Anda di halaman 1dari 8

MODUL 1 PENGENALAN INSTRUMENTASI LABORATORIUM

Patrick Ryan Wijaya (13217027)


Asisten: Firlia Agustin/13215008
Tanggal Percobaan: 06/09/2018
EL2101-Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak 1) dan multimeter digital Rigol DM3058E (DMM


2).
Modul 1 dari praktikum rangkaian elektrik ini membahas
mengenai pengenalan berbagai instrumen yang digunakan di Dalam percobaan mengukur arus searah,
laboratorium Teknik elektro. Instrumen seperti multimeter multimeter disusun secara seri dan menggunakan
analog, multimeter digital dan osiloskop digunakan untuk 3 besar hambatan yang berbeda untuk
mengukur besaran yang diperlukan dalam penelitian berbasis divariasikan. Semua multimeter digunakan dalam
Teknik elektro, sedangkan instrumen lain seperti power percobaan ini.
supply DC dan generator sinyal berfungsi untuk menyuplai
Dalam percobaan mengukur tegangan searah,
sumber tegangan yang diperlukan dalam menjalankan
multimeter disusun secara paralel dan
penelitian dengan ketentuan yang telah ditentukan.
menggunakan 3 besar hambatan yang berbeda
Kata kunci: Pengukuran, instrumen, alat ukur. untuk divariasikan. Semua multimeter digunakan
dalam percobaan ini.
1. PENDAHULUAN
Percobaan mengukur tegangan AC memiliki
Laboratorium Teknik elektro merupakan tempat langkah yang sama, dengan perbedaan terletak
khusus untuk melakukan berbagai percobaan dan pada penggunaan generator sinyal sebagai
penelitian yang bergerak pada bidang sumber tegangan.
elektroteknik. Pelaksanaan kegiatan percobaan
Percobaan mengukur resistansi menggunakan
dan penelitian berbasis elektroteknik tersebut pun
semua multimeter dan 5 jenis resistor berbeda.
harus didukung berbagai instrumen untuk
Terlebih lagi, terdapat satu resistor 0,1 ohm untuk
mendapatkan hasil yang kredibel. Instrumen
percobaan variasi jumlah kabel, yaitu antara 2
tersebut harus dapat mengukur besaran yang
kabel dan 4 kabel.
sesuai dan akurat sebagai data, sedangkan harus
juga ada instrumen yang dapat menghasilkan Pada percobaan-percobaan berikutnya yang
sumber tegangan bagi percobaan atau penelitian menggunakan osiloskop, harus dilakukan
untuk dapat dilaksanakan. kalibrasi terlebih dahulu terhadap osiloskop.
Osiloskop lalu dapat digunakan dalam percobaan
Oleh karena itu, pada praktikum modul 1 ini
mengukur tegangan searah dan tegangan bolak-
dilaksanakan 12 jenis percobaan yang bertujuan
balik, masing-masing menggunakan alat yang
sebagai pengenalan instrumen yang terdapat pada
sesuai untuk menjadi sumber tegangan.
laboratorium Teknik elektro. 12 percobaan terdiri
dari percobaan untuk mencari spesifikasi teknik Percobaan mengukur beda fase dilakukan dengan
multimeter & osiloskop, 4 percobaan metode dual trace dan metode Lissajous, yang akan
menggunakan multimeter dan 6 percobaan dijelaskan secara mendetail di metodologi.
menggunakan osiloskop. Percobaan Percobaan mengukur frekuensi juga dilakukan
menggunakan multimeter yang dimaksud adalah: dengan 2 cara, yaitu dengan metode langsung dan
mengukur arus searah, mengukur tegangan metode Lissajous, yang akan dijelaskan di
searah, mengukur tegangan AC dan mengukur metodologi. Terakhir, percobaan mengukur faktor
resistansi. Percobaan menggunakan osiloskop penguatan menggunakan metode langsung dan
yang dimaksud adalah: mengecek kalibrasi dual trace.
osiloskop, mengukur tegangan searah, mengukur
tegangan bolak-balik, mengukur beda fase, 2. STUDI PUSTAKA
mengukur frekuensi dan mengukur faktor
Berikut adalah definisi mengenai instrumen yang
penguatan.
digunakan pada modul 1 praktikum ini.
Multimeter yang digunakan dalam modul ini
adalah multimeter analog Sanwa YX360TRF 2.1 MULTIMETER
(AMM), multimeter digital Sanwa CD800a (DMM Multimeter atau multitester adalah alat pengukur
listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1
Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan
(voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus
(amperemeter).

