Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA TEKNIK

OLEH :

FAIRUZ RIZQULLAH (03320190077)


ANANDA NURUL CHUMAERAH (03320190078)
NILA ARMILA (03320190079)
HARFIANA (03320190081)

Kelas: D1

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2020
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Dalam mempelajari ilmu yang berhubungan dengan elektro tentunya tidak
akanlepas dengan suatu perhitungan. Perhitungan-perhitungan yang
dilakukan harusberdasarkan kaidah-kaidah, hukum-hukum, dan metode-metode
tertentu.
Suatu perhitungan dalam ilmu elektro tidak akan diselesaikan dengan
menggunakan cara yang sama. Tentunya tiap-tiap permasalahan yang
berhubungandengan keelektroan akan diselesaikan dengan cara yang berbeda,
tergantung apa yangdi cari.
Dalam menghitung nilai arus pada suatu rangkaian ada beberapa teorema
ataumetode yang digunakan. Teorema-teorema ini dipakai untuk menganalisis
suatuperhitungan sesuai dengan jenis rangkaiannya. Teorema-teorema tersebut
tidak lepasdari Hukum Kirchooff dan Hukum Ohm. Salah satu teorema tersebut
adalah teorema superposisi. Teorema ini digunakan untuk menganalisis suatu
rangkaian dengansumber lebih dari satu.

1.2 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan dari percobaan Teorema Superposisi ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat menganalisa rangkaian dengan menggunakan teorema
superposisi.
2. Mahasiswa dapat mengukur arus dan tegangan pada suatu hambatan dengan
menggunakan metode superposisi.

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum


Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum Fisika Teknik adalah sebagai
berikut:
Hari/tanggal : Minggu, 12 Juli 2020
Waktu : 09:00 – Selesai WITA
Tempat : Daring via Whatsapp
BAB II

Landasan Teori

2.1 Pengertian
Teorema superposisi menyatakan bahwa dalam rangkaian linier dengan beberapa
sumber, arus dan tegangan untuk setiap elemen dalam rangkaian adalah jumlah arus
dan tegangan yang dihasilkan oleh masing-masing sumber yang bekerja secara
independen.
Teorema superposisi berlaku untuk semua rangkaian linear dan bilateral.
Dalam teorema superposisi ini terdapat dua atau lebih sumber yang bebas. Sumber
tersebut bisa tegangan dengan tegangan dan bisa tegangan dengan arus. Sumber-
sumber tersebut tidak dapat bekerja secara bersamaan atau hanya berpatokan pada
satu sumber saja. Sumber-sumber ini bekerja satu persatu. Sumber-sumber
tegangan yang akan di tahan sewaktu salah satu sumber lain (sumber
tunggal) bekerja digantikan oleh rangkaian hubung singkat (short), sumber-sumber
arus digantikan dengan rangkaian terbuka. Teorema superposisi digunakan untuk
menghitung besar arus pada masing-masing beban dengan menentukan terlebih
dahulu arah arus pada rangkaian. Dibawah ini adalah contoh gambar rangkaian listrik
yang dapat dianalisis dengan metode atau teorema superposisi.

Rangkaian Listrik dengan Analisa Teorema Superposisi

Teorema Superposisi memberikan suatu konsep rangkaian yang penting. Dimana


tiap sumber energy dipertimbangkan secara terpisah. Tiap-tiap efek kemudian
dikombinasikan untuk memberikan efek total.
Konsep ini dapat digunakan untuk anbalisi rangkaian yang sederhana. Beberapa
pedoman pada rangkaian dimana lebih cocok untuk analisis superposisi, yaitu :
1. Lebih dari satu sumber energi
2. Sumber tegangan atau sumber arus
3. Struktur rangkaian sempurna
Ada enam dasar operasi dalam penerapan teorema superposisi untuk
menganalisa rangkaian :
1. Pilih satu sumber energi
2. Untuk sumber yang lain :
a. Sumber tegangan dihubung singkat (short circuit)
b. Sumber arus di open circuit
3. Hitung resistansi
4. Tentukan arus atau tegangan tiap-tiap elemen. Catat arah dan polaritasnya.
5. Ulangi langkah 1 sampai 4 untuk sumber yang lain
6. Jumlahkan hasil masing-masing secara dialjabarkan

