Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL ONLINE 1

MATA KULIAH
:

PROFESIONALITAS GURU PAUD

OLEH :

NAMA : Ni Putu Ayu Intan Dyah Kumawardani

NIM : 859031628
TUGAS TUTORIAL KE-1

Fakultas : FKIP-UT Sumber Soal


Program Studi : S1-PGPAUD
Kode MK & Nomor
Kode/Nama : PAUD4205/ Kesehatan dan Gizi
Nomor Modul KB
Mata Kuliah
Penulis : Dr. Yunita Satya Pratiwi,S.P., PAUD4205 Modul 1 :
Soal/Institusi M.Kes/UNEJ M1, M2 & M3 KB 1
KB 2
Penelaah : Dra. Anna Ratnaningsih,
Soal/Institusi M.Si /Universitas Terbuka Modul 2:
Tahun : 2021 KB 1
Penulisan KB 2
Butir Soal No. : 1-5 KB 3
Skor Maks : 100 Modul 3:
KB 1
KB 2
KB 3

Capaian Pembelajaran:
1. Menganalisis fenomena yang terjadi disekolah PAUD dikaitkan dengan pengenalan
zat gizi mikro dan makro serta fungsinya
2. Menganalisis bahan pangan nabati, hewani, bumbu, rempah dan bahan penyegar
sesuai dengan kandungan gizi yang dibutuhkan oleh anak usia dini.
3. Menganalisis asupan makanan sebagai faktor yang mempengaruhi gizi dalam daur
kehidupan
Indikator :
1. Mahasiswa dapat mengenal zat-zat gizi makro dan mikro yang dibutuhkan sebagai solusi
dan menjelaskan fungsinya
2. Mengidentifikasi bahan pangan nabati, hewani, bumbu, rempah dan bahan penyegar
yang sesuai dengan kebutuhan zat gizi
3. Menganalisis asupan makanan sebagai faktor yang mempengaruhi status gizi bagi dewasa
dan lansia

1. Jelaskan, bolehkah jika makanan pendamping ASI diberi penambahan gula?


Apakah dapat berpotensi pada anak terkena diabetes dikemudian hari?
2. Sebutkan apa saja yang menyebabkan ibu hamil mengalami keluhan mual dan
muntah? Bagaimanakah cara mengatasinya? Jelaskan!
3. Sebutkan ciri khas makanan yang telah rusak karena bakteri! Bagaimanakah cara
anda menjelaskan kepada anak jika anak membawa makanan yang sudah rusak
karena bakteri padahal anak sangat ingin memakannya?
4. Jelaskan perbedaan bahan pangan hewani dan bahan pangan nabati? Dari kedua
protein tersebut berikan masing-masing contoh makanan yang paling di sukai
anak-anak!
5. Benarkah sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan sumber vitamin yang
lengkap bagi anak? Bagaimana dengan vitamin A, B6, B12, dan D? Jelaskan!
Jawaban :
1. Perkenalan si kecil dengan MPASI memang tidak bisa dilepaskan dari perkenalannya
dengan rasa makanan. Selama 6 bulan, ia hanya mengenal manisnya rasa ASI. Ia belum
mengenal rasa lain. Dalam kondisi seperti ini, memberinya makanan yang memiliki rasa kuat
jelas akan menjadi masalah di kemudian hari. Itulah kenapa MPASI sebaiknya tidak diberi
tambahan garam ataupun gula. Gula yang terlalu berlebihan bisa menyebabkan berbagai
masalah. Misalnya saja rusaknya gigi si kecil akibat makanan manis. Belum lagi risiko
obesitas. Jika kebiasaan ini tidak segera diubah, risiko diabetes akan semakin meningkat
seiring dengan bertambahnya usia anak.

2. Mual dan muntah dapat dialami oleh 50-80% ibu hamil. Mual dan muntah pada ibu hamil
normal terjadi di awal minggu ke empat kehamilan kemudian meningkat kejadiannya antara
minggu kelima dan sepuluh kemudian menurun pada minggu ke-20. Biasanya mual dan
muntah terjadi di pagi hari.

