Anda di halaman 1dari 7

MODUL 1 PENGUKURAN DASAR ELEKTRONIKA

Reza Afrilia Putri Haryandi (K1C020055)


Asisten : Dinda Khoirun Nisa
Tanggal Percobaan : 18/09/2021
PAF15210P - Praktikum Elektronika Dasar 1
Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

Praktikum pengukuran dasar elektronika bertujuan untuk memahami prinsip


kerja dan menggunakan setiap peralatan yang berkaitan dengan Elektronika Dasar
agar dapat melakukan pengukuran dasar elektronika dengan benar. Pengukuran
merupakan bagian dari keterampilan sains untuk mengumpulkan informasi baik
secara kuantitatif maupun kualitatif. Ketelitian dalam pengukuran menjadi bagian
penting dari ilmu fisika[3]. Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus
lemah yang dioprerasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel
bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, termokpel, semikonduktor, dan
lain sebagainya[2]. Menurut Dewan Standarisasi Nasional (DSN/1990) kalibrasi
merupakan suatu kegiatan untuk menentukan keberadaan konvensional pertunjukkan
instrument ukur dan bahan ukur. Penentuan ini dilakukan dengan cara
membandingkan terhadap standar nasional dan/atau internasional. Kalibrasi juga
dapat dikatan sebagai kegiatan utuk menentukan kebenaran nilai penujukkan alat ukur
dan/atau bahan ukur[4]. Hasil kalibrasi harus disertai pernyataan ‘traceable
uncertainity’. Hal ini berungsi unruk menentukan tingkat kepercayaan yang di
evaluasi dengan analisis ketidakpastian secara saksama [1]. Peralatan praktikum
elektronika dasar dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu peralatan sebagai alat ukur,
peralatan sebagai sumber sinyal atau sumber arus dan peralatan sebagai komponen
dasar. Untuk mempelajari elektronika dibutuhkan alat ukur yang dapat menganalisa
besaran-besaran pada elektronika.
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini antara lain Osiloskop
(Cathoda Ray Oscilosscope) sebagai penampil nilai dan bentuk gelombang;
Generator isyarat sebagai pembangkit sinyal listrik berupa gelombang dengan
frekuensi dan amplitudo yang dapat diukur; Multimeter Digital Digital sebagai alat
pengukur arus, tegangan dan hambatan; Projectboard/Breadboard sebagai tempat
untuk membuat rangkaian resistor dan sebagainya; Resistor 4K7 Ω, 47K Ω, dan 10K
Ω; Baterai 9 Volt, dan Kabel penghubung. Adapun percobaan yang harus dilakukan
pada praktikum kali ini adalah menentukan kalibrasi tegangan osiloskop, kalibrasi
frekuensi osiloskop, pengukuran tegangan AC dan frekuensi dari generator isyarat
dengan osiloskop, dan pengukuran tegangan dan arus listrik DC dengan MMD.
A. Kalibrasi Tegangan Osiloskop
Langkah pertama yang dilakukan dalam kalibrasi tegangan osiloskop adalah
menyiapkan osiloskop dan kabel osiloskop asli atau yang sesuai dengan tipe osiloskop.
Kemudian, kabel osiloskop dihubungkan pada chanel 1 dan posisi VoltDiv diatur
pada skala 0,2 V atau yang lebih kecil. Setelah itu, tutup ujung probe (bagian ujung
dari kabel osiloskop) dibuka dan dimasukkan pada lobang kalibrasi. Pada layar akan
muncul sinyal berupa gelombang kotak. Kemudian, tombol kalibrasi (ujung tombol
VoltDiv) diatur agar nilai tegangan puncak-puncak sesuai dengan nilai tegangan
kalibrasi yang dikehendaki. Langkah-langkah tersebut diulang untuk melakukan
kalibrasi tegangan pada chanel 2.
B. Kalibrasi Frekuensi Osiloskop
Langkah pertama yang dilakukan dalam kalibrasi frekuensi osiloskop adalah
menyiapkan osiloskop dan kabel osiloskop asli atau sesuai degan tipe osiloskop.
Kemudian, menghubungkan kabel osilokop pada chanel 1 atau chanel 2 dan mengatur
posisi TimeDiv pada skala 1 ms (untuk kalibrasi 1 KHz). Selanjutnya membuka tutup
ujung probe (bagian ujung dari kabel osiloskop) dan memasukkan ujung probe yang
telah terbuka pada lobang kalibrasi. Kemudian, menentukan pilihan kalibrasi
frekuensi yang dikehendaki, yaitu 1 KHz atau 1 MHz dengan memilih pada tombol
kalibrasi. Pada layar akan muncul sinyal berupa gelombang kotak. Kemudian,
mengatur tombol kalibrasi (ujung tombol TimeDiv) agar menghasilkan nilai periode
sesuai dengan nilai periode yang diinginkan. Jika dipilih frekuensi 1 KHz maka
gelombang hanys memiliki periode 1 ms.
C. Pengukuran Tegangan AC dan Frekuensi dari Generator Isyarat dengan
Osiloskop
Langkah pertama yang dilakukan adalah menghubungkan keluaran dari generator
isyarat dengan memasukkan chanel 1 pada osiloskop dengan probe yang tersedia.
Selanjutnya, menghidupkan kedua alat tersebut dan mengatur frekuensi pada
generator isyarat sebesar 1 KHz. Kemudian, mengatur amplitude pada generator
isyarat tanpa attenuasi agar menunjukkan tegangan sebesar 5 Vpp. Setelah itu,
menentukan besaran tegangan dan frekuesni yang terlihat pada osiloskop.
D. Pengukuran Tegangan dan Arus listrik DC dengan MMD
Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat rangkaian pada projectboard
dengan nilai resistor 4K7 Ω, 47 KΩ, dan 10 KΩ.; lalu menghubungkannya dengan
sumber tegangan DC 9 V. Setelah itu, MMD disiapkan dan diatur pada posisi
Voltmeter DC. Kemudian, tegangan pada titik AB (Vab), titik BC (Vbc), dan titik
CD (Vcd) ditentukan dengan MMD. Pasang MMD dan atur pada posisi Ampermeter
DC secara seri dengan rangkaian. Dan selanjutnya menentukan besarnya arus listrik
yang mengalir.
Setelah melaksanakan percobaan pada praktikum acara 1, diperoleh hasil data
pengamatan sebagai berikut :
A. Data Kalibrasi Tegangan dengan Osiloskop
NO Jumlah Kotak Skala VoltDiv (V) Nilai Tegangan (Vpp)
1. 1 1 1
2. 2 0,5 1
3. 2 1 2
4. 1 2 2
V = Jumlah Kotak x Skala VoltDIv
V1 = 1x1 = 1 Vpp
V2 = 2 x 0,5 = 1 Vpp
V3 = 2x1 = 2 Vpp
V4 = 1x2 = 2 Vpp

