Anda di halaman 1dari 12

MODUL 1 PENGUKURAN DASAR ELEKTRONIKA

El Fitra Citra Nabila (K1C015041)


Asisten: Wahyu Pratama Putra
Tanggal Percobaan: 05/10/2016
PAF15210P-Praktikum Elektronika Dasar
Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

1
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed
Abstrak Kata kunci: Peralatan, Kalibrasi,
Osiloskop, VoltDiv.
Pengukuran dasar elektronika
merupakan serangkaian acara dari
1. PENDAHULUAN
praktikum Elektronika Dasar I yang Peralatan yang digunakan dalam
bertujuan sebagai pengenalan awal praktikum pengukuran dasar elektronika
terhadap berbagai peralatan yang ada di meliputi Catu Daya (Power Supply),
dalam Laboratorium Elektronika, Generator Isyarat (Function Generator),
Instrumentasi dan Geofisika-Fakultas Osiloskop (Cathoda Ray Oscilosscope),
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Multimeter Digital, Projectboard/Breadboard,
Alam, Unsoed. Adapun peralatan yang dan Resistor. Peralatan-peralatan tersebut
digunakan dalam Pengukuran Dasar dibagi ke dalam beberapa golongan yaitu
Elektronik ini adalah Catu Daya (Power peralatan sebagai alat ukur, peralatan
sebagai sumber sinyal atau sumber arus, dan
Supply) sebagai sumber arus, Generator
peralatan sebagai kompononen dasar atau
Isyarat (Function Generator) sebagai bahan yang digunakan dalam praktikum.
pembangkit sinyal listrik berupa Rangkaian praktikum yang pertama adalah
gelombang dengan frekuensi dan kalibrasi tegangan osiloskop. Pengkalibrasian
amplitudo yang dapat diukur, Osiloskop dilakukan dengan mengatur nilai VoltDiv
(Cathoda Ray Oscilosscope) sebagai pada skala 0.2 volt (pada osiloskop) dan
penampil nilai dan bentuk gelombang, mengatur frekuensi 1 Khz atau 1 Mhz (pada
Resistor, Multimeter Digital (Multimeter generator isyarat). Rangkaian praktikum
Digital) sebagai alat pengukur arus, yang kedua yaitu kalibrasi frekuensi
tegangan, dan hambatan, serta osiloskop. Pengkalibrasian dilakukan dengan
mengatur posisi TimeDiv pada skala 1 ms
Projectboard sebagai tempat untuk
(pada osiloskop) dan mengatur nilai frekuensi
membuat rangkaian resistor, kapasitor sebesar 1 Khz (pada generator isyarat).
dan sebagainya. Langkah pertama yang Rangkaian praktikum yang ketiga yaitu
dilakukan adalah kalibrasi tegangan pengukuran tegangan AC dan frekuensi dari
osiloskop, kalibrasi frekuensi osiloskop, generator isyarat dengan osiloskop.
pengukuran tegangan AC dan frekuensi Pengukuran diawali dengan mengatur
dari generator isyarat dengan osiloskop, frekuensi pada generator isyarat sebesar 1
serta pengukuran tegangan dan arus KHz dan amplitudo pada skala 5 Vpp. Dengan
listrik DC menggunakan MMD. melihat gelombang yang muncul pada layar
Kemudian menghubungkan kabel osiloskop, dapat ditentukan besarnya nilai
tegangan dan frekuensi. Rangkaian
osiloskop pada channel yang ada pada
praktikum yang keempat yaitu pengukuran
osiloskop, setelah itu lakukan kalibrasi tegangan dan arus listrik DC dengan MMD.
sesuai dengan frekuensi dan amplitudo Sebelum dimulai pengukuran, diawali dengan
yang sudah ditentukan serta mengatur pembuatan rangkaian resistor pada project
nilai VoltDiv pada osiloskop. Setelah board. Resistor terdiri dari dua buah resistor
pengkalibrasian selesai, yaitu, 47 KΩ dan satu buah resistor 10 KΩ .
merangkai sejumlah resistor pada Kemudian dihubungkan dengan sumber
projectboard yang disusun seri dan tegangan 9 volt dan dilakukan pengukuran
hubungkan dengan sumber tegangan tegangan serta arus menggunakan MMD.
dan lakukan pengukuran nilai tegangan
pada titik AB, BC, dan CD serta nilai
arus yang mengalir dengan 2. STUDI PUSTAKA
menggunakan MMD. Dari percobaan
Elektronika adalah ilmu yang
diperoleh kesimpulan bahwa kalibrasi mempelajari alat listrik arus lemah yang
dapat dilakukan dengan mengatur nilai dioperasikan dengan cara mengontrol aliran
VoltDiv dan timeDiv pada osiloskop, elektron atau pertikel bermuatan listrik
serta mengatur nilai frekuensi dan dalam suatu alat seperti komputer,
amplitudo pada generator. Nilai termokopel, semikonduktor, dan lain
