeter dan CRO dengan aman.
B. TEORI SINGKAT
Penggunaan Multimeter
Multimeter yaitu suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk bermacam-macam
pengukuran besaran listrik, Atau dengan kata lain suatu alat ukur yang
merupakan kumpulan dari bermacam – macam alat ukur.
Multimeter yang sering dijumpai merupakan gabungan dari :
- Voltmeter AC
- Voltmeter DC
- Amperemeter DC
- Ohm meter

Multimeter ini disebut juga AVO meter yang merupakan singkatan dari ampere,
volt, dan Ohm. Sekarang banyak beredar Multimeter yang dilengkapi dengan
alat pengukur impedansi, kapasitansi bahkan penguatan transistor atau suatu
penguat signal.

Pemakaian Multimeter
Pemakaian Multimeter tergantung dari tujuan pengukuran. Oleh sebab itu
pemakain Multimeter harus memperhatikan petunjuk – petunjuk pemakain
Multimeter dan mematuhi peraturan – peraturan kalau tidak memperhatikan dan
mematuhi disamping mungkin alat yang akan rusak juga si pemakai sendiri yang
terancam bahaya. Karena hal –hal tersebut diatas maka pengukuran arus yang
besar atau tegangan tinggi perlu dijauhi untuk menghindari kemungkinan –
kemungkinan yang terjadi yang tidak kita inginkan. Agar tidak salah dalam
pemakaian janganlah dipergunakan alat ukur yang cacat.

Persiapan Pemakaian
1. Pembetulan penunjuk angka nol.
Sebelum meter digunakan untuk mengukur, jarum harus menunjuk angka nol
(angka nol disebelah kiri).
Pembetulan penunjuk angka nol dilakukan dengan jalan memutar skrup
pengatur kedudukan jarum ke arah mana yang diperlukan agar jarum tepat
menunjuk angka nol dari kiri busur skala.
2. Pemilihan jangkauan atau batas ukur
Sebelum menggunakan meter, terlebih dahulu harus diperhatikan kemampuan
maksimum dari meter (Batas Ukur/BU).

Batas ukur yang diinginkan dipilih dengan memutar pengatur batas ukur pada
kedudukan yang sesuai.
Pengukuran tegangan AC pada kedudukan ACV.
Pengukuran tegangan DC pada kedudukan DCV.
Pengukuran arus DC pada kedudukan mA DC.
Pengukuran tahanan/resistansi pada kedudukan Ohm

LAB DASAR LISTRIK


15
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
Semester III PENGGUNAAN MULTIMETER, 4 Jam Pertemuan
JOB : 3 CRO DAN AFG Hal 16 dari 9

3. Penghubung Probe
Menurut peraturannya probe yang berwarna merah dihubungkan dengan
terminal positip sedangkan probe yang berwarna hitam dihubungkan dengan
terminal negatip. Pemasangan probe harus masuk sampai dasar batang tangkai

Prosedur Pemakaian Multimeter


1. Pengukuran tahanan/resistansi (Ω)
Dalam pengukuran lakukan langkah-langkah sbb :
a. Pilihlah batas ukur yang sesuai dengan tahanan yang akan diukur.
b. Ujung-ujung probe dihubungkan dengan terminal pada Multimeter
kemudian kedua probe dihubung singkatkan.
c. Atur knop ADJ (Putar kekanan/kekiri) agar jarum menunjuk angka nol
pada skala ohm (sebelah kanan).
d. Setelah jarum menunjuk angka nol kemudian hubungkan ujung ujung
probe ke ujung – ujung tahanan/resistansi yang akan diukur.
e. Lihatlah penunjukkan jarum meter.

Catatan :
- Mengatur jarum pada kedudukan nol setiap saat harus diulangi apabila
telah digunakan untuk mengukur beberapa kali atau memindah batas ukur.
- Usahakan pemilihan batas ukur yang memungkinkan hasil penunjukkan di
tengah-tengah busur skala agar hasil pengukuran lebih akurat dan
pembacaan lebih mudah.

2. Pengukuran Tegangan AC (ACV)


Dalam pengukuran lakukan langkah – langkah sbb :
a. Pilihlah batas ukur yang sesuai dengan tegangan yang akan diukur.
b. Ujung – ujung probe dihubungkan dengan terminal pada Multimeter Merah
positip dan Hitam negatip.
c. Kemudian hubungkan ujung –ujung probe, dengan sumber tegangan atau
beban yang akan diukur.
d. Lihatlah penunjukkan jarum meter.

Catatan :
- Pada frekwensi 30 Hz sampai 20 KHz tidak berpengaruh pada batas ukur
10 V dan 50 V AC, tetapi pada frekwensi diatas 20 Khz akan kelihatan
pengaruhnya, demikian juga pada frekwensi dibawah 30 Hz jarum akan
bergetar sehingga penunjukkan sulit dibaca.
- Biasanya meter model ini dikalibrasi pada harga effektif dari tegangan
sinus. Kalau untuk mengukur tegangan yang bukan sinus tentu ada
kesalahan.

3. Pengukuran Tegangan DC (DCV)


Dalam pengukuran lakukan langkah – langkah sbb :
a. Pilihlah batas ukur yang sesuai dengan tegangan yang akan diukur
b. Kebel probe dihubungkan dengan terminal pada Multimeter, Merah
sebagai kutub positip dan Hitam sebagai kutub Negatip.

LAB DASAR LISTRIK


16
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
Semester III PENGGUNAAN MULTIMETER, 4 Jam Pertemuan
JOB : 3 CRO DAN AFG Hal 17 dari 9

c. Kemudian hubungkan ujung-ujung probe, dengan sumber tegangan atau


beban yang akan diukur. Ingat jangan sampai kebalik dalam
menghubungkan ujung-ujung probe dengan sumber tegangan/beban.
d. Lihat penunjukkan jarum meter.

4. Pengukuran Arus DC (DC mA)


Dalam pengukuran lakukan langkah – langkah sbb :
a. Pilihlah batas ukur yang sesuai dengan besarnya arus yang akan diukur
berdasarkan dari hasil perhitungan.
b. Hubungkan ujung – ujung probe dengan benar ( merah untuk kutup
positip dan hitam untuk kutup negatip).
c. Hubungkan probe secara seri merah dengan arah positip sumber tegangan
dan hitam dengan arah negatip sumber tegangan. Catatan awas jangan
sampai terbalik.
d. Amati penunjukkan jarum meter

C. ALAT DAN BAHAN


1. Multimeter 1buah
2. Resistor dengan berbagai nilai hambatan 5buah
3. Batu battery kapasitas 1,5 volt dan 9 volt 5buah
4. Transformator step down 1 buah
5. Bok dan kabel penghubung Secukupnya

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pemanfaatan Range Ohm
Digunakan untuk pengukuran Hambatan dan Pengecekan komponen
a. Untuk pengukuran hambatan
1) Siapkan resistor dengan berbagai nilai hambatan
2) Ukurlah hambatannya sesuai dengan prosedur
3) Bandingkan hasil pengukuran dengan nilai yang tertera

Tabel. 1 Data Pengukuran Hambatan


Spesifikasi Multi meter yang digunakan : ......
Nilai Pengukuran
No Hambatan Hasil Selisih
(Perhitungan) Perkalian B.U. Hasil Penunjukan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

LAB DASAR LISTRIK


17
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
Semester III PENGGUNAAN MULTIMETER, 4 Jam Pertemuan
JOB : 3 CRO DAN AFG Hal 18 dari 9

b. Untuk memeriksa kondisi suatu komponen listrik


1) Siapkan sebuah transformator step down
2) Ukurlah
- Ujung – ujung lilitan primer dan sekunder
- Ujung lilitan primer dengan ujung lilitan sekunder
- Ujung lilitan primer dan sekunder dengan inti
3) Simpulkan dari hasil pengukuran saudara

Tabel. 2 Data Pengecekan Kondisi suatu Komponen Listrik


Spesifikasi Multimeter yang digunakan : ......
No Pengukuran Jarum Hambatan Kondisi
1.
2.
3.
4.
5.
6.

2. Pemanfaatan Range DCV


Untuk mengukur tegangan DC
a. Siapkan beberapa batu battery dengan berbagai nilai tegangan
b. Ukurlah tegangannya sesuai dengan prosedur
c. Bandingkan hasil pengukuran dengan nilai yang tertera.