B. Data Kalibrasi Frekuensi dengan Osiloskop


NO Jumlah Kotak Skala TimeDiv (ms) Nilai Frekuensi (kHz)
1. 1 1 1
2. 1 0,5 2
3. 0,6 0,5 3,3
4. 0,5 0,5 4
1
𝑓 =
(𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑜𝑡𝑎𝑘 𝑥 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑇𝑖𝑚𝑒𝐷𝑖𝑣)
1
𝑓1 = = 1 kHz
(1 𝑥 1)
1
𝑓2 = = 2 kHz
(1 𝑥 0,5)
1
𝑓3 = = 3,3 kHz
(0,6 𝑥 𝑆0,5)
1
𝑓4 = = 4 kHz
(0,5 𝑥 0,5)

C. Data Pengukuran Tegangan AC dan Frekuensi dari Generator Isyarat dengan


Osiloskop
Generator Isyarat CRO/Osiloskop
Amplitudo Frekuensi Teg-pp Frekuensi
1V 1 kHZ 1V 1 kHz

D. Data Pengukuran Tegangan dan Arus listrik DC dengan MMD


Tegangan Sumber VAB VBC VCD I
(VAB)
8V 2V 4V 2V 0,13 mA

Pada praktikum kali ini dilakukan empat percobaan yaitu kalibrasi tegangan dengan
osiloskop, kalibrasi frekuensi dengan osiloskop, pengukuran tegangan AC dan
frekuensi dari generator isyarat dengan osiloskop, dan yang terakhir pengukuran
tegangan dan arus listrik DC dengan MMD. Kalibrasi ini sendiri merupakan kegiatan
untuk menentukan kebenaran konvesional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur
dengan cara membandingkan terhadap standar ukur ke standar internasional.
Percobaan pengkalibrasian tegangan dengan osiloskop mendapat nilai skala VoltDiv
pada data secara berurutan yaitu 1 V; 0,5 V; 1 V; dan 2 V. Sementara nilai
tegangannya adalah 1 Vpp, 1 Vpp, 2 Vpp, dan 2 Vpp. Dari data yang telah didapatkan,
diketahui bahwa nilai skala VoltDiv pada data pertama dan ke empat sama dengan
nilai tegangannya. Hal ini menunjukkan bahwa oskoliskop yang digunakan sudah
terkalibrasi dengan baik. Pada percobaan kalibrasi frekuensi dengan osoliskop dapat
dianalisis bahwa nilai skala TimeDiv pada data secara berurutan adalah 1 ms; 0,5 ms;
0,5 ms; dan 0,5 ms. Sementara untuk nilai frekuensi yang di dapat adalah 1 kHz; 2
kHz; 3,3 kHz; dan 4 kHz. Dari keempat data hasil pengamatan tersebut dapat dilihat
bahwa data pertama memiliki nilai skala Timediv dan nilai frekuensi yang sama. Hal
ini menyatakan bahwa osiloskop yang digunakan untuk data pertama sudah
terkalibrasi dengan baik. Kemudian pada percobaan pengukuran tegangan AC dan
frekuensi dari generator isyarat dengan osiloskop terdapat dua analisis yaitu Generator
isyarat dan Osiloskop. Pada tabel generator isyarat diperoleh nilai amplitudo sebesar
1V dan frekuensi sebesar 1 kHz. Sementara untuk tabel CRO/osoliskop diperoleh
nilai tegangan pp sebesar 1Vpp dan frekuensi 1 kHz. Pada percobaan ini, antara nilai
amplitudo dan frekuensi dari generator isyarat serta nilai tegangan pp dan frekuensi
pada CRO/Osiloskop didapatkan hasil yang stabil/berbanding lurus. Dan yang
