Disahkan di Surakarta
DAFTAR GAMBAR
A. DASAR PEMIKIRAN
Asisten Tenaga Kesehatan adalah bagian tak terpisahkan dari Tenaga Kesehatan yang
secara definitif diatur dalam Bab. III Pasal 8 ayat (b) Undang-undang No 36 tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan. Pada Pasal 8 disebutka bahwa Tenaga di bidang Kesehatan
terdiri atas Tenaga Kesehatan dan Asisten Tenaga Kesehatan. Asisten Tenaga Kesehatan
adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan bidang kesehatan di bawah
jenjang diploma tiga dengan kualifikasi minimum pendidikan menengah di bidang
kesehatan.
Dalam rangka menjamin mutu lulusan SMK Kesehatan (Asisten Tenaga Kesehatan)
maka diperlukan standarisasi mutu lulusan. Untuk itu perlu diimplementasikan Uji
Sertifikasi Kompetensi yang bermutu sebagai bagian dari proses evaluasi pembelajaran
yang terintegrasi dalam sistem pendidikan. Uji Sertifikasi Kompetensi adalah suatu
proses yang dilaksanakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
tenaga kesehatan sesuai dengan standar profesi untuk memastikan seseorang sudah
kompeten atau belum kompeten. Jika dinyatakan sudah kompeten maka berhak untuk
mendapatkan Sertifikat Kompetensi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP).
Selain itu Uji Sertifikasi Kompetensi terhadap peserta didik SMK Kesehatan
diselenggarakan sebagai upaya pemenuhan atas amanat Undang-Undang No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor
80 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan. Undang-
Undang No. 20 tahun 2003 pasal 61 menyebutkan bahwa lulusan SMK berhak
mendapatkan dua sertifikat yakni ijazah dan sertifikat kompetensi yang diberikan oleh
satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi. Sedangkan dalam
C. DASAR PENYELENGGARAAN
1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan
Nasional Sertifikasi Profesi.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan
Nasional Sertifikasi Profesi.
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia.
8. Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan.
TPD I
Tindakan terdiri dari membantu klien personal hygiene (memandikan klien,
membantu klien BAK/BAB, perineal hygiene, mencuci rambut klien, oral
hygiene, dan perawatan kuku) di atas tempat tidur, memindahkan klien ke
kursi roda, menyiapkan tempat tidur, dan mengembalikan klien ke atas
tempat tidur.
TPD II
Kemudian anda mendapati klien yang mengalami penurunan kesadaran.
Anda diminta melakukan komunikasi melalui telepon untuk menerima
instruksi melakukan tindakan perawatan dasar kepada klien yang terdiri dari
pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV), pemasangan buli-buli panas, kompres
hangat, kirbat es, dan kompres dingin. Anda juga diminta untuk melakukan
perawatan klien meninggal dunia setelah klien mengalami penurunan
kesadaran dan telah dinyatakan meninggal oleh dokter.
TPD III
Setelah selesai melakukan tindakan keperawatan, anda diminta
membersihkan dan merapikan alat keperawatan (alat makan minum, linen,
alat stainless, dan alat BAK/BAB).
TPD I :
Membaca instruksi kerja Menyiapkan alat dan Menerapkan prinsip Memandikan klien Membantu klien BAK/BAB
yang diberikan pada TPD bahan sesuai dengan infeksi nosokomial diatas tempat tidur di atas tempat tidur
TPD dengan menggunakan
APD
Memposisikan klien Mencuci rambut klien diatas Mengganti handscoon Melakukan perineal
Melakukan oral hygiene tempat tidur untuk personal hygiene hygiene
duduk di atas tempat
kepada klien
tidur
Memotong kuku klien Memindahkan klien ke Menyiapkan tempat tidur Mengembalikan klien
TAHAP II
kursi roda sebagai bagian dari asuhan diatas tempat tidur
keperawatan kembali
TAHAP III
TPD III:
B. Deskripsi Test
Peserta uji akan dinilai kemampuannya dalam bekerja pada pelayanan
laboratorium. Pada tahap ini mereka harus mampu melakukan semua
proses kerja mulai dari, menerima resep, melakukan skrining resep,
menemukan permasalahan dalam resep, menyampaikan permasalahan
kepada pasien, membuat copy resep, menghitung harga resep
mempersiapkan alat dan bahan serta membuat sediaan obat.
