HUKUM KIRCHOFF
Disusun Oleh :
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillahi rabbil alamin, kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT
karena ridha-Nyalah sehingga penyusun dapat menyelesaikan penuntun praktkum ini.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurah atas Rasulullah SAW. Beserta keluarganya,
sahabat, serta yang mengikutinya hingga akhir zaman. Percobaan-percobaan yang
dilakukan di laboratorium sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
2.3.1 Rangkaian Seri ...................................................................................... 15
iv
BAB III METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM.............................................. 27
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
1 BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum
1. Waktu : 12 Juli 2020
2. Tempat Pelaksanaan : Laboratorium Fakultas Teknik UMI Makassar
2
2 BAB II
LANDASAN TEORI
3
Benda apapun dapat menjadi beban listrik, oleh karena itu simbol universal untuk
beban listrik adalah hambatan (resistor). Jadi, simbol lampu pada rangkaian diatas
dapat diganti menjadi simbol hambatan seperti pada gambar dibawah.
Terdapat dua tipe rangkaian yaitu: rangkaian seri dan rangkaian paralel.
Rangkaian seri dan paralel dapat dikombinasikan sehingga menjadi rangkaian
kombinasi atau gabungan.
4
Pada rangkaian seri, arus listrik yang mengalir besarnya sama tiap elemen dan
dirumuskan dengan:
5
Sesuai dengan Hukum Kirchoff 1, arus listrik yang masuk harus sama dengan
arus keluar. Sehingga pada rangkaian paralel besarnya arus sebelum masuk ke
cabang sama dengan besar arus setelah keluar dari cabang dan dirumuskan
dengan:
Sesuai dengan Hukum Ohm, maka total hambatan resistor pada rangkaian paralel
merupakan jumlah dari kebalikan hambatan tiap-tiap komponen dan dirumuskan
dengan:
6
2.1.4 Kelemahan Dari Rangkaian Seri Dan Paralel
Sedangkan untuk kelemahan yang dimiliki pun ke dua susunan rangkaian listrik
ini memiliki kelemahan yang berbeda.kelemahan tersebut dipengaruhi oleh
tegangan, kuat arus dan hambatan dalam rangkaian. Dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Di atas tersebut adalah penjelasan mengenai perbedaan rangkaian seri dan paralel
di berbagai aspek. Selain kedua rangkaian tersebut, terdapat rangkaian campuran
yang merupakan gabungan dari kedua rangkaian tersebut. Mengenali kedua
rangkaian listrik ini akan dapat menentukan pilihan yang tepat dalam menyusun
rangkaian listrik menurut kegunaannya.
7
Dirinya menciptakan beberapa istilah tentang radiasi yang ditemukannya pada
tahun 1862. Kemudian beberapa tahun kemudian dia juga meneliti tentang teori
rangkaian serta emisi yang kemudian dikenal dengan hukum kimia panas.
Gustav Kirchhoff lahir di kota Königsberg, Prusia Timur. Dia berperan besar di
dunia pendidikan dengan menjadi dosen. Pada saat membuat program disertasi dokter,
Kirchhoff menemukan jika sebuah sinyal listrik yang terdapat dalam resistansi kawat
akan bekerja pada sebuah kabel dengan kecepatan cahaya.
Kirchhoff diketahui meninggal di tahun 1887. Dan karena jasa besarnya di dalam
dunia penelitian, namanya sampai saat ini diabadikan menjadi Hukum Kirchoff.
8
1. Jika benda cair atau gas dengan memiliki tekanan tinggi dipijarkan, maka hal
tersebut akan menghasilkan cahaya yang memiliki spektrum kontinu.
3. Jika spektrum kontinu bekerja pada sebuah benda gas dengan tekanan rendah,
maka akan menghasilkan cahaya yang memiliki spektrum serapan. Hasilnya
akan berupa garis-garis yang memiliki panjang gelombang dengan tergantung
pada kekuatan energi atom yang terdapat di dalam gas dingin yang
mempengaruhinya.
Medan listrik merupakan efek yang terjadi atas timbulnya muatan listrik yang
didalamnya terdapat elektron, ion dan proton, pada sebuah ruangan yang terdapat
9
di sekitarnya. Medan listrik dapat dituliskan dengan satuan N/C (Newton per
Coulumb). Biasanya penerapan medan listrik terdapat di ilmu yang mempelajari
tentang elektronika serta memanfaatkan nya pada sebuah kawat konduktor.
Muatan listrik merupakan sebuah muatan dasar yang terdapat di dalam sebuah
benda. Di mana benda tersebut mengalami sebuah gaya sehingga mempengaruhi
benda di sekitarnya yang juga dilalui muatan listrik. Untuk menggambarkan
muatan, biasanya diberikan simbol Q. Satuan dari muatan yaitu Coulumb.
