Anda di halaman 1dari 4

MODUL 1 PENGENALAN INSTRUMENTASI LABORATORIUM

Andrew Timothy Tanari (18320029)


Asisten: Sherlyna Anugerah Putri (18319016)
Tanggal Percobaan: 09/09/2022
EL2101-Praktikkum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak Kalibrasi digunakan untuk memperoleh hasil


mendekati sempurna dari tiap-tiap pengukuran
Percobaan pengukuran arus dan tegangan listrik
dengan melakukan pencocokan kembali titik
menggunakan multimeter analog, multimeter digital, dan
semula alat ukur dengan standar yang berlaku.
multimeter digital benchtop. Pengukuran beda fasa dengan
Kalibrasi dilakukan jika terjadi adanya perubahan
bantuan osiloskop. Pengukuran dilakukan untuk melihat
keadaan lingkungan, alat mengalami perbaikan,
keadaan kalibrasi, efektifitas dan mengetahui metode
alat baru didapatkan, alat telah dipakai untuk
pengukuran menggunakan tiap alat ukur.
jangka waktu tertentu, atau alat telah mengalami
Kata kunci: Multimeter, Osiloskop, Efektifitas, benturan fisik.
Metode, Kalibrasi
2.2 MULTIMETER ANALOG
1. PENDAHULUAN
Multimeter analog adalah alat ukur tegangan, arus,
Percobaan modul 1 menggunakan berbagai jenis dan resistansi pada satu alat ukur yang
alat ukur tegangan dan arus. Alat ukur yang menggunakan jarum sebagai penunjuknya. Pada
digunakan antara lain adalah multimeter dan multimeter analog diberi beberapa konstanta
osiloskop. Generator fungsi juga digunakan untuk ketelitian tertentu yang disebut sebagai batas ukur.
membantu memberikan fungsi gelombang pada Untuk pengukuran tegangan dan arus skala yang
sinyal sehingga efek yang diberikan rangkaian diberikan berguna dengan menerapkan
terhadap sinyal dapat diamati. Praktikkum ini pengukuran sebagai
bertujuan untuk memberikan pemahaman umum
tentang penggunaan alat-alat laboratorium, efek
error yang disebabkan oleh instrument lab, dan 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑢𝑘𝑢𝑟
(𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛) = ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙
keadaan benar hasil kalibrasi pada instrumentasi 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎
lab.
Pengukuran diharapkan menghasilkan hasil-hasil Pada mode pengukuran resistansi diberikan skala
yang dapat menunjukkan penyebab-penyebab berberntuk kurva yang bersifat eksponensial.
dari hasil pembacaan masing-masing alat ukur.
Pengukuran dengan metode yang berbeda pada 2.3 MULTIMETER DIGITAL
osiloskop juga diharapkan memberi variasi hasil
yang berbeda tiap metode perhitungan. Multimeter digital adalah alat ukur tegangan, arus
dan resistansi pada satu alat ukur yang
2. STUDI PUSTAKA menggunakan layar LCD sebagai penunjuknya.
Terdapat dua jenis multimeter digital yaitu
Berikut adalah dasar-dasra dari alat ukur yang multimeter digital benchtop dan multimeter
digunakan pada praktikkum beserta teori-teori digital umum. Pada multimeter digital benchtop
yang mendasari alasan dilakukannya percobaan. terdapat mode fitur yang unik diantaranya
indikator suara untuk keterhubungan kabel
2.1 PROSES KALIBRASI mengunakan mode resistansi.
Secara formal proses kalibrasi dapat didefinisikan
sebagai kegiatan yang dilakukan sesuai dengan 2.4 RESISTOR
spesifikasi tertentu menghasilkan hubungan Resistor digunakan untuk meregulasi arus yang
antara nilai kuantitas dengan ketidakpastian berada pada rangkaian. Hambatan ini digunakan
pengukuran yang dihasilkan oleh standar untuk menahan arus sehingga tidak terjadi
pengukuran dan indikasi yang bersangkutan adanya overload atau kelebihan muatan pada
dengan ketidak pastian pengukuran tertentu. rangkaian yang menyebabkan terjadinya
Kemudian memperoleh relasi untuk mendapatkan kebakaran komponen pada rangkaian atau alat.
hasil pengukuran dari sebuah indikasi.[1]

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1


Resistor memiliki harganya masing-masing. Harga 4. Sinyal Generator
yang ditunjukkan resistor diindikasikan
5. Osiloskop
menggunakan warna dari pita yang tertera pada
resistor. Pita-pita ini mengindikasikan harga 6. Kabel ( BNC-BNC, BNC-Banana, Banana-
sebagai berikut.[2] Banana)
7. Power supply
8. resistor
9. Kit rangkaian

Gambar 2-1 Indikator warna pada resistor

2.5 OSILOSKOP
Osiloskop adalah sebuah alat ukur elektrik yang
secara grafis menampilkan tegangan elektrik
secara dua dimensi dari satu atau lebih sinyal
sebagai fungsi waktu.[3] Osiloskop pada umumnya
Gambar 3-1 Flowchart proses percobaan mengukur arus
memiliki dua sumbu yang membantu mengukur searah
tegangan per bagian dan periode per bagian. Pada
osiloskop sinyal dapat dilihat bentuknya oleh
karena pantulan cahaya tabung katoda yang
terletak di dalam osiloskop. Sinyal analog yang
direpresentasikan oleh tabung katoda ini
kemudian akan dikonversikan menjadi sinyal
digital oleh ADC.

