Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang senantiasa mencurahkan rahmatnya dan karunianya,
shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada nabi muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, atau
seluruh umatnya. Kami bersyukur kepada ilahi robi yang telah memberikan taufik serta hidayahnya
kepada kami sehingga makalah yang berjudul “MASYARAKAT KOTA DAN MASYARAKAT PEDESAAN”
dapat terselesaikan.

Materi dalam makalah ini disusun berdasarkan study pustaka dengan referensi-referensi yang sesuai
dengan tujuan agar pada umumnya lebih mengetahui tentang masyarakatnya.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kehilafan, oleh karena itu kami
kepada para pembaca khususnya kami mengharapkan saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah
ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan umumnya bagi masyarakat.

Amin…

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………….2

PENGERTIAN MASYARAKAT………………………………………………………………..3
SYARAT-SYARAT TERBENTUKNYA MASYARAKAT……………………………….4

MASYARAKAT PERKOTAAN…………………………………………………………..4

Ciri-ciri Masyarakat Kota…………………………………………………………………4

Fungsi Eksternal Kota………………………………………………………………………..5

MASYARAKAT PEDESAAN…………………………………………………………….5

Gejala di Masyarakat Pedesaan………………………………………………….6

Hubungan Desa-Kota, Hubungan Pedesaan-Perkotaan……………………………7

PERBEDAAN MASYARAKAT KOTA DENGAN PEDESAAN………………………..8

Aspek Positif dan Negatif…………………………………………………………………….9

Perbedaan Kepentingan………………………………………………………………….10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….11
PENGERTIAN MASYARAKAT

Masyarakat dapat kita artikan luas. Dalam pengartian luas maksutnya adalah keseluruhan hubungan-
hubungandalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh factor apapun termasuk lingkungan, maupun
bangsanya sendiri.

Dipandang dari segi cara terbentuknya, masyarakat dibagi dalam beberapa hal :

Masyarakat paksaan

Masyarakat merdeka,

Masyarakat nature

Masyarakat kultur

Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.

Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan
kebudayaan.

Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau
perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.

Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang
merupakan anggotanya.

Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri,
hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai
kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia
tersebut.

SYARAT-SYARAT TERBENTUKNYA MASYARAKAT

Adanya dua orang atau lebih manusia dalam kelompok tersebut dan berada di tempat yang sama.

Adanya kesadaran dari setiap anggotanya,bahwa mereka bagian dari satu kesatuan.
Adanya proses interaksi yang cukup lama dimana hasil dari interaksi ini akan tercipta anggota baru yang
bisa berkomunikasi serta mampu menciptakan aturan dari setiap anggotanya.

Menciptakan sebuah kebudayaan dari hasil pemikiran bersama yang disepakati dan menjadi media
penghubung dari setiap anggotanya.

Syarat-syarat Menjadi Masyarakat

Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpolan manusia bisa
dikatakan / disebut sebagai masyarakat.

Ada sistem tindakan utama.

Saling setia pada sistem tindakan utama.

Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.

Sebagian atan seluruh anggota baru didapat dari kelahiran / reproduksi manusia.

MASYARAKAT PERKOTAAN

Masyarakat perkotaan atau lebih enak dipanggil urban community lebih dikaitkan pada sifat
kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang sangat berbanding terbalik dengan masyarakat
pedesaan.

Ciri-ciri Masyarakat Kota

kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa

orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering
sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya
.
Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi
– interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.

pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata

kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari
pada warga desa

interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi

pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu

perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam
menerima pengaruh dari luar.

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komisi yang terpisah sama sekali satu dengan yang
lainnya. Bahkan dalam keadaan yang sangat wajar sekalipun diantara keduanya terdapat hubungan
yang sangat erat cenderung memiliki ketergantungan satu sama lainnya, karena diantara mereka saling
membutuhkan. Seiring perkembangan zaman jumlah penduduk masyarakat semakin meningkat tidak
terkecuali dipedesaan sekalipun. Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan
bersosial, ekonomi, kebudayaan dan juga politik. Namun secara umum dapat dikenal bahwa suatu
lingkungan perkotaan sepantasnya mengandung 5 unsur yang meliputi:

Wisma : unsur wisma merupakan bagian dari ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung
terhadap alam dan sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan social dalam keluarga.

Karya : terdapat syarat yang utama bagi eksitensi dari suatu kota, karena unsur karya merupakan
jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.

Marga : unsur marga merupakan ruang dari perkotaan yang berfungsi sebagai penyelengara hubungan
antara suatu tempat dengan tempat yang lainnya didalam kota.

