Anda di halaman 1dari 10

MODUL 1 PENGENALAN MATLAB

Amanda Fairuz Syahla (2110631160003)


Asisten: - Baginda M. Raihan Pangeran Rahman S.
- Ahmad Syahlan
Tanggal Percobaan: 07/03/2024
TEL61644-PRAKTIKUM SISTEM KENDALI
Laboratorium Dasar Teknik Elektro – Fakultas Teknik UNSIKA

Abstrak pada keluaran sistem dan menentukan kestabilan


sistem diagram bode
MATLAB (Matrix Laboratory) yang dikembangkan oleh
Mathworks memungkinkan pemrosesan matriks, fungsi dan
2. STUDI PUSTAKA
penggambaran data, implementasi algoritma, pembuatan
antarmuka pengguna, dan antarmuka program dengan Adapun percobaan yang praktikan akan lakukan
bahasa lain untuk sistem tertanam dan dinamis. Tujuan terdapat 4 percobaan, diantaranya yaitu :
dari praktikum modul 1 ini adalah untuk mengenalkan
pengetahuan dasar pengoperasian MATLAB dan 2.1 MATLAB
SIMULINK, membuat rangkaian sederhana dan
MATLAB (Matrix Laboratory) merupakan salah
menganalisa sistem kendali dasar dan keluaran dari satu jenis perangkat lunak yang dikembangkan
MATLAB. Pada modul 1 tardapat 4 percobaan,
oleh MathWorksTM yang dapat digunakan untuk
diantaranya menjalankan program Matlab, Transient
mendesain proses dan sistem kendali. Pada
Response dengan Sistem Orde 1 dan Orde 2, Kestabilan
MATLAB terdapat beberapa fungsi dasar
Sistem, Steady State Error, Tempat Kedudukan Akar
matematika yaitu:
(TKA), dan terakhir Tanggapan Frekuensi Diagram Bode.
Kata kunci: MATLAB, Simulink, Transient Operator Keterangan
Response, TKA, Diagram Bode.
^ Menyatakan pangkat
1. PENDAHULUAN
* Menyatakan perkalian
Matrix Laboratory (Matlab) adalah perangkat lunak
yang menggunakan dasar matriks dalam
/ Menyatakan pembagian
pemanfaatannya. Matriks yang digunakan pada
Matlab terbilang sederhana sehingga dapat
+ Menyatakan penjumlahan
dengan mudah digunakan.
Software ini pertama kali digunakan untuk - Menyatakan pengurangan
keperluan analisis numeric, aljabar linear dan teori
tentang matriks. Selain itu, seiring dengan Tabel 1. Fungsi matematika dasar pada matlab
perkembangannya, Matlab berubah menjadi
Adapun cara penulisan operasi matematika
sebuah environment bahasa permrograman yang
dengan menggunakan Matlab adalah seperti
canggih yang berisi fungsi-fungsi untuk
contoh dibawah ini. Misalkan diketahui nilai a = 4,
melakukan tugas pengolahan sinyal, aljabar linear,
b = 9, c = 2, dan d = (a2 x b : c) – (b x a) dapat
dan fungsi matematika lainnya. MATLAB bersifat
ditulis dalam Matlab:
extensible, dalam arti bahwa seorang pengguna
dapat menulis fungsi baru untuk ditambahkan >>a = 4;
pada library ketika fungsi-fungsi built-in yang
>>b = 9;
tersedia tidak dapat melakukan tugas tertentu.
>>c = 2;
Pada percobaan modul 1 ini, dimana praktikan
akan melakukan dasar-dasar pengoperasian >>d = (a^2*b/c)-(b*a)
Matlab dan Simulink dalam kaitannya untuk
Dan diperoleh hasilnya : d = 36
mendesain suatu sistem kendali sederhana serta
menganalisis simulasi sistem kendali berdasarkan Pada Matlab juga terdapat fungsi-fungsi operasi
respon yang dihasilkan. Parameter analisis matriks seperti invers, transpose, perkalian,
dilakukan dengan simulasi respon transient penjumlahan, dan pengurangan. Table berikut
menggunakan 2 sistem orde yang berbeda, prinsip berisi perintah-perintah operasi matriks :
tempat kedudukan akar, analisa steady state error
Laporan Praktikum - Laboratorium Produksi – FT UNSIKA 1
--------------
Operator Keterangan
s^2 + 2 s + 1
Inv (A) atau A-1 Invers matriks A
2.3 SIMULINK
A’ Transpose matriks A
Simulink adalah salah satu bagian dari MatLab
(Matriks Laboratory) Program. Simulink dapat
A+B Penjumlahan matriks A
digunakan untuk mensimulasi sistem, dalam
dengan matriks B
artinya mengamati dan menganalisa perilaku dari
tiruan sistem. Tiruan sistem diharapkan
A-B Matriks A dikurang
mempunyai perilaku yang sangan mirip dengan
dengan matriks B sistem fisik. Jika digunakan dengan benar, maka
simulasi akan membantu proses analisis dan
A*B Perkalian matriks A
desain sistem.
dengan matriks B
Diagram blok Simulink
Tabel 2. Operator matriks pada matlab
 Hubungan Seri
Fungsi-fungsi Matlab lainnya:
log Menyatakan logaritma berbasis e
log10 Menyatakan logaritma berbasis 10  Hubungan Paralel
log2 Menyatakan logaritma berbasis 2
exp(x) Menyatakan bilangan natural (e) pangkat x
Sin Menyatakan nilai sinus dalam radian
Sind Menyatakan nilai sinus dalam derajat
Sqrt Menyatakan akar suatu nilai
 Dengan umpan balik
Tabel 3. Fungsi Matlab

