Anda di halaman 1dari 4

Pembangunan masyarakat pedesaan

Risma Handayani, S.IP., M.Si


Konsep masyarakat, komunitas, masyarakat desa dan kota
1. Masyarakat
Masyarakat dalam studi perencanaan memiliki makna yang berbeda dengan disiplin ilmu lainnya
sehingga penting untuk menyamakan persepsi tentang masyarakat jika kita bahas membahas tentang
pembangunan masyarakat. Al-qur’an pun sangat banyak berbicara tentang masyarakat beserta hukum
kemasyarakatan yang ada di dalamnya, hal ini tidak lepas dari fungsi utamanya yaitu mendorong
lahirnya perubahan-perubahan positif dalam masyarakat atau dengan kata lain mengeluarkan manusia
dari gelap gulita menuju cahaya terang benderang (shihab, 2007 : 221)
Pembahasan tentang masyarakat secara terpisah ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran
tentang bagaimana Al-qur’an menjelaskan tentang makna masyarakat, sehingga ada patokan nilai
dalam memandang masyarakat berdasarkan Islam. Manusia adalah makhluk sosial secara Fitrah bukan
karena kebetulan atau karena suatu keterpaksaan ataupun dorongan kebutuhan dari luar yang memaksa
mereka untuk menjadi bermasyarakat. konsekuensi dari ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak
hanya bermakna kumpulan individu saja Tetapi lebih dari itu masyarakat memiliki eksistensi yang
sama pentingnya dengan komponennya yaitu individu.
Individu dan masyarakat sama-sama fundamental, karena eksistensi komponen masyarakat yaitu
individu dan komponen masyarakat tetap eksis di mana individu dalam masyarakat justru memiliki
identitas baru yaitu identitas masyarakat.
.
Pada dasarnya hampir semua ahli khususnya dalam bidang sosiologi bersepakat untuk memberikan
beberapa kriteria mengenai masyarakat. Beberapa definisi masyarakat yang sering kita temui dari para
sarjana sosial diantaranya:
1. Linton (Seorang ahli antropologi) mengemukakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok
manusia, yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat
mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan
batas-batas tertentu.
2. M.J Herskovits Menulis bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan
yang mengikuti satu cara hidup tertentu.
3. J.P Gillin Mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang tersebar
mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu
meliputi pengelompokan-pengelompokan yang kecil.
4. S.R. Steinmetz Memberikan batasan tentang masyarakat sebagai kelompok manusia yang
terbesar yang meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil yang
mempunyai Perhubungan erat dan teratur.
5. Mac.Iver Mengatakan bahwa masyarakat adalah suatu sistem daripada cara kerja dan
prosedur, daripada otoritas dan Saling bantu membantu yang meliputi kelompok-kelompok
dan pembagian-pembagian sosial lain, sistem dari pengawasan tingkah laku manusia dan
kebebasan titik sistem yang kompleks dan selalu berubah atau jaringan-jaringan dari relasi
sosial itulah yang dinamakan masyarakat.
Dalam arti yang luas yang dimaksud dengan masyarakat adalah keseluruhan hubungan dalam hidup
bersama dengan tidak dibatasi oleh lingkungan bangsa dan lain-lain, atau keseluruhan dari semua
hubungan dalam hidup masyarakat. sedangkan dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok
manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu umpamanya teritorial, bangsa, golongan dan
sebagainya, sehingga dikenal istilah masyarakat Jawa masyarakat Bugis Makassar masyarakat Minang
dan lain-lain.
Berdasarkan arti tersebut di atas, dapat ditarik suatu definisi sebagai berikut : “ masyarakat adalah