Suka : pengertian ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk
akan fasilitas hiburan dan sebagainya.

Penyempurna : unsur penyempurna ini merupakan bagian terpenting bagi suatu kota.
Namun kota juga mempunyai peranan dan fungsi eksternal, Yaitu seberapa jauh fungsi dan peranan
kota dalam wilayah pokok yang mencakup beberapa daerah.

Fungsi Eksternal Kota

Di pihak lain kota mempunya juga peranan/fungsi eksternal, yakni seberapa jauh fungsi dan peranan
kota tersebut dalam kerangka wilayah atau daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik
dalam skala regional maupun nasional. Dengan pengertian ini diharapkan bahwa suatu pembangunan
kota tidak mengarah pada suatu organ tersendiri yang terpisah dengan daerah sekitarnya, karena
keduanya saling pengaruh mempengaruhi.

MASYARAKAT PEDESAAN

Desa adalah kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa,
yaitu perasaan setiap warga Negara atau anggota masyarakat yang sangat kuat dan mempunyai hakikat
didalam dirinya.

Ciri Masyarakat Desa :

Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang

lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya diluar batas-batas
wilayahnya.

Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.

Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian. Pekerjaan-

pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan (part time) yang biasanya sebagai
pengisi waktu luang.

Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencarian, agama, adat

istiadat dan sebagainya


Gejala di Masyarakat Pedesaan

Konflik ( Pertengkaran)

Ramalan orang kota bahwa masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang tenang dan harmonis itu
memang tidak sesuai dengan kenyataan sebab yang benar dalam masyarakat pedesaan adalah penuh
masalah dan banyak ketegangan. Karena setiap hari mereka yang selalu berdekatan dengan orang-orang
tetangganya secara terus-menerus dan hal ini menyebabkan kesempatan untuk bertengkar amat banyak
sehingga kemungkinan terjadi peristiwa-peristiwa peledakan dari ketegangan amat banyak dan sering
terjadi.

Pertengkaran-pertengkaran yang terjadi biasanya berkisar pada masalah sehari-hari rumah tangga dan
sering menjalar ke luar rumah tangga. Sedang sumber banyak pertengkaran itu rupa-rupanya berkisar
pada masalah kedudukan dan gengsi, perkawinan, dan sebagainya.

Kontraversi (pertentangan)

Pertentangan ini bisa disebabkan oleh perubahan konsep-konsep kebudayaan (adat-istiadat), psikologi
atau dalam hubungannya dengan guna-guna (black magic). Para ahli hukum adat biasanya meninjau
masalah kontraversi (pertentangan) ini dari sudut kebiasaan masyarakat.

Kompetisi (Persiapan)

Sesuai dengan kodratnya masyarakat pedesaan adalah manusia-manusia yang mempunyai sifat-sifat
sebagai manusia biasanya yang antara lain mempunyai saingan dengan manifestasi sebagai sifat ini.
Oleh karena itu maka wujud persaingan itu bisa positif dan bisa negatif. Positif bila persaingan wujudnya
saling meningkatkan usaha untuk meningkatkan prestasi dan produksi atau output (hasil). Sebaliknya
yang negatif bila persaingan ini hanya berhenti pada sifat iri, yang tidak mau berusaha sehingga kadang-
kadang hanya melancarkan fitnah-fitnah saja, yang hal ini kurang ada manfaatnya sebaliknya menambah
ketegangan dalam masyarakat.

Kegiatan pada Masyarakat Pedesaan

Masyarakat pedesaan mempunyai penilaian yang tinggi terhadap mereka yang dapat bekerja keras
tanpa bantuan orang lain. Jadi jelas masyarakat pedesaan bukanlah masyarakat yang senang diam-diam
tanpa aktivitas, tanpa adanya suatu kegiatan tetapi kenyataannya adalah sebaliknya. Jadi apabila orang
berpendapat bahwa orang desa didorong untuk bekerja lebih keras, maka hal ini tidaklah mendapat
sambutan yang sangat dari para ahli. Karena pada umumnya masyarakat sudah bekerja keras.

Tetapi para ahli lebih untuk memberikan perangsang-perangsang yang dapat menarik aktivitas
masyarakat pedesaan dan hal ini dipandang sangat perlu. Dan dijaga agar cara dan irama bekerja bisa
efektif dan efisien serta kontinyu (diusahakan untuk menghindari masa-masa kosong bekerja karena
berhubungan dengan keadaan musim/iklim di Indonesia).