2.2 PERINTAH DASAR MATLAB UNTUK SISTEM


KENDALI

Matlab dapat digunakan untuk menuliskan fungsi


Blok diagram menyatakan model dari suatu
alih suatu sistem/proses dengan perintah sebagai
sistem. Adapun untuk model sistem continue
berikut :
yang akan digunakan di sini dapat dinyatakan
 Untuk fungsi alih dalam representasi dalam bentuk poliomial, ataupun dalam bentuk
poles dan zeros : poles dan zeros.
G = zpk ( [zeros],[poles],[gain] ) Dimana hubungan output dan input dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Contoh:
 Hubungan seri
>>G = zpk ( [-1 -2],[0 -1 3], [5] )
Zero/pole/gain:
= 1. 2
5 (s+1) (s-2)
 Hubungan paralel
---------------
s (s+1) (s-3) = 1+ 2

 Untuk fungsi alih dalam bentuk umum :  Dengan umpan balik


>>G = tf ( num,den )
1
=
Contoh: 1 + 1. 2
>>num = [1 1]; Blok diagram menyatakan model dari suatu
sistem. Pada blok diagram diatas fungsi G1 dan
>>den = [ 1 2 1];
G2 adalah fungsi dalam bentuk polynomial. Blok-
>>G = tf ( num,den ) blok diagram tersebut kemudian dapat dibuat
didalam Simulink.
Transfer Function:
s+1
Laporan Praktikum - Laboratorium Produksi – FT UNSIKA 2
karakteristik transient respons dan steady state
response dari suatu sistem. Secara umum setiap
kita mengaktifkan suatu sistem, kita mengaktifkan
fungsi step.
 Sistem Orde 1
Sistem orde1 mempunyai bentuk umum fungsi
alih sebagai berikut :
( ) /
=
( ) + (1/ )
Dimana adalah konstanta waktu
Blok-blok yang biasa digunakan dalam Simulink
adalah sebagai berikut :  Sistem Orde 2
1. Transfer function digunakan untuk sistem Bentuk fungsi alih lingkar tertutup dari sistem
yang menggunakan persamaan dalam orde-2 adalah sebagai berikut :
bentuk polynomial, nilai-nilai numerator ( )
disingkat num serta denominator =
( ) + 2ξω +
disingkat den, dapat diubah dengan cara
mengklik gambar dua kali. Dengan merupakan koefisien redaman yang
menunjukkan apakah sistem orde ke dua tersebut
2. Zero-pole digunakan untuk sistem yang
overdamped, underdamped, critically damped
persamaannya merupakan perkalia dari
atau oscillatory. Sedangkan ω adalah frekuensi
akar-akar polynomial.
natural.
3. Sum digunakan untuk menjumlahkan dua
Dalam perancangan suatu sistem kendali harus
buah sinyal.
diketahui spesifikasi-spesifikasi yang
4. Scope digunakan untuk melihat keluaran mendefinisikan karakteristik sistem.
sistem.
Spesifikasi transient respons sebagai berikut :
5. To workspace digunakan bila kita ingin
1. Rise Time (Tr) : waktu yang diperlukan
mengolah sinyal proses diteruskan
untuk respons meningkat dari 10%