Penyebab mual dan muntah pada ibu hamil

 Peningkatan hormone kehamilan (hCG, progesterone, dan estradiol) yang diperberat


oleh stress yang biasanya dialami oleh ibu hamil. Progesteron dapat menghambat
pergerakan usus sehingga terjadi mual dan muntah.
 Sebagai cara alami tubuh untuk mecegah penyerapan bahan yang berbahaya untuk
janin pada saat periode awal kehamilan.
 Meningkatnya sensitivitas indera penciuman saat kehamilan dapat memicu mual dan
muntah.

Cara Mengatasi mual pada ibu hamil :

a) Menghindari Makanan yang Memicu Mual 

Cara mengatasi mual saat hamil muda bisa dilakukan dengan menghindari makanan yang
sekiranya membuat ibu mual, misalnya makanan pedas, asam, atau berlemak. Jenis
makanan tersebut berpotensi mengiritasi lambung sehingga dapat memperburuk gejala
mual. Ibu hamil juga disarankan menghindari makanan dengan bau yang menyengat,
seperti durian atau jengkol. Hal ini dikarenakan sensitivitas indra penciuman saat hamil
akan meningkat, sehingga ibu mudah merasa mual dengan bau yang menyengat. 

b) Mencukupi Waktu Istirahat 

Gejala mual saat hamil juga bisa disebabkan oleh kelelahan. Pasalnya, perubahan yang
terjadi selama kehamilan dapat membuat ibu lebih cepat lelah sehingga memicu atau
memperburuk keluhan mual. Cara mengatasi mual saat hamil bisa dilakukan dengan
mencukupi waktu istirahat. Jika sudah merasa lelah, sebaiknya ibu hamil tidak
memaksakan diri untuk beraktivitas. Pastikan juga untuk memperoleh waktu tidur yang
berkualitas sekitar 7–9 jam setiap harinya.
c) Hindari Berbaring Setelah Makan 

Untuk mencegah mual, sebaiknya ibu hamil tidak berbaring maupun tidur setelah makan.
Kebiasaan ini dapat menyebabkan asam lambung naik dan menimbulkan keluhan mual,
muntah, dada terasa panas hingga sesak napas. Jika ingin berbaring, sebaiknya beri jarak
selama 1,5–2 jam setelah waktu makan.

d) Mengatur Pola Makan 

Cara mengatasi mual saat hamil berikutnya adalah mengatur pola makan. Jika ibu
sebelumnya terbiasa makan dalam porsi besar, kini cobalah untuk makan dengan porsi
lebih kecil namun sering. Pastikan mengonsumsi makanan bergizi untuk mencukupi
nutrisi serta mencegah kondisi berat badan lahir rendah (BBLR) pada bayi. 

Usahakan memilih makanan yang kaya akan protein, rendah lemak, serta mudah dicerna.
Cukupi juga kebutuhan vitamin dan mineral dengan mengonsumsi buah dan sayur.
Beberapa pilihan buah yang bagus untuk ibu hamil adalah pisang, alpukat, dan anggur.

e) . Melakukan Relaksasi 

Melakukan relaksasi merupakan salah satu cara mengurangi mual saat hamil yang bisa
dilakukan dengan mudah di rumah. Cobalah mempraktekkan beberapa teknik relaksasi,
seperti yoga atau menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan secara
berulang. 

Selain itu, tidak ada salahnya untuk berolahraga ringan sekaligus menghirup udara segar
di pagi hari, seperti melakukan senam hamil atau berjalan-jalan di sekitar rumah. Ibu
hamil juga bisa mendengarkan musik atau melakukan pijat hamil agar menenangkan
pikiran dan meredakan gejala mual.

f) Mencukupi Kebutuhan Cairan Tubuh 

Cara mengatasi mual saat hamil berikutnya adalah mencukupi cairan tubuh dengan
mengonsumsi setidaknya dua liter air per hari. Untuk mengatasi mual, ibu juga dapat
mengonsumsi teh atau jahe hangat.Selain mengatasi mual, mencukupi cairan tubuh juga
dapat membantu mencegah terjadinya dehidrasi jika ibu mengalami muntah.