Hubungan Desa-Kota, Hubungan Pedesaan-Perkotaan

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain.
Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat
ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi
kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging dan ikan. Desa juga
merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh
bangunan dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau
jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja musiman. Pada saat musim
tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara
menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang
tersedia.

“Interface”, dapat diartikan adanya kawasan perkotaan yang tumpang-tindih dengan kawasan
perdesaan, nampaknya persoalan tersebut sederhana, bukankah telah ada alat transportasi, pelayanan
kesehatan, fasilitas pendidikan, pasar, dan rumah makan dan lain sebagainya, yang mempertemukan
kebutuhan serta sifat kedesaan dan kekotaan.

Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam
hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan kehidupan
perdesaan.

Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa caar, seperti: 1.
Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau
mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan
yang beraneka ragam. 2. Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota
baru sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang dan
sepenuhnya diganti dengan perkotaan. 3. Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai
kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnya banyak terjadi. 4. ko-operasi kota-desa, pada umumnya
berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota. Dari keempat hubungan desa-kota
tersebut kesemuanya diprakarsai pihak danorang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi,
oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan
dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota.

Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah :

a). Urbanisasi dan Urbanisme

Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling
membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya
penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya
masyarakat perkotaan. (soekanto,1969:123 ).

b) Sebab-sebab Urbanisasi

Kehidupan kota yang lebih modern

Sarana dan prasarana kota lebih lengkap

Banyak lapangan pekerjaan di kota

Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas

PERBEDAAN MASYARAKAT KOTA DENGAN PEDESAAN

Berikut ini perbedaan antara masyarakat kota dengan masyarakat pedesaan :

Jumlah dan kepadatan penduduk

Lingkungan hidup

Mata pencaharian
Corak kehidupan social

Stratifikasi social

Mobilitas social

Pola interaksi social

Solidaritas social

Kedudukan dalam hierarki administrasi nasional

Kota dan desa merupakan tempat suatu kesatuan penduduk. Kota dan desa memilikiperbedaan yang
sangat significant. Yang membuat kota berbeda dengan desa menurut sayaadalah karena perbedaan
pola fikir dan sudut pandang yang dianut penduduknya itusendiri. Ada beberapa perbedaan antara kota
dan desa diantaranya:

Nilai sosial pada penduduk

Nilai social antar penduduk kota dan desa merupakan salah satu hal yang paling terlihat perbedaanya.
Bisa kita lihat jika didesa para penduduk berlomba-lomba untuk bergotong royong dalam membantu
tetangga sekitar dan juga biasanya penduduk desamenghabiskan waktu senggang mereka untuk
melakukan kegiatan bersama tetanggalainnya sedangkan di kota, mereka berlomba-lomba memasang
pagar yang tinggi agarterlihat hebat.

Tingkat pendapatan

Jelas saja terlihat jika penduduk kota dan desa memiliki perbedaan dalam hal tingkat.Biasanya penduduk
didesa mendapatkan penghasilan dari bertani ataupun berternak sedangkan di kota biasanya penduduk
menjadi karyawan ataupun berdagang. Hasi daribertani biasanya digunakan penduduk desa untuk
konsumsi sehari-hari dansebagiannya lagi untuk dijual. Berbeda halnya dengan di kota yang kebutuhan
sehari-harinya biasanya di dapat di warung ataupun pasar swalayan.

Kemajuan teknologi

Kota biasanya lebih cepat dalam hal kemajuan teknologi. Jika dulu hanya orang-orangkota saja yang
biasanya menggunakan telephone genggam sekarang seluruh lapisanmasyarakat dapat menggunakan
telephone genggam. Mengapa penduduk di kota lebihmaju dalam bidang teknologi? Hal ini dikarenakan
penduduk kota lebih berpikiranterbuka dalam bidang teknologi. Biasanya penduduk desa akan berfikir
dua kali untuk menggunakan barang teknologi karena jika barang tersebut tidak memiliki manfaat
biasanya penduduk desa lebih memilih tidak menggunakan teknologi tersebut.
Nilai budaya

Nilai budaya penduduk desa lebih kental dibandingkan nilai budaya pada penduduk kota. Hal ini
dikarenakan penduduk desa yang belum tergeser budayanya denganbudaya asing berbeda dengan nilai
budaya penduduk kota yang sudah bercampurdengan budaya asing karena budaya asing dengan
mudahnya dapat masuk ke dalamkehidupan penduduk kota yang memiliki pemikiran terbuka dan
modern. Jika di desamasih ada tradisi untuk berkumpul bersama sanak saudara lainnya ketika panen
danmengadakan kegiatan dalam bentuk seni berbeda dengan penduduk kota yang lebihmemilih untuk
berkumpul di warung kopi dan menghabiskan waktu disana.

