Oleh:
SYAIFUL ROFI’AN
NIM. 2021061024071
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2023
i
KATA PENGANTAR
Allah SWT. atas Rahmat dan Karunia–Nya sehingga akhirnya penulis dapat
namun berkat bantuan berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat
Luthfi Aqil Muyassar, yang telah menemani saya dan banyak memberikan
Laporan ini berisi dan membahas tentang pengukuran besaran listrik beban
satu fasa dan tiga fasa, karakteristik motor DC, karakteristik motor AC Splet Fasa.
Kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaan laporan
ini.
bermanfaat bagi pembaca dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat
ii
Jayapura, 23 November 2023
Syaiful Rofi’an
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.2 Tujuan.......................................................................................... 1
1. Stavol...................................................................................... 2
2. Power Clamp.......................................................................... 3
3. Tachometer............................................................................. 3
4. Multimeter.............................................................................. 5
5. Power Supply.......................................................................... 7
BAB II PERCOBAAN-PERCOBAAN.......................................................... 18
1. Tujuan..................................................................................... 18
iv
3. Gambar Rangkaian Percobaan............................................... 18
4. Langkah Percobaan................................................................ 19
5. Hasil Percobaan...................................................................... 20
1. Tujuan Percobaan................................................................... 36
4. Langkah Percobaan................................................................ 38
5. Hasil Percobaan...................................................................... 40
1. Tujuan Percobaan................................................................... 42
4. Langkah Percobaan................................................................ 44
5. Hasil Percobaan...................................................................... 45
3.1 Kesimpulan.................................................................................. 47
3.2 Saran............................................................................................ 49
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
Resistor........................................................................................ 43
vi
Gambar 2.9 Rangkaian Motor AC Splet Fasa Starting Kapasitor................... 43
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hasil Pengukuran Besaran Listrik Pada Beban Satu Fasa ............. 20
Tabel 2.2 Hasil Pengukuran Besaran Listrik Pada Beban Tiga Fasa ............. 20
Tabel 2.3 Hasil Perhitungan % Error Daya Reaktif Pada Beban 1 Fasa......... 25
Tabel 2.5 Hasil Perhitungan % Error Daya Nyata Pada Beban 1 Fasa .......... 33
Tabel 2.6 Hasil Perhitungan % Error Daya Nyata Pada Beban 3 Fasa........... 35
BAB I
PENDAHULUAN
yang ada. Salah satu cabang ilmu yang dipelajari di Perguruan Tinggi adalah
Teknik Elektro. Untuk menguasai ilmu pada Teknik Elektro tidak cukup
hanya diperoleh melalui belajar dari buku atau sekedar mendengarkan dari
viii
(Lesmono et al., 2012: 272). Dalam pembelajaran teknik elektro,
dunia perkuliahan.
Praktikum teknik tenaga listrik I. Untuk itu dalam praktikum ini mahasiswa
sehari-hari.
1.2. Tujuan
1. Pengertian Stavolt
i
Stavolt adalah singkatan dari Stabilizer Voltage yang artinya
fungsi stavolt adalah sebagai alat yang menjaga stabilitas tegangan yang
tegangan kurang dari 200 Volt yang mengalir ke sistem instalasi rumah.
suatu alat elektronik dapat berfungsi dengan baik dengan aliran arus
2. Power Clamp
mengukur Tegangan, Arus, Daya Nyata, Daya Semu, Daya Reaktif dan
ii
Gambar 1.2 Power Clamp
3. Tachometer
piringan, atau rotasi poros motor dan mesin berputar. Ukurannya yang
iii
Gambar 1.3 Tachometer Analog
tachometer.
4. Multimeter
mengukur tiga jenis besaran listrik yaitu arus listrik, tegangan listrik dan
hambatan listrik. Sebutan lain untuk multimeter adalah AVO meter yang
merupakan singkatan dari satuan Ampere, Volt dan Ohm. Selain itu,
iv
Gambar 1.4 Multimeter Digital
a. Multimeter Digital
rangkaian listrik. Selain itu, juga sebagai alat uji elektronik yang
v
b. Fungsi Multimeter Digital
batas ukur.
