Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL ONLINE 2

MATA KULIAH :

Pengantar Antropologi

OLEH :

NAMA : Ketut Dina Ayu Antari

NIM : 044895105
1. Dalam masyarakat terdapat rincian katerogi dari beberapa kesatuan antar individu. Untuk
mengidentifikasi suatu kesatuan manusia sebagai masyarakat, beberapa faktor yang dapat
diperhatikan yaitu adanya interaksi sosial, norma dan nilai, saling ketergantungan, memilki
struktur sosial, serta memilki identitas budaya.Masyarakat adalah ketika sekelompok orang hidup
dan bekerja bersama dan memiliki aturan yang mereka ikuti untuk bergaul dan membuat
segalanya menjadi lebih baik untuk semua orang.Alasan manusia selalu hidup bermasyarakat
karena manusia membutuhkan interaksi sosial dan dukungan dari orang lain untuk memenuhi
kebutuhannya dan mencapai tujuannya. Oleh karena itu, mereka cenderung membentuk
kelompok untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Untuk mengidentifikasi suatu kesatuan manusia sebagai masyarakat, beberapa faktor yang dapat
diperhatikan antara lain:

1. Interaksi Sosial:

Masyarakat ditandai oleh adanya interaksi sosial antara individu-individu di dalamnya. Interaksi
ini bisa meliputi komunikasi, pertukaran informasi, kerja sama, konflik, dan sebagainya.Melalui
interaksi sosial ini, terbentuk pola-pola perilaku, norma, dan nilai-nilai yang menjadi ciri khas
masyarakat.

2. Norma dan Nilai:

Masyarakat memiliki aturan-aturan sosial yang disebut norma dan nilai-nilai yang dijadikan
pedoman oleh anggota masyarakat.Norma-norma sosial mengatur perilaku dan interaksi antar
individu, sedangkan nilai-nilai mencerminkan prinsip-prinsip yang dihargai dan dijunjung tinggi
oleh masyarakat.Norma dan nilai ini membentuk tata tertib sosial dan mencerminkan identitas
serta budaya masyarakat tersebut

3. Struktur Sosial:

Masyarakat memiliki struktur sosial yang mengatur hubungan dan peran antara individu-individu
di dalamnya.Struktur sosial ini mencakup sistem politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang
memengaruhi bagaimana masyarakat berfungsi.Misalnya, adanya pemerintahan, lembaga sosial,
kelas sosial, kelompok-kelompok sosial, dan hierarki yang membedakan posisi dan peran setiap
anggota masyarakat.

4. Kesadaran Kolektif:

Identitas kolektif atau kesadaran kolektif juga merupakan ciri dari suatu masyarakat. Hal ini
mencakup perasaan memiliki identitas yang sama, rasa solidaritas, dan pengakuan sebagai
bagian dari kesatuan yang lebih besar. Kesadaran kolektif dapat terbentuk melalui sejarah
bersama, kebudayaan yang dibagikan, atau tujuan bersama yang diupayakan oleh masyarakat.

5. Ketergantungan Sosial:

Masyarakat biasanya ditandai oleh adanya ketergantungan sosial antara individu-individu di


dalamnya.Individu-individu saling membutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti
kegiatan ekonomi, pertukaran barang dan jasa, dukungan sosial, dan sebagainya.Ketergantungan
sosial ini dapat memperkuat ikatan antarindividu dan menggambarkan eksistensi masyarakat.

6. Identitas Budaya:

Suatu kesatuan manusia dapat dianggap sebagai masyarakat jika mereka memiliki identitas
budaya yang berbeda dari kelompok lain.Identitas budaya mencakup bahasa, tradisi, adat
istiadat, kepercayaan, seni, dan aspek-aspek lain yang menjadi ciri khas dari masyarakat tersebut.
Identitas budaya yang kuat dan diakui oleh anggota masyarakat dapat menjadi faktor penting
dalam mengidentifikasi masyarakat.