Dimana besarnya adalah 6.24 x 1018 muatan dasar.
Arus listrik merupakan sebuah muatan listrik yang saat itu bergerak secara
berkesinambungan di dalam sebuah komponen. Sebagai langkah mendefinisikan
sebuah arus listrik biasanya tergantung dari besarnya muatan yang melewati
medium tersebut. Arus listrik biasanya dituliskan dengan lambang I, dengan
memiliki satuan Ampere. Daya listrik merupakan sebuah laju hantaran dari
energi listrik yang terdapat di dalam rangkaian yang dialiri arus listrik. Satuan
dari daya listrik adalah Watt. Dan untuk menghitung besar daya listrik biasanya
digunakan rumus P= V x I. Dimana daya (P), voltase (V), dan arus (I). Di dalam
penelitiannya Gustav Robert Kirchhoff kemudian membagi hukum tersebut
menjadi dua yaitu hukum Kirchoff 1 dan 2. Berikut ini adalah penjelasan
mengenai dua hukum tersebut.
10
Bunyi Hukum Kirchoff 1 adalah: Arus total yang masuk pada sebuah titik
percabangan yang terdapat di dalam sebuah rangkaian listrik akan nilai sama
dengan arus total yang keluar pada titik percabangannya.
Aturan yang dibuat oleh Kirchhoff pertama kali yaitu sebuah pernyataan yang
membahas mengenai kekekalan di dalam sebuah muatan listrik. Karena semua
muatan terdapat pada titik tertentu yang ada pada sebuah rangkaian listrik
harus keluar pada titik tersebut. Mengingat muatan sama sekali tidak akan
bertambah pada salah satu titik yang dilewatinya.
Jika ada tuliskan secara matematis Hukum Kirchoff 2 yaitu: Vab + Vbc + Vcd
+ Vda = 0
11
2.2.2 Hukum Sirkuit Kirchhoff
Pada dasarnya penggunaan Hukum Kirchoff memang berlaku pada sebuah
rangkaian tertutup. Jika terdapat rangkaian listrik yang terdapat beberapa
rangkaian tertutup, cara analisa memang ada beberapa persamaan lain yang harus
digunakan untuk menghitungnya.
Arus listrik akan terjadi jika adanya perbedaan elektron. Karena kedua benda
yang bermuatan jika dihubungkan pada sebuah penghantar selalu
menghasilkan arus listrik. Kuat arus listrik dapat dituliskan dengan huruf I,
satuan adalah ampere (A).
keterangan:
I = kuat arus listrik (A)
12
t = selang waktu (s)
Tegangan listrik dapat di katakan sebagai salah satu besarnya energi yang
mempengaruhi terjadinya pergerakan muatan elektron, dari sebuah titik
menuju ke titik yang lain. Semakin adanya perbedaan potensial dan semakin
besarnya hal tersebut terjadi, maka akan semakin besar juga perbedaan dari
jumlah muatan yang mengalir pada sebuah rangkaian listrik. Karena hal
tersebut memang mempengaruhi adanya gaya dan besar muatan elektron yang
melalui sebuah penghantar.
R = resistansi/hambatan (Ohm ; Ω)
13
1. Untuk menentukan arah arus yang terdapat di dalam setiap percabangan
bebas, harus ditentukan terlebih dahulu titik percabangan arus apakah
masuk maupun keluar.
4. Setiap arus listrik yang mengalir pada setiap cabang harus memiliki besar
yang sama.
Konduktor merupakan arus listrik yang mampu dihasilkan saat elektron bebas
bergerak mengikuti arah dari atom satu ke beberapa atom lainnya. Semua
bahan yang bisa memungkinkan dialiri elektron bergerak tersebut dinamakan
konduktor.
14
Beberapa media yang biasanya paling mudah disebut sebagai konduktor yaitu
aluminium, tembaga, kuningan, besi, perak, dan seng. Beberapa bahan
tersebut memang sangat mudah dialiri elektron bebas karena kualitasnya yang
sangat baik.
Isolator merupakan bahan yang memiliki sedikit elektron sehingga sangat sulit
untuk dialiri listrik. Bahan-bahan dalam kategori isolator misalnya karet, kaca,
mika, plastik dan keramik. Sebagai contohnya kabel listrik supaya dapat
berfungsi harus dibalut dengan bahan isolator supaya konduktor yang terdapat
di dalamnya tidak terpengaruh apapun dari sisi luar.
2.3 Rumus-Rumus
2.3.1 Rangkaian Seri
Rtot = R 1 + R2+……+Rn
𝑉𝑠
Itot= 𝑅𝑡𝑜𝑡 =…..