vi
mengukur kapasitansi. Pastikan kapasitor yang akan diukur
5. Power Supply
Daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik
Power Supply atau Catu daya ini memerlukan sumber energi listrik yang
vii
Gambar 1.5 Power SupplyGambar 2. StavolUmumnya, berbagai rumah tangga di
Indonesia mempunyai tegangan kurang dari 200 Volt yang mengalir ke sistem
instalasi rumah. stavolt berguna untuk menjaga tegangan tersebut tetap stabill
sehingga suatu alat elektronik dapat berfungsi dengan baik dengan aliran arus
listrik yang mencukupi, biasanya, alat ini digunakan untuk menjaga kulkas, TV,
sehingga tegangan (V) beban dan arus (I), yang mengalir pada beban, maka
S=VxI
= P + jQ........................................................................ (1.1)
dimana:
viii
Gambar 1.6 Segitiga Daya
Impedansi dalam hal ini dapat terdiri dari berbagai jenis beban
lebih baik maupun lebih buruk (jika dilihat dari sudut pandang yang
berbeda-beda).
daya, yaitu perbandingan antara daya aktif (Watt) dengan daya semu
(VA), atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya semu.
P
cos = .............................................................(1.2)
S
antara sudut yang dibentuk oleh tegangan (V) dengan sudut yang
ix
Gambar 1.7 Koreksi Faktor Daya
= 1 - 2........................................................................ (1.3)
S=VxI*
daya, serta faktor daya digunakan alat ukur Power Clamp Hioki.
tergantung pada interaksi dua magnet. Secara umum dikatakan bahwa motor
listrik bekerja dengan prinsip bahwa dua medan magnet dapat dibuat
x
sebanding besarnya dan karenanya dengan sedikit penurunan pada GGL
lawan agar penambahan arus tersebut dapat melalui tahanan armature yang
medan shuntnya, arus medan dan fluks tiap kutub dapat diubah-ubah
sebaliknya dari kecepatan untuk menjaga GGL lawan kira-kira sama dengan
tahanan yang tinggi. Motor shunt mempunyai rangkaian jangkar dan medan
dengan arus medan. Ini berarti motor shunt berputar cepat dengan arus
medan rendah dan berputar lambat pada saat arus medan ditambah. Motor
DC shunt dapat melaju pada kecepatan tinggi jika arus kumparan medan
hilang.
xi
Gambar 1.8 Motor DC Penguatan Shunt
dimana:
persamaan:
Ea
K.
maka, n= ............................................................................
(4)
Dimana:
xii
K = konstanta (bergantung pada ukuran fisik motor)
P = jumlah kutub
Z = jumlah konduktor
A = cabang paralel
berbanding lurus dengan GGL balik (Ea) dan berbanding terbalik dengan
xiii
Rheostat medan shunt (RF) menghasilkan arus medan shunt Ish
dan juga fluks Φ. Oleh karena itu, kita dapat menaikkan kecepatan
bawah ini.
(a) (b)
xiv
ketika Rf = 0. Oleh karena itu, metode ini hanya untuk kecepatan di
terdiri dari gulungan kawat email yang ditempatkan pada alur rotor.
dengan komutator.
1) Rotor
luar.
xv
2) Stator
bergerak tetap. Bagian ini menjadi satu bagian dengan motor listrik.
3) Saklar Sentrifugal
dari dua bagian utama antara lain bagian tetap dan bagian bergerak.
gulungan utama dan gulungan bantu maka akan terjadi medan magnet
berputar.
xvi
Agar mendapatkan hasil putaran yang maksimal, maka beda fasa
antara gulungan utama dan gulungan bantu harus disisain dengan baik.
Untuk motor listrik fasa boleh dengan empat kutub, penempatan antara
utama dengan gulungan bantu berbeda 45 derajat dan untuk motor fasa
bantu dan akan terbuka pada saat motor sudah mencapai sekitar 75%
dari kecepatan maksimal. Sehingga pada saat motor listrik fasa belah
xvii
BAB II`
PERCOBAAN-PERCOBAAN
1. Tujuan
3. Gambar Rangkaian
1 Fasa
xviii
Gambar 2.2 Pengukuran Besaran Listrik Pada Beban Tiga Fasa
4. Langkah Percobaan
gambar percobaan 1.
tempat semula.