Gambar 2-3 Catu Daya DC Tekpower

Pada modul ini, catu daya yang digunakan adalah


pencatu daya DC atau catu daya listrik searah.

Gambar 2-1 Multimeter Sanwa CD800a 2.4 GENERATOR FUNGSI

Generator fungsi adalah bagian dari peralatan


atau software uji coba elektronik yang digunakan
Ada dua kategori multimeter: multimeter digital
untuk menciptakan gelombang listrik. Gelombang
atau DMM (digital multimeter)(untuk yang baru
ini bisa berulang-ulang atau satu kali yang dalam
dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan
kasus ini semacam sumber pemicu diperlukan,
multimeter analog. Masing-masing kategori dapat
secara internal ataupun eksternal. [4]
mengukur listrik AC, maupun listrik DC. [1]

2.2 OSILOSKOP
Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang
berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik
agar dapat dilihat dan dipelajari.

Gambar 2-4 Generator fungsi Agilent

3. METODOLOGI
Alat dan bahan yang digunakan dalam modul 1
praktikum ini adalah:
Gambar 2-2 Osiloskop GW Instek
• Multimeter Analog
Dengan menggunakan Osiloskop, kita dapat • Multimeter Digital handheld
mengamati dan menganalisis bentuk gelombang
dari sinyal listrik atau frekuensi dalam suatu • Multimeter Digital Benchtop
rangkaian Elektronika. Pada umumnya osiloskop
• Osiloskop
dapat menampilkan grafik Dua Dimensi (2D)
dengan waktu pada sumbu X dan tegangan pada • Generator Fungsi
sumbu Y. [2]
• Kit Multimeter
2.3 PENCATU DAYA/POWER SUPPLY DC • Kit Osiloskop
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia • Kit Box Osilator
disebut dengan catu daya adalah suatu alat listrik
• Kabel BNC-BNC
yang dapat menyediakan energi listrik untuk
perangkat listrik ataupun elektronika lainnya. [3] • Kabel Buaya-Banana
• Kabel Buaya-Buaya
• Kabel Banana-Banana

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2


• Kabel BNC-Buaya
Gunakan Kit Multimeter dan buat
• Kabel BNC-Banana rangkaian seri menggunakan sumber
tegangan 6 volt dan 2 resistor dengan
Berikut adalah langkah-langkah untuk setiap besaran hambatan sama dimulai dari
percobaan dalam modul ini. 120 Ω. Hitung tegangan Vab tanpa
menggunakan voltmeter.
3.1 MENGUKUR ARUS SEARAH
Pada percobaan ini, digunakan multimeter analog
dan digital, serta sumber tegangan DC 6 volt.
Multimeter dipasang secara seri dalam rangkaian.
Ukur tegangan menggunakan masing-
Gunakan Kit Multimeter dan buat masing multimeter analog dan digital.
rangkaian seri menggunakan sumber Lakukan menggunakan modifikasi
besaran hambatan yaitu 1,5 kΩ dan 1,5
tegangan 6 volt dan 2 resistor dengan
MΩ. Pastikan batas ukur multimeter
besaran hambatan sama dimulai dari terpilih dengan tepat.
120 Ω. Hitung arus tanpa
menggunakan Amperemeter.

Lakukan percobaan menggunakan


Ukur arus menggunakan masing- semua multimeter dengan variasi
masing multimeter analog dan digital. hambatan. Catat semua hasil
Lakukan menggunakan modifikasi perhitungan dan pengukuran di buku
catatan laboratorium.
besaran hambatan yaitu 1,5 kΩ dan
1,5 MΩ. Pastikan batas ukur
multimeter terpilih dengan tepat.
Gambar 3-2 Diagram Percobaan Mengukur Tegangan
Searah

