Anda di halaman 1dari 5

Modul 1 Pengenalan Instrumen Laboratorium

Ahmad Kadafi HS (2114201014)


Tanggal : 9 Juli 2022
STE1305 – Praktikum Rangkaian Listrik

Abstrak

Percobaan ini dilakukan dalam rangka mengenalkan


bagaimana cara penggunaan instrument-instrumen yang
akan digunakan pada laboratorium Teknik elektro
Universitas Sangga Buana YPKP Badung. Secara garis
besar, praktikan diharapkan mengetahui spesifikasi dari alat
ukur sebelum menggunakannya, mengetahui cara
menggunakannya, dan mengenali kesalahan-kesalah yang
sering dilakukan dalam menggunakan alat tersebut. Adapun
data yang didapat pada praktikum kali ini digunakan untuk
mengetahui keterbatasan alat ukur saat dihadapkan pada
variable tertentu. Gbr 2. 1 Multimeter Digital

Kata kunci: laboratorium, instrumen, alat ukur Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan
kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan
I. PENDAHULUAN multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan
satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih
Pada praktikum ini, praktikan diharapkan mampu banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja.
melakukan berbagai macam pengukuran seperti tegangan Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau
AC/DC, arus DC, resistansi, beda fasa sinyal AC, kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi,
frekuensi, perioda, dan lain sebagainya. Pengukuran tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer
tersebut melibatkan generator sinyal dan power supply dan service center yang memakai multimeter
DC sebagai sumber sinyal. Selain itu praktikan juga digital. Kekurangannya adalah susah untuk memonitor
tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran
diharapkan mampu mengalisis hasil-hasil pengukuran
tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan
menggunakan beberapa instrument serta mampu
multimeter analog [3].
menganalis kerusakan apabila terjadi kesalahan
pengukuran.. IV.2. Osiloskop

II. STUDI PUSTAKA Osiloskop adalah alat ukur elektronik yang dapat
memetakan atau memproyeksikan sinyal listrik dan
IV.1. Multimeter frekuensi menjadi gambar grafik agar dapat dibaca dan
mudah dipelajari. Dengan menggunakan osiloskop, kita
Multimeter atau yang sering disebut multitester, AVO dapat mengamati dan menganalisa bentuk gelombang dari
meter (Ampere Volt Ohm meter), VOM (Volt Ohm Meter) sinyal listrik atau frekuensi dalam suatu rangkaian
adalah alat ukur kelistrikan yang dapat digunakan untuk elektronika. Pada umumnya osiloskop dapat menampilkan
mengukur tegangan, arus, dan resistansi. Secara umum ada 2 grafik dua dimensi (2D) dengan waktu pada sumbu X dan
jenis multimeter, yaitu multimeter analog (disingkat AMM) tegangan pada sumbu Y. Osiloskop banyak digunakan pada
dan multimeter digital (disingkat DMM). industri-industri seperti penelitian, sains, engineering,
medikal dan telekomunikasi. Saat ini, terdapat 2 jenis
Multimeter analog atau yang biasa disebut multimeter osiloskop yaitu osiloskop analog yang menggunakan
jarum adalah alat pengukur besaran listrik yang teknologi CRT (Cathode Ray Tube) untuk menampilkan
menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke sinyal listriknya dan osiloskop digital yang menggunakan
range-range yang kita ukur dengan probe . Multimeter ini LCD untuk menampilkan sinyal listrik atau gelombang [4].
tersedia dengan kemampuan untuk mengukur hambatan
ohm, tegangan (Volt) dan arus (mA). Analog tidak
digunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai
komponen, tetapi kebanyakan hanya digunakan untuk baik
atau jeleknya komponen pada waktu pengukuran atau juga
digunakan untuk memeriksa suatu rangkaian apakah sudah
tersambung dengan baik sesuai dengan rangkaian blok yang
ada [2].
Gbr 2. 2 Osiloskop Digital