xix
5. Hasil Percobaan
Tabel 2.1 Hasil Pengukuran Besaran Listrik Pada Beban Satu Fasa Tiga Kawat
Pengukuran
Pengukuran Daya
No Waktu Tegangan Arus
Fasa Cos Nyata Semu Reaktif
(V) (I)
(W) (VA) (Var)
R 241.0 59.0 0.987 13900 14220 2550
1 14:32 S 238.6 81.8 0.977 18990 19560 4730
T 240.2 60.6 0.966 15850 16470 4090
R 240.7 60.0 0.986 14150 14470 2290
2 14:45 S 239.1 75.1 0.966 17270 17920 4600
T 240.9 65.8 0.967 15090 15610 4380
R 240.8 60.2 0.987 17320 14440 2580
3 14:58 S 239.1 76.2 0.967 17730 18230 4480
T 240.0 66.9 0.966 15680 16230 4160
R 248.7 59.2 0.985 14150 14050 2670
4 15:02 S 238.9 77.5 0.972 18850 18520 4410
T 240.1 67.5 0.968 16120 16460 4220
Tabel 2.2 Hasil Pengukuran Besaran Listrik Pada Beban Tiga Fasa
Hasil Pengukuran
Daya
NO waktu Tegangan Arus
cos Nyata Semu Reaktif
(V) (A)
(W) (VA) (Var)
1 15:10 417 65.2 0.756 25900 49400 31900
2 15:20 417 62.0 0.750 33800 44800 28600
3 15:30 417 62.4 0.749 34300 47800 31400
4 15:40 417 65.8 0.757 34600 46900 32000
xx
6. Analisa Hasil Percobaan
1. Perhitungan Daya Reaktif Dan % Error Pada Beban Satu Fasa dan
Tiga Kawat.
Qukur−Q hitung
Rumus % error Q = X 100
Q hitung
xxi
1) QR = 241.0 ×59.0 × sin¿
= 2289.259 Var
= 4157.223 Var
= 3770.035 Var
= 2411.814 Var
= 4650.710 Var
= 4042.061 Var
xxii
3) QR = 240. ×60.2 ×sin ¿
= 2333.882 Var
= 4645.952 Var
= 4158.504 Var
= 2547.086 Var
= 4350.966 Var
= 4067.894 Var
xxiii
b. Perhitungan % error daya reaktif beban satu fasa
ukur −hitung
% Error= x 100
hitung
2550−22
1) % error QR = X 100
❑
= 11.390 %
4730−4157.223
% error QS = X 100
4157.223
= 13.778 %
4090−37
% error QT = X 100
37
= 8.487%
2290−2
2) % error QR = X 100
= -5.051 %
% error QS ¿ X 100 ¿
= 4600− ❑
= -1.090 %
4380−40
% error QT = X 100
❑
xxiv
= 8.361%
3) % error QR ¿ X 100 ¿
= 2580− ❑
= 10.545 %
4480−4
% error QS = X 100
❑
= -3.572 %
4160−41
% error QT = X 100
❑
= 0.036 %
2670−25
4) % error QR = X 100
❑
= 4.825 %
4410−4
% error QS = X 100
❑
= 1.357 %
¿
% error QT = 4220− ❑ X 100 ¿
= 3.741 %
Tabel 2.3 Hasil Perhitungan % Error Daya Reaktif Pada Beban 1 Fasa
No Waktu Pengukuran Daya %Error Daya
xxv
Fasa Ukur Hitung Reaktif
besar dari pada hasil Perhitungan, dan Nilai % Error yang terbesar yaitu
13.778 % dikarenakan Nilai hasil Pengukuran lebih besar dari pada Hasil
Perhitungan.
= 30845.057 Var
xxvi
= √ 3 ×417 × 66.0 × 0.661
= 31509.541 Var
= 29880.977 Var
= 31033.857 Var
ukur −hitung
% Error= x 100
hitung
1) % error Q1 ¿ X 100 ¿
= 31900− ❑
= 3.420 %
28600−31509.541
2) % error Q2 = X 100
31509.541
= -9.234 %
xxvii
¿ X 100 ¿
3) % error Q3 = 31400− ❑
= 5.084 %
32000−31033.857
4) % error Q4 = X 100
31033.857
= 1.180 %
kecil dari pada hasil Pengukuran, dan Nilai % Error yang terbesar yaitu -
9.234 % dikarenakan Nilai hasil Pengukuran lebih kecil dari pada Hasil
Perhitungan.
