Disusun Oleh:
NIM : 19137083
LABORATORIUM TAMBANG
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Laporan ini disusun agar mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar
Mekanika Batuan besrta aplikasinya dalam dunia pertambangan.
Dengan telah tersusunnya laporan, maka saya selaku penyusun
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. Raimon Kopa, M.T dan Rizto Salia Zakri, S.T., M.T
selaku dosen matakuliah Mekanika Batuan yang telah memberikan
bimbingan dan arahan.
2. Ilep Prengki, S.T, selaku Asisten Laboratorium Mekanika Batuan
yang telah memberikan bimbingan dan arahan.
3. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang
telah membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
perbaikan kedepan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan
memberikan ilmu bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada
umunya.
Padang, Mei 2020
Penyusun
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................... 22
1.2 Tujuan Praktikum ................................................ 23
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar ...................................................... 24
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................... 32
1.2 Tujuan Praktikum ................................................ 33
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar ...................................................... 34
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................... 50
1.2 Tujuan Praktikum................................................ 51
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................... 70
1.2 Tujuan Praktikum ................................................ 71
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar ...................................................... 72
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi ................................ 74
Gambar Halaman
1. Desikator ....................................................................... 5
2. Pompa Vakum ................................................................ 5
3. Variasi Bentuk Sampel PLI ............................................ 24
4. Kondisi percontohan batuan yang menerima beban ......... 35
5. Kurva Tegangan-Regangan Hasil Uji Kuat Tekan Uniaksial 36
6. Pengambilan Nilai ∆σ dan ∆εa ................................................................... 37
7. Pengambilan Nilai εai dan εIi ....................................................................... 38
8. Hubungan Antara Tegangan Geser Dan Perpindahan ...... 53
9. Mesin Geser Langsung .................................................... 57
10. Pompa Hidrolik ............................................................... 58
11. Dial Gauge ...................................................................... 58
12. Pundit ............................................................................. 76
13. Jangka Sorong................................................................. 76
14. Mesin Gerinda ................................................................ 76
15. Pengujian Cepat Rambat Gelombang Ultrasonik dengan PUNDIT
....................................................................................... 76
Tabel Halaman
4.1. Laporan 1 Hasil percobaan Uji sifat Fisik ....................... 12
4.1 Laporan 2 Hasil Percobaan Uji Point Load ......................... 28
A. Laporan 3 Hasil Percobaan Uji Tekan UNIAKSIAL .......... 41
4.1 Data Hasil Praktikum Uji Geser Langsung Sampel A ......... 59
4.1 Data Hasil Praktikum Uji Geser Langsung Sampel B ......... 59
4.1 Data Hasil Praktikum Uji Geser Langsung Sampel C ......... 60
4.1 Hasil Praktikum Uji Cepat Rambat Gelombang .................. 77
ACARA I
Disusun Oleh:
NIM : 19137083
LABORATORIUM TAMBANG
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
mekanika batuan di lab. Untuk itu ilmu mekanika batuan ialah ilmu dasar
(kearah bahan galian), kedalaman lubang bukaan tergantung dari letak bahan
galian tersebut semakin dalam letak dari bahan galian semakin dalam pula
lubang bukaan tersebut. Maka untuk membuat dinding lubang bukaan yang
pembuatan dinding lubang bukaan yang berjenjang. Jenjang atau lereng dari
didapat suatu desain tambang yang ekonomis dan aman tentunya. Oleh
parameter parameter utamanya. Praktikum ini yaitu uji sifat fisik batuan ,
dari bobot isi asli, bobot isi kering, bobot isi jenuh, berat jenis
semu, berat jenis asli, kadar air asli, saturated water content,
yaitu sifat fisik batuan dan sifat mekanik batuan. Parameter dari sifat fisik
batuan adalah bobot isi, berat jenis, porositas, absorpsi, dan void ratio.
Sedangkan untuk sifat mekanik standard dikenal juga sifat mekanik dan
sifat mekanik batuan yang merupakan uji merusak (destructive test) sehingga
𝑊0
2) Bobot isi kering = 𝑊𝑤−𝑊𝑠
𝑊𝑤
3) Bobot isi jenuh =𝑊𝑤−𝑊𝑠
𝑊𝑜
4) Berat jenis semu = 𝑊𝑤−𝑊𝑠 / bobot isi air
𝑊𝑜
5) Beratjenisasli = 𝑊𝑜−𝑊𝑠 / bobot isi air
𝑊𝑛−𝑊𝑜
6) Kadar air asli = 𝑥100 %
𝑊𝑜
𝑊𝑤−𝑊𝑜
7) Saturated water content = 𝑥 100%
𝑊𝑜
𝑊𝑛−𝑊𝑜
8) Derajatkejenuahan = 𝑊𝑤−𝑊𝑜 𝑥 100%
𝑊𝑤−𝑊𝑜
9) Porositas (n) = 𝑊𝑤−𝑊𝑠 𝑥 100%
𝑛
10) Voidratio (e) = 1−𝑛
Sifat fisik batuan adalah sifat yang terdapat pada suatu batuan setelah
1. Bobot Isi
a. Bobot isi asli, yaitu perbandingan antara berat batuan asli dengan
volume batuan.
b. Bobot isi jenuh, yaitu perbandingan antara berat batuan jenuh dengan
volume batuan.
c. Bobot isi kering, yaitu perbandingan antara berat batuan kering dengan
volume batuan.