Tabel. 3 Data pengukuran Tegangan DC


Spesifikasi Multimeter yang digunakan : ......
No Komposisi Teg. Pengukuran Hasil Selisih
battery Terbaca Skala B.U Penunjukkan
1. 1 x 1,5
2. 2 x 1,5v Seri
3. 3 x 1,5v Seri
4. 1 x 9v
5. 2 x 9v Seri

LAB DASAR LISTRIK


18
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
Semester III PENGGUNAAN MULTIMETER, 4 Jam Pertemuan
JOB : 3 CRO DAN AFG Hal 19 dari 9

3. Pemanfaatan Range DCmA


Untuk mengukur kuat arus DC
a. Siapkan batu battery dan resistor
b. Buat rangkaian seperti gambar di bawah
c. Sesuaikan batas ukur dari multimeter yang saudara gunakan

Tabel. 4 Data Pengukuran Arus


Spesifikasi Multimeter yang digunakan : ......
Pengukuran
No Battery Resistor Hasil
Skala Batas Ukur Penunjukkan
1. 1 x 9v 1K
2. 1 x 9v 820Ω

4. Pemanfaatan Range ACV


Untuk mengukur tegangan AC
a. Siapkan transformator yang akan diukur tegangannya
b. Hubungkan sisi primer dari transformator denan sumber tegangan 220V
c. Ukurlah tegangan pada sekundernya sesuai dengan prosedur
d. Bandingkan hasil pengukuran dengan nilai yang tertera

Tabel. 5 Data Pengukuran Tegangan AC


Spesifikasi Multimeter yang digunakan : ......
Tegangan Pengukuran
No terbaca pada Hasil Selisih
Skala B.U. Penunjukkan
sisi sekunder
1.
2.
3.
4.
5.

LAB DASAR LISTRIK


19
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
Semester III PENGGUNAAN MULTIMETER, 4 Jam Pertemuan
JOB : 3 CRO DAN AFG Hal 20 dari 9

PENGGUNAAN CRO dan AFG


CRO sebelum digunakan terlebih dahulu harus dikalibrasi. Ada dua macam yang
harus dikalibrasi yaitu V/div (Volt per divisi) dan time/div (time per divisi).
Langkah kalibrasi
1. Letakkan panel V/div pada range 1 V.
2. Letakkan panel time/div pada range 0,1 ms.
3. Tekan atau tarik (sesuai type CRO) tombol auto.
4. Hidupkan saklar powernya dan tunggu sebentar sehingga muncul garis lurus
mendatar pada layar.
5. Bila tak muncul-muncul coba atur intensitas dan focusnya, bila belum
muncul juga atur knop position control arah vertikalnya sampai muncul garis
lurus pada layar.
6. Bila garis yang muncul miring, luruskan dengan cara memutar Trace rotation
dengan obeng kecil.
7. Ambil probe dan letakkan pada perbandingan 1:1.
8. Pasang probe pada salah satu channel (Ch1 atau Ch2) kemudian tekan
tombol mode sesuai dimana probe terpasang.
9. Kaitkan ujung probe pada terminal CALIB. Maka pada layar akan muncul
dua garis sejajar. Dua garis ini lebarnya harus sesuai dengan petunjuk pada
terminal CALIB (misal 1 Vp-p atau 2 Vp-p), sehingga apabila lebarnya
belum sesuai dengan standart harus ditepatkan dengan cara memutar knop
var cal’d pada panel V/div.
10. Setelah benar-benar tepat kondisi ini jangan diubah lagi (knop var cal’d
jangan diputar-putar lagi).
11. Langkah diatas adalah kalibrasi untuk tegangan, sedangkan untuk kalibrasi
waktu /frekuensi lalukan sebagai berikut. Pertama putar knop LEVEL ke
kiri/ke kanan sehingga pada layar muncul dua garis horizontal terputus di
atas dan di bawah. Panjang dari kedua garis ini haris 10 kotak/div, maka bila
kurang atau lebih harus ditepatkan dengan cara memutar knop var cal’d
pada panel time/div.
12. Setelah benar-benar tepat jangan diubah-ubah lagi (knop var cal’d jangan
diputar lagi).
13. CRO siap digunakan.

CRO Digunakan untuk Mengukur Tegangan DC


1. Rangkaialah percobaan saudara seperti gambar dibawah ini. Posisi pengatur
tegangan power supply pada posisi nol

CRO

LAB DASAR LISTRIK


20
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
Semester III PENGGUNAAN MULTIMETER, 4 Jam Pertemuan
JOB : 3 CRO DAN AFG Hal 21 dari 9

2. Periksakan rangkaian saudara pada dosen pembimbing ,bila telah disetujui


oleh dosen hubungkan input power supply dengan sumber tegangan AC
220V, kemudian hidupkan saklar powernya.
3. Atur besar tegangan outputnya sehingga Voltmeter menunjukkan besarnya
tegangan seperti yang tertera pada table, kemudian ukurlah dengan
CRO.Yaitu dengan cara sebagai berikut :
a. Tekan tombol GND pada channel yang digunakan.
b. Tepatkan garis horizontal yang muncul pada garis tertentu(perhatikan
dimana garis ini berada), karena garis ini diperlukan untuk menentukan
titik awalnya.
c. Lepas/tekan kembali saklar GND, maka garis pada layer akan berpindah
(ke atas atau ke bawah) sesuai dengan memasang probenya, besarnya
perpindahan ini menunjukkan besarnya tegangan yang sedang diukur, dan
masukkan hasil pengukuran pada Tabel 6. Hasil pengukurannya sebagai
berikut :
Catatan :
Bila garisnya tidak kelihatan ini disebabkan oleh batas ukur yang terlalu kecil,
maka batas ukur harus dibesarkan sampai perpindahan garis dapat dibaca.

Tabel 6. Hasil Pengkuran tegangan DC dengan CRO


Penunjukan V/div. Penunjukan Hasil Selisih
Voltmeter (CRO) CRO VM-CRO
1 Volt
5 Volt
15 Volt
20 Volt

4. Bila telah selesai kembalikan semua alat pada posisi netral, kemudian
matikan saklarnya, lepas rangkaian dan lanjutkan pada percobaan
berikutnya.

CRO Digunakan untuk Mengukur Tegangan AC


1. Merangkai pecobaan seperti pada jobsheet.

CRO
V

2. Periksakan rangkaian pada dosen,bila telah disetujui oleh dosen hubungkan


input power supply dengan sumber tegangan AC 220V, kemudian hidupkan
saklar powernya.
3. Atur besar tegangan outputnya sehingga Voltmeter menunjukkan besarnya
tegangan seperti yang tertera pada table.Untuk mempermudah pembacaan
putarlah knop time/div. ke arah sweep stop/external maka pada layer akan
muncul garis vertical.

LAB DASAR LISTRIK


21
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
Semester III PENGGUNAAN MULTIMETER, 4 Jam Pertemuan
JOB : 3 CRO DAN AFG Hal 22 dari 9

Catatan:
Perlu diingat bahwa tegangan yang terbaca pada layer CRO adalah tegangan
Vp-p (puncak-ke puncak), maka untuk mengetahui besarnya tegangan efektif
harus dihitung :
V maksimum (Vmaks) = Vp-p x 0,5
V efektif (Veff.) = V maks. X 0,707

Tabel 7. Hasil Pengukuran tegangan AC dengan CRO


Penunjukan V/div. Penunjukan Teg. Teg. Teg. Selisih
Voltmeter CRO CRO V p-p V maks V eff. Vm-CRO
1 Volt
5 Volt
15 Volt
20 Volt

4. Bila telah selesai kembalikan semua alat pada posisi netral, kemudian
matikan saklarnya,lepas rangkaian dan terus pada percobaan berikutnya.

CRO Digunakan untuk Mengukur Frekuensi


1. Merangkai percobaan seperti pada jobsheet

AFG
CRO

2. Letakkan range frekuensi pada posisi 100 Hz.


3. Periksakan rangkaian pada dosen, bila telah disetujui, hubungkan input CRO
dan AFG dengan sember tegangan AC 220 V lalu hidupkan saklar.
4. Atur tegangan outputnya sehingga terbaca 4 Vp-p. Amati panjang
gelombangnya (atur knop time/div. sehingga bentuk gelombangnya terbaca
jelas) masukkan hasil pengamatan pada Tabel 8. Setelah saudara baca dan
catat, naikkan frekuensinya seperti pada Tabel.

Tabel 8. Hasil Pengukuran Frekuensi Dengan CRO


Frekuensi Time/div. Panjang Besar Selisih
AFG CRO gelombang Frekuensi AFG-CRO
100 Hz
750Hz .
8 KHz .
125 KHz

5. Bila telah selesai kembalikan posisi pengatur tegangan output AFG pada
kedudukan minimum, matikan power CRO dan AFG kemudian lepas
rangkaian dan kembalikan peralatan dan bahan ke tempat semula dengan
tertib dan rapi.

LAB DASAR LISTRIK


22
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
Semester III PENGGUNAAN MULTIMETER, 4 Jam Pertemuan
JOB : 3 CRO DAN AFG Hal 23 dari 9

E. Tugas dan Pertanyaan


1. Mengapa dalam pengukuran tegangan AC dengan Multimeter, kutub-kutub
probe dapat dabaikan? Jelaskan!
2. Sebaiknya impedansi input meter yang dipergunakan lebih dari 10 kali
tahanan tempat pengukuran. Apa sebabnya ? Jelaskan!
3. Diusahakan pemilihan batas ukur yang memungkinkan penunjukkan kira-kira
di tengah-tengah busur skala. Mengapa harus demikian ? Jelaskan!
4. Dalam pengukuran tahanan/resistansi jangan sampai bagian badan kita
menyentuh logam probe, Mengapa ? Jelaskan!
5. Dari hasil percobaan yang saudara lakukan apakah penunjukkan antara
Multimeter yang satu (SANWA) dengan yang lainnya (YEW) ada perbedaan
atau tidak? Beri keterangan !
6. Buat kesimpulan dari praktek yang telah saudara lakukan!