xxviii
2. Perhitungan Daya Nyata Dan % Error Beban 1 Fasa
Qukur−Q hitung
Rumus % error Q = X 100
Q hitung
= 14034.153 Watt
= 19068.578 Watt
= 14061.212 Watt
= 14239.812 Watt
= 17345.892 Watt
= 15328.130 Watt
xxix
= 14307.710 Watt
= 17618.179 Watt
= 15510.096 Watt
= 14502.194 Watt
= 17996.337 Watt
= 15688.134 Watt
xxx
ukur −hitung
% Error= x 100
hitung
13900−14034.153
1) % error PR = X 100
14034.153
= -0.955 %
% error PS ¿ X 100¿
= 18990− ❑
= -0.412 %
15850−14061.21
% error PT = X 100
14061.21
= 12.721 %
14150−14239.812
2) % error PR = X 100
14239.812
= -0.631 %
17270−17345.892
% error PS = X 100
17345.892
= -0.438 %
% error PT ¿ X 100¿
= 15090− ❑
= -1.554 %
¿ X 100¿
3) % error PR = 17320− ❑
xxxi
= 21.054 %
17730−17618.179
% error PS = X 100
17618.179
= 0.635 %
15680−15510.096
% error PT = X 100
15510.096
= 1.095 %
14150−14502.194
4) % error PR = X 100
14502.194
= -2.429 %
18850−17996.337
% error PS = X 100
17996.337
= 4.744 %
16120−15688.134
% error PT = X 100
15688.134
= 2.753 %
Tabel 2.5 Hasil Perhitungan % Error Daya Nyata Pada Beban 1 Fasa
xxxii
Daya
N %Error Daya
Waktu
o Ukur Hitung Nyata
1390
R 14034.153 -0.955
0
1899
1 14:32 S 19068.578 -0.412
0
1585
T 14061.212 12.721
0
1415
R 14239.812 -0.631
0
1727
2 14:45 S 17345.892 -0.438
0
1509
T 15328.130 -1.554
0
1732
R 14307.710 21.054
0
1773
3 14:58 S 17618.179 0.635
0
1568
T 15510.096 1.095
0
1415
R 14502.194 -2.429
0
1885
4 15:02 S 17996.337 4.744
0
1612
T 15688.134 2.753
0
lebih besar dari pada hasil Perhitungan, dan Nilai % Error yang
xxxiii
c. Perhitungan daya Nyata beban 3 fasa
= 35601.318 Watt
ukur −hitung
% Error= x 100
hitung
25900−35601.31
1) % error P1 = X 100
35601.31
xxxiv
= -27.250 %
33800−35752.12
2) % error P2 = X 100
35752.12
= -5.460 %
34300−33756.941
3) % error P3 = X 100
33756.941
= 1.608 %
34600−35976.462
4) % error P4 = X 100
35976.462
= -3.826 %
Tabel 2.6 Hasil Perhitungan % Error Daya Nyata Pada Beban 3 Fasa
Daya Nyata
%Error Daya
NO waktu
Ukur Hitung Nyata
besar dari pada hasil Pengukuran, dan Nilai % Error yang terbesar
xxxv
yaitu -27.250 % dikarenakan nilai hasil Pengukuran lebih besar dari
cos θ
xxxvi
2.2 Karakteristik Motor DC
1. Tujuan Percobaan
yang dinginkan saat motor arus searah (DC) penguatan shunt diberi
beban.
1) Motor DC 1 Buah
4) Tachometer 1 Buah
xxxvii
3. Gambar Rangkaian
xxxviii
4. Langkah-langkah percobaan
minimum.
jarum jam)
supply.
xxxix
b. Metode Pengaturan arus jangkar
minimum
jarum jam)
power supply
xl
5. Hasil Percobaan
Arus Kecepatan
VT Ea Arus Medan
No Jangkar Ia Putar
(Volt) (Volt) If (Ampere)
(Ampere) (rpm)
Arus Kecepatan
VT Ea Arus Medan
No Jangkar Ia Putar
(Volt) (Volt) If (Ampere)
(Ampere) (rpm)
4000
3000
2000
950 960
1000
0
0.18 0.19 2.62
Arus Ia
xli
Analisa Grafik :
Analisa grafik Ia terhadap Rpm dapat kita lihat, semakin tinggi nilai
semakin rendah nilai kecepatan pada motor maka nilai arus yang di
6000
5000
5000
4000
Kecepatan (RPM)
3000
Series1
2000
950 960
1000
0
0.24 0.24 0.02
Arus If
Analisa Grafik :
Analisa grafik If terhadap Rpm dapat kita lihat, semakin rendah nilai
semakin rendah nilai kecepatan pada motor maka nilai arus yang di
xlii
berpengaruh terhadap nilai kecepatan (rpm).Karakteristik Motor AC
Split Fasa
1. Tujuan
motor.