2. Spesific Gravity
b. True spesific gravity, yaitu perbandingan antara bobot isi basah batuan
3. Kadar Air
Kadar air adalah perbandingan antara berat air yang ada di dalam
batuan dengan berat butiran batuan itu sendiri yang terbagi menjadi :
a. Kadar air asli, yaitu perbandingan antara berat air asli yang ada dalam
4. Porositas
5. Angka Pori
6. Derajat Kejenuhan
a. Wadah
b. Oven
c. Desikator
Gambar 1.Desikator
d. Timbangan
e. Wadah Air
f. Pompa Vakum
a. Desikator pada bibir dan tepi tutupnya diolesi dengan vaselin hingga
rata.
kemudian ditutup dengan rapat agar udara luar tidak dapat masuk
Pastikan tidak ada kebocoran pada selang hisap dan pada penutup
desikator.
f. Setelah itu tutup kembali kran pada selang yang menuju bak air dan
menit atau sampai benar-benar tidak ada lagi gelembung udara yang
dan segera ditimbang dalam keadaan jenuh sehingga didapat berat jenuh
(Ww).
4. Timbang lagi percontoh dalam keadaan jenuh dan dalam posisi tergantung
di dalam air, sehingga didapat berat jenuh tergantung dalam air (Ws).
ada.
ACARA 2
Disusun Oleh:
LABORATORIUM TAMBANG
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
mekanika batuan di lab. Untuk itu ilmu mekanika batuan ialah ilmu dasar
(kearah bahan galian), kedalaman lubang bukaan tergantung dari letak bahan
galian tersebut semakin dalam letak dari bahan galian semakin dalam pula
lubang bukaan tersebut. Maka untuk membuat dinding lubang bukaan yang
pembuatan dinding lubang bukaan yang berjenjang. Jenjang atau lereng dari
didapat suatu desain tambang yang ekonomis dan aman tentunya. Oleh
parameter parameter utamanya. Praktikum uji beban titik (uji point load
index), bertujuan untuk mengetahui kuat tekan batuan dengan cara pengujian
PLI
konis, dimana uj ung konis akan menekan percontoh yang diuji pada
satu arah garis lurus.Terdapat tiga variasi pengujian, yaitu diametral test
.Tes viral titik dikembangkan sebagai alat tangan portable tes kecil untuk
spesimen dan untuk mengukur jarak antara dua titik kontak pelat.Batu
spesimen dalam bentuk inti,potong balok, atau bentu yang tidak teratur
mekanik batuan dan massa batuan dilakukan berbagai macam uji coba
berupa silinder atau bentuk lain yang tidak beraturan. Pengujian point
berbentuk silinder dengan diameter kurang lebih 50 mm. Dari uji ini akan
didapatkan nilai point load strength index (Is) yang akan menjadi
2. Jangka Sorong
3. Safety Glasses
4. Sampel batuan
d. Jarak antara dua konis penekan pada saat itu diukur dengan
ACARA 3
Disusun Oleh:
LABORATORIUM TAMBANG
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
mekanika batuan di lab. Untuk itu ilmu mekanika batuan ialah ilmu dasar
(kearah bahan galian), kedalaman lubang bukaan tergantung dari letak bahan
galian tersebut semakin dalam letak dari bahan galian semakin dalam pula
lubang bukaan tersebut. Maka untuk membuat dinding lubang bukaan yang
pembuatan dinding lubang bukaan yang berjenjang. Jenjang atau lereng dari
didapat suatu desain tambang yang ekonomis dan aman tentunya. Oleh
parameter parameter utamanya. Praktikum ini yaitu uji sifat fisik batuan ,
b. Batas plastis
𝑭
σc =
𝑨
dengan :
sehingga di dapat :
c. Regangan Volumetrik : εv : εa + 2 ε I
dari grafik tersebut dapat ditentukan sifat mekanik batuan, yaitu kuat tekan
linear pada suatu titik tertentu. Titik ini dapat ditentukan dengan membuat
sebuah garis sehingga pada daerah linier dari grafik tersebut, sehingga
antara selisih harga tegangan aksial (∆σ) dengan selisih regangan aksial
aksial dihitung pada rata-rata kemiringan kurva dalam kondisi linier, atau
bagian linier yang terbesar dari kurva (lihat gambar 2.3), sehingga didapat
harga tegangan sebesar σi yang diukur pada titik singgung antara grafik
regangan volumetrik dengan garis sejajar sumbu tegangan aksial pada saat
titik σi buat garis tegak lurus sumbu tegangan aksial, sehingga memotong
sehingga didapatkan nilai εai dan εIi (lihat gambar 7). sehingga dari nilai-
𝛆𝐈𝐢
v=
𝛆𝐚𝐢
konis, dimana uj ung konis akan menekan percontoh yang diuji pada
satu arah garis lurus.Terdapat tiga variasi pengujian, yaitu diametral test
b. Jangka Sorong
c. Safety Glasses
d. Dial Gauge
e. Sampel batuan
kedudukan awal
belum bekerja
pembebanan
kedudukan nol
orang operator
Disusun Oleh:
RIRIN HANRIESTA BR MATONDANG
NIM : 19137083
LABORATORIUM TAMBANG
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
Kuat geser batuan dibagi dengan dua jenis, yaitu Kuat geser
puncak (peak) dan Kuat geser Residu (sisa). Kuat geser puncak ialah
kuat geser yang terjadi ketika tegangan geser mencapai titik
maksimalnya (puncak) disitu pula batuan mengalami deformasi plastic
yang kemudian runtuh.Setelah itu tegangan geser akan menurun
hingga menunjukkan angka yang konstan untuk menggeser batuan
tersebut atau disebut kuat geser residu( setelah batuan runtuh).