Laporan Praktikum – Lab Elektro Universitas Sangga Buana YPKP - 1


IV.3. Function Generator

Function Generator atau Generator Sinyal adalah


instrumentasi yang dapat menghasilkan berbagai sinyal
listrik baik AC maupun DC. Sinyal listrik yang dihasilkan
dapat berupa sinyal sinusoid, sinyal segitiga, dan sinyal
kotak. Sinyal yang dihasilkan tersebut dapat diatur tegangan
Gbr 3. 1 Rangkaian Percobaan Mengukur Arus Searah
dan frekuensinya.
2. Hitunglah nilai I (arus) pada rangkaian tersebut
(tanpa menggunakan multimeter) dan catatlah pada
tabel pengukuran
3. Ukurlah nilai I (arus) pada rangkaian tersebut dengan
menggunakan multimeter dan catatlah pada tabel
pengukuran
4. Ubahlah nilai R1 dan R2 menjadi 1, 5 K Ohm,
Gbr 2. 3 Function Generator
lakukan kembali langkah 2 dan 3
5. Ubahlah nilai R1 dan R2 menjadi 1, 5 M Ohm,
IV.4. Power Supply DC lakukan kembali langkah 2 dan 3
6. Perhatikan hasil perhitungan dan pengukuran
Power supply adalah instrumentasi yang mengubah tersebut.
listrik AC menjadi listrik DC. Alat ini dapat menjadi
sumber tegangan maupun sumber arus. Besar arus dan III.2.2. Mengukur Tegangan Searah
tegangan dapat diatur sesuai kebutuhan. 1. Buatlah rangkaian seri seperti pada gambar berikut

Gbr 3. 2 Rangkaian Percobaan Mengukur Tegangan Searah

2. Hitunglah nilai V (tegangan) pada R2 (tanpa


menggunakan multimeter) dan catatlah pada tabel
Gbr 2. 4 Variable DC Power Supply
perhitungan.
3. Ukurlah nilai V (tegangan) pada R2 dengan
menggunakan multimeter dan catatlah pada tabel
III. METODOLOGI perhitungan.
4. Ubahlah nilai R1 dan R2 menjadi 1, 5 K Ohm,
IV.1. Alat dan bahan yang digunakan lakukan kembali langkah 2 dan 3
Adapun alat-alat yang digunakan untuk praktikum ini antara 5. Ubahlah nilai R1 dan R2 menjadi 1, 5 M Ohm,
lain adalah sebagai berikut: lakukan kembali langkah 2 dan 3
1. Multimeter Analog (1 buah) 6. Perhatikan hasil perhitungan dan pengukuran
2. Multimeter Digital Genggam (1 buah) tersebut.
3. Multimeter Digital Benchtop (1 buah)
4. Power Supply DC (1 buah) III.2.3. Mengukur Tegangan Bolak-Balik (AC)
5. Generator Sinyal (1 buah) 1. Buatlah rangkaian seri seperti pada gambar berikut
6. Osiloskop (1 buah)
7. Kit Multimeter (1 buah)
8. Kit Osiloskop & Generator Sinyal (1 buah)
9. Kit Box Osilator (1 buah)
10. Resistor 0,1 Ω (1 buah)
11. Kabel 4 mm – 4 mm (5 buah)
12. Kabel BNC – 4 mm (3 buah)
13. Kabel BNC – BNC (1 buah)
14. Konektor T BNC (1 buah) Gbr 3. 3 Rangkaian Percobaan Mengukur Tegangan Bolak-Balik

IV.2. Cara Kerja 2. Gunakan multimeter analog dan digital secara


bergantian untuk mengukur nilai tegangan pada R2.
III.2.1. Mengukur Arus Searah Catat pengukuran pada tabel pengukuran
1. Buatlah rangkaian seri seperti pada gambar berikut

Laporan Praktikum – Lab Elektro Universitas Sangga Buana YPKP - 2


3. Lakukan kembali pengukuran tegangan V pada R2 III.2.7. Mengukur Beda Fasa
dengan mengatur frekuensi generator pada 500 Hz, 5 1. Buatlah rangkaian sebagai berikut.
kHz, 50 kHz, 500 kHz, dan 5 MHz. Catatlah semua
hasil percobaan di atas pada tabel pengukuran
4. Kembalikan frekuensi generator menjadi 50 Hz.
Gunakan multimeter digital dan lakukan pengukuran
Kembali.
5. Lakukan kembali pengukuran tegangan V pada R2
dengan mengatur bentuk gelombang segitiga dan
segi empat.

III.2.4. Mengukur Resistansi Gbr 3. 6 Rangkaian Percobaan Beda Fasa


1. Gunakan Kit Multimeter sebagai obyek ukur dan
multimeter sebagai ohmmeter. Untuk multemeter 2. Atur generator sinyal pada frekuensi 1 kHz
analog, sebelum mengukur hubung singkatkan kedua gelombang sinus, dengan tegangan sebesar 2 Vpp.
probe multimeter dan aturlah dengan pengatur harga 3. Ukur beda fasa antar sinyal input dan output
nol sehingga Ohmmeter menunjuk nol (Langkah ini rangkaian penggeser fasa dengan menggunakan cara
harus dilakukan setiap kali kita mengubah batas ukur membaca dual trace channel 1 pada input dan
Ohmmeter) channel 2 pada output. Pada pengukuran beda fasa
2. Ukurlah resistansi R1, R2, R3, R4 dan R5 pada Kit dengan dual trace, yakinkan Source Trigger bukan
Multimeter dengan menggunakan Ohmmeter dari vertical.
ketiga multimeter (terpisah). Baca nilai tertera pada 4. Amatilah untuk sekurangnya 2 (dua) kedudukan
gelang berikut toleransinya. Saat menggunakan potensio R (pilih 2 nilai resistor yang berbeda jauh)
multimeter analog pilihlah batas ukur yang 5. Tuliskan hasil pengukuran pada tabel pengukuran.
memberikan pembacaan pada daerah pertengahan
skala untuk pembacaan terbaik. Tuliskanlah hasil
pengukuran ini pada tabel pengukuran. IV. HASIL DAN ANALISIS