tegangan total pada rangkaian resistor sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat
seri merupakan penjumlahan dari nilai seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika,
tegangan pada setiap titik berhambatan. sementara bentuk desain dan pembuatan
sirkuit elektronikanya adalah bagian dari
teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu
teknik elektronika instrumentasi [3]. Hal-hal
yang berkaitan pada praktikum ini adalah
2
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed
peralatan dalam elektronika dasar dan permanen. Breadboard memiliki
kalibrasi. sejumlah lubang yang dapat
digunakan untuk meletakan
2.1 PERALATAN ELEKTRONIKA DASAR komponen-komponen elektronika.
Lubang-lubang ini saling terhubung
1) Resistor satu dengan yang lain melalui bagian
Resistor dalam elektronika juga bawah breadboard dengan pola
dikenal sebagai hambatan. Resistor tertentu [1].
memiliki fungsi untuk mengatur arus 2.2 KALIBRASI
listrik yang mengalir pada sebuah
komponen. Resistor memiliki nilai Kalibrasi merupakan kegiatan yang
resistansi yang dinyatakan dalam membentuk hubungan antara nilai yang
satuan ohm(Ω). Nilai resistor ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem
tercermin dari warna yang terdapat pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh
pada resistor itu sendiri [2]. bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah
diketahui yang berkaitan dengan besaran
2) Osiloskop merupakan instrumen yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan
elektronika yang juga digunakan kata lain kalibrasi adalah kegiatan untuk
sebagai alat ukur tegangan. Berbeda menentukan kebenaran konvensional nilai
dengan multimeter, yang menyajikan penunjukkan alat ukur dan bahan ukur
data berupa nilai tegangan, osiloskop dengan cara membandingkan terhadap
mampu menampilkan bentuk dari standar ukur ke standar internasional [3].
sinyal (tegangan) listrik pada suatu
rangkaian elektronika yang berubah
terhadap waktu. Untuk
membandingkan dua atau lebih sinyal 3. METODOLOGI
masukan baik secara bersamaan
3.1 ALAT DAN BAHAN
maupun tidak harus menggunakan
skala yang sama, khususnya untuk Alat dan bahan yang digunakan dalam
skala sumbu y atau volt/div. Selain itu praktikum ini yaitu : Catu Daya (Power
diperlukan proses kalibrasi pada awal Supply) sebagai sumber arus, Generator
penggunaan osiloskop [1]. Isyarat (Function Generator) sebagai
pembangkit sinyal listrik berupa gelombang
3) Generator sinyal (signal generator)
dengan frekuensi dan amplitudo yang dapat
merupakan perangkat elektronika
diukur, Osiloskop (Cathoda Ray Oscilosscope)
yang berfungsi untuk menghasilkan
sebagai penampil nilai dan bentuk
beberapa bentuk sinyal dengan besar
gelombang, Resistor, Kapastor, Multimeter
amplitudo serta nilai frekuensi yang
Digital sebagai alat pengukur arus, tegangan,
dapat diatur sesuai dengan
dan hambatan, serta
kebutuhan pengguna. Adapun
Projectboard/Breadboard sebagai tempat
beberapa bentuk sinyal yang
untuk membuat rangkaian resistor, kapasitor
dihasilkan antara lain sinyal
dan sebagainya.
sinusoidal, sinyal persegi, dan sinyal
segitiga atau gergaji [1].
4) Multimeter merupakan instrument 3.2 PROSEDUR KERJA
yang secara umum berfungsi
3.2.1 Diagram Kalibrasi Tegangan
mengukur besaran elektronika
Osiloskop Menyiapkan kabel dan osiloskop
meliputi tegangan (beda potensia), Menyiapkan kabel dan osiloskop
hambatan, kuat arus, dan lain-lain.
Pada umumnya terdapat dua jenis
multimeter yang digunakan, yakni Menghubungkan kabel pada ch.1
multimeter analog dan digital.
Perbedaan dari kedua jenis
multimeter ini ialah penyajian data.
Multimeter digital menyajikan data Mengatur VoltDiv pada skala 0.2 Volt
dalam bentuk diskret, sedangkan
multimeter analog menampilkan data
menggunakan jarum yang berada Buka tutup ujung probe
dalam suatu skala [1].
5) Projectboard merupakan papan yang
digunakan untuk merangkai Masukkan ujung probe pada lubang kalibrasi
rangkaian elektronika secara semi
3
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed
Mengatur tegangan amplitudo sebesar 0.2 Vpp

