Praktikum pengukuran dasar elektronika ini bertujuan untuk memahami prinsip kerja
osiloskop dan generator isyarat , lalu dapat menggunakan setiap peralatan yang berkaitan dengan
elektronika dasar. Percobaan pertama yang dilakukan adalah menentukan kalibrasi tegangan,
kemudian kalibrasi frekuensi, pengukuran tegangan AC dan frekuensi dari generator isyarat
dengan osiloskop, dan pengukuran tegangan dan arus listrik DC dengan MMD. Praktikum ini
bertujuan untuk memahami, mengenal, dan mampu mengoperasikan berbagai peralatan yang di
gunakan pada praktikum kali ini. Tidak hanya memahami peralatannya, tetapi pada praktikum
kali ini juga bertujuan untuk memahami tentang kalibrasi dan juga bagaimana cara mengukur
tegangan dan arus pada sebuah rangkaian listrik DC. Peralatan praktikum elektronika dasar dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu peralatan sebagai alat ukur, peralatan sebagai sumber sinyal atau
sumber arus, dan peralatan sebagai komponen dasar. Peralatan yang termasuk ke dalam alat ukur
yaitu multimeter (analog dan digital), CRO (Cathoda Ray Osciloscope), dan KIT digital.
Peralatan yang berfungsi sebagai sebagai sumber arus atau sumber sinyal, yaitu catu daya
( power supply) dan generator isyarat. Sedangkan peralatan yang merupakan komponen dasar,
yaitu resistor, kapasitor, dioda. Bagian terpenting dalam suatu kegiatan praktikum adalah
pemahaman terhadap berbagai peralatan yang nantinya akan dihadapi dan digunakan. Piranti dan
alat ukur yang digunakan dalam praktikum-praktikum antara lain catu daya, generator isyarat,
oscilloscope, multimeter, projectboard, dan resistor.
Catu daya atau power supply merupakan peralatan yang berfungsi sebagai sumber arus
dimana jenis arus ada dua, yaitu arus bolak-balik (AC/Alternating Current) dan arus searah
(DC/Direct Current). Arus bolak-balik merupakan arus yang mengalami perubahan sebagai
fungsi waktu. Sedangkan arus searah merupakan jenis arus yang memiliki nilai tetap [1].
B. Generator Isyarat
C. Osiloskop (CRO)
Osiloskop merupakan instrumen elektronika yang juga digunakan sebagai alat ukur
tegangan. Berbeda dengan multimeter, yang menyajikan data berupa nilai tegangan,
osiloskop mampu menampilkan bentuk dari sinyal (tegangan) listrik pada suatu rangkaian
elektronika yang berubah terhadap waktu. Untuk membandingkan dua atau lebih sinyal
masukan baik secara bersamaan maupun tidak harus menggunakan skala yang sama,
khususnya untuk skala sumbu y atau volt/div. Selain itu diperlukan proses kalibrasi pada
awal penggunaan osiloskop[1].
E. Projectboard
F. Kapasitor
Kapasitor merupakan salah satu komponen yang terpenting dalam elektronika karena
mempunyai sifat dapat menyimpan muatan listrik, dapat menahan arus searah, dan dapat
melewatkan atau meneruskan arus bolak-balik[3].