3.3 MENGUKUR TEGANGAN AC

Lakukan percobaan menggunakan Percobaan ini menggunakan generator fungsi


semua multimeter dengan variasi untuk menghasilkan tegangan 6 volt RMS dengan
hambatan. Catat semua hasil variasi frekuensi. Multimeter dipasang secara
perhitungan dan pengukuran di buku paralel pada rangkaian.
catatan laboratorium.
Gunakan Kit Multimeter dan buat rangkaian
Gambar 3-2 Diagram Percobaan Mengukur Arus Searah seri menggunakan sumber tegangan 6 volt
RMS, frekuensi 50 Hz mnggunakan
generator fungsi dan 2 resistor dengan
3.2 MENGUKUR TEGANGAN SEARAH besaran hambatan sama dimulai dari 1,5 kΩ.
Percobaan ini menggunakan multimeter analog
dan digital, dengan pemasangan multimeter
secara paralel.
Ukur tegangan menggunakan masing-masing
multimeter analog dan digital. Lakukan
menggunakan modifikasi frekuensi pada 500 Hz, 5
kHz, 50 kHz, 500 kHz, 5MHz. Lakukan juga
pengukuran menggunakan semua multimeter
tersambung. Catat hasil pengukuran.

Lakukan pengukuran, namun menggunakan


variasi bentuk gelombang segitiga dan
segiempat dengan masing-masing
multimeter dan semua multimeter
tersambung. Catat hasil pengukuran.

Gambar 3-3 Diagram Percobaan Mengukur Tegangan AC

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3


3.4 MENGUKUR RESISTANSI 3.7 MENGUKUR TEGANGAN BOLAK-
BALIK DENGAN OSILOSKOP

Lihat warna gelang dari masing-masing Percobaan ini menggunakan generator fungsi
5 resistor yang akan diuji dan tentukan untuk menghasilkan 2 volt RMS dan frekuensi
hambatan dari warna gelang tersebut. yang divariasikan.
Catat pada buku catatan laboratorium.
Gunakan generator fungsi untuk
menghasilkan 2 volt RMS dengan
frekuensi 1 kHz diukur dengan
multimeter digital.
Ukur resistansi dari 5 resistor
menggunakan masing-masing
multimeter. Saat menggunakan ukur besar tegangan dengan posisi source
multimeter analog, pilih batas ukur coupling. Lakukan dengan variasi
yang membuat jarum berada pada frekuensi 100 Hz dan 10 kHz. Catat hasil
tengah skala. Catat hasil pengukuran. pada channel 1 & 2.

Gambar 3-7 Diagram Percobaan Mengukur Tegangan


Bolak-Balik dengan Osiloskop

Gunakan rsistor 0.1 Ω dan ukur dengan 3.8 MENGUKUR BEDA FASA
multimeter digital handheld dan
benchtop dengan metode 2 kawat, lalu
menggunakan multimeter benchtop Gunakan kit osiloskop dan generator
dengan metode 4 kawat. Catat pada fungsi dengan frekuensi 1 kHz gelombang
buku catatan laboratorium. sinus sebesar 2 Vpp.

Gambar 3-4 Diagram Percobaan Mengukur Resistansi

3.5 MENGECEK KALIBRASI OSILOSKOP


Hubungkan generator fungsi ke input
rangkaian penggeser fasa. Ukur beda fasa
Hubungkan output kalibrator antar sinyal input dan output dengan metode
dual trace dan Lissajous. Pastikan pada metode
dengan input x dari osiloskop. dual trace gunakan source trigger dan bukan
vertical.

ukur tegangan dan perioda untuk


volt/div dan time/div, catat ke Amati dengan minimal 2 kedudukan
buku catatan laboratorium. potensio. Catat hasil dan sketsa bentuk
Lakukan untuk channel 1 & 2. pergesaran gelombang.

Gambar 3-5 Diagram Percobaan Mengecek Kalibrasi Gambar 3-8 Diagram Percobaan Mengukur Beda Fasa
Osiloskop
3.9 MENGUKUR FREKUENSI
3.6 MENGUKUR TEGANGAN SEARAH
DENGAN OSILOSKOP Gunakan kit Box osilator dan
hubungkan dengan sumber
Gunakan power supply DC tegangan DC 5 volt.
sebesar 2 volt terukur dari
multimeter digital.

Amari output dari kit osilator


menggunakan osiloskop. Cari f1, f2
ukur besar tegangan dengan dan f3 menggunakan metode
posisi source coupling. Catat langsung atau Lissajous. Catat hasil
hasil pada channel 1 & 2. pengukuran.