Pada teorema ini hanya berlaku untuk rangkaian yang bersifat linier, dimana
rangkaian linier adalah suatu rangkaian dimana persamaan yang muncul akan
memenuhi jika y = kx, dimana k = konstanta dan x = variabel.
Dalam setiap rangkaian linier dengan beberapa buah sumber tegangan/ sumber
arusdapat dihitung dengan cara :

Menjumlah aljabarkan tegangan/ arus yang disebabkan tiap sumber independent/


bebas yang bekerja sendiri, dengan semua sumber tegangan/ arus independent/
bebas lainnya diganti dengan tahanan dalamnya.

Pengertian dari teorema diatas bahwa jika terdapat n buah sumber bebas maka
dengan teorema superposisi samadengan n buah keadaan rangkaian yang dianalisis,
dimana nantinya n buah keadaan tersebut akan dijumlahkan. Jika terdapat beberapa
buah sumber tak bebas maka tetap saja teorema superposisi menghitung untuk n
buah keadaan dari n buah sumber yang bebasnya.
Rangkaian linier tentu tidak terlepas dari gabungan rangkaian yang mempunyai
sumber independent atau sumber bebas, sumber dependent / sumber tak bebas
linier (sumber dependent arus/ tegangan sebanding dengan pangkat satu dari
tegangan/ arus lain, atau sebanding dengan jumlah pangkat satu besaran-besaran
tersebut) dan elemen resistor (R ), induktor ( L ), dan kapasitor ( C ).

Untuk menggunakan teorema tersebut ada dua aturan yang dapat digunakan,
sehingga diperoleh besaran yang diinginkan. Aturan-aturan tersebut adalah sebagai
berikut :
Aturan 1 : suatu sumber yang tidak bekerja memiliki tegangan nol. Ini berarti
dapat diganti dengan suatu hubungan singkat (cloced circuit).
Aturan 2 : suatu sumber yang tidak bekerja dan memiliki arus nol berarti dapat
diganti dengan suatu hubungan terbuka (open circuit).

Arus yang melalui, atau tegangan yang melintas sebuah elemen dalam sebuah
jaringan linear dua arah sama dengan jumlah aljabar arus atau tegangan yang
dihasilkan secara terpisah oleh masing-masing sumber. Arus total yang melalui
sembarang bagian jaringan sama dengan jumlah aljabar arus yang dihasilkan secara
terpisah yang tidak saling tergantung oleh masing-masing sumber.(Sebuah jaringan
dengan dua sumber : jika arus yang dihasilkan oleh salah satu sumber memiliki arah
tertentu, sedangkan yang dihasilkan oleh sumber yang lain berlawanan arah yang
melalui tahanan yang sama, maka arus yang dihasilkan adalah perbedaan arus di
antara keduanya dan memiliki arah mengikuti yang lebih besar. Jika arus yang
dihasilkan memiliki arah yang sama, maka arus yang dihasilkan adalah jumlah
keduanya.)

Prinsip superposisi tidak dapat digunakan untuk perhitungan daya karena daya
yang hilang dalam sebuah sumber tahanan berubah-ubah sebanding dengan kuadrat
arus atau tegangan (tidak linear). Untuk memperhatikan pengaruh masing-masing
sumber secara terpisah yang tidak bergantung sama lain, maka sumber tersebut
perlu diambil dan ditempatkan kembali tanpa mempengaruhi hasil akhir. Untuk
mengambil sumber tegangan, maka perbedaan potensial antara terminal sumber
tegangan harus ditetapkan berharga nol (dihubung singkat). Untuk mengambil
sumber arus, maka diperlukan bahwa terminalnya terbuka (untai terbuka).
Sembarang hambatan dalam yang berhubungan dengan sumber yang dicabut, tidak
dihilangkan tetapi masih harus diperhatikan.