3. Makanan yang sudah terkontaminasi bakteri, biasanya akan menunjukkan beberapa


tanda, seperti berair dan berbau selain itu tanda lainnya sebagi berikut :
 Memiliki bau yang tidak sedap
 Memiliki rasa yang cenderung asam
 Dari segi penampilan umumnya berjamur atau kadar air bertambah
 Terkadang tidak menimbulkan tanda apapun

Jika anak sangat ingin memakan,maka kita sebagai orang tua harus memebritahu bahwa
makanan tersebut tidak layak di konsumsi karna dapat menimbulkan gejala keracunan dan
sakit perut.

4. Terdapat dua sumber protein, yaitu protein nabati dan protein hewani. Protein hewani dan
protein nabati sebenarnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.  Untuk itu,
untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan antara protein hewani dan protein nabati, serta mana
yang lebih sehat, baik untuk keseluruhan kesehatan maupun pembentukan otot?

Protein hewani adalah protein yang bisa kita dapatkan dari hewan, meliputi daging
ruminansia (daging sapi, daging kambing, daging rusa), daging unggas (daging ayam, daging
bebek), seafood, serta telur dan susu.

Kelebihan dari protein hewani:

 Mempunyai asam amino yang lebih lengkap


 Memiliki mutu gizi yaitu protein vitamin dan mineral yang baik
 Kandungan gizi lebih banyak
 Mudah diserap oleh tubuh

Kekurangan dari protein hewani:

 Lebih banyak mengandung lemak jenuh


 Kolesterol tinggi (kecuali ikan)
 Kolesterol dan lemak jenuh diperlukan oleh anak-anak, namun tidak demikian untuk
orang dewasa. pada orang dewasa, konsumsi kolesterol dan lemak jenuh harus
dibatasi

Protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuhan. Sumber protein nabati dapat
berasal dari sayuran, buah-buahan, hingga kacang-kacangan. Protein nabati paling banyak
dapat anda peroleh dari tahu, tempe, susu kedelai, oatmeal, kacang hijau, kacang polong,
almod, jagung, asparagus, brokoli, bayam, kembang kol, jamur, alpukat dll.

Kelebihan dari protein nabati:

 Proporsi lemak tidak jenuh lebih tinggi


 Mengandung isoflavon dimana mempunya fungsi yang mirip dengan astrogen dan
anti-oksidan serta anti kolesterol.
 Konsumsi kedelai dan tempe dapat menurunkan kolesterol dan meningkatkan
sensitifitas insulin dan produksi insulin

Kekurangan dari  protein nabati:


Kualitas protein dan mineral lebih rendah daripada pangan protein hewani

Contoh makanan protein hewani yang di sukai anak adalah susu,sedangkan contoh makanan
protein nabati yang di sukai anak adalah bubur kacang hijau.

5. Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral terutama karoten, Vit A, Vit C, zat besi
dan fosfor.Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran berperan sebagai
antioksidan. Beberapa sayuran dapat dikonsumsi mentah tanpa dimasak terlebih dahulu
sementara yang lainnya dapat dimasak dengan cara dikukus, direbus dan ditumis.

Vitamin A berfungsi untuk menjaga kesehatan mata. Vitamin ini membantu mata untuk
melihat dalam cahaya yang redup dan membedakan warna benda. Selain itu, vitamin A juga
berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu sistem imun melawan infeksi.

Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan penyakit rabun senja yang membuat penderitanya
sulit melihat ketika malam hari atau dalam cahaya yang redup. Selain itu, kekurangan vitamin
A juga bisa menyebabkan keratomalasia, yaitu kekeringan pada kornea mata.

 Vitamin B6 yang berfungsi untuk membantu tubuh dalam menggunakan dan


memproses cadangan gula menjadi energi, serta membantu produksi sel darah merah.
 Vitamin B12 yang berfungsi untuk membantu pembentukan sel darah merah, serta
memelihara fungsi saraf.

Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan terganggunya berbagai proses metabolisme.


Selain itu, penyakit yang dapat timbul akibat kekurangan vitamin ini adalah beriberi,
dermatitis, diare, dan anemia.

Vitamin D berfungsi untuk membantu penyerapan kalsium guna pertumbuhan tulang,


terutama pada anak-anak. Selain itu, vitamin ini juga membantu sistem imun dalam melawan
infeksi. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan Anda mengalami pelunakan tulang
(osteomalacia), rakitis, dan rentan terkena infeksi.

Anda mungkin juga menyukai