Kelas : X/1
Alokasi Waktu : 5 x 6 JP = 30 JP
Kode : DLK.E.BES.10.1
Bekti Satriadi
SMK Muhammadiyah 3 Metro
Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)
TUJUAN PEMBELAJARAN
PENJELASAN SINGKAT
Fase E
DOMAIN KONTEN
• Bisnis
• Layanan kesehatan
• Fasilitas kesehatan
• Kebutuhan Dasar Manusia
• Sumber daya manusia
• Manajemen Pelayanan Kesehatan
• Manejemen Sumber Daya Manusia.
Bekti Satriadi
Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)
KONSEP UTAMA
PERTANYAAN INTI
PENGETAHUAN/KETERAMPILAN PRASYARAT
ALOKASI WAKTU
Bekti Satriadi
Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)
KETERSEDIAAN MATERI
Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi: Ya/Tidak
Alternatif penjelasan, metode atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: Ya/Tidak
Bekti Satriadi
Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)
MODA PEMBELAJARAN
Moda pembelajaran yang digunakan :
• moda tatap muka / tatap muka terbatas.
• PJJ (daring).
ASESMEN
Bekti Satriadi
Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)
Metode
➢ Ceramah
➢ Diskusi
➢ Presentasi
➢ Demonstrasi
➢ Materi ajar
Materi pembelajaran tercantum dalam lampiran.
➢ Alat dan Bahan : Kertas HVS/Folio bergaris, Modul (LKS), Perangkat Tulis
(Pensil, Penghapus dan Pulpen)
➢ Anggaran Biaya : Rp.150.000 (bahan habis pakai untuk praktikum)
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Bekti Satriadi
Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)
Bekti Satriadi
Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)
STRATEGI ASESMEN
Bekti Satriadi
Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)
REFLEKSI
GURU
➢ Apakah modul pembelajaran sudah pembelajaran sudah disusun dengan baik?
➢ Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan penjelasan teknis atau
intruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat
dipahami oleh peserta didik?
➢ Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan
kelas, latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
➢ Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
➢ Apakah 100% peserta didik mencapai tujuan pembelajaran? Jika tidak, berapa
persen (%) yang belum tercapai ?
➢ Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh
peserta didik?
PESERTA DIDIK
✓ Apakah kamu memahami intruksi yang dilakukan untuk pembelajaran?
✓ Apakah media pembelajaran, alat dan bahan mempermudah kamu dalam
pembelajaran?
✓ Materi apa yang kamu pelajari pada pembelajaran yang telah dilakukan?
✓ Apakah materi yang disampaikan, didiskusikan, dan dipresentasikan dalam
pembelajaran dapat kamu pahami?
✓ Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi pembelajaran?
✓ Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
✓ Kesulitan apa yang kamu alami dalam pembelajaran?
✓ Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar yang lebih baik?
DAFTAR PUSTAKA
Bekti Satriadi
Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)
Bekti Satriadi
Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)
LAMPIRAN
Materi Pertemuan 1 : Proses Bisnis Layanan Kesehatan
Proses bisnis adalah serangkaian langkah yang saling terkait yang ditugaskan
kepada setiap pemangku kepentingan untuk pekerjaan tertentu untuk memberikan
produk atau layanan kepada pelanggan. Terdapat 4 langkah buat proses bisnis anda
lebih efektif :
Proses Bisnis sangat penting bagi sebuah institusi. Proses bisnis yang baik akan
memberikan dampak positif, seperti efisiensi dari sisi biaya, sumberdaya dan waktu,
meningkatkan kualitas kerja dan efektivitas kinerja, meningkatkan produktivitas, serta
kepuasan pelanggan.
Rumah Sakit merupakan unit yang mengelola sumber daya fisik (manusia, uang, mesin/alat
kesehatan/aset, material seperti obat, reagen, alat tulis kantor, barang habis pakai dan
sejenisnya). Walaupun proses bisnis setiap Rumah Sakit unik tapi tetap terdapat proses umum,
diantaranya perencanaan, pembelian/pengadaan, pemeliharaan stok/inventory, pengelolaan
Aset, pengelolaan SDM, pengelolaan uang (hutang, piutang, kas, buku besar dan lainnya).