Mengatur frekuensi generator sebesar 1 Khz atau


4. HASIL DAN ANALISIS
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,
hasil analisisnya adalah sebagai berikut :
3.2.2 Diagram Kalibrasi Frekuensi
Osiloskop
Tabel Pengukuran Tegangan dan
Menyiapkan kabel dan osiloskop Arus Listrik DC menggunakan MMD
Tegangan VAB VBC VCD I
Sumber
Menghubungkan kabel pada ch.1 (VAD)
5.34 1.09 5.35 0.11
12 V
V V V mA
Mengatur TimeDiv pada skala 1 ms Dari tabel diatas, dapat terlihat bahwa
tegangan yang dihasilkan dari catu daya DC
adalah sebesar 12 V. Kemudian dilakukan
Buka tutup ujung probe pengukuran nilai tegangan di setiap titik
berhambatan. Ketika melewati titik AB yang
memiliki nilai hambatan 47 kΩ, maka
Masukkan ujung probe pada lubang kalibrasi tegangannya bernilai 5.34 Volt; saat
melewati titik BC berhambatan 10 kΩ, maka
tegangannya bernilai 1.09 V; ketika melewati
titik CD berhambatan 47 kΩ, maka
Mengatur frekuensi generator sebesar 1 Khz atau 1 tegangannya bernilai 5.35 V. Arus yang
Mhz
dihasilkan dari jenis rangkaian tersebut
3.2.3 Pengukuran Tegangan dan Arus terhitung sebesar 0.11 mA.
Listrik DC dengan MMD Pada rangkaian resistor seri, nilai tegangan
total (Vtotal) merupakan jumlah dari nilai
Membuat rangkaian resistor yang sudah
tegangan pada setiap titip hambatan di
ditentukan
rangkaian seri. Pada tabel diatas nilai Vtotal
merupakan penjumlahan dari 5.34 + 1.09 +
5.35 Volt yaitu 11.78 Volt, yang apabila
Menghubungkan dengan sumber tegangan DC dibulatkan akan bernilai 12 Volt. Angka
9 Volt tersebut sesuai dengan tegangan awal yang
dialirkan pada rangkaian yaitu sebesar 12
Volt.
Mengubungkan rangkaian dengan MMD
Sementara itu untuk nilai arus total yang
mengalir pada rangkaian akan sama dengan
nilai arus yang mengalir pada setiap titiknya,
Mengukur nilai tegangan titik AB,BC, dan CD
yaitu sebesar 0.11 mA.
Nilai arus diperoleh menggunakan rumus :
V = I R , untuk mencari nilai I maka
rumusnya menjadi I = V/R , dimana V
Menentukan besar arus listrik yang mengalir
merupakan tegangan dari sumber sebesar 12
V dan R merupakan nilai hambatan total dari
rangkaian seri yaitu (47 +10 +47) kΩ = 104
kΩ .

