Anda di halaman 1dari 14

MODUL 1 PENGUKURAN DASAR ELEKTRONIKA

Sherina Cikal Buliyanti (K1C019055)


Asisten : Salma Sukmawati Nur Aisah
Tanggal Percobaan: 18/11/2020
PAF15210P-Praktikum Elektronika Dasar 1
Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

Praktikum pengukuran dasar elektronika ini bertujuan untuk memahami prinsip kerja
osiloskop dan generator isyarat , lalu dapat menggunakan setiap peralatan yang berkaitan dengan
elektronika dasar. Percobaan pertama yang dilakukan adalah menentukan kalibrasi tegangan,
kemudian kalibrasi frekuensi, pengukuran tegangan AC dan frekuensi dari generator isyarat
dengan osiloskop, dan pengukuran tegangan dan arus listrik DC dengan MMD. Praktikum ini
bertujuan untuk memahami, mengenal, dan mampu mengoperasikan berbagai peralatan yang di
gunakan pada praktikum kali ini. Tidak hanya memahami peralatannya, tetapi pada praktikum
kali ini juga bertujuan untuk memahami tentang kalibrasi dan juga bagaimana cara mengukur
tegangan dan arus pada sebuah rangkaian listrik DC. Peralatan praktikum elektronika dasar dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu peralatan sebagai alat ukur, peralatan sebagai sumber sinyal atau
sumber arus, dan peralatan sebagai komponen dasar. Peralatan yang termasuk ke dalam alat ukur
yaitu multimeter (analog dan digital), CRO (Cathoda Ray Osciloscope), dan KIT digital.
Peralatan yang berfungsi sebagai sebagai sumber arus atau sumber sinyal, yaitu catu daya
( power supply) dan generator isyarat. Sedangkan peralatan yang merupakan komponen dasar,
yaitu resistor, kapasitor, dioda. Bagian terpenting dalam suatu kegiatan praktikum adalah
pemahaman terhadap berbagai peralatan yang nantinya akan dihadapi dan digunakan. Piranti dan
alat ukur yang digunakan dalam praktikum-praktikum antara lain catu daya, generator isyarat,
oscilloscope, multimeter, projectboard, dan resistor.

A. Catu Daya (Power Supply)

Catu daya atau power supply merupakan peralatan yang berfungsi sebagai sumber arus
dimana jenis arus ada dua, yaitu arus bolak-balik (AC/Alternating Current) dan arus searah
(DC/Direct Current). Arus bolak-balik merupakan arus yang mengalami perubahan sebagai
fungsi waktu. Sedangkan arus searah merupakan jenis arus yang memiliki nilai tetap [1].

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 1


Gambar A.1 Catu Daya

B. Generator Isyarat

Generator isyarat merupakan perangkat elektronika yang berfungsi untuk


menghasilkan beberapa bentuk sinyal dengan besar amplitudo serta nilai frekuensi yang
dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pengguna. Adapun beberapa bentuk sinyal yang
dihasilkan antara lain sinyal sinusoidal, sinyal persegi, dan sinyal segitiga/gergaji[1].

Gambar B.1 Generator Isyarat

C. Osiloskop (CRO)

Osiloskop merupakan instrumen elektronika yang juga digunakan sebagai alat ukur
tegangan. Berbeda dengan multimeter, yang menyajikan data berupa nilai tegangan,
osiloskop mampu menampilkan bentuk dari sinyal (tegangan) listrik pada suatu rangkaian
elektronika yang berubah terhadap waktu. Untuk membandingkan dua atau lebih sinyal
masukan baik secara bersamaan maupun tidak harus menggunakan skala yang sama,
khususnya untuk skala sumbu y atau volt/div. Selain itu diperlukan proses kalibrasi pada
awal penggunaan osiloskop[1].

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 2


Gambar C.1 Osiloskop

D. Multimeter Digital (MMD)

Multimeter merupakan instrument yang secara umum berfungsi mengukur besaran


elektronika meliputi tegangan (beda potensia), hambatan, kuat arus, dan lain-lain. Pada
umumnya terdapat dua jenis multimeter yang digunakan, yakni multimeter analog dan
digital. Perbedaan dari kedua jenis multimeter ini ialah penyajian data. Multimeter digital
menyajikan data dalam bentuk diskret, sedangkan multimeter analog menampilkan data
menggunakan jarum yang berada dalam suatu skala[1].