TUK menyiapkan semua kebutuhan alat dan bahan pada ruang khusus atau
meja khusus yang akan digunakan sebagai meja kerja peserta uji.
C. Titik Kritis
1. Kesalahan dalam membaca resep
2. Kesalahan dalam menghitung jenis dan jumlah obat
3. Kesalahan dalam menyiapkan, menimbang dan mengemas bahan/obat,
yang akan diracik.
4. Kesalahan menulis etiket resep dokter (nama pasien, aturan pakai)
5. Kesalahan menempelkan etiket dan label pada kemasan obat
6. Kesalahan penulisan copy resep, copy resep tidak ditandatangani oleh
apoteker
7. Kesalahan dalam menghitung biaya
8. Kesalahan dalam mengambil dan menyerahkan obat bebas/bebas
terbatas/perbekalan kesehatan
9. Kesalahan dalam memberikan informasi
10. Menerima, menginterpretasikan dan menindaklanjuti informasi yang
dibutuhkan dengan akurat, efisien dan sesuai pada kebutuhan tempat
kerja
11. Mengerti bahasa sehari-hari, terminologi ilmiah dan teknik yang tepat
dengan level pengetahuan di tempat kerja
LSP “ASNAKES INDONESIA” Petunjuk Teknis USK 2020 16
D. Waktu Pelaksanaan TPD I : 90 menit
E. Intruksi Kerja (sesuai dengan flow chart TPD I)
B. Deskripsi Test
Peserta uji akan dinilai kemampuan mereka dalam aspek pengelolaan
administrasi pada unit pelayanan farmasi klinis dan komunitas. Pada
tahap ini mereka harus mampu melakukan semua kompetensi utama dan
pendukung. Mulai dengan kompetensi utama yakni melakukan Pengadaan
Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan, yang didahului dengan
melakukan serangkaian kegiatan mencatat, memesan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan, Menerima Sediaan Farmasi dan Perbekalan
Kesehatan, Menyimpan Sediaan Farmasi Dan Perbekalan Kesehatan, dan
Mendistribusikan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan dari gudang
Rumah Sakit (RS). Semua pekerjaan diatas dilakukan sesuai SOP masing-
masing unit pekerjaan.
TUK menyiapkan semua kebutuhan alat dan bahan pada ruang khusus
atau meja khusus yang akan digunakan sebagai meja kerja peserta uji.
C. Titik Kritis
1. Kesalahan dalam menghitung dan mencatat jenis dan jumlah sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan
2. Kesalahan dalam mencocokkan jumlah pada kartu stok dengan
keadaan sebenarnya
3. Kesalahan dalam penulisan surat pesanan
4. Kesalahan dalam memilih PBF
c. Deskripsi Tes
Peserta uji akan dinilai kemampuan mereka bekerja pada pelayanan
laboratorium bidang mikrobiologi. Pada tahap ini mereka harus mampu
melakukan semua proses kerja mulai pra analitik,analitik dan pasca
analitik pengujian mikrobiologi, mulai dari mempersiapkan alat dan
bahan, melakukan penerimaan sampel, melakukan registrasi sesuai SOP,
melakukan penanganan sampel mikrobiologi, melalukan pengujian sampel
mikrobiologi menggunakan peralatan sesuai, melakukan pencatatan dan
pendokumentasian hasil pengujian mikrobiologi menggunakan peralatan
IT sesuai dengan formulir permintaan pengujian yang diperolehnya.
TUK menyiapkan semua kebutuhan alat dan bahan pada ruang khusus
atau meja khusus yang tidak akan digunakan sebagai meja kerja peserta
uji. Peserta uji akan melakukan semua persiapan alat dan bahan yang
diperlukannya ke meja kerjanya sesuai dengan formulir permintaan
pemeriksaan yang diperolehnya.
d. Titik Kritis
1. Mampu melakukan verifikasi dan validasi data formulir permintaan
sesuai SPO
SAUDARA HARUS MAMPU BEKERJA SECARA EFEKTIF SESUAI SOP, BEKERJALAH SECARA AMAN
BERDASARKAN PEDOMAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM MEDIK.