LAB DASAR LISTRIK


23
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
Semester III PENGGUNAAN ALAT UKUR DAN 4 Jam Pertemuan
JOB : 4 BAHAN PRAKTEK Hal 24 dari 4

A. TUJUAN
Setelah selesai parktek diharapkan mahasiswa dapat :
1. Memilih alat ukur dengan benar dan tepat
2. Memasang alat ukur dengan benar dan aman
3. Memilih batas yang sesuai sehingga aman bagi alat ukur
4. Membaca penunjukkan jarum meter dengan benar dan tepat sesuai dengan
skala
5. Memilih bahan praktek dengan benar
6. Menghitung kemampuan dari bahan praktek yang akan dipakai
7. Memilih power supply yang kemampuannya sesuai.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Power Supply DC 1 buah
2. Variac 1 buah
3. Volt Meter DC dan AC masing – masing 1 buah
4. Ampere Meter DC dan AC masing – masing 1 buah
5. Multimeter 1 buah
6. Watt Meter AC/DC 1 buah
7. Cos Phi Meter 1 buah
8. Rheostat 500 ohm/1A / Tahanan geser 110 Ω/2.5A 1 buah
9. Lampu TL 15W/20W 1 buah
10. Box dan Kabel Penghubung Secukupnya

C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Penggunaan Ohm Meter, Ampere Meter DC dan Volt Meter DC
a. Ukurlah Rheostat yang akan digunakan sebagai beban dengan Ohm Meter
(range ohm meter) sebesar 100 Ohm
b. Lengkapi terlebih dahulu gambar dibawah ini
c. Pilih alat ukur yang diperlukan

d. Rangkailah percobaan saudara seperti gambar diatas dan sesuaikan batas


ukur dari meter – meter yang digunakan.
e. Periksakan rangkaian saudara pada dosen pembimbing , bila telah disetujui
hubungkan power supply dengan sumber tegangan AC 220V, kemudian
hidupkan saklar powernya dan aturlah tegangan outputnya sehingga volt
meter menunjukkan sebesar 12V, amati penunjukkan jarum dari
Amperemeter. Masukkan hasilnya dalam Tabel 1.
f. Ulangi langkah diatas untuk beban (R) sebesar 50 ohm.

LAB. DASAR LISTRIK


24
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
Semester III PENGGUNAAN ALAT UKUR DAN 4 Jam Pertemuan
JOB : 4 BAHAN PRAKTEK Hal 25 dari 4

Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Hambatan, Tegangan dan Arus Pada


Tegangan Searah (DC)

R Arus Voltmeter Ampermeter


Beban perhitungan BU Skal Pnjkn Hasil BU Skal Pnjkn Hasil
100Ω

50Ω

g. Bila telah selesai kembalikan posisi tegangan output power supply pada
kedudukan minimum, kemudian matikan saklarnya. Lepaskan rangkaian
dan teruskan pada percobaan berikutnya.

2. Penggunaan Ohmmeter, Amperemeter AC dan Voltmeter AC


a. Ukurlah Rheostat yang akan digunakan sebagai beban dengan Ohm Meter
(range ohm meter) sebesar 100 Ohm
b. Lengkapi terlebih dahulu gambar dibawah ini
c. Pilih alat ukur yang diperlukan

d. Rangkailah percobaan saudara seperti gambar diatas dan sesuaikan batas


ukur dari meter – meter yang digunakan.
e. Periksakan rangkaian saudara pada dosen pembimbing , bila telah disetujui
hubungkan power supply dengan sumber tegangan AC 220V, kemudian
hidupkan saklar powernya dan aturlah tegangan outputnya sehingga volt
meter menunjukkan sebesar 12V, amati penunjukkan jarum dari
Amperemeter. Masukkan hasilnya dalam Tabel 2.
f. Ulangi langkah diatas untuk beban (R) sebesar 50 ohm

Tabel 2. Data Hasil Pengukuran Hambatan, Tegangan dan Arus Pada


Tegangan AC

R Arus Voltmeter Ampermeter


Beban perhitungan BU Skal Pnjkn Hasil BU Skal Pnjkn Hasil
100Ω
500Ω

LAB. DASAR LISTRIK


25
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
Semester III PENGGUNAAN ALAT UKUR DAN 4 Jam Pertemuan
JOB : 4 BAHAN PRAKTEK Hal 26 dari 4

g. Bila telah selesai kembalikan posisi tegangan output power supply pada
kedudukan minimum, kemudian matikan saklarnya. Lepaskan rangkaian
dan teruskan pada percobaan berikutnya.

3. Penggunaan Wattmeter dan Cos Phi Meter


Wattmeter dan cos phi meter pada dasarnya adalah alat ukur yang prinsip
kerjanya hampir sama yaitu penggabungan dari Amperemeter dan Voltmeter,
sehingga pada Wattmeter dan Cos Phi meter dikenal adanya dua lilitan yaitu
lilitan arus dan lilitan tegangan.
Lilitan arus sama dengan Amperemeter memasangnya harus seri dan lilitan
tegangan sama dengan Voltmeter memasangnya harus paralel.
Langkah Pemasangan:
a. Sebelum memasang kedua alat ukur tersebut terlebih dahulu amati posisi
dari masing-masing lilitan sesuai tandanya.
Kumparan Arus:
Watt meter Cos Phi meter

Ujung awal ................. .................


Ujung akhir ................. .................
Batas ukur ................. .................
Kumparan tegangan:
Ujung awal ................. .................
Ujung akhir ................. .................
Batas ukur ................. .................

b. Amati tabel petunjuk pada alat ukur.


Untuk wattmeter biasanya berupa tabel cara pembacaan hasilnya, untuk
Cos Phi meter biasanya berupa rentang untuk batas ukur (BU).

Penggunaan Wattmeter
a. Lengkapilah terlebih dahulu gambar dibawah ini
b. Pilih alat ukur yang diperlukan
c. Rangkaialah percobaan saudara seperti gambar dibawah. Sesuaikan batas
ukur dari meter-meter yang digunakan
d. Periksa rangkaian saudara kepada dosen pembimbing

LAB. DASAR LISTRIK


26
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
Semester III PENGGUNAAN ALAT UKUR DAN 4 Jam Pertemuan
JOB : 4 BAHAN PRAKTEK Hal 27 dari 4

e. Bila telah disetujui, hubungkan variac dengan sumber tegangan AC 220V,


kemudian hidupkan saklar powernya dan aturlah tegangan outputnya
sehingga voltmeter menunjukkan sebesar 220V, amati penunjukkan jarum
dari Wattmeter, masukkan hasilnya dalam Table 3.
f. Ulangi langkah diatas untuk beban TL 20W.

Tabel. 3 Data Hasil Pengukuran Daya pada Tegangan AC

B.U. B.U.
Daya Beban Kump. Penunjukkan
Kump. Perkalian Hasil
(Lampu TL) Arus jarum
Tegangan
15 W

20 W

g. Bila telah selesai kembalikan posisi tegangan output Variac pada


kedudukan minimum, kemudian matikan saklar. Gantilah Wattmeter
dengan Cos Phi meter.
h. Lakukan pengamatan seperti langkah diatas & masukkan hasilnya dalam
Tabel 4

Tabel. 4 Data Hasil Pengukuran Faktor Daya


B.U. B.U.
Penunjukkan
Daya Beban Kump. Kump. Arah Hasil
jarum
Tegangan Arus
Lampu pijar
100 W

TL 15 W

TL 15 W//C
3,25

i. Bila telah selesai kembalikan posisi tegangan output variac pada


kedudukan minimum, kemudian matikan saklarnya.
j. Kembalikan alat dan bahan pada almari penyimpanan.

D. Tugas dan Pertanyaan


1. Pemilihan batas ukur harus tepat yaitu yang memungkinkan penunjukkan
jarum lebih dari setengah busur skala. Apa alasanya? Terangkan !

2. Buat kesimpulan dari praktek yang telah saudara lakukan!

LAB. DASAR LISTRIK


27
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III BEBAN RLC PADA SUMBER Pertemuan
TENAGA TEGANGAN DC DAN AC
JOB : 5 Hal 28 dari 5

A. TUJUAN
Setelah selesai praktek diharapakan mahasiswa dapat:
1. Mengukur besaran arus dan daya pada beben R L C pada sumber tegangan
searah dan bolak-balik.
2. Membuktikan hukum ohm.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Power supply DC 0 - 60V / 3A 1 buah
2. Variac 1 buah
3. Voltmeter DC 1 buah
4. Voltmeter AC 1 buah
5. Amperemeter DC 1 buah
6. Amperemeter AC 1 buah
7. Multimeter 1 buah
8. Transformator step down 220V/64V 1 buah
9. Rheostat 500 ohm/1A 1 buah
10. Induktor R : 70 Ohm L : 250 mH Cosφ: 0.6 1 buah
11. Kapasitor non polar 3,25 µF/250V 1 buah
12. Box dan kabel penghubung secukupnya 1 buah
13. Watt Meter AC/DC 1 buah

C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. RLC dengan sumber tenaga tegangan searah
a. Beban Resistif
1) Ukurlah rheostat yang akan digunakan sebagai beban dengan
ohmmeter (range ohm multimeter) sebesar 100 ohm
2) Hitunglah terlebih dahulu besarnya arus sesuai dengan tegangannya
3) Rangkailah percobaan saudara seperti gambar dibawah ini
4) Sesuaikan batas ukur dari meter-meter yang digunakan

5) Periksakan rangkaian saudara kepada dosen pembimbing


6) Bila telah disetujui , hubungkan ppwer supply dengan sumber
tegangan AC 220V, kemudian hidupkan saklar powernya dan aturlah
tegangan outputnya sehingga voltmeter menunjukkan secara berurutan
seperti pada Tabel 1, amati penunjukkan jarum dari amperemeter, dan
wattmeter, masukkan hasilnya ke dalam Tabel 1.