dengan file *.m.
menjadi 90%. Dengan kata lain, beralih
6. Pulse generator digunakan untuk dari 0,1 dari nilai akhir menjadi 0,9 dari
membangkitkan pulsa. nilai akhir.
7. Signal generator digunakan untuk 2. Peak Time (Tp) : Waktu yang diperlukan
membangkitkan sinyal ( sinus, square, respons untuk mencapai overshoot
sawtooth, random). pertama.
8. Sine wave diunakan untuk 3. Present Overshoot (%OS) : Mengukur
membangkitkan sinyal sinusoidal. jumlah maksimum deviasi atau overshoot
dari nilai output sistem terhadap nilai set
9. Step digunakan untuk membangkitka
point atau nilai referensi saat sistem
sinyal yang berupa fungsi step u(t).
mencapai titik setel (steady state).
2.4 TRANSIENT RESPONSE 4. Setting Time (Ts) : Waktu yang diperlukan
osilasi redaman transient untuk mencapai
Transient response menunjukkan karakteristik
dan bertahan dalam ±2% atau ±5% dan
output terhadap input dalam tim domain.
nilai akhir atau steady- state.
Karakteristik suatu sistem kendali biasanya dilihat
dari transient responsenya. Hal ini karena sistem Kestabilan Sistem :
dengan penyimpanan energy tidak bias merespon
Kestabilan sistem dapat ditentukan salah satunya
seketika itu juga dan akan selalu menunjukkan
dengan menggunakan Routh-Hurwithz Criterion.
transient response ketika sistem itu diberi input
Yang menyatakan bahwa jumlah dari akar-akar
atau gangguan. Untuk menganalisa sistem kendali
polynomial yang berada disebelah kanan sumbu
biasanya digunakan standar input seperti fungsi
origin adalah samadengan banyaknya perubahan
impulse, step, ramp, atau sinusoidal. Input yang
tanda yang terjadi pada kolom pertama.
paling sering digunakan adalah unit step, karena
input ini menyediakan informasi tentang

Laporan Praktikum - Laboratorium Produksi – FT UNSIKA 3


Dengan syarat sudut
∠ ( ) ( ) = 180°, dengan r = ±1, ±3, ±5, …

2.6 DIAGRAM BODE

Gambar 6. Diagram blok sistem kendali dengan


umpan balik
Jika suatu sistem memiliki fungsi alih G(s) dan
fungsi umpan balik H(s) seperti gambar di atas,
maka tanggapan frekuensi dapat diperoleh
Tabel 4. Tabel Routh-Hurwithz Criterion dengan mensubstitusi s = jω. Sehingga diperoleh
responnya adalah G(jω)H(jω). Karena G(jω)H(jω)
Steady State Error adalah suatu bilangan kompleks, maka untuk
Ada tiga jenis steady state error, yaitu untuk input menggambarkannya dibutuhkan dua buah grafik
step, input ramp, dan input parabolic. yang merupakan fungsi dari ω, yaitu :

 Step Input dengan R(s) = 1/s 1. Grafik magnitude terhadap frekuensi.