Pengaruh pengambilan sumber praktis : Pengaruh pengambilan sumber ideal :

Arus atau tegangan yang melalui sebuah elemen dalam sebuah jaringan linear dua
arah yang memiliki beberapa sumber sama dengan jumlah aljabar arus atau
tegangan yang dihasilkan secara terpisah oleh masing-masing sumber.

2.2 Sifat-Sifat Teorema Superposisi


Sifat- Sifat Teorema Superposisi:
1 Berpatokan pada satu sumber, sumber (E) yang lain di hubung singkat (short)
atau jika pada arus (I) dalam rangkaian terbuka (o.c)
2 Tidak berpengaruh dengan sumbernya
3 Besar I3 akan sama dengan (gambar a) apabila searah

Teorema superposisi untuk Sirkuit Elektronik menyatakan untuk sistem linear


bahwa respon dari (tegangan atau arus) dalam setiap cabang dari tiap sirkuit linear
memiliki lebih dari satu sumber independen( independen source ) yang hasilnya
sama dengan jumbah aljabar dari respon yang disebabkan oleh sumber independen
(independen source) itu sendiri, dimana semua sumber independen lain diganti
dengan impedansi internal itu sendiri.

Untuk itu semua sumber harus berada pada kondisi "mati" (mengatur ke nilai nol)
dengan:

- Mengganti semua sumber independen lain sumber tegangan dengan short sirkuit
(untuk mengurangi perbedaan potential misal V=0; dengan nilai impedansi
internal pada sumber tegangan sama dengan nol (short sirkuit)).
- Mengganti semua sumber independen lain sumber arus dengan open sirkuit
(untuk mengurangi perbedaan potensial pada sisi arus misal I=0; dan nilai
impedansi internal yang ideal pada Sumber Arus adalah tidak terbatas (open
sirkuit).

Teorema superposisi amat penting dalam analisis sirkuit. Misalnya dipakai untuk
mencari Persamaan Norton atau Persamaan Thevenin.

Teorema ini dapat diaplikasikan pada jaringan linear (time invariant) yang
berdasarkan sumber independen (independent source), linear dependen sources,
linear passive elemen misalnya yaitu (resistor, induktor, kapasitor) dan transformer
linear.

Poin lain yang harus diingat bahwa teorema superposition hanya bekerja pada
arus dan tegangan tidak pada power atau Daya . dangan kata lain jumlah total
powersdari tiap sumber dengan sumber lain yang mati tidak benar benar
mengkonsumsi daya.Untuk mencari power kita harus memaai teorema superposisi
untuk mencari arus dan tegangan dari masing masing elemen linear lalu
mengkalkulasi jumlah total perkalian arus dan tegangan.

2.3 Cara Mengetahui Besaran Arus yang Mengalir Pada Suatu Resistor Jika Sumber
Tegangan Lebih dari Satu
Teorema superposisi berkaitan dengan rangkaian yang memiliki sumber tegangan
ataupun sumber arus yang lebih dari satu. Pertanyaannya, bagaimana cara kita
mengetahui besarnya arus yang mengalir pada suatu resistor kalau sumber
tegangannya ada banyak (arus riil). Sebagai contohnya seperti rangkaian berikut:
Harga arus atau tegangan yang melalui sebuah resistor adalah senilai dengan
jumlah aljabar arus atau tegangan dari tiap – tiap sumber yang ada. Cara
menghitungnya adalah mencari arus atau tegangan yang mengalir menurut satu
sumber secara terpisah (sumber lain dihilangkan). Begitu pula seterusnya sehingga
didapat beraneka arus yang mengalir menurut semua sumber yang ada.

