RANGKAIAN LISTRIK
Dosen Pengampu
Arnisa Stefanie, S.T., M.T.
Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kesempatan, kekuatan dan kesehatan untuk bisa melaksanakan Praktikum
Rangkaian Listrik. Alhamdulillah, praktikum Rangkaoan Listrik berjalan dengan
lancar dan penuh dengan kemudahan. Berkat rahmat, taufiq dan hidayah-Nya pula
penulis mampu menyelesaikan Praktikum Rangkaian Listrik jurusan Teknik
Elektro, Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang.
Tak lupa Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang berjalan di atas Manhajnya
hingga akhir zaman. Pada kesempatan Praktikum Rangkaian Listrik inilah penulis
mampu menyelaraskan, mempertimbangkan dan menggunakan kesesuaian antara
teori dan praktek. Praktikum Rangkaian Listrik ini Semoga mampu memberikan
manfaat dan pengalaman yang berharga untuk penulis. Serta untuk semua
mahasiswa yang menggeluti di bidang Teknik Elektro.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian dan
penulisan hasil laporan praktikum ini. Dengan segala kerendahan hati penulis ingin
mengucapkan terimakasih yang tulus.
Penulis,
NIM: 2110631160062
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
Teorema Thevenin
Teorema Thevenin adalah salah satu teori elektronika atau alat analisis yang
menyederhanakan suatu rangkaian rumit menjadi suatu rangkaian
sederhana dengan cara membuat suatu rangkaian pengganti yang berupa
sumber tegangan yang dihubungkan secara seri dengan sebuah resistansi
yang ekivalen. Teorema Thevenin ini sangat bermanfaat apabila
diaplikasikan pada analisis rangkaian yang berkaitan dengan daya atau
sistem baterai dan rangkaian interkoneksi yang dapat mempengaruhi satu
rangkaian dengan rangkaian lainnya. Teorema Thevenin ini ditemukan oleh
seorang insinyur yang berasal dari Perancis yaitu M.L. Thevenin.
1
• Lepaskan Resistor Beban Hitung atau ukur tegangan rangkaian
terbukanya. Tegangan inilah disebut dengan Tegangan Thevenin
atau Thevenin Voltage (VTH).
• Lepaskan sumber arus listriknya dan hubungsingkatkan sumber
tegangannya.
• Hitung atau ukur tegangan Resistansi rangkaian terbuka tersebut.
Resistansi ini disebut dengan Resistansi Thevenin atau Thevenin
Resistance (RTH).
• Gambarkan lagi suatu rangkaian baru berdasarkan pengukuran yang
dilakukan pada langkah 2 yaitu tegangan rangkaian terbuka (VTH)
sebagai tegangan sumber dan Resistansi Thevenin (RTH) pada
pengukuran di langkah 4 sebagai Resistor yang dihubungkan secara
seri. Hubungkan kembali Resistor Beban yang kita lepaskan di
langkah 1. Rangkaian inilah sebagai Rangkaian Ekivalen Thevanin
atau rangkaian rumit yang telah disederhanakan berdasarkan
teorema Thevenin.
• Langkah yang terakhir adalah temukan arus listrik yang melalui
Resistor Beban tersebut dengan menggunakan Hukum Ohm (IT =
VTH/(RTH + RL)
Teorema Norton
eorema Norton (Norton Theorem) adalah salah satu Teori atau alat
analisis yang dapat digunakan untuk menyerderhanakan suatu rangkaian
linear yang rumit menjadi rangkaian yang lebih sederhana. Berbeda
dengan Teorema Thevenin yang penyederhanaannya menggunakan
sumber tegangan (Voltage Source) ekivalen dengan merangkai resistor
ekivalen secara seri, Teorema Norton menyederhanakannya dengan
menggunakan sumber Arus (Current Source) ekivalen dan perangkaian
resistor ekivalen secara paralel.
2
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menganalisis dan menghitung
suatu rangkaian linear dengan menggunakan Teorema Norton.
Teorema Superposisi
3
Ketika menentukan arus atau tegangan dari satu sumber tertentu,
semua tegangan independen digantikan dengan hubung singkat dan
semua sumber arus independen digantikan dengan hubung terbuka.
Tegangan dependen tidak mengalami perubahan. Prinsip
superposisi ini dapat diperluas untuk sumber yang bolak‐balik,
namun hanya berlaku pada rangkaian yang linear.