a. Motor AC 1 Buah
c. Multimeter 1 Buah
d. Tacometer 1 Buah
e. Stopwatch 1 Buah
3. Gambar Rangkaian
xliii
b. Rangkaian Motor AC Split Fasa Tanpa Kapasitor Dan Resistor
xliv
4. Langkah Percobaan
5. Jika rangaian sudah benar, hidupkan sumber utama power supply dan
lahan 0 s/d 50 Vac, amati tegangan primer pada voltmeter dan amati
9. Ulangi langkah kerja 1 sampai 8 untuk gambar 2.8, gambar 2.9 dan
gambar 2.10
xlv
5. Hasil Percobaan
Waktu
Starting Tegangan Kecepatan Sentrifugal
No Motor (Volt) Putar (RPM) Membuka Keterangan
(Detik)
1 Tanpa Belitan Starting 50 0 0 Motor Bergetar
Tidak Berputar
2 Belitan Starting Tanpa 48 1495 5,51 Motor Berputar
Kapasitor dan Resistor
3 Belitan Starting 19 1480 4,48 Motor Berputar
Kapasitor
4 Belitan Starting 40 1947 3,42 Motor Berputar
Resistor
xlvi
6. Analisa Hasil Percobaan
500 0
0
Tegangan (Volt)
Analisa Grafik :
xlvii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
disimpulkan bahwa :
terdapat 3 fasa yaitu fasa R,S,T sedangkan pada beban 1 fasa terdapat 3
percobaan nilai arus percobaan turun karena beban yang digunakan kecil
c. Nilai % Error Daya Reaktif 1 Fasa dan 3 Fasa akan berbanding terbalik
d. Semakin kecil nilai % error daya nyata maka nilai hitung pada daya
nyata lebih besar, sedangkan jika nilai % error daya nyata besar maka
nilai pengukuran pada daya nyata lebih besar dari nilai hitung.
daya semu (S) nilai hasil pengukuran cos ɸ akan mendekati nilai 1
xlviii
jauh hasil pengukuran daya (P) dengan hasil pengukuran daya semu (S)
2. Karakteristik Motor DC
a. Pada percobaan arus medan motor DC. Semakin tinggi nilai arus Ia maka
semakin rendah nilai kecepatan pada motor maka nilai arus yang
b. Semakin rendah nilai Arus If maka kecepatan (rpm) pada motor akan
motor maka nilai arus yang didapatkan semakin besar, dengan demikian
belitan starting motor tidak akan berputar namun bergetar, kemudian dengan
menggunakan belitan starting namun tanpa kapasitor dan resistor motor dapat
berputar namun tegangan yang diberikan harus mendakiti 50 Volt atau lebih,
starting resistor motor akan berputar namun putaran yang dihasilkan awalnya
kasar sampai motor berputar hasul, dan dengan hasil waktu sentrifugal untuk
mengetahui kapan motor berputar atau kapan motor berputar secara maksimal.
xlix
3.1. Saran
terlebih dahulu modul praktikum yang sudah di bagikan oleh Bpk Dosen,
l
DAFTAR PUSTAKA
10 Mei 2017).
https://www.bukalapak.com/p/industrial/tools/39obhtt-jual-hioki-digital-
multimeter-dt4253
https://www.tptumetro.com/2020/07/motor-split-phase-motor-fase-fasa-
belah.html
https://www.lazada.co.id/products/stabilizer-matsunaga-500watt-500-watt-500w-
stavol-svc-500n-i1017816380.html
https://darmasakti.com/jual/hioki-3286-20-clamp-on-power-hitester
li
LAMPIRAN
lii
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO
liii
HARI/TANGGAL JAM KELOMPOK PERCOBAAN
Kelompok 17 2
Kelompok 16 3
10.00 - 10.45
Kelompok 8 2
Kelompok 5 3
11.00 - 11.45
Kelompok 7 2
Kelompok 6 2
13.00 - 13.45
Kelompok 11 3
Kelompok 9 2
14.00 - 14.45
Kelompok 13 3
Kelompok 15 3
10.00 - 10.45
Kelompok 14 1
Senin, 06 Nov 2023
Kelompok 2 3
09.00 - 09.45
Kelompok 15 2
Kelompok 3 3
10.00 - 10.45
Kelompok 13 2
Kelompok 1 2
Selasa, 07 Nov 2023 11.00 - 11.45
Kelompok 14 3
Kelompok 10 2
14.00 - 14.45
Kelompok 9 3
liv
KELOMPOK PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK I
SEMESTER GANJIL 2023/2024
54
FOTO PRAKTIKUM
1. Praktek Percobaan 1
55
2. Praktek Percobaan 2
56
3. Praktek Percobaan 3
57
58