Adapun digunakan peraturan yang berbeda untuk meniadakan sumber, yakni ada
dua yaitu sumber arus dan sumber tegangan.
1. Untuk sumber tegangan
Untuk sumber tegangan yang ditiadakan, maka sumber ini akan menjadi
rangkaian tertutup (short circuit).
2. Untuk sumber arus
Untuk sumber arus yang ditiadakan, maka sumber ini akan menjadi rangkaian
terbuka (open circuit).

Arus riil (besar arus yang sesungguhnya) yang akan mengalir pada elemen itu
adalah hasil aljabar (penjumlahan dan pengurangan) dari semua arus yang telah
terhitung, tergantung arah arusnya (searah, berarti dijumlah. Berlawanan, berarti
dikurangi).
Cari arus riil yang mengalir pada suatu resistor pada rangkaian dengan dua
sumber, yakni salah satu sumber tegangan dan yang lain sumber arus.

Contoh

Berapakah arus listrik yang mengalir pada I3?

Langkah pertama, tutup salah satu sumber tegangan, umpama Vs2. (Kita mencari I3
menurut Vs1).

Rangkaian tersebut akan menjadi


Tentukan R total menurut Vs1. Ini berarti R1 diserikan dengan (R2//R3).

I total nya adalah

Menurut hukum pembagi arus, I3 dapat dicari sebagai berikut:

Jadi kita baru mengetahui I3 menurut Vs1. Bagaiamana yang menurut Vs2? Untuk
mencarinya, sumber tenggangan lain selain Vs2 (dalam hal ini Vs1) ditiadakan.
Maka kita mencari harga I3 sama seperti langkah yang telah dijelaskan di atas. Hanya
saja kali ini Rtotal merupakan R3 + (R1//R2). Mari kita cari Rtotalnya.

Lalu cari Itotal.

I3 bisa dicari

Kini kita telah mendapatkan harga I3 menurut Vs1 dan Vs2. Harga I riilnya pada I3
adalah jumlah aljabarnya. Amati rangkaian bahwa arusnya searah. Maka I3 Vs1 + I3
Vs2. Itulah nilai I riilnya.
Berikut contoh yang lain dengan sumber arus pada rangkaian.

Dalam rangkaian terdapat sumber tegangan sebesar 6 volt dan sumber arus sebesar
2 Ampere. Carilah berapa arus yang mengalir pada resistor R2!

- Langkah pertama adalah matikan salah satu sumber. Sebagai contoh matikan
sumber arus. Maka rangkaiannya akan jadi seperti berikut:
Karena ada yg terbuka, maka R1 ke R3 tidak mengalir arus. Jadi hanya R2 dan R4
saja yang mendapatkan arus listrik.

Maka demikian karena seri, I2 = Itotal = 6/5 Ampere.

I2 menurut sumber arus


Itotal = 2A, maka I2 adalah :

Sekarang kita kita sudah tahu I2 berdasarkan sumber tegangan dan sumber arus.
Harga I riil adalah :

Jadi besar arus yang mengalir menuju R2 adalah sebesar 2 Ampere.


BAB III

Metode Pelaksanaan Praktikum

3.1 Alat dan Bahan


1. Modul Rangkaian
2. Catu Daya
3. Multimeter
4. Kabel Penghubung
5. Resistor 6 buah

3.2 Gambar Percobaan


R1 RL R5
A B

R2
R4
VS1 VS2

R3 R6

3.3 Prosedur Percobaan

1. Gunakan multimeter, Ukur nilai dari resistor-resistor yang digunakan pada


percobaan yang akan diujikan.
2. Atur dan ukur tegangan sumber VS1 dan tegangan sumber VS2.
3. Gunakan salah satu tegangan sumber, yang pertama adalah VS1 diaktifkan dan
VS2 diganti dengan hubungan-singkat. Kemudian ukur nilai resitansi total,
tegangan dan arus pada masing-masing resistor.
4. ambil data dari pengukuran VS1 aktif tersebut.
5. aktifkan VS2 dan menghubung singkat VS1. Kemudian ukur nilai resistansi total,
tegangan dan arus pada masing-masing resistor.
6. ambil data dari pengukuran VS1 aktif tersebut.
BAB IV