Gambar D.1 Multimeter

E. Projectboard

Projectboard merupakan papan yang digunakan untuk merangkai rangkaian


elektronika secara semi permanen. Projectboard memiliki sejumlah lubang yang dapat
digunakan untuk meletakan komponen-komponen elektronika. Lubang-lubang ini saling
terhubung satu dengan yang lain melalui bagian bawah projectboard dengan pola tertentu[1].

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 3


Gambar E.1 Projectboard

F. Kapasitor

Kapasitor merupakan salah satu komponen yang terpenting dalam elektronika karena
mempunyai sifat dapat menyimpan muatan listrik, dapat menahan arus searah, dan dapat
melewatkan atau meneruskan arus bolak-balik[3].

G. Resistor

Hambatan resistor adalah komponen yg selalu di pakai dalam kegiatan elektronika


karna resistor berfungsi sebagai pengatur arus listrik [2].

Gambar G.1 Resistor

Pada resistor terdapat warna-warna yg berupa angka, cara menghitung besarnya hambatan
pada suatu resistor bisa di lakukan dengan cara melihat gambar berikut :

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 4


Gambar G.2 Pembacaan Nilai Resistor

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu, Osiloskop, Generator
isyarat, AC-DC Power Supply, Multimeter Digital, Projectboard, Resistor 4K7 , 47K , dan
10K , Baterai 9 Volt, dan Kabel penghubung. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan
pada praktikum kali ini. Percobaan pertama yang dilakukan adalah menentukan kalibrasi
tegangan, kemudian kalibrasi frekuensi, pengukuran tegangan AC dan frekuensi dari generator
isyarat dengan osiloskop, dan pengukuran tegangan dan arus listrik DC dengan MMD.

A. Kalibrasi Tegangan Osiloskop

Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan osiloskop dan kabel osiloskop asli
atau yang sesuai dengan tipe osiloskop. Kemudian, mengubungkan kabel osiloskop pada chanel
1 dan mengatur posisi VoltDiv pada skala 1 V. Selanjutnya, membuka tutup ujung probe (bagian
ujung dari kabel osiloskop) dan memasukkan ujung probe yang telah terbuka pada lobang
kalibrasi. Muncul sinyal berupa gelombang kotak pada layar. Kemudian, mengatur tombol
kalibrasi (ujung tombol VoltDiv) agar nilai tegangan puncak-puncak sesuai dengan nilai
tegangan kalibrasi yang diinginkan. Melakukan pengulangan pada skala VoltDiv 0.5 V, 1 V, dan
1 V.

B. Kalibrasi Frekuensi Osiloskop

Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan osiloskop dan kabel osiloskop asli
atau sesuai degan tipe osiloskop. Kemudian, menghubungkan kabel osilokop pada chanel 1 atau

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 5


chanel 2 dan mengatur posisi TimeDiv pada skala 1 ms (untuk kalibrasi 1 KHz). Selanjutnya
membuka tutup ujung probe (bagian ujung dari kabel osiloskop) dan memasukkan ujung probe
yang telah terbuka pada lobang kalibrasi. Kemudian, menentukan pilihan kalibrasi frekuensi
yang diinginkan, yaitu 1 KHz atau 1000 Hz dengan memilih pada tombol kalibrasi. Muncul
sinyal berupa gelombang kotak pada layar. Kemudian, mengatur tombol kalibrasi (ujung tombol
TimeDiv) agar menghasilkan nilai periode sesuai dengan nilai periode yang diinginkan. Jika
dipilih frekuensi 1 KHz maka gelombang hanys memiliki periode 1 ms.

C. Pengukuran Tegangan AC dan Frekuensi dari Generator Isyarat dengan Osiloskop

Langkah pertama yang dilakukan adalah menghubungkan keluaran dari generator isyarat
dengan memasukkan chanel 1 pada osiloskop dengan probe yang tersedia. Selanjutnya,
menghidupkan kedua alat tersebut dan mengatur frekuensi pada generator isyarat sebesar 1 KHz
atau 1000 Hz. Kemudian, mengatur amplitude pada generator isyarat tanpa attenuasi agar
menunjukkan tegangan sebesar 5 Vpp. Selanjutnya, menentukan besaran tegangan dan frekuesni
yang terlihat pada osiloskop. Melakukan pengulangan untuk tegangan 6 Vpp dan 7 Vpp.