LAB DASAR LISTRIK


28
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III BEBAN RLC PADA SUMBER Pertemuan
TENAGA TEGANGAN DC DAN AC
JOB : 5 Hal 29 dari 5

Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Arus dan Daya Dengan Beban Resistif

Tegangan Perhitungan Praktek Selisih


Sumber Arus Daya Arus Daya Arus Daya
20 Volt
30 Volt
40 Volt
50 Volt
60 volt

7) Bila telah selesai kembalikkan posisi tegangan output power supply


pada kedudukan minimum, kemudian matikan saklarnya. Lepas
rangkaian dan teruskan dengan percobaan berikutnya.

b. Beban Induktif
1) Ukurlah hambatan murni dari ballast yang akan digunakan sebagai
beban dengan Ohmmeter range ohm multimeter)
2) Lakukan langkah percobaan seperti langkah b s/d f diatas dan
masukkan hasilnya kedalam Tabel 2.

Tabel. 2 Data hasil pengukuran arus dan Daya dengan beban Induktif
Ballast L: Cos : R:

Tegangan Perhitungan Praktek Selisih


Sumber Arus Daya Arus Daya Arus Daya
20 Volt
30 Volt
40 Volt
50 Volt
60 volt

3) Bila telah selesai kembalikkan posisi tegangan output power supply


pada kedudukan minimum, kemudian matikan saklarnya. Lepas
rangkaian dan teruskan dengan percobaan berikutnya.

c. Beban Kapasitif
1) Ingat sifat dari kapasitor bila dihubungkan dengan sumber tegangan
DC apakah mempunyai hambatan?
2) Lakukan langkah percobaan seperti langkah b s/d f diatas dan
masukkan hasilnya kedalam Tabel 3.

LAB DASAR LISTRIK


29
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III BEBAN RLC PADA SUMBER Pertemuan
TENAGA TEGANGAN DC DAN AC
JOB : 5 Hal 30 dari 5

Tabel 3. Data Hasil Pengukuran Arus dan Daya Dengan Beban Kapasitif
Kapasitor : µF/ V
Tegangan Perhitungan Praktek Selisih
Sumber
Arus Daya Arus Daya Arus Daya

20 Volt

30 Volt

40 Volt

50 Volt
60 volt

3) Bila telah selesai kembalikkan posisi tegangan output power supply


pada kedudukan minimum, kemudian matikan saklarnya. Lepas
rangkaian dan teruskan dengan percobaan berikutnya.

2. R L C dengan sumber tenaga tegangan bolak-balik`


a. Beban Resistif
1) Ukurlah rheostat yang akan digunakan sebagai beban dengan
ohmmeter (range ohm multimeter) sebesar 100 ohm
2) Hitunglah terlebih dahulu besarnya arus sesuai dengan tegangannya
3) Rangkailah percobaan saudara seperti gambar dubawah ini
4) Sesuaikan batas ukur dari meter-meter yang digunakan

5) Periksakanlah rangkaian saudara kepada dosen pembimbing. Bila


telah disetujui , hubungkan ppwer supply dengan sumber tegangan
AC 220V, kemudian hidupkan saklar powernya dan aturlah tegangan
outputnya sehingga voltmeter menunjukkan secara berurutan seperti
pada tabel.4 , amati penunjukkan jarum dari amperemeter, dan
wattmeter, masukkan hasilnya ke dalam Tabel 4.

LAB DASAR LISTRIK


30
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III BEBAN RLC PADA SUMBER Pertemuan
TENAGA TEGANGAN DC DAN AC
JOB : 5 Hal 31 dari 5

Tabel. 4 Data hasil pengukuran Arus dan Daya Pada beban Resistif

Tegangan Perhitungan Praktek Selisih


Sumber
Arus Daya Arus Daya Arus Daya

20 Volt
30 Volt
40 Volt
50 Volt
60 volt

6) Bila telah selesai kembalikkan posisi tegangan output Variac pada


kedudukan minimum, kemudian matikan saklarnya. Lepas rangkaian
dan teruskan dengan percobaan berikutnya.

b. Beban Induktif
1) Ukurlah hambatan murni dari ballast yang akan digunakan sebagai
beban dengan Ohmmeter
2) Lakukan langkah percobaan seperti langkah b s/d f percobaan pertama
diatas dan masukkan hasilnya ke dalam tabel 5.

Tabel 5. Data Hasil Pengukuran Arus dan Daya Pada Beban Induktif
Induktor L: mH, Cos : R: Ω

Tegangan Perhitungan Praktek Selisih


Sumber Arus Daya Arus Daya Arus Daya
20 Volt
30 Volt
40 Volt
50 Volt
60 volt

3) Bila telah selesai kembalikkan posisi tegangan output Variac pada


kedudukan minimum, kemudian matikan saklarnya. Lepas rangkaian
dan teruskan percobaan.
c. Beban Kapasitif
1) Ingat sifat dari kapasitor bila dihubungkan dengan sumber tegangan
AC apakah mempunyai hambatan?
2) Lakukan langkah percobaan seperti langkah b s/d f percobaan pertama
diatas dan masukkan hasilnya kedalam Tabel 6.

Tabel 6. Data Hasil Pengukuran Arus dan Daya Pada Beban Kapasitif

LAB DASAR LISTRIK


31
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III BEBAN RLC PADA SUMBER Pertemuan
TENAGA TEGANGAN DC DAN AC
JOB : 5 Hal 32 dari 5

Kapasitor : µF/ V

Tegangan Perhitungan Praktek Selisih


Sumber Arus Daya Arus Daya Arus Daya
20 Volt
30 Volt
40 Volt
50 Volt
60 volt

3) Bila telah selesai kembalikkan posisi tegangan output Variac pada


kedudukan minimum, kemudian matikan saklarnya.
4) Lepas rangkaian dan kembalikan peralatan dan bahan ke tempat
semula dengan tertib dan rapi.

D. Tugas dan Pertanyaan


1. Buatlah grafik arus fungsi tegangan dari setiap percobaan!
2. Bandingkan hasil pengamatan saudara antara percobaan yang menggunakan
sumber tenaga tegangan DC dan AC!
3. Buatlah kesimpulan dari praktek yang saudara lakukan!

LAB DASAR LISTRIK


32
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III RANGKAIAN RESISTOR Pertemuan
SERI – PARALLEL - CAMPURAN
JOB : 6 Hal 33 dari 3

A. TUJUAN

Setelah selesai praktek diharapakan mahasiswa dapat:


1. Menyebutkan penggunaan macam-macam rangkaian resistor (seri, parallel,
campuran) dalam praktek.
2. Menghitung besarnya resistansi dan watt rating dari resistor yang akan
digunakan untuk rangkaian.
3. Membuktikan Hukum Kirchoff I dan II

B. ALAT DAN BAHAN

1. Power supply DC 0 - 12V 1 buah


2. Multimeter 1 buah
3. Voltmeter DC 1 buah
4. Amperemeter DC 1 buah
5. Modul Resistor 1 buah
6. Box dan kabel penghubung secukupnya.

C. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Rangkaian Pembagi Tegangan (Seri)


a. Tentukan terlebih dahulu perbandingan antara R1 dan R2 sebanyak 5
langkah.
b. Rangkai tegangan sumber sebesar 12V, hitung besar tegangan pada masing-
masing resistor.
c. Rangkailah percobaan saudara seperti gambar dibawah

d. Periksakan rangkaian saudara kepada dosen pembimbing, bila disetujui


hubungkan power supply dengan sumber tegangan AC 220V, kemudian
hidupkan saklar powernya dan aturlah tegangan outputnya sehingga
Voltmeter (Vs) menunjukkan sebesar 12V.
e. Ukur besarnya tegangan pada R1 (V1) dan R2 (V2) masukkan hasilnya
kedalam Table 1.
f. Matikan power sumber tegangan, lepas rangkaian dan ukurlah besarnya R1
dan R2 dengan Ohmmeter masukkan hasilnya kedalam tabel.
g. Ulangilah langkah No. 2 s/d 6 diatas sebanyak 5 kali dengan nilai resistor
berbeda dan masukkan hasilnya kedalam Table 1.
h. Bila telah selesai kembalikan posisi tegangan output powe supply pada
kedudukan minimum, kemudian matikan saklarnya. Lepas rangkaian dan
teruskan dengan percobaan berikutnya.