kelompok manusia yang telah lama bertempat tinggal di suatu daerah yang tertentu dan mempunyai
aturan ( undang-undang) yang mengatur tentang hidup mereka untuk menuju kepada tujuan yang
sama”.
( Hartono, Amisum, 2004: 90).
jadi yang menjadi unsur dari masyarakat adalah : harus ada kelompok ( pengumpulan manusia) dan
jumlahnya banyak ; berjalan dalam waktu yang lama; ada aturan yang mengatur mereka bersama
untuk maju kepada satu cita-cita yang sama masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah
cukup lama hidup dan bekerja sama sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dalam kesatuan
sosial dengan batas-batas tertentu.
2. Komunitas
Ekologi sosial mendasarkan teorinya pada asumsi bahwa masyarakat manusia mempunyai dua taraf,
yaitu taraf biotik atau Community dan taraf sosial atau Society. community merupakan suatu pola
organisasi yang tumbuh dengan sendirinya Apabila ada banyak orang yang berada, atau bertempat
tinggal, pada suatu tempat yang terbatas. tarabiotik atau community inilah yang tumbuh secara
alamiah dan merupakan dasar dari masyarakat. taraf Society adalah lebih luas karena telah
menyangkut masalah susunan sosiokultural dalam masyarakat yang diatur oleh konsensus atau
persetujuan komunikasi, nilai-nilai dan norma-norma serta berhubungan dengan sistem sosial.
Dalam pembahasan tentang pembangunan masyarakat yang sering diterjemahkan sebagai community
development istilah Community dengan masyarakat seringkali dipersamakan, tentu hal ini tidak
masalah sepenjang pembatasan dan pemahaman mengenai pembangunan masyarakat adalah sama
dengan makna community development tersebut.
3. Masyarakat kota dan masyarakat desa
Dalam kajian perencanaan wilayah, hubungan antara kota dan desa memiliki dua dimensi yang sangat
berkaitan erat titik mendefinisikan kota dengan desa dapat ditinjau dari dua aspek yaitu aspek fisik
( terbangun dengan alam) sebagai wujud ruang dan elemen-elemennya dan yang kedua adalah aspek
manusia sebagai subjek pembangunan dan pengguna ruang baik kota maupun desa. kedua aspek
tersebut tidak dapat dilepaskan satu dengan yang lainnya.
dalam kajian sosial yang lebih banyak memfokuskan pada aspek manusia, maka masyarakat desa dan
kota dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri masyarakatnya. salah satu perbedaan yang ada dalam
masyarakat modern adalah antara desa dan kota, atau dalam istilahnya rural Community yang merujuk
kepada masyarakat desa dan Urban community yang merujuk pada masyarakat kota. pembedaan
masyarakat desa dengan masyarakat kota pada hakikatnya bersifat gradual, sehingga sulit untuk
memberikan batasan Apa yang dimaksudkan dengan perkotaan atau pedesaan oleh karena adanya
hubungan antara konsentrasi penduduk dengan gejala-gejala sosial yang disebut urbanisme.
Selanjutnya perbedaan antara masyarakat desa dan kota adalah tidak tetap karena yang dimaksud
dengan Desa itu takkan pernah memiliki sifat pedesaan secara terus-menerus. seseorang bisa saja
menganggap bahwa daerah dengan jumlah penduduk yang padat dapat disebut sebagai Kota, hal ini
belum tentu benar karena ada juga daerah berpenduduk padat namun tidak dapat disebut sebagai Kota.
Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam
ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. sistem kehidupan biasanya
berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan dengan corak kehidupan agraris. dominannya kehidupan
agraris Bukan berarti semua masyarakatnya adalah petani, namun pada umumnya masyarakat
pedesaan adalah petani sedangkan pekerjaan lainnya hanyalah sampingan. tetapi, tentu tidak semua

ii
daerah dengan dominasi sebagai masyarakat pertanian bisadisebut pedesaan karena dalam
perkembangannya seperti di negara-negara Eropa ada juga istilah kota pertanian dengan dominan
pertanian, namun masyarakat memiliki sifat kekotaan dengan dimasukkannya teknologi yang modern
dalam pengolahan hasil-hasil pertanian. sementara ciri agraris masyarakat pedesaan yang
dimaksudkan adalah cara bertani yang tradisional.
Yang dimaksudkan dengan masyarakat perkotaan atau Urban Community adalah masyarakat kota
yang tidak tertentu jumlah penduduknya. tekanan pada pengertian kota terletak Pada sifat serta ciri
kehidupan yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. dalam tinjauan ini kota lebih bermakna Dalam
sudut pandang manusia yang ada dalam suatu wilayah yang memiliki ciri lebih modern dalam tinjauan
fisik suatu daerah dikategorikan sebagai kota bukan hanya berdasarkan jumlah penduduk tetapi juga
termasuk fasilitas terbangun yang merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat
khas kekotaan.
secara sosial Kota adalah suatu cara hidup ( way of life). Kekotaan atau Urban memang menunjukkan
suatu cara hidup, berkenaan dengan pengetahuan tentang barang dan orang, serta sejumlah Tata krama
Yang timbul dalam lingkungan Metropolitan. mereka harus belajar tentang bagaimana mengendalikan
perbedaan dalam situasi yang berbeda-beda.
dari definisi tersebut Dapat dibedakan kriteria kota dan desa berdasarkan ciri fisik dan ciri sosialnya.
menurut Soekanto (1997 :170) Membedakan masyarakat kota berdasarkan ciri sebagai berikut:
a. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan agama di desa. ini
disebabkan karena aktivitas masyarakat di kota lebih banyak untuk kegiatan ekonomi,
perdagangan dan sebagainya, bukan berarti masyarakat kota tidak beragama tetapi aktivitas
keagamaan hanya Tampak pada tempat-tempat ibadah seperti masjid, gereja, Wihara dan
lainnya.
b. orang kota umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain
titik yang penting adalah manusia perseorangan atau individu. di kota, kehidupan keluarga
sulit untuk disatukan karena perbedaan kepentingan, agama dan seterusnya, sehingga
individu kurang berani untuk seorang diri menghadapi orang lain dengan latar belakang yang
berbeda, pendidikan yang tidak sama, sehingga Nyata bahwa kebebasan yang diperoleh
individu sebagai masyarakat kota tidak sepenuhnya bebas.
c. pembagian kerja di antara warga kota juga lebih tegas dan punya batas-batas nyata. di kota
tinggal orang-orang dengan latar belakang yang berbeda-beda seperti pendidikan dan
keterampilan yang didalami secara khusus, Hal ini melahirkan gejala bahwa warga kota tak
mungkin hidup sendirian secara individualistis karena pasti akan ada saat di mana dia tidak
mampu memenuhi kebutuhannya Hal ini menimbulkan solidaritas berupa kelompok-
kelompok kecil yang didasarkan pada pekerjaan, Status sosial, keahlian yang sama, atau
profesi yang sama.
d. kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan di Kota lebih besar karena adanya pembagian
kerja yang tegas.
e. rasionalitas yang banyak dianut masyarakat perkotaan menyebabkan Interaksi yang terjadi
lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
f. masyarakat kota sangat menghargai waktu.
g. perusahaan sosial tampak nyata di kota karena masyarakat kota yang sangat terbuka dalam
menerima pengaruh luar.
Dalam survei yang dilakukan oleh Balai Pusat Statistik, di tahun 2000 dalam menetapkan kriteria
desa atau kelurahan untuk disebut sebagai Kota menggunakan beberapa kriteria yang didasarkan atas
kondisi fisik. Dalam tinjauan fisik, kriteria yang digunakan untuk menetapkan suatu daerah sebagai
kota atau bukan kota adalah sebagai berikut:
a. kepadatan penduduk per kilometer persegi,

iii
b. Presentasi rumah tangga yang mata pencaharian utamanya adalah pertanian atau non pertanian
,
c. persentase rumah tangga yang memiliki telepon,
d. Presentasi rumah tangga yang menjadi pelanggan listrik,
e. fasilitas umum yang ada di desa atau kelurahan seperti fasilitas pendidikan, pasar, tempat
hiburan, kompleks pertokoan, hotel, billiard, diskotik karaoke, panti pijat dan Salon.
walaupun ciri masyarakat kota di atas umumnya terjadi, tetap dalam pandangan Islam perlu di untuk
meluruskan bahwa yang terpenting dalam masyarakat yang senantiasa mengalami perubahan, adalah
bagaimana mengontrol perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik. mengingat adanya
kecenderungan Perubahan masyarakat Desa menjadi masyarakat kota.

iv

Anda mungkin juga menyukai