D. Pengukuran Tegangan dan Arus listrik DC dengan MMD

Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat rangkaian pada projectboard dengan
nilai resistor 4K7 , 47K , dan 10K . Kemudian, menghubungkan dengan sumber tegangan
DC 9 V (menggunakan baterai 9 V). Selanjutnya, menyiapkan Multimeter Digital dan mengatuur
pada posisi Voltmeter DC. Kemudian, menentukan tegangan pada titik AB (Vab), titik BC
(Vbc), dan titik CD (Vcd) dengan MMD. Kemudian menentukan besarnya arus listrik yang
mengalir.

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 6


Setelah melakukan percobaan dengan melakukan langkah-langkah di atas, maka
diperoleh hasil sebagai berikut :
A. Kalibrasi Tegangan Osiloskop
Tabel A.1 Hasil Kalibrasi Tegangan (VoltDiv)
Chanel 1
Jumlah Skala Nilai
Kotak VoltDiv Tegangan
1 1 V 1 V
1 0,5 V 0,5 V
1,5 1 V 1,5 V
3 1 V 3 V

Kalibrasi tegangan
V1 = Jumlah kotak X Skala VoltDiv
=1X1=1V
V2 = Jumlah kotak X Skala VoltDiv
= 1 X 0,5 = 0,5 V
V3 = Jumlah kotak X Skala VoltDiv
= 1,5 X 1 = 1,5 V
V4 = Jumlah kotak X Skala VoltDiv
=3X1=3V
B. Kalibrasi Frekuensi Osiloskop
Kalibrasi frekuensi ini hampir sama dengan kalibrasi tegangan hanya yang membedakan
pencarian nilai yaitu frekuensi dan tegangan. Cara kerjanya hampir sama.
Tabel B.1 Hasil Kalibrasi Frekuensi (TimeDiv)
Jumlah Skala Time Nilai
Kotak div frekuensi
pada CRO
1 0,5 x 2000 Hz
Amplitudo = Jumlah kotak X VoltDiv
F (frekuensi) =

F =

=
= 2000 Hz

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 7


C. Pengukuran Tegangan AC dan Frekuensi dari Generator Isyarat dengan Osiloskop

Pada pencarian data ini sama, hanya membandingkan nilai saja.


Tabel C.1 Pengukuran Tegangan AC dan Frekuensi dari Generator Isyarat dengan Osiloskop.
Generator Isyarat CRO
Amplitudo Frekuensi Tegangan Frekuensi
pp
5V 1000 Hz 5V 1000 Hz
6V 1000 Hz 6V 1000 Hz
7V 1000 Hz 7V 1000 Hz

D. Pengukuran Tegangan dan Arus listrik DC dengan MMD

Pada percobaan ini untuk mengukur kuat arus pada resistor dan baterai yang digunakan.
pada rangkaian seri, jika satu alat dilepaskan, maka arus ke lainnya terhenti . Ketika resistor-
resistor terhubung paralel, masing-masing mengalami tegangan yang sama . Setelah itu juga
memberikan jalur tambahan bagi arus . Dengan demikian hambatan total lebih kecil.
Tabel D.1 Hasil Pengukuran Tegangan dan Arus Listrik DC dengan MMD
Tegangan
Sumber VAB VBC VCD I
(VAD)
9V 0,685 V 1,459 V 6,856 V 0,145 A