terakhir, pada percobaan pengukuran tegangan dan arus listrik DC dengan MMD
diketahui nilai tegangan yang dihasilkan dari Catu Daya DC (Tegangan Sumber)
sebesar 8 V. Ketika melewati titik AB dengan hambatan 4k7, maka tegangannya
bernilai 2 Volt, saat melewati titik BC dengan hambatan 47 kΩ, tegangannya bernilai
4 Volt, dan ketika melewati titik CD dengan hambatan 10 kΩ, tegangannya bernilai 2
Volt. Pada rangkaian resistor seri, nilai tegangan total merupakan hasil penjumlahan
dari nilai tegangan pada setiap titik hambatan di rangkaian tersebut. Sedangkan nilai
V
arus listrik diperoleh dengan menggunakan persamaan I = dimana V merupakan
R

tegangan dari sumber sebesar 8 Volt dan R merupakan nilai hambatan total dari
rangkaian seri. Berikut adalah perhitungan untuk mencari nilai tegangan total :
Vtot = VAB + VBC + VCD
Vtot = 2 + 4 + 2
Vtot = 8 Volt
Dari perhitungan dapat dilihat bahwa nilai tegangan total yang diperoleh sama dengan
nilai tegangan sumber yang mengalir pada rangkaian. Lalu untuk perhitungan nilai
hambatan totalnya adalah sebagai beriku :
R = R1 + R2 + R3
R = 4,7 + 10 + 47
R = 61,7 kΩ
R = 61.700 Ω
Dan untuk perhitungan nilai arus listriknya adalah :
V
I =
R
8V
I =
61700 Ω

I = 0.0001296596…. ≈ 0.00013 A
= 0.13 mA
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
pada Praktikum Pengukuran Dasar Elektronika, praktikan diperkenalkan pada
beberapa alat elektronika dasar seperti Osiloskop, Generator Isyarat, Multimeter
Digital, Catu Daya (AC-DC Power Supply) dan Projectboard/Breadboard beserta
fungsi dan prinsip kerjanya. Pada praktikum ini dilakukan percobaan yang
mempelajari terkait cara penggunaan generator isyarat dan osiloskop untuk
pengkalibrasian. Lalu untuk percobaan pengukuran tegangan dan arus listrik DC
dengan MMD, hasil pengukuran tegangan diperoleh dari penjumlahan nilai tegangan
yang melewati titik AB, BC dan CD sehingga diperoleh nilai tegangan sebesar 8 Volt.
Hasil tersebut sesuai dengan nilai tegangan sumber yang mengalir pada rangkaian.
Sementara hasil pengukuran arus listrik didapat dengan menggunakan persamaan
V
I = dan diperoleh nilai arus listrik 0,13 mA.
R

DAFTAR PUSTAKA
[1] john G. Webster. Medical Instrumentation, Application and Design. John Wiley &
Sons:Canada.1998.
[2] Mikrajuddin, Edisi kedua, ITB, Bandung, 2009.
[3] Mikrajuddin.Fisika Dasar 1. Institut Teknologi Bandung:Bandung.2016.
[4] Peraturan Menteri Kesehan RI Nomor 363 tentang Pengujian dan Kalibrasi pada
Sarana Pelayanan Kesehatan.
LAMPIRAN

Gambar 1 Hasil Running dari Rangkaian Seri yang Terlihat Pada Osiloskop

Anda mungkin juga menyukai