Itot = I1=I2=….=In
Tegangan Tiap Tahanan
V1..n = I1…...n x R1...…n
Vtot = V1+V2+…..+Vn
Arus Tiap Tahanan
𝑉1……𝑛
I1…....n = 𝑅1……𝑛
15
2.3.2 Rangkaian Paralel
Rs1….n = R1…n + Rd1….Rdn
1 1 1 1
= 𝑅𝑠1 + 𝑅𝑠2 +……+ 𝑅𝑠𝑛 + Rd
𝑅𝑡𝑜𝑡
Rtot = + Rd
𝑉
Itot = 𝑅𝑡𝑜𝑡
16
2.4.1 Satuan Tegangan
Satuan untuk tegangan listrik adalah : volt atau voltase dengan simbol "V". 1
Volt = 1 joule / coulomb. (V = W / C).
Untuk mengukur tegangan listrik digunakan alat yang kita sebut dengan
"Voltmeter".
Listrik mengalir dalam dua cara: baik dalam arus bolak-balik (AC) atau dalam
arus searah (DC). Arus tidak dapat mengalir tanpa tegangan. Tegangan bisa ada
tanpa arus.
Alternating Current (AC) adalah jenis arus listrik, di mana arah aliran elektron
berubah bolak-balik secara berkala. Satu keuntungan dari arus bolak-balik adalah
relatif murah untuk mengubah tegangan arus.
Arus searah (DC) adalah arus listrik yang mengalir secara konsisten dalam satu
arah. Arus yang mengalir dalam senter atau alat lain yang menggunakan baterai
adalah arus searah.
17
2.4.6 Perbedaan Sumber Tegangan AC vs DC
Perbedaan antara AC dan DC terletak pada arah aliran elektron. Di DC, elektron
mengalir terus dalam satu arah, atau "maju." Di AC, elektron terus berpindah
arah, kadang-kadang maju "dan kemudian" mundur.
1. Komputer
2. Printer
3. Mesin Cuci
4. Blender
18
5. Mixer
6. TV
7. Radio
8. AC
9. Kulkas
1. Baterai
2. Motor DC
3. Solar panel
4. Aki
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam
Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada
19
dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi
atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik
dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering
disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”.
Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini
diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang
Fisikawan Jerman.
Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansinya tetap. Nilai
Resistansi atau Hambatan Resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna
ataupun kode Angka. Bentuk dan Simbol Fixed Resistor :
20
Yang tergolong dalam Kategori Fixed Resistor berdasarkan Komposisi bahan
pembuatnya diantaranya adalah :
Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus
yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar
mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan. Semakin banyak bahan
karbonnya semakin rendah pula nilai resistansi atau nilai hambatannya.
Nilai Resistansi yang sering ditemukan di pasaran untuk Resistor jenis Carbon
Composistion Resistor ini biasanya berkisar dari 1Ω sampai 200MΩ dengan
daya 1/10W sampai 2W.
Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon yang diendapkan
Subtrat isolator yang dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya tergantung
pada proporsi karbon dan isolator. Semakin banyak bahan karbonnya semakin
rendah pula nilai resistansinya. Keuntungan Carbon Film Resistor ini adalah
dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah dan juga
rendahnya kepekaan terhadap suhu jika dibandingkan dnegan Carbon
Composition Resistor.
21
2.6.1.3 Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)
Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan Film logam
yang tipis ke Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai
Resistansinya dipengaruhi oleh panjang, lebar dan ketebalan spiral logam.
Secara keseluruhan, Resistor jenis Metal Film ini merupakan yang terbaik
diantara jenis-jenis Resistor yang ada (Carbon Composition Resistor dan
Carbon Film Resistor).
Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah
dan diatur sesuai dengan keinginan. Pada umumnya Variable Resistor terbagi menjadi
Potensiometer, Rheostat dan Trimpot. Bentuk dan Simbol Variable Resistor :
22
2.6.2.1 Potensiometer
2.6.2.2 Rheostat
Thermistor adalah Jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh
suhu (Temperature). Thermistor merupakan Singkatan dari “Thermal Resistor”.
23
Terdapat dua jenis Thermistor yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature
Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient). Bentuk dan
Simbol Thermistor :
LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai Resistansinya
dipengaruhi oleh intensitas Cahaya yang diterimanya. Bentuk dan Simbol LDR :
24
Gambar 2.8 LDR (Light Dependent Resistor)
2.8 Multimeter
Alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang
dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus
(amperemeter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital
multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter
analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
25
Sebuah multimeter merupakan perangkat genggam yang berguna untuk menemukan
kesalahan dan pekerjaan lapangan, maupun perangkat yang dapat mengukur dengan
derajat ketepatan yang sangat tinggi.