Rtotal = R1 + R2 + R3
= 4700 + 10.000 + 47000 = 61.700 Ω
= 61,7 k Ω
I =

= = 0,145 A

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 8


Osiloskop merupakan alat yang digunakan untuk menghitung besarnya frekuensi atau
tegangan(amplitudo) dari suatu gelombang atau sinyal listrik. Osiloskop digunakan untuk
mengamati bentuk suatu gelombang sinusoidal dari rangkaian atau sumber listrik bolak balik
atau AC sehingga dapat menghitung besarnya gelombang dari puncak bawah sampai puncak
atas, oleh sebab itu sering dikenal dengan istilah tegangan peak to peak(vpp). Hasil yang akurat
akan didapatkan apabila osiloskop yang digunakan telah terkalibrasi. Kalibrasi adalah
serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen
alat ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam
kondisi tertentu. Pada percobaan pengukuran kalibrasi tegangan osiloskop, dapat dilihat bahwa
nilai tegangan yang keluar pada generator isyarat sesuai dengan tegangan hasil pembacaan
osiloskop. Hal itu menunjukkan kalibrasi tegangan benar. Cara kalibrasinya pertama tentukan
frekuensi dan tegangan yang diinginkan kemudian atur pada generator, setelah itu atur pula
tombol VoltDiv pada osiloskop sampai sesuai dengan nilai tegangan pada generator. Voltdiv
digunakan untuk mengatur batas pengukuran tegangan atau amplitude dalam 1 kotak atau div
pada batas posisi sisi atas dan sisi bawah kotak. Lebih tepatnya untuk menentukan besarnya
tegangan yang dihitung dalam tiap kotak. Dari tabel hasil percobaan kedua ditunjukkan bahwa
nilai frekuensi keluaran pada generator sama dengan nilai pembacaan osiloskop. Hal itu
menandakan kalibrasi frekuensi benar. Cara kalibrasinya pertama tentukan nilai frekuensi yang
diinginkan, kemudian atur pada generator, setelah itu atur pula tombol TimeDiv pada osiloskop
sampai sesuai dengan nilai frekuensi pada generator. Timediv digunakan untuk menentukan
besarnya batas pengukuran periode (dalam sekon) atau batas sisi kiri dan sisi kanan dalam 1
kotak atau div. Selain mengetahui cara menggunakan generator isyarat dan osiloskop, kita juga
belajar menggunkaan multimeter digital dan menyusun rangkaian resistor pada breadboard.
Multimeter digital dapat digunakan untuk mengukur tegangan sumber, tegangan tiap resistor dan
nilai hambatannya sendiri. Pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan multimeter digital
akan dihasilkan nilai yang lebih akurat dibandngkan dengan osiloskop yang cukup rumit dalam
pengaturan dan kalibrasinya. Cara yang dilakukan dengan menggunakan MMD adalah dengan
memutar petunjuk yang ada pada multimeter tersebut dan dilakukan perhitungan untuk mencari
nilai kuat arusnya dengan cara manual melalui perhitungan.
Dari tabel tersebut dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :
 Hambatan Pengganti
Rtotal = R1 + R2 + R3
= 4700 + 10.000 + 47000 = 61.700 Ω
= 61,7 k Ω
 Tegangan Total
Vtot = V1 + V2 + V3
= 0,685 + 1,459 + 6,856
=9V
 Kuat Arus

I =

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 9


= = 0,145 A

Dari perhitungan tersebut didapatkan bahwa nilai tegangan sumber yang dihitung dengan
menggunakan alat sama dengan manual melalui perhitungan.

Gambar 1.1 Rangkaian seri


Kuat arus yang melewati rangkaian dengan sumber tegangan pada 9 V menggunakan
perhitungan manual dari suatu rangkaian seri di atas didapatkan nilai sebesar 1,45 x 10-4 A,
sedangkan kuat arus yang melewati rangkaian dengan sumber tegangan 9 V menggunakan
multimeter digital adalah 1,45 x 10-4 A. Nilai kedua arus tersebut sama, karena cara membuat
rangkaian di aplikasi multimedia digital melalui falstad.com/circuit sudah benar dan
menghasilkan data yang benar.
Praktikum kali ini bertujuan untuk memahami, mengenal dan mengetahui bagaimana cara
menggunakan alat seperti generator isyarat, osiloskop, multimeter digital, resistor, dll. Cara
menggunakan generator isyarat adalah dengan cara menyetel generator sesuai apa yang kita ingin
munculkan, pada osiloskop akan membaca hasil dari generator. Kedua erat dan tidak dapat
dipisahkan. Selain mengetahui cara menggunakan generator isyarat dan osiloskop, kita juga
belajar menggunkaan multimeter digital dan menyusun rangkaian resistor pada projectboard.
Multimeter digital dapat digunakan untuk mengukur tegangan sumber, tegangan tiap resistor dan
nilai hambatannya sendiri. Caranya dengan cara memutar saja pentunjuk yang ada pada
multimeter tersebut dan dilakukan perhitungan untuk mencari nilai kuat arusnya dengan cara
manual melalui perhitungan. Akan tetapi, untuk praktikum kali ini menggunakan link
falstad.com/circuit untuk membuat rangkaian dan mencari nilai tegangan dan kuat arus,
kemudian membandingkan dengan cara manual melalui perhitungan dan dipeoleh hasil yang
sama.

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 10


DAFTAR PUSTAKA

[1] Hartono, M.Si, Modul Praktikum Elektronika Dasar I, Universitas Jenderal Soedirman,
Purwokerto, 2020.

[2] http://www.slideshare.net/abeltasfir/modul-dasar-elektronika, diakses 23 November 2020,


09.10 AM.

[3] Irawan Febri, Pengukuran Komponen Elektronika , Universitas Sriwijaya, Inderalaya,


2010.

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 11


LAMPIRAN

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 12


Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 13
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 14

Anda mungkin juga menyukai