LAB DASAR LISTRIK


33
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III RANGKAIAN RESISTOR Pertemuan
SERI – PARALLEL - CAMPURAN
JOB : 6 Hal 34 dari 3

TABEL 1. Data Hasil Pengukuran Pembagi Tegangan

Kode Warna Pengukuran Perhitungan Praktek


No
R1 (Ω) R2 (Ω) R1 (Ω) R2 (Ω) V1 V2 V1 V2
1
2
3
4
5

2. Rangkaian Pemecahan Arus (Parallel)


a. Menentukan terlebih dahulu perbandingan antara R1 dan R2 sebanyak 5
langkah.
b. Rangkai tegangan sumber sebesar 12V hitung besar tegangan pada masing-
masing resistor.
c. Rangkailah percobaan saudara seperti gambar dibawah:

d. Periksakan rangkaian saudara kepada dosen pembimbing, bila disetujui


hubungkan power supply dengan sumber tegangan AC 220V, kemudian
hidupkan saklar powernya dan aturlah tegangan outputnya sehingga
Voltmeter Vs menunjukkan sebesar 12V.
e. Baca penunjukkan jarum dari A1, A2, dan A3 masukkan hasilnya kedalam
Table 2.
f. Matikan power sumber tegangan, lepas rangkaian dan ukurlah besarnya R1
dan R2 dengan Ohmmeter masukkan hasilnya kedalam Tabel 2.
g. Ulangilah langkah No. 2 s/d 6 diatas sebanyak 5 kali dengan nilai resistor
yang berbeda dan masukkan hasilnya kedalam Tabel 2.

TABEL 2. Data Hasil Pengukuran Pembagi Arus

Kode Warna Pengukuran Perhitungan Praktek


No
R1 R2 R1 R2 A1 A2 A3 A1 A2 A3
1
2
3
4
5
h. Bila telah selesai kembalikan posisi tegangan output power supply pada
kedudukan minimum, kemudian matikan saklarnya. Lepas rangkaian dan
teruskan dengan percobaan berikutnya.

LAB DASAR LISTRIK


34
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III RANGKAIAN RESISTOR Pertemuan
SERI – PARALLEL - CAMPURAN
JOB : 6 Hal 35 dari 3

3. Rangkaian Campuran (seri – parallel)


a. Tentukan terlebih dahulu perbandingan antara R1, R2 dan R3 sebanyak 5
langkah.
b. Rangkai tegangan sumber sebesar 12V, hitung besar tegangan pada masing-
masing resistor.
c. Periksakan rangkaian saudara kepada dosen pembimbing, bila disetujui
hubungkan power supply dengan sumber tegangan AC 220V, kemudian
hidupkan saklar powernya dan aturlah tegangan outputnya sehingga
Voltmeter (Vs) menunjukkan sebesar 12V.
d. Baca penunjukkan jarum dari A1, A2, dan A3 serta ukur pula besarnya V1
dan V2 masukkan hasilnya kedalam Table 3.
e. Matikan power sumber tegangan, lepas rangkaian dan ukurlah besarnya R1
dan R2 dengan Ohmmeter masukkan hasilnya kedalam Table 3.
f. Ulangilah langkah No. 2 s/d 6 diatas sebanyak 5 kali dengan nilai resistor
yang berbeda dan masukkan hasilnya kedalam Table 3.

Tabel 3. Data Hasil Pengukuran Arus dan Tegangan

Pengamatan Pengamatan
Kode Warna Pengukuran Perhitungan Perhitungan
Alat Ukur Alat Ukur
No
R1 R2 R3 R1 R2 R3 A1 A2 A3 A1 A2 A3 V1 V2 V1 V2
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (A) (A) (A) (A) (A) (A) (V) (V) (V) (V)
1
2
3
4
5

g. Bila telah selesai kembalikan posisi tegangan output powe supply pada
kedudukan minimum, kemudian matikan saklarnya. Lepas rangkaian dan
teruskan dengan percobaan berikutnya.

C. Tugas dan Pertanyaan

1. Sebutkan penggunaan rangkaian seri, paralel, dan seri-paralel pada kehidupan


sehari-hari!
2. Hitung besarnya resistansi dan watt rating dari resistor yang digunakan untuk
membagi tegangan suatu rangkaian bila di ketahui tegangan sumber sebesar
15 Volt, tegangan beban 4 Volt dan kuat arus sebesar 25 mA!

LAB DASAR LISTRIK


35
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III PENGISIAN PENGOSONGAN
Pertemuan
KAPASITOR DAN INDUKTOR
JOB : 7 Hal 36 dari 6

A. TUJUAN
Setelah selesai praktek diharapakan mahasiswa dapat:
1. Menggambarkan grafik pengisian dan pengosongan kapasitor dan induktor
baik tegangan maupun arusnya sebagai fungsi-fungsi waktu.
2. Menyebutkan pengaruh besarnya Resistansi dan Kapasitansi terhadap
lamanya pengisian maupun pengosongan.
3. Menyebutkan pengaruh besarnya induktansi terhadap lamanya pengisian
maupun pengosongan.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Power supply DC 0 - 12V………………………………… 1 buah
2. Galvanometer ……………………………………………... 1 buah
3. Voltmeter DC yang mempunyai Rd paling besar………..… 1 buah
4. Stop Watch………………………………………………… 1 buah
5. Togel switch……………………………………………….. 1 buah
6. Saklar SPDT……………………………………………….. 1 buah
7. AFG…..……………………………………………………. 1 buah
8. CRO.........................................................................................1 buah
9. Resistor 100KΩ masing-masing……………………. 1 buah
10. Kapasitor bipolar 470µF/50V, 1000µF/50V……………… 1 buah
11. Decade Induktor 1 buah
12. Box dan kabel penghubung secukupnya
C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. PENGISIAN DAN PENGOSONGAN KAPASITOR
a. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini.
Posisi Selector Switch (Ss) pada 1 dan Saklar (S) Off.

Percobaan I : R = 100KΩ; C = 470µF/50V


Percobaan II : R = 100KΩ; C = 1000µF/50V

LAB DASAR LISTRIK


36
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III PENGISIAN PENGOSONGAN
Pertemuan
KAPASITOR DAN INDUKTOR
JOB : 7 Hal 37 dari 6

b. Periksalah rangkaian saudara kepada dosen pembimbing, bila telah


disetujui, hubungkan power supply dengan sumber tegangan AC 220V,
kemudian hidupkan saklar powernya dan aturlah tegangan output sebesar
12 Volt.
c. Secara bersama-sama tutup saklar S dan tekan tombol stop watch, amati
petunjuk Voltmeter dan Galvanometer dengan interval waktu seperti pada
Tabel 1 dan masukkan hasilnya ke dalam tabel kolom pengisian.
Catatan : “pembacaan meter waktunya tidak boleh terputus putus”.
d. Bila telah selesai , matikan stop watch dan kembalikan jarumnya pada
posisi nol (direset), kemudian buka saklar S
e. Dengan tanpa merubah rangkaian, secara bersama-sama pindahkan saklar
Ss pada posisi 2 dan tekan tombol stop watch amati penunjukan Voltmeter
dan Galvanometer dengan interval waktu seperti pada Tabel 1 dan
masukkan hasilnya kedalam tabel kolom pengosongan.
Catatan: “pembacaan meter waktunya tidak boleh terputus-putus”

Gambar rangkaian pengosongan:

Percobaan I R = 100KΩ C = 470µF


Percobaan II R = 100KΩ C = 1000µF

f. Bila telah selesai, matikan stop watch dan kembalikan jarum pada posisi
nol (direset), kemudian buka saklar S.
g. Ulangi proses pengisian dan pengosongan seperti diatas dengan harga
resistor tetap dan harga kapasitor 1000µF. Masukkan hasilnya kedalam
Tabel 2.

LAB DASAR LISTRIK


37
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III PENGISIAN PENGOSONGAN
Pertemuan
KAPASITOR DAN INDUKTOR
JOB : 7 Hal 38 dari 6

Tabel 1. Data Pengamatan Pengisian dan Pengosongan Capasitor


R = 100 KΩ; C = 470µF/50V
Waktu Pengisian Pengosongan
(detik) Teg. Vc Arus Ic Teg. Vc Arus Ic
0
15
30
45
60
90
120
150
210
270
330

Tabel 2. Data Pengamatan Pengisian dan Pengosongan Capasitor


R = 100KΩ; C = 1000µF/50V
Waktu Pengisian Pengosongan
(detik) Teg. Vc Arus Ic Teg. Vc Arus Ic
0
15

30
45

60

90
120
150
210

270
330

LAB DASAR LISTRIK


38
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III PENGISIAN PENGOSONGAN
Pertemuan
KAPASITOR DAN INDUKTOR
JOB : 7 Hal 39 dari 6

2. PENGISIAN DAN PENGOSONGAN INDUKTOR


a. Lakukan kalibrasi terhadap CRO yang akan saudara gunakan.
b. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini;

c. Periksalah rangkaian sudara ke dosen pembimbing, bila telah disetujui ,


hubungkan CRO dan AFG dengan sumber tegangan AC 220 Volt,
kemudian hidupkan saklar powernya dan aturlah tegangan output AFG
sebesar 4Vpp/50Hz gelombang kotak.
d. Amati gambar yang muncul pada layar CRO, aturlah knop Volt/div-nya
sehingga terdapat gambar yang jelas. Catat posisi Volt/div dan Time/div
masukkan hasilnya dalam Table 3.
e. Bila telah selesai kembalikan posisi tegangan output AFG pada kedudukan
minimum, kemudian matikan saklar AFG dan CRO. Lepas rangkaian dan
kembalikan alat dan bahan ketempat semula dengan tertib dan rapi.