2. Tegangan Normal
Tegangan normal yang diberikan tidak melebihi batas elastisitas
batuan. Dalam hal ini yang dimaksud batas elastisitas adalah batas
dimana belum terjadi pembentukan rekahan awal ketika beban normal
diberikan. Oleh karena itu diusahakan agar deformasi maupun
runtuhan yang terjadi hanya disebabkan oleh tegangan geser dan bukan
oleh tegangan normal.
1. Jangka Sorong
Gambar 3.1
Jangka Sorong
4. Dial Gauge
Zaenal dan staff Asisten. 2015. “Kuat Geser Batuan”. Diktat Praktikum
Geomekanika. UNISBA. Bandung.
http:/sni.litbang.pu.go.id/images/sni/isi/sni-24852015.pdf diakses pada tanggal 7
maret 2019
https://www.slideshare.net/edwinharsiga/bab-iii-mekanika-batuandiakses pada
tanggal 7 maret 2019
Hariyanto, R; Sudarsono; Widodo, Priyo. 2014. Buku Penuntun
PengujiandiLaboratoriumMekanikaBatuan. Program Studi Teknik
Pertambangan. Fakultas Teknologi Mineral. UPN ”Veteran” Yogyakarta.
ACARA 4
Disusun Oleh:
LABORATORIUM TAMBANG
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
Mekanika batuan adalah mata kuliah wajib yang di kepada seluruh
mahasiswa teknik pertambangan Universitas Negeri Padang. Mata kuliah ini
mengajarkan mahasiwa tentang bagaimana apabila suatu batuan diberikan
aksi maka batuan tersebut akan melakukan reaksi dengan jenis batuan yang
berbeda maka reaksi dari tiap-tiap batuan tersebut juga akan
berbeda. Pemberian tugas adalah salah satu faktor penilaian yang sangat
berpengaruh. Pemberian tugas selain untuk penilaian sudah tentu juga
dimaksudkan untuk memantapkan pemahaman kita tentang berbagai teori
dan praktikum yang sudah diberikan selama proses pembelajaran.
Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu
medium.Pada gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat
medium perantaranya.Satu gelombang dapat dilihat panjangnya dengan
menghitung jarak antara lembah dan bukit (gelombang tranversal) atau
menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu renggangan (gelombang
longitudinal).Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh
gelombang dalam waktu satu detik.
Berdasarkan macam-macam gelombang ada salah satu di antaranya
yaitu gelombang bunyi, yang mana di dalam gelombang bunyi ada
gelombang yang disebut gelombang ultrasonik.
Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu
tinggi untuk bisa didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20
kiloHertz.Hanya beberapa hewan, seperti lumba-lumba menggunakannya
untuk komunikasi, sedangkan kelelawar menggunakan gelombang
ultrasonik untuk navigasi.Dalam hal ini, gelombang ultrasonik merupakan
gelombang ultra (di atas) frekuensi gelombang suara (sonik).
𝐿 𝐿𝑠
𝑉𝑝 =𝑡 dan 𝑉𝑠 =
𝑝 𝑇𝑠
f. Konstanta Lame
λ = 𝜌. (vp2 − 2. vs 2 )
g. Modulus Ruah
𝜌
𝐾= (3vp2 − 4vs2 )
3
ρ = 1.74 x vp0.25
2.2 Faktor yang Mempengaruhi
a. Ukuran butir
b. Bobot isi
c. Porositas
d. Kandungan air
e. Temperaturan kehadiran bidang lemah