Hasil Praktikum

4.1. Tabel percobaan

Percobaan : Teorema Superposisi dan Resiprositas


1. Nilai Resistor

Resistor R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7

Tertulis 39 39 39 25 22 35 39

Terukur 40 40 40 20 20 30 40

2. Tegangan Sumber VSI dan Tegangan Sumber VS2

VS1 VS2

32 12

3. Nilai Resistansi Total untuk VS1 aktif, VS2 di hubung singkat

Resistansi Total RT [Ohm] 140Ω

4. Nilai tegangan dan arus pada masing-masing resistor untuk VSI aktif

VR1 VR2 VR3 VR4 VR5 VR6 VR7


[Volt] [Volt] [Volt] [Volt] [Volt] [Volt] [Volt]
10 6 10 1 2 3 4

IR1 IR2 IR3 IR4 IR5 IR6 IR7


[Amp] [Amp] [Amp] [Amp] [Amp] [Amp] [Amp]
1,07 0,38 1,5 0,09 0,1 0,1 0,1

VS1 aktif

IL1 [Amp] 1,1


VL1 [Volt] 4
5. Nilai Resistansi Total untuk VS2 aktif, VS1 di hubung singkat

Resistansi Total RT [Ohm] 90Ω

6. Nilai tegangan dan arus pada masing-masing resistor untuk VS2 aktif

VR1 VR2 VR3 VR4 VR5 VR6 VR7


[Volt] [Volt] [Volt] [Volt] [Volt] [Volt] [Volt]
1,2 2,8 1,2 7 9,2 3,8 1

IR1 IR2 IR3 IR4 IR5 IR6 IR7


[Amp] [Amp] [Amp] [Amp] [Amp] [Amp] [Amp]
0,3 0,4 0,3 1,9 3,6 0,3 0,2

VS2 aktif

IL1 [Amp] 0,2


VL1 [Volt] 1

7. Nilai Resistansi Total untuk VS1 aktif, dan VS2 aktif

Resistansi Total RT [Ohm] 68Ω

8. Nilai tegangan dan arus pada masing-masing resistor untuk VS1 aktif, dan VS2 aktif

VR1 VR2 VR3 VR4 VR5 VR6 VR7


[Volt] [Volt] [Volt] [Volt] [Volt] [Volt] [Volt]
4,6 1,2 4,14 10,8 3,8 5,4 3

IR1 IR2 IR3 IR4 IR5 IR6 IR7


[Amp] [Amp] [Amp] [Amp] [Amp] [Amp] [Amp]
0,42 0,3 0,42 0,12 0,39 0,75 0,7

VS2 aktif dan VS2 aktif

IL1 [Amp] 0,7


VL1 [Volt] 3
Rumus-Rumus:
Untuk Vs1 = …… V dan VS2 di short
Rtot = R1 + (RL // R2 )+( R4 // R5)+ R3+ R6
𝑉
Itot = R
tot

𝑅2
IAB1 = (R1+R2) Itot

Arus dan tegangan tiap tahanan

Untuk Vs2 = …… V dan VS1 di short


Rtot = R5 + (R4 // R7) + (R1// R2) + R3 + R6
𝑉
Itot = R 2
tot

𝑅4
IAB2 = ( ) Itot
R4+R5

Arus dan tegangan tiap tahanan

IAB = IAB1 + IAB2

VAB = IAB x R1

4.2. Analisa Data Hasil Perhitungan


Analisa Data

a. VS1 =32 V
b. Rtot = R1 + (RL // R2 )+( R4 // R5)+ R3+ R6
- RL // R2
1/RP1 = 1/RL + 1/R2
1/RP1 = 1/40 + 1/40
RP1 = 40 x 40/40 + 40
= 1600/80 = 20 Ω
- R4 // R5
1/RP2 = 1/R4 + 1/R5
1/RP2 = 1/20 + 1/20
RP2 = 20 x 20/20 + 20
= 400/40 = 10 Ω
- Rtot = R1 + RP1 + RP2 + R3+ R6
= 40 + 20 + 10 + 40 + 30
= 140 Ω
𝑉
c. Itot = R
tot