Bekti Satriadi
Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)
a. Pasien Baru
Bekti Satriadi
Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)
b. .Pasien Lama
1. Setiap pasien lama diterima di tempat penerimaan pasien lama (TPPL)
2. Diwawancarai tentang poliklinik yang dituju.
3. S e t e l a h s e l e s a i m e l a k s a n a k a n p r o s e s p e n d a f t a r a n p a s i e n d i
p e r s i l a h k a n m e n u n g g u d i poliklinik.
4. Pasien lama dapat dibedakan :
• Pasien yang datang dengan perjanjian
• Pasien yang datang atas kemauan sendiri (tidak
dengan perjanjian)
5. Setelah mendapat pelayanan yang cukup dari poliklinik, ada
beberapa kemungkinan darisetiap pasien :
• Pasien boleh langsung pulang
• Pasien diberi slip perjanjian oleh petugas klinik untuk datang kembali pada
hari dan tanggal yang telah ditetapkan, kepada pasien yang diminta
datang kembali, harus lapor kembali ke TPPL.
• Pasien dirujuk/dikirim ke rumah sakit lain.
• Pasien harus ke ruang perawatan.
Semua berkas rekam medis pasien yang telah selesai
m e n d a p a t k a n p e l a y a n a n h a r u s kembali ke bagian rekam medis
6. Pasien yang harus dirawat inap, rekam medisnya dikirim ke ruang perawatan.
Bekti Satriadi
Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)
Bekti Satriadi
Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)
Kebutuhan sosial, juga disebut cinta dan milik, mengacu pada kebutuhan untuk
merasa rasa memiliki dan penerimaan. kebutuhan sosial yang penting bagi manusia
sehingga mereka tidak merasa sendirian, terisolasi dan tertekan. Persahabatan,
keluarga dan keintiman semua pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan sosial.
Kebutuhan harga diri mengacu pada kebutuhan untuk harga diri dan rasa hormat,
dengan harga diri yang sedikit lebih penting daripada mendapatkan rasa hormat dan
kekaguman dari orang lain. Kebutuhan harga diri dapat dipenuhi dengan memberikan
pujian dan pengakuan ketika karyawan tidak baik, dan
menawarkan promosi dan tanggung jawab tambahan untuk mencerminkan
keyakinan Anda bahwa mereka adalah karyawan dihargai.
Anamnesis
Saat pertama kali pasien masuk layanan Kesehatan, akan dilakukan anamnesis.
Anamnesa adalah cara pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara baik
langsung pada pasien ( Autoanamnese ) atau pada orang tua atau sumber lain ( Allo-
anamnese ). Anamnesis ini digunakan untuk menegakkan diagnosa. Membuat
penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan pelaksanaannya.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik adalah proses medis yang harus dijalani saat diagnosis penyakit.
Hasilnya dicatat dalam rekam medis yang digunakan untuk menegakkan diagnosis
Bekti Satriadi
Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)
Ruang lingkup pemeriksaan fisik ini akan terdiri dari pemeriksaan tanda vital (suhu,
denyut nadi, kecepatan pernapasan, dan tekanan darah), pemeriksaan fisik head to
toe, dan pemeriksaan fisik per sistem tubuh (seperti sistem kardiovaskuler,
pencernaan, muskuloskeletal, pernapasan, endokrin, integumen, neurologi,
reproduksi, dan perkemihan).
Materi Pertemuan 4
Diagnosis
Dari pengkajian kebutuhan dasar manusia, anamnesa dan pemeriksaan fisik, serta
pemeriksaan penunjang bila diperlukan, maka dapat ditegakkan diagnosis. Setiap
profesi layanan Kesehatan memiliki metode dan istilah sendiri dalam penegakkan
diagnosis. Ada diagnose keperawatan, diagnose kebidanan dan diagnose medis.
Diagnosis medis (disingkat Dx atau DS) adalah penentuan kondisi kesehatan yang
sedang dialami oleh seseorang sebagai dasar pengambilan keputusan medis
untuk prognosis dan pengobatan. Diagnosis dilakukan untuk menjelaskan gejala dan
tanda klinis yang dialami oleh seorang pasien, serta membedakannya dengan kondisi
lain yang serupa. Penegakan diagnosis diawali dengan mengumpulkan informasi
melalui anamnesis yang dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik terhadap
pasien.[1] Seringkali, pemeriksaan lanjutan seperti pencitraan diagnostik
dengan sinar-x, ultrasonografi, atau pengujian laboratorium seperti
pemeriksaan darah dan urin diperlukan selama proses diagnosis.