G. Resistor
Pada resistor terdapat warna-warna yg berupa angka, cara menghitung besarnya hambatan
pada suatu resistor bisa di lakukan dengan cara melihat gambar berikut :
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu, Osiloskop, Generator
isyarat, AC-DC Power Supply, Multimeter Digital, Projectboard, Resistor 4K7 , 47K , dan
10K , Baterai 9 Volt, dan Kabel penghubung. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan
pada praktikum kali ini. Percobaan pertama yang dilakukan adalah menentukan kalibrasi
tegangan, kemudian kalibrasi frekuensi, pengukuran tegangan AC dan frekuensi dari generator
isyarat dengan osiloskop, dan pengukuran tegangan dan arus listrik DC dengan MMD.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan osiloskop dan kabel osiloskop asli
atau yang sesuai dengan tipe osiloskop. Kemudian, mengubungkan kabel osiloskop pada chanel
1 dan mengatur posisi VoltDiv pada skala 1 V. Selanjutnya, membuka tutup ujung probe (bagian
ujung dari kabel osiloskop) dan memasukkan ujung probe yang telah terbuka pada lobang
kalibrasi. Muncul sinyal berupa gelombang kotak pada layar. Kemudian, mengatur tombol
kalibrasi (ujung tombol VoltDiv) agar nilai tegangan puncak-puncak sesuai dengan nilai
tegangan kalibrasi yang diinginkan. Melakukan pengulangan pada skala VoltDiv 0.5 V, 1 V, dan
1 V.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan osiloskop dan kabel osiloskop asli
atau sesuai degan tipe osiloskop. Kemudian, menghubungkan kabel osilokop pada chanel 1 atau
Langkah pertama yang dilakukan adalah menghubungkan keluaran dari generator isyarat
dengan memasukkan chanel 1 pada osiloskop dengan probe yang tersedia. Selanjutnya,
menghidupkan kedua alat tersebut dan mengatur frekuensi pada generator isyarat sebesar 1 KHz
atau 1000 Hz. Kemudian, mengatur amplitude pada generator isyarat tanpa attenuasi agar
menunjukkan tegangan sebesar 5 Vpp. Selanjutnya, menentukan besaran tegangan dan frekuesni
yang terlihat pada osiloskop. Melakukan pengulangan untuk tegangan 6 Vpp dan 7 Vpp.
Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat rangkaian pada projectboard dengan
nilai resistor 4K7 , 47K , dan 10K . Kemudian, menghubungkan dengan sumber tegangan
DC 9 V (menggunakan baterai 9 V). Selanjutnya, menyiapkan Multimeter Digital dan mengatuur
pada posisi Voltmeter DC. Kemudian, menentukan tegangan pada titik AB (Vab), titik BC
(Vbc), dan titik CD (Vcd) dengan MMD. Kemudian menentukan besarnya arus listrik yang
mengalir.
Kalibrasi tegangan
V1 = Jumlah kotak X Skala VoltDiv
=1X1=1V
V2 = Jumlah kotak X Skala VoltDiv
= 1 X 0,5 = 0,5 V
V3 = Jumlah kotak X Skala VoltDiv
= 1,5 X 1 = 1,5 V
V4 = Jumlah kotak X Skala VoltDiv
=3X1=3V
B. Kalibrasi Frekuensi Osiloskop
Kalibrasi frekuensi ini hampir sama dengan kalibrasi tegangan hanya yang membedakan
pencarian nilai yaitu frekuensi dan tegangan. Cara kerjanya hampir sama.
Tabel B.1 Hasil Kalibrasi Frekuensi (TimeDiv)
Jumlah Skala Time Nilai
Kotak div frekuensi
pada CRO
1 0,5 x 2000 Hz
Amplitudo = Jumlah kotak X VoltDiv
F (frekuensi) =
F =
=
= 2000 Hz
Pada percobaan ini untuk mengukur kuat arus pada resistor dan baterai yang digunakan.
pada rangkaian seri, jika satu alat dilepaskan, maka arus ke lainnya terhenti . Ketika resistor-
resistor terhubung paralel, masing-masing mengalami tegangan yang sama . Setelah itu juga
memberikan jalur tambahan bagi arus . Dengan demikian hambatan total lebih kecil.
Tabel D.1 Hasil Pengukuran Tegangan dan Arus Listrik DC dengan MMD
Tegangan
Sumber VAB VBC VCD I
(VAD)
9V 0,685 V 1,459 V 6,856 V 0,145 A
Rtotal = R1 + R2 + R3
= 4700 + 10.000 + 47000 = 61.700 Ω
= 61,7 k Ω
I =
= = 0,145 A
I =
Dari perhitungan tersebut didapatkan bahwa nilai tegangan sumber yang dihitung dengan
menggunakan alat sama dengan manual melalui perhitungan.
[1] Hartono, M.Si, Modul Praktikum Elektronika Dasar I, Universitas Jenderal Soedirman,
Purwokerto, 2020.