DAN KOMUNITAS
KELOMPOK 1
MELI JULIATI
2105905010001
YOLA DARA PHONNA
2105905010018
FITRI MADANI
2105905010025
ERLINDA SARNI SIDIM
2105905010028
Kebudayaan adalah segala hasil cipta, rasa karsa manusia untuk memenuhi kebutuhan.
lahiriah atau jasmaniah, maupun kebutuhan rohaniah. Sehubungan dengan itu maka dikenal
dua macam kebudayaan, yaitu kebudayaan jasmani dan kebudayaan rohani.
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
Masyarakat dan kebudayaan yang dikemukakan di atas jelas bahwa antara kebudayaan dan masyarakat
mempunyai hubungan yang sangat erat dan tak terpisahkan. Tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat,
karena kebudayaan merupakan produk dari hasil cipta, rasa dan karena manusia. Sebaliknya
masyarakat yang merupakan kumpulan sejumlah individu adalah makhluk yang berbudaya. Manusia
atau masyarakat mampu dan berhasil merurnuskan nilai-nilai, norma-norma dan aturan-aturan tersebut
akhirnya menjadi kebiasaan yang dipatuhi oleh seluruh anggotanya sehingga melahirkan suatu
kebudayaan yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
STRUKTUR DAN KEBUDAYAAN
STRUKTUR KEBUDAYAAN
CULTURAL UNIVERSAL
CULTURAL ACTIVITIES
TRAITS
COMPLEXEST
TRAITS
ITEM
KEBUDAYAAN SEBAGAI SISTEM NORMA
Komunitas (community) adalah sebuah kelompok sosial yang terdiri dari beberapa
organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama,
komunitas dalam konteks manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud,
kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa.
Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti “kesamaan”, kemudian dapat
diturunkan dari communis yang berarti “sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak”. Menurut
Mac Iver dalam Mansyur, community diistilahkan sebagai persekutuan hidup atau paguyuban dan
dimaknai sebagai suatau daerah masyarakat yang ditandai dengan beberapa tingkatan pertalian
kelompok sosial satu sama lain.
HIDUP MENETAP
Orang baru hidup menetap apabila mereka sudah dapat mengatasi dan memecahkan masalah-
masalah yang disebut sebagai berikut:
1. Mengatasi masalah pangan dengan cara bercocok tanam/mempunyai mata pencaharian yang
tetap seperti bersawah dan berladang.
2. Mengatasi masalah papan mereka sudah mampu dan memiliki rumah tempat tinggal, walaupun
dalam kondisi yang sederhana.
3. Mengatasi masalah hubungan dalam pengertian sudah berumah tangga yang diikat oleh norma-
norma yang disepakati bersama dan diakui masyarakat.
4. Masalah keamanan dimana kelompok masyarakat tersebut sudah merumuskan nilai, norma dan
aturan yang di sepakati dan melaksakan dengan berbagai sanksi bagi para pelanggarnya.
KOMUNITAS DESA
Komunitas desa adalah suatu kumpulan orang-orang dalam jumlah yang banyak (kurang
dari 2500 orang) dan membentuk kelompok-kelompok sosial yang bekerjasama untuk
mencapai kepentingan atau tujuan bersama, menempati suatu wilayah tertentu dalam waktu
yang cukup lama (dengan mata pencaharian utama pertanian)
CIRI-CIRI KEHIDUPAN DESA
Umumnya yang dimaksud dengan kota adalah suatu tempat yang kepadatan penduduknya
tinggi, rumah-rumahnya berkelompok kompak, mata pencaharian penduduk bukan
pertanian, sarana prasarana tersedia lengkap seperti banyaknya bangunan-bangunan besar
dan tinggi, perkantoran, jalan yang lebar dan baik, ada pusat pertokoan, tempat hiburan,
jaringan listrik, jaringan air minum dan sebagainya.
CIRI-CIRI MASYARAKAT KOTA
Masyarakat adalah kumpulan sejurnlah individu yang menempati suatu wilayah dalam waktu yang
cukup lama, dimana antara satu individu dengan individu yang lain selalu terjadi hubungan dan
saling mempengaruhi antara sesamanya.
Komunitas adalah suatu kumpulan orang-orang dalam jumlah yang banyak dan membentuk
kelompok-kelompok sosial yang bekerjasama untuk mencapai kepentingan atau tujuan bersama,
menempati suatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama.
Dalam interaksi masyarakat desa dan kota ini, meskipun mereka mempunyai ciri yang berbeda,
namun antara keduanya ada hubungan timbal balik yang sama sama menguntungkan antara
keduanya.
Desa dan kota mempunyai peran yang sama-sama penting dalam pengembangan ekonomi suatu
wilayah.
REFERENSI
Ambar Teguh Sulistiyani. 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Bustamam. 2015. Pengantar Sosiologi. Padang: e-book google.
Cholil Mansyur. 1987. Sosiologi Masyarakat Desa dan Kota. Surabaya: Usaha Nasional.
Suqihen Bahreint, Sosiologi Pedesaan (suatu pengantar). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Soekamto,Soerjono. 2006. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Soerjono Soekanto. 1983. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.
Pandakele, Alfien. 2015. Sosiologi Perdesaan. Bogor: Maxindo Internasional.
Nasrullah, Jamaludin Adon. 2015. Sosiologi Perkotaan. Bandung: CV Pustaka Setia.
Murdiyanto, Eko. 2008. Sosiologi Perdesaan Pengantar Untuk Memahami Masyarakat Desa. Yogyakarta:
Wimaya Press.