4
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed
5. KESIMPULAN - Tegangan
Dari percobaan yang telah dilakukan, VAD = VAB + VBC + VCD
dapat disimpulkan bahwa pengenalan alat- 12 V = 5,34 V+1,09 V+5,35 V
alat praktikum Elektronika Dasar I, meliputi:
12 V = 12 V
- Catu Daya (Power Supply)
- Arus
- Generator Isyarat
V
- Osiloskop I=
R
- Multimeter
Vtotal
- Projectboard I=
R 1+ R 2+ R 3
- Reistor
I =12/(47+10+47)
- Kapasitor
I = 12/104
Pengenalan alat-alat ini bertujuan agar
praktikan paham betul mengenai fungsi dan I = 0,11 mA
cara kerja alat-alat tersebut, sehingga dapat
menggunakan alat-alat tersebut dengan baik
dan benar.
Kemudian dilakukan percobaan kalibrasi DAFTAR PUSTAKA
tegangan dan frekuensi. Dimana disini
praktikan mencoba me-visualisasikan sinyal [1] Hartono, M.Si, Modul Praktikum
listrik menjadi sebuah gelombang sinus Elektronika Dasar I, Universitas
menggunakan osiloskop. Hal ini dilakukan Jenderal Soedirman, Purwokerto,
agar praktikan mengetahui cara menghitung 2016.
nilai tegangan serta nilai frekuensi dari
gambar gelombang sinus tersebut. [2] Basuki, Elektronika Edisi kedua,
ITB, Bandung, 2009.
Pengukuran tegangan dan Arus Listrik DC
dengan MMD. Dari hasil pengukuran [3] Mikarajuddin, Elektronika Dasar,
didapatkan hasil sebagai berikut: Erlangga, Jakarta, 2008.

5
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed
LAMPIRAN

Gambar 1. Rangkaian resistor seri

Gambar 2. Tampilan gelombang pada


osiloskop

Gambar 3. Rangkaian Generator


isyarat, osiloskop dan resistor

Gambar 4. Generator isyarat

Gambar 5. Data percobaan

6
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed
MODUL 2 RANGKAIAN TAPIS (FILTER)

El Fitra Citra Nabila (K1C015041)


Asisten: Wahyu Pratama Putra
Tanggal Percobaan: 05/10/2016
PAF15210P-Praktikum Elektronika Dasar
Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

7
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed
Abstrak
Rangkaian tapis(filter) merupakan
rangkaian yang mampu menyaring
sinyal frekuensi dari sumber. Rangkaian
tapis dibagi menjadi dua macam yakni
tapis lolos rendah, dan tapis lolos tinggi.
Tapis lolos rendah dapat meneruskan
frekuensi lemah dan menghambat
frekuensi tinggi. Sedangkan tapis lolos
tinggi dapat meneruskan frekuensi
tinggi dan menahan frekuensi rendah. Tapis lolos rendah seperti yang digambarkan
diatas dapat dibuat dengan meletakkan
kumparan secara seri dengan sumber sinyal
Kata kunci: Tapis lolos rendah, Tapis atau dengan meletakkan kapasitor secara
lolos tinggi, Rangkaian, Frekuensi. paralel dengan sumber sinyal. Kumparan
yang diletakkan secara seri dengan sumber
tegangan akan meredam frekuensi tinggi
dan meneruskan frekuensi rendah,
6. PENDAHULUAN sedangkan sebaliknya kapasitor yang
Praktikum rangkaian tapi (filter) diletakkan seri akan meredam frekuensi
bertujuan agar praktikan memahami rendah dan meneruskan frekuensi tinggi [2].
rangkaian tapis baik itu rangkaian tapis lolos
rendah maupun rangkaian tapis lolos tinggi. 7.2 TAPIS LOLOS TINGGI
Praktikum ini dibagi menjadi dua bagian High pass filter adalah jenis filter yang
yaitu tapis lolos rendah dan tapis lolos tinggi. melewatkan frekuensi tinggi, tetapi
Dimana di keduanya praktikan mencari nilai mengurangi amplitudo frekuensi yang lebih
Voutput untuk menentukan nilai K. rendah daripada frekuensi cutoff. Nilai-nilai
pengurangan untuk frekuensi berbeda-beda
untuk tiap-tiap filter ini .Terkadang filter ini
7. STUDI PUSTAKA disebut low cut filter, bass cut filter
atau rumble filter [2].
Rangkaian Tapis atau Filter adalah suatu
rangkaian yang digunakan untuk membuang
tegangan output pada frekuensi tertentu.
Untuk merancang rangkaian filter dapat
digunakan komponen pasif (R,L,C) dan
komponen aktif (Op-Amp, transistor).
Dengan demikian filter dapat dikelompokkan
menjadi filter pasif dan filter aktif.
Pada dasarnya filter dapat dikelompokkan
Seperti yang tergambar di atas, bahwa
menjadi 2 jenis:
rangkaian tapis lolos tinggi merupakan
1. Filter lolos rendah/ Low pass Filter. kebalikan dari tapis lolos rendah. Dimana
kapasitor dirangkai seri dengan sumber
2. Filter lolos tinggi/ High Pass Filter.
sinyal dan resistor dirangkai paralalel
Untuk membuat filter seringkali dihindari dengan sumber tegangan. Sehingga ketika
penggunaan inductor, terutama karena sinyal dari sumber melewati kapasitor
ukurannya yang besar. Sehingga umumnya frekuensi yang tinggi akan di teruskan oleh
filter pasif hanya memanfaatkan komponen kapasitor dan frekuensi yang rendah akan
R dan C saja [3]. ditahan [1].

