Anda di halaman 1dari 6

MODUL 1 PENGUKURAN DASAR ELEKTRONIKA

Fidelia Nada Syazhana (K1C020044)


Asisten : Dinda Khoirun Nisa
Tanggal Percobaan : 18/09/2021
PAF15210P - Praktikum Elektronika Dasar 1
Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

Praktikum Elektronika Dasar 1 Acara 1 Pengukuran Dasar Elektronika ini bertujuan


agar mahasiswa dapat memahami prinsip kerja dan menggunakan setiap peralatan yang
berkaitan dengan elektronika dasar. Selain itu, agar mahasiswa dapat melakukan pengukuran
dasar elektronika dengan benar.
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan
dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat
seperti komputer, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari
alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika sementara bentuk desain dan
pembuatan sirkuit elektronikanya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan
ilmu teknik instrumentasi[3]. Kalibrasi merupakan kegiatan yang membentuk hubungan antara
nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili
oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dengan besaran yang
diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan
kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara
membandingkan terhadap standar ukur ke standar internasional[3].
Osiloskop merupakan instrumen elektronika yang juga digunakan sebagai alat ukur
tegangan. Berbeda dengan multmeter, yang menyajikan data berupa nilai tegangan, osiloskop
mampu menampilkan bentuk dari sinyal (tegangan) listrik pada suatu rangkaian elektronika
yang berubah terhadap waktu. Untuk membandingkan dua atau lebih sinyal masukan baik
secara bersamaan maupun tidak harus menggunakan skala yang sama, khususnya untuk skala
sumbu y atau volt/div. Selain itu, diperlukan proses kalibrasi pada awal penggunaan
osiloskop[1].
Multimeter merupakan instrument yang secara umum berfungsi mengukur besaran
elektronika meliputi tegangan (beda potensial), hambatan, kuat arus, dan lain-lain. Pada
umumnya terdapat dua jenis multimeter yang digunakan, yakni multimeter analog dan digital.
Perbedaan dari kedua jenis multimeter ini ialah penyajian data. Multimeter digital
menyajikan data dalam bentuk diskret, sedangkan multimeter analog menampilkan data
menggunakan jarum yang berada dalam suatu skala[1].
Projectboard (breadboard) merupakan papan yang digunakan untuk merangkai
rangkaian elektronika secara semi permanen. Breadboard memiliki sejumlah lubang yang
dapat digunakan untuk meletakkan komponen-komponen elektronika. Lubang-lubang ini
saling terhubung satu dengan yang lain melalui bagian bawah breadboard dengan pola
tertentu[1]. Projectboard atau yang sering disebut sebagai breadboard adalah dasar kontruksi
sebuah sirkuit elektronik dan merupakan prototipe dari suatu rangkaian elektronik.
Breadboard banyak digunakan untuk merangkai komponen karena dengan menggunakan
breadboard , pembuatan prototipe tidak memerlukan proses menyolder (langsung tancap).
Karena sifatnya yang solderless alias tidak memerlukan solder sehingga dapat digunakan
kembali dan dengan demikian sangat cocok digunakan pada tahapan proses pembuatan
prototipe serta membantu dalam berkreasi dalam desain sirkuit elektronika[2].