Jadi bila pada suatu rangkaian terdapan n buah sumber, maka akibat
total, berupa arus atau tegangan, pada suatu cabang dapat dituliskan
sebagai berikut:
at = a1 + a2 + ...+ an d
imana
Teorema Resiprositas
- Contoh :
4
- Contoh :
Jadi :
5
b. Software Proteus 8.13
6
Gambar 1.3.3 Hasil Percobaan Teorema Superposisi
7
Gambar 1.3.5 Rangkaian Pembagi Tegangan
Teorema Thevenin
Analisis Rangkaian pada gambar 1.3.1 untuk menyusun rangkaian
tersebut praktikan membutuhkan beberapa komponen diantaranya yaitu:
1. 3 Resistor
2. 1 DC Ammeter
8
3. 1 Battery
4. 1 DC Volmeter
5. 1 ohmmeter
Pada Percobaan diatas Didapatkan hasil arus pengganti pada rangkaian
tersebut adalah 0,69 mA yang tadinya arus awal rangkaian tersebut 0,93 mA
terdapat penurunan pada arus rangkaian menggunakan Teorema thevenin.
Teorema Norton
Analisis Rangkaian pada gambar 1.3.2 untuk menyusun rangkaian
tersebut praktikan membutuhkan beberapa komponen diantaranya yaitu:
1. 1 Battery
2. 1 Resistor
3. 3 DC Miliamps
4. 1 Ground
5. 2 POT – HG
Pada Percobaan diatas Didapatkan hasil arus pada rangkaian tersebut adalah
2,78 mA.
Teorema Superposisi
Analisis rangkaian pada gambar 1.3.3 untuk menyusun rangkaian tersebut
praktikan membutuhkan beberapa komponen diantaranya yaitu:
1. 1 DC Ammeter
2. 1 DC Volmeter
3. 2 battery
4. 4 resistor
Pada percobaan ini terdapat tiga kali pengujian untuk pengujian pertama
V1=12 dan V2=0 didapatkan hasil arus yang melalui R4 yaitu 0,12mA dan
tegangan yang melalui R1=11,8 volt, untuk V1=0 dan V2=6 arus yang
melalui R4=1,96 mA dan untuk tegangan yang melalui R1=0 hal ini
dikarenakan tidak ada tegangan yang melewati R1 karena B1=0, yang
terakhir V1=12 dan V2=12 didapatkan hasil arus yang melalui R4=2,08 dan
tegangan yang melalui R1=7,84 volt.
Teorema Resiprositas
9
Analisis rangkaian pada gambar 1.3.4 untuk menyusun rangkaian tersebut
praktikan membutuhkan beberapa komponen diantaranya yaitu:
1. 1 DC Miliamps
2. 5 Resistor
3. 1 Battery
Pada percobaan ini terdapat dua kali pengujian yang pertama meletakan
sumber tegangan di kiri lalu mengukur arus di kanan, dan sebaliknya untuk
pengukuran yang pertama sumber tegangan di kiri didapatkan hasil 0 dan
unruk pengukuran sumber tegangan dari kanan didapatkan hasil arus 0,20
mA.
Rangkaian Pembagi Tegangan
Analisis rangkaian pada gambar 1.3.5 untuk menyusun rangkaian tersebut
praktikan membutuhkan beberapa komponen diantaranya yaitu:
1. 1 Signal Generator
2. 1 Ground
3. 1 Battery
4. 2 Resistor
5. 2 DC Voltmeter
Pada percobaan pembagi tegangan didapatkan hasil arus yang sama yaitu
120 A, dan dilakukan juga pengujian menggunakan menggunakan osiloscop
dan generator signal untuk lebih membuktikan bahwa percobaan ini bekerja
untuk tampilan osiloscop bisa dilihat pada gambar 1.3.6 dimana besar
gelombang yang terlihat jika di sejajarkan akan sama.
1.5 Kesimpulan
Suatu rangkaian aktif (dengan sumber tegangan dan atau sumber arus
dependen maupun independen) yang bersifat linier dengan 2 kutub
(terminal) a dan b, dapat diganti dengan satu sumber arus IN paralel dengan
satu resistor dengan resistansi RN. Ketika menentukan arus atau tegangan
dari satu sumber tertentu, semua tegangan independen digantikan dengan
hubung singkat dan semua sumber arus independen digantikan dengan
hubung terbuka. Tegangan dependen tidak mengalami perubahan. Prinsip
10
superposisi ini dapat diperluas untuk sumber yang bolak‐balik, namun
hanya berlaku pada rangkaian yang linear.
DAFTAR PUSTAKA
11