c. Parabolic Input
- Position Constant (Kp), dimana Kp =
Hubungan Pararel lim G(s)
s→0
3. METODOLOGI
Pada praktikum kali ini dibutuhkan sebuah
PC/Laptop sebagai alat percobaan yang sudah ter-
install MATLAB dan SIMULINK. Dokumentasi dari
praktikum ini adalah berupa tangkapan layar
(screenshot) serta catatan hasil dari output respon
sistem.
Mulai
Membuka Software
MATLAB
Diagram
Input fungsi
alih dengan Gambar 3.2 Diagram Alir Percobaan dengan
num denum SIMULINK
atau zpk
Output berupa
fungsi alih atau
diagram Gambar 4.2 Output pada Command Window
Transfer Fungsi G
Selesai 3
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA
Gambar 4.5 Transfer Fungsi untuk G2
Gambar 4.3 Zero dan Pole dari Fungsi G Gambar 4.6 Zero dan Pole fungsi G2
Analisa : Analisa :
Fungsi zpk akan membentuk zero pole gain waktu Pada percobaan ini menggunakan fungsi tf() , tf
kontinyu , dengan output diagram pada figure. Ini hanya untuk menuliskan transfer function dari
berarti bahwa pada MATLAB kita dapat sebuah nilai num/denum yang telah kita tuliskan
menentukan nilai-nilai zero, pole dan gain pada script pada gambar 4.4 . setelah kita menentukan
suatu sistem. Dapat kita simpulkan bahwa fungsi dan memasukkan nilai dari numeratot maupun
zpk ini adalah untuk mengkonversi model fungsi denumerator memasukkan fungsi tf akan
alih G menjadi model zero-pole-gain ekivalen. Dan menghasilkan output seperti pada gambar 4.5 dan
hal ini di buktikan dengan percobaan pada gambar kitapun dapat melihat nilai zero dan pole dari
4.1 yang kita memasukan script lalu output ada fungsi G2 seperti yang terlihat dalam gambar 4.6.
pada gambar 4.2. sedangkan pada gambar 4.3 kita dengan itu kita dapat menyimpulkan bahwa fungsi
dapat menentukan nilai zero dan pole dari fungsi tf pun dapat menjadi alternatif dalam menuliskan
G, sehingga dapat memudahkan kita dalam transfer function dalam Matlab maski terdapat nilai
menentukan nilai zero dan pole dengan lebih cepat pole dan zero kita tidak dapat memasukkan nilain
untuk membentuk diagram root locus untuk gain karena pada fungsi tf tidak terdapat variable
analisis. Dari fungsi terebut kita dapat menentukan gain.
zero dan pole, dan dapat memasukkan nilai gain
sesuai dengan kebutuhan sistem. Pada gambar
fungsi zpk berfungsi untuk membuat suatu model
pole, zero dan gain. Kemudian masukan variabel
input pole dan zero yang sesuai dengan model
yang diinginkan berdasarkan transfer function.
Sedangkan untuk nilai gain, menginput nilai sesuai
yang diinginkan. Gambar 4.7 Simulink Percobaan 1
Pada gambar 4.1.7 mensimulasikan fungsi transfer
function kedalam Simulink kemudian
menghasilkan grafik yang dapat dilihat dari scope.
Pada respon keluaran percobaan 1 ini diawal sistem
terlihat stabil kemudian terjadi sedikit osilasi lalu
sistem kembali stabil.
4
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA
Analisa :
Gambar 4.7 adalah system kendali loop tertutup.
Setelah kita memasukkan nilai-nilai transfer function
lalu input di berikan oleh step dan respon output
akan terlihat pada scope. Pada hasil keluaran
tersebut akan didapati beberapa karateristik yaitu
Rise Time/Tr, Peak Time/Tp, Percent Overshoot/ %OS,
waktu system menuju stabil Settling Time/Ts dan
nilai akhir system Ketika stabil Final Value/Fv. Ciri-
ciri tersebut merupakan ciri-ciri dari Transient
Response (karena input berupa step memungkinkan
terjadinya gejala transien).
Tr 0,732 s
OS% 0%
Gambar 4.9 Simulink Percobaan 2A
Tp 3s
b. Sistem Orde-2
5
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA
stabil karena perlu dilakukan pengurangan
osilasi terlebih dahulu agar stabil.