Gambar 3-9 Diagram Percobaan Mengukur Frekuensi


Gambar 3-6 Diagram Percobaan Mengukur Tegangan
Searah dengan Osiloskop
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 4
3.10 MENGUKUR FAKTOR PENGUATAN
12 25 0,2 25 25 23, 23, 24,5 23,
0 5 93 33 34
Gunakan bagian penguat pada
kit osiloskop. Gunakan
1,5 2 2,5 1,91 1,91 1,9 1,8 1,97 1,9
generator fungsi untuk
k 4 8 18
menghasilkan gelombang sinus
1 kHz 2 Vpp sebagai input
1,5 0,002 0,0 0,00 0,00 0,0 0,0 0,00 0,0
M 5 167 167 1 1 183 183

Tabel 4-2 Hasil Pengukuran Arus Searah


ukur penguatan (Vo/Vi) dari Pada percobaan ini terdapat kejanggalan berupa
input ke output mengunakan hasil pengukuran DMM 1 pada hambatan 1,5 M
metode langsung dan dual trace. yaitu 0,01 mA. Hal ini bisa disebabkan
Catat hasil pengukuran. keterbatasan sensitivitas alat, karena hasil arus
yang seharusnya adalah sekitar 0,002 mA.
Gambar 3-10 Diagram Percobaan Mengukur Faktor
Penguatan 4.3 HASIL PENGUKURAN TEGANGAN
SEARAH
4. HASIL DAN ANALISIS
Ni Hitu AMM DMM 1 DMM 2
4.1 SPESIFIKASI MULTIMETER lai ngan
R1
& Vab B Vab Va Vab Va Vab Va
Tabel 4-1 Spesifikasi Multimeter
R2 (V) U (p) b(b (p) b(b (p) b(b
(Ω ( (V) ) (V) ) (V) )
Multimeter Spesifikasi ) V (V) (V) (V)
)
Sanwa AM • Sensitivas: DCV: 0.1V(20kΩ/V),
YX360TRF 0.25/2.5/10/50(20kΩ/V)/250/100
0V(9kΩ/V), ±5/25V(40kΩ/V), 12 3 1 3 3 3,01 2,93 3,05 2,93
ACV: 10/50/250/750V(9kΩ/V), 0 0
DCA: 50μ/2.5m/25m/0.25A,
Hambatan: 1,5 3 1 3 3 3,03 3,01 3,05 3,03
2k/20k/200k/2MΩ(x1/x10/x100/
k 0
x1k), 200MΩ(x100k) [5]

• Batas Tegangan: CAT II 1000 1,5 3 1 3 0,6 2,84 0,57 2,83 0,58
DCV/750 ACV, CAT III 600V M 0 7 0

Tabel 4-3 Hasil Pengukuran Tegangan Searah


Sanwa • Sensitivitas: DCV:
CD800a 400m/4/40/400/600V, ACV: Pada percobaan ini, terdapat anomali berupa hasil
4/40/400/600V, DCA: dari pengukuran tegangan ketika menggunakan
40m/400mA, ACA: 40m/400mA, semua multimeter secara bersamaan, dengan
Hambatan:
400/4k/40k/400k/4M/40MΩ [6] tegangan yang seharusnya sebesar 3 volt hanya
menunjukkan angka sekitar 0,6 volt. Kejadian ini
• Batas Tegangan: CAT III 600V DC
mungkin disebabkan oleh kerusakan pada resistor.
& AC

Rigol DMM • Sensitivitas: DCV: 10MΩ/V DCV, 4.4 HASIL PENGUKURAN TEGANGAN AC
3058 1MΩ/V ACV [7]
Frekue AMM DMM 1 DMM 2
• Batas Tegangan: CAT II 1000V nsi
Vab( Vab( Vab( Vab( Vab( Vab(
(Hz)
p) b) p) b) p) b)
4.2 HASIL PENGUKURAN ARUS SEARAH (V) (V) (V) (V) (V) (V)
Ni Hitu AMM DMM 1 DMM 2
lai ngan 50 2,9 2,8 2,97 2,94 2,977 2,959
R1
& I B I(p) I(b) I(p I(b I(p) I(b) 500 2,8 2,9 2,96 2,939 2,980 2,961
R2 (mA) U (m (m ) ) (m (m
(Ω (m A) A) (m (m A) A) 5k 2,81 2,8 2,382 2,360 2,984 2,963
) A) A) A)

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5


kuning k
50k 2,81 2,8 0,399 0,395 2,969 2,945
-perak

500k 2,6 2,6 0 0 3,547 3,442


1,5 ± 5% Coklat- 5 2 1,6 1,86
hijau- 9
5M 2,8 0,4 0,005 0,005 0,000 0,96 emas-
75 emas