Jumlah penduduk

Angka urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota) biasanya setiap tahunmeningkat. Hal ini
dikarenakan setiap tahun biasanya orang yang mudik pastimembawa saudaranya yang lain ikut kerja di
kota untuk merubah nasib denganharapan dapat membiayai saudara-saudara di desa. Hal ini pulalah
yang menyebabkanperbedaan jumlah penduduk yang sangat significant. Kota-kota besar penuh
denganorang-orang desa yang melakukan urbanisasi dengan harapan dapat merubah hidup.Sedangkan
didesa yang tinggal hanya petani-petani yang memiliki lading untuk di olah.Jadi jika kehidupan di kota
yang memiliki banyak penduduk ramai berbeda dengandidesa yang ramai jika sanak saudara yang lain
pulang mudik

Aspek Positif dan Negatif

Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,

Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.

Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga
mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.

Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.

Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang,
dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.

Hal – hal yang termasuk pull factor antara lain :


Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk
mendapatkan penghasilan

Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri
kerajinan.

Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.

Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan
dengan segala macam kultur manusianya.

Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk
mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125 ).

Perbedaan Kepentingan

Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena
adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini sifatnya esensial bagi kelangsungan
hidup individu itu sendiri, jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasakan
kepuasan dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kepentingan akan menimbilkan masalah baik bagi
dirinya maupun bagi lingkungannya.

Dengan berpegang prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi
kebutuhannya, maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat pada hakikatnya
merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut.

Oleh karena individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek
pribadinya, baik jasmani maupun rohani, maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal
kepentingannya. Perbedaan kepentingan itu antara lain berupa :

kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang

kepentingan individu untuk memperoleh harga diri


kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama

kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi

kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain

kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam kelompoknya

kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri

kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri

Kenyataan-kenyataan seperti itu menunjukkan ketidakmampuan suatu ideologi mewujudkan idealisme


yang akhirnya akan melahirkan kondisi disintegrasi atau konflik. Permasalahan utama dalam tinjauan
konflik ini adalah adanya jarak yang terlalu besar antara harapan dengan kenyataan pelaksanaan dan
hasilnya kenyataan itu disebabkan oleh sudut pandang yang berbeda antara pemerintah atau penguasa
sebagai pemegang kendali ideologi dengan berbagai kelompok kepentingan sebagai sub-sub ideologi.

KESIMPULAN

Masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah dan mempunyai
hubungan yang erat serta perasaan yang sama terhadap adat kebiasaan yang ada dan menunjukkan
adanya kekeluargaan, seperti gotong royong dan tolong-menolong. Masyarakat pedesaan mencari mata
pencaharian dengan cara bertani di sawah atau di ladang, di desa belum mengenal teknologi canggih
yang telah ada di zaman modern.

Sedangkan masyarakat perkotaan merupakan suatu himpunan penduduk yang bertempat tinggal di
dalam pusat kegiatan ekonomi, pemerintahan kesenian, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Masyarakat
kota mencari mata pencahariannya rata-rata menggunakan tekhnologi yang canggih, seperti
menggunakan tenaga mesin, komputer dan lain-lain.

SARAN

Masyarakat pedesaan merupakan wilayah yang masih agraris dan lingkungannya yang masih alamiyah,
oleh karena itu sebaiknya kealamian lingkungan tersebut harus tetap terjaga sebab lingkungan yang
masih alami memiliki udara yang sejuk. Selain itu, masyarakat desa juga memiliki rasa persaudaraan
yang erat, sebaiknya penduduk desa selalu menjaga kerukunan bersama.

Masyarakat kota yang modern dengan berbagai alat tekhnologi yang canggih, alangkah baiknya jika
memanfaatkan alat-alat tersebut dengan baik tanpa ada penyalahgunaan. Seperti penyalah gunaan
pada internet, sehingga banyak terjadi suatu kejadian yang tidak diinginkan.
Demikian penjelasaan tentang perbedaan antara masyarakat perkotaan dengan masyarakat pedesaan.

DAFTAR PUSTAKA

http://bimanovakh.blogspot.com/2011/01/masyarakat-perkotaan-aspek-aspek.html

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/06/hubungan-desa-kota-hubungan-

http://bimanovakh.blogspot.com/2011/01/Perbedaan Kepentingan.html

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/06/hubungan-desa-kota-hubungan-pedesaan.html

http://bimanovakh.blogspot.com/2011/01/masyarakat-perkotaan-aspek-aspek.html

Anda mungkin juga menyukai