Berdasarkan pada diagnosis ini, maka setiap layanan Kesehatan akan dapat
melakukan perencanaan layanan bagi klien / pasien.
Bekti Satriadi
Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)
Rencana layanan kesehatan yang kita berikan kepada klien / pasien didasarkan
pada diagnosis yang berhasil ditegakkan oleh tenaga kesehatan. Perencanaan
Pelayanan Pasien / Klien dilakukan sebagai berikut :
1. Pelayanan untuk setiap pasien direncanakan oleh dokter penanggung jawab
pelayanan (DPJP), perawat dan pemberi pelayanan kesehatan lain dalam waktu
24 jam sesudah pasien masuk rawat inap.
2. Rencana pelayanan pasien harus individual dan berdasarkan data asesmen
awal.
3. Rencana pelayanan dicatat dalam rekam medis dalam bentuk kemajuan terukur
pencapaian sasaran.
4. Kemajuan yang diantisipasi dicatat atau direvisi sesuai kebutuhan; berdasarkan
hasil asesmen ulang dari pasien oleh praktisi pelayanan kesehatan.
5. Rencana pelayanan yang tiap pasien diperiksa ulang dan di verifikasi oleh DPJP
dengan mencatat kemajuannya.
6. Rencana pelayanan disediakan.
7. Pelayanan yang diberikan kepada setiap pasien dicatat dalam rekam medis
pasien oleh pemberi pelayanan.
Materi Pertemuan 5
Implementasi / Pelaksanaan
Implementasi merupakan tahapan proses layanan kesehatan, dimana tenaga
Kesehatan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil
yang diharapkan. Implementasi adalah perwujudan dari rencana yang telah di susun
pada tahap perencanaan. Implementasi yang diberikan kepada klien terkait dengan
dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-
keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul
dikemudian hari. Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi agar sesuai dengan
rencana yang telah dibuat.
Materi Pertemuan 6
Evaluasi Pelayanan Kesehatan
Tenaga kesehatan melakukan evaluasi pelayanan kesehatan yang telah
diberikan kepada pasien secara komprehensif, sistematik dan berkesinambungan
Bekti Satriadi
Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)
sesuai dengan respon pasien dan keluarga. Evaluasi merupakan kegiatan menilai
tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan berdasarkan respon pasien.
Setelah beberapa hari dirawat di Rumah Sakit, maka kesehatan pasien
akan dievaluasi. Hasil evaluasi ini akan sampai pada kesimpulan :
• Masalah kesehatan pasien telah teratasi keseluruhan. Dalam kondisi ini pasien
dapat dipulangkan dari rumah sakit / klinik.
• Masalah kesehatan pasien telah teratasi sebagian. Dalam kondisi ini pasien dapat
dipulangkan dari rumah sakit / klinik. Dalam kondisi ini pasien dapat dipulangkan
dari rumah sakit / klinik untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan ulang.
• Masalah kesehatan pasien belum teratasi / semakin memburuk. Dalam kondisi ini
pasien dapat dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas dan tenaga kesehatan
yang lebih lengkap.
Dalam praktik evaluasi keperawatan pasien, seringkali digunakan format evaluasi
SOAPIER yang merupakan akronim dari :
S: Subyektif
O: Obyektif
A: Analisis
P: Planning
I: Implentation
E: Evaluation
R: Respon
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK%20No.%2010%20ttg%20Sta
ndar%20Pelayanan%20Keperawatan%20di%20RS%20Khusus.pdf
Bekti Satriadi
Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)
Bekti Satriadi
Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)
10. tenaga keteknisian medis (perekam medis dan informasi kesehatan, tenik
kardiovaskuler, teknisi pelayanan darah, refraksionis optisien/optometris, teknisi
gigi, penata anastesi, terapis gigi dan mulut, dan audiologis)
11. tenaga teknik biomdeika (rediografer, elektromedis, ahli teknologi laboratorium
medik, fisikawan medik, radioterapis dan ortotik prostetik)
12. tenaga kesehatan tradisional (tenaga kesehatan tradisional ramuan dan tenaga
kesehatan tradisional keterampilan).
Bekti Satriadi