LAB DASAR LISTRIK


39
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III PENGISIAN PENGOSONGAN
Pertemuan
KAPASITOR DAN INDUKTOR
JOB : 7 Hal 40 dari 6

Tabel 3. Data Hasil Pengamatan Pengisian dan Pengosongan Indukstor

Induktansi AFG Vp-p Time/div Volt/Div Gambar CRO

100 mH 4

200 mH 4

300 mH 4

400 mH 4

500 mH 4

600 mH 4

700 mH 4

800 mH 4

900 mH 4

1000 mH 4

LAB DASAR LISTRIK


40
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III PENGISIAN PENGOSONGAN
Pertemuan
KAPASITOR DAN INDUKTOR
JOB : 7 Hal 41 dari 6

D. TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Berapakah tetapan waktu dari masing-masing percobaan?
2. Gambarkan graik dari :
a. V = f(t) pada pengisian dan pengosongan kapasitor!
b. I = f(t) pada pengisian dan pengosongan kapasitor!
Berikan penjelasan dari gambar yang anda dapatkan !
3. Bagaimana pengaruh lamanya pengisian atau pengosongan terhadap harga
Capasitor (C) bila harga R tetap?
4. Bagaimana pengaruh lamanya pengisian atau pengosongan terhadap harga
inductor (L) bila harga R tetap?
5. Bandingkan grafik VL=f(t) pada waktu pengisian atau pengosongan dengan
Vc=f(t) pada waktu pengisian atau pengosongan!
6. Buatlah kesimpulan dari praktek saudara!

LAB DASAR LISTRIK


41
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III PENGARUH FREKUENSI TERHADAP Pertemuan
BEBAN RLC SERI DAN PARALEL
JOB : 8 Hal 42 dari 4

A. TUJUAN
Setelah selesai praktek diharapakan mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengaruh frekuensi terhadap tegangan VR, VL dan VC.
2. Menjelaskan pengaruh frekuensi terhadap Arus IR, IL dan IC.
3. Menjelaskan pengaruh frekuensi terhadap Impedansi (Z) dan sudut pergeseran
Phase.
4. Menggambarkan grafik :
I = f (frekuensi)
X = f (frekuensi)
5. Menggambarkan Phasor diagram.
6. Menyebutkan besarnya sudut pergeseran Phase.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Multimeter 1 buah
2. AFG 1 buah
3. CRO (Osciloscope 1 buah
4. Transformator Isolasi 1 buah
5. Dekade Resistor 1 buah
6. Induktor 1 buah
7. Dekade Kapasitor 1 buah
8. Box Resistor 1 buah
9. Box dan kabel penghubung secukupnya

C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rangkaian R – L dan R – C seri
a. Lakukan kalibrasi terhadap CRO yang akan saudara gunakan
b. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini
R = 2 KΩ , L = 500 mH

c. Perhatikan rangkaian saudara kepada dosen pembimbing, bila telah


disetujui, hubungkan CRO dan AFG dengan Sumber tegangan AC 220V,
kemudian hidupkan saklar powernya dan aturlah tegangan output AFG
sebesar: 6Volt/Vpp/100 Hz/Sinus.

Catatan: “Tegangan sumber (Vs) diusahakan selalu tetap 6 Volt


selama percobaan berlangsung”. Ukur besarnya VR dan VL,
masukkan kedalam Tabel 1.

d. Ulangi langkah diatas dengan interval frekuensi sesuai Tebel 1.

LAB DASAR LISTRIK


42
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III PENGARUH FREKUENSI TERHADAP Pertemuan
BEBAN RLC SERI DAN PARALEL
JOB : 8 Hal 43 dari 4

e. Bila telah selesai turunkan kembali frekuensi AFG hingga 100Hz, matikan
saklar AFG dan CRO.
f. Gantilah Induktor dengan kapasitor C:0.22µF, kemudian lakukan langkah
percobaan seperti langkah no 3 s/d 4 diatas dan masukkan hasilnya
kedalam Tabel 2.
g. Bila telah selesai turunkan kembali frekuennsi AFG hingga 100Hz
matikan saklar AFG dan CRO, lepas rangkaian dan teruskan dengan
percobaan berikutnya.

Tabel 1. Data Hasil Percobaan Rangkaian R-L Seri


Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan
Frekuensi
VR VL VR VL
AFG (Hz)
(Vp-p) (Vp-p) Max Eff. Max Eff.
100
200
400
600
800
1000
1500
2000
3000
4000
5000

Tabel 2. Data Hasil Percobaan Rangkaian R-C Seri


Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan
Frekuensi
VR VC VR VC
AFG (Hz)
(Vp-p) (Vp-p) Max Eff. Max Eff.
100
200
400
600
800
1000
1500
2000
3000
4000
5000

LAB DASAR LISTRIK


43
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III PENGARUH FREKUENSI TERHADAP Pertemuan
BEBAN RLC SERI DAN PARALEL
JOB : 8 Hal 44 dari 4

2. Rangkaian R-L dan R-C Parallel


a. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini.
b. R1=R2=R3= 2K Ohm, L = 100mH

c. Perhatikan rangkaian saudara kepada dosen pembimbing, bila telah


disetujui, hubungkan CRO dan AFG dengan Sumber tegangan AC 220V,
kemudian hidupkan saklar powernya dan aturlah tegangan output AFG
sebesar: 6Volt/Vpp/100 Hz/Sinus. Catatan: “Tegangan sumber (Vs)
diusahakan selalu tetap 6 Volt selama percobaan berlangsung”. Ukur
besarnya VR dan VL, masukkan kedalam Tabel 3.
d. Ulangi langkah diatas dengan interval frekuensi sesuai pada Tebel 3.
e. Bila telah selesai turunkan kembali frekuensi AFG hingga 100Hz, matikan
saklar AFG dan CRO.
f. Gantilah Induktor dengan kapasitor C: 0.15µF, kemudian lakukan langkah
percobaan seperti langkah no. 3 s/d 4 diatas dan masukkan hasilnya
kedalam Table 4.
g. Bila telah selesai turunkan kembali frekuennsi AFG hingga 100Hz
matikan saklar AFG dan CRO, lepas rangkaian dan teruskan dengan
percobaan berikutnya.

Tabel 3. Data Hasil Percobaan Rangkaian R-L Paralel


Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan
Frekuensi
VR VL VR VL
AFG (Hz)
(Vp-p) (Vp-p) Max Eff. Max Eff.
100
200
400
600
800
1000
1500
2000
3000
4000
5000

LAB DASAR LISTRIK


44
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III PENGARUH FREKUENSI TERHADAP Pertemuan
BEBAN RLC SERI DAN PARALEL
JOB : 8 Hal 45 dari 4

Tabel 3. Data Hasil Percobaan Rangkaian R-C Paralel


Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan
Frekuensi
VR VC VR VC
AFG (Hz)
(Vp-p) (Vp-p) Max Eff. Max. Eff.
100
200
400
600
800
1000
1500
2000
3000
4000
5000

D. Tugas dan Pertanyaan


Untuk Rangkaian Seri
1. Sebutkan dan jelaskan pengaruh frekuensi terhadap :
a. Tegangan pada resistor d. Tegangan pada inductor
b. Tegangan pada kapasitor e. Besarnya kuat arus
c. Besarnya Reaktansi f. Besarnya Impedansi
2. Gambarkan grafik karakteristik dari
a. R = f (frekuensi)
b. XL= f (frekuensi)
c. XC= f (frekuensi)
3. Gambarkan phasor diagram untuk rangkaian R-L seri dan R-C seri!
4. Hitung besarnya sudut pergeseran phase pada soal No. 3!
5. Buat kesimpulan dari praktek saudara!

Untuk Rangkaian Parallel


1.Sebutkan dan jelaskan pengaruh frekuensi terhadap:
a. Tegangan pada resistor d. Tegangan pada inductor
b. Tegangan pada kapasitor e. Besarnya kuat arus
c. Besarnya Reaktansi f. Besarnya Impedansi
2. Gambarkan grafik karakteristik dari:
a. IR = f (frekuensi)
b. IL = f (frekuensi)
c. IC = f (frekuensi)
3. Gambarkan phasor diagram untuk rangkaian R-L paralel dan R-C paralel!
4. Hitung besarnya sudut pergeseran phase pada soal No. 3!
5. Buat kesimpulan dari praktek saudara !