III.2.5. Mengukur Tegangan Searah (DC) IV.1. Mengukur Arus Searah


Nilai R1 Perhitugan Pengukuran
dan R2 (Ω) I (mA) I (mA)
120 25 25
1.5K 2 2
1.5M 0.002 0.002

Untuk melakukan perhitungan arus kita dapat menggunakan


hukum Ohm, dimana besar arus listrik yang mengalir
Gbr 3. 4 Rangkaian Percobaan Pengukuran Tegangan Searah melalui sebuah penghantar berbanding lurus dengan
tegangan yang diterapkan kepadanya sehingga V = I x R.
1. Atur tegangan output dari power supply DC sebesar
2 V diukur dengan multimeter digital.
2. Kemudian ukur besar tegangan ini dengan osiloskop.
Yakinkan posisi source coupling pada DC.
3. Tuliskan hasil pengukuran pada tabel penggukuran

III.2.6. Mengukur Tegangan Bolak-Balik (AC)


1. Buatlah rangkaian sesuai gambar

Gbr 4. 1 Simulator Hasil Pengukuran Arus Searah


Gbr 3. 5 Rangkaian Percobaan Pengukuran Tegangan Bolak-Balik
IV.2. Mengukur Tegangan Searah
2. Kemudian ukur tegangan ini dengan osiloskop. Nilai R1 Perhitugan Pengukuran
dan R2 (Ω) V2 (V) V2 (V)
Yakinkan posisi Source Coupling pada AC.
120 3 3
3. Lakukan lagi untuk frekuensi 100 Hz dan 10 kHz. 1.5K 3 3
4. Tuliskan hasil pengukuran pada tabel pengukuran 1.5M 3 2.98

Laporan Praktikum – Lab Elektro Universitas Sangga Buana YPKP - 3


Untuk melakukan perhitungan nilai pada resistor 2 kita
dapat menggunakan perhitungan rangkaian pembagi
tegangan sebagai berikut:

Gbr 4. 4 Simulator Hasil Pengukuran Tegangan Searah

Analisa:
Pada percobaan pengukuran tegangan Vrms AC dengan
bentuk sinyal sinusoid dan non-sinusoid didapatkan hasil
yang berbeda-beda walaupun input generator diset pada
Gbr 4. 2 Simulator Hasil Pengukuran Tegangan Searah
12Vpp. Disini praktikan berhipotesa bahwasanya setiap
bentuk gelombang memiliki pendekatan persamaan sendiri
IV.3. Mengukur Tegangan Bolak-Balik (AC) untuk menentukan nilai Veffektifnya.
Frekuensi Pengukuran IV.4. Mengukur Resistansi
(Hz) V2 (V)
Toleransi Hasil
50 2.12 Nilai Tertulis Warna Gelang
(%) Pengukuran
500 2.12 Merah – Merah – Kuning
R1 = 220K 5 220K
5K 2.12 – Emas
Coklat – Hijau – Emas -
50K 2.12 R2 = 1.5
Emas
5 1.5
500K 2.12 Coklat – Hitam – Hitam -
R3 = 10 5 10
5M 2.12 Emas
Orange – Orange –
R4 = 33K 5 33K
Orange – Emas
Merah – Merah – Merah -
R5 = 2.2K 5 2.2K
Emas

IV.5. Mengukur Tegangan Searah


Hasil Pengukuran
Multimeter Chanel 1 Chanel 2
1V 1V 1V
Gbr 4. 3 Simulator Hasil Pengukuran Tegangan Bolak-Balik

Analisa :
Pada ujicoba rangkaian pada gambar 4.3 dimana nilai VS
diset pada 6VP, sedangkan AVO meter hanya dapat
mengukur tegangan effektif sehingga untuk mencari nilai
tegangan effektif dapat menggunakan:

Gbr 4. 5 Simulator Hasil Pengukuran Voltmeter

Sedangkan pada aktualnya hasil pengukuran yang


didapatkan pasti tidak sesuai hal ini dikarenakan semua
setiap multimeter memiliki bandwidth masing-masing,
bandwidth tersebut berhubungan dengan batas maksimum-
minimum frekuensi yang dapat diterima oleh multimeter.
Ketika suatu sinyal AC memiliki frekuensi yang kurang atau
melebihi batas bandwidth dari suatu multimeter, maka
multimeter tersebut tidak dapat lagi membaca nilai tegangan
dari sinyal tersebut.