Tabel 4-4 Hasil Pengukuran Tegangan AC Variasi 10 ± 10% Coklat- 10 12 10, 10,1
Frekuensi hitam- 1 13
perak-
perak

Bentuk AMM DMM 1 DMM 2 33k ± 5% Jingga- 5 32 33, 33,8


Gelomb jingga- k 74 35k
ang Vab( Vab( Vab( Vab( Vab( Vab( jingga- k
p) b) p) b) p) b) emas
(V) (V) (V) (V) (V) (V)
2,2k ± 5% Merah- 5 21 22 2212
Sinusoid 2,8 2,8 2,97 2,944 2,978 2,95 merah- 00 00
merah-
Segitiga 2,2 2,2 2,34 2,31 2,434 2,408 emas

Segitiga 4,5 4,5 4,43 4,38 4,016 3,981 0,1 0,1 0,21 0,10
5 0
Tabel 4-5 Hasil Pengukuran Tegangan AC Variasi Bentuk
Gelombang Tabel 4-6 Hasil Pengukuran Resistansi
Pada percobaan ini, terdapat hasil yang tidak Hasil pengukuran percobaan ini cukup akurat,
sesuai yaitu pada pengukuran frekuensi 500k Hz dan penyimpangan yang terjadi dikarenakan ada
menggunakan DMM 1 yang tidak menghasilkan hambatan dari multimeter tersebut sehingga tidak
data. DMM 1 juga tidak bisa menghasilkan data bisa 100% sama persis. Pada resistor 0,1 ohm,
yang akurat pada frekuensi 50k Hz. Hal ini bisa terdapat perbedaan hasil antara menggunakan
dikarenakan adanya keterbatasan sensitivitas dari mode 2W dan 4W pada DMM 2. Hal ini
multimeter yang dimaksud. Anomali lain yang menunjukkan bahwa mode 4W atau 4 kawat lebih
terjadi adalah pada pengukuran menggunakan akurat dibandingkan dengan mode 2W atau 2
frekuensi 5M Hz yang menghasilkan nilai yang kawat.
tidak representatif terhadap tegangan sebenarnya.
Hal ini dikarenakan keterbatasan sensitivitas 4.6 HASIL PENGECEKAN KALIBRASI
semua multimeter terhadap multimeter DMM 1 OSILOSKOP
dan DMM 2 untuk frekuensi 5M Hz.
Ka Harga Skala Hasil Pengukuran
Pada percobaan kedua yaitu dalam variasi bentuk nal Kalibrator Pembacaa
gelombang, terjadi perbedaan terhadap n
pengukuran tegangan. Hal ini dikarenakan
adanya karakteristik berbeda dari masing-masing Tega Frek Ver Ho Tega Peri Frek
bentuk gelombang yang menyebabkan hasil yang ngan uens t. rs. ngan oda uens
(V) i (V/ (s/ (V) (s) i
berbeda antar bentuk gelombang.
(Hz) div div (Hz)
) )
4.5 HASIL PENGUKURAN RESISTANSI
Nilai Warna Toler Nilai Terukur (Ω) 1 2 1k 1 250 984 1m 1k
Tertulis/Hi Gelang ansi µ m
tungan (Ω) (%) A D DM DM
M M M2 M2 2 2 1k 1 250 997 999, 9,998
M M 2W 4W µ m 8µ
2 1
W 2
Tabel 4-7 Hasil Pengecekan Kalibrasi Osiloskop
W
Hasil dari percobaan ini menunjukkan bahwa
220k ± 10% Merah- 10 23 23 231, osiloskop sudah terkalibrasi pada kedua kanal.
merah- 0k 0,7 1k

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 6


Kalibrasi dilakukan supaya pengukuran yang
50 45 46
dihasilkan osiloskop akurat.

4.7 HASIL PENGUKURAN TEGANGAN


SEARAH MENGGUNAKAN OSILOSKOP
Tegangan terukur (V)
Tabel 4-10 Hasil Pengukuran Beda Fasa
Multimeter Osiloskop Ch1 Osiloskop Ch2 Hasil dari percobaan ini cukup akurat dengan
hasil dual trace dan Lissajous yang mirip pada 2
2,015 2,02 2,02 sampel di atas.