LAB DASAR LISTRIK


45
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III RESONANSI SERI DAN PARALLEL DAN Pertemuan
MENCARI HARGA REAKTANSI
JOB : 09 Hal 46 dari 5

A. TUJUAN
Setelah selesai praktek diharapakan mahasiswa dapat:
1. Menggambarkan grafik
a. Z = f ( frekuensi)
b. I = f ( frekuensi )
2. Menyebutkan besarnya factor kualitas ada rangkaian seri dan paralel
3. Menyebutkan besarnya freluensi resonansi seri dan parallel
4. Menyebutkan besarnya lebar band pada rangkaian seri dan parallel
5. Menyebutkan besarnya induktansi yang belum diketahui
6. Menyebutkan besarnya kapasitansi yang belum diketahui
7. Menyebutkan besarnya R effektif pada ballast lampu TL
B. ALAT DAN BAHAN
1. Multimeter 1 buah
2. Transformator isolasi 1 buah
3. Decade resistor 1 buah
4. Decade kapasitor 1 buah
5. Ballast lampu TL 20 W 1 buah
6. Kapasitor yang belm diketahui nilainya 1 buah
7. AFG 1 buah
8. CRO 1 buah
9. Decade inductor 1 buah
10. Bok resistor 1 buah
11. Bok dan kabel penghubung secukupnya
C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rangkaian Resonansi Seri
a. Lakukan kalibrasi terhadap CRO yang akan saudara gunakan.
b. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini.
R = 2KΩ , L = 300mH , C = 0,01 µF

c. Periksakan rangkaian saudara kepada dosen pembimbing, bila telah


disetujui, hubungkan CRO dan AFG dengan sumber tegangan AC 220
Volt, kemudian hidukan saklar powernya dan aturlah tegangan output
AFG sebesar :
8 Volt/ Vp-p/100 Hz/ sinus (bila tidak tepat 8 volt buatlah sebisanya )
d. Pindahkan CRO Pada reristor catat besarnya tegangannya
e. Atur harga frekuensi dengan interval sesuai dengan yang tertera pada
Tabel 1, dan catat harga VR setiap perubahan frekuensi.

LAB DASAR LISTRIK


46
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III RESONANSI SERI DAN PARALLEL DAN Pertemuan
MENCARI HARGA REAKTANSI
JOB : 09 Hal 47 dari 5

Catatan :
Pada tanda pagar (#) atur seteliti mungkin hingga diperoleh frekuensi
resonansi yang betul-betul tepat (bila puncaknya datar ambillah tengah-
tengahannya).
f. Bila telah selesai turunkan kembali frekuensi AFG hingga 100 Hz matikan
saklar AFG dan CRO, kemudian gantilah rangkaian sbb:
Resistor ( R ) = 2KΩ
Induktor (L) = 500 mH seri ballast 20 Watt
Kapasitor ( C )= 0,01µF
g. Lakukan langkah pengamatan seperti langkah no 3 s/d 4 dan masukkan
hasilnya ke dalam Tabel 2.

TABEL 1. Data Hasil Pengukuran Resonansi R-L-C Seri


R = 2KΩ; L = 300mH ;C = 0,01µF
Frekuensi Tegangan Hasil perhitungan
(Hz) VR (Vp-p) I eff. XL XC Z
500 Hz
750 Hz
1000 Hz
2000 Hz
2500 Hz
#
3500Hz
4000Hz
4500 Hz
5000Hz
5500Hz
6000Hz

TABEL 2. Data Hasil Pengukuran Resonansi R-L-C Seri


R: 2KΩ ; L: 500 mH seri ballast 20 Watt; C: 0,01µF
Frekuensi Tegangan Hasil perhitungan
(Hz) VR (Vp-p) I eff XL XC Z
500 Hz
750 Hz
1000 Hz
1200 Hz
1300 Hz
#
1500 Hz
1750 Hz
2000 Hz
2250 Hz
2750 Hz
3000 Hz

LAB DASAR LISTRIK


47
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III RESONANSI SERI DAN PARALLEL DAN Pertemuan
MENCARI HARGA REAKTANSI
JOB : 09 Hal 48 dari 5

h. Bila telah selesai kembalikan frekuensi AFG seperti pada posisi 100Hz,
matikan power CRO dan AFG, kemudian buatlah rangkaian seperti
percobaan pertama dengan nilai sbb:
Resistor (R) = 2 KΩ
Induktor (L) = 500 mH
Kapasitor (C) = belum diketahui
i. Hidupkan power CRO dan AFG, kemudian atur frekuensi AFG hingga
diperoleh harga VR = maksimum (terjadi resonansi)
j. Catat besarnya VR = .... V dan f = .... Hz
k. Bila telah selesai kembalikan frekuensi AFG pada kedudukan minimum,
matikan power CRO dan AFG dan lanjutkan dengan percobaan berikutnya

2. Rangkaian Resonansi Parallel


a. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini
R1 = 2 KΩ , R2 = 500Ω , L = 300mH; C = 0,01µF

b. Periksakan rangkaian saudara kepada dosen pembimbing, bila telah


disetujui, hubungkan CRO dan AFG dengan sumber tegangan AC 220
Volt, kemudian hidukan saklar powernya dan aturlah tegangan output
AFG sebesar:
8 Volt/ Vp-p/100 Hz/ sinus (bila tidak tepat 8 volt buatlah sebisanya)
c. Pindahkan CRO Pada reristor catat besarnya tegangannya.
d. Atur harga frekuensi AFG dengan interval sesuai dengan yang tertera ada
Tabel 3, dan catat harga VR setiap perubahan frekuensi.

Catatan :
Pada tanda pagar (#) atur seteliti mungkin hingga diperoleh frekuensi
resonansi yang betul-betul tepat (bila puncaknya datar ambillah tengah-
tengahannya).

e. Bila telah selesai turunkan kembali frekuensi AFG hingga 100 Hz matikan
saklar AFG dan CRO, kemudian gantilah komponen sbb:
Resistor ( R ) = 2KΩ
Induktor (L) = Ballast TL 20W
Kapasitor (C) = 0,22µF

LAB DASAR LISTRIK


48
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III RESONANSI SERI DAN PARALLEL DAN Pertemuan
MENCARI HARGA REAKTANSI
JOB : 09 Hal 49 dari 5

f. Lakukan langkah pengamatan seperti langkah no 3 s/d 4 dan masukkan


hasilnya ke dalam Tabel 4.

Tabel 3. Data Hasil Pengukuran Resonansi R-L-C Paralel


R1 = 2 KΩ; R2 = 500Ω; L=300mH; C = 0,01µF
Frekuensi Tegangan Hasil perhitungan
(KHz) VR (Vp-p) I eff XL XC Z
0,5
2
4
6
8
10
(#)
20
40
60
80
100

Tabel 4. Data Hasil Pengukuran Resonansi R-L-C Paralel


R1 = 2 KΩ , L = Ballast TL 20W , C = 0,01µF
Frekuensi Tegangan Hasil perhitungan
(Hz) VR (Vp-p) I eff XL XC Z
50 Hz
100 Hz
150 Hz
200 Hz
250 Hz
(#)
600 Hz
700 Hz
800 Hz
1000 Hz
2000 Hz
3000 Hz
4000 Hz

LAB DASAR LISTRIK


49
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III RESONANSI SERI DAN PARALLEL DAN Pertemuan
MENCARI HARGA REAKTANSI
JOB : 09 Hal 50 dari 5

g. Bila telah selesai turunkan kembali frekuensi AFG pada 100 Hz , matikan
power CROdan AFG, lepas rangkaian dan kembalikan peralatan dan
bahan ke tempat semula dengan tertib dan rapi.

D. TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Untuk Rangkaian R-L-C Seri
a. Jelaskan pengaruh frekuensi terhadap :
1) Tegangan pada resistor,
2) Tegangan pada inductor,
3) Tegangan pada kapasitor,
4) Besarnya reaktansi dan impedansi!
b. Gambarkan grafik dari :
1) R = f (frekuensi)
2) XL = f (frekuensi)
3) XC = f (frekuensi)
c. Gambarkan phasor diagram untuk rangkaian R-L-C
d. Hitung besarnya sudut pergeseran phase soal no. 3
e. Hitung frekuensi resonansi secara teori pada masing-masing percobaan
(Tabel 1 dan Tabel 2), bandingkan dengan hasil percobaan!
f. Hitung besarnya Capasitor (C) yang belum diketahui kapasitasnya sesuai
langkah pada no h s/d j pada resonansi R-L-C Seri!
g. Buat kesimpulan dari praktek R-L dan R-C Seri saudara

2. Untuk Rangkaian R-L-C Parallel


a. Sebutkan dan jelaskan pengaruh frekuensi terhadap :
1) Tegangan pada resistor
2) Tegangan pada inductor
3) Tegangan pada kapasitor
4) Besarnya reaktansi dan impedansi
b. Gambarkan grafik dari :
1) R = f (frekuensi)
2) XL = f (frekuensi)
3) XC = f (frekuensi)
c. Gambarkan phasor diagram untuk rangkaian R-L-C
d. Hitung besarnya sudut pergeseran phase soaln no. 3
e. Hitung frekuensi resonansi secara teori pada masing-masing percobaan
(Tabel 3 dan Tabel 4), bandingkan dengan hasil percobaan!
f. Buat kesimpulan dari praktek R-L-C Paralel saudara

LAB DASAR LISTRIK


50
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III SAMBUNGAN BINTANG – SEGITIGA Pertemuan
DAN TEST URUTAN FASA
JOB : 10 Hal 51 dari 6

A. TUJUAN
Setelah selesai praktek diharapakan mahasiswa dapat:
1. Merangkai sebuah sumber tiga phase dalam sambungan bintang dan segitiga.
2. Menyebutkan hubungan antara :
a. Tegangan phase dan tegangan line.
b. Arus phase dan arus line.
3. Menentukan urutan phase dengan beberapa metode.