Bentuk Gelombang Pengukuran (V) Gbr 4. 6 Simulator Hasil Pengukuran Osiloskop


Sinusoid 2.13 Analisa:
Segitiga 1.77 Untuk menentukan besarnya tegangan pada R2 maka dapat
Segiempat 2.98 menggunakan rumus pembagi tegangan dimana,

Laporan Praktikum – Lab Elektro Universitas Sangga Buana YPKP - 4


Posisi
Sketsa Tampilan (Lissajaous)
Tombol
50%
pada hasil pengukuran baik menggunakan multimeter
maupun osiloskop pada chanel 1 dan chanel 2 pun
menunjukan tegangan 1V.
IV.6. Mengukur Tegangan Bolak-Balik (AC)
Frekuensi Channel 1 Chanel 2 100%
Multimeter
(Hz) (Vpp) (Vpp)
100 2.12 6 6
1K 2.12 6 6
10K 2.12 6 6

Analisa:
Pada percobaan pengukuran beda fasa dengan osiloskop,
dapat dipahami bahwa dapat digunakan 2 metode untuk
mengukur beda fasa dari 2 gelombang dan kedua metode
tersebut terbukti menunjukkan hasil yang sama. Dapat
dilihat pula pada tabel di atas, menggeser fasa menggunakan
rangkaian pada Kit Osiloskop dan Generator Sinyal dapat
mengakibatkan amplitudo sinyal meningkat.
Gbr 3. 7 Simulator Hasil Pengukuran Multimeter

V. KESIMPULAN
Pada praktikum modul 1 dilakukan berbagai percobaan
untuk mencapai tujuan praktikum. Tujuan dari praktikum
modul 1 menitikberatkan pada pemahaman dalam
menggunakan berbagai instrumentasi laboratorium serta
memahami berbagai keterbatasan yang dimiliki semua
instrumentasi. Pada praktikum ini dilakukan pengukuran
tegangan AC/DC, arus DC, resistansi, beda fasa sinyal AC,
Gbr 3. 8 Simulator Hasil Pengukuran Osiloskop dan lain sebagainya. Pengukuran tersebut menggunakan alat
ukur seperti multimeter dan osiloskop. Pengukuran tersebut
Analisa: juga menggunakan generator sinyal dan power supply DC
Pada simulasi ini praktikan melakukan set sumber generator sebagai sumber sinyal listrik.
sebesar 6Vpp AC dengan frekuensi 100Hz, sehingga nilai Selain itu dalam melakukan analisis praktikan juga
yang didapatkan pada pengukuran multimeter (tegangan membuktikan hukum-hukum dasar elektronika seperti
efekstif) sebesar 2.12VAC. hukum Ohm dan Kirchoff I, Adapun hasil pengukuran pada
simulator dan perhitungan didapatkan tidak memiliki nilai
perbedaan yang signifikan dikarenakan pada prinsipnya
IV.7. Mengukur Beda Fasa simulator menggunakan metode perhitungan secara
Posisi matematis dalam melakukan berbagai pengukuran yang
Sketsa Tampilan (Dual Trace)
Tombol diterapkan.
50%
REFERENCES
[1] Mervin T. Hutabarat dan Muhammad Amin S., Petunjuk
Praktikum EL2101 Rangkaian Elektrik, ITB Press,
Bandung, 2019.
[2] O'Shea, P. (2000). Phase Measurement. In O'Shea,
Peter. Melbourne: Royal Melbourne Institute of
Technnology. Rumus Hitung. (2019, Agustus 29).
100%
[3] Retrieved from
https://rumushitung.com/2015/03/24/arus-dan-tegangan-
bolak-balik-fisika-sma/ Singapore Tools. (2019, Agustus
29).
[4] Retrieved from Singapore Tools:
https://singaporetools.com/products/sanwa-digital-
multimeter-cd800/ Teknik Elektronika. (2019, Agustus
29).
[5] Retrieved from Teknik Elektronika:
https://teknikelektronika.com/pengertian-osiloskop-
spesifikasi-penentu-kinerjanya/

Laporan Praktikum – Lab Elektro Universitas Sangga Buana YPKP - 5

Anda mungkin juga menyukai