Tabel 4-8 Hasil Pengukuran Tegangan Searah dengan 4.10 HASIL PENGUKURAN FREKUENSI
Osiloskop
Posisi Pengukuran frekuensi
Hasil dari percobaan ini sudah cukup akurat, Selekto
dengan perbedaan pengukuran antara multimeter r Cara Cara Lissajous
dan osiloskop sangat kecil, yaitu sebesar 0,05 volt. Frekuen Langsung
si
4.8 HASIL PENGUKURAN TEGANGAN Tsiny Fsiny f- Sketsa f-
al (s) al generat Tampil siny
BOLAK-BALIK MENGGUNAKAN
(Hz) or an al
OSILOSKOP sinyal (Hz)
Frekuensi Amplitudo Tegangan Terukur (Hz)
(Hz)
Multimeter Osiloskop Osiloskop f1 279,8 3,58 - - -
Ch1 Ch2 n M
Vrms
Vp Vp f2 154,4 6,475 - - -
n M
100 2,01 3,04 3,2
f3 124,6 8,129 - - -
1k 1,983 2,92 3,04 n M

10k 1,115 2,88 3,04


Tabel 4-11 Hasil Pengukuran Frekuensi

Tabel 4-9 Hasil Pengukuran Tegangan Searah dengan Pada percobaan ini, cara Lissajous tidak dilakukan
Osiloskop karena perintah dari asisten untuk tidak
melakukan cara Lissajous. Oleh karena itu,
Pada percobaan ini, hasil dari kanal 1 dan 2
pengukuran dilakukan hanya dengan cara
osiloskop tidak beda jauh dan konsisten untuk
langsung.
setiap frekuensi yang diuji coba. Meskipun
demikian, hasil dari osiloskop berbeda dengan
4.11 HASIL PENGUKURAN FAKTOR
hasil dari multimeter. Hal ini bisa disebabkan oleh
PENGUATAN
keterbatasan sensitivitas dari multimeter yang
digunakan. Vinput Cara Cara Dual Trace
Langsung
4.9 HASIL PENGUKURAN BEDA FASA
Teganga Frekuens Faktor Vout Faktor
Posisi Dual Trace Lissajous n (Vpp) i (kHz) Penguata (Vpp Penguata
Tombol n ) n
±% Sketsa Tampilan θ Sketsa θ
maks (°) Tampilan (°) 2 1 1,46 8,2 4,1

100 63 65
Tabel 4-12 Hasil Pengukuran Faktor Penguatan
Hasil dari percobaan ini cukup akurat dan
dihasilkan secara langsung melalui osiloskop.

5. KESIMPULAN
Sebagai kesimpulan, modul 1 praktikum ini
bertujuan untuk mengenalkan berbagai instrumen
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 7
yang ada di laboratorium dasar Teknik elektro.
Instrumen yang dimaksud adalah multimeter,
osiloskop, power supply dan generator fungsi.
Untuk mencapai tujuan ini, dilakukan 12 jenis
percobaan, yaitu: mengukur arus searah,
mengukur tegangan searah, mengukur tegangan
AC, mengukur resistansi, mengecek kalibrasi
osiloskop, mengukur tegangan searah dengan
osiloskop, mengukur tegangan bolak-balik dengan
osiloskop, mengukur beda fase, mengukur
frekuensi dan mengukur faktor penguatan.
Hasil dari percobaan ini merupakan data yang
telah tertera di bagian hasil dan analisis. Secara
keseluruhan, hasil percobaan cukup akurat,
namun terdapat beberapa penyimpangan yang
disebabkan oleh keterbatasan sensitivitas alat dan
adanya kemungkinan human error dalam membaca
hasil pengukuran.

DAFTAR PUSTAKA
[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Multimeter, 9
September 2018, 00.21
[2] https://teknikelektronika.com/pengertian-
osiloskop-spesifikasi-penentu-kinerjanya/, 9
September 2018, 00.29
[3] https://teknikelektronika.com/pengertian-
power-supply-jenis-catu-daya/, 9 September
2018, 00.43
[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Generator_fun
gsi, 9 September 2018, 01.00
[5] https://www.sanwa-
meter.co.jp/prg_data/goods/img/PH614918
99971.pdf, 9 September 2018, 22.30
[6] https://www.sanwa-
meter.co.jp/prg_data/goods/img/PH614918
99404.pdf, 9 September 2018, 22.32
[7] http://www.saelig.com/supplier/Rigol/DM3
058_Datasheet_Saelig.pdf, 9 September 2018,
23.00

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 8

Anda mungkin juga menyukai