𝑉
- Itot = R
tot

32 𝑉
Itot = 140 Ω = 0,228 A
𝑅2
d. IAB1 = ( ) Itot
R1+R2
𝑅2
- IAB1 = (R1+R2) Itot
40
IAB1 = (80) 0,228

IAB1 = (0,5) 0,228 = 0,114 A


e. Vs2 = 12 V
f. Rtot = R5 + (R4 // R7) + (R1// R2) + R3 + R6
- R4 // R7
1/RP1 = 1/R4 + 1/R7
1/RP1 = 1/20 + 1/40
RP1 = 20 x 40/20 + 40
= 800/60 = 13,33 Ω
- R1// R2
1/RP2 = 1/R1 + 1/R2
1/RP2 = 1/40 + 1/40
RP2 = 40 x 40/40 + 40
= 1600/80 = 20 Ω
- Rtot = R5 + RP1 + RP2 + R3 + R6
= 20 + 13,33 + 20 + 40 + 30
= 123,33 Ω
𝑉
g. Itot = R 2
tot

𝑉2
- Itot = R
tot

12 𝑉
Itot = 123,33 𝛀 = 0,097 A
𝑅4
h. IAB2 = (R4+R5) Itot
𝑅4
- IAB2 = (R4+R5) Itot
20
IAB2 = (40) 0,097

IAB2 = (0,5) 0,097 = 0,0485 A


i. IAB = IAB1 + IAB2
- IAB = IAB1 + IAB2
IAB = 0,114 A + 0,0485 A
= 0,1625 A
j. VAB = IAB x R1
- VAB = IAB x R1
VAB = 0,1625 x 40

= 6,5 V
BAB V

Penutup

5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang bisa disampaikan dari hasil praktikum fisika teknik ini
adalah :
1. Teorema superposisi menyatakan “bila suatu rangkaian terdiri dari lebih dari
satu sumber dan tahanan-tahanan atau impedansi-impedansi linear dan
bilateral, dari arus-arus yang disebabkan oleh tiap-tiap sumber tersendiri
dengan sumber-sumber lainnya dalam keadaan tidak bekerja”.
2. Teorema ini juga tidak berlaku apabila dalam rangkaian itu mengandung
komponen yang nilai tegangan dan arusnya berubah-ubah.
3. Teorema superposisi tidak dapat digunakan untuk perhitungan daya karena
daya yang hilang dalam sebuah sumber tahanan berubah-ubah sebanding
dengan kuadrat arus atau tegangan (tidak linear).
5.2. Saran
Adapun saran yang bisa disampaikan praktikan dari hasil praktikum fisika teknik ini
adalah:
1. Pada Bab 2 Landasan Teori sebaiknya tidak memberikan batasan lembaran
untuk materinya karena dari berbagai sumber baik itu wordpress, blogspot,
Wikipedia, jurnal, academia.edu atau situs edukasi lainnya hampir semua
menampilkan materi yang sama, mengingat juga kondisi pandemic seperti
sekarang ini membatasi kita untuk pergi ke perpustakaan untuk mencari
referensi lainnya.
2. Pada video praktikum yang diberikan akan lebih baik jika dijelaskan bahan yang
digunakan misalnya nilai resistansi yang digunakan pada masing-masing job
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/documents/teorema-superposisi-55c1e84eb8561.html

https://www.tina.com/id/superposition-theorem/

http://sucitrilestarinew.blogspot.com/2017/01/teorema-superposisi_10.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Teorema_superposisi

https://dwedaxplorazionblog.blogspot.com/2017/11/teorema-superposisi-teoremasuperposisi.html

Anda mungkin juga menyukai