i
DAFTAR ISI
Cover............................................................................................................ i
Daftar isi....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar belakang.................................................................................. 1
B. Rumus masalah................................................................................ 3
C. Tujuan.............................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 4
A. Apa Pengertian Masyarakat Pedesaan............................................. 4
B. Karakteristik Masyarakat Desa........................................................ 4
C. Apa Saja Kelompok-Kelompok Sosial Yang Ada di Desa.............. 5
BAB III PENUTUP..................................................................................... 6
A. Kesimpulan...................................................................................... 6
Daftar pustaka.............................................................................................. 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakekatnya terdapat dua versi sosiologi pedesaan yang lama
(klasik) dan yang baru (modern) yang baru merupakan tuntutan perkembangan
dari sosiologi pedesaan di negara-negara kapasitas industry modern karena di
negara-negara itu telah terjadi perubahan dan perkembangan drastic
(khususnya yang terjadi di pedesaan) sehingga dirasakan makin kurang
tepatnya sosiologi pedesaan lama sebagai kerangka pemahaman terhadap
masyarakat pedesaan tetap berkembang. Beberapa pengertian sosiologi
pedesaan.
1. John M. Gillette
Pandangan : Cabang sosilogi secara sistematis mempelajari komunitas
pedesaan untuk mengungkapkan kondisi-kondisi serta kecenderungan-
kecenderungannya dan merumuskan prinsip-prinsip kemajuan.
2. N.L Sims
Pandangan : Studi tentang asosiasi antara orang yang hidupnya banyak
bergantung pada pertanian.
3. T. Lynn dan Paul E. Zopf
Pandangan : Kumpulan pengetahuan yang telah disistematisasi yang
dihasilkan lewat penerapan metode ilmiah ke dalam studi tentang
masyarakat pedesaan : organisasi dan strukturnya, proses-prosesnya,
sistim social yang pokoknya dan perubahan-perubahannya.
4. Sugihen T.
Pandangan : melekatnya komitmen moral yang kental untuk memperbaiki
(membangun) kehidupan masyarakat desa.
Desa adalah suatu kesatuan hokum dimana bertempat tinggal suatu
masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.
Menurut c.s kansil Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh
sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintah terendah
langsung du bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya
3
sendiri dalam satu ikatan Negara kesatuan republic Indonesia menurut bintarto
desa merupakan perwujudan atau kesatuan goografi, social, ekonomi, politik
dan kultural yang terdapat di situ (suatu daerah) dalam hubunganmya dan
pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
Paul h. lamdis desa adalah penduduk kurang dari 2.500 jiwa. Dengan
ciri-ciri sebagai berikut : mempunyaipergaulan hidup yang saling kenal
mengenal antara himbauan jiwa. Ada pertalian perasaan yang sama tentang
kesukaan terhadap kebiasaan. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang
paling umum yang sangat dipengaruhi alam, kekayaan alam sedangkan
pekerjaan yang bukan agraris adalah berisfat Sembilan. Sistem kehidupan
berkelompok termasuk ke dalam masyarakat homogeny dalam hal mata
pencaharian, agama, adat istiadat, homogonitas social. Hubungan primer,
control social yang ketat, gotong royong, ikatan social, magis religious.
Sosologi pedesaan merupakan suatu studi melukiskan hubungan
manusia di dalam dan antara kelompok yang ada di lingkungan pedesaan.
Pengertian “pedesaan” mecakup wilayah yang di sebut sebagai “rural” di
bedakan dengan “urban” .
Secara lengkap pedesaan diartikan sebagai kawasan tempat tinggal dan
kerja yang secara jelas dapat dipisahkan dari kawasan yang lain yang disebut
“kota” masyarakat pedesaan yang sering disebut sehingga “rural community”
sedngakan masyarakat perkantoran disebut sebagai “urban community”.
Perbedaan tersebut didasari oleh perbedaan dalam berbagai aspek kehidupan
masyarakat.
Priotamotomo (2001), perbedaan masyarakat pedesaan dan
perkantoran dapat dilihat antara lain dari kehidupan keagamaan,
indiridualisme pembagian kerja, malam pekerjaan, jalan pemikiran, jalan
kehidupan, serta perubahan-perubahan social lainnya.
4
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian masyarakat di pedesaan
b. Bagaimana karakteristik masyarakat desa
c. Apa saja kelompok-kelompok social yang ada di desa/kampung
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui masyarakat pedesaan
b. Untuk mengetahui karakteristik masyarakat desa
c. Untuk mengetahui kelompok-kelompok social yang ada di desa/kampung
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
C. Apa Saja Kelompok-Kelompok Sosial Yang Ada di Desa
1. Keluarga
Merupakan kelompok social terkecil-terkecil dan primer dalam
masyarakat. Setiap orang yang terikat dalam sebuah keluarga akan
berinteraksi dan saling membutuhkan untuk mencapai tujuan bersama dari
sebuah kelarga, seseorang mendapatkan pendidikan kali pertama.
2. Koperasi Desa
Koperasi desa merupakan kelompok social formal masyarakat. Kelompok
ini saling berinteraksi untuk mencapai tujuan kesejahteraan bersama.
Setiap anggota harus mentaati peraturan untuk berkembang, menabung
atau meminjam dan mendapatkan pembinaan, selain itu dalam koperasi
desa terdapat pembagian struktur dan tugas secara jelas sehingga setiap
anggota dapat menjalankan peran sesuai kedudukannya
3. Kelompok Ibu PKK
Kelompok ini merupakan suatu kelompok kumpulan ibu-ibu gerakan
pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK)
Setiap anggota memiliki tujuan yang sama yaitu mensejahterakan keluarga
ibu-ibu, berkumpul berbagai tips, bebagai informasi, bekerja sama, dan
saebagainya untuk mencapai tujuan tersebut.
7
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pada hakekatnya terdapat dua versi sosiologi pedesaan, klasik dan modern,
sosiologi pedesaan klasik diartikan sebagai suatu study tentang kehidupan di desa
sedangkan sosiologi pedesaan modern ialah mencari perubahan-perubahan yang
dialami pertanian di bawah dominasi produksi kapitalis. Latar belakang adanya
sosiologi pedesaan dimulai di amerika serikat yang mana waktu itu telah terjadi
ketimpangan dalam masyarakat pada masa industri.
Pengertian masyarakat desa sendiri ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan
batin yang kuat sesame warga desa. Masyarakat desa mempunyai karakteristik
antara lain konflik dan persaingan, kegiatan bekerja, tolong menolong, gotong
royong, musyawarah dan lain sebagainya. Konsep pedesaan terbagi menjadi lima
yaitu : rural, urban, sub urban, town dan city, dalam masyarakat desa sendiri
terdapat dua kelompok yaitu : gemeinchaf atau paguyuban dan gesselschaft atau
petembayan.