B. TEORI SINGKAT
Arus dan tegangan pada sambungan bintang :
Iline = Ifase
vline = fase * √3
Arus dan tegangan pada sambungan segitiga :
I = √3 . I
vline = fase
Sedangkan daya pada sambungan bintang dan segitiga
P= . . √3 cos ϴ
Untuk menentukan urutan fase dapat digunakan lead indikator . Jika urutan
fasenya benar , maka piringan lead indikator akan berputar kekanan dan
sebaliknya jika berputar kekiri berarti urutan fasenya terbalik.
Disamping menggunakan lead indikator penentuan urutan fase dapat
dilakukan secara tidak langsung menggunakan rangkaian sebagai berikut:
1. Methode 2 lampu
Pada methode ini digunakan 1 ballast dan 2 buah lampu pijar yang dirangkai
seperti gambar dibawah ini:

• Ballast dianggap sebagai fase I


• Lampu yang terang dianggap fase II
• Lampu yang redup dianggap fase III

2. Methode Voltmeter
Pada methode ini digunakan sebuah rheostat, kapasitor non polar dan volt
meter yang dirangkai seperti gambar dibawah ini :

LAB DASAR LISTRIK


51
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III SAMBUNGAN BINTANG – SEGITIGA Pertemuan
DAN TEST URUTAN FASA
JOB : 10 Hal 52 dari 6

Langkah pertama diusahakan = dengan mangatur rheostat. Kemudian


baca penunjukan voltmeter, kemungkinan yang terjadi yaitu :
• Jika penunjukan voltmeter lebih besar dari dan maka urutan fase
terbalik
• Jika penunjukan voltmter lebih kecil dari dan maka urutan fasenya
benar.
• Untuk meyakinkan cek juga dengan lead indikator urutan fase.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Multimeter 1 buah
2. Ampermeter AC (bila mencukupi) 4 buah
3. Indikator test urutan phase 1 buah
4. Transformator 3 phase 1 buah
5. Rheostat 500 ohm/1A 1 buah
6. Beban resistif 3 phase (loading resistor) 1 buah
7. Kapasitor non polar 7.5 µF/400V 3 buah
8. Lampu pijar yang mempunyai daya sama 2 buah
9. Saklar 3 phase / MCB bok 3 phase 1 buah
10.Bok dan kabel penghhubung secukupnya

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pengukuran Tegangan Tanpa Beban (Percobaab I)
a. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini.

LAB DASAR LISTRIK


52
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III SAMBUNGAN BINTANG – SEGITIGA Pertemuan
DAN TEST URUTAN FASA
JOB : 10 Hal 53 dari 6

b. Bila telah di setujui oleh dosen pembimbing, hubungkan rangkaian


saudara dengan sumber tegangan AC 3 phase.
c. Ukurlah tegangan pada titik-titik :
1) Va1-a8 = ......Volt 4) Va1-b1 = ...... Volt
2) Vb1-b8 = ...... Volt 5) Va1-c1 = ...... Volt
3) Vc1-c8 = ...... Volt 6) Vb1-c1 = ...... Volt
d. Bila telah selesai matikan saklarnya dan ubahlah rangkaian sekundernya
seperti gambar dibawah ini, sedangkan rangkaian primernya jangan
diubah.

e. Bila telah di setujui oleh dosen pembimbing, hubungkan rangkaian


saudara dengan sumber tegangan AC 3 phase.
f. Ukurlah tegangan pada titik-titik :
1) Va1-a8 = ...... Volt 4) Va1-b1 = ...... Volt
2) Vb1-b8 = ...... Volt 5) Va1-c1 = ...... Volt
3) Vb1-c1 = ...... Volt 6) Vc1-c8 = ...... Volt
g. Bila telah selesai matikan saklar dan teruskan ke percobaaan selanjutnya.

2. Pengukurn Arus Beban (Percobaan II)


a. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini :
b. Bila saudara menggunakan loading resistor atur dulu hambatannya sebesar
200Ω.

LAB DASAR LISTRIK


53
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III SAMBUNGAN BINTANG – SEGITIGA Pertemuan
DAN TEST URUTAN FASA
JOB : 10 Hal 60 dari 6

c. Bila telah disetujui oleh dosen pembimbing, hubungkan rangkaian saudara


dengan sumber tegangan AC 3 phase.
d. Hasil penunjukan jarum Ampermeternya adalah :

A1 = ...... A; A2 = ...... A; A3 = ...... A


e. Bila telah selesai matikan saklarnya dan ubahlah rangkaian sekundernya
seperti gambar dibawah ini, sedangkan rangkaian primernya jangan diubah.

f. Bila telah di setujui oleh dosen pembimbing, hubungkan rangkaian saudara


dengan sumber tegangan AC 3 phase.
g. Hasil penunjukan jarum Ampermeternya adalah :

A1 = ...... A; A2 = ...... A; A3 = ...... A


h. Bila telah selesai matikan saklar dan teruskan ke percobaaan selanjutnya.

3. Test Urutan Phase (Percobaan III)


a. Metode Voltmeter.
1) Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini:

LAB DASAR LISTRIK


60
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III SAMBUNGAN BINTANG – SEGITIGA Pertemuan
DAN TEST URUTAN FASA
JOB : 10 Hal 61 dari 6

2) Bila telah di setujui oleh dosen pembimbing, hubungkan rangkaian


saudara dengan sumber tegangan AC 3 phase.
3) Atur RV (Rheostat) hingga diperoleh harga VR=VC.
4) Catat besarnya tegangan :
Va1-N(Vc) = ...... V; Vb1-N = ...... V; Vc1-N(VR) = ...... V
5) Matikan sumber 3 phase kemudian pasanglah lead indikator dengan
posisi sebagai berikut :
R: pada terminal a1
S : pada terminal b1
T : pada terminal c1
6) Hidupkan saklar 3 phase, lalu amati putarannya.
Arah putaran ke ........
7) Matikan sumber tegangan 3 phase, kemudian pindahkan beban sebagai
berikut :
Kapasitor (C): Pada terminal c1
Rheostat(R) : Pada terminal a1
Pindahkan juga posisi indikatornya.
8) Hidupkan saklar 3 phase
Catat besarnya tegangan :
V a1-N(VR) = ...... V; V b1-N = ...... V; V c1-N(VC) = ...... V
Arah putaran ke ...........
9) Bila telah selesai matikan saklar dan teruskan ke percobaaan
selanjutnya.

b. Metode Lampu Pijar.


1) Tanpa merubah rangkain diatas gantilah beban sebagai berikut :
Rheostat dengan Lampu pijar (LP1) pada terminal a1
Volt Meter dengan Lampu pijar (LP2) pada terminal b1.
Posisi indikator tetap seperti semula.
2) Bila telah di setujui oleh dosen pembimbing, hubungkan rangkaian
saudara dengan sumber tegangan AC 3 phase, kemudian amati dan
catat :
Lampu yang terang : ......... , Urutan phase: ......... .
Lampu yang redup : ......... , Urutan phase: ......... .
Arah putaran lead indikator ke ...........
3) Matikan sumber tegangan tiga phase, kemudian oiondahkan beban
sebaai berikut :
Lampu pijar (LP2).....................Pada terminal c1
Kapasitor (C)..............................Pada terminal b1
4) Bila telah di setujui oleh dosen pembimbing, hubungkan rangkaian
saudara dengan sumber tegangan AC 3 phase, kemudian amati dan
catat :
Lampu yang terang : ......... , Urutan phase: ......... .
Lampu yang redup : ......... , Urutan phase: ......... .
Arah putaran lead indikator ke .....................
5) Bila telah selesai matikan saklar 3 phase, lepas rangkaian kembalikan
peralatan dan bahan ketempat semula dengan tertib dan rapi.

LAB DASAR LISTRIK


61
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB SHEET PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
4 Jam
Semester III SAMBUNGAN BINTANG – SEGITIGA Pertemuan
DAN TEST URUTAN FASA
JOB : 10 Hal 62 dari 6

E. Tugas dan pertanyaan


1. Bagaimanakah hubungan antara , frekuensi terhadap :
a. Tegangan phase dengan tegangan line untuk sambungan Bintang maupun
Segitiga.
b. Arus phase dengan arus line untuk untuk sambungan Bintang maupun
Segitiga.
2. Buat phasor diagram dengan menentukan urutan phase berdasarkan percobaan III.
3. Buat kesimpulan dari praktek saudara!

LAB DASAR LISTRIK


62

Anda mungkin juga menyukai