2. Grafik fasa terhadap frekuensi.
Diagram bode merupakan salah satu metode
analisis dalam perancangan sistem kendali yang
 Ramp Input dengan R(s) = 1/ memperhatikan tanggapan frekuensi sistem yang
diplot secara logaritmik.
Dari kedua buah grafik yang diplot tersebut, yang
perlu diperhatikan adalah nilai dari Gain Margin
(GM) dan Phase Margin (PM). Nilai GM besarnya
 Parabolic Input dengan R(s) = 1/ adalah 1/G, dengan G adalah gain saat kurva
grafik fasa memotong nilai -180ᵒ. Nilai GM
umumnya dinyatakan dalam dB, yang dihitung
dengan 20log10 (GM). Sementara PM adalah nilai
fasa dalam derajat saat kurva grafik magnitude
2.5 TEMPAT KEDUDUKAN AKAR dengan frekuensi memotong nilai 0 dB.
Kurva pergerakan close loop pole dari open loop
pole ke open loop zero akibat peningkatan nilai 3. METODOLOGI
Gain (K).
3.1 ALAT DAN BAHAN
Pada praktikum modul 1 ini, praktikan akan
melakukan beberapa percobaan dengan
menggunakan alat dan juga bahan, seperti di
bawah ini :
Gambar 5. Diagram blok tempat kedudukan akar
1. Laptop/PC yamg sudah terinstall
Dari gambar 5 persamaan karakteristik sistem
software MATLAB.
dinyatakan dengan
2. Buku Catatan Praktikum.
1+ ( ) ( )=0
Nilai s berada pada TKA jika s memenuhi
persamaan diatas. Karena s dapat merupakan
bilangan kompleks, maka dari persamaan tersebut
s adalah sebuah titik pada TKA jika memenuhi
syarat magnitude.
1
| |=
| ( ) ( )|
Laporan Praktikum - Laboratorium Produksi – FT UNSIKA 4
3.2 LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN Diberikan fungsi transfer sistem
10/s5+7s4+6s3+42s2+8s+56, dengan cara yang
Mulai
sama masukkan ke dalam transfer function
untuk koef num [10] dan den [ 1 7 6 42 8 56

Buka PC/laptop anda, kemudian


jalankan aplikasi Matlab
Amati grafik yang terjadi pada tabel
scope. Tentukan apakah sistem tersebut
stabil dan bandingkan dengan
Mencari fungsi alih pada sistem menganalisa fungsi transfer tersebut
kendali dengan parameter ZPK menggunakan Routh

Membuat fungsi transfer fungsi Selesai


sys = Gain/as2+bs-c
Gambar 4. Langkah Percobaan 2 Kestabilan
Sistem

Selesai Masukkan num [1] dan den


[1 2] ke tabel scope

Gambar 1. Langkah Percobaan 1


Hitung besarnya error pada
Dari simulink matlab, masukkan grafik dan analisa
fungsi alih lingkar tertutup (sistem
yang akan diberikan asisten pada
waktu percobaan
Ganti fungsi transfer num [1]
Masukkan fungsi transfer 1/s+3 dan den [ 1 2 2] ke tabel scope
dengan cara mengklik dua kali pada
kolom transfer function dan
masukkan nilai [1] untuk koef num Hitung error yang terjadi dan
dan [1 3] pada den analisa, lalu bandingkan dengan
percobaan sebelumnya
Amati dan gambar step responsenya Gambar 5. Langkah Percobaan 2 Steady state
serta catat Ts,Tr, dan Tp dengan error
melihat dari kolom scope

Selesai

Gambar 2. Langkah Percobaan 2 Sistem Orde -1

Dengan cara yang sama masukkan nilai


[10] untuk num dan den [ 1 2 40]
untuk den 10/s2+2s+40

Amati dan gambar step responsenya


serta catat Tr,Tp, Ts dan %OS dengan
meilihat dari kolom scope

Selesai

Gambar 3. Langkah Percobaan 2 Sistem Orde -2

Laporan Praktikum - Laboratorium Produksi – FT UNSIKA 5


4.1 PERCOBAAN 1 MENJALANKAN PROGRAM
Buat fungsi alih sistem dengan MATLAB
mengetikkan perintah berikut pada
Matlab Command Window:

Gambar 4-1 Sintaks percobaan 1 soal 1 pada


Ketik num dan den untuk transfer
function Matlab
p = 10+10s/6+5s+s2

Buat sistem linear dalam


bentuk transfer function
q=tf(num,den)
respon
q= 10
Gambar 4-1-1 Output dari sintaks pada
--------
percobaan 1 soal 1 Matlab
40+12s+s2+s3
Dalam transfer function yang akan diuji, di
dalamnya terdapat numerator, denumerator dan
Gain. Nilai numerator dan denumerator didapat
dari memakai angka NPM masing-masing
Untuk menggambar
TKA,ketikkan perintah anggota kelompok.
rlocus(q); Numerator atau Zero didapat dari angka terakhir
Gambar 6. Langkah Percobaan 3 Tempat NPM Mahasiswa, ditandai dengan warna merah
Kedudukan Akar dengan contoh :

Ketik pada Command Window dan Amanda Fairuz Syahla 2010631160003


masukkan tf function Regita Aulia Safitri 2010631160018
G(s) = num(s)/ den(s) = 25/s2+4s+25
Tyo Bima Pratama 2010631160023
Dengan perintah num = [0 0 25]; den = [ 1
4 25]; Namun ada syarat di mana salah satu angka harus
bersifat minus (-). Dalam hal ini yang diubah sifat
nilainya adalah 3 menjadi -3. Sehingga didapat
Untuk menggambar bode Zero = [3 8 -3]
Ketik pada Command Window: Sedangkan untuk Denumerator atau Pole didapat
Bode(num,den) dari angka kedua dari terakhir NPM Mahasiswa,
ditandai dengan warna orange dengan contoh :
Amanda Fairuz Syahla 2010631160003
Gambar diagram bode yang
terlihat di Matlab pada lembar Regita Aulia Safitri 2010631160018
data percobaan
Tyo Bima Pratama 2010631160023
Gambar 7. Langkah Percobaan 4 Tanggapan Sama seperti sebelumnya, ada syarat di mana
Frekuensi Diagram Bode salah satu angka harus bersifat minus (-). Dalam
hal ini yang diubah sifat nilainya adalah menjadi
4. HASIL DAN ANALISIS [ -1 -2]. Sehingga didapat Pole = [0 -1 -2]
Dari percobaan yang praktikan sudah lakukan Selanjutnya nilai Gain (penguatan) didapat
pada modul 1 ini, maka praktikan akan berdasarkan kelas praktikum yang diambil,
mendapatkan sebuah hasil dan dapat dianalisis sehingga nilai Gain yang diambil yaitu [2].
sebagai berikut :

Laporan Praktikum - Laboratorium Produksi – FT UNSIKA 6


b. Sistem Orde-2

Gambar 4-1-2 Sintaks percobaan 1 soal 2 pada Gambar 4-2-3 Rangkaian fungsi alih tertutup
Matlab

Gambar 4-2-4 Hasil dari rangkaian fungsi alih


tertutup
Gambar 4-1-3 Output dari sintaks pada Pada percobaan sistem orde-2, maka didapatkan
percobaan 1 soal 2 Matlab hasil karakteristiknya sebagai berikut :
Pada soal 2 boring praktikum, nilai yang
Ts Tr Tp %OS
digunakan adalah Gain dan Denumerator (Pole)
saja. Pole didapat dari angka kedua dari terakhir 3,7 s 0,165 s 0,444 s 64%
NPM setiap kelompok dan salah satu angkanya Tabel 4-2-5 Hasil karakteristik sistem orde-2
diubah menjadi minus (-), sehingga Pole = [ 3 8 -3].
Gain didapat dari sesi praktikum yaitu [2]. c. Kestabilan Sistem