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum acara ini yaitu osiloskop, generator
isyarat, AC – DC power supplay, multimeter digital, breadboard, resistor (4k7, 47 kΩ, dan 10
kΩ ), baterai 9V, dan kabel penghubung. Terdapat 4 kali kegiatan dalam praktikum kali ini,
yang pertama yatu mengkalibrasi tegangan osiloskop, kedua mengkalibrasi frekuensi
osiloskop,yang ketiga yaitu melakukan pengukuran tegangan AC dan frekuensi dari generator
isyarat, dan yang terakhir yaitu pengukuran tegangan dan arus listrik DC dengan MMD.
Praktikum yang dilakukan pertama kali yaitu mengkalibrasi tegangan osiloskop.
Langkah pertama yang dilakukan yaitu menyiapkan osiloskop dan kabel osiloskopnya.
Kemudian menghubungkan kabel osiloskop pada chanel 1. Setelah itu, posisi VoltDiv diatur
pada skala 0,2V atau lebih kecil. Selanjutnya membuka tutup ujung probe dan memasukkan
ujung probe ke dalam lubang kalibrasi (letaknya berada didekat layar dengan tulisan ‘cal’).
Layar akan menampilkan sinyal berupa gelombang kotak. Kemudian mengatur tombol
kalibrasi agar nilai puncak tegangan sesuai dengan yang dikehendaki. Selanjutnya, langkah-
langkah dilakukan kembali dengan menghubungkan kabel osiloskop pada chanel 2. Catat
hasil praktikum.
Praktikum yang kedua yaitu mengkalibrasi frekuensi osiloskop. Langkah yang
pertama tentunya dengan menyiapkan osiloskop dan kabel osiloskopnya lalu menghubungkan
kabel osiloskop pada chanel 1 atau chanel 2. Kemudian mengatur posisi TimeDiv pada skala
1 ms atau yang lebih kecil. Setelah itu, tutup ujung probe dibuka dan memasukkan ujung
probe ke dalam lubang kalibrasi. Lalu menentukan kalibrasi frekuensi yang dinginkan, 1 KHz
atau 1 MHz hingga layar memunculkan sinyal berupa gelombang kotak. Langkah yang
terakhir yaitu mengatur tombol kalibrasi yang terletak di ujung TimeDiv agar menghasilkan
nilai periode yang sesuai dengan nilai periode yang dikehendaki (jika frekuensi yang dipilih 1
KHz, maka gelombang harus memiliki periode 1 ms). Catat hasil praktikum.
Praktikum yang ketiga yaitu pengukuran tegangan AC dan frekuensi dari generator
isyarat dengan osiloskop. Langkah pertama yang dilakukan yaitu dengan menghubungkan
keluaran dari generator isyarat dengan memasukkan chanel 1 pada osiloskop dengan probe
yang tersedia. Lalu, hidupkan generator isyarat dan osiloskop serta mengatur frekuensi pada
generator isyarat sebesar 1 KHz. Kemudian, amplituda pada generator isyarat diatur agar
menunjukkan tegangan sebesar 5 Vpp. Langkah terakhir yaitu besar tegangan dan frekuensi
pada osiloskop ditentukan. Tegangan berhubungan dengan amplitudo gelombang, sedangkan
frekuensi ditentukan melalui periode gelombang. Catat hasil praktikum.
Praktikum yang terakhir dilakukan ini yaitu pengukuran tegangan dan arus listrik DC
dengan MMD. Langkah yang pertama yaitu membuat sebuah rangkaian pada
projectboard/breadboard dengan menggunakan simulator. Kemudian, rangkaian tersebut
dihubungkan dengan sumber tegangan DC 9V (baterai 9V) serta menyiapkan MMD dan
mengatur posisi Voltmeter DC. Setelah itu, tegangan pada titik AB (V AB), titik BC (VBC), dan
titik CD (VCD) ditentukan dengan MMD. Lalu memasang MMD dan diatur pada posisi
Amperemeter DC secara seri dengan rangkaian. Langkah yang terakhir yaitu menentukan
besar kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian dan catat hasilnya.

Berikut terdapat hasil dari praktikum yang telah dilakukan:


Tabel 1.1 Data Praktikum Kalibrasi Tegangan dengan Osiloskop
No Jumlah Kotak Skala VoltDiv Nilai Tegangan

1. 1 1 1
2. 2 0.5 1
3. 2 1 2
4. 1 2 2

Tabel 1.2 Data Praktikum Kalibrasi Frekuensi dengan Osiloskop


No Jumlah Kotak Skala TimeDiv Nilai Frekuensi

1. 1 1 1
2. 1 0.5 0.5
3. 0.6 0.5 0.3
4. 0.5 0.5 0.25

Tabel 1.3 Data Praktikum Tegangan AC dan Frekuensi dari Generator Isyarat dengan
Osiloskop
Generator Isyarat CRO / Osiloskop

Amplitudo Frekuensi Teg-pp Frekuensi


1V 1 kHz 1V 1 kHz

Tabel 1.4 Data Praktikum Tegangan dan Arus Listrik DC dengan MMD
Tegangan Sumber VAB VBC VCD I
(VAD)
8V 2V 4V 2V 0.00013 A

Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang
ditunjukkan oleh instrumen ukur atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur dengan nilai-nilai
yang sudah diketahui berkaitan dengan besaran yang diukur. Kalibrasi sendiri berfungsi
untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur
dengan cara membandingkan terhadap standar ukur ke standar internasional.
Dalam praktikum ini melakukan beberapa kegiatan. Kegiatan yang pertama yaitu
mengkalibrasi tegangan osiloskop dengan mengatur VoltDiv pada skala 0,2V setelah
menghubungkan kabel osiloskop pada osiloskop. Tutup ujung probe yang telah dibuka
dimasukkan ke dalam lubang kalibrasi yang akhirnya menampilkan sinyal berupa gelombang
kotak. Tombol kalibrasi diatur hingga nilai puncak tegangan. Kegiatan yang kedua itu
mengkalibrasi frekuensi osiloskop dengan mengatur TimeDiv pada skala 1 ms setelah
menghubungkan kabel osiloskop pada osiloskop. Tutup ujung probe yang telah dibuka
dimasukkan ke dalam lubang kalibrasi dan menentukan kalibrasi 1 KHz hingga menampilkan
sinyal berupa gelombang kotak. Tombol kalibrasi diatur hingga nilai periode yang
dikehendaki. Kegiatan pada praktikum yang ketiga ini yaitu pengukuran tegangan AC dan
frekuensi dari generator isyarat dengan osiloskop dengan cara menghubungkan generator
isyarat pada osiloskop dengan probe yang tersedia. Kemudian, frekuensi pada generator
isyarat diatur sebesar 1 KHz setelah menghidupkan generator isyarat dan osiloskop. Besar
tegangan dan frekuensi pada osiloskop ditentukan setelah mengatur generator isyarat agar
menunjukkan tegangan sebesar 5 Vpp. Kegiatan yang terakhir yaitu melakukan pengukuran
tegangan dan arus listrik DC dengan MMD. Hal yang dilakukan pertama kali yaitu membuat
rangkaian yang dihubungkan dengan sumber tegangan DC 9V, dan menentukan tegangan
pada titik AB, titik BC, titik CD, dan titik CD dengan MMD pada simulator breadboard.
MMD dipasang dan diatur pada posisi Amperemeter DC secara seri dengan rangkaian.

Hasil praktikum Acara 1 ini dapat menggunakan dan memahami prinsip setiap alat
praktikum yang berada di laboratorium elektronika, intrumentasi, dan geofisika. Selain itu,
praktikan juga dapat melakukan pengukuran dasar elektronika dengan menggunakan alat-alat
praktikum yang tersedia seperti osiloskop, generator isyarat, AC-DC power supply,
multimeter digital, dan breadboard. Setiap alat memiliki fungsi yang berbeda dalam
praktikum. Osiloskop sendiri berfungsi untuk menampilkan bentuk gelombang sinus,
gelombang gigi gergaji, maupun gelombang kotak. Selain itu, osiloskop juga berfungsi untuk
mengatur beda potensial dan frekuensi dari sinyal yang diukur. Generator isyarat merupakan
alat yang digunakan untuk membangkitkan sinyal listrik yang berupa gelombang dengan
frekuensi dan amplituda yang dapat diatur. Power supply dalam praktikum ini berfungsi
sebagai sumber arus listrik. Multimeter digital sendiri berfungsi untuk melakukan
pengukuran berbagai besaran seperti besaran tegangan, arus listrik, hambatan, kapasitansi
kapasitor, dan lain sebagainya. Alat terakhir yaitu breadboard yang berfungsi untuk
merangkai komponen-komponen elektronika guna keperluan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Hartono, M.Si,. 2016. Modul Praktikum Elektronika Dasar I. Purwokerto: Universitas
Jenderal Soedirman.
[2] Khalida, Rakhmi. 2016. Mengenal Papan Proyek (ProjectBoard).
https://www.robotedukasi.com/mengenal-papan-proyek-projectboard/, diakses pada
pukul 16.00 WIB tanggal 23 September 2021.
[3] Mikrajuddin. 2016. Elektronika Dasar. Jakarta: Erlangga.
Lampiran :

Anda mungkin juga menyukai