7. Pembagian Kerja:

Masyarakat sering kali memiliki pembagian kerja berdasarkan peran dan fungsi yang berbeda
antara individu-individu di dalamnya.Pembagian kerja ini mencakup berbagai jenis pekerjaan,
spesialisasi, dan peran sosial yang berbeda.Misalnya, adanya pekerjaan yang terkait dengan
pertanian, industri, layanan, pendidikan, dan sektor-sektor lainnya.Pembagian kerja ini
mencerminkan keberagaman aktivitas ekonomi dan kontribusi individu-individu terhadap
masyarakat secara keseluruhan.
2. Dalam kehidupan bermasyarakat, sejatinya manusia memiliki kesempatan untuk berpindah
dari satu pranata ke pranata lain. Kenyataan yang terjadi, tidak semua manusia memiliki
kesempatan untuk berpindah pranata sosial. Ada beberapa manusia yang menghabiskan
waktunya hanya pada satu pranata sosial dalam kurun waktu yang panjang. Apabila manusia
memiliki kesempatan untuk berpindah pranata sosial, berarti terjadi hubungan yang saling
mempengaruhi di antara pranata-pranata sosial yang ada dalam masyarakat. Koentjarningrat
(1979) menyatakan bahwa pranata sosial adalah sistem-sistem yang menjadi wahana yang
memungkinkan warga masyarakat untuk berinteraksi menurut pola-pola atau sistem tata
kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-
kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Terdapat tiga kata kunci dalam setiap
pembahasan tentang pranata sosial, yaitu: (1) nilai dan norma sosial, (2) pola perilaku yang
dibakukan atau yang disebut dengan prosedur umum, dan (3) sistem hubungan, yaitu jaringan
peran serta status yang menjadi wahana untuk melaksanakan perilaku sesuai dengan prosedur
umum yang berlaku

Pranata sosial ada beragam macamnya tergantung dari bentuk komunitas masyarakat setempat.
Makin sederhana masyarakat itu, semakin sedikit pranata sosialnya. Sebaliknya, semakin
kompleks suatu masyarakat, semakin banyak juga pranata sosialnya. Kendati demikian, pranata
sosial dapat dikelompokkan setidaknya ke dalam delapan macam pranata, sebagaimana
dinyatakan Koentjaraningrat dalam buku Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan (2000)
sebagai berikut:
1. Pranata Domestik Pranata domestik ini bertujuan untuk memenuhi keperluan keluarga,
kekerabatan, dan hubungan antar-pasangan. Contohnya pranata perkawinan, tolong menolong
antar-kerabat, pengasuhan anak, sopan santun dalam pergaulan antar-kerabat, dan lain
sebagainya.

2. Pranata Ekonomi Pranata ekonomi ini bertujuan untuk memenuhi keperluan manusia, baik itu
kebutuhan sandang, pangan, dan papannya. Pranata ekonomi juga berfungsi sebagai mata
pencaharian hidup, memproduksi, menimbun, menyimpan, serta mendistribusi hasil produksi,
dan lain sebagainya. Contohnya pranata pertanian, perbankan, industri, dan lain sebagainya.

3. Pranata Pendidikan Pranata pendidikan ini bertujuan memenuhi keperluan ilmu pengetahuan
dan pendidikan manusia supaya menjadi anggota masyarakat yang beradab dan berguna.
Contohnya pranata pemberantasan buta huruf, sekolah, pers, perpustakaan umum, dan lain
sebagainya.

4. Pranata Ilmiah Pranata ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia, serta
mengatur cara penelaahan yang valid, kredibel, dan reliabel. Contohnya pranata metodologi
ilmiah, penelitian, pendidikan ilmiah, dan sebagainya

5. Pranata Rekreasi Pranata rekreasi ini bertujuan memenuhi keperluan manusia dalam
menghayati rasa keindahannya, hiburan, dan kesenangannya. Contohnya pranata seni rupa, seni
gerak, seni suara, seni drama, kesusastraan, olahraga, sanggar hiburan, dan lain sebagainya.

6. Pranata Agama Pranata agama ini bertujuan memenuhi keperluan spiritual manusia, baik itu
dalam berhubungan dengan Tuhan atau dengan alam gaib. Contohnya pranata penyiaran agama,
pantangan, ilmu gaib, metafisika, semadi dan lain sebagainya.

7. Pranata Politik Pranata politik ini bertujuan memenuhi keperluan manusia dalam mengatur
dan mengelola sistem kekuasaan dalam kehidupan bermasyarakat. Contohnya pranata
pemerintahan, demokrasi, kehakiman, kepartaian, kepolisian, dan lain sebagainya.

8. Pranata Fisik atau Pranata Somatik Pranata fisik atau somatik bertujuan untuk memenuhi
keperluan fisik, kesehatan, dan kenyamanan hidup. Contohnya pemeliharaan kesehatan, pusat
kebugaran, pusat kecantikan, rumah sakit, dan lain sebagainya.

Sumber : BMP ISIP4210 MODUL 6


https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/pranata-sosial-pengertian-tipe-dan-fungsi.pdf

Anda mungkin juga menyukai