4.2 PERCOBAAN 2 TRANSIENT RESPONSE


a. Sistem Orde-1
Gambar 4-2-6 Rangkaian fungsi alih
tertutup

Gambar 4-2 Rangkaian fungsi alih


tertutup

Gambar 4-2-7 Hasil dari rangkaian


fungsi alih tertutup
Pada percobaan kestabilan sistem didapati bentuk
sinyal fungsi alih dengan stabil, hal ini ditandakan
asal sinyal yang berada di sisi Right Half Plane
Gambar 4-2-1 Hasil dari rangkaian fungsi alih (RHP) dimana itu terjadi jika perubahan sifat nilai
tertutup sehingga sinyal bergeser ke sisi kanan bidang
Pada percobaan sistem orde-1, maka didapatkan (RHP).
hasil karakteristiknya sebagai berikut : Adapun hasil dari perhitungan manual dengan
menggunakan prinsip kestabilan Routh Hurwitz.
Ts Tr Tp %OS
0,978 s 0,549 s 2,5 s 0%

Tabel 4-2-2 Hasil karakteristik sistem ode-1

Laporan Praktikum - Laboratorium Produksi – FT UNSIKA 7


Maka didapatkan hasil dibawah ini : Tabel 4-2-11 Nilai-nilai karakteristik steady state
error 1

2. Transfer fungsi (2)

Gambar 4-2-12 Rangkaian fungsi alih tertutup 2

Gambar 4-2-13 Hasil dari rangkaian fungsi alih


Gambar 4-2-8 Hasil perhitungan manual dengan tertutup 2
tabel Routh dari fungsi alih
Dari tabel Routh Hurwitz diatas merupakan hasil Tr Tp %OS
perhitungan dengan rumus yang sudah 1,055 s 3,2 s 10,556%
ditentukan. Dimana, dari hasil tersebut dapat
dilihat bahwa pada kolom pertama bernilai positif Tabel 4-2-14 Nilai-nilai karakteristik steady state
yang jika menurut teori menandakan sistem error 2
tersebut stabil. Pada fungsi transfer steady state error yang kedua
d. Steady state error didapatkan nilai-nilai karakteristik sebagai
berikut :
1. Transfer fungsi (1)
Fungsi Time Response
No Alih G(s) Gambar
Tr Tp Ts %OS

1 1 718,3 0,498
Gambar 4-2-9 Rangkaian fungsi alih tertutup 1 10 s -
+2 14 ms %

1 1,055 3,2 10,55


2 -
+ 2 +2 s s 6%

Tabel 4-2-15 Tabel hasil percobaan steady state


error 2

4.3 PERCOBAAN 3 : TEMPAT KEDUDUKAN AKAR


1. Ketik num dan den untuk transfer
Gambar 4-2-10 Hasil dari rangkaian fungsi alih function
tertutup 1
Pada percobaan steady state error dimana fungsi
transfer yang pertama didapatkan nilai-nilai
karakteristiknya sebagai berikut :