Data dalam tabel ini juga merupakan hasil
scripting dengan Matlab yang merupakan
nilai ideal sistem. Nilai overshoot berbeda ±
Gambar 4.11 Simulink Percobaan 2B 3% karena kesalahan dapat terjadi selama
proses simulasi, yang membuat nilai tidak
cocok dengan nilai saat menggunakan skrip
Matlab.
Ts 3,66 s
Tr 0,187 s
OS% 60,5 %
Tp 0,507 s
c. Kestabilan Sistem
Gambar 4.12 Respon Keluaran Percobaan
2B
Analisa:
Sama seperti percobaan 2A, tetapi sistemnya
adalah sistem orde dua, yang
merepresentasikan turunan kedua dari
fungsi tersebut. Input juga berasal dari
langkah, tetapi nilai fungsi transfernya
berbeda, sehingga output yang dihasilkan
sama sekali berbeda dari percobaan
sebelumnya. Kita dapat melihat bahwa
sistem berosilasi ketika sistem dimulai, dan
nilai puncak osilasi tertinggi adalah 0,507
(pada Gambar 4.12, Tp = 0,33). Kemudian,
sistem akan berosilasi lagi dan akan stabil
pada Tr = 3,66 detik. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa sistem tidak langsung
6
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA
Gambar 4.18 Respon Keluaran Percobaan
2D1
S5 1 6 8
Gambar 4.19 Measurement Percobaan 2D1
S4 7 42 56 Analisa:
S3 ε 0 0
S2 42 56 0
S1 -1,3 ε 0 0
7
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA
Gambar 4.23 Transfer Fungsi P Percobaan 3
Tr Tp Ts %OS
1 1 1
e ( ∞ )= = =
(1+lim ( s + 2 s+2 ) ) (1+2) 3
2
s→0
kedua fungsi menunjukkan nilai error steady state Gambar 4.25 Rootlocus Fungsi Q
yang sama yaitu 1/3.
Analisa :
4.3 Percobaan 3 Tempat Kedudukan Akar
Fungsi P atau Q outputnya akan berupa diagram
root locus yang nilai x atau o menunjukkan nilai
pole dan zero dalam diagram tersebut. Jadi akan
lebih mudah dalam menganalisis sistemnya .
8
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA
4.4 Percobaan 4 Tanggapan Frekuensi Diagram 3. Rlocus adalah tempat kedudukan akar akar
Bode persamaan karakteristik dari sebuah system
pengendalian dan digunakan untuk
menentukan stabil atau tidaknya sisitem
tersebut.
4. Plot bode akan menghasilkan 2 grafik yaitu
magnitude dan phase.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Latifa, Ulinnuha. Modul Praktikum Sistem
Kendali. UNSIKA. Karawang 2020. Diakses
pada 20 Desember 2020, Jam 19.01
Gambar 4.26 Transfer Fungsi B [2] Katsuhiko,Ogata. Modern Control
Engineering (Fifth Edition), Pretince Hall
(Pearson), New York, 2009. Diakses pada 24
Desember 2020, 05.43
[3] http://erbitaskarsangazurite.blogspot.com/201
6/07/contoh-laporan-pengenalamatlab.html,
Diakses pada 15 Desember 2020, Jam 02.02
[4] https://www.scribd.com/document/40112210
6/Tinjauan-Pustaka-Matlab-dan-Operasi-
Aljabar Diakses pada 24 Desember 2020,
Jam 03.20
[5] https://id.wikipedia.org/wiki/Plot_bode
Diakses pada 24 Desember 2020, Jam 05.10
5. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan Matlab secara
internal Penanganan sistem kontrol yang
lebih mudah dan teliti. Ada fungsi
Simulink di Matlab untuk pemodelan
proses hasil sistem dengan diagram blok
Fungsi simulink dapat diamati di scope
berupa grafik.
2. Grafik yang disajikan pada scope
(SIMULINK) maupun figure (Matlab)
mudah untuk dipahami disertai juga
dengan karateristik seperti rise time (Tr),
peak time (Tp), Settling time (Ts), Maximum
Overshoot (OS) serta error steady state.
9
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA