MATA KULIAH
:
OLEH :
NIM : 859031628
TUGAS TUTORIAL KE-1
Capaian Pembelajaran:
1. Menganalisis fenomena yang terjadi disekolah PAUD dikaitkan dengan pengenalan
zat gizi mikro dan makro serta fungsinya
2. Menganalisis bahan pangan nabati, hewani, bumbu, rempah dan bahan penyegar
sesuai dengan kandungan gizi yang dibutuhkan oleh anak usia dini.
3. Menganalisis asupan makanan sebagai faktor yang mempengaruhi gizi dalam daur
kehidupan
Indikator :
1. Mahasiswa dapat mengenal zat-zat gizi makro dan mikro yang dibutuhkan sebagai solusi
dan menjelaskan fungsinya
2. Mengidentifikasi bahan pangan nabati, hewani, bumbu, rempah dan bahan penyegar
yang sesuai dengan kebutuhan zat gizi
3. Menganalisis asupan makanan sebagai faktor yang mempengaruhi status gizi bagi dewasa
dan lansia
2. Mual dan muntah dapat dialami oleh 50-80% ibu hamil. Mual dan muntah pada ibu hamil
normal terjadi di awal minggu ke empat kehamilan kemudian meningkat kejadiannya antara
minggu kelima dan sepuluh kemudian menurun pada minggu ke-20. Biasanya mual dan
muntah terjadi di pagi hari.
Cara mengatasi mual saat hamil muda bisa dilakukan dengan menghindari makanan yang
sekiranya membuat ibu mual, misalnya makanan pedas, asam, atau berlemak. Jenis
makanan tersebut berpotensi mengiritasi lambung sehingga dapat memperburuk gejala
mual. Ibu hamil juga disarankan menghindari makanan dengan bau yang menyengat,
seperti durian atau jengkol. Hal ini dikarenakan sensitivitas indra penciuman saat hamil
akan meningkat, sehingga ibu mudah merasa mual dengan bau yang menyengat.
Gejala mual saat hamil juga bisa disebabkan oleh kelelahan. Pasalnya, perubahan yang
terjadi selama kehamilan dapat membuat ibu lebih cepat lelah sehingga memicu atau
memperburuk keluhan mual. Cara mengatasi mual saat hamil bisa dilakukan dengan
mencukupi waktu istirahat. Jika sudah merasa lelah, sebaiknya ibu hamil tidak
memaksakan diri untuk beraktivitas. Pastikan juga untuk memperoleh waktu tidur yang
berkualitas sekitar 7–9 jam setiap harinya.
c) Hindari Berbaring Setelah Makan
Untuk mencegah mual, sebaiknya ibu hamil tidak berbaring maupun tidur setelah makan.
Kebiasaan ini dapat menyebabkan asam lambung naik dan menimbulkan keluhan mual,
muntah, dada terasa panas hingga sesak napas. Jika ingin berbaring, sebaiknya beri jarak
selama 1,5–2 jam setelah waktu makan.
Cara mengatasi mual saat hamil berikutnya adalah mengatur pola makan. Jika ibu
sebelumnya terbiasa makan dalam porsi besar, kini cobalah untuk makan dengan porsi
lebih kecil namun sering. Pastikan mengonsumsi makanan bergizi untuk mencukupi
nutrisi serta mencegah kondisi berat badan lahir rendah (BBLR) pada bayi.
Usahakan memilih makanan yang kaya akan protein, rendah lemak, serta mudah dicerna.
Cukupi juga kebutuhan vitamin dan mineral dengan mengonsumsi buah dan sayur.
Beberapa pilihan buah yang bagus untuk ibu hamil adalah pisang, alpukat, dan anggur.
e) . Melakukan Relaksasi
Melakukan relaksasi merupakan salah satu cara mengurangi mual saat hamil yang bisa
dilakukan dengan mudah di rumah. Cobalah mempraktekkan beberapa teknik relaksasi,
seperti yoga atau menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan secara
berulang.
Selain itu, tidak ada salahnya untuk berolahraga ringan sekaligus menghirup udara segar
di pagi hari, seperti melakukan senam hamil atau berjalan-jalan di sekitar rumah. Ibu
hamil juga bisa mendengarkan musik atau melakukan pijat hamil agar menenangkan
pikiran dan meredakan gejala mual.
Cara mengatasi mual saat hamil berikutnya adalah mencukupi cairan tubuh dengan
mengonsumsi setidaknya dua liter air per hari. Untuk mengatasi mual, ibu juga dapat
mengonsumsi teh atau jahe hangat.Selain mengatasi mual, mencukupi cairan tubuh juga
dapat membantu mencegah terjadinya dehidrasi jika ibu mengalami muntah.
Jika anak sangat ingin memakan,maka kita sebagai orang tua harus memebritahu bahwa
makanan tersebut tidak layak di konsumsi karna dapat menimbulkan gejala keracunan dan
sakit perut.
4. Terdapat dua sumber protein, yaitu protein nabati dan protein hewani. Protein hewani dan
protein nabati sebenarnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk itu,
untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan antara protein hewani dan protein nabati, serta mana
yang lebih sehat, baik untuk keseluruhan kesehatan maupun pembentukan otot?
Protein hewani adalah protein yang bisa kita dapatkan dari hewan, meliputi daging
ruminansia (daging sapi, daging kambing, daging rusa), daging unggas (daging ayam, daging
bebek), seafood, serta telur dan susu.
Protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuhan. Sumber protein nabati dapat
berasal dari sayuran, buah-buahan, hingga kacang-kacangan. Protein nabati paling banyak
dapat anda peroleh dari tahu, tempe, susu kedelai, oatmeal, kacang hijau, kacang polong,
almod, jagung, asparagus, brokoli, bayam, kembang kol, jamur, alpukat dll.
Contoh makanan protein hewani yang di sukai anak adalah susu,sedangkan contoh makanan
protein nabati yang di sukai anak adalah bubur kacang hijau.
5. Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral terutama karoten, Vit A, Vit C, zat besi
dan fosfor.Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran berperan sebagai
antioksidan. Beberapa sayuran dapat dikonsumsi mentah tanpa dimasak terlebih dahulu
sementara yang lainnya dapat dimasak dengan cara dikukus, direbus dan ditumis.
Vitamin A berfungsi untuk menjaga kesehatan mata. Vitamin ini membantu mata untuk
melihat dalam cahaya yang redup dan membedakan warna benda. Selain itu, vitamin A juga
berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu sistem imun melawan infeksi.
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan penyakit rabun senja yang membuat penderitanya
sulit melihat ketika malam hari atau dalam cahaya yang redup. Selain itu, kekurangan vitamin
A juga bisa menyebabkan keratomalasia, yaitu kekeringan pada kornea mata.