Tr Tp %OS
718,314 ms 10 s 0,498%

Laporan Praktikum - Laboratorium Produksi – FT UNSIKA 8


Gambar 4-3 Output dari sintaks tempat
kedudukan akar
Praktikan akan menggunakan transfer function
untuk mendapatkan fungsi alih dengan
mengetikkan perintah pada Matlab. Maka, pada
Command Window akan terdapat tulisan
Continuous-time transfer function. Dimana num
disini sebagai pembilang dan Den sebagai
penyebut.
2. Buat sistem linear dalam bentuk Gambar 4-3-2 Hasil Root Locus
transfer function Didapatkan nilai num, den yang sama dengan
q=tf(num,den) transfer function q, sehingga akan menghasilkan
grafik root locus seperti gambar diatas yang
mempunyai pole saja yang berada pada 3 cross
dan mempunyai nilai masing-masing.
Untuk pole 1 mempunyai nilai -2.59, Damping 1,
Overshoot 0, dan Frequency 2,59 rad/s. Pole 1 ini
hanya berada pada sumbu real yang
menyebabkan nilai overshootnya 0.
Untuk pole 2 mempunyai nilai 0.82 + 3.96i,
Damping -0,203, Overshoot 192, dan Frequency
4.04 rad/s.
Untuk pole 3 mempunyai nilai 0.855 – 3.99i,
Damping -0.21, Overshoot 196, dan Frequency 4.08
rad/s
Pada pole 2 dan 3 berada pada sumbu real dan
Gambar 4-3-1 Sistem linear tempat kedudukan imaginer yang menyebabkan nilai overshoot tidak
akar 0.
Didapatkan transfer function dengan berbeda Pada gambar diatas didapatkan tenpat kedudukan
yang digunakan untuk memunculkan sistem akar yang merupakan penggambaran posisi akar-
linear, sehinggan hasilnya terdapat pada gambar akar suatu sistem pada bidang s dengan
4-3-1 dimana num bernilai [ 1 1 12 40]. Jika parameter 0 sampai tak hingga. Dimana tempat
praktikan menggunakan rumus q = tf(num,den), kedudukan akar akan memberikan penjelasan dari
maka sistem linear akan muncul. kestabilan sistem tersebut.
3. Untuk menggambar TKA
4.4 PERCOBAAN 4 TANGGAPAN FREKUENSI
Rlocus(q): DIAGRAM BODE

Gambar 4.4 Fungsi alih sistem

Laporan Praktikum - Laboratorium Produksi – FT UNSIKA 9


Rlocus adalah tempat kedudukan akar persamaan
karakteristik dari sebuah sistem pengendalian dan
digunakan untuk menentukan stabil atau tidaknya
suatu sistem.
Pada tanggapan frekuensi diagram bode dengan
memasukkan transfer function dan menambahkan
script bode (num,den) praktikan akan
mendapatkan Gain Margin (GM) dan Phase
Margin (PM).

DAFTAR PUSTAKA
[1] Latifa, Ulinnuha. Modul Praktikum Sistem
Kendali. Univeristas Singaperbangsa
Gambar 4-4-1 Hasil dari perintah fungsi alih Karawang , 2024.
sistem [2] https://electronicscoach.com/root-
locus.html, 12 Maret 2024, 14.40
[3] https://opentext.ku.edu/controlsystems/cha
pter/transient-response-stability-and-steady-
state-error/, 12 Maret 2024, 15.20
[4] https://www.rohde-
schwarz.com/us/products/test-and-
measurement/essentials-test-
equipment/digital-
Gambar 4-4-2 Hasil keluaran Diagram Bode oscilloscopes/understanding-bode-
plots_254514.html#gallery-7, 12 Maret 2024,
Diagram 15.35
Fungsi Alih GM ꙍGM PM ꙍPM
Bode

2.7 11.124 68.9 5.83


+ +

Tabel 4-4-3 Hasil Percobaan 4


Pada tabel diatas dihasilkan Gain Margin (GM)
sebesar 2.7 dan Phase Margin sebesar 68.9. Pada
percobaan diatas praktikan juga akan membuat
fungsi alih bode, sehingga dihasilkan keluaran
diagram bode.

5. KESIMPULAN
Percobaan yang dilakukan adalah mengenai
pengenalan interface dan komponen Matlab dan
juga Simulink agar dapat memahami dan
mengetahui cara memakai Matlab dan Simulink
untuk melakukan penelitian dalam bentuk
simulasi kode program (Matlab) ataupun model
grafik atau diagram blok (Simulink) untuk
menyelesaikan suatu permasalahan dalam bidang
keteknisian.
Terdapat empat buah percobaan, dimana pada
percobaan kesatu ditugaskan untuk membuat
fungsi transfer yang nilai-nilai berasarl dari nomor
NPM dan sesi praktikum yang diikuti oleh
praktikan.

Laporan Praktikum - Laboratorium Produksi – FT UNSIKA 1


0

Anda mungkin juga menyukai