7.1 TAPIS LOLOS RENDAH


Tapis lolos rendah digunakan untuk 8. METODOLOGI
meneruskan sinyal berfrekuensi rendah dan
8.1 ALAT DAN BAHAN
meredam sinyal berfrekuensi tinggi.
Alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum ini yaitu : Resistor, Kapasitor, Catu
Daya (Power Supply) sebagai sumber arus,
Generator Isyarat (Function Generator)
8
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed
sebagai pembangkit sinyal listrik berupa
gelombang dengan frekuensi dan amplitudo
yang dapat diukur, Osiloskop (Cathoda Ray
Oscilosscope) sebagai penampil nilai dan
bentuk gelombang, Multimeter Digital
sebagai alat pengukur arus, tegangan, dan
hambatan, serta Projectboard/Breadboard
sebagai tempat untuk membuat rangkaian
resistor, kapasitor dan sebagainya.

8.2 PROSEDUR KERJA


3.2.1 Diagram Tapis Lolos Rendah

Membuat rangkaian dari R


= 1kΩ dan C = 10000 pF 9. HASIL DAN ANALISIS
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, dihasilkan data angka pada
percobaan rangkaian tapis lolos rendah dan
Menghubungkan generator tapis lolos tinggi. Data percobaannya adalah
dengan jalur input rangkaian sebagai berikut :
tapis rendah
Tabel 4-1 Tabel Data Hasil
Percobaan Tapis Lolos Rendah
Frek Vin Vout K=
Mengatur frekuensi 50 Hz
(Hz) (mV) (mV) Vout/Vi
dan amplitudo 100 mVpp
n
50 100 32 0.032
100 100 20 0.02
200 100 12 0.012
Mengatur tegangan 100 mV 300 100 10 0.01
pada osiloskop
400 100 8 0.008
500 100 6 0.006
600 100 6 0.006
Membuat variasi 700 100 6 0.006
pengukuran V output
Membuat rangkaian dari R = 800 100 6 0.006
dengan frekuensi 50 Hz
1kΩ dan C =
hingga 1 MHz 10000 pF 900 100 6 0.006
1000 100 6 0.006
2000 100 6 0.006
4000 100 6 0.006
Menghubungkan
8.2.2 Diagram generator
Tapis Lolos Tinggi
dengan jalur input rangkaian 6000 100 6 0.006
tapis tinggi 8000 100 6 0.006
10000 100 6 0.006
20000 100 6 0.006
40000 100 6 0.006
Mengatur frekuensi 50 Hz dan 60000 100 6 0.006
amplitudo 100 mVpp
80000 100 6 0.006
10000 100 6 0.006
0
20000 100 6 0.006
Mengatur tegangan 100 mV 0
pada osiloskop 40000 100 6 0.006
0

