ANTENA
REDAMAN
IMPEDANSI
RETURN LOSS
VSWR
BANDWIDTH
POLA RADIASI
POLARISASI
SIDE LOBE LEVEL
GAIN
PENGENALAN ANTENNA
ANTENA
Antena adalah suatu alat yang dapat memancarkan atau menerima
gelombang elektromagnetik ke atau dari udara menuju saluran
transmisi. Antena merubah sinyal listrik yang ada di saluran transmisi
menjadi sinyal elektromagnetik yang nantinya akan diradiasikan
antenna, begitupun sebaliknya, dari sinyal elektromagnetik ke sinyal
listrik.
Parameter dalam
- Redaman
- Impedansi
- Return Loss
- VSWR
- Bandwidth
Parameter Luar
- Pola Radiasi
- Polarisasi
- Gain
- Direktivitas
REDAMAN
Redaman pada saluran transmisi dapat mengakibatkaan kerugian
pada sistem komunikasi karena berpotensi untuk mengurangi daya
terima pada perangkat radio. Setiap saluran transmisi sudah
mempunyai nilai redamannya masing-masing. Namun hal ini bisa
diatasi dengan menggunakan saluran transmisi yang memiliki
redaman yang rendah atau dengan mengkompensasi redaman daya
pada saluran transmisi dengan cara menambah power transmit,
menggunakan antena dengan gain tinggi, maupun dengan mengatur
fading margin.
Redaman biasanya dinyatakan dalam satuan dB/m, menyatakan
berapa banyak daya gelombang yang diredam oleh saluran transmisi
dalam desibel sejauh perjalanan dalam meter.
IMPEDANSI
Impedansi antena merupakan nilai tahanan yang timbul apabila
sebuah antena dicatu arus listrik. Besaran impedansi menjadi faktor
penting dalam performa kinerja sebuah antena. Ketidaksesuaian
impedansi antena dengan saluran transmisi akan mempengaruhi
transfer daya yang akan dipancarkan oleh antena.
V
VSWR max 1
V min 1
Г 0 s/d 1 Z Z
Z A Z0
A 0
Vmax 1
VSWR 1 s/d VSWR (z)
Vmin 1 (z)
adalah kuat medan dan disebut pola daya (power pattern) apabila
yang digambarkan pointing vektor.
Keterangan :
a) Main Lobe : pancaran utama dari pola radiasi antenna
b) Minor Lobe : pancaran kecil selain Main Lobe
c) Side Lobe : pancaran kecil terletak di samping-samping
dari Main Lobe
d) Back Lobe : pancaran yang letaknya berlawanan dengan
Main Lobe
e) Half-Power Beam Width (HPBW) : lebar sudut yang
memisahkan dua titik setengah daya pada pancaran utama dari pola
radiasi
f) First null Beam Width (FNBW) : lebar sudut yang
memisahkan dua titik daya yang bernilai minimum pada pancaran
utama dari pola radiasi
g) Front-to-Back Ratio (FBR) : perbandingan antara daya
maksimum yang dipancarkan pada main lobe dan daya pada arah
belakangnya
h) Cross Polarization Rasio : perbandingan antara daya
pada saat antenna menerima gelombang dengan polarisasi vertical
dan daya terima dengan polarisasi horizontal
POLARISASI
DIREKTIVITAS
Direktivitas merupakan perbandingan intensitas radiasi pada arah
tertentu dibandingkan dengan intensitas radiasi rata-rata ke segala
arah yang bisa dinyatakan dengan persamaan berikut :
1 PT d sindd
U ( ,)d
U ave
4 4 PT = Kerapatan daya total
SIDE LOBE LEVEL
𝑈(𝜃,∅)
𝐺 = 4𝜋
𝑃 𝑖𝑛
Definisi ini tidak termasuk losses yang disebabkan oleh
ketidaksesuaian impedansi (impedance missmatch ) atau polarisasi.
Harga maksimum dari gain adalah harga maksimum dari intensitas
radiasi atau harga maksimum dari persamaan diatas,
sehingga dapat dinyatakan kembali :
𝑈𝑚
𝐺 = 4𝜋
𝑃𝑖𝑛
Direktivitas dapat ditulis sebagai 𝐷 = 4𝜋 𝑈𝑚, jika dibandingkan
dengan persamaan gain diatas maka akan terlihat bahwa perbedaan
gain maksimum dengan direktivitas hanya terletak pada jumlah daya
yang digunakan. Direktivitas dapat menyatakan gain suatu antenna
juka seluruh daya input menjadi daya radiasi. Dan hal ini tidak
mungkin terjadi karena adanya losses pada daya input. Bagian daya
input (Pin) yang tidak muncul sebagai daya radiasi diserap oleh anten
dan struktur yang dekat dengannya.
Hal tersebut memunculkan suatu definisi bari yang disebut dengan
efisiensi radiasi, dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :
𝑃
ɳ
𝑟
=
𝑃𝑖𝑛
Dengan catatan bahwa harga ɳ diantara nol dan satu ( 0 < ɳ < 1) atau ( 0< ɳ <100%).
Sehingga gain juga dapat di dapat dari persamaan
G = Gain
G=ɳxD ɳ = Efisiensi
D = Direktivitas