ii
daerah dengan dominasi sebagai masyarakat pertanian bisadisebut pedesaan karena dalam
perkembangannya seperti di negara-negara Eropa ada juga istilah kota pertanian dengan dominan
pertanian, namun masyarakat memiliki sifat kekotaan dengan dimasukkannya teknologi yang modern
dalam pengolahan hasil-hasil pertanian. sementara ciri agraris masyarakat pedesaan yang
dimaksudkan adalah cara bertani yang tradisional.
Yang dimaksudkan dengan masyarakat perkotaan atau Urban Community adalah masyarakat kota
yang tidak tertentu jumlah penduduknya. tekanan pada pengertian kota terletak Pada sifat serta ciri
kehidupan yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. dalam tinjauan ini kota lebih bermakna Dalam
sudut pandang manusia yang ada dalam suatu wilayah yang memiliki ciri lebih modern dalam tinjauan
fisik suatu daerah dikategorikan sebagai kota bukan hanya berdasarkan jumlah penduduk tetapi juga
termasuk fasilitas terbangun yang merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat
khas kekotaan.
secara sosial Kota adalah suatu cara hidup ( way of life). Kekotaan atau Urban memang menunjukkan
suatu cara hidup, berkenaan dengan pengetahuan tentang barang dan orang, serta sejumlah Tata krama
Yang timbul dalam lingkungan Metropolitan. mereka harus belajar tentang bagaimana mengendalikan
perbedaan dalam situasi yang berbeda-beda.
dari definisi tersebut Dapat dibedakan kriteria kota dan desa berdasarkan ciri fisik dan ciri sosialnya.
menurut Soekanto (1997 :170) Membedakan masyarakat kota berdasarkan ciri sebagai berikut:
a. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan agama di desa. ini
disebabkan karena aktivitas masyarakat di kota lebih banyak untuk kegiatan ekonomi,
perdagangan dan sebagainya, bukan berarti masyarakat kota tidak beragama tetapi aktivitas
keagamaan hanya Tampak pada tempat-tempat ibadah seperti masjid, gereja, Wihara dan
lainnya.
b. orang kota umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain
titik yang penting adalah manusia perseorangan atau individu. di kota, kehidupan keluarga
sulit untuk disatukan karena perbedaan kepentingan, agama dan seterusnya, sehingga
individu kurang berani untuk seorang diri menghadapi orang lain dengan latar belakang yang
berbeda, pendidikan yang tidak sama, sehingga Nyata bahwa kebebasan yang diperoleh
individu sebagai masyarakat kota tidak sepenuhnya bebas.
c. pembagian kerja di antara warga kota juga lebih tegas dan punya batas-batas nyata. di kota
tinggal orang-orang dengan latar belakang yang berbeda-beda seperti pendidikan dan
keterampilan yang didalami secara khusus, Hal ini melahirkan gejala bahwa warga kota tak
mungkin hidup sendirian secara individualistis karena pasti akan ada saat di mana dia tidak
mampu memenuhi kebutuhannya Hal ini menimbulkan solidaritas berupa kelompok-
kelompok kecil yang didasarkan pada pekerjaan, Status sosial, keahlian yang sama, atau
profesi yang sama.
d. kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan di Kota lebih besar karena adanya pembagian
kerja yang tegas.
e. rasionalitas yang banyak dianut masyarakat perkotaan menyebabkan Interaksi yang terjadi
lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
f. masyarakat kota sangat menghargai waktu.
g. perusahaan sosial tampak nyata di kota karena masyarakat kota yang sangat terbuka dalam
menerima pengaruh luar.
Dalam survei yang dilakukan oleh Balai Pusat Statistik, di tahun 2000 dalam menetapkan kriteria
desa atau kelurahan untuk disebut sebagai Kota menggunakan beberapa kriteria yang didasarkan atas
kondisi fisik. Dalam tinjauan fisik, kriteria yang digunakan untuk menetapkan suatu daerah sebagai
kota atau bukan kota adalah sebagai berikut:
a. kepadatan penduduk per kilometer persegi,
iii
b. Presentasi rumah tangga yang mata pencaharian utamanya adalah pertanian atau non pertanian
,
c. persentase rumah tangga yang memiliki telepon,
d. Presentasi rumah tangga yang menjadi pelanggan listrik,
e. fasilitas umum yang ada di desa atau kelurahan seperti fasilitas pendidikan, pasar, tempat
hiburan, kompleks pertokoan, hotel, billiard, diskotik karaoke, panti pijat dan Salon.
walaupun ciri masyarakat kota di atas umumnya terjadi, tetap dalam pandangan Islam perlu di untuk
meluruskan bahwa yang terpenting dalam masyarakat yang senantiasa mengalami perubahan, adalah
bagaimana mengontrol perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik. mengingat adanya
kecenderungan Perubahan masyarakat Desa menjadi masyarakat kota.
iv