9
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed

Membuat variasi pengukuran V


output dengan frekuensi 50 Hz
hingga 1 MHz
60000 100 6 0.006 1000 100 10 0
0 2000 100 20 0
80000 100 6 0.006
4000 100 30 0
0
10000 100 6 0.006 6000 100 40 0
00 8000 100 50 0
10000 100 60 0.6
20000 100 80 0.8
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari
frekuensi 50 hingga 400 Hz terjadi 40000 100 100 1
penurunan nilai V output dan setelah 60000 100 100 1
memasuki frekuensi 500Hz hingga 1MHz 80000 100 100 1
nilai tegangannya tidak mengalami
10000 100 100 1
perubahan. Hal tersebut sesuasi dengan
0
materi yang ada dalam buku rujukan, bahwa
low pass filter hanya melewatkan frekuensi 20000 100 100 1
rendah, sementara pada frekuensi tinggi 0
nilai V nya akan menurun hingga kemudian 40000 100 100 1
konstan saja [4]. 0
60000 100 100 1
Hal tersebut dapat terlihat pada grafik di 0
bawah ini :
80000 100 100 1
0
10000 100 100 1
00

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari


frekuensi 50 hingga 8000 Hz nilai V output
adalah konstan. Sementara itu, untuk
frekuensi 10000 hingga 60000 nilai V output
menurun, dan kembali konstan untuk
frekuensi 80000 hingga 1000000 Hz. Hal
tersebut terjadi sedikit penyimpangan dari
materi di dalam buku rujukan , dimana nilai
tegangan akan bernilai konstan pada saat
frekuensi tinggi saja dan akan menurun pada
saat frekuensinya rendah, bahkan akan
mendekati nol [5]. Hal tersebut dapat
dikarenakan kondisi kabel penghubung yang
kurang baik dan penggunaan skala VoltDiv
pada osiloskop yang kurang tepat.

Tabel 4-2 Tabel Data Hasil Grafik untuk nilai tegangan pada rangkaian
tapis lolos tinggi adalah :
Percobaan Tapis Lolos Tinggi
Frek Vin Vout K=
(Hz) (mV) (mV) Vout/Vin
50 100 0 0
100 100 0 0
200 100 0 0
300 100 0 0
400 100 0 0
500 100 0 0
600 100 0 0
700 100 0 0
800 100 0 0
900 100 9 0

10
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed
10.KESIMPULAN
Pada rangkaian tapis lolos rendah, resistor
dipasang seri dengan sumber tegangan
menyebabkan frekuensi rendah yang
diteruskan. Sehingga pada grafik terlihat
ketika frekuensi dinaikan, nilai K akan
semakin turun. Sedangkan pada rangkaian
tapis lolos tinggi, kapasitor yang dipasang
seri dengan sumber tegangan menyebabkan
frekuensi tiggi yang diteruskan. Sehingga
pada grafik terlihat ketika frekuensi dinaikan,
nilai K akan naik dan saat frekuensi
diturunkan nilai K akan ikut turun.

DAFTAR PUSTAKA
[4] Cheng, Elektronika, Erlangga,
jakarta, 2008.
[5] http://andri19921119.blogspot.co.i
d/p/filter-aktif-dan-filter-pasif.html
8-11-2015, 19.45
[6] http://elka-
spirit.blogspot.co.id/p/makalah-
rangkaian-filter.html 10-10-2016,
19.00
[7] http://www.robby.c.staff.gunadarma
.ac.id, 09/10/2016, 23:48.
[8] Kamajaya, Elektronika Universitas,
Erlangga, Jakarta, 2007.

LAMPIRAN

11
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed
Gambar 1. Rangkaian Low pass filter

Gambar 2. Rangkaian High pass filter

Gambar 3. Osiloskop

Gambar 4. Rangkaian resistor dan kapasitor pada project board

12
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed

Anda mungkin juga menyukai