26
3 BAB III
METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM
R1 R2 R3 R4
27
2. Untuk Rangkaian Paralel
R1
AA
R2
AA
A
R3
A
R4
A
R1 R3
R2
28
6. Rapikan alat setelah digunakan .
2. Rangkaian Paralel
1. Pilih beberapa resistor dengan nilai/orde sesuai instruksi asisten.
2. Catat nilai-nilai resistor yang digunakan .
3. Hubungkan resistor secara paralel sesuai dengan gambar rangkaian
percobaan.
4. Berikan sumber tegangan AC sesuai instruksi asisten.
5. Catat arus yang mengalir dan tegangan pada tiap-tiap resistor.
6. Rapikan alat setelah digunakan
3. Rangkaian Kombinasi
1. Pilih beberapa resistor dengan nilai/orde sesuai instruksi asisten.
2. Catat nilai-nilai resistor yang digunakan .
3. Hubungkan resistor secara kombinasi sesuai dengan gambar rangkaian
percobaan.
4. Berikan sumber tegangan AC sesuai instruksi asisten.
5. Catat arus yang mengalir dan tegangan pada tiap-tiap resistor.
6. Rapikan alat setelah digunakan.
29
4 BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
6 0,026 56 47 21 68 R1 = 56
9 0,14 100 140 44 140 R2 = 47
12 0,5 125 150 60 200 R3 = 21
R4 = 68
Rd = 12,1
30
4.1.3 Rangkaian Kombinasi
Sumber
Hambatan
Tegangan Arus (A) Tegangan (V)
(Ω)
(V)
VS1 VS2 I1 I2 I3 V1 V2 V3 R1 R2 R3
31
4.1.4.2 Data Perbandingan Perhitungan Dengan Pengukuran Rangkaian Paralel
32
4.2 Analisa Data Perhitungan
4.2.1 Rangkaian Seri
Rtot = R 1 + R2 + R3 + R4
= 47 + 56 + 68 + 21
= 192 Ω
𝑉𝑠 9
Itot = 𝑅𝑡𝑜𝑡 = 192 = 0,047 Ω
V(R1) = Itot x R1
= 0,047 x 47 = 2,209 V
V(R2) = Itot x R2
= 0,047 x 56 = 2,632 V
V(R3) = Itot x R3
= 0,047 x 68 = 3,196 V
V(R4) = Itot x R4
= 0,047 x 21 = 0,987 V
33
Untuk perhitungan dengan menggunakan sumber 12 dan 15 V sama seperti
diatas, sehingga didapat hasil perhitugan sebagai berikut :
Rtot = 9,86 Ω
6
Itot = 21,96
= 0,273 A
9,86
I(R1) = x 0,273
56
= 0,048 A
9,86
I(R2) = x 0,273
47
34
= 0,057 A
9,86
I(R3) = x 0,273
21
= 0,128 A
9,86
I(R4) = x 0,273
68
= 0,039 A
35
VS2 = I1 x R3 + I2 (R2+R3)
12 = I1 x 21 + I2 (68+21)
12 = 21 I1 + 89 I2 ..................................................................(Persamaan 2)
Mencari I3
I3 = I1 + I2
= 0,0288 + 0,128
= 0,1568 A
Maka :
I1 = 0,0288 A
I2 = 0,128A
I3 = 0,1568 A
36
Tegangan Tiap Tahanan
V1 = I1 x R1
= 0,0288 x 47
= 1,3536 V
V2 = I2 x R2
= 0,128 x 68
= 8,704 V
V3 = I3 x R3
= 0,1568 x 21
= 3,2928 V
Sumber
Arus Hambatan
Tegangan Tegangan (V)
(A) (Ω)
(V)
VS1 VS2 I1 I2 I3 V1 V2 V3 R1 R2 R3
6 12 0,0288 0,128 0,1568 1,3536 8,704 3,2928 47 68 21
9 15 0,0496 0,157 0,2066 2,3312 10,676 4,3386 47 68 21
37
5 BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Kurangnya pemahaman ataupun ketelitian saat pengukuran ataupun
penghitungan merupakan penyebab utama ketidak akuratan atau tidak
kecocokan data yang diukur ataupun dihitung.
2. Hukum tegangan kirchoff merupakan tegangan yang diberikan pada suatu
rangkaian tertutup sama dengan penjumlahan tegangsan jatuh
3. Hokum arus kirchoff menyatakan penjumlahan rus yang masuk satu simpul
sama dengan penjumlahan arus yang meninggalkan simpul tersebut.
4. Jika dibandingkan antara nilai dari perhitungan dan pengukuran sudah
mendekati kesamaan.
5.2 Saran
1. Harus teliti pada saat pengukuran dan perhitungan agar nilai nya akurat atau
sama
2. Lebih banyak memperdalam teori agar tidak kebingungan dalam perhitungan
38
DAFTAR PUSTAKA
39