B. Deskripsi Tes
Peserta uji akan dinilai kemampuan mereka bekerja pada pelayanan
laboratorium bidang hematologi. Pada tahap ini mereka harus mampu
melakukan semua proses kerja mulai pra analitik,analitik dan pasca
analitik pengujian hematologi, mulai dari mempersiapkan alat dan
bahan, melakukan penerimaan pasien, melakukan registrasi sesuai SOP,
melakukan pengambilan dan penanganan sampel hematologi, melalukan
pengujian sampel hematologi menggunakan peralatan sesuai, melakukan
pencatatan dan pendokumentasian hasil pengujian hematologi
menggunakan peralatan IT sesuai dengan formulir permintaan pengujian
yang diperolehnya.
TUK menyiapkan semua kebutuhan alat dan bahan pada ruang khusus
atau meja khusus yang tidak akan digunakan sebagai meja kerja peserta
uji. Peserta uji akan melakukan semua persiapan alat dan bahan yang
diperlukannya ke tempat pengambilan sampel dan meja kerjanya
masing-masing sesuai dengan formulir permintaan pemeriksaan yang
diperolehnya.
INSTRUKSI 1
1. LAKUKAN PENILAIAN KUALITAS SAMPEL DARAH,
PASTIKAN SAMPEL REPRESENTATIF UNTUK PENGUJIAN
HEMATOLOGI
2. LAKUKAN PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN UNTUK
PENGAMBILAN DARAH VENA
3. LAKUKAN PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN (LARUTAN
KERJA, REAGENSIA, DLL) YANG DIPERLUKAN UNTUK
PENGUJIAN
SAUDARA HARUS MAMPU BEKERJA SECARA EFEKTIF SESUAI SOP, BEKERJALAH SECARA AMAN
BERDASARKAN PEDOMAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM MEDIK
Gambar 2.6: Alur Kerja TPD III TLM
* catatan :
Guna menjamin validitas hasil USK bilamana perlu disamping melaksanakan uji tes
tulis dan observasi demonstrasi, Asesor akan melaksanakan metode asesmen yang
lain sesuai prinsip-prinsip asesmen yang berlaku.
Untuk keperluan koordinasi dalam rangka menjamin pelayanan dan kelancaran dalam
pelaksanaan USK, LSP Asnakes Indonesia membentuk Komite Teknis di berbagai
tingkatan wilayah Indonesia yang terdiri dari :
A. UMUM
1. Persyaratan Peserta
a. Bagi pendaftar dengan latar belakang pendidikan SMK Kesehatan dan pada saat
mendaftar belum diterbitkan ijazah, maka pendaftaran dilengkapi dengan :
Mengisi formulir pendaftaran
Pas photo berwarna terbaru background Merah ukuran 3 x 4 sebanyak dua
lembar dan ukuran 4 x 6 sebanyak dua lembar.
(*mohon masing-masing lembar photo ditulis identitas yang jelas)
Foto copy Kartu Keluarga (KK) dan kartu tanda pengenal resmi ( KTP / SIM /
Akta Lahir) dengan ejaan nama yang benar
Surat Keterangan dari sekolah yang menyatakan bahwa pendaftar adalah
benar siswa SMK Kesehatan dan telah mengikuti pembelajaran / pelatihan
sesuai dengan unit-unit kompetensi yang tercantum dalam skema sertifikasi
(dibuktikan dengan buku rapor / transkrip nilai)
Foto copy sertifikat Praktik Kerja Industri (Prakerin)
Foto copy raport semester 5
Surat pernyataan bersedia mengikuti mekanisme dan prosedur uji sertifikasi
sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Asnakes Indonesia
Telah menyelesaikan administrasi
b. Bagi siswa SMK Kesehatan yang telah lulus (alumni) tetapi belum pernah
mengikuti USK diperkenankan menjadi peserta dengan syarat sebagai berikut :
Mendaftarkan diri melalui sekolah asal atau TUK terdekat sebagai peserta
USK
Mengisi formulir pendaftaran
Pas photo berwarna terbaru background Merah ukuran 3 x 4 sebanyak dua
lembar dan ukuran 4 x 6 sebanyak dua lembar.
(*mohon masing-masing lembar photo ditulis identitas yang jelas)
Foto copy Kartu Keluarga (KK) dan tanda pengenal resmi ( KTP / SIM / Akta
Lahir ) dengan ejaan nama yang benar
Foto copy ijazah yang berlegalisir
LSP “ASNAKES INDONESIA” Petunjuk Teknis USK 2020 35
Surat Keterangan Kerja dari instansi tempat kerja (bagi yang sudah bekerja)
Portofolio peserta yang disahkan oleh instansi tempat kerja (jika ada)
Surat pernyataan bersedia mengikuti mekanisme dan prosedur uji sertifikasi
sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Asnakes Indonesia.