2.6 GENERATOR SINYAL


Generator sinyal adalah sumber sinyal dengan
fungsi tertentu pada rangkaian. Gelombang yang
dihasilkan sinyal Generator dapat diubah
amplitude, frekuensi ,dan Bentuknya. Penggunaan
Sinyal Generator pada percobaan untuk
memberikan masukan frekuensi pada tegangan
AC

3. METODOLOGI
Alat dan Bahan :
1. Multimeter Digital
Gambar 3-2 proses mengukur tegangan searah
2. Multimeter Analog
3. Multimeter Digital Benchtop

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2


4. HASIL DAN ANALISIS
Berikut adalah hasil yang didapat dari percobaan
yang telah dilakukan sesuai metodologi

Tabel 4-1 Arus Searah dengan AMM

Nilai HItungan AMM


R1 & R2
(Ω) I (mA) BU I(p) I(b)

(mA) (mA) (mA)

120 2.5 * 10-5 0.025 23.5 25

1.5k 2.4 * 10-6 N/A 2.4 1.9

1.5M 2.4 * 10-9 N/A 1.9 * 10-3 0.0019

Tabel 4-2 Arus Searah dengan DMM

Nilai HItungan DMM 1 DMM 2

R1 dan
I (mA) I(p) I(b) I(p) I(b)
R2 (mA) (mA) (mA) (mA)

120 2.5 * 10-5 24.63 24.43 23.029 24.462

1.5k 2.4 * 10-6 1.92 1.94 1.992 1.987

1.5M 2.4 * 10-9 0.003 0.003 0.002 0.00189

Pada hasil pengukuran dapat diperhatikan bahwa


beberapa nilai resistansi tinggi menyebabkan arus
tidak dapat diukur pada multimeter analog. Hal
ini disebabkan pada seluruh batas ukur arus yang
diperoleh sangatlah kecil sehingga multimeter
Gambar 3-3 Mengukur tegangan AC anlaog tidak dapat mengukur hal tersebut.
Pada pengukuran bersamaan hasil dari
multimeter seluruhnya hampirlah sama. Hal ini
disebabkan rangkaian disusun seri sehingga nilai
arus tiap kabel sama.
Tabael 4-3 Tegangan searah dengan AMM

Nilai HItunga AMM


n
R1 &
R2 (Ω)
Vab (V) BU Vab Vab (b)
(p)
(V) (V)
(V)

120 6 0 2.89 2.89

1.5k 6 0 2.89 2.82

Gambar 3-4 Proses mengukur Resistansi 1.5M 6 0 0.5 0.6

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3


Tabel 4-4 Tegangan searah menggunakan DMM

Nilai HItungan DMM 1 DMM 2

R1 dan
Vab (V) Vab (p) Vab (b) I(p) I(b)
R2 (mA) (mA) (mA)
(V)

120 6 2.983 2.684 2.973 2.996

1.5k 6 2.825 2.94 2.955 2.951

1.5M 6 2.684 0.563 2.672 0.5636

Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa


dengan bersamaan besar tegangan secara
sginifikan berubah pengukurannya hal ini
disebabkan oleh karena penempatan voltmeter
yang saling pararel hal ini disebabkan resistansi
internal dari alat yang menyebabkan arus berbeda
pada tiap cabang sehingga mempengaruhi
pengukuran.

5. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa akurasi dari
pengukuran menggunakan multimeter digital
lebih baik secara keseluruhan dari multimeter
analog. Voltmeter juga diharapkan tidak
digunakan secara bersamaan karena mengurangi
akurasi pengukuran nilai tegangan karena adanya
resistansi internal yang disebabkan sehingga arus
berbeda tiap cabang

DAFTAR PUSTAKA
[1] JCGM 200:2008 International vocabulary of
metrology — Basic and general concepts and
associated terms.
[2] Resistor Color Code | Resistor Standards and
Codes | Resistor Guide (eepower.com)
11.54PM
[3] Kularatna, Nihal (2003), "Fundamentals of
Oscilloscopes", Digital and Analogue
Instrumentation: Testing and Measurement,
Institution of Engineering and Technology

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 4

Anda mungkin juga menyukai