0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
289 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas hubungan antara sensor suhu LM35 dengan filter low-pass. Sensor LM35 digunakan untuk mengukur suhu dan menghasilkan tegangan secara linier terhadap suhu, namun sinyalnya dapat terganggu oleh noise. Untuk menghilangkan noise dan meningkatkan akurasi, diperlukan filter low-pass yang hanya melewatkan sinyal frekuensi rendah dari sensor. Penggunaan filter low-pass pada ujung kabel sensor dapat men
Deskripsi Asli:
Menjelaskan mengenai penerapan sensor lm35 pada low pass filter
Dokumen tersebut membahas hubungan antara sensor suhu LM35 dengan filter low-pass. Sensor LM35 digunakan untuk mengukur suhu dan menghasilkan tegangan secara linier terhadap suhu, namun sinyalnya dapat terganggu oleh noise. Untuk menghilangkan noise dan meningkatkan akurasi, diperlukan filter low-pass yang hanya melewatkan sinyal frekuensi rendah dari sensor. Penggunaan filter low-pass pada ujung kabel sensor dapat men
Dokumen tersebut membahas hubungan antara sensor suhu LM35 dengan filter low-pass. Sensor LM35 digunakan untuk mengukur suhu dan menghasilkan tegangan secara linier terhadap suhu, namun sinyalnya dapat terganggu oleh noise. Untuk menghilangkan noise dan meningkatkan akurasi, diperlukan filter low-pass yang hanya melewatkan sinyal frekuensi rendah dari sensor. Penggunaan filter low-pass pada ujung kabel sensor dapat men
Bagaimana hubungan antara sensor temperatur LM35 dengan Low-Pass Filter?
Pada sistem kontrol temperatur, sensor temperatur biasanya digunakan sebagai komponen untuk umpan balik. Artinya sensor ini berfungsi untuk mendapatkan data berupa temperatur yang diukur, dimana data tersebut akan digunakan sebagai masukkan pada sistem kontrol temperatur. Seperti yang kita ketahui bahwa sensor sangat penting dalam sistem kontrol, karena data yang didapatkan harus memiliki kepresisian yang baik dan stabil. Dalam pengaplikasian sensor temperatur, sensor ini mengubah besaran temperatur menjadi bentuk tegangan. Namun jika hanya mengandalkan sensor saja untuk kemudian dimasukan ke dalam sistem maka data yang didapatkan kurang akurat atau tidak pada nilai sebenarnya karena data yang masuk disertai adanya sinyal-sinyal diluar dari informasi yang sebenarnya (noise). Sensor elektronik untuk mengukur temperatur yang banyak digunakan adalah sensor temperatur LM35, karena kemudahan pemakaian dan harganya yang murah menjadi kelebihan banyak digunakan sebagai sensor temperatur pada sistem kontrol. Sensor ini mampu digunakan untuk mengukur temperatur hingga 100 ℃ dan memiliki tegangan keluaran (Vout) yang terskala linier terhadap temperatur terukur atau bisa disebut kepresisiannya 10Mv/ ℃ . Biasanya sensor ini diperpanjang sesuai kebutuhan dengan menggunakan 3 buah kabel jalur tegangan positif, tegangan negatif dan data. Penambahan perpanjangan kabel ini akan memunculkan yang namanya sinyal noise atau gangguan pada sinyal sebenarnya dan akan membuat kesalahan pada sistem umpan balik. Untuk pengaplikasian pada instrumentasi tingkat akurasi alat ukur harus dapat dijadikan sebagai standar pengukuran bagi penggunanya. Dalam kasus ini, agar data atau sinyal yang didapatkan dari sensor temperatur akurat dan tepat maka perlu menghilangkan sinyal noise yang bukan informasi dari temperatur menggunakan Low-Pass Filter. Sebuah rangkaian sederhana untuk low pass filter dapat dibuat dengan menggunakan komponen pasif sebuah Resistor tunggal di seri dengan Kapasitor tunggal yang diletakkan pada ujung paling akhir dari perpanjangan kabel menuju pengolahan sinyal atau sistem kontrol. Penggunaan Low-Pass Filter berfungsi untuk meloloskan sinyal-sinyal yang berada di frekuensi rendah atau frekuensi dibawah cut-off yang dalam hal ini adalah perubahan-perubahan nilai dari temperatur yang termasuk frekuensi kecil, dan menahan sinyal-sinyal yang berada pada frekuensi tinggi atau diatas frekuensi cut-off. Dapat dilihat pada grafik diatas frekuensi cutt-off pada penguatan -3db berada pada sekitar 10KHz, atau sinyal yang diloloskan pada 0 db sampai pada frekwensi 100Hz. Ini sudah cukup pada sebagai umpan balik pada sistem kontrol temperature dengan frekwensi sampling maksimal 50Hz atau 20mS. Paling tidak dengan waktu sampling 50mS sinyal umpan balik sudah bisa mengikuti respon temperatur plant dengan penguatan 0 db.