2. USK dilaksanakan di TUK yang telah terlisensi/ terverifikasi oleh LSP Asnakes
Indonesia.
3. USK terdiri dari ujian utama dan ujian susulan.
4. Peserta yang tidak dapat mengikuti ujian utama dengan alasan sakit yang
dibuktikan dengan surat keterangan dokter atau berhalangan seperti misalnya,
mendapat musibah orang tuanya meninggal dunia atau sakit keras, dapat mengikuti
ujian susulan.
2. Ujian Praktik
a. Setiap peserta diuji minimal oleh seorang Asesor dari LSP Asnakes Indonesia.
b. Setiap penguji diwajibkan mengikuti seluruh proses assesmen mulai dari
persiapan sampai pelaporan hasil.
c. Penilaian ujian praktik dilaksanakan selama proses assesmen sesuai ketentuan
yang telah ditetapkan.
d. Penguji harus mengisi dan menandatangani berita acara USK.
e. Hasil penilaian dari Asesor disampaikan ke LSP Asnakes Indonesia melalui
Komtek Wilayah.
B. PROSEDUR PEMBAYARAN
1. Biaya operasional LSP dibayarkan langsung ke LSP Asnakes Indonesia melalui
transfer Bank Syariah Mandiri (kode bank : 451) No. Rek : 7772177725 a.n LSP
ASNAKES INDONESIA.
2. Bukti transfer dikirimkan melalui email kepada Bagian Keuangan LSP Asnakes
Indonesia dengan alamat : lspasnakesindonesia@gmail.com
A. KEPUTUSAN SERTIFIKASI
LSP menjamin bahwa informasi yang dikumpulkan oleh assesor selama proses
assesmen mencukupi untuk mengambil keputusan sertifikasi dan melakukan
penelusuran apabila terjadi banding. Keputusan sertifikasi terhadap peserta dilakukan
rapat pleno oleh Komite Teknis dan disahkan Ketua LSP Asnakes Indonesia berdasarkan
rekomendasi dan informasi yang dikumpulkan oleh asesor kompetensi melalui proses
assesmen.
1. Personil yang membuat keputusan sertifikasi tidak ikut serta dalam pelaksanaan
asesmen dan uji kompetensi
2. Personil yang membuat keputusan sertifikasi memiliki pengetahuan yang cukup
dan pengalaman proses sertifikasi untuk menentukan apakah persyaratan
sertifikasi telah dipenuhi.
3. Sertifikat tidak diserahkan sebelum seluruh persyaratan sertifikasi dipenuhi.
B. PENGGUNAAN SERTIFIKAT
Peserta yang disertifikasi harus menandatangani persetujuan untuk :
1. Memenuhi ketentuan yang ada di skema sertifikasi.
2. Menyatakan bahwa sertifikasinya hanya berlaku untuk ruang lingkup skema
sertifikasi yang diberikan.
3. Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP dan tidak
memberikan persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP
dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah.
B. PELAPORAN
1. Komite Teknis pada setiap tingkatan membuat laporan USK sesuai dengan
kewenangannya, mencakup:
a. Laporan penyelenggaraan USK
b. Laporan hasil USK
2. Komtek Wilayah menyampaikan laporan USK kepada Komtek Provinsi.
3. Komtek Provinsi menyampaikan laporan USK kepada Komtek Pusat.
Buku Pedoman Pelaksanaan USK ini merupakan petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh
LSP Asnakes Indonesia dalam rangka memberikan kejelasan terhadap penyelenggaraan
USK Bidang Keahlian Asisten Tenaga Kesehatan Tahun 2020.
Pada kondisi tertentu LSP Asnakes Indonesia dapat menetapkan pola yang berbeda dari
pola yang terdapat pada buku petunjuk teknis ini. Hal-hal yang belum tercantum dalam
petunjuk ini akan diatur dan ditetapkan kemudian oleh Ketua LSP Asnakes Indonesia.
Untuk informasi dan kejelasan pelaksanaan USK ini dapat disampaikan melalui LSP
Asnakes Indonesia.
Kami berharap semoga penyelenggaraan USK berjalan baik dan lancar serta hasilnya
dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.